Anda di halaman 1dari 5

BAB II

JEMBATAN WHEATSTONE
2.1. TUJUAN
Setelah melakukan percobaaan ini, mahasiswa diharapkan dapat :
Mempelajari prinsip kerja jembatan wheatstone dan mengukur tahanan dengan
jembatan wheatstone.
2.2. Alat Dan Bahan
1. Catu daya DC
2. Ampere Meter
3. Volt Meter
4. Resistansi yang telah diketahui harga (RL)
5. Potensio
6. Galvanometer
7. Kabel jumper
2.3. Dasar Teori
Jembatan Wheatstone, juga dikenal sebagai jembatan hambatan,
menghitung hambatan yang tidak diketahui dengan menyeimbangkan dua kaki
rangkaian jembatan. Satu kaki termasuk komponen resistensi yang tidak diketahui.
Rangkaian Jembatan Wheatstone terdiri dari dua resistor yang diketahui,
satu resistor yang tidak diketahui dan satu resistor variabel yang dihubungkan
dalam bentuk jembatan. Jembatan ini sangat andal karena memberikan pengukuran
yang akurat.Rangkaian jembatan Wheatstone terdiri dari empat lengan, dimana dua
lengan terdiri dari resistansi yang diketahui sedangkan dua lengan lainnya terdiri
dari resistansi yang tidak diketahui dan resistansi variabel. Rangkaian ini juga
terdiri dari galvanometer dan sumber gaya gerak listrik. Sumber ggl dihubungkan
antara titik a dan b sedangkan galvanometer dihubungkan antara titik c dan d . Arus
yang mengalir melalui galvanometer bergantung pada beda potensialnya.

Gambar 2. 1 rangkaian jembatan wheatstone


Jembatan Wheatstone bekerja berdasarkan prinsip defleksi nol, yaitu rasio
hambatannya sama, dan tidak ada arus yang mengalir melalui rangkaian. Pada
kondisi normal, jembatan berada dalam kondisi tidak seimbang dimana arus
mengalir melalui galvanometer. Jembatan dikatakan seimbang bila tidak ada arus
yang mengalir melalui galvanometer. Kondisi ini dapat dicapai dengan mengatur
resistansi yang diketahui dan resistansi variabel.(Fitriany et al., 2018)
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk deteksi dan pengukuran
arus. Kebanyakan alat itu kerjanya tergantung pada momen yang berlaku pada
kumparan di dalam medan magnet. Bentuk mula-mula dari galvanometer adalah
seperti alat yang dipakai oersted yaitu jarum kompas yang diletakkan dibawah
kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan jarum diantara keduanya
mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus di dalam kawat. Kepekaan
galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan menjadi
kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya (Pengertian,
1843).

Gambar 2.2 Galvanometer

Hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan dengan jembatan


wheatstone yaitu Hukum Ohm H menyatakan “Jika suatu arus listrik melalui suatu
penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding-lurus dengan tegangan
listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi”. Ke dua Hukum
Kirchoff I Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan
cara untuk menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian
dikenal dengan hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang
masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan.”. Dan yang ketida ada Hukum Kirchoff II berbunyi, “Dalam
rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan jumlah penurunan potensial sama
dengan nol.” Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah
tidak adanya energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti
semua energi bisa digunakan atau diserap (Praktikum, 1854).(Putri et al., 2021)

2.4. Gambar Rangkaian


➢ Pengukuran Tegangan

Gambar 2. 2 Rangkain seri

Gambar 2. 3 Rangkaian seri


➢ Pengukuran Arus

Gambar 2. 4 Rangkaian pararel

1K

Gambar 2. 5 Rangkaian pararel


2.5. Langkah Percobaan
A. Pengukuran Tegangan
1. Membuat ranakaian seperti gambar 2.3 dam 2.4.
2. Mengukur tegangan Vab, Vbc, Vad, Vdc serta mencatat hasilnya pada table
2.1.
3. Menghitung tegangan pada titik-titik diatas.
4. Menghubungkan kedua gambar 2.3 dan 2.4 secara pararel sehingga
terbentuk gambar 2.5.
5. Mengukur tegangan Vab, Vbc, Vdc dan Vad.
6. Mengukur arus antara titik D dengan titik B.
7. Mengganti R= 1K dengan R=4,7K dan Mengulangi langkah 5 dan 6.
8. Mencatat hasil pengamatan serta mencatat hasil pada table 2.1.
B. Pengukuran Arus
1. Membuat rangkaian seperti gambar 2.3 a dan b.
2. Mengatur tahanan geser sehingga ampere meter menunjukan 0 (nol).
3. Melepaskan tahanan geser Rs dan Mengukur besarnya resistensi.
4. Dari hasil pengukuran diatas, Menghitungl nilai Rx.
5. Mengukur tahanan-tahanan Rx secara langsung.
6. Memasukkan hasil pengamatan dalam table 2.2.

Anda mungkin juga menyukai