START a
2. Faktor koreksi fc
STOP
3. Daya rencana Pd (kW)
END
4. Momen puntir rencana T (kg mm)
τ a Sf 2
12. :K τ
α a tauβ t
a
16
BAB 3
ANALISA PERHITUNGAN
3.1. Poros
Poros adalah salah satu yang penting dalam konstruksi kopling, maka
perlu diperhatikan sebaik mungkin.Hampir sama dengan kopling sebagai penerus
daya dan putaran, perencanaan seperti ini dipegang oleh poros.
Poros sebagai pemindah daya dan putaran, Poros yang terbuat dari batang
baja mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
Tahan terhadap momen puntir
Mempunyai skalalitas yang baik
Tidak mudah patah
b
l
h
d
s
Daya (N) = 86 PS
Putaran (n) = 5600 rpm
17
Dimana :
1 PS = 0,735 kw
P = 86 × 0,735 kw= 63,21 kw
Pd = P × fc
Pd = 63,21kw × 1,2
= 75,852 kw
Maka besar daya rencana 75,852 kw, sehingga besar Torsi (momen puntir) untuk
daya rencana adalah :
T = 9,74 × 10
5 ( Pdn ) kg.mm.............( Lit 1, hal 7 )
5
T= 9,74 × 10 ( 75,852 / 5600 )
T= 13192,83 kg.mm = 13,2 kg.m
Bahan poros di pilih dari bahan yang difinis dingin S35C-D dengan kekuatan tarik
σB= 58 kg/mm².
Tabel 3.2. Bahan konstruksi mesin.
Standard an Lambang Perlakuan panas Kekuatan tarik Keterangan
2
macam (kg/mm )
S30C Penormalan 48
Baja karbon S35C “ 52
konstruksi mesin S40C “ 55
(JIS G 4501) S45C “ 58
S50C “ 62
S55C “ 66
Ditarik dingin,
Batang baja S35C-D 53 digerinda,
yang difinis dibubut, atau
dingin S45C-D 60 gabungan antara
hal-hal tersebut
S55C-D 72
Sumber : literature 1 hal 3
18
σB
Tegangan geser yang di izinkan :τ a=
( Sf 1 × Sf 2 )
dimana :
Sf2=factor keamanan akibat pengaruh bentuk poros atau daya spline pada poros, di
mana harga sebesar 1,3-3,0 maka di ambil 2,8
σB
Maka : τ a=
( Sf 1 × Sf 2 )
58
= 6×2,8
= 3,45 kg/mm²
1
5,1
ds =
[ 3,45
×1,5×2×13192,83 ] 3
Keterangan :
1. Tanda * menyatakan bahwa bilangan yang bersangkutan dipilih dari
bilangan standart.
2. Bilangan di dalam kurung hanya di pakai untuk bagian di mana akan di
pasang bantalan gelinding.
r 1
= =0 , 026
ds 38
D 40
= =1 , 05
ds 38
Maka β = 1,42
ds 38
t= = =4 ,75
8 8
Filet = 0,6
0,6
=0 , 0159
38
Pada diameter poros di atas 38 mm, maka tegangan geser terjadi pada poros
adalah
5,1⋅T
τ=
d 3s
5,1⋅13192,83
τ=
383
2
=1,23 kg/mm
3, 45×2,8
>1,5×2×1,03
2,8
3,45>3,09 ( Baik )
a
START
10.
τ gi ¿
τg
3. Tinggi :h(mm), jari-jari : Rm(mm)
a
23
Spline adalah suatu elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-
bagian roda gigi sebagai penerus momen torsi dari kopling ke poros kemudian ke
roda gigi dan Naaf adalah pasangan dari spline.Hubungan antara roda gigi maju
dan mundur pada waktu perpindahan kecepatan. b
Spline dan Naaf yang direncanakan atau ketentuan ukurannya(dari tabel 3.4.)
antara lain :
Jumlah ( i ) = 8 buah
Lebar ( b ) = 8 mm
Diameter luar ( d2) = 48 mm
d 2−d s
Tinggi ( H ) = 2
48−38
= 2 = 5 mm
Panjang ( L ) =
1,5⋅d s
= 1,5⋅38 = 57 mm
d 2 +d s
Jari–jari ( Rm) = 4
48+38
= 4 = 21,5 mm
= 0,5⋅38 mm = 19 mm
25
T
F=
Rm
dimana :
F = gaya yang bekerja pada spline (kg)
T = momen puntir yang bekerja pada poros sebesar 13192,83
kg.mm
Rm = jari-jari spline (mm)
maka :
13192,83
F= 21,5
=613 ,62 kg
F
τ g=
i⋅w⋅L
dimana :
τ g = tegangan geser yang terjadi pada spline (kg/mm2)
F = gaya yang bekerja pada spline (kg)
i = jumlah gigi spline
w = jarak antar spline (mm)
L = panjang spline (mm)
maka :
613,62
τ g= 8.19.57
=0,071 kg/mm2
26
F
P=
i⋅H⋅L
613,62
=
8 .5. 57
2
=0,27 kg/mm
Kekuatan tarik dari bahan yang direncanakan adalah 58 kg/mm2 dengan faktor
keamanan untuk pembebanan dinamis (8 – 10) diambil 10 untuk meredam getaran
yang terjadi.
τ gi =0,8⋅σ trk
dimana :
58
σ trk =
10 =5,8 kg/mm2
maka :
τ gi =0,8⋅5,8 =4,64 kg/mm2
Maka spline dan naaf aman terhadap tegangan geser yang terjadi.
dimana dapat dibuktikan :
τ gi ¿ τg
4 ,64 ¿ 0,071
Tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser yang diizinkan.
27
1.Daya yang akan ditansmisikan =63,21 kw putaran poros motor nm = 5600 (rpm)
STOP
7.Waktu penghubung rencana te (s)
Faktor keamanan kopling f
momen gesekan statis Tso (kg.m) momen gesekan dinamis Tdo (kg.m)
Pemilihan nomor tipe kopling
9. Pemilihan tipe kopling
<
14.tae ≤ te
>
< a
28
Adapun jenis-jenis bahan plat gesek dapat di lihat pada tabel bahan ini :
Berdasarkan tabel 3.5 dari bahan Besi cor dan asbes (ditenun), harga
3 ,14 2
= ( 1 −0,8 2 ) D22⋅0 ,02
4
2
=0,00565 D2
rm=( D 1 + D 2 ) / 4
=( 0,8+1 ) D 2 /4 =0, 45 D2
Berdasarkan tabel 3.5 dari bahan Besi cor dan asbes (ditenun), harga
13192,83
√
D 2 =3
508 , 5×10−6
D 2 =296 , 039 =296 mm
=0,8⋅296 =236 ,8 mm
Tabel 3.6. momen puntir gesek statis untuk kopling elektromagnit plat tunggal
kering.
Nomor Kopling 1,2 2,5 5 10 20 40 70 100
Momen Gesek Statis
1,2 2,5 5 10 20 40 70 100
(Kg.m)
GD2 Sisi Rotor 0,003 0,022 0,219
2
GD Sisi Stator 0,0013 4 0,0089 1 0,0882 2 0,4124 1,1257
0,0022 0,005 0,0150 0,032 0,1004 0,231 0,5036 1,0852
2 2 5
Diameter Lubang 15 20 25 30 40 50 60 70
Alur Pasak 5×2 5×2 7×3 7×3 10×3,5 15×5 15×5 18×6
GD2 pada sisi rotor diambil dari tabel 3.5. dengan diameter lubang 40 mm
Tabel 3.8. Batas keausan Rem dan Kopling Elektromagnetik Plat TunggalKering
No Kopling/Rem 1,2 2,5 5 10 20 40 70 100
Batas Keausan Permukaan
2,0 2,0 2,5 2,5 3,0 3,0 3,5 3,5
(mm)
Volume Total pada Batas 15
7,4 10,8 22,5 33,5 63,5 91,0 210
Keausan (cm3) 0
Bahan plat gesek paduan tembaga sinter, laju keausan permukaan w = 3 × 10-7
cm3/(kg.m), dan volume keausan yang diizinkan L3 = 63,5 cm3
Umur dalam jumlah penghubung,
L3
N mL=
E×w
63 , 5
N mL= −7
=7 , 82×105 hb
338,09×(3×10 )
Dengan 300 hari tiap tahun maka = 21600 x 300 = 648000 (hb)
5
7 , 82×10
N mD = =1,2
648000 tahun (kurang lebih satu tahun)
Kopling plat tunggal kering elektromagnetik No. 20, plat gesek harus diganti tiap
satu tahun.
33
Diagram aliranpegas
START b a
STOP
END
34
3.4. Pegas
H
f
3.4.1.Perhitungan pegas
Diketahui : T = 13192,83 kg.mm
n = 4 (direncanakan)
d = 8 mm
Harga perbandingan D/d berkisar antara 4 - 10. Dalam rancangan ini, harga D/d
diambil 4, sehingga diperoleh :
D/d = 4
D = 8 . 4 = 32 mm
Beban maksimum
Wl :
maka :
T
W l=
( D /2 )
13192,83
= =824 , 552
(32 /2 ) kg
Indeks pegas :
c = D/d
c=4
Faktor tegangan :
4 c −1 0 , 615
K= +
4 c−4 c ..................... ( Lit 1, hal 316 )
4⋅4−1 0 , 615
= +
4⋅4−4 4
=1,40375
36
Tegangan geser τ :
8⋅D⋅W l
τ =K⋅
π⋅d 3
8⋅32⋅824 , 552
=1 , 40375⋅
3 ,14⋅83
=184 ,3 kg/mm2
Bahan pegas SUP4 ( Baja pegas ) dengan tegangan geser maksimum yang
diizinkan
τ a =65 kg/mm2 , Modulus geser G=8000 kg /mm2
(berdasarkan tabel 3.9.)
Tegangan rencana :
τ d =τ a⋅0,8
=65⋅0,8=52 kg /mm2
Wl
k=
δ
824 ,552
= =41 , 2276
20 kg /mm
Jumlah lilitan yang bekerja :
G⋅d 4
k=
8 n⋅D3
8000⋅( 8 )4
41 , 2276=
8 n⋅( 32 )3
n=3,03 → 3,0
Lendutan total :
3,0
δ=20⋅ =19, 8
3, 03 mm
Tinggi bebas
Hf :
H c =( n+1,5 )⋅d
=( 3,0+1,5 )⋅8=36 mm
H l−36=1,5
H l=37 ,5 mm
C s= ( H s −H c ) / ( n+1,5 )
H s −36=7
H s =43 mm
38
δ o =H f −H s
=57 ,5−43
=14 ,5 mm
W o =( H f −H s )⋅k
=597,8 kg
Lendutan efektif h :
h=δ−δ o
=20−14,5
=5,5 mm
Tinggi mampat
H c =36 mm
Hl ¿ Hc
37 mm ¿ 36 mm , baik
Kelonggaran kawat pada awal terpasang antara 1,0 – 2,0 mm, maka diambil
C s=1,5 mm
39
Kelonggaran kawat pada awal terpasang antara 0,2 – 0,6 mm, maka diambil
Cl =0,4 mm
Hf / D ¿ 5
57 ,5/32 ¿ 5
1,80 < 5
Diameter kawat = 8 mm
Bahan pegas SUP 4 ( Baja pegas ) perlakuan panas
Tinggi tekan
H c =36 mm
START
Co = kg
Kapasitas nominal statis spesifik :
spesifik : C = kg
Kapasitas nominal dinamis
2.Nomor nominal bantalan
4.faktor kecepatan : fn
Faktor umur : fh
5.Umur : Lh = jam
6. Lh atau Ln :Lha
<
STOP
END
41
3.5. Bantalan
r
Gambar. 3.5. Bantalan gelinding
Fa
=0 , 014
Untuk bantalan bola alur dalam Co (direncanakan) dari tabel 3.11.
di bawah ini :
Dari tabel di atas juga dapat diketahui harga beban radial Fr dengan
menggunakan persamaan :
Fa
>e
v⋅F r
dimana : v = beban putar pada cincin dalam
e = 0,19
Fa
Fr =
maka : v⋅e
14 ,14
= =74, 42
1⋅0,19 kg
P= X⋅Fr +Y⋅F a
maka :
P=0, 56⋅74 ,42+2,30⋅14,14
=74 ,1972 kg
44
Jika C (kg) menyatakan beban nominal dinamis spesifik dan P (kg) beban
1/3
33 , 3
( )
f n=
n
1/3
33 , 3
f =(
5600 )
n =
0,184
C
f h=f n⋅
P
1310
=0,184⋅ =
74 ,1972 3,249
Lh =500⋅( f n )3
3
=500⋅(3 ,249 ) = 17148,22 jam
45
START b a
b a END
46
Baut dan mur merupakan alat pengikat yang sangat penting untuk
mencegah kecelakaan atau kerusakan pada mesin. Pemilihan baut dan mur sebagai
alat pengikat harus dilakukan dengan seksama untuk mendapatkan ukuran yang
sesuai. Didalam perencanaan kopling ini. Baut dan mur berfungsi sebagai
pengikat gear box. Untuk menentukan ukuran baut dan mur, berbagai faktor harus
diperhatikan seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, syarat kerja, kekuatan
bahan, kelas ketelitian, dan lain-lain.
47
W d =fc⋅W
W d =1,2⋅74 ,1972
=89,037 kg
Faktor keamanan :
S f =7 dengan tegangan yang di izinkan
σ a =6
2
kg/mm
( difinis tinggi )
4⋅W d
d 1≥
√ π⋅σ a⋅0 ,64
4⋅89 , 037
d 1≥
√
3 , 14⋅6⋅0 , 64
d 1 ≥5 , 435 mm
Dipilih ulir metris kasar diameter inti d 1 =5 , 917 mm ¿5 ,435 mm dari tabel
3.12. di atas.
Faktor keamanan :
S f =7 dengan tegangan yang di izinkan
σ a =6
kg/mm2
( difinis tinggi )
maka :
τ a =0,5⋅6=3 kg /mm2
q a =3 2
dengan tekanan permukaan yang diizinkan kg/mm
Wd
z≥
π⋅D2⋅H⋅qa
89 , 037
z≥
3,14⋅6 ,350⋅0 , 541⋅3
z≥2,75 → 3
Tinggi mur
H=z⋅p
H=3⋅1=3 mm
50
H
z'=
p
3
z '= =3
1
W
τ b=
π⋅d 1⋅k⋅p⋅z (dimana k=0,84 )
89 ,037
τ b= =1,9
3 , 14⋅5 ,917⋅0 ,84⋅1⋅3 kg/mm2
W
τ n=
π⋅D⋅j⋅p⋅z (dimana j=0,75 )
89 , 037
τ n= =1,8 2
3 , 14⋅7⋅0 , 75⋅1⋅3 kg/mm
51
START
5. Faktor keamanan v = 9
10.
τgi>τg
STOP
END
52
D=1,6⋅d
=1,6⋅4=6,4 mm
K=0,6⋅d
=0,6⋅4=2,4 mm
p=1,5⋅d
=1,5⋅4=6 mm
D1 + D 2
Rm=
4
dimana :
Rm = jarak antara paku keling (mm)
D1 = diameter dalam plat gesek ( 236,8mm)
D2 = diameter luar plat gesek (296mm)
maka :
236 ,8+296
Rm=
4
=133,2 mm
T
F=
Rm
dimana :
F = gaya yang bekerja pada paku keling (kg)
T = momen puntir yang bekerja pada poros sebesar 13192,83
kg.mm
Rm = jarak antara paku keling (mm)
54
maka :
13192,83
F=
133 ,2
=99,045 kg
Jadi seluruh paku keling mengalami gayaF = 99,045 kg
Sedangkan gaya yang berkerja pada masing – masing paku keling dapat di
asumsikan dengan persamaan berikut ini :
F
F '=
n
dimana :
F' = gaya yang diterima setiap paku keling (kg)
F = gaya yang diterima seluruh paku keling (kg)
n = banyaknya paku keling yang direncanakan
maka :
99 , 045
F '= =8 ,25
12 kg
Jadi setiap paku keling menerima gaya F’ = 8,25 kg
σ b =37 2
Bahan paku keling aluminium dengan tegangan tarik kg/mm
faktor keamanan paku keling v =( 8−10 ) , diambil 9
σb
σi=
v
37
=4 ,11
= 9 kg/mm2
55
3 , 14 2
A= ⋅d
4
3 ,14 2
= ⋅4 =12, 56
4 mm 2
F'
τ g=
A
8,25
= =0,65
12,56 kg/mm2
τ gi =0,8⋅σ i
2
=0,8⋅4 ,11=3,28 kg/mm