Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum

Fisika Lanjutan
(Muatan Spesifik Elektron)

Oleh:

Kelompok 7 Kelas 4A.

1. Muhammad Arif Rahman (1119016300014)


2. Bagas Karunia (11190163000026)
3. Zulfarizal Hasyim (11190163000031)

25 MARET 2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


MUATAN SPESIFIK ELEKTRON
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari praktikum muatan spesifik electron sebagai berikut.
1. Mempelajari peristiwa pembelokan elektron di dalam medan magnet.
2. Menentukan medan magnet B sebagai fungsi potensial pemercepat elektron U
pada jari-jari lintasan r tetap.
3. Menentukan jari-jari r lintasan elektron sebagai fungsi potensial
pemercepat elektron U pada medan magnet B tetap.
4. Menentukan muatan spesifik elektron.
5. Menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi dari muatan spesifik electron.

B. DASAR TEORI

Elektron adalah partikel sub atom yang bermuatan negatif dan umumnya
ditulis sebagai 𝑒. Elektron tidak memiliki komponen 𝑒 ataupun substruktur yang
diketahuisehingga elektron dipercaya sebagai partikel elementer. Elektron didefinisikan
sebagai partikel pada tahun 1897 oleh J.J. Thomson, elektron memiliki massa sekitar
1⁄1836 massa proton. (Rizki Wulandari)

Nama elektron diusulkan oleh G.J. Stoney. Penemuan elektron dimulai


dari eksperimen yang dilakukan oleh J.J. Thomson (1897) dengan tabung sinar
katoda. Berdasarkan eksperimen tersebut, perbandingan antara muatan listrik dengan
massa sinar katoda dapat ditentukan. Sinar katoda ini merupakan pancaran elektron,
𝑒
dan hasil eksperimennya sebesar 𝑚 = 1,76 × 106 𝐶 ⁄𝐾𝑔.

Jika suatu muatan elektron bergerak di dalam ruang yang berada dibawah
pengaruh medan magnet atau medan listrik maka muatan tersebut akan mengalami gaya
sehingga pergerakan elektron akan menyimpang. Elektron bergerak dalam medan
magnet seragam (akibat kumparan Helmholtz), sehingga terjadi perubahan arah
kecepatan elektron akan bergerak melingkar. Pada gerak melingkar ini gaya sentripetal
sama dengan besar gaya medan magnet pada elektron tersebut. (Winada, 2013)

Jika kecepatan pada saat lepas dari katoda karena proses pemanasan diabaikan,
maka kelajuan electron v pada saat melewati anoda dapat dihitung berdasarkan hukum
kekekalan energi sebagai berikut :
1 2𝑒𝑣
𝑚𝑣 2 = 𝑒𝑣 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑣 = √
2 𝑚

Elektrom yang bergetak dengan kecepatan v tegak lurus dterhadap medan


magnet homogen B, akan melakukan gerak melingkar dengan jari jari R karena
pengaruh gaya Lorentz, F = eVB yang berfungsi sebagai gaya sentripetal.
𝑚𝑣 2 𝑚𝑣 𝑒 2𝑣
𝑒𝑣𝐵 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑒𝐵 = 𝑚𝑎𝑘𝑎 = 2 2
𝑅 𝑅 𝑚 𝑟 𝐵
Medan magnet dihasilkan oleh kumparan Helmholtz yang tersusun attas dua
kumparan sejajar dan terletak dalam satu sumbu dengan jari – jari r. Jika di dalam
kumparan Helmholtz tersebut dialiri arus listrik I dengan arah yang sama, maka akan
dihasilkan medan magnet homogen yang sejajar dengan sumbu kumparan tersebut.

8 𝜇0 𝑁𝐼
𝐵= 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵 = 𝑘𝐼
5√5 𝑅
𝑒 1 2 2 2
𝑣= 𝑟 𝑘 𝐼
𝑚2

4 1 𝑁
𝑘 = 𝜇0 (5 )2 𝑅 (David Halliday dan Robert Resnick,1984)

C. ALAT DAN BAHAN


No. Gambar Alat dan Bahan

1. Fine beam tube

2. Kumparan Helmholtz
3. Catu daya DC 0-20V

4. Catu daya DC 0-500V

5. Multimeter analog

6. Meteran 2m

Teslameter dan B-probe


7.
tangential

D. LANGKAH KERJA
Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan Diameter Tetap 8 cm
No Gambar Langkah Kerja

Menyiapkan alat dan bahan yang


1.
akan digunakan
Tutuplah fine beam tube dan
kumparan helmholt dengan
2.
kardus agar berkas elektron
dapat terlihat

Geserlah pembatas alat ukur


3. sebelah kiri dan kanan sebesar 8
cm

Nyalakan catu daya kumparan


Helmholtz dan atur arus
4. listriknya sehingga berkas
electron melengkung
membentuk lintasan tertutup.
Set tegangan pemercepat
sebesadr 300 V, kemudian
aturlah arus kumparan Helmhotz
5.
sehingga berkas electron
membentuk lintasan melingkar
dengan diameter 8 cm

6. Catat data yang didapatkan

Penentuan muatan spesifik elektron dengan arus listrik tetap


No. Gambar Langkah Kerja
atur tegangan pemercepat
electron 300V kemudian berikan
1.
arus 1A ke kumparan Helmhotz

geser pembatas sebelah kanan


sehingga berkas electron sebelah
2. kanan sejajar dengan tepi dalam
pembatas

ukur diameter lintasan dengan


cara mengukur jarak antara
3.
kedua tepi dalam pembatas

Catatlah hasil pengamatan yaitu


4.
besar diameter

Kalibrasi medan magnet


No. Gambar Langkah Kerja
untuk melakukan kalibrasi
medan magnet nyalakan catu
daya DC 20 Vdan catu daya DC
500V harus dalam keadaan mati
1.
dan pastikan arus listrik serta
tegangan yang mengalir pada
kumparan bernilai 0

Hubungkan tangensial B-probe


dengan teslameter dengan kabel
multicore, kemudaian pasang
2.
pada tiang penyangga. Dan
nyalakan teslameter kemudian
putar saklar

3. Ukurlah besar medan magnet

Catat medan magnet B yang


terukur setiap kenaikan arus
4.
kumparan Helmholtz sebesar 0,5
A dari 0 sampai 3A

E. DATA PERCOBAAN
Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan diameter tetap 8 cm
No U (volt) I (A)
1 200 1,04
2 210 0,97
3 220 1
4 230 1,11
5 240 1,13
6 250 1,04
7 260 1,26
8 270 1,19
Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Listrik Tetap
Diameter D (cm)
No U (volt)
I=1A I = 1,5 A
1 200 6,8 4,8
2 210 7,1 4,5
3 220 9,1 7,2
4 230 8,5 6,8
5 240 8 5,5
6 250 9 5
7 260 9,5 6,5
8 270 9 6

Kalibrasi Medan Magnet B terhadap Arus Listrik I

No I (A) B (mT) No I (A) B (mT)


1 0,0 1,84 5 2,0 0,64
2 0,5 1,53 6 2,5 0,30
3 1,0 1,25 7 3,0 -0,01
4 1,5 0,95

F. PENGOLAHAN DATA

a. Kalibrasi Medan Magnet

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan
model:

𝐵=𝑘∙ ݅

y = b x + a

2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

No i B I2 B2 i.B

1 0 1,84 0 3,3856 0

2 0,5 1,53 0,25 2,3409 0,765


3 1 1,25 1 1,5625 1,25
4 1,5 0,95 2,25 0,9025 1,425
5 2 0,64 4 0,4096 1,28
6 2,5 0,3 6,25 0,09 0,75
7 3 -0,01 9 0,0001 -0,03
Σ 10,5 6,5 22,75 8,6912 5,44
3. Hitung koefisien regresi a, b, dan r

( ∑𝐵) (∑ 𝑖 2 ) − (∑ 𝑖 ) (∑ 𝑖. 𝐵)
𝑎=
𝑛 (∑𝑖 2 ) − (∑𝑖 )2

(6,5 𝑥 22,75 ) − (10,5 𝑥 5,44)


𝑎=
7 (22,75 ) − ( 10,5)2

(147,8) − (57,1)
𝑎=
(159,25) − (110,25)

90,7
𝑎= = 1,85
49

𝑛(∑ 𝑖. 𝐵) − (∑ 𝑖 )( ∑𝐵)
𝑏=
𝑛 (∑𝑖 2 ) − (∑𝑖 )2

7 (5,44) − (10,5)(6,5)
𝑏=
7 (22,75 ) − (10, 5)2

38,08 − 68,25
𝑏=
(159,25) − (110,25)

− 30,17
𝑏= = −0,615
49

𝑛(∑ 𝑖. 𝐵) − (∑ 𝑖 )( ∑𝐵)
𝑟=
√[𝑛 (∑𝑖 2 ) − (∑𝑖 )2 ][𝑛 (∑𝐵2 ) − (∑𝐵)2 ]

7 (5,44) − (10,5)(6,5)
𝑟=
√[7 (22,752 ) − (10,5)2 ][7 (8,6912) − (6,5)2

38,08 − 68,25
𝑟=
√[(159,25) − (110,25)][60,838 − 42,35]

− 30,17
𝑟=
√[49][18,488]

− 30,17
𝑟=
√905,912

−30,17
r= = 0,99
30,1
4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional yang terdiri
dari plot data mentah hasil pengukuran dan grafik persamaan garisnya. Beri
judul dan keterangan pada setiap sumbu beserta satuannya.

Grafik hubungan arus listrik terhadap medan magnet


pada eksperimen muatan spesifik elektron
2 0;1,84

0,5;1,53
1,5
1;1,25
Medan Magnet (mT)

0
1,5;0,95
1
2;0,64

0,5 2,5;0,3

-0,01
0
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3

-0,5

Arus Listrik (A)

b. Menentukan Muatan Spesifik Elektron dengan Jari-jari Tetap

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan
model :
2
𝑖2 = 𝑒 .𝑈
. 𝑟 2. 𝑘 2
𝑚

y = b x+a
2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

No U i2 U2 (i2)2 U . i2
1 200 1,0816 40000 1,169859 216,32

2 210 0,9409 44100 0,885293 197,589


3 220 1 48400 1 220
4 230 1,2321 52900 1,51807 283,383
5 240 1,2769 57600 1,630474 306,456
6 250 1,0816 62500 1,169859 270,4
7 260 1,5876 67600 2,520474 412,776
8 270 1,4161 72900 2,005339 382,347
Σ 1880 9,6168 446000 11,89937 2289,271

3. Hitung koefisien regresi a, b, dan r

(Σ𝑖 2 )(Σ𝑈2 ) − (Σ𝑈)(Σ𝑈 ∙ 𝑖 2 )


𝑎=
𝑛(𝛴𝑈2 ) − (Σ𝑈)2

(9,6168)(446.000) − (1.880)(2.289,271)
𝑎=
8(446.000) − (1.880)2

(4.289.092,8) − (4.303.829,48)
𝑎=
(3.568.000) − (3.534.400)

−14.736,68
𝑎=
33.600

𝑎 = −0,438

𝑛 ( Σ 𝑈 . 𝑖 2 ) − (Σ𝑈)(Σ𝑖 2 )
𝑏=
𝑛 (Σ𝑈2 ) − (Σ𝑈)2

8 (2.289,271) − (1.880)( 9,6168)


𝑏=
8 (446.000) − (1.880)2

(18.134,168) − (18.079,584)
𝑏=
(3.568.000) − (3.534.400)

55,584
𝑏= = 0, 0016245
33.600

𝑛 ( 𝛴 𝑈 . 𝑖 2 ) − (𝛴𝑈)(𝛴𝑖 2 )
𝑟=
√[𝑛 (𝛴𝑈2 ) − (𝛴𝑈)2 ][𝑛(Σ(𝑖 2 )2 ) − (Σ𝑖 2 )2 ]
8 (2.289,271) − (1.880)( 9,6168)
𝑟=
√[8 ( 446.000) − (1.880)2 ][8 (11,89937) − (9,6168)2 ]

(18.134.168) − (18.079,584)
𝑟=
√[(3.568.000) − (3.534.400)][95,19496 − 92,4828]

55,584
𝑟= = 0,184
301,8751

4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional.

Grafik hubungan arus terhadap tegangan pemercepat


pada eksperimen muatan spesifik elektron
1,8
260;1.59
1,6
Kuadrat Arus Listrik (A2)

270;1,42
1,4 230;1,23 240;1,277

1,2 200;1,0816 250;1,08


220;1
210;0,94
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
200 210 220 230 240 250 260 270

Tegangan Pemercepat (V)

5. Hitung nilai muatan spesifik elektron berdasarkan hasil eksperimen.

e 2
=
m 𝑏 ∙ 𝑟2 ∙ 𝑘2

𝑒 2
=
𝑚 (0, 0016245) ∙ (0,184)2 ∙ (7,78 𝑥 10−4 )2
e
= 6 𝑥 1010
m
6. Hitung kesalahan literatur dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen.

nilai sebenarnya − nilai yang terbaca


𝑥 100% =
nilai sebenarnya

1,76 𝑥 1011 −0,6 𝑥 1011 1,16 𝑥 1011


𝑥 100% = 𝑥 100% = 65,9 %
1,76 𝑥 1011 1,76 𝑥 1011

c. Menentukan Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Listrik Tetap

1. Gunakan metode kuadrat terkecil / regresi linier untuk pengolahan data dengan
model:
2
𝑟2 = 𝑒 .𝑈
. 𝑖 2. 𝑘 2
𝑚

y= b x+a

2. Buat tabel pengolahan data sebagai berikut:

r2
No U U2 (r2)2 U.r2
I=1A

1 200 10,24 40000 104,8576 2048


2 210 12,6025 44100 158,823 2646,525
3 220 20,7025 48400 428,5935 4554,55
4 230 18,0625 52900 326,2539 4154,375
5 240 16 57600 256 3840
6 250 20,25 62500 410,0625 5062,5
7 260 27,5625 67600 759,6914 7166,25
8 270 20,25 72900 410,0625 5467,5
Jumlah 1880 145,67 446000 2854,344 34939,7
r2 U.r2
No U U2 (r2)2
I = 1,5 A

1 200 23,04 40000 530,8416 4608


2 210 20,25 44100 410,0625 4252,5
3 220 51,84 48400 2687,386 11404,8
4 230 46,24 52900 2138,138 10635,2
5 240 30,25 57600 915,0625 7260
6 250 25 62500 625 6250
7 260 42,25 67600 1785,063 10985
8 270 36 72900 1296 9720
Jumlah 1880 274,87 446000 10387,55 65115,5

3. Hitung koefisien regresi a, b, dan r

a) I = 1 A

(Σ𝑟 2 )(Σ𝑈2 ) − (Σ𝑈)(Σ𝑈 ∙ 𝑟 2 )


𝑎=
𝑛(𝛴𝑈2 ) − (Σ𝑈)2

(145,67)(446.000) − (1.880)(34.939,7)
𝑎=
8(446.000) − (1.880)2

(64.968.820) − (65.686.636)
𝑎=
(3.568.000) − (3.534.400)

−717.816
𝑎=
33.600

𝑎 = −21,36

𝑛 ( Σ 𝑈 . 𝑟 2 ) − (Σ𝑈)(Σ𝑟 2 )
𝑏=
𝑛 (Σ𝑈2 ) − (Σ𝑈)2

8 (34.939,7) − (1.880)( 145,67)


𝑏=
8 (446.000) − (1.880)2

(279.517,6) − (273.859,6)
𝑏=
(3.568.000) − (3.534.400)
5658
𝑏= = 0, 168
33.600

𝑛 ( 𝛴 𝑈 . 𝑟 2 ) − (𝛴𝑈)(𝛴𝑟 2 )
𝑟=
√[𝑛 (𝛴𝑈2 ) − (𝛴𝑈)2 ][𝑛(Σ(𝑟 2 )2 ) − (Σ𝑟 2 )2]

8 (34.939,7) − (1.880)( 145,67)


𝑟=
√[8 ( 446.000) − (1.880)2 ][8 (2.854,344) − (145,67)2 ]

(279.517,6) − (273.859,6)
𝑟=
√[(3.568.000) − (3.534.400)][22.834,72 − 21.219,74]

5658
𝑟= = 0,77
7.336,36

b) I = 1,5 A

(Σ𝑟 2 )(Σ𝑈2 ) − (Σ𝑈)(Σ𝑈 ∙ 𝑟 2 )


𝑎=
𝑛(𝛴𝑈2 ) − (Σ𝑈)2

(274,87)(446.000) − (1.880)(65.115,5)
𝑎=
8(446.000) − (1.880)2

(122.592.020) − (122.417.140)
𝑎=
(3.568.000) − (3.534.400)

174.880
𝑎=
33.600

𝑎 = 5,2047

𝑛 ( Σ 𝑈 . 𝑟 2 ) − (Σ𝑈)(Σ𝑟 2 )
𝑏=
𝑛 (Σ𝑈2 ) − (Σ𝑈)2

8 (65.115,5) − (1.880)( 274,87)


𝑏=
8 (446.000) − (1.880)2

(520.924) − (516.755,6)
𝑏=
(3.568.000) − (3.534.400)

4168,4
𝑏= = 0,124
33.600
𝑛 ( 𝛴 𝑈 . 𝑟 2 ) − (𝛴𝑈)(𝛴𝑟 2 )
𝑟=
√[𝑛 (𝛴𝑈2 ) − (𝛴𝑈)2 ][𝑛(Σ(𝑟 2 )2 ) − (Σ𝑟 2 )2]

8 (65.115,5) − (1.880)(274,87)
𝑟=
√[8 ( 446.000) − (1.880)2 ][8 (10.387,6) − (274,87)2 ]

(520924) − (516755,6)
𝑟=
√[(3.568.000) − (3.534.400)][83.100,8 − 75.553,5169]

4168,4
𝑟= = 0,26
15924,47

4. Gambar grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional.

Grafik hubungan arus terhadap tegangan pemercepat


pada eksperimen muatan spesifik elektron
80 0
220;51,84
260;42,25
70 230;46,24
270;36
60
240;30,25
Kuadrat Jari-Jari (r2)

0 250;25
50
40 200;23,04 210;20,25
260;27,5625
30 220;20,7025230 ;18,0625
240;16 250;20,25 270;20,25
20
200 ;10,24210;12,6025
10
0
200 210 220 230 240 250 260 270

Pemercepat Tegangan (V)

I=1A I = 1,5 A

5. Hitung nilai muatan spesifik elektron berdasarkan hasil eksperimen.

a). I = 1 A

𝑒 2
=
𝑚 𝑏 . 𝑖 2. 𝑘 2
𝑒 2
= = 1,98 x107
𝑚 (0,168) . (1) . ( 7,78 𝑥 10−4 )2
2

b). I = 1,5 A

𝑒 2
=
𝑚 𝑏 . 𝑖 2. 𝑘 2

𝑒 2
= = 1,18 𝑥 108
𝑚 (0,124) . (1,5) . ( 7,78 𝑥 10−4 )2
2

6. Hitung kesalahan literatur dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen.

a). I = 1 A

nilai yang terbaca − nilai sebenarnya


x 100%
nilai yang terbaca

1,76 𝑥 1011 − 0,000198 𝑥 1011 1.758 𝑥 1011


𝑥 100% = 𝑥 100% = 99 %
1,76 𝑥 1011 1,76 𝑥 1011

b). I = 1,5 A

nilai sebenarnya − nilai yang terbaca


x 100%
nilai sebenarnya

1,76 𝑥 1011 − 0,00118 𝑥 1011 1,75 𝑥 1011


𝑥 100% = 𝑥 100%
1,76 𝑥 1011 1,76 𝑥 1011

= 99 %
G. ANALISIS DATA

Pada praktikum kali ini kelompok kami melakukan praktikum secara online
mengenai muatan spesifik elektron yang bertujuan untuk membuktikan peristiwa pembentukan
elektron di dalam medan magnet yang membentuk lintasan melingkar.Praktikum kali ini
melakukan dengan tiga pengujian,yaitu pengujian medan magnet dengan arus listrik,pengujian
tegangan dengan arus saat jari-jari tetap, dan pengujian tegangan dengan jari-jari saat
menggunakan arus tetap i=1 A serta i=1,5 A.
Pada pengujian pertama,arus diatur dari 0 A hingga 3 A.Berdasarkan data hasil
pengujian , diperoleh nilai kuat arus berbanding terbalik dengan nilai medan magnet.Hal ini
tidak sesuai dengan teori yang berlaku bahwa “kuat arus berbanding lurus dengan medan
magnet.Bedasarkan pemahan kami selaku praktikan,perbedaan data yang diperoleh dengan
teori yang berlaku terjadi karena data yang diberikan kurang tepat.
Pada pengujian kedua, tegangan diatur dari 200 V hingga 270 V dengan jari-jari
tetap.Berdasarkan data hasil pengujian,diperoleh nilai kuat arus yang dihasilkan hampir sama
nilainya dengan tegangan 200 V hingga 270 V.Hal ini tidak sesuai dengan teori yang berlaku
𝑒 1
bahwa 𝑉 = 𝑚 2 𝑟 2 𝑘 2 𝐼 2 . Bedasarkan pemahan kami selaku praktikan,perbedaan data yang
diperoleh dengan teori yang berlaku terjadi karena data yang diberikan kurang tepat.
Pada pengujian ketiga, tegangan diatur dari 200 hingga 270 V dengan arus tetap
yaitu I=1 A dan I=1,5 A.Berdasarkan data hasil pengujian,diperoleh nilai jari-jari yang
dihasilkan tidak berbanding lurus dengan nilai tegangan. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang
𝑒 1
berlaku bahwa 𝑉 = 𝑚 2 𝑟 2 𝑘 2 𝐼 2 . Bedasarkan pemahan kami selaku praktikan,perbedaan data
yang diperoleh dengan teori yang berlaku terjadi karena data yang diberikan kurang tepat.
Selanjutnya kami menentukan dan menguji muatan spesifik elektron dalam
pengujian kedua dan ketiga.Pada pengujian kedua dengan jari-jari tetap diperoleh nilai muatan
𝑒
spesifik elektron 𝑚 = 6 𝑥 1010 ,setelah itu kami menguji tingkat kesalahan literatur dari nilai
muatan spesifik elektron dengan menggunakan persamaan
nilai sebenarnya−nilai yang terbaca
𝑥 100% diperoleh hasil kesalahan literatur dari muatan spesifik
nilai sebenarnya
elektron sebesar 65,9 % . Pada pengujian ketiga dengan kuat arus tetap I=1 A dan I=1,5 A ,
𝑒
I=1 A diperoleh nilai muatan spesifik elektron 𝑚 = 1,98 x107 ,setelah itu kami menguji tingkat
kesalahan literatur dari nilai muatan spesifik elektron dengan menggunakan persamaan
nilai sebenarnya−nilai yang terbaca
𝑥 100% diperoleh hasil kesalahan literatur dari muatan spesifik
nilai sebenarnya
𝑒
elektron sebesar 99 %.I=1,5 A diperoleh nilai muatan spesifik elektron 𝑚 = 1,18 𝑥 108 ,setelah
itu kami menguji tingkat kesalahan literatur dari nilai muatan spesifik elektron dengan
nilai sebenarnya−nilai yang terbaca
menggunakan persamaan 𝑥 100% diperoleh hasil kesalahan
nilai sebenarnya
literatur dari muatan spesifik elektron sebesar 99 %
H. KESIMPULAN

1) Adanya lintasan berbentuk melingkar karena interaksi antara medan magnet mengenai
elektron di dalam tabung vakum.
2) Nilai tegangan berbanding lurus dengan kuat arus listrik
3) Medan magnet berdanding lurus dengan tegangan besar medan magnet tidak melebihi
besarnya arus listrik.
4) Nilai tegangan berbanding lurus dengan jari-jari orbital
5) Muatan spesifik elektron nilainya 1,76 𝑥 1011 ,faktor yang mempengaruhi muatan
spesifik elektron adalah tegangan,jari-jari dan kuat arus listrik

I. KOMENTAR

1. Video yang diberikan lebih banyak penjelasan teorinya saja, sedangkan penjelasan
praktikumnya hanya sedikit yang dibahas, yang didalamnya hanya menunjukkan
perubahan lintasan saat tegangan pemercepat dan arus dinaikkan.
2. Berdasarkan hasil dari data percobaan, dapat dilihat terdapat beberapa yang tidak sesuai
dengan teori, hal ini menunjukkan bahwa agar pada saat praktikum harus dilakukan
dengan sangat teliti dan harus memahami materi atau konsep praktikum tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Haliday,David,Robert Resnick.1198.Fisika Jilid I Terjemahan.Jakarta :


Erlangga

Winanda, Purwansah. 2013. Laporan Akhir Fisika Eksperimen II-A Elektron


Fine Beam Tube. (http://www.scribd.com), 23 Maret 2021.

Wulandari, Rizki. 2011. Penentuan 𝑒⁄𝑚.

Anda mungkin juga menyukai