Anda di halaman 1dari 64

12

START a

1. Daya yang ditransmisikan : P = 109 PS 13. Diameter poros ds (mm)


Putaran poros : n = 6000rpm Bahan poros, Perlakuan panas
Jari-jari filet dari poros bertangga
Ukuran pasak danalur pasak

2. Faktor koreksi fc
STOP
3. Daya rencana Pd (kW)
END
4. Momen puntir rencana T (kg mm)

5. Bahan poros, perlakuan panas, kekuatan tarik σB


(kg/mm2)
Apakah poros bertangga atau beralur pasak
Faktor keamanan Sf1 , Sf2

6. Tegangan geser yang diizinkan τa(kg/mm2)

7. Faktor koreksi untuk momen puntir Kt


Faktor lenturan Cb

8. Diameter poros ds (mm)

9. Jari-jari filet dari poros bertangga r (mm)


Ukuran pasak dan alur pasak

10. Faktor konsentrasi tegangan pada poros


bertangga β1, pada pasak α

11. Tegangan geser τ (kg/mm2)

τ a Sf 2
12. :K τ
α a tauβ t

a
13

BAB 3
ANALISA PERHITUNGAN

3.1. Poros
Poros adalah salah satu yang penting dalam konstruksi kopling, maka
perlu diperhatikan sebaik mungkin.Hampir sama dengan kopling sebagai penerus
daya dan putaran, perencanaan seperti ini dipegang oleh poros, poros bisa
menerima beban lenturan ,beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-
sendiri atau berupa gambungan satu dengan lainnya.
Poros sebagai pemindah daya dan putaran, Poros yang terbuat dari batang
baja mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
 Tahan terhadap momen puntir
 Mempunyai skalalitas yang baik
 Tidak mudah patah

b
l
h

d
s

Gambar 3.1. Poros

Fungsi Poros dalam sebuah mesin berfungsi untuk meneruskan tenaga


bersama-sama dengan putaran. Setiap elemen mesin yang berputar seperti cakara
tali, puli sabuk mesin, piringan kabel, tromol kabel, roda jalan dan roda gigi, di
pasang berputar di terhadap poros dukung yang berputar. Contohnya sebuah poros
dukung yang berputar ,yaitu poros keran pemutar gerobak.
Jenis-jenis poros :
1. Gandar Gandar .
Merupakan poros yang tidak mendapatkan beban puntir ,fungsinya hanya sabagai
penahan beban , biasannya tidak berputar contohnya seperti yang di pasang pada
kereta barang ,atau pada as truk bagian depan.
14

2. Spindle
Poros transmisi yang relatif pendek ,seperti poros utama mesin perkakas ,dimana
beban utamanya berupa puntiran ,di sebut spindle .syarat yang harus di penuhi
poros ini adalah deformasinya harus kecil ,dan bentuk serta ukurannya harus teliti.
3. Poros transmisi
Poros transmisi berfungsi untuk memindahkan tenaga mekanik salah satu elemen
messin ke elemen mesin yang lain. Poros tranmisi mendapatkan beban puntir
murni atau puntir dan lentur yang akn meneruskan daya ke poros melalui
kopling ,roda gigi, puli sabuk atau sporket rantai dan lain lain.

3.1.1.Perhitungan poros
Pada perencanaan ini poros memindahkan Daya (N) sebesar 109 PS dan
Putaran (n) sebesar 6000 rpm. Jika daya di berikan dalam daya kuda (PS) maka
harus dikalikan 0,735 untuk mendapatkan daya dalam (kw). Dari data tersebut
dapat diperoleh harga Torsi (T) dengan faktor koreksi (Fc) untuk daya maksimum
adalah 0,8 – 1,2 (diambil 1,1) seperti tabel berikut :
Tabel 3.1 Faktor koreksi daya.

Daya yang dipindahkan Fc


Daya rata - rata yang diperlukan 1,2 - 2,0
Daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2
Daya normal 1,0 - 1,5
Sumber : literature 1 hal 7,Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu suga

Daya (N) = 109 PS


Putaran (n) = 6000 rpm
Dimana :
1 PS = 0,735 kw
P = 109 × 0,735 kw= 80,11 kw

Pd = P × fc
Pd = 80,11kw × 1,2
= 96,132 kw
15

Maka besar daya rencana 96,132 kw, sehingga besar Torsi (momen puntir) untuk
daya rencana adalah :

T = 9,74 × 10
5 ( Pdn ) kg.mm.............( Lit 1, hal 7 )
5
T= 9,74 × 10 ( 80,11 / 6000 )
T= 13004,52 kg.mm = 13.02 kg.m = 130.0 Nm/rpm

Bahan poros di pilih dari bahan konstruksi mesin S45C dengan kekuatan tarik

σB= 58 kg/mm².

Tabel 3.2. Bahan konstruksi mesin.


Standard an Lambang Perlakuan panas Kekuatan tarik Keterangan
2
macam (kg/mm )
S30C Penormalan 48
Baja karbon S35C “ 52
konstruksi mesin S40C “ 55
(JIS G 4501) S45C “ 58
S50C “ 62
S55C “ 66
Ditarik dingin,
Batang baja S35C-D 53 digerinda,
yang difinis dibubut, atau
dingin S45C-D 60 gabungan antara
hal-hal tersebut
S55C-D 72
Sumber : literature 1 hal 3, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu suga
σB
Tegangan geser yang di izinkan :τ a=
( Sf 1 × Sf 2 )
dimana :

τa=tegangan geser yang di izinkan poros (kg/mm²)


16

σB= tegangan tarik izin poros = 58 kg/mm²


Sf1 = factor keamanan akibat pengaruh masa untuk bahan S-C (baja karbon)
diambil 6 sesuai dengan standart ASME ( lit 1 hal 8 )

Sf2=factor keamanan akibat pengaruh bentuk poros atau daya spline pada poros, di
mana harga sebesar 1,3-3,0 maka di ambil 2,8

σB
Maka : τ a=
( Sf 1 × Sf 2 )
58
= 6×2,8
= 3,45 kg/mm²

Pertimbangan untuk momen diameter poros :


rumus :
1
5,1
ds =
[ τa
Kt .Cb.T ] 3
............................................................................ ( Lit 1, hal
7)
dimana :
ds = diameter poros (mm)
T = momen torsi rencana = 13004,52 kg.mm
Cb = factor keamanan terhadap beban lentur harganya 1,2-2,3
Kt = faktor bila terjadi kejutan dan tumbukan besar atau kasar 1,5-3,0
1
5,1
maka : ds =
[ ]
τa
Kt .Cb.T 3

1
5,1
ds =
[ 3,45 ×1,5×2×13004,52] 3

ds = 56 mm ( diambil sesuai dengan tabel )


17

Tabel 3.3. Diameter poros


4 10 *22,4 40 100 *224 400
24 (105) 240
11 25 42 110 250 420
260 440
4,5 *11,2 28 45 *112 280 450
12 30 120 300 460
31,5 48 *315 480
5 *12,5 32 50 125 320 500
130 340 530
35 55
*5,6 14 35,5 56 140 *335 560
(15) 150 360
6 16 38 60 160 380 600
(17) 170
*6,3 18 63 180 630
19 190
20 200
22 65 220
7 70
*7,1 71
75
8 80
85
9 90
95
Sumber : literature 1 hal 9, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu suga

Keterangan :
1. Tanda * menyatakan bahwa bilangan yang bersangkutan dipilih dari
bilangan standart.
2. Bilangan di dalam kurung hanya di pakai untuk bagian di mana akan di
pasang bantalan gelinding.

Anggap diameter yang menjadi tempat bantalan 40 mm maka


diperoleh...............................................................................(Gbr. 1.2 hal 11 lit 1 )
Jari-jari filet (r) = (48 – 45) / 2 = 1 mm
r 1
= =0 , 017
ds 56
D 40
= =1 , 714
ds 56
18

Maka β = 1,42

dari diameter 56 mm diperoleh .............................................( Gbr. 1.1 hal 9 lit. 1)


ds 56
b= = =14
4 4

ds 56
t= = =7
8 8

Filet = 0,6

Maka alur pasak 14×7×0,6

Konsentrasi tegangan poros alur pasak adalah :

0,6
=0,0107¿¿
56
Maka α = 2,8 α> β

Pada diameter poros di atas 56 mm, maka tegangan geser terjadi pada poros
adalah
5,1⋅T
τ=
d 3s
5,1⋅13004,52
τ=
563

=0,37 kg /mm2

maka dapat dibuktikan bahwa poros tersebut layak digunakan


τa. sf 2
>cb . kt . τ
λ
3, 45×2,8
>1,5×2×0. 37
2,8
19

3,45>1,11 ( Baik )

Dari perhitungan di atas diperoleh :


ds = 56 mm
Bahan S45C-D
Diameter poros : ϕ56 × 40
Jari-jari filet 1 (mm)
Pasak : 10 × 8
Alur pasak 9,5 × 4,75 × 0,6
20

Diagram aliran spline dan naaf

a
START

1. Diameter poros :ds = 56 mm 8. Faktor keamanan = 10

9. Tegangan geser yang


Diameter luar :d2 = 48 mm diizinkan :τgi (kg/mm2)
Lebar spline dan naaf: b =8 mm,
2 .Jumlah spline dan naaf: i=8 buah

10.
τ gi ¿
τg
3. Tinggi :h(mm), jari-jari : Rm(mm)

4. Gaya pada spline :F ( kg )


STOP

5. Tegangan geser: τg( kg/mm2 )


END

6. Tegangan tumbukan :p (kg/mm2)

7. Kekuatan tarik bahan yang direncanakan = 58 kg/mm2

a
21

3.2. Spline dan Naaf

Spline adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian roda gigi sebagai penerus momen torsi dari kopling ke poros kemudian ke
roda gigi dan Naaf adalah pasangan dari spline.Hubungan antara roda gigi maju
dan mundur pada waktu perpindahan kecepatan. b

Gambar. 3.2. Spline

Pada perhitungan ini telah diperoleh ukuran diameter porosnya (


d s ) sebesar (56
mm ) bahan yang digunakan yaitu S45C-D dengan kekuatan tarik 58 kg/mm2,
untuk spline dan naaf pada kendaraan dapat diambil menurut DIN 5462 sampai
5464. Dalam perencanaan ini diambil DIN 5463 untuk beban menengah. Seperti
yang terdapat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.4. DIN 5462 – DIN 5464
Diameter Ringan DIN 5462 Menengah DIN 5463 Berat DIN 5464
dalam Banyaknya Baji Banyaknya Baji Banyaknya Baji
d1 (mm) (I) d2 (mm) b (mm) (I) d2 (mm) b (mm) (I) d2 (mm) b (mm)
11 - - - 6 14 3 - - -
13 - - - 6 16 3,5 - - -
16 - - - 6 20 4 10 20 2,5
18 - - - 6 22 5 10 23 3
21 - - - 6 25 5 10 26 3
23 6 26 6 6 28 6 10 29 4
26 6 30 6 6 32 6 10 32 4
28 6 32 7 6 34 7 10 35 4
32 8 36 6 8 38 6 10 40 5
36 8 40 7 8 42 7 10 45 5
42 8 46 8 8 48 8 10 52 6
46 8 50 9 8 54 9 10 56 7
Elemen mesin, sularso dan kiyokatsu suga
22

Diameter maksimum (diambil


d s = 56 mm )
Dimana :
d s =0 , 81⋅d 2
ds
d 2=
0 ,81
56
d 2=
0 ,81
=53,81 mm =54 mm

Spline dan Naaf yang direncanakan atau ketentuan ukurannya(dari tabel 3.4.)
antara lain :
Jumlah ( i ) = 8 buah
Lebar ( b ) = 9 mm
Diameter luar ( d2) = 54 mm

3.2.1. Perhitungan Spline dan Naaf

d 2−d s
Tinggi ( H ) = 2
54−56
= 2 = 1 mm

Panjang ( L ) =
1,5⋅d s

= 1,5⋅56 = 84 mm

d 2 +d s
Jari–jari ( Rm) = 4
54+56
= 4 = 27,5 mm

Jarak antara spline ( w ) = 0,5⋅d s

= 0,5⋅56 mm = 28 mm
23

Besar gaya yang bekerja pada Spline :

T
F=
Rm

dimana :
F = gaya yang bekerja pada spline (kg)
T = momen puntir yang bekerja pada poros sebesar 13004,52
kg.mm
Rm = jari-jari spline (mm)

maka :
13004,52
F= 21,5
=604 ,86 kg

Tegangan geser pada poros spline adalah :

F
τ g=
i⋅w⋅L

dimana :
τ g = tegangan geser yang terjadi pada spline (kg/mm2)
F = gaya yang bekerja pada spline (kg)
i = jumlah gigi spline
w = jarak antar spline (mm)
L = panjang spline (mm)

maka :
604,86
τ g= 8.28.84
=1,206 kg/mm2
24

Sedangkan tegangan tumbuk yang terjadi adalah :

F
P=
i⋅H⋅L

604,86
=
8.1 .84
2
=6,35 kg/mm

Kekuatan tarik dari bahan yang direncanakan adalah 58 kg/mm2 dengan faktor
keamanan untuk pembebanan dinamis (8 – 10) diambil 10 untuk meredam getaran
yang terjadi.

Tegangan geser yang diizinkan :

τ gi =0,8⋅σ trk

dimana :
58
σ trk =
10 =5,8 kg/mm2
maka :
τ gi =0,8⋅5,8 =4,64 kg/mm2

Maka spline dan naaf aman terhadap tegangan geser yang terjadi.
dimana dapat dibuktikan :

τ gi ¿ τg

4 ,64 ¿ 0,044
Tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan.
25

Diagram aliran roda gigi

START
b a

1. Daya yang ditransmisikan :P= 80.115kW Kekerasan permukaan gigi : HB1, HB2
Putaran poros : n1 = 6000 rpm Kekuatan tarik : σB1, σB2 (kg/mm2)
Perbandingan reduksi : i 13. Bahan masing - masing gigi
Jarak sumbu poros: a = 200 mm

14. Tegangan lentur yang


.1 Faktor koreksi : fc = 1,2, 2. diizinkan : σa1, σa2 (kg/mm2)
Faktor tegangan kontak : kH (kg/mm2)

3. Daya rencana : Pd = 96,132kW


15. Beban lentur yang diizinkan persatuan
lebar : F’b1, F’b2 (kg/mm)
Beban permukaan yg diizinkan
4. Diameter sementara lingkaran jarak persatuan lebar : F’H (kg/mm)
bagi : d’1, d’2 (mm) Harga minimum : F’H = F’min (kg/mm)

Modul pahat : m = 6 5.
16. Lebar sisi : b (mm)

6. Jumlah gigi : z1, z2 17. Bahan poros S45C baja karbon


Perbandingan gigi : i

18. Perhitungan diameter poros : ds1, ds2 (mm)


7. Diameter lingkaran jarak bagi (roda standar) :
Penentuan pasak dan alur pasak (mm)
d01, d02 (mm)
Jarak sumbu poros : a0 (mm)
Tebal antara dasar alur pasak dan dasar
kaki gigi : Sk1

Kelonggaran puncak : Ck = 1,5 mm


Kelonggaran sisi : C0 = 0 mm 8.
b/m : (6-
Y 10)
d/b19.
: 1,5
9. Diameter kepala : dk1, dk2 (mm) Sk1/m : 2,2
Diameter kaki : df1, df2 (mm)
Kedalaman pemotongan : H (mm) T

20. Modul pahat : m = 6


10. Faktor bentuk gigi : Y1, Y2 Jumlah gigi : z1, z2
Jarak sumbu poros : a = 200
Diameter luar : dk1, dk2 (mm)
Lebar gigi : b (mm)
11. Kecepatan keliling : v (m/s)
Bahan roda gigi dan perlakuan panasnya
Gaya tangensial : Ft (kg)
Bahan poros dan perlakuan panasnya
Diameter poros : ds1, ds2 (mm)

12. Faktor dinamis : fv

STOP
b a
26

END

3.3. Perencanaan Roda Gigi


Roda gigi transmisi yang direncanakan adalah :
Daya (P) = 109 PS
Putaran (n) = 6000 Rpm
Pemindahan daya dan putaran direncanakan dengan transmisi roda gigi
secara bertingkat dengan perbandingan gigi sebagai berikut :

1st 4,27
2nd 2,35
3rd 1,48
PERBANDINGAN GIGI
4th 1,121
5th 0,892
Reverse 4,036

Sumber : Spesifikasi Chevrolet Spin 1.2LT

Gambar. 3.3. Roda gigi

Tabel 3.5. Faktor bentuk gigi


Jumlah gigiz Y Jumlah gigiZ Y Jumlah gigiz Y
10 0,201 19 0,314 43 0,396
11 0,226 20 0,320 50 0,408
12 0,245 21 0,327 60 0,421
13 0,261 23 0,333 75 0,434
14 0,276 25 0,339 100 0,446
27

15 0,289 27 0,349 150 0,459


16 0,295 30 0,358 300 0,471
17 0,302 34 0,371 Batang gigi 0,484
18 0,308 38 0,383
Tabel 3.6. Faktor dinamis fv
Kecepatan
v=0,5−10 3
f v=
m/s 3+v
Rendah
Kecepatan
v =5−20 6
f v=
m/s 6+v
Sedang

Kecepatan v =20−50 5,5


f v=
m/s 5,5+ √ v
Sumber : lit. 1 hal 240, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu Suga

3.3.1. Perhitungan Roda Gigi Kecepatan Satu

Diketahui : P = 109 PS = 80,11 kW


n1 = 6000 Rpm
i = 3,545 (Perbandingan gigi,berdasarkan spesifikasi)
a = 200 mm ( jarak sumbu poros direncanakan )

Faktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2. diambil fc = 1,2

Daya rencana Pd

Pd=fc⋅P

=1,1.80,11 kW

=88,121 kW

Diameter sementara lingkaran jarak bagi

2⋅a
d 1=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )
28

2⋅200
d 1= =88 . 00
1+3 , 545 mm
2⋅a⋅i
d 2=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200⋅3 , 545
d 2= =311, 9
1+3 , 545 mm
Modul Pahat m = 6

Jumlah gigi

d d
m= z=
z ⇒ m .................... ( Lit 1, hal 214 )

d 1 88 . 00
z 1= = =14 , 66
m 6 =15
d 2 311 , 9
z 2= = =51 . 98
m 6 =52

Perbandingangigi

z2
i=
z1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

52
i= =
15 3,466
Diameter lingkaran jarak bagi (roda gigi standar)

d 01 =z 1⋅m
=15⋅6=90 mm

d 02 =z 2⋅m
=52⋅6=312 mm

Jarak sumbu poros

d 01+ d 02
a0 =
2
90+312
= =201
2 mm

Kelonggaran sisi
C0 =0 mm
29

Kelonggaran puncak

Ck =0,25⋅m
=0,25⋅6=1,5

Diameter kepala

d k 1=( z1 +2 )⋅m= (15+ 2 )⋅6=102 mm

d k 2=( z 2 +2 )⋅m=( 52+ 2 )⋅6=324 mm

Diameter Kaki
df 1 =( z 1 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 15−2 )⋅6−2⋅1,5=75 mm

df 2 =( z 2 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 52−2 )⋅6−2⋅1,5=297 mm
Kedalaman pemotongan

H =2⋅m+C k
=2⋅6+1,5=13 , 5 mm

Faktor bentuk gigi


Dari Tabel 3.5.
z 1=15 → Y 1 =0 , 289

52−50
z 2=52 →
Y 2 =0 , 408+ [ 60−50
⋅( 0 , 421−0 , 408 ) ]
Y 2 =0 , 410
Kecepatan keliling

π⋅d 01⋅n
v=
60⋅1000 ......................... ( Lit 1, hal 238 )

3 , 14⋅90⋅6000
v= =28 , 26
60⋅1000 m/s
Gaya tangensial
30

102⋅Pd
Ft =
v ......................... ( Lit 1, hal 238 )

102⋅80 ,11
Ft = =289 , 14
28 ,26 kg

Faktor dinamis

Harga kecepatan v yang diperoleh ( 28,26 m/s ), maka diambil faktor

dinamis untuk kecepatan ( v =20−50 m/s ) dari tabel 3.6. dengan


persamaan :
5,5
f v=
5,5+ √ v
5,5
f v= =0 , 508
5,5+ √ 28 ,26

Bahan masing – masing gigi perlakuan panas

Pinyon S 45 C :
σ B 1=58 2
Kekuatan tarik kg/mm
Kekerasan permukaan gigi H B 1 =198 (rata-rata)
Roda gigi besar FC 20 :

Kekuatan tarik σ B 2=20 kg/mm2


Kekerasan permukaan gigi H B 2 =170 (rata-rata)

Tegangan lentur yang diizinkan

σ a 1 =30 2
S 45 C : kg/mm

FC 20 :
σ a 2 =9 kg /mm2
Faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan 200 Hb dengan besi

cor maka, K H =0 , 079 kg/mm2


31

Beban lentur yang diizinkan persatuan lebar

Fb =σ a⋅m⋅Y⋅f v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

F ' b1 =σ a1⋅m⋅Y 1⋅f v


=30⋅6⋅0, 261⋅0 , 535
=25,13 kg /mm

F ' b2 =σ a2⋅m⋅Y 2⋅f v


=9⋅6⋅0 , 4132⋅0 , 535
=11,94 kg /mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar

2⋅z 2
F ' H =f v⋅k H⋅d 01⋅
z1+ z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 244 )

2⋅54
F ' H =0 , 535⋅0 , 079⋅90⋅
13+54
=6,13 kg/mm

Harga minimum F ' min=6 , 13 kg /mm dari F ' H

Lebar sisi

b=Ft / F ' min . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

b=310,24/6,13=50, 61 mm

Bahan poros

Bahan poros dipilih baja karbon S45C dengan kekuatan tarik σ B =58

2
kg/mm , sf 1 =6 , sf 2 =2,8
σB
τ a=
sf 1⋅sf 2
32

58
= =3 , 45
6,0⋅2,8 kg/mm2
Perhitungan diameter poros
5
T 1 =9 , 74×10 ⋅Pd/n1

=9 ,74×105⋅( 69 ,531 /5600 ) =12093 ,42 kg⋅mm


Vh
5
T 2 =9 , 74×10 ⋅Pd/n 1 /i

=9,74×105⋅69,531/5600 /4,27=2832,18 kg⋅mm

K t =2 ; C b=1,5

1/3
5,1
d s 1=
[ ⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 1 ]
1/3
5,1
= [
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅12093 , 42 ]
= 56 mm (di ambil sesuai dengan tabel )

1/3
5,1
d s 2=
[ ⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 2 ]
1 /3
5,1
=
[
3 ,45
⋅2⋅1,5⋅28321,18
]
=12,55 mm → 13 mm

Pasak 10×8 , t 1 =5 mm , t 2=3,3 mm

Tebal antara dasar alur pasak dan dasar kaki gigi

S k 1=( d f 1 /2 ) −{( d s 1 / 2 ) +t 2 }

=( 63 /2 ) −{ ( 56/2 ) +3,3 }
=31 , 5−( 28+3,3 )
33

=0,2 mm

Syarat aman

50 , 61
b/m= =8,4
6 mm

78
d /b= =1,54
50 ,61 mm

0,2
S k 1 /m= =0 , 03
6

3.3.2. Perhitungan Roda Gigi Kecepatan Dua

Diketahui : P = 109 PS = 80,11 kW


n1 = 6000 Rpm
i = 1,904 (Perbandingan gigi,berdasarkan spesifikasi)
a = 200 mm ( jarak sumbu poros direncanakan )
Faktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2. diambil fc = 1,2

Daya rencana Pd

Pd=fc⋅P
=1,1.80,11 kW
=88,121 kW

Diameter sementara lingkaran jarak bagi

2⋅a
d 1=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200
d1= =137 , 74
1+1 , 904 mm
34

2⋅a⋅i
d 2=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200⋅1 , 904
d 2= =262 , 25
1+1 , 904 mm

Modul Pahat m = 6

Jumlah gigi

d d
m= z=
z ⇒ m .................... ( Lit 1, hal 214 )

d 1 137 , 74
z 1= = =22 , 9≈23
m 6

d 2 262, 25
z 2= = =43 , 70≈44
m 6

Perbandingangigi

z2
i=
z1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

44
i= =
23 1,91

Diameter lingkaran jarak bagi (roda gigi standar)


d 01 =z 1⋅m
=23⋅6=138 mm

d 02 =z 2⋅m
=44⋅6=264 mm

Jarak sumbu poros


35

d 01+ d 02
a0 =
2
138+264
= =201
2 mm

Kelonggaran sisi
C0=0 mm

Kelonggaran puncak
Ck =0,25⋅m
=0,25⋅6=1,5

Diameter kepala
d k 1=( z1 +2 )⋅m= ( 23+2 )⋅6=150 mm

d k 2=( z 2 +2 )⋅m=( 44+ 2 )⋅6=276 mm

Diameter Kaki
df 1 =( z 1 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 23−2 )⋅6−2⋅1,5=123 mm

df 2 =( z 2 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 44−2 )⋅6−2⋅1,5=249 mm

Kedalaman pemotongan

H =2⋅m+C k
=2⋅6+1,5=13 , 5 mm

Faktor bentuk gigi


Dari Tabel 3.5.
z 1=23 → Y 1 =0 ,320
36

44−43
z 2=44 →
Y 2 =0 , 396+ [ 50−43
⋅( 0 , 408−0 ,396 ) ]
Y 2 =0 , 397

Kecepatan keliling
π⋅d 01⋅n1
v=
60⋅1000 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 238 )

3 , 14⋅120⋅5600
v= =35 , 17
60⋅1000 m/s

Gaya tangensial
102⋅Pd
Ft =
v ......................... ( Lit 1, hal 238 )

102⋅69 ,531
Ft = =201 ,65
35 ,17 kg
Faktor dinamis
Harga kecepatan v yang diperoleh ( 35,17 m/s ), maka diambil faktor

dinamis untuk kecepatan ( v =20−50 m/s ) dari tabel 3.6. dengan


persamaan :
5,5
f v=
5,5+ √ v
5,5
f v= =0 ,48
5,5+ √ 35 , 17

Bahan masing – masing gigi perlakuan panas

Pinyon S 45 C :

Kekuatan tarik σ B 1=58 kg /mm2


Kekerasan permukaan gigi H B 1 =198 (rata-rata)
Roda gigi besar FC 20 :
σ B 2=20 2
Kekuatan tarik kg/mm
Kekerasan permukaan gigi H B 2 =170 (rata-rata)
37

Tegangan lentur yang diizinkan

σ a 1 =30 2
S 45 C : kg/mm

FC 20 :
σ a 2 =9 kg /mm2
Faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan 200 Hb dengan besi

cor maka, K H =0 , 079 kg/mm2

Beban lentur yang diizinkan persatuan lebar

Fb =σ a⋅m⋅Y⋅f v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

F ' b1 =σ a1⋅m⋅Y 1⋅f v


=30⋅6⋅0 ,320⋅0 ,48
=27,65 kg /mm

F ' b2 =σ a2⋅m⋅Y 2⋅f v

=9⋅6⋅0 , 403⋅0 , 48
=10,45 kg /mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar

2⋅z 2
F ' H =f v⋅k H⋅d 01⋅
z1+ z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 244 )

2⋅47
F ' H =0 , 48⋅0 , 079⋅120⋅
20+47
=6,38 kg /mm

Harga minimum F ' min=6 , 38 kg/mm dari F ' H

Lebar sisi

b=Ft / F ' min . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )


38

b=201 ,65/6 ,38=31 ,60 mm

Bahan poros

Bahan poros dipilih baja karbon S45C dengan kekuatan tarik σ B =58

2
kg/mm , sf 1 =6 , sf 2 =2,8
σB 58
τ a= = =3 , 45
sf 1⋅sf 2 6,0⋅2,8 kg/mm2

Perhitungan diameter poros


5
T 1 =9 , 74×10 ⋅Pd/n1

=9,74×105⋅69,531 /5600=12093 ,42 kg⋅mm


5
T 2 =9 , 74×10 ⋅Pd/n 1 /i

=9,74×105⋅69,531 /5600 /2,35=5146 ,13 kg⋅mm


K t =2 ; C b=1,5

1/3
5,1
d s 1=
[
⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 1 ]
1/3
5,1
= [
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅12093 , 42 ]
= 56 mm

1/3
5,1
d s 2=
[
⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 2 ]
1/3
5,1
= [ 3 ,45
⋅2⋅1,5⋅5146 ,13 ]
=23,15 mm → 23 mm
39

Pasak 10×8 , t 1 =5 mm , t 2=3,3 mm

Tebal antara dasar alur pasak dan dasar kaki gigi

S k 1=( d f 1 /2 ) −{( d s 1 / 2 ) +t 2 }

=( 105 /2 ) −{ ( 56/2 ) +3,3 }


=52 , 5−( 28+3,3 )
=21,2 mm

Syarat aman

31 , 60
b/m= =5 ,26
6 mm

120
d /b= =3 , 79
31 ,60 mm

21 , 2
S k 1 /m= =0 , 33
6

3.3.3. Perhitungan Roda Gigi Kecepatan Tiga

Diketahui : P = 109 PS = 80,11 kW


n1 = 6000 Rpm
i = 1,310 (Perbandingan gigi,berdasarkan spesifikasi)
a = 200 mm ( jarak sumbu poros direncanakan )
Faktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2. diambil fc = 1,2

Daya rencana Pd

Pd=fc⋅P
=1,1⋅80 ,11 kW
=88,121 kW

Diameter sementara lingkaran jarak bagi

2⋅a
d 1=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )
40

2⋅200
d 1= =173 ,1
1+1 , 310 mm
2⋅a⋅i
d 2=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200⋅1 ,310
d 2= =226 ,8
1+1 ,310 mm

Modul Pahat m = 6

Jumlah gigi
d d
m= z=
z ⇒ m .................... ( Lit 1, hal 214 )

d 1 173 , 1
z 1= = =28 ,85≈29
m 6
d 2 226 ,8
z 2= = =37 , 8≈38
m 6

Perbandingan gigi
z2
i=
z1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

38
i= =
29 1,31

Diameter lingkaran jarak bagi (roda gigi standar)


d 01 =z 1⋅m
=29⋅6=174 mm

d 02 =z 2⋅m
=38⋅6=228 mm

Jarak sumbu poros


41

d 01+ d 02
a0 =
2
174 +228
= =402
2 mm

Kelonggaran sisi
C0=0 mm

Kelonggaran puncak
Ck =0,25⋅m
=0,25⋅6=1,5

Diameter kepala
d k 1=( z1 +2 )⋅m= ( 29+ 2 )⋅6=186 mm

d k 2=( z 2 +2 )⋅m=( 38+2 )⋅6=240 mm

Diameter Kaki
df 1 =( z 1 −2 )⋅m−2⋅C k

=(29−2 )⋅6−2⋅1,5=159 mm

df 2 =( z 2 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 38−2 )⋅6−2⋅1,5=213 mm

Kedalaman pemotongan

H =2⋅m+C k
=2⋅6+1,5=13 , 5 mm

Faktor bentuk gigi


Dari Tabel 3.5.
z 1=29 → Y 1 =0 ,353

29−38
z 2=38 →
Y 2 =0 , 383+ [ 43−38
⋅( 0 ,396−0 , 383 ) ]
Y 2 =0 , 388
42

Kecepatan keliling
π⋅d 01⋅n1
v=
60⋅1000 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 238 )

3 , 14⋅174⋅6000
v= =54 , 63
60⋅1000 m/s
Gaya tangensial
102⋅Pd
Ft =
v ......................... ( Lit 1, hal 238 )

102⋅80 ,11
Ft = =149 ,57
54 , 63 kg
Faktor dinamis

Harga kecepatan v yang diperoleh ( 54,63 m/s ), maka diambil faktor

dinamis untuk kecepatan ( v =20−50 m/s ) dari tabel 3.6. dengan


persamaan :
5,5
f v=
5,5+ √ v
5,5
f v= =0 , 42
5,5+ √ 54 , 63
Bahan masing – masing gigi perlakuan panas

Pinyon S 45 C :

Kekuatan tarik σ B 1=58 kg /mm2


Kekerasan permukaan gigi H B 1 =198 (rata-rata)
Roda gigi besar FC 20 :
σ B 2=20 2
Kekuatan tarik kg/mm
Kekerasan permukaan gigi H B 2 =170 (rata-rata)

Tegangan lentur yang diizinkan

S 45 C :
σ a 1 =30 kg /mm2
43

σ a 2 =9 2
FC 20 : kg/mm
Faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan 200 Hb dengan besi

K H =0 , 079 2
cor maka, kg/mm

Beban lentur yang diizinkan persatuan lebar

Fb =σ a⋅m⋅Y⋅f v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

F ' b1 =σ a1⋅m⋅Y 1⋅f v


=30⋅6⋅0 , 349⋅0 , 44
=27,89 kg /mm

F ' b2 =σ a2⋅m⋅Y 2⋅f v


=9⋅6⋅0,388⋅0 , 44
=9,22 kg /mm

Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar

2⋅z 2
F ' H =f v⋅k H⋅d 01⋅
z1+ z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 244 )

2⋅40
F ' H =0 , 43⋅0 , 079⋅162⋅
27+40
=6,57 kg /mm

Harga minimum F ' min=6 , 57 kg /mm dari F ' H

Lebar sisi
b=Ft / F ' min . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )
44

b=149 ,32/6 ,57=22 ,7 mm

Bahan poros

Bahan poros dipilih baja karbon S45C dengan kekuatan tarik σ B =58

2
kg/mm , sf 1 =6 , sf 2 =2,8
σB
τ a=
sf 1⋅sf 2
58
= =3 , 45
6,0⋅2,8 kg/mm2

Perhitungan diameter poros


5
T 1 =9 , 74×10 ⋅Pd/n1

=9,74×105⋅69,531 /5600=12093 ,42 kg⋅mm

5
T 2 =9 , 74×10 ⋅Pd/n 1 /i

=9,74×105⋅69,531/5600 /1,48=8171 ,23 kg⋅mm

K t =2 ; C b=1,5

1/3
5,1
d s 1=
[ ⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 1 ]
1/3
5,1
= [
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅12093 , 42 ]
= 56 mm
45

1/3
5,1
d s 2=
[⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 2 ]
1/3
5,1
= [
3 ,45
⋅2⋅1,5⋅8171 ,23 ]
=36,23 mm → 36 mm

Pasak 10×8 , t 1 =5 mm , t 2=3,3 mm

Tebal antara dasar alur pasak dan dasar kaki gigi

S k 1=( d f 1 /2 ) −{( d s 1 / 2 ) +t 2 }

=( 147 /2 ) −{ ( 56/ 2 ) +3,3 }


=73 , 5− (28+3,3 )
=42,2 mm

Syarat aman

22, 7
b/m= =3 , 78
6 mm

162
d /b= =7 , 13
22 ,7 mm

42,2
S k1 / m   7,03
6

3.3.4. Perhitungan Roda Gigi Kecepatan Empat

Diketahui : P = 109 PS = 80,11 kW


n1 = 6000 Rpm
i = 0,969 (Perbandingan gigi,berdasarkan spesifikasi)
a = 200 mm ( jarak sumbu poros direncanakan )
Faktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2. diambil fc = 1,2

Daya rencana Pd

Pd=fc⋅P
46

=1,1⋅80 ,11 kW
=88,121 kW

Diameter sementara lingkaran jarak bagi

2⋅a
d 1=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200
d 1= =203 , 14
1+0 , 969 mm
2⋅a⋅i
d 2=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200⋅0 , 969
d 2= =196 , 85
1+0 , 969 mm

Modul Pahat m = 6

Jumlah gigi
d d
m= z=
z ⇒ m .................... ( Lit 1, hal 214 )

d 1 203 , 14
z 1= = =33 , 85≈34
m 6
d 2 196 ,85
z 2= = =32 , 80≈33
m 6

Perbandingangigi

z2
i=
z1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

34
i= =
33 1,030

Diameter lingkaran jarak bagi (roda gigi standar)


47

d 01 =z 1⋅m
=34⋅6=204 mm

d 02 =z 2⋅m
=33⋅6=198 mm

Jarak sumbu poros


d 01+ d 02
a0 =
2
204 +198
= =201
2 mm

Kelonggaran sisi
C0=0 mm

Kelonggaran puncak

Ck =0,25⋅m
=0,25⋅6=1,5

Diameter kepala

d k 1=( z1 +2 )⋅m= (34 +2 )⋅6=216 mm

d k 2=( z 2 +2 )⋅m=( 33+2 )⋅6=210 mm

Diameter Kaki
df 1 =( z 1 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 34−2 )⋅6−2⋅1,5=189 mm

df 2 =( z 2 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 33−2 )⋅6−2⋅1,5=183 mm

Kedalaman pemotongan
48

H =2⋅m+C k
=2⋅6+1,5=13 , 5 mm

Faktor bentuk gigi


Dari Tabel 3.5.
z 1=34 → Y 1 =0 ,371

33−34
z 2=33 →
Y 2 =0 , 364+ [ 38−34
⋅( 0 , 364−0 ,371 ) ]
Y 2 =0 , 364

Kecepatan keliling
π⋅d 01⋅n1
v=
60⋅1000 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 238 )

3 , 14⋅204⋅6000
v= =64 , 05
60⋅1000 m/s

Gaya tangensial

102⋅Pd
Ft =
v ......................... ( Lit 1, hal 238 )

102⋅88 ,121
Ft = =140 ,33
64 , 05 kg
Faktor dinamis
Harga kecepatan v yang diperoleh ( 64,05 m/s ), maka diambil faktor

dinamis untuk kecepatan ( v =20−50 m/s ) dari tabel 3.6. dengan


persamaan :
5,5
f v=
5,5+ √ v
5,5
f v= =0 , 40
5,5+ √ 64 ,05
49

Bahan masing – masing gigi perlakuan panas

Pinyon S 45 C :
σ B 1=58 2
Kekuatan tarik kg/mm
Kekerasan permukaan gigi H B 1 =198 (rata-rata)
Roda gigi besar FC 20 :

Kekuatan tarik σ B 2=20 kg/mm2


Kekerasan permukaan gigi H B 2 =170 (rata-rata)

Tegangan lentur yang diizinkan

σ a 1 =30 2
S 45 C : kg/mm

FC 20 :
σ a 2 =9 kg /mm2
Faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan 200 Hb dengan besi

cor maka, K H =0 , 079 kg/mm2

Beban lentur yang diizinkan persatuan lebar

Fb =σ a⋅m⋅Y⋅f v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

F ' b1 =σ a1⋅m⋅Y 1⋅f v


=30⋅6⋅0, 365⋅0 , 42
=27,59 kg /mm

F ' b2 =σ a2⋅m⋅Y 2⋅f v


=9⋅6⋅0 ,374⋅0 , 42
=8, 48 kg /mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
50

2⋅z 2
F ' H =f v⋅k H⋅d 01⋅
z1+ z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 244 )

2⋅35
F ' H =0 , 42⋅0 , 079⋅192⋅
32+35
=6,66 kg /mm

Harga minimum F ' min=6 , 66 kg/mm dari F ' H


Lebar sisi
b=Ft / F ' min . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

b=126 , 03/6, 66=18 ,92 mm

Bahan poros

Bahan poros dipilih baja karbon S45C dengan kekuatan tarik σ B =58

2
kg/mm , sf 1 =6 , sf 2 =2,8
σB
τ a=
sf 1⋅sf 2
58
= =3 , 45
6,0⋅2,8 kg/mm2
Perhitungan diameter poros
5
T 1 =9 , 74×10 ⋅Pd/n1

=9,74×105⋅69,531 /5600=12093 ,42 kg⋅mm

5
T 2 =9 , 74×10 ⋅Pd/n 1 /i

=9,74×105⋅69,531 /5600 /1,094=11054 ,32 kg⋅mm

K t =2 ; C b=1,5

1/3
5,1
d s 1=
[ ⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 1 ]
51

1/3
5,1
= [
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅12093 , 42 ]
=53,63 mm → 54 mm

1/3
5,1
d s 2=
[⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 2 ]
1/3
5,1
= [
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅11054, 32 ]
=49,02 mm → 49 mm

Pasak 10×8 , t 1 =5 mm , t 2=3,3 mm

Tebal antara dasar alur pasak dan dasar kaki gigi

S k 1=( d f 1 /2 ) −{( d s 1 / 2 ) +t 2 }

=( 177 /2 ) −{ ( 56/ 2 ) +3,3 }


=88 , 5−( 28+3,3 )
=57,2 mm

Syarat aman

18 , 92
b/m= =3 , 15
6 mm

192
d /b= =10 , 1
18, 92 mm

57 , 2
S k 1 /m= =95 ,33
6

3.3.5. Perhitungan Roda Gigi Kecepatan Lima

Diketahui : P = 109 PS = 80,11 kW


n1 = 6000 Rpm
i = 0,815 (Perbandingan gigi,berdasarkan spesifikasi)
52

a = 200 mm ( jarak sumbu poros direncanakan )


Faktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2. diambil fc = 1,2

Daya rencana Pd

Pd=fc⋅P
=1,1⋅80 ,11 kW
=96 ,132 kW

Diameter sementara lingkaran jarak bagi

2⋅a
d 1=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200
d 1= =220 , 38
1+0 , 815 mm
2⋅a⋅i
d 2=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200⋅0 , 815
d 2= =179 , 61
1+0 , 815 mm

Modul Pahat m = 6

Jumlah gigi
d d
m= z=
z ⇒ m .................... ( Lit 1, hal 214 )

d 1 220 , 38
z 1= = =36 , 73≈37
m 6
d 2 179 , 61
z 2= = =29 , 93≈30
m 6

Perbandingangigi
z2
i=
z1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )
53

30
i= =
37 0,81
Diameter lingkaran jarak bagi (roda gigi standar)

d 01 =z 1⋅m
=30⋅6=180 mm

d 02 =z 2⋅m
=37⋅6=222 mm

Jarak sumbu poros


d 01+ d 02
a0 =
2
180+222
= =291
2 mm

Kelonggaran sisi
C0 =0 mm

Kelonggaran puncak

Ck =0,25⋅m
=0 ,25⋅6=1,5

Diameter kepala
d k 1=( z1 +2 )⋅m= (30+ 2 )⋅6=192 mm

d k 2=( z 2 +2 )⋅m=( 37+2 )⋅6=234 mm

Diameter Kaki

df 1 =( z 1 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 30−2 )⋅6−2⋅1,5=249 mm
54

df 2 =( z 2 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 37−2 )⋅6−2⋅1,5=312 mm

Kedalaman pemotongan

H =2⋅m+C k
=2⋅6+1,5=13 , 5 mm

Faktor bentuk gigi

Dari Tabel 3.5.


z 1=30 → Y 1 =0 ,358

37−34
z 2=37 →
Y 2 =0 , 371+ [ 38−34
⋅( 0 ,383−0 , 371 ) ]
Y 2 =0 , 380
Kecepatan keliling

π⋅d 01⋅n1
v=
60⋅1000 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 238 )

3 , 14⋅180⋅6000
v= =56 , 52
60⋅1000 m/s

Gaya tangensial
102⋅Pd
Ft =
v ......................... ( Lit 1, hal 238 )

102⋅96 , 132
Ft = =173 , 48
56 ,52 kg
Faktor dinamis
Harga kecepatan v yang diperoleh ( 56,52 m/s ), maka diambil faktor

dinamis untuk kecepatan ( v =20−50 m/s ) dari tabel 3.6. dengan


persamaan :
55

5,5
f v=
5,5+ √ v
5,5
f v= =0 ,13
5,5+ √ 56, 52

Bahan masing – masing gigi perlakuan panas

Pinyon S 45 C :

Kekuatan tarik σ B 1=58 kg /mm2


Kekerasan permukaan gigi H B 1 =198 (rata-rata)
Roda gigi besar FC 20 :
σ B 2=20 2
Kekuatan tarik kg/mm
Kekerasan permukaan gigi H B 2 =170 (rata-rata)

Tegangan lentur yang diizinkan

S 45 C :
σ a 1 =30 kg /mm2
σ a 2 =9 2
FC 20 : kg/mm
Faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan 200 Hb dengan besi

K H =0 , 079 2
cor maka, kg/mm

Beban lentur yang diizinkan persatuan lebar


Fb =σ a⋅m⋅Y⋅f v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

F ' b1 =σ a1⋅m⋅Y 1⋅f v


=30⋅6⋅0 , 374⋅0 , 41
=27,6 kg /mm

F ' b2 =σ a2⋅m⋅Y 2⋅f v


=9⋅6⋅0 ,365⋅0 , 41
56

=8,08 kg /mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar
2⋅z 2
F ' H =f v⋅k H⋅d 01⋅
z1+ z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 244 )

2⋅32
F ' H =0 , 41⋅0 , 079⋅210⋅
35+32
=6,5 kg /mm

Harga minimum F ' min =6,5 kg /mm dari F ' H

Lebar sisi
b=Ft / F ' min . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

b=115, 24/6,5=17 , 72 mm

Bahan poros

Bahan poros dipilih baja karbon S45C dengan kekuatan tarik σ B =58

kg/mm2 , sf 1 =6 , sf 2 =2,8

σB
τ a=
sf 1⋅sf 2
58
= =3 , 45 2
6,0⋅2,8 kg/mm
Perhitungan diameter poros
5
T 1 =9 , 74×10 ⋅Pd/n1
5
=9,74×10 ⋅69 ,531 /5600=12093 ,42 kg⋅mm
5
T 2 =9 , 74×10 ⋅Pd/n 1 /i
5
=9,74×10 ⋅69,531 /5600 /0 ,91=13289,48 kg⋅mm

K t =2 ; C b=1,5
57

1/3
5,1
d s 1=
[
⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 1 ]
1/3
5,1
= [ 3 , 45
⋅2⋅1,5⋅12093 , 42 ]
=53,63 mm → 54 mm

1/3
5,1
d s 2=
[
⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 2 ]
1/3
5,1
= [
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅13289 , 48 ]
=58,93 mm → 59 mm

Pasak 10×8 , t 1 =5 mm , t 2=3,3 mm

Tebal antara dasar alur pasak dan dasar kaki gigi

S k 1=( d f 1 /2 ) −{( d s 1 / 2 ) +t 2 }

=( 195 /2 ) −{ ( 56/ 2 ) +3,3 }


=97 ,5−( 28+3,3 )
=66,2 mm

Syarat aman

17 ,72
b/m= =2 ,95
6 mm

210
d/b= =10 , 86
19 ,34 mm

66 , 2
S k 1 /m= =11, 03
6
58

3.3.6. Perhitungan Roda Gigi Kecepatan Mundur (Reverse)

Diketahui : P = 109 PS = 80,11 kW


n1 = 6000 Rpm
i = 3,250 (Perbandingan gigi,berdasarkan spesifikasi)
a = 200 mm ( jarak sumbu poros direncanakan )
Faktor koreksi (fc) daya maksimum yang diperlukan 0,8 - 1,2. diambil fc = 1,2

Daya rencana Pd

Pd=fc⋅P
=1,1⋅80 ,11 kW
=96 ,132 kW

Diameter sementara lingkaran jarak bagi

2⋅a
d 1=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200
d 1= =94 ,11
1+3 ,250 mm
2⋅a⋅i
d 2=
1+i . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

2⋅200⋅3 , 250
d 2= =305 , 88
1+3 , 250 mm

Modul Pahat m = 6

Jumlah gigi

d d
m= z=
z ⇒ m .................... ( Lit 1, hal 214 )

d 1 94 , 11
z 1= = =15 , 68≈15
m 6
d 2 305 , 88
z 2= = =50 , 98≈51
m 6
59

Perbandingangigi

z2
i=
z1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 216 )

51
i= =
15 3,4

Diameter lingkaran jarak bagi (roda gigi standar)

d 01 =z 1⋅m
=15⋅6=90 mm

d 02 =z 2⋅m
=51⋅6=306 mm

Jarak sumbu poros

d 01+ d 02
a0 =
2
90+306
= =198
2 mm

Kelonggaran sisi
C0=0 mm

Kelonggaran puncak

Ck =0,25⋅m
=0,25⋅6=1,5

Diameter kepala

d k 1=( z1 +2 )⋅m= (15+ 2 )⋅6=102 mm

d k 2=( z 2 +2 )⋅m=( 51+ 2 )⋅6=318 mm


60

Diameter Kaki
df 1 =( z 1 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 15−2 )⋅6−2⋅1,5=75 mm

df 2 =( z 2 −2 )⋅m−2⋅C k

=( 51−2 )⋅6−2⋅1,5=291 mm

Kedalaman pemotongan

H =2⋅m+C k
=2⋅6+1,5=13 , 5 mm

Faktor bentuk gigi

Dari Tabel 3.5.


z 1=15 → Y 1 =0 , 289

51−50
z 2=51 →
Y 2 =0 , 408+ [ 60−50
⋅( 0 , 421−0 , 408 ) ]
Y 2 =0 , 411

Kecepatan keliling

π⋅d 01⋅n
v=
60⋅1000 ......................... ( Lit 1, hal 238 )

3 , 14⋅90⋅6000
v= =28 , 26
60⋅1000 m/s
Gaya tangensial

102⋅Pd
Ft =
v ......................... ( Lit 1, hal 238 )

102⋅88 ,121
Ft = =318 , 05
28 ,26 kg
61

Faktor dinamis

Harga kecepatan v yang diperoleh ( 28,26 m/s ), maka diambil faktor

dinamis untuk kecepatan ( v =20−50 m/s ) dari tabel 3.6. dengan


persamaan :
5,5
f v=
5,5+ √ v
5,5
f v= =0 , 508
5,5+ √ 28 ,26

Bahan masing – masing gigi perlakuan panas

Pinyon S 45 C :

Kekuatan tarik σ B 1=58 kg /mm2


Kekerasan permukaan gigi H B 1 =198 (rata-rata)
Roda gigi besar FC 20 :
σ B 2=20 2
Kekuatan tarik kg/mm
Kekerasan permukaan gigi H B 2 =170 (rata-rata)

Tegangan lentur yang diizinkan

S 45 C :
σ a 1 =30 kg /mm2
σ a 2 =9 2
FC 20 : kg/mm
Faktor tegangan kontak diambil antara baja dengan kekerasan 200 Hb dengan besi

K H =0 , 079 2
cor maka, kg/mm

Beban lentur yang diizinkan persatuan lebar

Fb =σ a⋅m⋅Y⋅f v . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )


62

F ' b1 =σ a1⋅m⋅Y 1⋅f v


=30⋅6⋅0, 261⋅0 , 535
=25,13 kg /mm

F ' b2 =σ a2⋅m⋅Y 2⋅f v


=9⋅6⋅0 , 4132⋅0 , 535
=11,94 kg /mm
Beban permukaan yang diizinkan persatuan lebar

2⋅z 2
F ' H =f v⋅k H⋅d 01⋅
z1+ z2 . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 244 )

2⋅54
F ' H =0 , 535⋅0 , 079⋅90⋅
13+54
=6,13 kg/mm

Harga minimum F ' min=6 , 13 kg /mm dari F ' H

Lebar sisi

b=Ft / F ' min . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Lit 1, hal 240 )

b=310,24/6,13=50, 61 mm

Bahan poros

Bahan poros dipilih baja karbon S45C dengan kekuatan tarik σ B =58

2
kg/mm , sf 1 =6 , sf 2 =2,8
σB
τ a=
sf 1⋅sf 2
58
= =3 , 45
6,0⋅2,8 kg/mm2
Perhitungan diameter poros
5
T 1 =9 , 74×10 ⋅Pd/n1
63

5
=9 , 74×10 ⋅( 69 ,531 /5600 ) =12093 , 42 kg⋅mm
Vh
5
T 2 =9 , 74×10 ⋅Pd/n 1 /i
5
=9,74×10 ⋅69,531/5600 /4,27=2832,18 kg⋅mm

K t =2 ; C b=1,5

1/3
5,1
d s 1=
[ ⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 1 ]
1/3
5,1
=
[
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅12093 , 42
]
=53,63 mm → 54 mm

1/3
5,1
d s 2=
[ ⋅K ⋅C ⋅T
τa t b 2 ]
1 /3
5,1
=
[
3 , 45
⋅2⋅1,5⋅2832, 18
]
=12,56 mm → 13 mm

Pasak 10×8 , t 1 =5 mm , t 2=3,3 mm

Tebal antara dasar alur pasak dan dasar kaki gigi

S k 1=( d f 1 /2 ) −{( d s 1 / 2 ) +t 2 }

=( 63 /2 ) −{ ( 56/2 ) +3,3 }
=31 , 5−( 28+3,3 )
=0,2 mm

Syarat aman

50 , 61
b/m= =8,4
6 mm
64

78
d /b= =1,54
50 ,61 mm

0,2
S k 1 /m= =0 , 03
6

Diagram aliran bantalan gelinding

START

1.Momen yang ditransmisikan :T = 12093,42 kg.mm


Putaran poros : n = 6000 rpm

Co = kg
Kapasitas nominal statis spesifik :
spesifik : C = kg
Kapasitas nominal dinamis
2.Nomor nominal bantalan

3.Cincin yang berputar dalam


∑ Fa / Co = 0,014, faktor e = 0,19
∑ Fa / V . ∑ Fr : faktor X = 0,56
faktor Y = 2,30
Beban ekivalen dinamis : P = kg

4.faktor kecepatan : fn
Faktor umur : fh

5.Umur : Lh = jam

6. Lh atau Ln :Lha

<

7.Nomor nominal bantalan


Pasan, ketelitian, dan
umur bantalan

STOP
END

65

3.4. Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros yang berbeban


sehingga putaran dan getaran bolak-balik dapat berputar secara halus, dan tahan
lama. Bantalan harus kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesinnya
bekerja dengan baik, jika bantalan tidak berfungsi dengan baik maka prestasi
seluruh sistem akan menurun atau tidak berkerja semestinya.

r
Gambar. 3.5. Bantalan gelinding

Momen yang ditransmisikan dari poros T =12093 ,42 kg⋅mm dan


putaran (n) = 6000 rpm.

Tabel 3.10. Bantalan Bola


Nomor Bantalan Ukuran luar (mm) Kapasitas Kapasitas
Dua sekat nominal nominal statis
Jenis Dua
tanpa d D B r dinamis spesifik Co
terbuka sekat
kontak spesifik C (kg) (kg)
6000 10 26 8 0,5 360 196
6001 6001ZZ 6001VV 12 28 8 0,5 400 229
6002 6002ZZ 6002VV 15 32 9 0,5 440 263
6003 6003ZZ 6003VV 17 35 10 0,5 470 296
66

6004 6004ZZ 6004VV 20 42 12 1 735 465


6005 6005ZZ 6005VV 25 47 12 1 790 530
6006 6006ZZ 6006VV 30 55 13 1,5 1030 740
6007 6007ZZ 6007VV 35 62 14 1,5 1250 915
6008 6008ZZ 6008VV 40 68 15 1,5 1310 1010
6009 6009ZZ 6009VV 45 75 16 1,5 1640 1320
6010 6010ZZ 6010VV 50 80 16 1,5 1710 1430
Sumber : lit. 1 hal 143, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu Suga

Pada perhitungan ini telah diperoleh ukuran diameter porosnya (


ds )
sebesar (56 mm). Berdasarkan dari tabel 3.10. di atas maka ukuran - ukuran dari
bantalan dapat ditentukan sebagai berikut :

Nomor bantalan 6008,


Diameter bantalan : D=68 mm

Lebar bantalan : B=15 mm

Kapasitas nominal dinamis spesifik : C=1310 kg

Kapasitas nominal statis spesifik :


C o =1010 kg

Fa
=0 , 014
Untuk bantalan bola alur dalam Co (direncanakan) dari tabel 3.11.
di bawah ini :

Tabel 3.11. Faktor - faktor V, X, Y dan X0, Y0


Beban Beban Baris
Baris ganda
putar pd putar pd tunggal Baris Baris
e
Jenis bantalan cincin cincin tunggal ganda
Fa / VFr> e Fa /VFr ≤ e Fa /VFr> e
dalam luar
V X Y X Y X Y X0 Y0 X0 Y0
Bantalan 1 1,2 0,56 1 0 0,56 0,6 0,5 0,6 0,5
Fa /C0= 0,014 2,30 2,30 0,19
bola alur = 0,028 1,99 1,99 0,22
dalam = 0,056 1,71 1,71 0,26
= 0,084 1,55 1,55 0,28
= 0,11 1,45 1,45 0,30
= 0,17 1,31 1,31 0,34
= 0,28 1,15 1,15 0,38
= 0,42 1,04 1,04 0,42
67

= 0,56 1,00 1,00 0,44

α = 20o 0,43 1,00 1,09 0,70 1,63 0,57 0,42 0,84


Bantalan = 25o 0,41 0,87 0,92 0,67 1,41 0,68 0,38 0,76
bola = 30o 1 1,2 0,39 0,76 1 0,78 0,63 1,24 0,80 0,5 0,33 1 0,66
sudut = 35o 0,37 0,66 0,66 0,60 1,07 0,95 0,29 0,58
= 40o 0,35 0,57 0,55 0,57 0,93 1,14 0,26 0,52
Sumber : lit. 1 hal 135, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu Suga

Beban aksial bantalan


Fa :

F a=C o⋅0 , 014


=1010⋅0,014=14 ,14 kg

Dari tabel di atas juga dapat diketahui harga beban radial Fr dengan
menggunakan persamaan :
Fa
>e
v⋅F r
dimana : v = beban putar pada cincin dalam
e = 0,19

Fa
Fr =
maka : v⋅e

14 ,14
= =74, 42
1⋅0,19 kg

Dengan demikian beban ekivalen dinamis P dapat diketahui melalui


persamaan di bawah ini :

P= X⋅Fr +Y⋅F a

dimana : P = beban ekivalen (kg)


Fr = beban radial (kg)
Fa = beban aksial (kg)
68

X ,Y = harga - harga baris tunggal yang terdapat dalam tabel


3.12. di atas

maka :
P=0, 56⋅74 ,42+2,30⋅14,14

=74 ,1972 kg

Jika C (kg) menyatakan beban nominal dinamis spesifik dan P (kg) beban

ekivalen dinamis, maka faktor kecepatan


f n bantalan adalah :

1/3
33 , 3
( )
f n=
n
1/3
33 , 3
f =(
5600 )
n =
0,184

Faktor umur bantalan


fh :

C
f h=f n⋅
P
1310
=0,184⋅ =
74 ,1972 3,249

Umur nominal dari bantalan


Lh :

3
Lh =500⋅( f n )

3
=500⋅(3 ,249 ) = 17148,22 jam
69

Diagram aliran baut dan mur

START b a

1. Beban :W =kg 9. Jumlah ulir mur yang diperlukan :z

Faktor koreksi :fc = 1,1 2. 10. Tinggi mur :H = mm

3. Bebanrencana :Wd = kg 11. Jumlah ulir mur :z’ = mm

diizinkan :τa = 6 kg/mm2


Tegangan geser yang 12. Tegangan geser akar
Faktor keamanan :Sf = 7 ulir baut : τb = kg/mm2
Kekuatan tarik :σB = 42 kg/mm2 Tegangan geser akar
Bahan baut : baja liat 4. ulir mur : τn = kg/mm2

5. Diameter inti yang diperlukan :d1 = mm


13.
> τb :τa
6. Pemilihan ulir standar
τn :τa
Diameter luar :d = mm
Diameter inti :d1 = mm
Jarak bagi :p = mm ≤

diizinkan :qa = 3 kg/mm2


14. Bahan baut : baja liat
Bahan mur : baja liat
Tegangan permukaan yang
Tegangan geser yang diizinkan :τa = 6 kg/mm2 Diameter nominal ulir :
Kekuatan tarik :σB = 42 kg/mm2 baut = M , mur = M
Bahan mur : baja liat 7. Tinggi mur :H = mm

b
70

8. Diameter luar ulir dalam :D = mm


Diameter efektif ulir dalam :D2 = mm STOP
Tinggi kaitan gigi dalam :H1 = mm

a END

3.6. Baut dan Mur

Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting untuk
mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin. Pemilihan baut dan mur sebagai
alat pengikat harus dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang
sesuai. Didalam perencanaan kopling ini. Baut dan mur berfungsi sebagai
pengikat gear box. Untuk menentukan ukuran baut dan mur, berbagai faktor harus
diperhatikan seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, syarat kerja, kekuatan
bahan, kelas ketelitian, dan lain-lain.
71

Gambar. 3.6. Baut dan Mur

Beban yang diterima baut merupakan beban yang diterima bantalan

W=P pada bantalan =74 ,1972 kg

Faktor koreksi (fc) = 1,1

Maka beban rencana Wd :

W d =fc⋅W
W d =1,2⋅74 ,1972

=89,036 kg

Bahan baut dipakai baja liat dengan kadar karbon 0,22 %


2
Kekuatan tarik : σ B =42 kg/mm

Faktor keamanan :
S f =7 dengan tegangan yang di izinkan
σ a =6
2
kg/mm
( difinis tinggi )

Diameter inti yang diperlukan

4⋅W d
d 1≥
√ π⋅σ a⋅0 ,64

4⋅81 , 616
d 1≥

3 , 14⋅6⋅0 , 64
d 1 ≥5 ,203 mm

Tabel 3.12. Ukuran standar ulir kasar metris


Jarak Tinggi Ulir dalam
72

Diameter Diameter Diameter


Ulir luar D efektif D2 dalam D1
bagi kaitan
Ulir luar
p H1
1 2 3 Diameter Diameter Diameter
luar d efektif d2 inti d1
M6 1 0,541 6,000 5,350 4,917
M7 1 0,541 7,000 6,350 5,917
M8 1,25 0,677 8,000 7,188 6,647
M9 1,25 0,677 9,000 8,188 7,647
M 10 1,5 0,812 10,000 9,026 8,376
M 11 1,5 0,812 11,000 10,026 9,376
M 12 1,75 0,947 12,000 10,863 10,106
M 14 2 1,083 14,000 12,701 11,835
M 16 2 1,083 16,000 14,701 13,835
M 18 2,5 1,353 18,000 16,376 15,294
M 20 2,5 1,353 20,000 18,376 17,294
M 22 2,5 1,353 22,000 20,376 19,294
M 24 3 1,624 24,000 22,051 20,752
M 27 3 1,624 27,000 25,051 23,752
M 30 3,5 1,894 30,000 27,727 26,211
M 33 3,5 1,894 33,000 30,727 29,211
M 36 4 2,165 36,000 34,402 31,670
M 39 4 2,165 39,000 36,402 34,670
Sumber : lit. 1 hal 290, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Sularso dan Kiyokatsu Suga

Dipilih ulir metris kasar diameter inti d 1 =5 , 917 mm ¿5 ,203 mm dari tabel
3.12. di atas.

Maka pemilihan ulir standar ulir luar

diameter luar d=7 mm

diameter inti d 1 =5 , 917 mm

jarak bagi p=1 mm

Bahan mur dipakai baja liat dengan kadar karbon 0,22 %


2
Kekuatan tarik : σ B =42 kg/mm
73

Faktor keamanan :
S f =7 dengan tegangan yang di izinkan
σ a =6

kg/mm2
( difinis tinggi )

Tegangan geser yang diizinkan

τ a =(0,5−0 ,75 )⋅σ a → diambil 0,5

maka :
τ a =0,5⋅6=3 kg /mm2
q a =3 2
dengan tekanan permukaan yang diizinkan kg/mm

Diameter luar ulir dalam D=7 mm

Diameter efektif ulir dalam D 2 =6 , 350 mm

Tinggi kaitan gigi dalam H 1=0 ,541 mm

Jumlah ulir mur yang diperlukan

Wd
z≥
π⋅D2⋅H⋅qa
89 , 037
z≥
3,14⋅6 ,350⋅0 , 541⋅3

z≥2, 62 → 3

Tinggi mur

H=z⋅p
H=3⋅1=3 mm
74

Jumlah ulir mur

H
z'=
p
3
z '= =3
1

Tegangan geser akar ulir baut

W
τ b=
π⋅d 1⋅k⋅p⋅z (dimana k=0,84 )
81,616
τ b= =1,6
3 , 14⋅5 , 917⋅0 , 84⋅1⋅3 kg/mm2

Tegangan geser akar ulir mur

W
τ n=
π⋅D⋅j⋅p⋅z (dimana j=0,75 )
89 , 037
τ n= =1,8 2
3 , 14⋅7⋅0 , 75⋅1⋅3 kg/mm
75

Anda mungkin juga menyukai