Anda di halaman 1dari 12

Makalah Roda Gigi Cacing (Worm Gear)

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen Mesin II
Dosen pembimbing : Fajar Mulyana. ST.MT.

Disusun oleh :
Fadel Ahmad (1802311048)
Fu’ad Aziz (1802311005)
Ibrahim Amin (1802311075)
Idham Arrasyid (1802311046)
Ilham Nazarudin Akmal (1802311018)

Kelas 4B

D3 – TEKNIK MESIN
TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Roda Gigi Cacing (Worm Gear)”
dengan lancar.
Adapun maksud penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Elemen
Mesin II. Rasa terima kasih kami ucapkan kepada yang terhormat Pak Fajar Mulyana selaku dosen
Elemen Mesin II kami.
Makalah ini bertujuan tidak hanya dalam pemenuhan tugas mata kuliah Elemen Mesin II
semata namun juga dapat menambah wawasan penulis, dan menjadi harapan penulis semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama mahasiswa Teknik Mesin yang dituntut
untuk memiliki wawasan lebih dalam hal ini demi terbentuknya calon-calon engineer yang
berkualitas dan berwawasan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan yang
kami miliki. Tegur sapa dari pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka demi perbaikan
dan penyempurnaan makalah ini.

Depok, 16 Juni 2020

Penyusun
A. DEFINISI
Roda gigi cacing atau worm gear ialah suatu elemen transmisi yang dapat meneruskan daya
dan putaran pada poros yang bersilang. Roda gigi cacing mempunyai gigi yang dipotong menyudut
seperti pada roda gigi helik dan dipasangkan dengan ulir yang dinamakan ulir cacing. Penggunaan
roda gigi ini biasanya untuk mereduksi kecepatan, roda gigi ini dalam operasionalnya akan
“mengunci sendiri” sehingga tidak dapat diputar pada arah yang berlawanan.
Pasangan roda gigi cacing terdiri dari sebuah poros yang mempunyai ulir luar dan sebuah
roda cacing yang berkait dengan poros cacing tersebut. Perbandingan transmisi roda gigi cacing
dapat dibuat hingga perbandingan reduksi 1 : 100 dan cara kerjanya halus atau hampir tanpa bunyi.
Namun pada umumnya transmisi tidak dapat dibalik untuk menaikkan putaran, yakni pada roda
cacing (gear) ke cacing (worm).

Gb. 1 Roda gigi cacing

B. KEGUNAAN
Roda gigi cacing banyak digunakan untuk mentransmisikan daya pada rasio kecepatan
yang tinggi antar poros yang secara umum tidak saling memotong. Rasio kecepatan roda gigi
cacing mencapai 300 : 1 atau lebih tetapi mempunyai efisiensi yang rendah. Roda gigi cacing
kebanyakan digunakan untuk penurun kecepatan (putaran) yang terdiri dari worm dan roda worm
(gear). Worm (sebagai penggerak) biasanya berbentuk silindris yang berulir. Ulir dari worm dapat
berputar ke kiri atau ke kanandan berulir tunggal atau banyak. Worm biasanya dibuat dari baja,
sementara wormgear dibuat dari perunggu atau besi cor.

C. KELEBIHAN
Kelebihan dari roda gigi ini adalah dengan memberikan input minimal dapat dihasilkan
output dengan kekuatan maksimal. Roda gigi ini biasanya digunakan untuk kecepatan-kecepatan
tinggi dengan kemampuan mereduksi kecepatan yang maksimal.
D. KEKURANGAN
Adapun kekurangan dari transmisi roda gigi cacing adalah memiliki efisiensi mekanis yang
rendah, terutama jika sudut kisarnya kecil. Dalam kerjanya, cacing dan roda cacing terjadi gesekan
yang cukup besar sehingga dapat menimbulkan banyak panas, oleh sebab itu kapasitas transmisi
roda gigi sering dibatasi jumlah panas yang timbul.

E. JENIS WORM
Berikut ini ada dua jenis dari worm, yaitu:
1. Worm lurus atau silindris.
2. Worm kerucut atau ganda.
Worm lurus atau silindris ditunjukkan pada Gb. 2 (a) adalah yang paling banyak
digunakan. Bentuk ulir adalah involute helicoids dengan sudut tekan 14½o untuk worm ulir tunggal
atau ganda dan 20o untuk worm tiga lapis dan empat lapis.
Worm kerucut atau ganda, seperti ditunjukkan pada Gb.2 (b), membutuhkan penjajaran
yang lebih akurat.

Gb. 2 Jenis worm

F. JENIS WORM GEAR


Ada tiga jenis worm gears yang penting untuk diketahui, yaitu:
1. Worm gear muka lurus, seperti pada Gb. 3 (a), digunakan untuk beban ringan.
2. Worm gear muka lurus hobbed, seperti pada Gb. 3 (b), digunakan untuk beban ringan.
3. Worm gear muka cekung, seperti pada Gb. 3 (c), digunakan untuk beban berat.
Gb. 3 Jenis worm gear

G. ISTILAH YANG DIGUNAKAN PADA RODA GIGI CACING


Istilah berikut berhubungan dengan roda gig cacing, adalah penting untuk diketahui, yaitu:
1. Axial pitch. Juga dinamakan sebagai linier pitch adalah jarak yang diukur secara aksial
(sejajar terhadap sumbu worm) dari sebuah titik pada satu ulir ke 41 titik pada ulir
berikutnya, seperti ditunjukkan pada Gb. 4. Aksial pitch dinotasikan pa dari worm
adalah sama dengan circular pitch (pc).

Gb. 4 Worm dan worm gear

2. Lead. Adalah jarak linier dari sebuah titik pada ulir yang bergerak dalam satu putaran
dari worm. Untuk ulir tunggal, lead sama dengan axial pitch, tetapi untuk ulir banyak,
lead sama dengan hasil kali axial pitch dengan jumlah permulaan ulir.
3. Lead angle (sudut lead). Adalah sudut tangent antara ulir helix pada silinder pitch dan
bidang normal terhadap sumbu worm, yang dinotasikan λ seperti ditunjukkan pada Gb.
4 dan Gb. 5.

Gb. 5 Sudut lead

Dari geometri Gb. 5, dapat ditulis bahwa:

Dimana : m = modul ; DW = diameter lingkar pitch dari worm

Sudut lead (λ) dapat bervariasi dari 9o sampai 45o. F.A Halsey menemukan bahwa sudut
lead yang lebih rendah dari 9o dapat mengakibatkan keausan yang cepat dan nilai yang
aman untuk λ adalah 12 ½o.
Untuk desain yang kompak (rapi dan ringkas), sudut lead dapat ditentukan oleh
hubungan berikut :

Dimana NG adalah kecepatan worm gear dan NW adalah kecepatan worm.

4. Tooth pressure angle (sudut tekan gigi). Adalah diukur pada sebuah bidang dari sumbu
worm dan sama dengan 1½ dari sudut profil ulir seperti ditunjukkan pada Gb.4. Tabel
berikut menunjukkan nilai yang direkomendasikan untuk sudut lead dan sudut tekan
gigi.
Tabel 1: Nilai yang direkomendasikan untuk sudut lead dan sudut tekan gigi.

Untuk penerapan pada otomotif, sudut tekan 30o adalah direkomendasikan untuk
mendapatkan efisiensi yang tinggi dan untuk mempermudah overhauling
(pembongkaran saat turun mesin).
5. Normal pitch. Adalah jarak yang diukur antara dua titik yang berhubungan pada dua
ulir yang berdekatan dari worm. Secara matematika dapat ditulis:

Catatan: Istilah normal pitch digunakan untuk worm yang mempunyai ulir tunggal.
Dalam kasus worm berulir banyak, istilah normal lead (lN) adalah yang digunakan,
sehingga:

6. Helix angle (Sudut helix). Adalah sudut tangent antara ulir helix pada silinder pitch dan
sumbu worm, yang dinotasikan αW seperti pada Gb. 3. Sudut helix worm adalah
komponen dari sudut lead worm, yaitu:
αW + λ = 90o

7. Velocity ratio (Rasio kecepatan). Adalah rasio putaran worm (NW) dalam rpm terhadap
putaran worm gear (NG) dalam rpm. Secara matematika rasio kecepatan adalah:

Misalkan l = lead dari worm ; DG = diameter lingkaran pitch dari worm gear.
Kita mengetahui bahwa kecepatan linier dari worm adalah:

Dan kecepatan linier dari worm gear adalah:

Karena kecepatan linier dari worm dan worm gear adalah sama, oleh karena itu:

Diameter lingkaran pitch dari worm gear adalah:

Dimana m adalah modul dan TG adalah jumlah gigi pada worm gear.

Tabel berikut ini menunjukkan jumlah ulir yang digunakan pada worm untuk rasio
kecepatan yang berbeda
Tabel 2: Jumlah ulir yang digunakan pada worm untuk rasio kecepatan yang berbeda

H. PROPORSI UNTUK WORM


Tabel berikut ini menunjukkan variasi proporsi worm dalam istilah aksial atau lingkaran
pitch (pC) dalam mm.
Tabel 3: variasi proporsi worm

Catatan:
1. Diameter lingkaran pitch dari worm (DW) dalam istilah jarak pusat antara poros (x) dapat
diambil sebagai berikut:

2. Diameter lingkaran pitch dari worm (DW) dapat juga diambil sebagai berikut:

3. Panjang muka (face length) dari worm dapat dinaikkan dari 25 sampai 30 mm.

I. PROPORSI UNTUK WORM GEAR


Tabel berikut ini menunjukkan variasi proporsi worm gear dalam istilah lingkaran pitch
(pC) dalam mm.
Tabel 4: variasi proporsi gear

J. EFISIENSI WORM GEARING


Efisiensi dari worm gearing dapat didefinisikan sebagai rasio tenaga yang berguna dari
worm gear terhadap worm.
Secara matematik, efisiensi worm gearing adalah:

Dimana:

K. KEKUATAN GIGI WORM GEAR


Dalam menentukan ukuran dan kekuatan gigi, diasumsikan bahwa gigi dari worm gear
selalu lebih lemah dari pada ulir worm. Menurut persamaan Lewis:

Dimana:
L. BEBAN KEAUSAN GIGI UNTUK WORM GEAR
Beban maksimum keausan (WW) adalah:

Dimana: DG = diameter lingkaran pitch dari worm gear.


b = Lebar muka dari worm gear,
K = Faktor tegangan beban (faktor kombinasi material)
Faktor tegangan beban tergantung pada kombinasi material yang digunakan untuk worm dan worm
gear. Tabel berikut menunjukkan nilai dari Faktor tegangan beban untuk perbedaan kombinasi
material dari worm dan worm gear.
Tabel 5 : nilai factor tegangan beban K

M. GAYA AKSI PADA WORM GEAR


Ketika worm mentransmisikan daya, gaya aksi pada worm adalah sama dengan sebuah
daya ulir. Gb. 6 menunjukkan gaya aksi pada worm. Gaya pada worm gear adalah sama dengan
besarnya gaya pada worm, tetapi arahnya berlawanan.

Gb. 6 Gaya aksi pada worm


Gaya aksi pada worm dapat ditentukan sebagai berikut:
1. Gaya tangensial pada worm

Gaya tangensial (WT) pada worm menghasilkan momen puntir sebesar (WT.DW/2) dan
momen bending worm pada bidang horizontal.

2. Gaya aksial pada worm

3. Gaya radial pad worm


WR = WA. tanф = Gaya radial pada worm gear

N. DESAIN WORM
Dalam desain/perancangan sebuah worm dan worm gear, besaran yang menjadi
pertimbangan adalah daya yang ditransmisikan, putaran, rasio kecepatan, dan jarak pusat antara
poros, sudut lead, dan jumlah ulir dari worm. Untuk menentukan kombinasi yang aman dari sudut
lead, lead dan jarak pusat antara poros, metode berikut dapat digunakan, yaitu:

Gb. 7 Desain worm dan worm gear

Jarak pusat antara poros dapat ditulis dalam istilah lead aksial (l), sudut lead (λ) dan rasio kecepatan
(V.R), sebagai berikut:
Dalam istilah lead normal (l = l cos λ), pernyataan di atas dapat ditulis:
N

Atau

…(i)

Dari persamaan (i), maka desain worm gear dapat ditentukan dengan menggunakan kurva dalam
grafik pada Gb. 8 di bawah ini.

Gb. 8 Kurva desain worm gear

Nilai x/lN akan minimum jika persamaan (i) dideferensialkan sehingga diperoleh hubungan:

Anda mungkin juga menyukai