Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA
MODUL II : MASSES and SPRINGS

Disusun Oleh :
Afif Herea Milparian
(19107004)
Partner Praktikum :
1. Ghina Auliannisa Ramanda (19107003)
2. Bagas Surya Fardiawan (19107004)
3. Ardiansyah Harahap (19107005)

Praktikum Tanggal : 6 Mei 2020


Dosen Pengampu : M. YUSRO, S.T., M.BIOTECH
Asisten Praktikum :
1. Dimas Fasqi Fahrezi (17101173)
2. Lisa Pangesti (17101103)
3. Yudhistira Anashuda (18107026)

LABORATORIUM FISIKA
FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2020
MODUL II
PERCOBAAN MASSES and SPRINGS
I. TUJUAN
Setelah melakukan perobaan ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
konsep elastisitas dari hukum hooke dan mahasiswa dapat menentukan konstanta
pegas serta periode pada pegas.

II. ALAT DAN BAHAN


1. Modul Eksperimen “Masses and Springs”
2. Software PhET Simulations “Masses and Springs”
3. Komputer atau Laptop
III. DASAR TEORI
Pegas adalah benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi
mekanis. Pegas biasanya terbuat dari baja. Pegas juga ditemukan di sistem
suspensi mobil. Pada mobil Pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan
dan getaran roda agar tidak diteruskan ke badan kendaraan secara langsung.
Selain itu, pegas juga berguna untuk menambah daya cengkerem ban
terhadap permukaan jalan. [1]
Fungsi dan Penggunaan nya
Penggunaan pegas dalam dunia keteknikan sangat luas, misalkan pada
teknik mesin, teknik elektro, alat alat transformasi dan lain lain. Dalam
banyak hal, tidak terdapat alternative lain yang dapat digunakan, kecuali
menggunakan pegas dalam konstruksi dunia keteknikan harus dapat
berfungsi dengan baik, terutama dari segi persyaratan, keamanan dan
kenyamanan.
Adapun fungsi pegas adalah memberikan gaya, melunakkan tumbukan
dengan memanfaatkan sifat elastisitas bahan nya, menyerap dan menyimpan
energi dalam waktu yang singkat dan mengeluarkan nya kembali dalam
jangka waktu yang lebih panjang, serta mengurangi getaran. [1]
Cara kerja pegas adalah kemampuan menerima kerja lewat perubahan
bentuk elastic ketika mengendur, kemudian menyerahkan kerja, kembali
kedalam bentuk semula, hal ini disebut cara kerja pegas. [1]
Pada pegas, gaya F (N) dalam daerah elastic besarnya sama dengan
perkalian antara perpindahan titik daya tangkap gaya F (mm) dikalikan
dengan konstanta K atau K merupakan fungsi di f dikalikan dengan konstanta
k, dalam hal ini dapat dilihat pada diagram pegas. [1]
Dimana pada sumbu mendatar diukur perpindahan f (mm) dan pada
sumbu vertical gaya F (N). Luas yang terletak antara garis a dan sumbu
mendatar merupakan kerja yang terhimpun dalam pegas yang ditegangkan.
Ketika pegas mengendur, bukan garis penuh A yang dilalui, melainkan jenis
lengkungan yang putus putus, selisih kerja diubah menjadi kalor sebagai
akibat dari gesekan bahan pegas, hal ini di sebut histeris. [2]
Macam-macam pegas.
Pegas mekanik dipakai pada mesin yang mendesakan gaya, untuk
menyediakan kelenturan dan untuk menyimpan atau menyerap energi. Pada
umumnya pegas dapat digolongkan atas pegas dawai, pegas daun, atau pegas
yang berbentuk khusus, dan setiap golongan ini masih dapat terdapat
berbagai jenis lagi. Pegas dawai mencakup pegas ulir dari kawat bulat atau
persegi dan dibuat untuk menahan beban tarik ], tekan, atau puntir. [2]
Dalam pegas daun termasuk jenis yang menganjur (cantilever) dan yang
berbentuk elips, pegas daya pemutar motor atau pemutar jam, dan pegas daun
penahan baut, yang biasanya disebut juga Belleville. [2]
Jika suatu bahan dapat merenggang atau menyusut karena pengaruh gaya
dari luar dan dapat kembali ke keadaan semula jika gaya yang bekerja
padanya dihilangkan, maka keadaan tersebut dikatakan mempunyai sifat
elastis (misalnya pegas). Selama batas elastisnya belum terlampaui maka
perubahan panjang pegas akan sebanding dengan gaya yang bekerja
padanya, menurut hukum hooke dinyatakan sebagai berikut. [2]
Salah satu ujung rangkaian pegas ditahan kemudian ujung yang lain
rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar FF sehingga rangkaian pegas
bertambah panjang sebsar ΔxΔx.
Pada rangkaian seperti ini maka gaya sebesar FF bekerja pada masing-
masing pegas dan besar ΔxΔx merupakan penjumlahan dari pertambahan
panjang masing-masing pegas (Δx1,Δx2…..ΔxnΔx1,Δx2…..Δxn).
Δx=Δx1+Δx2+…..+ΔxnΔx=Δx1+Δx2+…..+Δxn
Menurut hukum Hooke, Δx=FksΔx=Fks, sehingga persamaan (1) dapat
dikembangkan untuk mendapatkan besar kosntanta pegas pengganti
rangkaian seri (ksks).
Fks1ks==Fk1+Fk2+…..+Fkn1k1+1k2+…..+1kn
1. Dua pegas dengan kosntanta masing-masing 18 N/m dan 9 N/m. Hitung
konstanta pegas pengganti jika kedua pegas disusun secara:
(a) seri
(b) paralel
Penyelesaian: [3]
a. Jika disusun secara seri maka
ks=k1×k2k1+k2=18×918+9=6 N/cmks=k1×k2k1+k2=18×918+9=6 N/cm
b. Jika disusun secara seri maka
kp=k1+k2=18+9=27N/mkp=k1+k2=18+9=27N/m
2. Tiga pegas identik dengan konstanta pegas 6 N/cm dirangkai seperti
gambar berikut.

(a) Tentukan konstanta pegas pengganti rangkaian tersebut!


(b) Berapakah gaya yang dibutuhkan agar rangkaian pegas bertambah
panjang 10 cm?
Penyelesaian: [3]
(a) Tentukan konstanta pegas pengganti rangkaian tersebut!
Pegas k1k1 dan k2k2dirangakai secara paralel sehingga konstanta
penggantinya adalah kp=12kp=12 N/cm.
Pegas kpkp dan k3k3dirangkai seri, sehingga konstanta penggantinya
adalah
ks=kp×k3kp+k3=12×612+6=4 N/cmks=kp×k3kp+k3=12×612+6=4 N/cm
(b) Berapakah gaya yang dibutuhkan agar rangkaian pegas bertambah
panjang 10 cm?
Gaya yang dibutuhkan untuk agar pegas bertambah panjang sebesar 10
cm adalah
F=ks×Δx=4N/cm×10 cm=40 N
IV. HASIL DATA
Tabel 1. Sajian data untuk pengukuran panjang pegas (l) dan konstanta pegas (k)
untuk berbagai variasi massa m
No Beban Panjang Panjang Perubahan Konstanta
mula-mula akhir Panjang Pegas
(Kg) (meter) (meter) (meter)
(N/m)
1. 0,05 0,48 0,56 0,08 - 6,125

2. 0,1 0,48 0,64 0,16 - 6,125

3. 0,15 0,48 0,72 0,24 - 6,125

4. 0,2 0,48 0,80 0,32 - 6,125

5. 0,25 0,48 0,88 0,40 - 6,125

Perhitungan Konstanta Pegas (N/m) :


−(mxg) − ( 0,05 x 9,8 )
1. K = = = - 6,125 N/m
∆𝑥 0,08
−(mxg) − ( 0,1 x 9,8 )
2. K = = = - 6,125 N/m
∆𝑥 0,16
−(mxg) − ( 0,15 x 9,8 )
3. K = = = - 6,125 N/m
∆𝑥 0,24
−(mxg) − ( 0,2 x 9,8 )
4. K = = = - 6,125 N/m
∆𝑥 0,32
−(mxg) − ( 0,25 x 9,8 )
5. K = = = - 6,125 N/m
∆𝑥 0,40

Tabel 2. Sajian data untuk menentukan pengaruh konstanta pegas


No Beban Spring Panjang Panjang Perubahan Konstanta
(Kg) Constant mula- akhir Panjang Pegas (N/m)
mula
(meter) (meter)
(meter)

1. 0,15 Small 0,48 0,97 0,49 -3

2. 0,15 Middle 0,48 0,66 0,18 - 8,16

3 0,15 Large 0,48 0,60 0,12 - 12,25


Perhitungan Konstanta Pegas (N/m) :
−(mxg) − ( 0,15 x 9,8 )
1. K = = = - 3 N/m
∆𝑥 0,49
−(mxg) − ( 0,15 x 9,8 )
2. K = = = - 8,16 N/m
∆𝑥 0,18
−(mxg) − ( 0,15 x 9,8 )
3. K = = = - 12,25 N/m
∆𝑥 0,12

Tabel 3. Sajian data untuk menghitung periode pegas


No Beban Konstanta Jarak Waktu Periode
(Kg) Pegas Simpangan
1. 0,05 - 6,125 N/m 5 cm 5,65 0,565

2. 0,1 - 6,125 N/m 5 cm 7,65 0,765

3. 0,15 - 6,125 N/m 5 cm 9,31 0,932

4. 0,2 - 6,125 N/m 5 cm 10,81 1,081

5. 0,25 - 6,125 N/m 5 cm 12,05 1,205

Perhitungan Periode :
𝑡 5,65
1. T = = = 0,565
𝑛 10
𝑡 7,65
2. T = = = 0,765
𝑛 10
𝑡 9,31
3. T = = = 0,565
𝑛 10
𝑡 10,81
4. T = = = 0,565
𝑛 10
𝑡 12,05
5. T = = = 1,205
𝑛 10

Tabel 4. Sajian data untuk menentukan pengaruh simpangan terhadap periode pegas
No Beban Konstanta Jarak Waktu Periode
(Kg) Pegas Simpangan
1. 0,2 - 6,125 N/m 10 cm 10,84 1,084

2. 0,2 - 6,125 N/m 15 cm 10,90 0,726

3. 0,2 - 6,125 N/m 20 cm 10,96 0,548


Perhitungan Periode :
𝑡 10,84
1. T = = = 1,084
𝑛 10
𝑡 10,90
2. T = = = 0,726
𝑛 15
𝑡 10,96
3. T = = = 0,548
𝑛 20
V. ANALISIS
Pada tanggal 6 Mei 2020. Sebelum melakukan praktikum asissten
laboratorium akan mempraktikan sebuah praktikum yang bernama MASSES AND
SPRINGS. Alat dan bahan yang diperlukan adalah pegas, stopwatch, statif dan
penjepitnya, beban dan penggaris. Prosedur percobaan yang pertama adalah buka
aplikasi Phet pada laptop atu komputer, ukur panjang pegas yang ada pada simulasi
menggunakan alat yang tersedia pada simulasi Phet, Mengingat kembali pada
pembahasan minggu lalu secara online oleh asisten laboratorium, praktikum pegas
dilakukan secara mandiri dengan download software Phet Simulations karena
keadaan yang tidak mendukung untuk praktikum secara langsung maka dilakukan
secara online. Pada materi Masses and Springs tentu berbeda tampilan dan menu
yang ada di dalamnya, hanya saja pada praktikum kali ini lebih lengkap untuk
menu. Terdapat 4 jenis simulasi seperti, intro, vectors, energy, dan lab. Praktikum
kali ini memakan jenis lab, karena menu yang umum digunakan oleh praktikan
dalam melakukan uji coba pegas. Tentu dengan adanya Phet Simulations sangat
membantu praktikan dalam menguji perhitungan secara mandiri, dengan itu
meminimalisir terjadinya kesalahan jika terjadi kurang teliti dalam melakukan
praktikum . Dan cukup mudah digunakan, tidak membutuhkan jaringan yang terlalu
banyak bahkan secara offline. pada tabel pertama menghitung data untuk
pengukuran panjang pegas (l) dan konstanta (k) untuk berbagai variasi massa m
dengan massa 50 gr pada pegas catat dan amati pada tabel pengamatan, ulangi
langkah 3 dan 4 dengan massa beban yang pertama adalah 0,5 kg, 0,1 kg, 0,15 kg,
0,2 kg, 0,25 kg. Pada tabel ke dua yaitu menghitung sajian data untuk menentukan
pengaruh konstanta pegas dengan beban 0,15 kg, 0,15 kg, dan 0,15 kg. Pada tabel
ketiga menghitung sajian data untuk menghitung perioode pegas dengan beban 0,15
kg, 0,1 kg, 0,15 kg, 0,2 kg, 0,25 kg. Pada tabel 4 menghitung sajian data untuk
menentukan pengaruh simpangan terhadap periode pegas dengan beban 0,2 kg, 0,2
kg, 0,2 kg. Pada tabel pertama praktikan melakukan percobaan dengan menguji
variasa massa yang berbeda beda, mulai dari 0,05 kg, ,1 kg, 0,15 kg, 0,2 kg, 0,25
kg. Disini praktikan melakukan perhitungan dengan panjang akhir yang berbeda
beda pada percobaan yang praktikan lakukan. Mulai dari dari Mulai dari nomor 1
panjang akhir sebesar 0,08 meter, nomor 2 sebesar 0,16 meter, nomor 3 sebesar
0,24 meter, begitu seterusnya membentuk kelipatan 0,8 jika diperhatikan rinci oleh
praktikan. Hasil panjang akhir berbeda disebabkan oleh variasi variasi beban yang
berbeda. Untuk hasil konstanta tabel 1 memiliki hasil sama yaitu – 6,125 N/M. Patut
praktikan diketahui konstanta sama disebabkan oleh hukum hooke yaitu
pertambahan panjang pegas akan sebanding dengan gaya yang bekerja pada pegas.
Selanjutnya pada tabel dua terdapat 3 percobaan dengan massa yang sama, tetapi
praktikan hasil konstanta pegas yang berbeda yaitu 3 N/M. Perbedaan pada
konstanta dan perubahan panjang disebabkan oleh Spring Constant atau disebut
dengan tingkat ketebalan pegas. Ini menyebabkan tingkat elastisitas yang berbeda
walaupun memiliki pegas yang sama. Maka semakin besar tingkat spring constant
maka semakin kuat pegasnya sehingga memiliki constant yang kecil, yaitu
sebaliknya jika semakin kecil tingkat spring constant pegas maka semakin lemah
pula pegas yang menghasilkan pegas yang besar.Pada tabel 3 praktikan menghitung
periode pegas dengan variasi massa berbeda, dan terdapat jarak simpangan yang
sama dengan panjang 5 cm. Dalam uji coba tabel yang 3 konstanta pegas seperti
tabel 1 yaitu – 6,125, dengan menghasilkan periode yang berbeda. Mulai dari uji
coba 1 sebesar 0,565, nomor 2 sebesar 0,765, dan seterusnya mengalami kenaikan
dalam periode sampai uji coba ke 5 sebesar 1,205 sekon. Hasil dari perbedaan
periode tabel 3 ini disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan dalam 10x pantulan
pegas, dan juga massa pegas yang bervariasi. Percobaan terakhir pada tabel 4 masih
sama menentukan periode, dengan massa yang sama yakni 200 gram atau jika
diubah besaran sebesar 0,2 kg, dengan jarak simpangan yang berbeda. Praktikan
menguji percobaan 1 dengan jarak simpangan 10 cm, dalam 10x pantulan pegas.
Menghasilkan waktu sebesar 10,84 sekon, tentu waktu uji ke 1 dengan uji ke 3
berbeda waktunya, tergantung dari jarak simpangan. Pada uji coba pertama
menghasilkan periode sebesar 1,084 sekon, uji coba kedua sebesar 0,726 sekon, dan
pada percobaan ketiga sebesar 0,584. Dari praktikum itu, maka hasil dicatat oleh
praktikan dalam hasil data agar dapat membandingkan uji satu dengan yang lainnya.
semakin besar periode nya semakin kecil, dan waktu yang dihasilkan berbeda pula.
Perubahan periode disebabkan oleh waktu, dan juga jarak simpangan pegas yang
berbeda. Untuk praktikum kali ini praktikan harus mengingat kembali apa yang
sudah di praktikan.
A. KESIMPULAN

1. Bukti hukum hooke terjadi pada konstanta pegas yang memiliki nilai
yang sama sebesar -6,125
2. Panjang pegas memiliki nilai yang sama yaitu 0,48 dengan variasi yang
berbeda
3. Periode yang dihasilkan pada tabel 3 berbeda, mengalami kenaikan
hal ini disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan pegas dan juga massa
yang bervariasi walaupun memiliki jarak simpangan yang sama
VII. DAFTAR PUSTAKA
[1] d. florencia, "fisika-pegas," slideshare, October 29 2015. [Online]. Available:
https://www.slideshare.net/dflorencia/fisika-pegas. [Accessed 6 Mei 2020].
[2] a. Setiawan, "Hukum hoke," Studio belajar, 29 april 2018. [Online].
Available: https://www.studiobelajar.com/hukum-hooke/. [Accessed 6 Mei
2020].
[3] wardya, "Rangkaian Pegas," Wardya college, 13 Juli 2015. [Online].
Available: https://www.wardayacollege.com/fisika/elastisitas/pegas-hukum-
hooke/rangkaian-pegas/. [Accessed 6 Mei 2020].
VII. LAMPIRAN
Praktikum Tabel 1. Panjang pegas, konstanta pegas,dan berbagai variasi massa

Gambar 2.8.1. Beban Pegas 50 gram

Gambar 2.8.2. Beban Pegas 100 gram

Gambar 2.8.3. Beban Pegas 150 gram


Gambar 2.8.4. Beban Pegas 200 gram

Gambar 2.8.5. Beban Pegas 250 gram


Praktikum Tabel 2. Menentukan pengaruh konstanta pegas

Gambar 2.8.6. Beban Pegas 150 gram (Small)


Gambar 2.8.7. Beban Pegas 150 gram (Middle)

Gambar 2.8.8. Beban Pegas 150 gram (Large)

Praktikum Tabel 3. Menghitung periode pegas (Jarak Simpangan 5 cm)

Gambar 2.8.9. Waktu 5,65 Sekon


Gambar 2.8.10. Waktu 7,65 Sekon

Gambar 2.8.11. Waktu 9,31 Sekon

Gambar 2.8.12. Waktu 10,81 Sekon


Gambar 2.8.13. Waktu 12,05 Sekon
Praktikum Tabel 4. Menentukan simpangan terhadap periode pegas

Gambar 2.8.14. Jarak Simpangan (10 cm)


Gambar 2.8.15. Jarak Simpangan (15 cm)

Gambar 2.8.16. Jarak Simpangan (20 cm)

Anda mungkin juga menyukai