Berdasarkan pada komposisi kimia, logam dan paduannya dapat dibagi menjadi dua
golongan yaitu:
Keramik
Plastik (polimer)
Komposit
Logam Besi adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, keras, penghantar
listrik dan panas, serta mempunyai titik cair tinggi. Bijih logam ditemukan dengan cara
penambangan yang terdapat dalam keadaan murni atau bercampur.
Baja Paduan adalah paduan dengan berbagai elemen dalam jumlah total 1,0% dan 50%
berat untuk meningkatkan sifat mekanik. Baja Paduan dipecah menjadi dua kelompok :
Baja Paduan Rendah biasanya digunakan untuk mencapai hardenability lebih baik,
yang pada gilirannya akan meningkatkan sifat mekanis lainnya. Mereka juga digunakan
untuk meningkatkan ketahanan korosi dalam kondisi lingkungan tertentu. Dengan menengah
ke tingkat karbon tinggi, baja paduan rendah sulit untuk di las.
Menurukan kandungan karbon pada kisaran 0,10% menjadi 0,30% bersama dengan
beberapa pengurangan elemen paduan, meningkatkan weldability dan sifat mampu bentuk
baja dengan tetap menjaga kekuatannya. Seperti logam digolongkan sebagai baja paduan
rendah kekuatan tinggi.
Baja paduan rendah dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
Baja ini dengan komposisi karbon kurang dari 2%. Fasa dan struktur mikronya adalah
ferrit dan perlit. Baja ini tidak bisa dikeraskan dengan cara perlakuan panas (martensit) hanya
bisa dengan pengerjaan dingin.
Lunak
Lemah
memiliki keuletan dan ketangguhan yang baik
mampu mesin (machinability) dan mampu lasnya (weldability) baik.
Baja Mil memiliki komposisi karbon antara 0,2%-0,5% C (berat). Dapat dikeraskan Dengan
perlakuan panas dengan cara memanaskan hingga fasa austenit dan setelah ditahan beberapa
saat didinginkan dengan cepat ke dalam air atau sering disebut quenching untuk memperoleh
yang keras yaitu martensit. Baja ini terdiri dari baja karbon sedang biasa (plain) dan baja
mampu keras. Kandungan karbon yang relatif tinggi itu dapat meningkatkan kekerasannya.
Namun tidak cocok untuk di las, dengan kata lain mampu las nya rendah. Dengan
penambahan unsur lain seperti Cr, Ni, dan Mo lebih meningkatkan mampu kerasnya. Baja ini
lebih kuat dari baja karbon rendah dan cocok untuk :
komponen mesin
roda kereta api
roda gigi (gear)
poros engkol (crankshaft)
komponen struktur yang memerlukan kekuatan tinggi, ketahanan aus, dan tangguh.
Baja karbon tinggi memiliki komposisi antara 0,6 - 1,4% C (berat). Kekerasan dan
kekuatannya sangat tinggi, namun keuletannya kurang. Baja ini cocok untuk :
baja perkakas
dies (cetakan)
pegas
kawat kekuatan tinggi
alat potong yang dapat dikeraskan dan ditemper dengan baik.
Baja ini terdiri dari baja karbon tinggi biasa dan baja perkakas. Khusus untuk baja perkakas
biasanya mengandung Cr, V W, dan Mo. Dalam pemaduannya unsur-unsur tersebut
bersenyawa dengan karbon menjadi senyawa yang sangat keras sehinnga ketahanan aus nya
sangat baik.
jenis martensitik
feritik
austenitik.
Baja tahan karat austenitik memiliki fasa y (austenit) FCC baik pada temperatur tinggi
hingga temperatur kamar. Sedangkan jenis feritik terdiri dari fasa ferrit (a) BCC.
Untuk jenis austenitik dan feritik dapat dikeraskan dengan pengerjaan dingin (cold
working). Jenis Feritik dan Martensitik bersifat magnetis sedangkan jenis austenitik tidak
magnetis.
Ferit (alpha) : merupakan sel satuan (susunan atom-atom yang paling kecil dan teratur) berupa
Body Centered Cubic (BCC=kubus pusat badan), Ferit ini mempunyai sifat : magnetis, agak
ulet, agak kuat, dll.
Autenit : merupakan sel satuan yang berupa Face Centered Cubic (FCC = kubus pusat muka),
Austenit ini mempunyai sifat : Non magnetis, ulet, dll.
Sementid (besi karbida) : merupakan sel satuan yang berupa orthorombik, Semented ini
mempunyai sifat : keras dan getas.
Perlit : merupakan campuran fasa ferit dan sementid sehingga mempunyai sifat Kuat.
Delta : merupakan sel satuan yang berupa Body Centered Cubic (BCC=kubus pusat badan).
Tujuan utama dari penambahan unsur paduan sebenarnya untuk memperbaiki sifat-sifatnya
seperti :
kekuatan tarik
kekuatan impak
ketahanan korosi
ketahanan panas, dll
Besi cor adalah kelompok paduan besi memiliki kadar karbon diatas 1,7% (berat).
Biasanya berkisar antara 3-4,43% C (berat). Dikarnakan elemen utamanya selain C dan Si
juga ada elemen-elemen pemadu lainnya seperti Mn, S, P, Mg dan lain-lain dalam jumlah
yang sedikit. Sifatnya sangat getas namun mampu cor nya baik dibanding baja.
Titik cairnya lebih rendah, ketahanan korosinya lebih baik, hal ini dikarenakan adanya
grafit yang tersebar didalam besi cor. Berdasarkan jenis matriksnya besi cor terdiri dari besi
cor kelabu (gray cast iron), besi cor putih, besi cor bergrafit bulat (noduler), besi cor mampu
bentuk/tempa (malleable).
Besi cor kelabu (grey cast iron) Unsur penyusun dari besi cor kelabu yakni : Fe + C +
Silikon (Si). Adanya penambahan unsur Si (Silikon) bertujuan untuk mengurai Sementid
menjadi Fe (ferit atau perlit) dan C (grafit). Bentuk grafitnya berupa serpih sehingga secara
sederhana dapat dikatakan bahwa fasa besi cor kelabu berupa ferit/perlit + grafit serpih
dengan sifat : agak getas yang dikarenakan ujung-ujung grafit berbentuk serpih tajam,
akibatnya konsentrasi tegangan tinggi sehingga mudah patah. Contoh penggunaan besi cor
kelabu pada :
Keistimawaan besi cor kelabu terhadap baja yakni : mampu meredam getaran.
Besi cor putih (white cast iron) Besi cor putih mempunyai fasa sementid+perlit
sehingga mempunyai sifat keras dan getas.
Besi cor mampu tempa (malleable cast iron) Untuk membuat besi cor mampu tempa
dapat dibuat dengan memanaskan besi cor putih hingga mencapai suhu 700 Derajat Celcius
selama 30 Jam. Hal ini bertujuan agar sementid terturai menjadi Fe (ferit) dan C (grafit).
Grafit yang dihasilkan berbentuk pipih. Contoh penggunaan besi cor mampu tempa pada
spare part yang berukuran kecil-kecil.
Besi cor bergrafit bulat (ductile cast iron atau noduler cast iron) Unsur penyusun dari besi
cor bergrafit bulat yakni : Fe + C + Si + Mg / Ce. Penambahan Mg atau Ce bertujuan untuk
“melunakkan” grafit menjadi bulat sehingga konsentrasi tegangan sedikit sekali (besi cor
bersifat ulet). Contoh penggunaan besi cor bergrafir bulat pada :
Karateristiknya :
Alumunium merupakan logam ringan yang mempunyai sifat ketahanan korosi yang baik.
Alumunium jika dipadukan dengan Cu, Mg, Si, Mn, dan Ni akan memberikan sifat-sifat
seperti ketahanan aus, koefisien muai rendah dan sebagainya.
Alumunium juga memiliki kekuatan mekanik yang tinggi, ductil, tahan korosi dan dapat
dilas.
Memiliki kemurnian Al(%) 99,996 > 99,0
Kekuatan Tarik (kg/mm²) 4,9 11,6 9,3 1 6,9
Kekuatan Mulur (0,2) (kg/mm²) 1,3 11,0 3,5 1 4,8
Jenis Paduan Al dan Karakteristiknya :
Al yang dikeraskan dengan campuran Al, Cu, Si, Mg. Campuran ini dikerjakan secara panas
(heat threatment) puncak kekerasan antara 36 – 48 jam, digunakan pada bangunan pesawat-
pesawat terbang. Sebab selain kekerasannya juga diperlukan keringanannya.
Duralumin / Dural, Aluminium Alloy yang kemampuan dukung ( tensile strenght)
ditingkatkan dengan mencampur 2,2 – 5,2 % C, hingga 1,75% Mg serta bahan bahan liar
lainnya. Digunakan dalam bangunan bangunan enginering, konstruksi bangunan pesawat
terbang, plat dan paku keling.
Silumin, Aluminium Alloy ini merupakan paduan Al dan 8 – 14% Si, selain bisa dituang
dengan baik, silumin pun ringan dan tahan korosi. Dalam praktik, silumin dipakai sebagai
piston pada reciprocating engines.
Karateristiknya :
Pada sifat mekanik magnesium terutama memiliki kekuatan tarik yang sangat rendah.oleh
karena itu magnesium asli tidak dibuat dalam teknik.
Paduan magnesium memiliki sifat mekanik yang lebih baik dan banyak digunakan.
Unsur-unsur paduan dasar magnesium adalah alumunium, seng, dan mangan.
Penambahan 0,1-0,5 % meningkatkan ketahanan korosi.
Penambahan sedikit cerium, Zirconium, dan baryllium dapat membuat struktur butir yang
halus dan meningkatkan ductility dan tahan oksidasi pada peningkatan suhu.
Pada suhu tinggi magnesium terbakar di udara dan bereaksi dengan nitrogen menghasilkan
nitrida, Mg3N2
Aplikasinya :
Magnesium merupakan logam ulet perak-putih 40 % lebih ringan dari alumunium.Ini
merupakan tambahan paduan penting dalam banyak aplikasi metalorgi.
Di dalam paduan alumunium-magnesium untuk membuat koin baru dari india
Paduannya dengan alumunium yag bersifat ringan dan kuat juga digunakan sebagai bahan
struktural dalam mobil dan pesawat.
c. Paduan Tembaga
Pada umumnya tembaga itu mempunyai sifat-sifat tahan karat non asam, mampu
mengalirkan panas serta listrik dengan baik.
Paduan Tembaga dibedakan menjadi 2 yaitu :
Logam paduan pertama yaitu Perunggu yang merupakan paduan dari tembaga-timah yang
biasanya digunakan untuk peralatan dapur, alat-alat musik, dan barang-barang kerajinan.
Logam kedua, Kuningan yakni paduan tembaga-seng.Seng merupakan faktor tambahan
untuk menghasilkan logam yang lebih kuat,keras,dan lebih sukar ditempa ketimbang hanya
tembaga murni.
Macam Paduan Tembaga :
Tembaga paduan sepertihalnya kuningan ( paduan Cu dengan lebih kurang sama dengan
39% Zn) mempunyai duktiliti yang tinggi. Sedangkan paduan Cu lebih besar 39% Zn
tampak brittle.
Kuningan yang dipadu dengan Mn dan Fe mempunyai kekuatan yang lebih tinggi,
mempunyai sifat mampu tuang yang baik.
Tembaga yang dipadu dengan Ni ( hingga 67% ) disebut monel. Monel berwarna putih,
tahan korosi, mempunyai kekerasan hingga 60 Kg/mm2. aplikasinya sebagai liontin monel.
Tembaga yang dipadu dengan Si mempunyai sifat-sifat duktiliti yang lebih tinggi, tahan
gesek, tahan korosi, serta mempunyai kemampuan tuang atau las yang baik. Dipakai untuk
membuat mur-mur, baut-baut, plat-plat ketel.
Paduan antara Cu dengan berrilyum ( Be ) mempunyai duktiliti yang tinggi serta tahan
gesek, dipakai sebagai pembuatan pegas serta pelapis tahan gesek.
Paduan Cu + Sn + P disebut phospor bronze, disamping tahan lelah , juga mudah
dituang.Dipakai sebagai bahan pegas tuang yang tahan beban dinamis.
d. Supperalloy
Karakteristik :
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti
kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware),
keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).
Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic,
engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan
oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO, dll).
Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis.
Sifat Keramik :
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah
britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah
belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik
bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak
berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran
sintering antara keramik dengan logam. sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh
keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C,
keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C.
kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang
keramik terus berkembang.
Aplikasinya :
Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat digunakan sebagai pemotong,
pembentuk dan penghancur logam.
Keramik tipe zirconias, silikon nitrida maupun karbida dapat digunakan untuk saluran pada
rotorturbocharger diesel temperatur tinggi dan Gas-Turbine Engine.
Keramik sebagai insulator adalah aluminum oksida (AlO3). Keramik sebagai semikonduktor
adalah barium titanate (BaTiO3) dan strontium titanate (SrTiO3). Sebagai superkonduktor
adalah senyawa berbasis tembaga oksida.
Keramik dengan campuran semen dan logam digunakan untuk pelapis pelindung panas pada
pesawat ulang-alik dan satelit.
Keramik Biomedical jenis porous alumina digunakan sebagai implants pada tubuh manusia.
Porous alumina dapat berikatan dengan tulang dan jaringan tubuh.
Butiran uranium termasuk keramik yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir.
Butiran ini dibentuk dari gas uranium hexafluorida (UF6).
Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada industri bahan bangunan.
Keramik juga digunakan sebagai coating (pelapis) untuk mencagah korosi. Keramik yang
digunakan adalah jenis enamel. Peralatan rumah tangga yang menggunakan pelapisan enamel
ini diantaranya adalah kulkas, kompor gas, mesin cuci, mesin pengering.
4. Palstik (polimer)
5. Komposit
Pada umumnya komposit yang dibuat manusia dapat dibagi kedalam tiga kelompok utama:
Bahan ini merupakan bahan yang paling sering digunakan atau sering disebut dengan Polimer
Berpenguatan Serat (Fibre Rainforced Polymers or Plastics – FRP). Komposit ini
menggunakan suatu polimer berbasis resin sebagai matriksnya, dan jenis serat tertentu
sebagai penguat, seperti: serat kaca, karbon, dan aramid (kevlar).
• Bathroom furniture
• Aerospace
• Construction material, dll
Ditemukan berkembang pada industri otomotif, bahan ini pada umumnya menggunakan suatu
logam seperti aluminium (Al) sebagai matrik dan penguatnya dengan serat silikon karbida
(SiC).
Aplikasinya :
Hambatan dalam aplikasi material komposit umumnya adalah soal biaya. Meskipun sering
kali proses manufaktur material komposit lebih efisien, namun material mentahnya masih
terlalu mahal. Material komposit masih belum bisa secara total menggantikan material
konvensional seperti baja, tetapi dalam banyak kasus kita memiki kebutuhan akan hal itu.
Tidak diragukan, dengan teknologi yang terus berkembang, pengunaan baru dari material
komposit akan bermunculan. Kita belum melihat semua yang material komposit dapat
lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
http://inspirasiku-deblitar.blogspot.com/2011/03/klasifikasi-logam.html
http://okasatria.blogspot.com/2007/11/pengetahuan-material-teknik-dasar.html
http://otomotifkipunsri.blogspot.com/2010/12/material-teknik-karakteristik-dan.html
http://romzneverdie.wordpress.com/metallurgy/klasifikasi-logam-dan-paduannya/
http://yefrichan.wordpress.com/2010/10/15/logam-ferro-dan-non-ferro/
http://majarimagazine.com/2009/03/pembuatan-keramik-industri/
http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik
http://id.wikipedia.org/wiki/Plastik
http://ellyawan.dosen.akprind.ac.id/?p=6#more-6
http://pestacarolgabe.blogspot.com/2010/12/komposit.html