Anda di halaman 1dari 14

SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Contoh perhitungan statistik :

y=
∑ Y = 0,087 =0,029
n 3

Regresi Linear (Y = a + bX)


(∑ Y )( ∑ X 2 )−( ∑ X )( ∑ XY ) (0 ,087 )(12 ,5993−( 4 , 99 )(0 ,0795 )
a= = =0 , 0542483
n ∑ X 2−( ∑ X )2 3(12, 5993 )−(12 , 5993)2
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y ) 3( 0 ,0795 )−(4 , 99 )(0 , 087)
b= = =−0 ,015179
n ∑ X 2−( ∑ X )2 3(12 ,5993 )−(12 , 5993)2

Y=0 ,0542483−0,015179 X

r2=
∑ (Y − y )2−∑ ((Y −a−bX )2 ) = 0 , 0001176−0 , 0001854 =1
∑ (Y − y )2 0 , 000676

Regresi Polinomial ( Y = i + jX + kX²)

ΣY = ni + jΣX + kΣX² → 0,087= 3i +4,99j + 12,5993k (i)

ΣXY = iΣX + jΣX² + kΣX³ → 0,0795 = 4,99i + 12,5993j + 37,856671k (ii)

ΣX²Y = iΣX 2 + jΣX 3+ kΣX 4 → 0,12559=12,5993i+37,856671j+120,856k (iii)

Dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga :

i = 0,08015

j = -0,5872

k = 0,01108

Y =0,08015 + -0,5872 X + 0,01108 X2

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 142


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

∑ (Y − y )2− ∑ ((Y −i− jX −kX 2 )2 )


= ∑ (Y − y )2 =
−30
0,001176−135472 x 10
=1
0, 001176

Analisa Grafik :

Grafik diatas adalah grafik hubungan antara Pegas (k) dan Defleksi Statis dengan
variasi massa yaitu 2,7kg; 3,7kg; 4,7kg. Disini konstanta pegas adalah kemampuan pegas
untuk menahan defleksi ketika di beri pembebanan dan defleksi statis adalah perubahan
jarak dari posisi awal ke posisi akhir.

Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin besar konstanta pegas maka defleksi statis
yang dihasilkan juga semakin kecil. Dari grafik juga diketahui bahwa defleksi aktual
tertinggi adalah pada defleksi statis aktual dengan massa 4,7 kg kemudian defleksi statis
teoritis dengan massa 4,7 kg selanjutnya defleksi statis aktual dengan massa 3,7 kg yang
ke empat adalah defleksi statis teoritis dengan massa 3,7 kg selanjutnya adalah defleksi

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 143


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

statis aktual dengan massa 2,7 kg dan nilai defleksi terendah adalah defleksi statis teoritis
dengan massa 2,7kg. Hal ini terjadi karena defleksi statis adalah perubahan jarak dari
posisi awal ke posisi akhir. Bila konstanta pegas semakin besar, maka pertambahan
panjang pegas akan semakin kecil sehingga semakin kecil juga terjadinya defleksi.
Dengan menggunakan pegas yang sama tapi dengan massa yang berbeda, semakin besar
massa maka pertambahan panjang suatu pegas juga semakin besar.

Dengan massa yang berbeda beda menghasilkan grafik yang berbeda juga. Pada
grafik penggunaan massa 4,7 kg lebih besar/berada di atas dari massa yang lainnya. Hal
ini dikarenakan dengan massa yang semakin besar maka pertambahan panjang suatu
pegas semakin besar sehingga defleksinya juga semakin besar.

Hal ini juga dapat dilihat dari persamaan :

Y’=

Y’ = defleksi teoritis m = massa (kg)

g = grafitasi (m/s²) k = konstanta pegas (kN/m)

Dari persamaan di atas dapat di simpulkan bahwa suatu besaran atau konstanta
berbanding terbalik dengan defleksi statisnya dan suatu besaran massa berbanding lurus
dengan defleksi statisnya.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 144


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 145


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Contoh perhitungan statistik :

Regresi Linear (Y = a + bX)


( ∑ Y )( ∑ X )−( ∑ X )( ∑ XY ) (5,6 )(43 ,07 )−(11, 1)(20 , 12)
2
a= = =2 , 9766667
n ∑ X 2−(∑ X )2 3(43 , 07 )−(11, 1)2
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y ) 3(20 , 12)−(11 ,1 )(5,6)
b= = =−0,3
n ∑ X 2−( ∑ X )2 3 (43 , 07)−(11 ,1 )2

Y =2 ,9766667+−0,3 X
2
r=
∑ (Y − y )2−∑ ((Y −a−bX )2 ) 0 ,1866667−0 , 0066676
= =0 , 9642857
∑ (Y − y )2 0 ,1866667

Regresi Polinomial ( Y = i + jX + kX²)

ΣY = ni + jΣX + kΣX² → 5,485 = 3i +11,1j + 43,07k (i)

ΣXY = iΣX + jΣX² + kΣX³ → 20,12 = 11,1i + 43,07j + 174,159k (ii)

ΣX²Y = + + → 76,024 = 43,07i + 174,159j +728,5283k (iii)

Dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 146


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

i = 4,279

j = -1,04

k = 0,1

Y = 4,279 + -1,04 X + 0,1X2

∑ (Y − y )2− ∑ ((Y −i− jX −kX 2 )2 )


= ∑ (Y − y )2 =

0 ,1866667−1 ,25088 x10−24


=1
0 ,1866667

Analisa Grafik:

Grafik diatas adalah grafik hubungan antara Massa dengan Frekuensi pada
konstanta pegas (k) dengan variasi konstanta pegasnya adalah 0,47kN/m; 1,22kN/m dan
3,3kN/m. Frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik. Konstanta pegas adalah
kemampuan pegas untuk menahan defleksi saat diberi pembebanan.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 147


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Pada grafik dapat dilihat bahwa semakin besar massa maka frekuensinya turun.
Dari grafik diketahui bahwa frekuensi tertinggi adalah pada frekuensi aktual dengan
k=3.3 kemudian frekuensi teoritis dengan dengan k=3.3, selanjutnya frekuensi aktual
dengan k=1,22 setelah itu frekuensi teoritis dengan dengan k=1,22, selanjutnya defleksi
frekuensi aktual dengan k=0,47 dan nilai frekuensi terendah pada frekuensi teoritis
k=0,47. Hal ini terjadi karena frekuensi adalah banyaknya getaran tiap detik. Bila massa
semakin besar maka maka panjang gelombang yang akan dibentuk semakin besar
sehingga frekuensinya akan turun. Panjang gelombang adalah jarak titik awal dan titik
akhir setelah mengalami getaran. Pegas yang konstantanya besar akan lebih mudah
kembali ke posisi semula di banding yang kecil. Dengan pegas yang konstantanya kecil
maka akan menghasilkan panjang gelombang yang besar karena waktu yang dibutuhkan
kembali ke titik awal semakin lama.

Dengan konstanta pegas yang berbeda - beda dihasilkan grafik penggunaan


konstanta k = 3,3N/m lebih besar atau berada di atas dari pada konstanta pegas yang
lainnya. Hal ini dikarenakan dengan k yang semakin besar maka pegas akan semakin
kaku. Dengan kekakuan yang besar maka getaran yang ditimbulkan akan semakin
besar/banyak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa, maka
frekuensinya semakin rendah dan semakin besar konstanta pegas maka makin besar
frekuensinya.

Hal ini sesuai dengan perhitungan rumus frekuensi, yaitu :

di mana : f = frekuensi (Hz) k= konstanta pegas (N/m)

m= massa (Kg) f=v/λ

Persamaan tersebut membuktikan bahwa besaran kuadrat frekuensi berbanding


terbalik dengan besaran massa dan besaran kuadrat frekuensi berbanding lurus dengan
konstanta pegas.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 148


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 149


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 150


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Contoh perhitungan statistik :


ΣY 63 , 57
y= = =7 , 94625
n 8

Regresi Linear (Y = a + bX)


( ∑ Y )( ∑ X )−( ∑ X )( ∑ XY ) (63 ,57 )(1320)−(96 )(819 , 59)
2
a= = =3 ,892678571
n ∑ X 2−(∑ X )2 8(1320 )−(96 )2
n ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y ) 8 (819 ,59 )−(96)(63 , 57 )
b= = =0 ,337797619
n ∑ X 2−( ∑ X )2 8(1320)−(96 )2

Y =3,892679+0 ,337797619 X

2
r=
∑ (Y − y )2−∑ ((Y −a−bX )2 ) 21 , 0389875−1 , 8689726
= =0 , 911166228
∑ (Y − y )2 21 , 0389875

Regresi Polinomial ( Y = i + jX + kX²)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 151


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

ΣY = ni + jΣX + kΣX² → 63,57 = 8i +96j + 1320k (i)

ΣXY = iΣX + jΣX² + kΣX³ → 819,59= 96i + 1320j + 19872k (ii)

ΣX²Y = + + →11902,85= 1320i +19872j +317256k (iii)

Dari persamaan i, ii, dan iii diperoleh harga :

i = 6,262991

j = -0,1247

k =0,019271

Y =6,262991 + +-0,1247X+0,019271X ²

∑ (Y − y )2− ∑ ((Y −i− jX −kX 2 )2 )


= ∑ (Y − y )2
21 ,0389875−0 ,870743452
=0 ,9586128
21 ,0389875

Analisa Grafik:

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 152


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

Grafik diatas adalah grafik hubungan Putaran katup dengan konstanta peredam k
= 4,7 kM/m dengan variasi putaran katup. Putaran katup adalah pengatur jarak antara
lempeng peredaman. Konstanta pegas adalah konstanta yang menentukan besar/gaya
hambat yang arahnya berlawanan dari pegas.

Pada grafik hubungan antara putaran katup dengan massa yang berbeda dapat
di lihat bahwa nilai konstanta peredaman yang paling tinggi adalah dengan massa 4,7kg.
Semakin besar massa dengan konstanta yang tetap maka nilai konstanta peredaman lebih
besar. Hal ini juga dipengaruhi oleh faktor peredaman yang diatur oleh putaran katup.
Semakin banyak putaran katup pada peredaman mengakibatkan semakin mendekatnya
lempeng peredaman sehingga semakin sulit bagi fluida peredaman (oli) untuk melewati
lubang - lubang pada lempeng peredam bagian bawah.Karena volume di antara kedua
lempeng semakin kecil mengakibatkan nilai perbandingan x1 dan x2 semakin kecil.

Gambar 3.22 peredam


Sumber: http://blog.ub.ac.id/afrizalh/files/2012/10/peredam-Unit.jpg

Pada putaran katup yang sama tapi massanya berbeda didapatkan konstanta
peredaman naik, Hal ini karena dengan naiknya massa pegas akan menempuh jarak yang

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 153


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

lebih lama untuk membuat satu panjang gelombang sehingga menyebabkan konstanta
peredaman naik sesuai rumus dimana massa pembebanan pegas berbanding lurus dengan
konstanta peredaman.

Hal ini juga dapat dilihat pada rumus :

Dimana :

C: konstanta peredaman Wn : frekuensi natural (Hz)

m: massa beban (kg) ζ = damping ratio

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa semakin besar putaran katup maka
semakin besar pula konstanta peredamannya dan semakin besar massa pada putaran
katup yang sama maka konstanta peredamannya juga semakin besar.

1.
2.
3.
3.6 Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa :
a. Konstanta pegas berpengaruh terhadap defleksi statis yang dihasilkan. Semakin besar
konstanta pegas maka defleksi statis yang dihasilkan semakin kecil, begitu juga
sebaliknya.
b. Besaran massa berpengaruh terhadap jumlah frekuensi pada konstanta pegas. Semakin
besar massa maka frekuensinya semakin menurun. Dan dengan kekakuan yang besar
maka getaran yang ditimbulkan akan semakin besar/banyak.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 154


SIMPLE VIBRATION APPARATUS

c. Putaran katup berpengaruh terhadap konstanta peredaman. Semakin banyak putaran


katup pada peredaman mengakibatkan semakin mendekatnya lempeng peredaman
sehingga semakin sulit bagi fluida peredaman (oli) untuk melewati lubang bagian bawah.
Karena volume di antara kedua lempeng semakin kecil mengakibatkan nilai
perbandingan x1 dan x2 semakin kecil dan akibatnya konstanta peredaman semakin besar.
2. Saran
a. Praktikan harus lebih cermat dan teliti dalam mengukur panjang pegas awal dan panjang
pegas setelah diberi beban.
b. Agar diperoleh data yang akurat, hendaknya menggunakan pegas yang lebih baru.
c. Asisten harus tepat waktu dalam proses pendampingan.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2012/2013 155

Anda mungkin juga menyukai