y=
∑ Y = 0,087 =0,029
n 3
Y=0 ,0542483−0,015179 X
r2=
∑ (Y − y )2−∑ ((Y −a−bX )2 ) = 0 , 0001176−0 , 0001854 =1
∑ (Y − y )2 0 , 000676
i = 0,08015
j = -0,5872
k = 0,01108
Analisa Grafik :
Grafik diatas adalah grafik hubungan antara Pegas (k) dan Defleksi Statis dengan
variasi massa yaitu 2,7kg; 3,7kg; 4,7kg. Disini konstanta pegas adalah kemampuan pegas
untuk menahan defleksi ketika di beri pembebanan dan defleksi statis adalah perubahan
jarak dari posisi awal ke posisi akhir.
Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin besar konstanta pegas maka defleksi statis
yang dihasilkan juga semakin kecil. Dari grafik juga diketahui bahwa defleksi aktual
tertinggi adalah pada defleksi statis aktual dengan massa 4,7 kg kemudian defleksi statis
teoritis dengan massa 4,7 kg selanjutnya defleksi statis aktual dengan massa 3,7 kg yang
ke empat adalah defleksi statis teoritis dengan massa 3,7 kg selanjutnya adalah defleksi
statis aktual dengan massa 2,7 kg dan nilai defleksi terendah adalah defleksi statis teoritis
dengan massa 2,7kg. Hal ini terjadi karena defleksi statis adalah perubahan jarak dari
posisi awal ke posisi akhir. Bila konstanta pegas semakin besar, maka pertambahan
panjang pegas akan semakin kecil sehingga semakin kecil juga terjadinya defleksi.
Dengan menggunakan pegas yang sama tapi dengan massa yang berbeda, semakin besar
massa maka pertambahan panjang suatu pegas juga semakin besar.
Dengan massa yang berbeda beda menghasilkan grafik yang berbeda juga. Pada
grafik penggunaan massa 4,7 kg lebih besar/berada di atas dari massa yang lainnya. Hal
ini dikarenakan dengan massa yang semakin besar maka pertambahan panjang suatu
pegas semakin besar sehingga defleksinya juga semakin besar.
Y’=
Dari persamaan di atas dapat di simpulkan bahwa suatu besaran atau konstanta
berbanding terbalik dengan defleksi statisnya dan suatu besaran massa berbanding lurus
dengan defleksi statisnya.
Y =2 ,9766667+−0,3 X
2
r=
∑ (Y − y )2−∑ ((Y −a−bX )2 ) 0 ,1866667−0 , 0066676
= =0 , 9642857
∑ (Y − y )2 0 ,1866667
i = 4,279
j = -1,04
k = 0,1
Analisa Grafik:
Grafik diatas adalah grafik hubungan antara Massa dengan Frekuensi pada
konstanta pegas (k) dengan variasi konstanta pegasnya adalah 0,47kN/m; 1,22kN/m dan
3,3kN/m. Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik. Konstanta pegas adalah
kemampuan pegas untuk menahan defleksi saat diberi pembebanan.
Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin besar massa maka frekuensinya turun.
Dari grafik diketahui bahwa frekuensi tertinggi adalah pada frekuensi aktual dengan
k=3.3 kemudian frekuensi teoritis dengan dengan k=3.3, selanjutnya frekuensi aktual
dengan k=1,22 setelah itu frekuensi teoritis dengan dengan k=1,22, selanjutnya defleksi
frekuensi aktual dengan k=0,47 dan nilai frekuensi terendah pada frekuensi teoritis
k=0,47. Hal ini terjadi karena frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik. Bila massa
semakin besar maka maka panjang gelombang yang akan dibentuk semakin besar
sehingga frekuensinya akan turun. Panjang gelombang adalah jarak titik awal dan titik
akhir setelah mengalami getaran. Pegas yang konstantanya besar akan lebih mudah
kembali ke posisi semula di banding yang kecil. Dengan pegas yang konstantanya kecil
maka akan menghasilkan panjang gelombang yang besar karena waktu yang dibutuhkan
kembali ke titik awal semakin lama.
Y =3,892679+0 ,337797619 X
2
r=
∑ (Y − y )2−∑ ((Y −a−bX )2 ) 21 , 0389875−1 , 8689726
= =0 , 911166228
∑ (Y − y )2 21 , 0389875
i = 6,262991
j = -0,1247
k =0,019271
Y =6,262991 + +-0,1247X+0,019271X ²
Analisa Grafik:
Grafik diatas adalah grafik hubungan Putaran katup dengan konstanta peredam k
= 4,7 kM/m dengan variasi putaran katup. Putaran katup adalah pengatur jarak antara
lempeng peredaman. Konstanta pegas adalah konstanta yang menentukan besar/gaya
hambat yang arahnya berlawanan dari pegas.
Pada grafik hubungan antara putaran katup dengan massa yang berbeda dapat
di lihat bahwa nilai konstanta peredaman yang paling tinggi adalah dengan massa 4,7kg.
Semakin besar massa dengan konstanta yang tetap maka nilai konstanta peredaman lebih
besar. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor peredaman yang diatur oleh putaran katup.
Semakin banyak putaran katup pada peredaman mengakibatkan semakin mendekatnya
lempeng peredaman sehingga semakin sulit bagi fluida peredaman (oli) untuk melewati
lubang - lubang pada lempeng peredam bagian bawah.Karena volume di antara kedua
lempeng semakin kecil mengakibatkan nilai perbandingan x1 dan x2 semakin kecil.
Pada putaran katup yang sama tapi massanya berbeda didapatkan konstanta
peredaman naik, Hal ini karena dengan naiknya massa pegas akan menempuh jarak yang
lebih lama untuk membuat satu panjang gelombang sehingga menyebabkan konstanta
peredaman naik sesuai rumus dimana massa pembebanan pegas berbanding lurus dengan
konstanta peredaman.
Dimana :
Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar putaran katup maka
semakin besar pula konstanta peredamannya dan semakin besar massa pada putaran
katup yang sama maka konstanta peredamannya juga semakin besar.
1.
2.
3.
3.6 Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa :
a. Konstanta pegas berpengaruh terhadap defleksi statis yang dihasilkan. Semakin besar
konstanta pegas maka defleksi statis yang dihasilkan semakin kecil, begitu juga
sebaliknya.
b. Besaran massa berpengaruh terhadap jumlah frekuensi pada konstanta pegas. Semakin
besar massa maka frekuensinya semakin menurun. Dan dengan kekakuan yang besar
maka getaran yang ditimbulkan akan semakin besar/banyak.