Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEKNIK PENGELASAN
BAJA TAHAN KARAT

Disusun Oleh :

Fajar Budiharto

(02.2013.1.08697)

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2016

BAJA TAHAN KARAT


I.KLASIFIKASI
Baja Tahan Karat
Baja tahan karat merupakan baja paduan yang mengandung unsur Cr minimum 12 %. Baja
tahan karat termasuk dalam baja paduan tinggi yang mempunyai sifat mampu bentuk yang
baik, ketangguhan yang baik pada temperatur rendah maupun tinggi, mempunyai sifat
ketahanan korosi yang baik, juga mempunyai ketahanan mulur yang cukup besar pada
temperatur tinggi. Baja tahan karat mempunyai sifat yang berbeda baik dengan baja karbon
maupun dengan baja paduan rendah, hal ini sangat mempengaruhi sifat mampu lasnya. Jika
dilihat dari sifat fisiknya, koefisien muai baja tahan karat kira-kira 1,5 kali dari baja lunak,
dengan demikian dalam pengelasan baja tahan karat akan mengalami perubahan bentuk yang
lebih besar.Karena sifatnya, maka baja ini banyak digunakan dalam reaktor atom, turbin,
mesin jet, pesawat terbang, alat rumah tangga dan lain-lainnya.
Baja Tahan Karat dapat diklasifikasikansebagai berikut:

Baja tahan karat dalam membentuk mechanical propertiesnya dipengaruhi oleh beberapa
unsur, seperti:

Karbon (C)
Karbon merupakan unsur pengeras utama dalam baja, pada baja tahan karat karbon berfungsi
untuk memperluas gamma loop, juga sebagai pembentuk karbida yang berikatan dengan Fe
dan Cr. Karbon juga berpengaruh meningkatkan ketahanan korosi intergranular. Pada baja
tahan karat austenitik sebagai unsur untuk meningkatkan kekerasan dan kekuatan.
Silikon (Si)
Silikon pada baja tahan karat berpengaruh untuk meningkatkkan ketahanan oksidasi pada
temperatur tinggi, dan meningkatkan elastisitas. Keberadaan Si pada baja tahan karat
maksimum 1,5 %.
Mangan (Mn)
Mangan dalam baja tahan karat mencegah terjadinya retak panas yang diakibatkan oleh
terbentuknya sulfida besi (FeS). Mangan juga mempengaruhi kestabilan austenit dan ferit,
dimana pada temperatur rendah mangan akan menjadi penstabil austenit dan ferit.

Nikel (Ni)
Nikel adalah unsure penstabil austenit.Penambahanunsur Ni kedalam paduan Fe-Cr akan
memperluas daerah gamma,sehingga daerah ferit akan mengecil. Pada temperatur austenis asi
rendah mendoronGg terjadinya penghalusan butir dan dapat meningkatkan ketangguhan
biladipadu dengan krom.
Krom (Cr)
Semua baja tahan karat mengandung Cr yang berfungsi sebagai unsure penstabil ferit. pada
diagram kesetimbangan Fe-Cr terlihat bahwa kandungan kromdiatas 12% memperlihatkan
ferit dapat langsung mengendap dari fasa cair membentuk delta-ferit. Semakin tinggikan
dungan Cr daerah austenit yang terbentuk akan semakin menyempit, sehinggadaerah ferit
menjadi lebih luas.
Kandungan krom diatas 10,5% akan membentuk lapisan pasif krom (Cr2O3) yang dapat
mengikat oksigen sehingga meningkatkan ketahanan korosi dan ketahanan oksidasi pada
temperatur tinggi. Krom juga merupakan unsur pembentuk karbida yang dapat berikatan
dengan besi, karbon dan dengan unsur lainnya.

Molibdenum (Mo)
Molibdenum pada baja tahan karat berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dan sebagai
pembentuk fasa kedua dalam baja tahan karat feritikdan austenitik.Dalam baja tahan karat
martensitik, molybdenum dapat meningkatkan kekerasan dan pada temperatur tempering
yang tinggi akn membentuk endapan karbida
Digit pertama adalah "4" seperti dalam 40xx dan 44xx.
Angka kedua menunjuk persentase molibdenum dalam baja.

Baja Kromium:
Digit pertama adalah "5" seperti dalam 51xx dan 52xx
Angka kedua menunjuk persentase kromium dalam baja.
Baja paduan lebih satu unsur:
Baja ini mengandung tiga paduan
Digit pertama dapat "4", "8", atau "9" tergantung pada paduan dominan
Angka kedua menunjuk persentase reaming dua paduan.

II.KODEVIKASI
Data pengkodean baja paduan sebagai berikut:
Kode SAE Komposisi sebagai berikut ;

13xx Mn 1.75%
40xx Mo 0.20% or 0.25% or 0.25% Mo & 0.042% S
41xx Cr 0.50% or 0.80% or 0.95%, Mo 0.12% or 0.20% or 0.25% or 0.30%
43xx Ni 1.82%, Cr 0.50% to 0.80%, Mo 0.25%
44xx Mo 0.40% or 0.52%
46xx Ni 0.85% or 1.82%, Mo 0.20% or 0.25%
47xx Ni 1.05%, Cr 0.45%, Mo 0.20% or 0.35%
48xx Ni 3.50%, Mo 0.25%
50xx Cr 0.27% or 0.40% or 0.50% or 0.65%
50xxx Cr 0.50%, C 1.00% min
50Bxx Cr 0.28% or 0.50%
51xx Cr 0.80% or 0.87% or 0.92% or 1.00% or 1.05%

51xxx Cr 1.02%, C 1.00% min


51Bxx Cr 0.80%
52xxx Cr 1.45%, C 1.00% min
61xx Cr 0.60% or 0.80% or 0.95%, V 0.10% or 0.15% min
86xx Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.20%
87xx Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.25%
88xx Ni 0.55%, Cr 0.50%, Mo 0.35%
92xx Si 1.40% or 2.00%, Mn 0.65% or 0.82% or 0.85%, Cr 0.00% or 0.65%
III.SIFAT SIFAT BAJA TAHAN KARAT
Sifatnya antara lain:
Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
Tahan temperature rendah maupun tinggi
Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
Tahan terhadap oksidasi
Kuat dan dapat ditempa
Mudah dibersihkan
Mengkilat dan tampak menarik

High Strength Low Alloy Steel (HSLA)


Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap
abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat
mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini
diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni),
Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.

Sifat Baja tahan karat


Baja mempunyai beberapa sifat yang membuatnya menjadi bahan bangunan yang sangat
berharga yaitu :

a.Kekuatan
Baja mempunyai daya tarik, lengkung dan tekanan yang sangat besar. Pada setiap parai baja,
pabrikan baja menandai berapa besar daya besar kekuatan itu. Pabriakan baja, misalnya,
memasukan beberapa partai baja batangan dan mencantunkan pada baja itu Fe 360. Disini Fe
menunjukan bahwa partai itu merupakan produk dari besi, sementara angka itu menunjukan
daya kekuatan (minimum) tarikan atau daya tarik baja itu. Yang dimaksud dengan istilah
tersebut dalah daya tarik N yang dapat dilakukan baja bergaris tengah 1 mm2 sebelum baja
itu menjadi patah. Dalam hal ini daya tarik itu adalah 360 N/mm2. Dahulu kita
mencantumkan daya tarik baja itu Fe 37, karena daya tariknya adalah 37 kgf/mm2. Karena
sedikit mengandung kadar karbon, maka semua jenis baja mempunyai daya tarik yang kuat.
Oleh karena daya tarik baja yang kuat maka baja dapat menahan berbagai tegangan, seperti
tegangan lentur.
b.Kelenturan
Baja bukan saja kuat, tapi juga lentur.
c.Kealotan
Pada umumnya baja bersifat sangat a lot, sehingga tidak cepet patah.
d.Kekerasan
Baja itu sangat keras sekali sehingga sebagai bahan kontruksi, baja mungkin saja untuk
digunakan dalam pelbagai tujuan, apabila untuk produk-produk baja tertentu ada suatu
keharusan, maka bias saja baja itu, dengan cara dipanaskan, dibuat luar biasa keras.
e.Ketahanan terhadap korosi
Tanpa perlindungan, baja akan cepat sangat berkarat, untung saja dapat diberikan
perlindungan yang sangat effektif dengan berbagai cara yaitu

1.Perawatan dengan panas


Kekerasan yang lebih besar adalah sangat penting untuk benda-benda tertentu yang dibuat
dari baja. Yang dimaksud dengan kekerasan dari suatu bahan adalah ketahannya terhadap bias
atau tidak dimasuki oleh bahan lain. Untuk mencapai kekerasan yang tinggi, maka diperlukan
system perawatan dengan panas khusus yang disebut dengan pengeras. Sebuah benda baru
dapat dikuatkan sesudah benda tersebut diproduksikan, ada berbagai cara untuk
mengeraskannya :
Mengeraskan secara mendalam :
Benda dari baja baik bagian luar maupun bagian dalam dibuat menjadi sangat keras.

Mengeraskan permukaan
Hanya bagian luarnya saja yang keras sedangkan bagian intinya tidak.

2.Tempering
Tempering adalah memanaskan baja yang sudah diperkeras dengan temperature yang cukup
rendah (1800), diikuti dengan pendingan secara perlahan-lahan. Tempering dilakukan dengan
tujuan memberikan struktur yang lebih merata pada bahan itu, lewat proses ini maka baja
yang telah diperkeraskan tadi hanya sedikit saja diperlunak, tetapi baja itu menjadi tidak
begitu rapuh. Karena tempering, produk tersebut menjadi terhindar dari perubahan bentuk
(pertambahan isi) sebagai akibat proses pengerasan. Hal ini, terutama ukuran akhir dan
semacamnya sangat penting untuk alat pengukur yang tepat seperti caliber.

3.Meningkatkan mutu
Meningkatkan mutu adalah suatu proses dimana baja pertama-tama dikerankan dahulu,
kemudian ditempering dengan suhu yang lebih tinggi. Apabila baja yang diperkeras itu
dipanaskan lebih lama dan pada suhu yang lebih tinggi (300 sampai 6500C) dari tempering
pada umumnya, maka struktur bahan tersebut makin merata. Sejalan dengan pertambahan
masa pemanasan dan peninggian suhu, kekerasan aja itu menjadi berkurang, akan tetapi
kealotan, kemudahan untuk digarap dan terutama ketahanan terhadap benturan menjdai lebih
besar. Dengan meningkatkan mutu baja maka sifat-sifat baja itu akan biasa disesuaikan
dengan tujuan penggunaannya. Baja denga mutu yang sudah ditingkatkan biasanya dipakai
untuk assesoris mesin yang dikenai beban berganti-ganti, misalnya pen (spring).

IV.APLIKASI
Tulisan pendek ini kurang lebih akan menjawab pertanyaan, bagaimana applikasi stainless
steel di dunia industri? Bagaimana kecenderungan (trend) produksi stainless steel di dunia?
Seperti banyak diketahui oleh mahasiswa mesin, terutama yang pernah mengambil
matakuliah pengetahuan bahan, dan metalurgi, yang dimaksud dengan stainless steel (baja

tahan karat) adalah baja dengan paduan krom lebih dari 10.5% berat atau beberapa literature
menyebut lebih dari 11%. Bagi yang ingin mendapatkan informasi dasar tentang stainless
steel bisa didapat di laman Outokumpu, yang merupakan produsen baja tahan karat. Di laman
lain seperti hal nya di The Australian Stainless Steel Development Association (ASSDA) juga
bisa didapat informasi yang lebih mendetail tentang sifat mekanik baja tahan karat. Di laman
milik Cambridge juga bisa dilihat penjelasan agak lebih detail.
Filosofi dasar dari penggunaan material di dunia industri mempertimbangkan beberapa
faktor. Berkaitan dengan aplikasi baja tahan karat pada rekayasa industri mechanical, ada tiga
faktor penting yaitu apa yang biasa dikategorikan sebagai sifat mekanik material, ketahanan
korosi dan cost. Tentunya selalu ada process trade-off dalam ketiga faktor itu. Misalnya untuk
aplikasi yang membutuhkan ketahanan korosi local (ex: pitting corrosion) akibat lingkungan
yang agresif maka 316 lebih banyak dipilih dibanding 304, meski cost dari 316 lebih mahal.
Sedangkan pada aplikasi yang cukup sederhana misalnya pada tangki air yang membutuhkan
ketahanan korosi normal, maka 304 bisa menjadi pilihan, di mana harga 304 memang relatif
murah.
Bagaimana distribusi penggunaan stainless steel? Peralatan rumah tangga atau lebih luas lagi
disebut ketogori consumer goods menyerap 26% dari produksi baja tahan karat di dunia
seperti yang terlihat pada tabel 1. Sebagain besar produksi yaitu, 74 % digunakan dalam
dunia industri. Sektor yang paling banyak menyerap baja tahan karat pada kategori ini adalah
industri food and baverages sebanyak 25% dari total produksi, dan 20% pada industri minyak
dan gas. Perihal component-component spesifik apa yang diproduksi dengan bahan baku
stainlees steel dapat di browse di laman ISSF, dimana akan ditemui list aplikasi pada masing
sektor. Pada laman itu pembahasan aplikasi stainless steel cukup comprehensive, termasuk
terdapat beberapa video dan file animasi yang cukup menarik.

Tabel 1. Aplikasi stainless steel di dunia

Bagaimana dengan permintaan stainless steel di dunia? Gambar satu saya ambil dari
presentasi Deputy CEO Outokumpu steel (Outokumpu adalah produsen besar stainless steel
di Eropa). Seperti yang terlihat pada gambar 1 demand stainless steel terus naik sejak tahun
80- an hingga saat ini. Kenaikan itu cukup signifikan dibanding dengan permintaan jenis
metal yang lain termasuk di dalamnya baja. Meski secara volume baja carbon masih
mendominasi applikasi metal di dunia. Pada tahun 2008 produksi crude stainless steel
mencapai sekitar 25 juta metric tons.

Gambar 1. Permintaan Stainless Steels di dunia: Sumber Outokumpu


Dari total produksi stainless steel sepanjang tahun sampai saat ini, seri 304 masih
mendominasi. Hal ini disebabkan karena seri 304 masih begitu luas dipakai di banyak
aplikasi industri. Seperti terlihat pada gambar 2, produksi terbesar stainless steel adalah seri
304. Sedangkan jenis lain seperti 316 hanya 8%. Seri yang sdisebut sebagai new 200
diproduksi 11% dari total produksi. Hal ini disebabkan seri 200 lebih sedikit menggunakan
paduan nikel dibanding dengan seri 304. Seperti kita tahu harga nikel terus meroket di pasar

dunia, yang mengakibatkan ongkos produksi stainless steel seri 304 menjadi naik. Oleh
karena itu seri new 200 yang tinggi %Mn dapat mereduksi total cost. Meskipun begitu,
sampai saat sini dapat diketahui bahwa seri 304 masih mendominasi pasar stainless steel
dunia.

Gambar 2. Stainless worldwide crude production in 2004 by grades dari sini


Salah satu penyebab terbatasnya aplikasi baja tahan karat selain 304 adalah karena faktor
cost. Pada gambar 3 terlihat level harga SS304 berada dibawah SS316. Hal ini disebabkan
oleh adanya paduan Ni yang rata rata lebih tinggi dibanding pada SS304, selain juga adanya
paduan lain i.e. Mo pad SS316. Kondisi harga ini tentunya akan mempengaruhi proporsi
pemakaian seri-seri stainless steels oleh industri.

Gambar 3. Perbandingan harga stainless steel seri 304 dan 316


Diolah dari : http://www.meps.co.uk/
Sebagai kesimpulan singkat dapat dikatakan bahwa permintaan stainless steel dunia sejak
tahun delapan puluhan mengalami peningkatan. SS 304 menjadi seri yang paling banyak
diserap industri dibandingkan dengan seri stainless steel yang lain. Atau dengan kata lain,
sampai saat ini aplikasi industri untuk SS 304 masih terlalu dominan.

V.PENGARUH UNSUR PADUAN ( CROOM)


Baja yang mengandung sedikit karbon dinamakan baja tanpa panduan. Tetapi pada
waktu pengolahan, baja cair bias dipadukan dengan logam lain atau komponen lain dalam
jumlah tertentu. Andaikata hal ini dilakukan, maka terjadilah baja paduan.
Ketika memadukan baja dengan logam lain maka sifat baja akan terpengaruh sehingga
menghasilkan baja paduan yang sesuai dengan sifat yang diinginkan sebelum proses itu
dijalankan. Jadi, antara lain sifat-sifat berikut yang dapat dipengaruhi : daya tarik dan daya
lengkung, kekerasan, ketahanan erhadap panas, kecepatan aus, kealotan, ketahanan terhadap
korosi, dan sebagainya. Elemen paduan berikut adalah chrome, nikel, molybdenum,
vanadium, mangan dan silicon.

Khrom
Apabila kita memadukan baja dengan chrome, maka kita mendapatkan baja chrome.
Baja ini keras, tetapi juga lentur dan lagi pula juga tidak cepat aus. Biasanya hal ini

diterapkan untuk pembuatan bantalan peluru, daun gergaji, gunting dan benda lainnya
yang tidak boleh cepat aus.

Nikel
Baja nikel mempunyai daya/kekuatan tarik yang sangat tinggi dan anti karat. Baja ini
banyak dipakai untuk poros engkol dan roda gigi.

Molybdenum dan vanadium


Elemen campuran dari kedua logam ini memperbaiki kemungkinan untuk
mengeraskan baja dan elemen itu ditambahkan terutama untuk tujuan tersebut.

Silikon
Sejumlah presentasi silicon didalam baja akan meninggikan ketahanannya terhadap
oksidasi pada temperature yang tinggi, terutama kalau dikombinasikan dengan
kromium dan alumunium. Hal ini terjadi akibat terbentuknya lapisan padat pada
permukaan yang akan menghindari kemungkinan masuknya zat asam. Silicon juga
mempertinggi dalamnya dalam kekerasan baja. Baja jenis ini dipakai dalam
pembuatan kontruksi bangunan, mesin dan perkakas-perkakas.

Baja khusus
Baja khusus adalah baja paduan dengan peningkatan mutu. Apabila ada tuntutan
khusus yang hari dipenuhi, maka baja khusus ini akan dipergunakan. Contoh-contoh
sebagai berikut :
Berbagai kelompok baja perkakas termasuk didalamnya perkakas iris untuk
memutar, mengetam, mengebor dan memfrais. Disini baja berkecepatan tinggi
(highspeed steel) memegang peranan penting. Baja ini lama sekali tinggal keras dan
tajam, bahkan juga pada saat penggarapan dengan tempertur tinggi. Ada juga jenis
baja khusus untuk instalasi pengepresan, pencetak, kunci sekrup dan perkakas
lainnya.
Baja pegas untuk dipakai pegas daun, pegas punter (torsion spring) dan pegas tahan
panas pada motor mesin.
Baja yang dipakai untuk berbagai kerjaan mesin. Salah satu jenis yang pentinga
adalah baja free.
Jenis yang paling penting adalah baja otomatis terutama cocok untuk digarap dengan
mesin bubut otomatis. Bila baja selalu terpotong pendek supaya tidak menimbulkan

bahaya yang menyebabkan peralatan itu macet karena terlalu lama menyerut baja itu.
Baja yang dapat bertahan dengan baik terhadap beban yang berubah-ubah. Baja
dengan daya kelelahan (fatigue strength) yang begitu besar dipakai antara lai untuk
membuat rantai katrol.

Dengan baja dimaksudkan suatu bahan dengan keserbasamaan yang besar, yang terutamaterdiri atas
ferrum (Fe) dalam bentuk hablur dan 0,04 @ 1,6% zat arang (C); zat arang itudidapat dengan
jalan membersihkan bahan pada temperatur yang sangat tinggi, denganmenggunakan
proses proses yang akan disebut sebagian besar dari besi kasar, yangdihasilkan oleh dapur dapur
tinggi.Semua jenis jenis baja sedikit banyak dapat ditempa dan dapat disepuh, sedangkan
untuk baja lunak pada tegangan yang jauh dibawahkekuatan tarik ataubatas patah T B, yaitu
apayang dinamakan batas lumer atautegangan lumer T v, terjadi suatu keadaan yang
aneh,dimana perubahan bentuk berjalan terus beberapa waktu, dengan tidak memperbesar
bebanyang ada.
Sifat sifat baja bergantung sekali kepada kadar zat arang, semakin bertambah kadar
ini,semakin naik tegangan patah dan regangan menurut prosen, yang terjadi pada sebuah
batangpercobaan yang dibebani dengan tarikan,
yaituregangan patah menjadi lebih kecil.Persentase yang sangat kecil dari unsur unsur lainnya,
dapat mempengaruhi sifat sifatbaja dengan kuat sekali, secar baik atau jelek. Guna
membedakannya, jenis jenis baja diberinomor yang sesuai dengan tegangan patah yang
dijamin dan yang terendah pada percobaantarik yang normal, tetapi untuk setiap jenis baja
juga ditentukan suatu T Bmaks.) Sifat Pengaruh Lingkungan
Korosi merupakan proses elektrokimia yang terjadi pada logam dan tidak dapat dihindari
karena merupakan suatu proses alamiah. Berbagai faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
korosi, yaitu: sifat logam, yang meliputi perbedaan potensial, ketidakmurnian, unsur paduan,
perlakuan panas yang dialami, dan tegangan, serta faktor lingkungan yang meliputi udara,
temperatur, mikroorganisme. Baja paduan akan memiliki ketahanan terhadap korosi jika
dicampur dengan Tembaga yang berkisar 0,5-1,5% tembaga pada 99,95-99,85 % Fe, dengan
Chromium, atau dicampur dengan Nikel.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Hasnan S. Mengenal Baja, http://www.scribd.com/doc/3024023/Sejarah-baja Imelda
Akmal, Baja Ringan, http://books.google.co.id/books Muh. Iqbal Haqi., Hardening Pada Baja
Karbon Tinggi. oke.or.id/?file_id=22Yuli, Sejarah Baja,
http://chemistry161.blogspot.com/2009/02/sejarah-baja.html Rato, Sejarah Struktur Baja,
http://rathocivil02.wordpress.com/2008/06/25/sejarah-struktur-baja/ Sonicwitcha, Sejarah
Baja.
http://sonicwitcha.multiply.com/photos/album/7/Sejarah_Baja/ http://sipil.polsri.ac.id/print.ph
p?news.18http://yanartana.com/2008/03/rangka-atap-baja-ringan-sahabat-alam/ http://yefrich
an.wordpress.com/2010/10/26/proses-pembuatan-baja-dengan-tanur-oksigen-basa-basicoxygen-furnace/ http://www.gudangmateri.com/2011/01/proses-pembuatan-baja-secaraduplex.htmlhttp://www.steelindonesia.com/ http://www.ilmusipil.com/ http://shinqueena.wor
dpress.com/2009/06/07/baja-dan-proses-pembuatannya/ http://sonicwitcha.multiply.com/phot
os/album/8/Diagram_Alir_pembuatan_Baja_FLow_Chart_Steel_Makinghttp://www.google.c
om/ http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1249728
http://images.businessweek.com/ss/06/04/nucor/source/3.htm

Anda mungkin juga menyukai