Anda di halaman 1dari 20

Laporan Praktikum

Fisika Lanjutan
“MUATAN SPESIFIKASI
ELEKTRON”

Oleh:
Pekan 2 Kelas 4B

1. Siti Mutmainah (11200163000040)


2. Dipa Fikri Aryadi (11200163000043)
3. Frischa Maulidia (11200163000048)
4. Nur Aulyatun (11200163000059)
5. Puput Lismanda Az-zahra (11200163000060)

(Rabu, 16 Maret 2022)

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MUATAN SPESIFIKASI ELEKTRON

A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mempelajari peristiwa pembelokan elektron didalam medan magnet.


2. Membandingkan pengaruh besarnya arus yang dihasilkan terhadap besarnya
diameter yang dihasilkan.
3. Membandingkan besar tegangan yang dihasilkan terhadap arus yang
dihasilkan.
4. Menentukan medan magnet sebagai fungsi potensial pemercepat elektron U
pada jari jari lintasan r tetap.
5. Menentukan jari jari r lintasan electron sebagai fungsi potensial pemercepat
elektron U pada medan magnet B tetap.

B. DASAR TEORI

Tahun 1805 John Dalton mengemukakan bahwa suatu benda disusun atas
partikel partikel yang disebut dengan atom. Atom dianggap sebagai partikel terkecil
penyusun unsur, tidak dapat diuraikan lagi dan tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan pada tahun 1980, pemikiran manusia tentang atom banyak berkembang.
Pada akhirnya orang berpendapat bahwa atom terdiri dari susunan berupa elektron
yang bermuatan negatif. Atom secara umum bersifat netral sehingga elektron yang
ada pada atom harus dinetralkan oleh suatu yang bermuatan positif. Saat itu para ahli
belum menemukan muatan positif yang setara dengan elektron ( M. Achya Arifudin,
2007).

Model struktur atom pertama ialah yang dikemukakan oleh J.J. Thomson, yang
terkenal karena keberhasilannya mencirikan electron dan mengukur nisbah muatan
terhadap massa (e/m) electron. Tahun 1897 ia menunjukan bahwa sinar dalam tabung
katoda dapat dibelokan oleh medan listrik dan medan magnetik sehingga dapat
diketahui bahwa sinar tersebut mengandung partikel-partikel yang bermuatan listrik.
Dengan mengukur besarnya penyimpangan partikel sinar yang disebabkan oleh
medan listrik dan medan magnetik ini, Thomson dapat menunjukan bahwa semua
partikel memiliki perbandingan muatan terhadap massa (e/m) relatif sama. Ia juga
menunjukan bahwa partikel dengan perbandingan muatan terhadap massa ini dapat
diperoleh dengan menggunakan sembarang bahan untuk katodanya. Partikel yang
terkandung dalam sinar inilah yang sekarang disebut elektron dan merupakan bahan
dasar seluruh materi. Elektron yang dihasilkan oleh filamen (yang berlaku sebagai
katoda), akibat proses termoelektron, akan dipercepat ke arah anoda yang mempunyai
beda tegangan (V) terhadap katoda. Elektron tersebut bergerak dalam medan magnet
seragam (akibat kumparan Helmholtz), sehingga terjadi perubahan arah dari
kecepatan elektron tanpa merubah kelajuannya, sehingga elektron akan bergerak
melingkar. Pada gerak melingkar ini besar gaya sentripental sama dengan besar gaya
medan magnet pada elektron tersebut (Elyakim, 2015 : 148)
Energi Kinetik didapatkan karena elektron mempunyai tegangan dan
dihubungkan dengan prinsip kekekalan energi yaitu :

1
m . v 2= e. V
2

m disini merupakan massa elektron, sedangkan v merupakan kecepatan elektron, dan


V merupakan Beda Potensial atau tegangan


v = 2eV
m

akan menghasilkan gaya sentripetal

2
F SP = m. v
r

Pada gaya listrik sama dengan gaya Lorentz


F=e . v . B

F SP=F l
2
m. v =
e .v. B
r

m. v
e .B =
r
e m. V
m
= 2 2
r B
(Mikrajuddin, 2017:314)

Model atomic mengemukakan bahwa atom terdiri dari muatan positif dan
negatif. Pada tahun 1898, seorang ilmuwan yang Bernama JJ.Thomson mengusulkan
bahwa atom terdiri dari muatan atom yang sama yaitu electron negatif. Thomson
menganggap jika didalam atom dimisalkan seperti roti kismis. Karena atom dimisalkan
seperti roti kismis, Thomson mengemukakan bahwa atom memiliki elektron yang
bermuatan negatif. Maka dari pernyataan, Thomson didalam model atom ini ada
beberapa celah yang tidak terisi. Hal ini lah yang menyebabkan muatan atom tersebut
bergerak secara melingkar. Hal ini juga atom dipengaruhi oleh gaya Lorentz yang
berlawanan dengan muatan elektron yang bergerak. (Arthur, 1986 :103).
Dalam lintasan dari partikel bermuatan yang bergerak seperti elektron dalam bidang
tegak lurus terhadap sebuah medan magnet seragam membentuk seperti lingkaran.
Misalnya sebuah elektron pada sebuah titik akan bergerak kearah kanan. Sedangkan
gaya yang bekerja akan menuju kearah bawah. Maka pada saat elektron bergerak,
kemudian arah gaya akan tegak lurus dengan kecepatan dan bergerak dengan kecepatan
konstan. (Giancoli,2014:144-145)

C. Alat dan Bahan

No. Gambar Alat dan Bahan

1. Catu daya 0-20V

2. Catu daya 0-50V

3. Helmholtz coil

4. Kabel penghubung

5. Multimeter

6. Kardus
7. Meteran

D. LANGKAH KERJA

No Gambar Langkah Kerja


Percobaan ke-1 :Penentuan Muatan Spesifik Elektron Diameter tetap
1 Menyiapkan alat dan bahan serta
merangkainya dengan baik dan benar

2 Menyalakan catu daya kumparan


Helmholtz agar membentuk berkas
electron lintasan tertutup

3 Mengatur diameter lingkaran electron


sebesar 8 cm

4 Mengatur tegangan setiap penurunan


10V mulai dari 300V sampai 20V

5 Mencatat arus yang muncul pada


multimeter

Percobaan ke-2 :Menentukan muatan spesifik electron arus tetap


1 Mengatur tegangan pemercepat electron
sebesar 300V dan memebrikan 1A ke
kumparan Helmholtz

2 Mengukur diameter yang terbentuk


dnegan setiap perubahan penurunn
tegangan sebesar 10V dari 300V sampai
200V

3 Mencatat diameter yang terbentuk ketika


arus diubah menjadi 1,5A

Kalibrasi Medan Magnet


1 Menghubungkan tangensial B Probe
dengan teslameter letakkan ditengah
kedua kumparan Helmholtz sejajar
dengan kumparan

2 Mengatur arus listrik yang sesuai pada


tabel praktikum

3 Mencatat nilai medan magnet setiap


kenaikan arus sebesar 0,5A dari 0,0A
sampai 3,0A

E. Data Percobaan
Penentuan Muaan Spesifik Elektron dengan Diameter Tetap (D=8cm)
No. U (V) I (A)
1 200 0,55
2 210 0,67
3 220 0,75
4 230 0,83
5 240 0,87
6 250 0,92
7 260 0,99
8 270 1,02
9 280 1,15
10 290 1,21
11 300 1,34

Penentuan Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Tetap


D (cm)
No U (V) I1= 1A I2= 1,5A
1 200 6,6 5,9
2 210 7 6,4
3 220 7,5 6,8
4 230 8 7
5 240 8,8 7,3
6 250 9 7,8
7 260 10 8,2
8 270 10, 6 8,5
9 280 11 8,8
10 290 11,2 9,1
11 300 11.5 9,7

Kalibrasi Medan Magnet B terhadap Arus Listrik I


No. I (A) B (mT)
1 0,0 0,02
2 0,5 0,13
3 1,0 0,82
4 1,5 1,16
5 2,0 1,49
6 2,5 1,83
7 3,0 2,20

F. PENGOLAHAN DATA
Muatan Spesifik Elektron dengan Jari-Jari Tetap
a. Tabel pengolahan:

No U I U2 I2 U.I2 (I2)2
1 200 0.55 40000 0.3025 60.5 0.09150625
2 210 0.67 44100 0.4489 94.269 0.20151121
3 220 0.75 48400 0.5625 123.75 0.31640625
4 230 0.83 52900 0.6889 158.447 0.47458321
5 240 0.87 57600 0.7569 181.656 0.57289761
6 250 0.92 62500 0.8464 211.6 0.71639296
7 260 0.99 67600 0.9801 254.826 0.96059601
8 270 1.02 72900 1.0404 280.908 1.08243216
9 280 1.15 78400 1.3225 370.3 1.74900625
10 290 1.21 84100 1.4641 424.589 2.14358881
11 300 1.34 90000 1.7956 538.68 3.22417936
∑ 2750 10.3 698500 10.2088 2699.525 11.53310008

b. Koefisien regresi a, b, dan r

( Σi 2 ) ( ΣU 2 )−( ΣU ) ( ΣU .i 2 )
a=
n ( Σ U 2 ) −( ΣU )2
( 10,2008 ) ( 698500 )−( 2750 )( 2699,525 )
a= 2
11 ( 698500 )−( 2750 )
( 7.130.846 ,8 )−( 7.423 .693 ,75 )
a=
7.683 .500−7.562.500
−292.846 , 95
a= 121.000
a ¿−2 , 42
n ( ΣU . i ) – ( ΣU ) ( Σi )
2 2

b=
n ( Σ U 2 )−( ΣU )2
11 ( 2699,525 ) – ( 2750 ) ( 10,2008 )
b= 2
11 ( 698.500 ) −( 2750 )

b = 0.013393182
r = n ( ΣU . i ) – ( ΣU ) ( Σi )
2 2

√¿ ¿¿
11 ( 2699,525 ) – ( 2750 )( 10,2008 )
r=
√[ 11 ( 698.500 )−( 2750 ) ] [ 11 ( 133,012628117 )−( 11,53311008 ) ]
2 2

r2 = 0.979027856

c. Grafik hasil pengukuran

d. Menghitung Regresi Linier

Y= 0,0133 x−2 , 42

e. Muatan spesifik elektron berdasar hasil eksperimen


e 2
=
m b . r 2. k 2
e 2
=
m 0,013 3 x (0.433)2 x (7 , 78 x 10−8)2

e 2
=
m 1,5093 x 10−16

e 16
=1 , 35 x 10
m
f. Kesalahan literature dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen
−11
X x 10 −Xlit
kesalahan literatur= x 100 %
X lit

−11 16
1, 76 x 10 −1 , 35 x 10
=( 16
¿ x 100 %
1, 35 x 10

= −1

Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Listrik Tetap Pada Arus Listrik 1A
a. Tabel pengolahan:

No U r (I = 1 r
2
U2 (r2)2 U.r 2
Ampere)1A)
1 200 6.3 43,56 40.000 1.897,47 8.712
2 210 7 49 44.100 2.401 10.290
3 220 7.5 56,25 48.400 3.164,06 12.375
4 230 8 64 52.900 4.096 14.720
5 240 8.88 77,4 57.600 5.990,76 18.576
6 250 9 81 62.500 6.561 20.250
7 260 10 100 67.600 10.000 26.000
8 270 10.6 112,36 72.900 12.624,76 30.337,2
9 280 11 121 78.400 14.641 33.880
10 290 11.2 125,44 84.100 15.735,19 36.377,6
11 300 11.5 132,25 90.000 17,490,06 39.675
∑ 2750 100.98 959.8444 698.500 94506,4007 250767.856
b. Koefisien regresi a, b, dan r

( Σ r 2 ) ( Σ U 2 )− ( ΣU ) ( ΣU . r 2 )
a=
n ( Σ U 2 )−( ΣU )2
( 962 ,3 )( 698. 5 00 )−( 2750 )( 251202 , 4 )
a= 2
11 ( 698.5 00 ) −( 2750 )
−18640050
a=
121.000
a=¿-0,0064

n ( ΣU . r 2 )−( ΣU ) ( Σ r 2 )
b=
n ( Σ U 2 ) −( ΣU )2
11 (309.398 ,59 ) −( 2750 ) ( 962 ,26 )
b= 2
11 ( 698.400 )− (2750 )
b=¿ 0.982432364

n ( ΣU .r ) – ( ΣU ) ( Σ r )
2 2
r=
√¿ ¿ ¿
11 ( 309.398 , 59 ) – ( 2750 )( 962 , 26 )
r= ¿
√ [11(698.400)−( 2750 ) ]¿−94.241 ,3 ¿
2

3.403 .384 , 49 – 2.646 .215


r=
√ [7.682 .400−7.562 .500][10.515 .387 , 3−94.241, 3]
r =¿0.993709942

c. Grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional


ARUS TETAP BESAR 1 A DIAM-
ETER BERBEDA
15

10

DIAMETER
f(x) = 0.0542 x − 4.37 Series2
R² = 0.983744520214321 Linear (Series2)
5

0
150 200 250 300 350
TEGANGAN

d. Menghitung Regresi Linier

Y = 0,982 x −0 , 0064
e. Nilai muatan spesifik elektron berdasarkan hasil eksperimen.
e 2
=
m b . r 2. k 2
e 2
=
m 0 , 98 x 0 ,98 x (7 , 78 x 10−8)2

e 2
=
m 0,9604 x 60,5284 x 10−16

e 2
=
m 58 , 13 x 10−16

e 16
=0,0344 x 10
m

f. Kesalahan literature dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen.

−11
X x 10 −Xlit
kesalahan literatur= x 100 %
X lit

−11 16
0,00000176 x 10 −0,0344 x 10
=( ¿ x 100 %
0,0344

= −1 X 10−16

Muatan Spesifik Elektron dengan Arus Listrik Tetap Pada Arus Listrik 1,5A
a. Tabel pengolahan:

No U r2 U2 (r2)2 U.r 2
1 200 34,81 40.000 1.211,73 6.962
2 210 40,96 44.100 1.677,72 8.601,6
3 220 46,24 48.400 2.138,13 10.172,8
4 230 49 52.900 2.401 11.270
5 240 53,29 57.600 2.839,82 12.789,6
6 250 60,84 62.500 3.701,50 15.210
7 260 67,24 67.600 4.521,21 17.482,4
8 270 72,25 72.900 5.220,06 19.507,5
9 280 77,44 78.400 5.996,95 21.683,2
10 290 82,81 84.100 6.857,49 24.014,9
11 300 94,09 90.000 8.852,92 28.227
∑ 2750 678,97 698.400 45.418,53 175.971

b. Koefisien regresi a, b, dan r

( Σ r 2 ) ( Σ U 2 )− ( ΣU ) ( ΣU . r 2 )
a=
n ( Σ U 2 )−( ΣU )2
( 678 , 97 ) ( 698.400 )−( 2750 )( 175.971 )
a= 2
11 ( 698.400 )−( 2750 )
( 678 , 97 ) ( 698.400 )−( 2750 )( 175.971 )
a= 2
11 ( 698.400 )−( 2750 )
(474.192.648)−(483.920 .250)
a=
(7.682.400)−(7.562 .500)
−9.727 .602
a=
119.900
a=−81 , 13

n ( ΣU . r 2 )−( ΣU ) ( Σ r 2 )
b=
n ( Σ U 2 ) −( ΣU )2
11 (175.971 )−( 2750 ) ( 678 , 97 )
b= 2
11 ( 698.400 ) −( 2750 )
1.935.681−1.867 .167 ,5
b=
(7.682 .400)−(7.562 .500)
68.513 ,5
b=
119.900
b=0 , 57
n ( ΣU .r 2) – ( ΣU ) ( Σ r 2 )
r=
√¿¿¿
11 ( 175.971 )− ( 2750 ) ( 678 ,97 )
r=
√[119.900][5.025 .584 , 33]
68.513 , 5
r=
776.252 , 25
r =0,088

c. Grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional.

ARUS TETAP BESAR 1,5 A DENGAN DIAMETER


BERBEDA
12

10
f(x) = 0.0360909090909091 x − 1.25
8 R² = 0.994880696881707
Series2
Axis Title

6 Linear (Series2)
4

0
180 200 220 240 260 280 300 320
Axis Title

d. Menghitung Regresi Linier

Y = 0,57 x – 81,13
e. Nilai muatan spesifik elektron berdasarkan hasil eksperimen.
e 2
=
m b . r 2. k 2
e 2
=
m 0 , 57 x 0,0077 x (7 ,78 x 10−8)2

e 2
=
m 0,00438 x 60,5284 x 10−16

e 2
=
m 0,265 x 10−16

e 16
=7 ,54 x 10
m

f. Kesalahan literature dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen.

−11
X x 10 −Xlit
kesalahan literatur= x 100 %
X lit

−11 16
0,00000176 x 10 −7 , 54 x 10
=( 16
¿ x 100 %
7 , 54 x 10

= −1
PERCOBAAN KALIBRASI MEDAN MAGNET

a. Tabel pengolahan:

No I B I2 B2 I.B
1 0 0.02 0 0.0004 0
b. 2 0.5 0.13 0.25 0.0169 0.065 Koefisien
3 1 0.82 1 0.6724 0.82 regresi a,
b, 4 1.5 1.16 2.25 1.3456 1.74 dan r
5 2 1.49 4 2.2201 2.98
6 (
2.5 a= 1.85∑ B ) ( ∑ I 2
)− (
6.25 ∑ I )( ∑ I . B)
3.4225 4.625
2
7 3 2.2 n ( ∑ I 2 )9−( ∑ I ) 4.84 6.6
∑ 10.5 7.67 )( 22.75
( 12.4443 22.75)−( 10.512.5179
) (16.78) 16.83
a= 2
7 ( 22.75 )−(10.5)
283.1078−176.19
a=
159.25−110.25
106.9178
a= =2.181996
49
n ( ∑ I . B )− ( ∑ I )( ∑ B )
b= 2
n ( ∑ I ) −( ∑ I )
2

7 (16.78 )−( 10.5 ) ( 12.4443 )


b= 2
7 ( 22.75 )−(10.5)
117.46 −130.6652
b=
159.25−110.25
−13.2052
b= =−0.26949
49

n ( ∑ I . B ) −( ∑ I )( ∑ B )
r=
√ [ n(∑ I )−(∑ I ) ][ (∑ B )−(∑ B ) ]
2 2 2 2

7 ( 16.78 )−( 10.5 ) ( 12.4443 )


r=
√ [ 7 ( 22.75 ) −(10.5) ] [ (12.4443 )( 12.4443 ) ]
2 2

117.46−130.6652
r=
√ ( 159.25−110.25 ) ( 12.4443 ) (154.8606)
r =−0.0429726

c. Grafik hasil pengukuran dengan skala yang proporsional.

3.5

3
f(x) = 1.29443263741301 x + 0.0816716672917444
2.5 R² = 0.984693399174897

2
Axis Title

1.5

0.5

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Axis Title=
d. Menghitung Regresi Linier

Y = −0,26949 x + 2.181996

e. Nilai muatan spesifik elektron berdasarkan hasil eksperimen.


e 2
=
m b . r 2. k 2
e 2
=
m (−0.26949 )( 0,00184 ) (7 , 78 x 10−8)2
2
¿ −16
0 , 03 X 10
= 66,66 X1016

f. Kesalahan literature dari muatan spesifik elektron hasil eksperimen.


−11
X x 10 −Xlit
kesalahan literatur= x 100 %
X lit

−11 16
1, 76 x 10 −66 ,66 X 10
=( 16
¿ x 100 %
66 , 66 X 10
= 2,639 x 10−29
G. ANALISIS DATA

Muatan spesifikasi elektron merupakan suatu penemuan yang dikemukakan


oleh JJ. Thomson. Pada dasarnya sebuah muatan elektron yang bermuatan negatif.
Didalam struktur atom JJ.Thomson mengemukakan jika atom terdapat celah celah
kosong. Hal ini lah yang menyebabkan adanya gaya yang diterima oleh elektron dan
menyebabkan elektron mengalami pembelokan. Elektron bergerak hingga memiliki
bentuk seperti lingkaran, hal ini disebabkan oleh adanya gaya Lorentz yang masuk
kedalam medan magnet. Selain itu, karena adanya elektron membentuk lintasan
seperti lingkaran maka adanya hubungan dengan gaya sentripetal.

Percobaan pertama yaitu Muatan Spesifikasi Elektron dengan Jari-Jari Tetap.


Dari hasil data percobaan hal ini dapat kita amati yaitu perbandingan antara tegangan
dan arus listrik yang mengalir dalam mauatan spesifikasi elektron. Dari hasil
percobaan menyatakan jika semakin besar tegangan yang diberikan maka akan
semakin besar arus listrik yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan pada teori yang ada.
Pada praktikum ini, harus memperhatikan besar diameter pada alat Helmholtz coilnya
supaya tetap dan tidak bergeser.
Percobaan kedua yaitu Muatan Spesifikasi Elektron dengan Jari-Jari diubah
dan arus listriknya berbeda. Dari hasil data percobaan hal ini dapat kita amati yaitu
perbandingan antara tegangan dan arus listrik sebanyak 1 Ampere yang mengalir
dalam mauatan spesifikasi elektron. Dari hasil percobaan menyatakan jika semakin
besar tegangan yang diberikan maka akan semakin besar diameter yang terlihat pada
Helmholtz.

Percobaan kedua yaitu Muatan Spesifikasi Elektron dengan Jari-Jari diubah


dan arus listriknya berbeda. Dari hasil data percobaan hal ini dapat kita amati yaitu
perbandingan antara tegangan dan arus listrik sebanyak 1,5 Ampere yang mengalir
dalam mauatan spesifikasi elektron. Dari hasil percobaan menyatakan jika semakin
besar tegangan yang diberikan maka akan semakin besar diameter yang terlihat pada
Helmholtz. Dari dua perbedaan kuat arus yang dialirkan membandingkan antara besar
nya arus listrik yang diberikan akan mempengaruhi diameter Helmholtz. Semakin
besar arus listrik maka akan semakin kecil diameter Helmholtznya.

Percobaan ketiga yaitu Kalibrasi Muatan Spesifikasi Elektron dialiri arus


listriknya yang berbeda. Dari hasil data percobaan hal ini dapat kita amati yaitu
perbandingan antara arus listrik dan medan magnet yang dihasilkan Dari hasil
percobaan menyatakan jika semakin besar arus yang diberikan maka akan semakin
besar medan magnet yang dihasilkan. Hubungan arus dengan medan magnet yaitu
berbanding lurus .

H. KESIMPULAN

1. Medan magnet terjadi pembelokan dikarenakan adanya ruang kosong yang


terdapat didalam atom.
2. Semakin besar arus listrik yang diberikan maka akan semakin kecil diameter
yang dihasilkan pada Helmholtz coil.
3. Semakin besar tegangan yang dihasilkan maka semakin besar juga arus yang
dihasilkannya.
4. Semakin besar tegangan yang dihasilkan maka semakin besar juga medan
magnet yang dihasilkan.
5. Semakin cepat medan magnet yang dihasilkan maka semakin kuat juga kuat
arusnya.

I. KOMENTAR

1. Praktikan diwajibkan belajar sebelum praktikum.


2. Jika ada kesulitan sebaiknya ditanya kepada Asisten Laboran.
3. Praktikan diharapkan memakai kaos kaki untuk menghindari sengatan listrik.
4. Praktikan diharapkan memahami cara kerja dan skema dari Muatan spesifikasi
elektron.
5. Sebaiknya praktikan saling bertukar pikiran dengan praktikan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mikrajuddin.2017. Fisika Dasar II. Bandung : Institut Teknologi Bandung.


Beiser, A. (1992). Konsep Fisika Modern.Jakarta: Erlangga.
Giancoli Douglas. 2014. Fisika Dasar II. Jakarta : Erlangga.
M. Achya Arifudin.2007. Fisika. Jakarta : Interplus.
Elyakim Patty, dkk. 2015. Pengukuran E/M Elektron Menggunakan Tabung Televisi
(Tv) Dan Kumparan Helmholtz. Jurnal Vol. 1 No. 1.
https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jppipa/article/download/12/12/23 .
Diakses pada 2 April 2022.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai