PENGUJIAN BAHAN
Disusun Oleh:
Yolanda Tamara
(20067023)
Dosen pengampu:
Drs. Purwantono, M.Pd
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
A. SOAL DAN PEMBAHASAN
1. Pada uji Tarik diperoleh Tegangan Mulur, Maksimum dan Patah. Dimana posisi tegangan
sesungguhnya dan tegangan teknik ataupun rekayasa yang sering digunakan sebagai acuan
analisis perhitungan komponen jelaskan dengan gambar grafik tegangan regangan
Jawab:
Kurva Uji tarik Setiap logam yang diuji tarik akan memperlihatkan perilaku yang berbeda dalam
arti mempunyai empat besaran/parameter yang berbeda Kurva uji tarik dapat diperoleh beberapa
sifat mekanik material. Beberapa sifat mekanik material yang dimaksud yaitu Dari kekuatan
tarik, keuletan, dan elastisitas.
Diagram tegangan regangan material ulet digunakan sebagai dasar pemilihan material untuk
desain konstruksi mesin, merancang alat untuk pembentukan material maupun merancang alat
pemotong material.
DAERAH ELASTIS merupakan daerah yang digunakan dalam desain konstruksi mesin.
Dalam perancangan komponen mesin yang memerlukan konstruksi yang kuat dan
kaku, maka tegangan kerja yang timbul harus lebih kecil dari tegangan yang
diijinkan.
DAERAH PLASTIS merupakan daerah yang digunakan untuk proses pembentukan material.
Untuk merubah sheet metal agar menjadi bentuk-bentuk yang diinginkan, delakukan
pemberian gaya sampai terjadi deformasi plastis pada benda kerja. Biasanya
digunakan tool berupa cetakan (die) dengan bentuk yang diinginkan dengan diberikan
gaya tekan sampai melewati tegangan luluh (yield strenth) material tersebut sehingga
terjadilah bentuk sesuai dengan cetakan karena terjadi deformasi plastis.
2. Coba anda cari gambar mikro struktur baja dengan besi cor apa perbedaan dan
karakteristiknya
Jawab:
Mikrostruktrur baja
Besi Delta ( δ )
Besi delta merupakan salah satu fasa yang hanya berada antara temperatur 1400 o C sampai
1539oC. Besi delta mempunyai sel satuan kubus pusat badan atau Body Center Cubic (BCC).
Austenit ( γ)
Austenit atau besi gamma (γ ) mempunyai sel satuan
kubus muka atau Face Center Cubic (FCC). Austenit mempunyai sifat lunak dan ulet.
Ferit (α )
Ferit merupakan sel satuan kubus pusat badan atau BCC (body centre cubic) dan berada
dibawah temperatur 910 oC. ferit lebih lunak dari sementit (Fe3C). sifat ferit adalah lunak dan
ulet sehingga bisa membuat material memiliki kemampuan untuk diberikan pembentukan atau
mudah dibentuk dan biasanya material yang mengandung ferit ini sering digunakan untuk
keperluan konstruksi.
Perlit (α + Fe3C)
Perlit merupakan campuran antara ferit dan sementit (α + Fe 3C) dengan lapisan-lapisan
halus. Fase ini terjadi dibawah temperatur 723 oC. Perlit mempunyai sifat kuat dan keras
dari ferit tetapi kurang ulet. Pada waktu pendinginan dari austenit terjadi perubahan atau
transformasi austenit. Bila pendinginan ini terjadi sangat cepat, karbon tidak sempat
berdifusi sehingga terbentuknya fasa martensit.
Ledeburit
Ledeburit mempunyai kandungan karbon 4,43 % yaitu berupa campuran eutektoid dan
sementit. Ledeburit memiliki sifat yang sangat keras namun getas.
Sementit (Fe3C)
Sementit merupakan senyawa logam yang memiliki kekerasan tinggi diantara fasa-fasa yang
terdapat pada baja dan bersifat getas. Sementit mempunyai kandungan karbon 6,67 % dari
berat molekul.
Besi cor
Besi cor merupakan paduan antara unsur besi yang mengandung carbon (c), silicon (s),
mangan (Mg), phosphor(p) dan sulfur (s), pada besi cor karbon biasanya antara 2%
sampai 6,67% sedang pada baja kandungan karbon hanya mencapai 2%, semakin tinggi
kadar karbon yang ada pada besi cor akan mengakibatkan besi cor rapuh getas. Selain
dari karbon besi cor juga mengandung silicon (Si) (1-3%), mangan (0,25-15%), dan
phosphor (p) (0,05,15%), selain itu juga terdapat unsur-unsur lain yang ditambahkan
dekomposisi ini disebabkan oleh sifat Fe3C yang stabil. Dekomposisi ini disebut
grafitisasi yang menghasilkan grafit dalam besi cor. Selain unsur-unsur yang
ditambahkan dalam besi cor,juga terdapat faktor-faktor penting lainya yang dapat
mempengaruhi sifat-sifat besi cor tersebut antara lain proses pembekuan laju
Besi cor mempunyai keuntungan yaitu mampu tuang (castability) yang baik,
kemudahan proses produksi dan rendahnya proses temperatur kamar. Akan tetapi
besi cor mempunyai titik lebur yang relatif rendah yakni 1150ºC - 1300ºC dan
dari besi cor karena mendapatkan bentuk benda yang diinginkan hanya diperlukan
proses pemanasan dan juga besi cormempunyai kekerasan, ketahanan aus, dan
ketahanan terhadap korosi yang cukup baik.Salah satu logam yang banyak
digunakan oleh manusia untuk keperluan industri dan rekayasa adalah besi cor
Besi cor kelabu memiliki kandungan silicon relatif tinggi yaitu antara 1-
3%. Dengan silicon sebesar ini, besi cor akan membentuk garfit dengan mudah,
sehingga fasa karbida Fe3C tidak terbentuk. Grafit serpih besi cor ini terbentuk
saat proses pembekuan.Besi cor kelabu memiliki kandungan karbon antara 2,5 -
4,0 persen, dan kandungan mangan antara 0,2 - 1,0 persen. Sedangkan kandungan
phospor antara 0,002 - 1,0 persen, dan sulfur antara 0,02 - 0,025 persen.
Gambar 2.2.1:Strukturmikro Besi Cor Kelabu.
Salah satu Karekteristik dari besi cor ini adalah bidang patahannya,
patahan terjadi dengan rambatan yang melintasi satu serpih ke serpih yang
kelabu, besi cor ini memiliki kapasitas peredaman tinggi.Perlakuan panas yang
dialami oleh besi cor kelabu dapat mengahasilkan besi cor dengan struktur yang
berbasis pada fasa feritik, perlitik, atau martensitik. Dengan sifat-sifat yang
dimilikinya, besi cor ini lebih banyak digunakan sebagai landasan mesin, poros
penghubung, dan alat berat. Secara keseluruhan sifat fisik dan mekanik dari besi
Elongasi 1 %
atau serium. Penambahan unsur ini menyebabkan bentuk grafit besi cor menjadi
nodular, atau bulat, atau speroid, perubahan bentuk grafit ini diikuti dengan
perubahan ke uletan. Maka dari itu, besi cor nodular disebut besi cor ulet, besi cor
Besi cor nodular memiliki kandungan karbon antara 3,0- 4,0%, kandungan
Perlakukan panas yang diterapkan pada besi cor nodular akan menghasilkan besi
cor ferit, perlit atau martensit temper. Dengan sifat yang dimilikinya, besi cor ini
banyak digunakan untuk aplikasi poros engkol, pipa dan suku cadang khusus.
Secara keseluruhan sifat fisik dan mekanik besi cor nodular, ulet ASTM A536
dapat dilihat pada table di bawah (Jurnal Penelitian Saintek, Voll, 11. No.1).
Ductile Cast Iron ASTM
A536
Komposisi Besi Cor C=3,5 - 3,9%, Mn=0,15 - 0,35%, Si=2,25 -
A536 P=0,05%max
Karakteristik Sifat Fisik Dan Mekanik Besi Cor Nodular, Ulet ASTM A536
Elongasi 18 %
Besi Cor mampu tempa dibuat dari besi cor putih dengan menerapkan
suatu perlakuan panas. Perlakuan panas yang diterapkan pada besi cor putih
umumnya adalah anil. Dengan perlakukan ini fasa-fasa karbida Fe3C akan
terdekomposisi menjadi besi dan grafit, grafit yang terbentuk tidak serpih atau
bulat, namun berbentuk gumpalan grafit yang tidak memiliki tepi-tepi tajam.
Besi cor mampu tempa memiliki kandungan karbon antara 2,2-2,9 persen,
kandungan silicon antara 0,9-1,9 persen, dan mangan antara 0,15-1,2 persen,
sedangkan kandungan fosfornya antara 0,02-0,2 persen dan sulfur antara 0,02 -
0,2 persen.
feritik,perlitik atau martensit temper. Perubahan struktur pada laku panas diikuti
jugadengan perubahan sifat mekaniknya. Besi cor ini memiliki keuletan yang
tinggi dan mampu tempa yang baik. Oleh kerena itu disebut besi cor mampu
tempa besicor ini umumnya digunakan untuk perkakas dan alat-alat kereta api.
Secara keseluruhan sifat fisik dan mekanik dari besi tuang mampu tempa ASTM
A220 dapat dilihat pada table di bawah(Jurnal Penelitian Saintek, Voll, 11. No.1).
Malleable Cast Iron ASTM A220
P=0,05%max
Elongasi 3 %
Besi cor putih dibuat dengan pendinginan yang sangat cepat. Pada laju
pendinginan yang cepat akan terbentuk karbida Fe3C yang metastabil dan karbon
mencapai sekitar 30 persen volume. Besi cor putih mengandung karbon antara 1,8
fosfornya antara 0,06 - 0,2%, dan sulfur antara 0,06 - 0,2%. Besi cor ini memiliki
sifat yang getas, namun memiliki kekerasan yang tinggi. Sifat yang dimilikinya
menyebabkan besi cor ini lebih aplikatif untuk suku cadang yang mensyaratkan
ketahanan aus tinggi. Secara umum sifat - sifat yang dimiliki oleh besi cor putih
dapat dilihat pada table di bawah.(Jurnal Penelitian Saintek, Voll, 11. No.1).
Mo=0,5%
Jawab:
Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap
pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya.
Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan
beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana
beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik
dipengaruhi oleh fungsi waktu.Untuk mendapatkan sifat mekanik material,
biasanya dilakukan pengujian mekanik. Pengujian mekanik pada dasarnya bersifat
merusak (destructive test),dari pengujian tersebut akan dihasilkan kurva atau data
yang mencirikan keadaan dari material tersebut.Setiap material yang diuji dibuat
dalam bentuk sampel kecil atau spesimen.Spesimen pengujian dapat mewakili
seluruh material apabila berasal dari jenis.komposisi dan perlakuan yang sama.
Pengujian yang tepat hanya didapatkan padamaterial uji yang memenuhi aspek
ketepatan pengukuran, kemampuan mesin,kualitas atau jumlah cacat pada
material dan ketelitian dalam mem
Jawab :
Semakin tinggi tingkat karbon maka akan semakin rendah sifat mekanik suatu
benda dan jika semakin rendah tingkat karbon maka semakin tinggi sifat mekanik
suatu benda
5. Jelaskan apa itu besi dan baja , unsur apa yang mempengaruhinya (anda lihat
diagram keseimbangan baja karbon). Pada diagram anda cari besi α , besi γ ,
pearlit, ferrite, ledeburit, martensite cari literaturnya.
Jawab :
Pengertian Besi dan Baja
Besi dan baja merupakan jenis logam yang serupa namun bisa dikatakan berbeda
atau tak sama. Besi dan baja masuk ke dalam logam jenis ferrous atau logam
dengan bahan dasar Fe. Banyak dari kita yang bingung membedakan antara besi
dengan baja. Besi adalah unsur murni yang ada dengan sendirinya sedangkan baja
adalah salah satu logam campuran besi (alloy).
Lalu, apa sih perbedaan mendasar dari logam besi maupun baja? Berikut ini
adalah beberapa perbedaanya.
Dengan Cara Memukulnya
Cara yang paling mudah untuk membedakan material besi atau baja. Jika
material baja dipukul, maka akan menghasilkan bunyi yang nyaring. Namun
berbeda dengan material besi, jika dipukul tidak menghasilkan bunyi yang
nyaring dan seperti teredam oleh sesuatu hal.
Hal tersebut terjadi karena pada besi terdapat grafit yang dapat meredam getaran.
Oleh karena itu, material besi banyak digunakan pada blok mesin yang
diperuntukkan agar blok mesin tidak menerima getaran terlalu berlebihan.
Kandungan Karbon
Jika dilihat secara mikro, material besi dan baja tidak hanya tersusun oleh Fe saja,
namun terdapat karbon didalamnya. Di mana material dikatakan baja jika
memiliki kandungan karbon kurang dari 2%, sedangkan untuk kadar karbon lebih
dari 2% dikatakan besi.
Pada baja, karbon akan larut di dalam Fe membentuk fasa ferit (α)/Fe3C dengan
bentuk lamellar atau sering disebut fasa perlit. Sedangkan pada besi, karbon akan
membentuk grafit yang bebas.
Sifat Mekanis
Besi memiliki sifat yang rapuh/getas. Berbeda jika dibandingkan dengan baja
yang memiliki keuletan dan tinggi sehingga baja termasuk material yang tangguh
dan tidak mudah patah.
Perbedaan Lainnya
Temperatur yang diperlukan untuk melebur baja sekitar lebih dari 15.500 C.
Sedangkan untuk besi yaitu 1.300-14.000 C. Jika dilakukan pemotongan dengan
menggunakan gerinda pada baja akan dihasilkan bunga api yang sedikit jika
dibandingkan dengan besi.
Besi Baja
Pembentukan Unsur Murni Terbuat dari besi dan karbon.
Jenis Besi cor, Besi Tempa dan Baja. Karbon metalik dan logam campuran
Dengan cepat akan teroksidasi dan Memiliki elemen yang sama sekali
Terhadap
kemudian berkarat pada akhir berbeda yang mempertahankannya dari
Karat
prosesnya. kerusakan seperti besi murni.