BESI
Besi merupakan elemen logam penyusun utama
pada baja.
Besi cor ini dikenal juga sebagai ulet (Ductile Cast Iron)
Cara pembuatannya: dengan menambahkan Mg atau Ce (Cerium)
ke dalam Besi Cor Kelabu pada saat pengecoran, fungsinya agar
unsur C yang berbentuk grafit menjadi bulat.
Karakteristiknya:
Struktur mikronya ada dua: pertama, jika pendinginannya
sedang-sedang saja (moderate) maka akan menghasilkan
Perlit (sebagai matrik) + Grafit. Kedua, jika pendinginannya
lambat maka akan menghasilkan Ferit (sebagai matrik) +
Grafit
Lebih kuat dan lebih ulet dari pada besi cor kelabu
Mempunyai sifat mekanik yang mirip dengan Baja.
Karakteristiknya:
Kandungan Si di bawah 1%
Struktur mikronya: Ferrite + Sementit (Fe3.C), dimana
matriknya Sementit (Fe3.C).
Permukaan patahannya berwarna putih
Sangat Getas dan sangat keras karena Sementit (Fe3.C)
Tidak mampu dimesin, tahan aus, tahan korosi
Karakteristiknya:
Struktur mikro-nya : Bila pendinginan cepat maka Perlite
(sebagai matrik) dan Grafit , Bila pendinginan lambat maka Ferit
(sebagai matrik) dan Grafit (bentuknya Cluster or Rosett)
Aplikasinya :
connecting rod,
gear, pipe fitting.
Gf = Flake Graphite,
Gr = Graphite Rosettes,
Gn = Graphite Nodules,
P = Pearlite,
= Ferrite
BAJA
Untuk mendapatkan baja dilakukan serangkaian proses.
Bijih besi dari hasil tambang dilebur dalam dapur tinggi,
untuk mendapatkan besi mentah/besi kasar. Besi mentah
hasil dapur tinggi masih mengandung unsur-unsur C, Si,
Mn, P dan S dengan jumlah besar.
Beberapa dapur peleburan baja antara lain:
1. Konvertor (Convertor)
2. Dapur Tungku terbuka (Oven Hearth Funace atau
Siemens Martin)
3. Dapur Listrik (Electric Furnace)
Baja dapat dibedakan atas beberapa kategori, antara lain :
1. Baja karbon biasa.
2. Baja paduan rendah.
3. Baja tahan karat.
4. Baja tuang.
5. Baja perkakas.
6. Baja penggunaan spesial.
Baja karbon biasa merupakan jenis baja yang yang paling awal
dikenal orang. Baja mempunyai komponen utama Fe dan C.
Penggunaanya:
Bearing,
Alat Potong,
Sendok, Garpu.
3. Baja Tahan Karat Austenitik
Karekteristiknya:
Struktur mikro-nya, sebagai matriknya berupa fasa
Austenit ()
Unsur paduan utama; Fe, Cr lebih dari 16%, dan, Ni
lebih dari 3,5%, dan Mn.
Dapat diperkeras/diperkuat dengan cara Cold
Working
Tidak bersifat magnet
Ketahanan korosinya paling baik disbanding baja
tahan karat lainnya.
Penggunaannya pada :
baja pegas
bejana tekan.
5. Baja Mangan (Manganese Steel)
Karekteristiknya:
o Unsur paduannya Mn lebih dari 13% dan Karbon
(C) lebih dari 1%
o Sangat Keras, jika dideformasi maka semakin
bertambah keras (Austenit ke Maertensit)
o Pada suhu kamar struktur mikronya Austenit ().
Penggunaannya pada
mangkuk pengeruk pada alat berat,
teralis penjara,
rel kereta api.
PENGARUH UNSUR-UNSUR PADUAN DALAM BAJA
1. Silisium (Si)
Terkandung dalam jumlah kecil pada semua bahan dari besi dan
baja.
Meningkatkan:
Kekuatan, kekerasan, kemampuan diperkeras, tahan aus, ketahanan
terhadap panas dan korosi.
Menurunkan: Regangan, kemampuan ditempa dan dilas.
2. Mangan (Mn)
Seperti Si terdapat di dalam semua besi dan baja
Meningkatkan:
Kekuatan, kekerasan, kemampuan di temper, ketahanan terhadap
aus
Menurunkan: Kemampuan dikerjakan dengan mesin-mesin
perkakas.
3. Krom (Cr)
Merupakan unsur penting untuk baja konstruksi dan baja perkakas, baja
tahan karat dan baja tahan asam, karena Cr dapat membentuk lapisan
oksida Cr dipermukaan baja.
Meningkatkan:
Kekerasan, kekutan, ketahanan aus, kemampuan diperkeras, ketahanan
panas, kerak, karat dan asam, kemudahan dipoles
Menurunkan: Regangan
4. Nikel (Ni)
Baja dengan paduaan Nikel dapat dikerjakan dengan mesin perkakas
dengan baik, dapat dibentuk dalam keadaan dingin dan panas, dapat
dipoles, dapat dimagnetisasikan, tahan panas, dapat dijadikan magnet
permanent dengan 15 28% Ni.
6. Vanadium (V)
Mempunyai dampak mirip Mo dalam baja, namun tanpa mengurangi
regangan. Unsur pembentuk karbida yang kuat dan stabil. Dengan
penambahan 0,04 sampai 0,05% V mampu keras baja karbon medium
dapat ditingkatkan.
Meningkatkan :
Kekuatan tarik dan batas mulur serta memperbaiki rasio diantara
kekuatan tarik dan mulur, keuletan, ketahanan lelah
Menurunkan:
Kepekaan terhadap sengatan panas yang melewati batas pada
perlakuan panas.
7. Wolfram (W)
8. Kobalt (Co)
Digunakan sebagai tambahan terhadap baja tahan
panas dan baja keras, magnet permanan mengandung Co
pula.
Meningkatkan : kekerasan, ketahanan aus, ketahanan
karat dan panas, daya hantar listrik.
9. Titanium (Ti)
Memiliki kekuatan yang sama seperti baja,
tahan sampai suhu 400 C, oleh karenan itu
merupakan paduan kawat las, karbida tintanium
memiliki kekerasan yang tinggi dan titik lebur
yang tinggi merupakan unsur logam keras.