Anda di halaman 1dari 59

 Poros merupakan bag yg sangat penting dari mesin

 Fungsi Poros :
 Meneruskan Tenaga ke poros yang lan
 Meneruskan Putaran keporos yang lain
 Macam_macam Poros : ada 3
 Poros Transmisi : poros yang menerima beban lentur, puntir
atau kedua-duanya. Daya diruskan melalui : kopling, roda
gigi, puli sabukatau sproket rantai
 Poros Spindel : Beban utamanya adalah puntiran. Contohnya
adalah poros yang ada pada mesin bubut. Syarat bahan yang
digunakan harus mempunyai deformasi yang kecil
 Gandar : adalah poros yang murni menerima beban lentur,
contohnya adalah poros yang digunakan pada gerobak barang.
Gandar ada yang berputar atau yang benar-benar diam
 Bentuk poros ada 3 macam : poros lurus, poros
engkol, poros luwes (agar terdapat kebebasan
bagi perubahan arah)

A. Hal-hal penting dalam Perencanaan Poros


a) Kekuatan Poros
b) Kekakuan poros
c) Putaran kritis
d) Korosi
e) Bahan Poros
 Kekuatan Poros
 Beban Poros adalahpuntir, lentur atau kombinasi, beban
tarikatau tekan (spt pada as baling-baling)
 Pengaruh konsentrasi : poros bertangga, alur pasak
 Poros harus direncanakan untuk menerima beban-beban
external tsb
 Kekakuan Poros
 Bahan poros walaupun kuat tetapi bila defleksi lentur atau
puntir tinggi menyebabkan ketidak telitian. Maka kekakuan
poros harus diperhatikan dalam perancangan
 Putaran Kritis
 Jika putaran mesin dinaikan sampai nilai tertentu maka akan
terjadi getaran yang luar biasa besarnya. Putaran tsb disebut
putaran kritis. Didalam design putaran operasional mesin
harus dibawah putaran kritis
 Korosi
 Bahan tahan korosi harus dipilih untuk bahan poros
atau melakukan perlindungan terhadap bahan poros
yang digunakan, mis dg coating
 Bahan Poros
 Bahan S-C (Steel Construction) ; baja yang
ddioksidasikan dg ferrosilikon dan di cor : kadar
karbon terjamin
 Baja Karbon untuk Konstruksi Mesin dan Baja
Batang yang difinis dingin untuk poros
Standar dan Lambang Perlakuan Panas Kekuatan Keterangan
macam Tarik
(kg/mm2)
Baja Karbon S30C Penormalan 48
Konstruksi S35C Idem 52
Mesin S40C Idem 55
(JIS G 4501) S45C Idem 58
S50C Idem 62
S55C idem 66
Batang Baja S35C-D 53 Ditarik
yang difinis S45C-D 60 dingin,
Dingin S55C-D 72 digerinda,
dibubut atau
gabungan
hal-hal tsb
 Poros-Poros yang digunakan untuk putaran
tinggi dan beban berat umumnya dibuat dari
baja paduan spt : baja khrom nikel, baja khrom
nikel molibden dll
 Baja paduan umumnya sangat mahal, maka
tidak selalu dianjurkan untuk penggunaan
logam jenis-jenis ini. Penggantinya
menggunakan baja SF dimana kekuatannya
dijamin
Baja Paduan Untuk Poros
Standar dan Macam Lambang Perlakuan Panas Kekuatan Tarik
(kg/mm2)
Baja Khrom Nikel SNC 2 - 85
(JIS G 4102) SNC 3 - 95
SNC 21 Pengerasan kulit 80
SNC 22 Pengerasan Kulit 100
Baja Khrom Nikel SNCM 1 - 85
Molibden SNCM 2 - 95
(JIS G 4103) SNCM 7 - 100
SNCM 8 - 105
SNCM 22 Pengeran kulit 90
SNCM 23 Pengerasan Kulit 100
SNCM25 Pengerasan Kulit 120
Baja Khrom SCr 3 - 90
(JIS G 4104) SCr 4 - 95
SCr 5 - 100
SCr 21 Pengerasan kulit 80
SCr 22 Pengerasan Kulit 85
Baja Khrom Molibden SCM 2 - 85
(JIS G 4105) SCM 3 - 95
SCM 4 - 100
SCM 5 - 105
SCM21 Pengerasan Kulit 85
SCM22 Pengerasan Kulit 95
SCM 23 Pengerasan Kulit 100
Kelas Lambang Pemakaian Perlakuan Batas Kekuatan
Utama Panas Mulur Tarik
(kg/mm2) (kg/mm2)
A SFA 55A Poros Penormala
Kelas 1 n atau 28 55
B SFA 55B Pengikut
celup
A SFA 60A dingin
Kelas 2 30 60
B SFA 60B
A SFA 65A Gandar Celup
Kelas 3 B SFA 65B yang dingin dan 35 65
digerakan pelunakan
A SFAQA dan poros Celup
B SFAQB pengikut dingin dan
Kelas 4 pelunakan 30 60
pd bag
tertentu
 Umumnya baja diklasifikasikan berdasarkan
Kandungan Karbonnya

Golongan Kadar C (%)


Baja Lunak - 0.15
Baja Liat - 0.2 – 0.3
Baja Agak Keras - 0.3 – 0.5
Baja Keras - 0.5 – 0.8
Baja Sangat Keras - 0.8 – 1.2
Nama Standar Jepang Standar Amerika (AISI), Engrish(BS ) dan Jerman DIN
(JIS)
S25C AISI 1025, BS060A25
S30C AISI 1030, BS060A30
S40C AISI 1035, BS060A35, DIN C35
Baja karbon konstruksi mesin
S45C AISI 1045, BS060A45, DIN C45,CK45
S50C AISI 1050, BS060A50, DIN St50.11
S55C AISI 1055, BS060A55

Baja Tempa SF 40,45,50,55 ASTM A105-73

Baja Nikel Khrom SNC BS 653M31


SNC22 BS En36
Baja Nikel Khrom molibden SNCM 1 AISI 4337
SNCM 2 BS830M31
SNCM 7 AISI 8645,BS En100D
SNCM 8 AISI 4340, BS817M40, 816M40
SNCM22 AISI 4315
SNCM23 AISI 4320, BS En325
SNCM25 BS En39B
Baja Khrom Scr 3 AISI 5135, BS530A36
SCr 4 AISI 5140,BS 530A40
SCr 5 AISI 5145
SCr21 AISI 5115
SCr22 AISI 5120
Baja khrom molibden SCM 2 AISI 4130, DIN 34CrMo4
SCM3 AISI 4135, BS708A37
SCM4 AISI 4140, BS708M40, DIN42CrMo4
SCM5 AISI 4145, DIN50CrMo4
Mulai

1. Daya yang ditransmisikan


P(kW), putaran poros (rpm)

2. Faktor koreksi

3. Daya Rencana Pd (kW)

A
A

4. Momen Puntir Rencana T (kg.mm)

Bahan Poros, perlakuan


panas, kekuatan tarik σB
(kg/mm2),apakah poros
bertangga atau beralur
pasak, faktor keamanan
sf1, sf2

Tegangan geser yang diijinjan τa (kg/mm2)

F B
F B

7. Faktor koreksi untuk


momen puntir KT, Faktor
lenturan Cb

8. Diameter poros ds (mm)

9. Jari-jari filet dari poros


bertangga r (mm) Ukuran
pasak dan alur pasak
Menggunakan Tabel

D
C
C
D

10. Faktor konsentrasi tegangan pada


poros bertangga β , pada pasak α
Melihat Gambar

12
< a.sf : Cb KT
 atau 

E
E

13. Diameter poros ds (mm),


Bahan poros, Perlakuan
panas, jari-jari filet dari
poros bertangga, ukuran
pasak dan alur pasak

STOP

END
Tabel. Faktor koreksi daya yang ditransmisikan fc

Daya yang ditransmisikan fc


Daya rata-rata yang diperlukan 1.2 – 2.0
Daya maksimum yang diperlukan 0.8 – 1.2
Daya Normal 1.0 – 1.5

𝑃𝑑 = 𝑓𝑐 𝑃 (𝑘𝑊)
Daya Rencana
𝑇 2𝜋𝑛1
𝑃𝑑 = 1000 60
102

𝑃𝑑 5 Torsi Rencana (kg.mm)


𝑇 = 9.74 𝑥 10
𝑛1
 Torsi rencana bila dibebankan pada poros
dengan diameter ds, maka tegangan geser
yang terjadi adalah τ (kg/mm2)

𝑇 5.1 𝑇
𝜏 = =
𝜋. 𝑑𝑠 3ൗ 𝑑𝑠 3
16

 Tegangan geser yang diijinkan τa dihitung atas


dasar batas kelelahan puntir yang besarnya
diambil 40% dari batas kelelahan tarik yg
besarnya kira-kira 45% dari kekuatan tarik σB
(kg/mm2), jadi besarnya adalah 18% dari
kekuatan tarik σB, sesuai dg standar ASME.
 Untuk nilai 18 %, maka faktor keamananya
diambil 1/0.18 = 5.6, nilai digunakan untuk
bahan SF dan 6 untuk bahan SC. Faktor
keamanan ini diberi notasi sf1.
 Untuk memberikan faktor keamanan pada
poros bertangga atau beralur pasak akibat
konsentrasi tegangan maka ditambahkan
faktor keamanan kedua sf2. Besarnya sf2
menurut JIS adalah 1.3 s/d 3.0 dan besarnya τa
dapat dihitung :
𝜎𝐵
𝜏𝑎 =
𝑠𝑓1 × 𝑠𝑓2
 Faktor koreksi untuk momen puntir (Kt) perlu
dipertimbangkan dan besarnya adalah 1 s/d 3
tergantung kondisi beban external
 Faktor koreksi untuk momen lentur juga
dipertimbangkan dan besarnya diambil antara
1.0 s/d 2.3 tergantung ada/tidaknya lenturan
yang terjadi pada sistem, dan diameter poros
yang direncanakan dihitung dengan
persamaan sbb :

0.33
5.1
𝑑𝑠 = × 𝐾𝑡 × 𝐶𝑏 × 𝑇
𝜏𝑎
ukuran Ukuran Ukuran Stdr h C l Ukura Ukuran standar t2 r1 dan r2 Referensi
nom. stdr b, n
pasak b1 dan P.pris Pasak standa Pasak Pasak Pasak Diameter poros
b2 matis, tirus r t1 prisma luncur tirus yang dapat
pasak tis dipakai
luncur
2 1.0
2x2 2 6.20 1.2 0.5 Lebih dari 6 - 8

0.16- 1.4
3x3 3 3 6-36 1.8 0.9 0.08-0.16 Lebih dari 8-10
0.25
1.8
4x4 4 4 8-45 2.5 1.2 Lebih dari 10 -12

2.3
5x5 5 5 10-56 3.0 1.7 Lebih dari 12 - 17

6x6 6 6 14-70 3.5 2.6 2.2 Lebih dari 17 - 22


0.25-
0.16-0.25
0.40
7x7 7 7 7.2 16-80 4.0 3.0 3.5 3.0 Lebih dari 20 - 25

8x7 8 7 18-90 4.0 3.3 2.4 Lebih dari 22 -30

10 x 8 10 8 22-110 5.0 3.3 2.4 Lebih dari 30-38

12 x 8 12 8 28x140 5.0 3.3 2.4 Lebih dari 38 - 44

14 x 9 14 9 36x160 5.5 3.8 2.9 Lbih dari 44 - 50


0.40-
0.25-0.40
0.60
15 - 10 15 10 10.2 40 - 180 5.0 5.0 5.5 5.0 Lebih dari 50 - 55

16 x 10 16 10 45 - 180 6.0 4.3 3.4 Lebih dari 50 -58

18 x 11 18 11 50 - 200 7.0 4.4 3.4 Lebih dari 58 - 65


Ukuran diameter bahan yang ada di pasaran (mm)
Penentuan Faktor konsentrasi tegangan akibat alur pasak (α)
Penentuan faktor konsentrasi tegangan akibat poros bertangga (β)
 Tentukan diameter
sebuahporosbulatuntukmeneruskandaya 10 (kW)
pada rpm 1450 (rpm). Disampingbebanpuntir,
diperkirakan pula akandikenakannyabebanlentur.
Porosbekerjapadabebanmaksimal.
Sebuahalurpasakperludibuat,
dandalamsehariakanbekerjaselama 8 jam
dengantumbukanringan.
Bahandiambilbajabatangdifinisdingin S30C-D
 Solusi
 P = 10 kW, n1 = 1450 rpm
 Fc = 1
 Pd = 1.0 x 10 = 10 kW
10
 T =9.74 × 105 = 6717 𝑘𝑔. 𝑚𝑚
1450
 S30C-D, 𝜎𝑏 = 58 𝑘𝑔/𝑚𝑚2, sf1 = 6.0 dan sf2 = 2.0 (standar JIS)
58
 𝜏𝑎 = = 4.83 𝑘𝑔/𝑚𝑚2 (tegangangeser yang
6.0 ×2.0
diijinkandaribahan yang digunakan)
 Cb = 2.0 Kt = 1.5 (dilihatpadaTabel)
5.1 0.33
 𝑑𝑠 = × 2.0 × 1.5 × 6717 = 27.7 𝑚𝑚
4.83
 Diameter poros ds = 28 mm (lihatukuranporos yang ada)
 Dianggap diameter bagian yang menjaditempatbantalanadalah
= 30 mm
 Jari-jari filet =(30 -28)/2 = 1.0 mm
 Alurpasak 8 x 4 x filet 0.4 ( besardari JIS)
 Konsentrasiteganganpadaporosbertanggaadalah :
 0.4/28 = 0.034, 30/28 = 1.07, β = 1.37 ( βdilihatdigambar)
 Konsentrasiteganganpadaporosdenganalurpasakadalah
 0.4/28 = 0.014, α = 2.8 makaα>β (αdilihatdigambar)

 τ = 5.1 x 6717/(31.5)3 = 1.10 (kg/mm2)
 4.83 x 2.0/2.7 = 3.58 kg/mm2.
 1.10 x 2 x 1.5 = 3.3 kg/mm2.
 Maka τa xsf2/α > τ x Cb x Kt artinya baik
 Ds = 31.5 mm: s30C-D
 Diameter poros : ds1 = 31.5 dan ds2 35
 Jari-jari filet : 1.75 mm
 Pasak : 10 x 8
 Alur pasak : 10 x 4.5 x 0.6
 Contoh dari poros yang menerima beban murni
berupa lenturan adalah Gandar. Beban yang
diterima oleh satu gandar adalah setengah dari
beban total dikurangi berat gandar dan roda. M1
adalah momen lentur pada dudukan roda dapat
dihitung. Bahan mempunyai tegangan lentur
yang diijinkan σa (kg/mm2), Momen tahanan
lentur dari poros dengan diameter ds (mm) adalah
Z = (π/32) ds3 (mm3)
 Ada hubungan antara momen lentur (M1), momen
tahanan lentur (Z) dan tegangan lentur yang
diijinkan σa
𝑀1 𝑀1 10.2 𝑀1
 Dimana σa≥ = 𝜋 =
𝑍 𝑑3 𝑑𝑠 3
32
10.2 1/3
 𝑑𝑠 = 𝑀1 rumus yang
𝜎𝑎
digunakanuntukmenghitung diameter
porosakibatbebanlentur.
 Dalamperhitungan diameter
gandarpengaruhgerakdinamisharusdiperhitungka
nbaik yang sifatnyamendataratau yang
tegakdanbesarnyabebandinamisiniharusditambah
knpadabebanstatis. Gandar yang
digerakanolehsuatupenggerakmulajugamendapat
bebanpuntir yang manaakanmelibatkanfaktor m,
yang dapatdijelaskandalamtabelsbb:
Faktor Tegangan Pada Gandar
 𝑀1 = 𝑗 − 𝑔 𝑊Τ4
(Momenkarenabebanstatispada as roda)
 𝑀2 = 𝛼𝑣 𝑀1 (αvdilihat di tabel)
 𝑃 = 𝛼𝐿 𝑊
 𝑄0 = 𝑃 ℎൗ𝑗
 𝑅0 = 𝑃 ℎ + 𝑟 /𝑔
 𝑀3 = Pr + 𝑄0 𝑎 + 𝑙 − 𝑅0 𝑎 + 𝑙 − 𝑗 − 𝑔 /2
Alur Perencanaan Poros dengan Beban
Lentur Murni
 αh : Beban tambahan krn get horisontal/beban
statis
 M1 : Momen pada tumpuan roda krn beban statis
(kg.mm)
 M2 : Momen pada tumpuan roda karena gaya
vertikal tambahan (kg.mm)
 M3 : Momen lentur pada naf tumpuan roda
sebelah dalam karena beban horisontal (kg mm)
 P : beban horisontal (kg)
 Q0 : Beban pada bantalan karena beban horisontal
(kg)
 R0 : Beban pada telapak roda karena beban
horisontal (kg)
 W : Beban statis pada satu gandar (kg)
 g : Jarak telapak roda (mm)
 j : Jarak bantalan radial (mm)
 h : Tinggi titik berat (mm)
 v : Kecepatan kerja maksimum (km/jam)
 r : Jari-jari telapak roda (mm)
 αv : Beban tambahan krn get vertikal/beban
statis
Tabel untuk faktor akibat getaran baik horisontal
atau vertikal
10.2 1/3
 𝑑𝑠 ≥ 𝑚 𝑀1 + 𝑀2 + 𝑀3
𝜎𝑤𝑏
 Setelah dsdihitung,
makateganganlenturaktualσb (kg/mm2) yang
terjadipadadudukanrodadapatdihitung,
𝜎𝑤𝑏
selanjutnyabila ≥ 1maka :
𝜎𝑏
10.2 𝑚 𝑀1 + 𝑀2 + 𝑀3
 𝜎𝑏 =
𝑑𝑠 3
 Sebuah kereta tambang beratnya 2.6 ton memakai 2
gandar dengan 4 roda. Gandar tersebut tetap, dan
beratnya sendiri adalah 950 kg. Lebar rel 610 mm dan
jarak tumpuan pd gandar dengan penampang persegi
adalah 420 mm. Berapakah diameter gandar yang
harus diambil pada bantalan kerucutyang dipasang
pada jarak 285 mm dari tengah gandar.
 Solusi : Beban pada gandar adalah (950 + 2600)/2 =
1775 kg
 Panjang lengan momen pada bantalan rol kerucut
adalah :(610/2) – 285 = 20 mm. Besarnya momen
lentur :
 M = (1775/2) x 20 = 17750 kg.mm
 Jika bahan yang dipakai S45C, makaσB = 58
kg/mm2.
Jikafaktorkeamananuntukbebanstatisdiambil 6
danfaktorperkalianuntukbebandinamisdiambil
4, sehinggaseluruhnyamenjadi 6 x 4 = 24,
makaσa= 58/24 = 2.4 kg/mm2
 Dari persamaan yang ada
10.2 1/3
 𝑑𝑠 = 𝑥 17750 = 42.3 𝑚𝑚 = 45 𝑚𝑚
2.4
 Gandar dari sebuah kendaran rel seperti
ditunjukan pada gambar, mendapat beban
statis sebesar 12000 kg. Tentukan diameter
gandar pada dudukan roda. Kecepatan
maksimum danggap sebesar 100 km/jam, dan
bahan gandar diambil JIS E4502 kelas 3.
 W = 12000 kg, g = 1120 mm, j = 1930 mm
 h = 970 mm, V = 100 km/jam, r = 430 mm
1930 −1120
 𝑀1 = × 12000 = 2.43 × 106 𝑘𝑔. 𝑚𝑚
4
 αv = 0.3 danαh= 0.4
 M2 = 0.3 x 2.43 x 106 = 0.729 x 106 kg.mm
 a = 345 mm dan l = 128 mm
 P = 0.3 x 12000 = 3600 kg
 Q0 = 3600 x 970 /1930 = 1809 kg
 R0 = 3600 x (970 + 430)/1120 = 4500 kg
 M3 = 3600 x 430 + 1810 x (345 + 128) -4500x(345 + 128 –
(810/2)0 = 2.188 x 106 kg.mm
 Poros pengikutkelas 3, σwb = 11 kg/mm2
 Untukporospengikut m = 1
1
10.2 𝑥 1 𝑥 2.43+0.972+2.188 𝑥 106 3
 𝑑𝑠 ≥ = 173 𝑚𝑚
11
 Dibulatkan ds = 175 mm
10.2 𝑋 1 𝑥 2.43+0.972+2.188 𝑥 106
 𝜎𝑏 = = 10.64 𝑘𝑔/𝑚𝑚2
1753
 n = 11/10.64 = 1.03 baik
 Pada
umumnyaporosmenerukandayadanputaranme
laluisabuk, rodagigidanrantai,
sehinggaporosmenerimabebanpuntirdanlentur
sekaligus.
 Tegangangeser yang terjadi : τ =
T/Zpdantegangan normal σ = M/Z
 Tegangangesermaksimumdapatdihitngdengan
persamaan :
𝜎 2 + 4 𝜏2
 𝜏𝑚𝑎𝑥 =
2
 Untuk porosbulatdanpejalmaka :
32 𝑀
 𝜎 =
𝜋 𝑑𝑠 3
16 𝑇
 𝜏 =
𝜋 𝑑𝑠 3

5.1
 Sehinggaτmax = 𝑀2 + 𝑇 2
𝑑𝑠 3
 Ada faktorkoreksiuntukMomenlenturyaitu
Kmdimananilainya (1.5 s/d 3)
sedangkanfaktorkoreksiuntuk Torsi
yaituKtdimananilainya (1 s/d 3)
5.1
 Maka : τmax = 𝐾𝑚 𝑀 2 + 𝐾𝑡 𝑇 2
𝑑𝑠 3
1/3
 𝑑𝑠 = 5.1Τ 𝐾𝑚 𝑀 2 + 𝐾𝑡 𝑇 2
𝜏𝑎

 PerhitunganDefleksikarenaPuntiran
𝑇𝑙
 𝜃 = 584 dimana G = 8.3 x 103 kg/mm2
𝐺 𝑑𝑠 4
 Perhitungandefleksikarenalendutan :
−4 𝐹 𝑙1 2 𝑙2 2
 𝑦 = 3.23 𝑥 10
𝑑𝑠 4 𝑙

𝑑𝑠 2 𝑙
 𝑁𝑐 = 52700
𝑙1 𝑙2 𝑊
Perencanaan Poros dengan Beban Lentur dan
Puntir
 Sebuah poros ditumpu oleh 2 buah bantalan pada jarak 1 m.
Dua buah puli sabuk V dipasang pada jarak 300 mm dan
200 mm dari masing-masing bantalan, dimana gaya
mendatar dan gaya tegak pada sabuk V adalah seperti yang
diperlihatkan dalam Gambar 1.6. Hitunglah diameter poros
yang diperlukan untuk menerukan daya sebesar 18 kW
pada 300 rpm. Bahan poros diambil S40C. Jika defleksi
puntiran dibatasi sampai 1 derajat, berapa besar diameter
poros yang dipandang cukup?. Jika berat puli sabuk 1
adalah 25 kg, puli sabuk 2 adalah 20 kg dg masa jenis = 7860
kg/m3. Berapa kecepatan kritis poros? Apakah poros dalam
contoh ini cukup aman
 P = 18 kW, n1 = 300 rpm
 fc = 1.4
 Pd = 1.4 x 18 = 25.2 kW
 T = 9.74 x 105 x 25.2/300 = 81820 kg.mm
 Bebanseperti yang diperlihatkanpadagambar
 H1 = 215 kg V1 = 403 kg
 H2 = 270 kg V2 = 35 kg
215 𝑥 700 + 270 𝑥 200
 RH1 = = 205 kg
1000
 RH2 = (215 + 270) – 205 = 280 kg
403 ×700+35 ×200
 Rv1 = = 289 kg
1000
 Rv2 = (403 + 35) -289 = 149 kg
 Menggambarkan diagram momenlentur
 Dari diagram momenlentur, harga-
hargamomenlenturhorisontaldanvertikalpadap
osisipuli 1 danpuli 2 adalah :
 MH1 = 205 × 300 = 61500 kg.mm
 MH2 = 280 × 200 = 56000 kg.mm
 MH3 = 289 × 300 = 86700 kg.mm
 MH4 = 149 × 200 = 29800 kg.mm
 Momen LenturGabungan

 MR1 = 615002 + 867002 = 1 06300 kg.mm

 MR2 = 560002 + 298002 = 63400 kg.mm


 BahanPoros s30C, σB = 55 kg/mm2
 Porosharusdiberitanggasedikitpadatempatpuli,
puliditetapkandenganpasak.
 Sf1 = 6.0, sf2 = 2.0
 τba = 55/(6.0 x 2.0) = 4.58 kg/mm2
 Km = 2.0, Kt = 1.5
 Menghitung Diameter Poros.

5.1 3
 ds = 2.0 × 106300 2 + 1.5 × 81820 2 = 64.9 = 65
4.58
mm
 Konsentrasi
teganganalurpasakadalahlebihbesardaripada di
tanggaporos, daritabel yang ada, alurpasakadalah :
 18 x 6 x 1.0 (1.0 jari2 filet)
 1.0/65 = 0.015 darigambarα = 2.85
16
 τ= 2.0 × 106300 2 + 1.5 × 81820 2 = 4.55
𝜋 × 6523
kg/mm
 Jikaτa x sf2dibandingkandenganτ x α, 4.58 x 2 < 4.55 x
2.85, maka diameter dinaikanmenjadi 75 mm
dandidapatkanalurpasak 20 x 7 x 1.0, 1/75 = 0.013, α =
2.86
16
 τ= × 244967 = 2.96 kg/mm2
𝜋 × 753
 4.58 x 2 > 2.96 x 2.86 ( desainbaik)
 Perhitungan DefleksiPuntiran
 G = 8.3 x 103 (kg/mm2)
81820 ×1000
 𝜃 = 584 3 4 = 0.18𝑜
8.3 × 10 × 75
 0.18 < 0.25o
o

 Bantalan yang digunakanpadakeduaujungporosdianggap tipis.


Gaya resultandarikomponenhorisontal yang bersangkutan : 485
270
kg, padatitikpusatgaya : 300 + × 500 = 584 𝑚𝑚, 1000 − 584 =
485
416 𝑚𝑚. Gaya resultandarikomponenvertikaladalah 438 kg.
Karenagayainilebihkecildarikomponenhorisontalmakadiabaikan.
 Perhitungandefleksilenturdaripersamaan yang ada :
485 × 5842 × 4162
 y = 3.23 x10−4 × = 0.29 mm
754 × 1000
 y/l = 0.29/1 = 0.29 mm/m
 0.29 < (10.3 – 0.35)
 Beratbenda yang berputar : W1 = 25 kg, W2 = 20 kg
7.86
 Beratporos : Ws = (π/4) x 7.52 × 100 × = 34.7 𝑘𝑔
1000
 Setengah
dariberattersebutdianggapbekerjaditengahporo
ssebagaibebanterpusat
 Kecepatankritisdarimasingbenda yang
berputaradalah :
752 1000
 Nc1 = 52700 = 8930 rpm
300 ×700 25

752 1000
 Nc2 = 52700 = 13000 rpm
800 ×200 20

752 1000
 Nc3 = 52700 = 9000 rpm
500 ×500 17.35
 Dari persamaanuntukmenghitungputarankritis
total :
1 1
 =
𝑁𝑐0 2 8930 2 + 13000 2 + 9000 2
 𝑁𝑐0 = 5707 𝑟𝑝𝑚
 300/5707 << 0.6 – 0.7 baik

Anda mungkin juga menyukai