Anda di halaman 1dari 11

Nama : Janjang Nurcahyo

NIM : 21050754050
Prodi : S1 Teknik Mesin
Mata Kuliah : Elemen Mesin 2
Kelas : 2021B
Pertemuan : Ke -1

A. Roda Gigi

Roda gigi adalah roda yang berguna untuk mentransmisikan daya besar atau putaran
yang cepat. Rodanya dibuat bergerigi dan berbentuk silinder atau kerucut yang saling
bersinggungan pada kelilingnya agar saat salah satu roda diputar maka roda yang lain
akan ikut berputar (Foley, Vernard et al, 1982). Roda gigi mampu mengubah
kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak semua roda gigi
berhubungan dengan roda gigi yang lain, salah satu khususnya adalah pasangan roda
gigi dan pinion yang bersumber dari roda gigi agar menghasilkan gaya transmisi
bukan gaya rotasi.

Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan transmisi
roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu mencegah slip,
dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak bisa
mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan puli
kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya. Sistem transmisi roda gigi
mempunyai banyak kelebihan dibandingkan dengan sistem transmisi yang lainnya,
yaitu :
1. Meneruskan rasio kecepatan yang sama dan tepat. Kontak antar gigi terjadi
dengan sudut kontak yang sama, sehingga rasio kecepatan tidak mengalami
perubahan selama roda gigi tersebut bekerja.
2. Tidak mudah terjadi slip. Pada berbagai mesin, seringkali slip tidak boleh terjadi
karena akan mengurangi efisiensi mesin secara keseluruhan. Pada sistem transmisi
roda gigi slip tidak akan terjadi karena kontak antar gigi terjadi dengan pas.
3. Dapat digunakan untuk meneruskan daya yang besar. Sistem transmisi roda gigi
dapat meneruskan daya yang besar karena berbentuk ramping dan kekuatan yang
tinggi.
4. Dapat digunakan untuk meneruskan putaran yang tinggi dan untuk jarak sumbu
poros yang dekat. Putaran yang dihasilkan oleh sistem transmisi roda gigi dapat
dari putaran rendah sampai putaran tinggi dan juga jarak antar poros dalam sistem
transmisi roda gigi dapat didesain sesuai dengan kebutuhan dan space yang
tersedia. Gear box yang dihasilkan dari desain sistem transmisi roda gigi dapat
berukuran kecil sampai besar.
5. Memiliki efisiensi yang tinggi. Efesiensi yang tinggi dari sistem transmisi roda
gigi karena tidak terjadi slip akibat kontak gigi. Putaran dan torsi yang diteruskan
sama sesuai dengan perbandingan transmisi yang diinginkan
6. Memiliki daya tahan dan kerja yang baik. Transmisi roda gigi biasanya didesain
untuk berbagai kondisi operasi dengan mempertimbangkan beban statis gigi,
beban dinamis, beban keausan dan tegangan lentur yang terjadi akibat kerja yang
digunakan. Hal ini menghasilkan sistem transmisi roda gigi mempunyai daya
tahan yang tinggi terhadap fluktuasi beban yang diterimanya.
7. Memiliki bentuk yang ringkas. Keunggulan transmisi roda gigi salah satunya
karena bentuknya yang sangat ringkas dan ramping. Hal ini dapat diperoleh
karena bentuk roda gigi sangat sederhana, kecil dan ramping sehingga dapat
dikemas dalam gear box yang ringkas.
8. Dapat digunakan untuk meneruskan putaran dari poros sejajar, bersilangan dan
poros dengan sudut tertentu. Sistem transmisi roda gigi dapat menghasilkan
putaran output dengan berbagai posisi, baik sejajar, bersilangan maupun
membentuk sudut tertentu. Posisi output yang bervariasi sangat menguntungkan
untuk mendesain mesin sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.

B. Nama-nama Bagian Roda Gigi

Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan rodagigi
yang perlu diketahui yaitu :

1. Lingkaran pitch (pitch circle)


Lingkaran khayal yang menggelinding tanpa terjadinya slip. Lingkaran ini
merupakan dasar untuk memberikan ukuran-ukuran gigi seperti tebal gigi, jarak
antara gigi dan lain-lain.
2. Pinion
Rodagigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.
3. Diameter lingkaran pitch (pitch circle diameter)
Merupakan diameter dari lingkaran pitch.
4. Diametral Pitch
Jumlah gigi persatuan pitch diameter
5. Jarak bagi lingkar (circular pitch)
Jarak sepanjang lingkaran pitch antara profil dua gigi yang berdekatan atau
keliling lingkaran pitch dibagi dengan jumlah gigi, secara formula dapat ditulis :

6. Modul (module)
perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi.
7. Adendum (addendum)
Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch
diukur dalam arah radial.
8. Dedendum (dedendum)
Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah radial.
9. Working Depth
Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak dikurangi
dengan jarak poros.
10. Clearance Circle
Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang
berpasangan.
11. Pitch point
Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak yang
juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.
12. Operating pitch circle
lingkaran-lingkaran singgung dari sepasang rodagigi yang berkontak dan jarak
porosnya menyimpang dari jarak poros yang secara teoritis benar.
13. Addendum circle
Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.
14. Dedendum circle
Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.
15. Width of space
Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
16. Sudut tekan (pressure angle)
Sudut yang dibentuk dari garis normal dengan kemiringan dari sisi kepala gigi.
17. Kedalaman total (total depth)
Jumlah dari adendum dan dedendum.
18. Tebal gigi (tooth thickness)
Lebar gigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
19. Lebar ruang (tooth space)
Ukuran ruang antara dua gigi sepanjang lingkaran pitch
20. Backlash
Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.
21. Sisi kepala (face of tooth)
Permukaan gigi diatas lingkaran pitch
22. Sisi kaki (flank of tooth)
Permukaan gigi dibawah lingkaran pitch.
23. Puncak kepala (top land)
Permukaan di puncak gigi
24. Lebar gigi (face width)
Kedalaman gigi diukur sejajar sumbunya.

C. Konstruksi Roda Gigi

a. Roda Gigi Diferensial Kerucut Spiral

Roda gigi ini banyak digunakan pada otomotif. Roda gigi diferensial mempunyai
satu input yang berasal dari engine dan dua output yang berhubungan dengan roda
kiri dan kanan pada bagian belakang. Roda gigi diferensial sangat diperlukan pada
mobil dengan penggerak belakang, untuk mengatur putaran roda kiri dan kanan
pada saat berbelok dan pada kondisi jalan yang tidak sama antara roda kiri dan
kanan.

b. Roda Gigi Diferensial Kerucut Hipoid


Roda gigi diferensial kerucut hipoid yang banyak digunakan pada otomotif
dengan fungsi sebagai penggerak belakang. Roda gigi diferensial ini
menggunakan roda gigi kerucut dengan dimensi yang kecil pada bagian tengah.

c. Roda Gigi Spiroid

Roda gigi spiroid yang digunakan pada mesin gergaji. Darigambar terlihat bahwa
konstruksi roda gigi ini gabungan antara roda gigimiring dengan roda gigi
berbentuk batang.

d. Roda Gigi Planiter

konstruksi roda gigi planiter yang digunakan pada rotor baling-baling helikopter.
Roda gigi ini sering dinamakan dengan contrarotating concentric shaft
arrangement. Konstruksi roda gigi ini terdiri dari roda gigi matahari sebagai pusat
perputaran, roda gigi planet mengelilingi matahari, danroda gigi gelang sebagai
tempat roda gigi planet berputar.
e. Roda Gigi Tipe V-Drive Unit

Konstruksi roda gigiini terdiri dari roda gigi miring yang dipasang dengan kedua
sumbu poros membentuk sudut tertentu. Sudut yang dibentuk antara kedua sumbu
poros tidak boleh terlalu besar karena akan mempengaruhi kinerja sistem
transmisi roda gigi tersebut.

f. Roda Gigi Pembalik

Kontruksi roda gigi ini terdiri dari gabungan roda gigi kerucut standar dengan
sudut kerucut total 90°

g. Roda Gigi Planeter

Roda gigi ini memiliki satu rodagigi matahari sebagai pusat perputaran, tiga buah
roda gigi planet yang terhubunganke lengan pembawa planet dan sebuah roda gigi
gelang sebagai tempat berputarnyaroda gigi planet. Input pada roda gigi matahari
dan output pada roda lengan pembawa palenet.

h. Roda Gigi Planeter Star Gear

Konstruksi roda gigi planeter yang disebut dengan Star Gear. Berbeda dengan
roda gigi planter pada Gambar 14., roda gigi planeter star gear mempunyai input
roda gigi matahari dan output pada roda gigigelang. Sedangkan lengan pembawa
planet dalam keadaan terkunci dan diam.
i. Kontruksi Gear Box Otomotif

Gear box dari sistem transmisi otomotif dengan 12 tingkat kecepatan. Dalam
sistem transmisi otomotif, jenis roda gigi yang digunakan adalah roda gigi miring.
Sebagai pemindah gigi digunakan lengan pemindah gigi.

j. Kontruksi Reducer Roda Gigi Kerucut

Gear box yang berfungsi sebagai reducer atau penurun putaran tinggi menjadi
putaran rendah. Pada reducer ini digunakan jenis roda gigi kerucut.

k. Kontruksi Reducer Roda Gigi Cacing

Gear box yang berfungsi sebagai reducer dengan menggunakan jenis roda gigi
cacing.

D. Perhitungan Parameter Roda Gigi


Dalam perancangannya roda gigi berputar bersamaan dengan roda gigi lurus lainnya
dengan nilai perbandingan putaran yang ditentukan . Roda gigi ini dapat mengalami
kerusakan berupa gigi patah , aus atau berlubang – lubang (bopeng ) permukaannya ,
dan tergores permukaannya karena pecahnya selaput minyak pelumas .
Karena perbandingan kontak adalah 1,0 atau lebih maka beban penuh tidak selalu
dikenakan pada satu gigi tetapi demi keamanan perhitungan dilakukan atas dasar
anggapan bahwa beban penuh dikenakan pada titik perpotongan A antara garis
tekanan dan garis hubung pusat roda gigi , pada puncak gigi .
• Gaya Ft yang bekerja dalam arah putaran roda gigi :
Ft = Fn . Cos αb
Dimana : Ft = Gaya tangensial
Fn = Tekanan normal pada permukaan gigi
αb = Sudut tekanan kerja
• Jika diameter jarak bagi adalah db1 (mm) , maka kecepatan keliling v (m/s)pada
lingkaran jarak bagi roda gigi yang mempunyai putaran N1 (rpm) ,adalah :

• Hubungan antar daya yang ditransmisikan P (kW) , gaya tangensial Ft (kg)dan


kecepatan keliling v (m/s) , adalah :

Jika b (mm) adalah lebar sisi , BC = h (mm) , dan AE = L (mm) , maka tegangan
lentur σb ( kg/mm2 ) pada titik B dan C ( dimana ukuran penampangnya dalah b x h ),
dengan beban gaya tangensial Ft
• Beban gaya tangensial Ft pada puncak balok :

• Tegangan lentur yang di izinkan σa ( kg / mm2


) yang besarnya tergantung pada macam bahan
dan perlakuan panas adalah :

dimana ; Fb = beban lentur ( kg/mm )


Y = Faktor bentuk gigi
Fv = Faktor dinamis
Seperti pada perhitungan lenturan,beban permukaan yang diizinkan persatuan
lebar F1H ( kg/mm ) dapat diperleh dari KH , d1 , Z1 , Z2 , Fv dalam
persamaan :

• Faktor tegangan kontak yang diizinkan pada roda gigi adalah :


K = 2 . FV . KH
• Seperti pada perhitungan lenturan, beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
F1H ( kg/mm ) dapat diperoleh dalam persamaan :

Pada perancangan ini digunakan dua buah roda gigi yang saling berputar terhadap satu
sama lain . Roda gigi 1 ( roda gigi kecil ) berfungsi sebagai penggerak roda gigi 2
( roda gigi besar ) yang mendapat distribusi dayadari putaran poros dan dua buah roda
puli .
Dari pengukuran di lapangan dapat diketahui beberapa parameter yang dapat
digunakan untuk perhitungan roda gigi .
Hasil pengukuran atau pengamatan dilapangan , antara lain :
Putaran poros penggerak n1 = 1450 rpm
( Dari putaran puli 2 )
Putaran roda gigi yang digerakkan n2 = 300 rpm
( roda gigi 2 ) , direncanakan
Dia. roda gigi 1 ( roda gigi penggerak ) d1 = 40 mm
Jumlah gigi pada roda gigi 1 z1 = 10
Dengan data – data yang di dapat dari pengukuran di lapangan maka dapat dilakukan
perhitungan terhadap roda gigi :
Jumlah gigi yang direncanakan untuk roda gigi besar (roda gigi yang digerakkan)
untuk menggerakkan poros:

Dalam perencanaannya jumlah gigi pada roda gigi besar ( z2 ) adalah 50 gigi .

Modul gigi , m

Diameter roda gigi yang direncanakan , d2


d2 = z2 x m
= 50 x 4
= 200 mm
Perbandingan putaran , U

Perbandingan roda gigi pada poros penggerak dengan roda gigi yang digerakkan, i

Perbandingan putaran dengan perbandingan roda gigi di dapatkan U < 1 dan i > 1 ;
sehingga dapat dikatakan bahwa roda gigi tersebut di gunakan untuk reduksi ( U < 1
dan i > 1 ) .
• Kecepatan keliling ( tanpa pembebanan )
• Bahan roda gigi besar : SC 46
• Kekuatan tarik σB1 = 46 kg/mm2
• Tegangan lentur σa1 = 19 kg/mm2
• Kekerasan permukaan H1 = 160
• Faktor - faktor untuk menentukan beban lentur yang di izinkan persatuan lebar sisi F 1b
( kg/mm ) , adalah :

# Besarnya beban lentur yang dizinkan F1b ( kg/mm ) :

F1b = σa . M . Y . Fv
= 19 x 4 x 0,408 x 0,49
= 15,19 kg/mm
# Faktor tegangan kontak pada bahan roda gigi yang diambil menurut
kekerasan (HB) bahan roda gigi dapat di lihat pada tabel 4.4 yaitu :
KH = 0,039 kg/mm2

# Faktor tegangan kontak yang di izinkan adalah :


K = 2 . Fv . Kh
= 2 x 0,49 x 0,039
= 0,04

Anda mungkin juga menyukai