Rangkaian Jembatan Wheatstone adalah rangkian yang digunakan untuk menyederhanakan susunan
hambatan yang semula tidak dapat disederhanakan secara seri paralel menjadi dapat disederhanakan
secara seri-paralel. Satu rangkaian hambatan dapat dihitung dengan prinsip jembatan Wheatstone jika
hasil dua kali hambatan saling berhadapan sama besar.
Rangkaian Wheatstone yaitu suatu rangkaian yang dibentuk dari 4 buah tahanan (R) berbentuk segi empat
A-B-C-D dimana rangkaian ini dihubungkan dengan sumber tegangan dan sebuah galvanometer nol (0).
Jika tahanan-tahann tersebut diatur sedemikian rupa, galvanometer tersebut tidak akan mengadakan
sebuah hubungan antara keempat tahanan itu.
Rangkaian Wheatstone tidak lebih dari 2 pengaturan paralel rangkaian paralel yang sederhana yang
dihubungkan atara terminal suplai tegangan dengan ground yang menghasilkan perbedaan teganan nol
antara dua cabang paralel jika diimbangi. Pada rangkaian jembatan Wheatstone mempunyai 2 terminal
input dan 2 terminal output yang terdiri atas 4 resistor yang dikonfigurasi dalam rangkaian.
Cara kerja rangkaian jembatan Wheatstone yaitu sirkuit listrik dalam 4 tahanan dan sumber
tegangan yang dihubungkan melalui 2 titik diagonal pada kedua diagonal yang lain, yang mana
galvanometer ditempelkan.
Fungsi rangkaian listrik jembatan wheatstone atau jembatan resistensi saat ini dapat digunakan di
sejumlah aplikasi, dengan amplifier operasional modern kita bisa menggunakan rangkaian
jembatan wheatstone untuk menghubungkan berbagai transduser dan sensor ke rangkaian penguat
ini. Selain itu rangkaian Jembatan Wheatstone digunakan untuk mengukur suatu hambatan melalui
cara arus yang mengalir pada galvanometer sama dengan nol (hal itu dikarenakan ujung-ujungnya
sama besarnya). Sehingga bisa dirumuskan melalui perkalian silang.
SOAL BOSS
Contoh Soal 1:
Dibangun rangkaian jembatan Wheatstone yang tidak seimbang. Hitunglah tegangan keluaran
pada titik C dan titik D dan nilai resistor R4 yang diperlukan untuk menyeimbangkan rangkaian
jembatan.
Jawaban:
Untuk lengan seri yang pertama, ACB.
Di atas sudah kita lihat bahwa jembatan Wheatstone mempunyai 2 terminal input yaitu (A-B) dan
dua terminal output yaitu (C-D). Jika jembatan seimbang, maka tegangan pada terminal output
yaitu 0 Volt. Jika jembatan tidak seimbang, maka tegangan outputnya bisa positif ataupun negatif
tergantung dari arah ketidak seimbangannya.
Contoh soal 2:
Terdapat rangkaian seperti pada gambar berikut ini
Apabila R1 = 50 Ohm, R2 = 60 Ohm, R3 = 40 Ohm, R4 = 20 Ohm, dan R5 = 30 Ohm
Jawaban:
Pada rangkaian di atas kondisinya yaitu
Sehingga R5 tidak dapat dihilangkan begitu saja, namun harus dimasukkan ke dalam
perhitungan. Caranya yaitu dengan mengubah R1, R4, dan R5 dengan 3 buah hambatan baru
yaitu Ra, Rb, dan Rc, supaya rangkaian tersebut dapat diselesaikan secara seri atau paralel.
Mengenai ilustrasinya dan rumus transformasinya yaitu sebagai berikut ini:
Sehingga rangkaian yang baru yaitu seperti pada gambar di bawah ini:
dengan
Dengan begitu akan diperoleh hambatan pengganti untuk rangkaian jembatan Wheatstone di atas
yaitu 37.89 Ohm.
Hukum dasar rangkaian listrik yang berhubungan dengan jembatan wheatstone:
Hukum Ohm
Hukum Ohm menyatakan “Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar, maka
kekuatan arus tersebut adalah sebanding-larus dengan tegangan listrik yang terdapat
diantara kedua ujung penghantar tadi”.
Hukum ini dicetuskan oleh Georg Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada
tahun 1825 dan dipublikasikan pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit
Investigated Mathematically pada tahun 1827.
Hukum Ohm :
Jika luas penampang A yang diperhatikan cukup kecil dan tegak lurus kearah J (misalnya
panjang konduktor besar sekali dibanding dengan luas penampangnya), maka J dapat
dianggap sama pada seluruh bagian penampang hingga I = J . A maka untuk beda
potensial berlaku ΔV = ∫E . dl dan juga integrasi diambil sepanjang suatu garis gaya ΔV
= ∫E . dl
Terlihat bahwa faKtor yang berupa integrasi hanya tergantung dari konduktornya dan
merupakan sifat khusus konduktornya dan biasa disebut sebagai tahanan (R) atau
resistansinya. Dapat dituliskan V = I .
Rumus Hukum Ohm
Secara matematis, hukum Ohm ini dituliskan
Dimana:
I = arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar (Ampere)
V = tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar (Volt)
R = hambatan listrik yang terdapat pada suatu penghantar (Ohm)
Hukum Kirchoff I
Dipertengahan abad 19, Gustav Robert Kichoff (1824-1887) menemukan cara untuk
menentukan arus listrik pada rangkaian bercabang yang kemudian dikenal dengan
hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff berbunyi “Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan.”
Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II berbunyi, “Dalam rangkaian tertutup, jumlah aljabar GGL (E) dan
jumlah penurunan potensial sama dengan nol.”
Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak adanya energi
listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut atau dalam arti semua energi bisa digunakan
atau diserap.
Pengertian Galvanometer
Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk deteksi dan pengukuran arus.
Kebanyakan alat itu kerjanya tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di
dalam medan magnet.
Bentuk mula-mula dari galvanometer adalah seperti alat yang dipakai Oersted yaitu jarum
kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan
jarum diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus di dalam kawat.
Kepekaan galvanometer semacam ini bertambah apabila kawat itu dililitkan menjadi
kumparan dalam bidang vertical dengan jarum kompas ditengahnya. Dan instrument
semacam ini dibuat oleh Lord Kelvin pada tahun 1890, yang tingkat kepekaanya jarang
sekali dilampaui oleh alat-alat yang ada pada waktu ini.