Anda di halaman 1dari 8

SISTEM TRANSMISI PADA DONGKRAK MEKANIK

MENGGUNAKAN RODA GIGI CACING (WORM GEAR)

1. Latar Belakang

Pada era modern ini, banyak aktifitas sehari-hari manusia dibantu atau

menggunakan teknologi. Teknologi diciptakan untuk menghasilkan suatu barang

atau produk untuk mempermudah kerja dan aktifitas manusia, salah satunya adalah

dibidang transportasi. Pada bidang transportasi dibuat berbagai jenis kendaraan

mulai dari yang paling sederhana, misalkan sepeda, sampai ke jenis transportasi

yang canggih seperti pesawat terbang. Salah satu jenis transportasi yang banyak

digunakan manusia untuk mempermudah aktifitasnya adalah mobil.

Mobil merupakan sarana transportasi yang umum digunakan untuk menunjang

bagi kehidupan manusia. Banyak orang memakai mobil untuk pergi ke tempat

kerja, ke sekolah, belanja ataupun sekedar berkunjung ke tempat saudaranya dan

lain-lain. Mobil menggunakan tenaga mesin sebagai tenaga gerak. Seperti halnya

mesin-mesin yang lain mobil dapat mengalami kerusakan selama masa

penggunaan, sehingga memerlukan suatu perbaikan dan pemeliharaan.

Perbaikan kerusakan yang terjadi pada mobil khusus kerusakan yang terjadi

pada bagian bawah kendaraan dan pada roda-roda, biasanya memerlukan bantuan

sebuah alat pengangkat seperti dongkrak guna untuk membantu mengangkat mobil,

sehingga perbaikan pada roda-roda kendaraan pada saat ban bocor ataupun

kerusakan pada bagian bawah kendaraan dapat dilakukan. Dongkrak merupakan

salah satu teknologi modern yang dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan

pada saat proses pengangkatan beban berat sehingga beban berat tersebut akan

mudah terangkat sesuai dengan kebutuhan yang dikehendaki.


Dongkrak yang sering digunakan untuk alat kelengkapan guna perbaikan yang

umumnya dibawa pada kendaraan pribadi adalah dongkrak mekanis. Meski

membutuhkan lebih banyak tenaga untuk mengoperasikan dongkrak ini, namun

memiliki kelebihan seperti bentuknya yang ringkas, bobotnya ringan dan harganya

lebih murah.

Salah satu komponen utama pada dongkrak mekanis adalah roda gigi. Roda

gigi merupakan salah satu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan

daya dan putaran, mereduksi dan mempercepat putaran. Dibandingkan dengan

elemen mesin yang lainnya yang juga dapat dipergunakan untuk mentransmisikan

daya dan putaran seperti sabuk dan rantai, maka roda gigi memiliki kelebihan dan

keunggulan tersendiri yaitu lebih ringkas dalam pemindahan daya, konstruksi

sederhana, dan tingkat kepresisian yang lebih tinggi.

Sesuai dengan kasus yaitu system transmisi pada dongkrak mekanik, roda gigi

yang paling cocok di gunakan adalah roda gigi cacing (Worm Gear), dikarenakan

roda gigi cacing (Worm Gear) ini memiliki sifat Self Locking sehingga dongkrak

mekanik tersebut dapat terkunci saat ketinggian yang diinginkan sudah tercapai.

Selain dari itu, kondisi kerja dari dongkrak mekanik tersebut cocok dengan

penggunaan roda gigi cacing (Worm Gear), dikarenakan pada kontruksi dongkrak

mekanik tersebut menggunakan poros bersilangan.


BAB II

TEORI DASAR

2.1. Pengertian Roda Gigi Cacing (Worm Gear)

Roda gigi cacing ialah suatu elemen transmisi yang dapat meneruskan daya

dan putaran pada poros yang bersilang. Roda gigi cacing mempunyai gigi yang

dipotong menyudut seperti pada roda gigi helik dan dipasangkan dengan ulir yang

dinamakan ulir cacing. Roda gigi ini dalam operasionalnya akan “mengunci

sendiri”. Keuntungan dari roda gigi ini adalah dengan memberikan input minimal

dapat dihasilkan output dengan kekuatan maksimal. Pasangan roda gigi cacing

terdiri dari seuah poros yang mempunyai ulir luar dan sebuah roda cacing yang

berkait dengan poros cacing tersebut. Perbandingan transmisi roda gigi cacing dapat

dibuat hingga perbandingan reduksi 1 : 100 dan cara kerjanya halus atau hampir

tanpa bunyi. Adapun kekurangan dari transmisi roda gigi cacing adalah memiliki

efisiensi mekanis (η) yang rendah, terutama jika sudut kisarnya (γ) kecil. Dalam

kerjanya, cacing dan roda cacing terjadi gesekan yang cukup besar sehingga dapat

menimbulkan banyak panas, oleh sebab itu kapasitas transmisi roda gigi sering

dibatasi jumlah panas yang timbul.

Gambar 2.1. Roda Gigi Cacing (Worm Gear)


Dalam prakteknya, roda gigi cacing sering menggunakan permukaan cacing

dari baja paduan dengan pengerasan kulit dan roda cacing dari perunggu.

Permukaan gigi harus difinish dengan baik, dan pelumasan harus sesuai serta dijaga

kelangsungannya. Konstruksi rumah dan poros serta pemasangannya harus kokoh

untuk menghindari lenturan dan pergeseran aksial poros cacing.

2.2. Penggunaan Roda Gigi Cacing (Worm Gear)

Pada umumnya roda gigi cacing digunakan untuk menghasilkan

perbandingan reduksi yang besar, sehingga dapat menghasilkan putaran yang

rendah namun mendapatkan torsi yang tinggi. Penggunaan roda gigi cacing antara

lain adalah pada dongkrak mekanik.

Gambar 2.2. Worm Gear Pada Dongkrak Mekanik

2.3. Nomenklatur Pada Roda Gigi Cacing (Worm Gear)

Gambar 2.3. Cacing & Roda Gigi Cacing


1. Axial pitch (Pa)

Axial pitch disebut juga sebagai linear pitch, yaitu jarak aksial antara puncak

ke puncak ulir gigi cacing. Sedangkan untuk roda gigi cacing disebut dengan

circular pitch (Pc).

2. Lead (l)

Lead adalah jarak lurus yang melalui titik putar ulir dalam satu putaran. Untuk

ulir single, lead sama dengan axial pitch, sedangkan untuk ulir putaran banyak

(multiple), lead adalah hasil perkalian antara axial pitch dan jumlah putaran.S

3. Sudut Lead (γ),

Sudut Lead adalah sudut antara ulir helix dan sumbu cacing.

Keterangan :

m = Modul

Dw = Diameter Lingkaran Pitch

Sudut Lead (γ) besarnya antara 9o sampai dengan 45o

4. Sudut Tekan Gigi

Untuk roda gigi cacing sudut tekan umumnya diambil berdasarkan sudut

lead.
5. Pitch Normal

Pitch Normal adalah jarak tegak lurus antara dua ulir gigi cacing.

6. Sudut helix (αw)

Sudut helix adalah sudut yang dibentuk antara ulir helix dengan sumbu cacing.

7. Rasio Kecepatan (VR)

Rasio Kecepatan adalah perbandingan antara jumlah gigi cacing dengan

jumlah gigi roda gigi cacing.

2.4. Efisiensi Roda Gigi Cacing

Efisiensi roda gigi cacing didefinisikan sebagai perbandingan antara kerja

roda gigi cacing dengan kerja cacing.

Dimana : φ = sudut tekan normal

γ = sudut lead

μ = koefisien gesek

Efisiensi akan maksimum jika;

Untuk menghitung efisiensi bisa dilakukan juga dengan mengasumsikan sebagai

ulir segiempat, maka diperoleh pendekatan:


Dimana : φ1= sudut gesek, yang mana tan φ1 = μ

2.5. Gaya – Gaya Pada Roda Gigi Cacing

Pada saat ulir cacing meneruskan putaran, sehingga akan menerima

beberapa gaya. Gaya-gaya pada cacing dan roda gigi cacing antara lain:

 Gaya Aksial; gaya yang bekerja sejajar dengan poros roda gigi cacing.

 Gaya Radial; gaya yang tegak lurus garis singgung, gaya ini menuju titik

pusat roda gigi.

 Gaya Tangensial; gaya yang sejajar dengan garis singgung, perputaran gaya

tangensial tergantung pada alur ulir gigi cacing tersebut, apakah ulir tersebut

bentuk ulir kanan atau ulir kiri.

Gambar 2.4. Gaya – Gaya Pada Roda Gigi Cacing

1. Gaya tangensial pada cacing (FT)

Keterangan :

TW = Torsi pada roda cacing

DW = Pitch circle diameter roda gigi cacing


2. Gaya aksial pada cacing (FA)

Gaya aksial sama dengan gaya tangensial pada worm gear.

3. Gaya radial pada cacing (FR)

θ = sudut tekanan normal (14,5o dan 20o )

Anda mungkin juga menyukai