Anda di halaman 1dari 21

Dalam konduktor logam terdapat elektron-elektron yang bebas dan mudah

untuk bergerak, sedangkan pada konduktor elektrolit muatan bebasnya


berupa ion-ion positif dan negatif yang juga mudah bergerak.
Bila dalam konduktor ada medan listrik; maka muatan-muatan tersebut
bergerak dan gerakan muatan-muatan ini yang dinamakan arus listrik.
Arah arus listrik disepakati dengan perjanjian searah dengan
gerakan muatan-muatan positif menuju muatan-muatan negatif. Listrik
yang bergerak inilah disebut listrik dinamis.
Mempelajari arus listrik sangatlah menyenangkan, karena aneka
kegunaanya sangat berperan dalam pengembangan dan peningkatan
taraf hidup manusia sepanjang masa.
Dalam hubunganya dengan keperluan hidup sehari-hari sangatlah
diperlukan pemahaman dan pengetahuan yang memadai, sehingga
pemakaian / penyusunan alat harus benar dan perhitungan yang
menggunakan rumus- rumus harus tepat / benar.
A. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1. Bacalah buku IPA SMP tentang LISTRIK sebagai pendahahuluan
untuk mempelajari
modul ini !
2. Pelajari dengan seksama, dengan mengguanakan peralatan
yang ada dapat secara
Individu maupun kelompok
B. STANDAR KOMPETENSI :
Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian
masalah dan berbagai
produk teknologi.
C. KOMPETENSI DASAR :
Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup
sederhana (loop}
D. INDIKATOR :
1. Memformulasikan besaran kuat arus dalam rangkaian tertutup
sederhana.
2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri.
3. Memformulasikan besaran tegangan dalam rangkaian sederhana
dengan menggu-
nakan hukum Kirchoff I dan II.
E. KEMAMPUAN PRASYARAT
Setelah anda membaca dan mempelajari buku IPA SMP , maka
anda mengetahui
bahwa :
1. Listrik mempunyai dua muatan yaitu muatan positif dan muatan
negatif. Muatan
positip bergerak menuju muatan negatif.
2. Besaran-besaran listrik ( muatan listrik, arus listrik, tegangan
listrik, daya listrik,
energi listrik dan hambatan listrik )
3. Alat-alat ukur listrik ( Ampermeter, Voltmeter, Avometer /
multimeter )
Apakah anda telah menguasai dan faham tentang hal-hal diatas ?
F. PRE TEST :
1. Apakah arus listrik itu ?
2. Apakah satuan arus listrik itu ?
3. Apakah alat ukur arus lisrik ?
4. Apakah voltage ?
5. Apakah satuan voltage ?
6. Apakah alat ukur voltage ?
7. Bagaimana rumus hukum Ohm ?
8. Bagaimana bunyi hukum Kirchoff I dan II ?
Marilah kita pelajari dan kita bahas materi LISTRIK yang lebih
mendalam !
II. KEGIATAN BELAJAR
A. KUAT ARUS
Kuat arus ( i ) di definisikan sebagai :
Jumlah muatan yang mengalir melalui suatu penampang persatuan
waktu.
Karena arah arus adalah searah dengan arah muatan positif, maka
jumlah muatan yang mengalir adalah jumlah muatan
positif.

dq = jumlah muatan (Coulomb)


dt = selisih waktu (detik)
i = kuat arus
Satuan dari kuat arus adalah Coulomb / detik yang tidak lain adalah
: Ampere.
Ditinjau dari dari suatu konduktor dengan luas penampang A dalam suatu
interval dt; maka jumlah muatan yang lewat penampang
tersebut adalah jumlah muatan yang terdapat dalam suatu silinder
dengan luas penampang A, yang panjangnya V dt.

Gambar1 .Arus mengalalir pada kawat penghantar.


Bila n adalah partikel persatuan volume dan e muatan tiap partikel.
dq = n.e.V.A.dt;
sehingga diperoleh besarnya :
Ampere
Rapat arus J didefinisikan sebagai kuat arus persatuan luas.
Ampere/m2
B. HUKUM OHM
Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu
konduktor dapat diterangkan berdasarkan hukum OHM.
Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus dengan
beda potensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding
terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor tersebut.
Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai R.
R

Gambar 2.Arus
mengalir melalui R

I = kuat arus
VA VB = beda potensial titik A dan titik B
R = hambatan
Besarnya hambatan dari suatu konduktor dinyatakan dalam : R = r
R = hambatan satuan = ohm
L = panjang konduktor satuan = meter
A = luas penampang satuan = m2
r = hambat jenis atau resistivitas satuan = ohm meter
Dari hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Hambatan berbanding lurus dengan panjang konduktor.
2. Hambatan berbanding terbalik dengan luas penampang konduktor.
3. Hambatan berbanding lurus dengan resistivitas atau hambat
jenis dari konduktor
tersebut. Harga dari hambat jenis/resistivitas anatara nol sampai
tak terhingga.

r = 0 disebut sebagai penghantar sempurna (konduktor ideal).


r = ~ disebut penghantar jelek (isolator ideal).
Hambatan suatu konduktor selain tergantung pada karakteristik dan geometrik benda . juga
tergantung pada temperatur. Sebenarnya lebih tepat dikatakan harga resistivitas . suatu
konduktor adalah tergantung pada temperatur.

Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi


hubungan :
r(t) = r0 + at + bt 2 +
r(t) = hambat jenis pada suhu t 0 C
r0 = hambat jenis pada suhu 0 0 C
Gambar3. Grafik hambat jenis terhadap suhu.
a, b = konstanta.
Untuk suhu yang tidak terlampau tinggi, maka suhu t 2 dan pangkat yang
lebih tinggi dapat diabaikan sehingga diperoleh :
a = koef suhu hambat jenis
Karena hambatan berbanding lurus dengan hambat jenis, maka diperoleh :
R(t) = R0 ( 1 + a.t )

C. SUSUNAN HAMBATAN
Beberapa hambatan dapat disusun secara :
Seri
Paralel
Kombinasi seri dan parallel
SUSUNAN SERI

Gambar 4.Susunan hambatan seri.


Bila tahanan-tahanan : R1, R2, R3, disusun secara seri, maka :
Kuat arus (I) yang lewat masing-masing hambatan sama besar :
i = i1 = i2 = i3 = .
VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd +
RS = R1 + R2 + R3 +
SUSUNAN PARALEL

Gambar5. Susunan hambatan parallel

Gambar5. Susunan hambatan paralel


Bila disusun secar paralel, maka : Beda potensial pada masing-masing
ujung hambatan besar ( VA = VB ). i = i1 + i2 + i3 + .

D. ALAT UKUR: KUAT ARUS, BEDA TEGANGAN DAN HAMBATAN


* Jembatan wheatstone
Gambar6. Jembatan Wheatstone.

Dipakai untuk mengukur besar tahanan suatu penghantar.


Jembatan wheatstone terdiri dari empat hambatan disusun segi empat
dan Galvanometer.
R1 dan R2 biasanya diketahui besarnya.
R3 hambatan yang dapat diatur besarnya sehingga tidak ada arus
yang mengalir lewat rangkaian B-C-G (Galvanometer)
RX tahanan yang akan diukur besarnya.
Bila arus yang lewt G = 0, maka : RX . R2 = R1 . R3
*AMPEREMETER/GALVANOME
TER.
Dipakai untuk mengukur kuat arus.
Mempunyai hambatan yang sangat kecil.
Dipasang seri dengan alat yang akan diukur.
Untuk mengukur kuat arus yang sangat besar (melebihi batas ukurnya)
dipasang tahanan SHUNT paralel dengan Amperemeter (alat Amperemeter
dengan tahanan Shunt disebut AMMETER)

Gambar 7. Ammeter.
Sebuah Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere
dan tahanan dalam Rd Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus
yang kuat arusnya n x i Ampere harus dipasang Shunt sebesar : Ohm
Bagian terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer
bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus.
Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus
searah yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin
besar simpangan pada galvanometer. Cara kerja galvanometer ini akan
dibahas lebih lanjut pada saat Anda mempelajari medan magnetik di kelas
XII jurusan IPA.
Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan paralel dengan
resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah untuk
menaikan batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca
pada skala yang ada pada ampermeter
Anda harus memasang secara seri ampermeter dengan lampu. Sehingga
harus memutus salah satu ujung (lampu menjadi padam). Selanjutnya
hubungkan kedua ujung dengan kabel pada ampermeter, seperti gambar .

Gambar 8. Rangkaian cara menggunakan


Ampermeter

Gambar 9. Multimeter yang dapat digunakan sebagai


Ampermeter
*VOLTMETER.
Dipakai untuk mengukur beda potensial.
Mempunyai hambatan dalam yang sangat besar.
Dipasang paralel dengan alat (kawat) yang hendak diukur potensialnya.
Untuk mengukur beda potensial yang melebihi batas ukurnya, dipasang
hambatan depan seri dengan Voltmeter.

Gambar 10. Hambatan


depan.
Untuk mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus
dipasang tahanan depan
(RV): Rv = ( n 1 ) Rd Ohm
Menggunakan Voltmeter berbeda dengan menggunakan Ampermeter,
dalam menggunakan Voltmeter harus dipasang paralel pada kedua ujung
yang akan dicari beda tegangannya. Misalkan Anda kan mengukur beda
tegangan antara ujung-ujung lampu di bawah ini.

Gambar 11. Rangkaian dengan sumber


arus dc.
Anda cukup mengatur batas ukur pada alat dan langsung hubungkan dua
kabel dari voltmeter ke ujung-ujung lampu seperti gambar.

Gambar12 . Mengukur tegangan.

Seperti pada saat Anda menggunakan Ampermeter, jika jarum pada


voltmeter melewati batas skala maksimal, berarti beda potensial yang
Anda ukur lebih besar dari kemampuan alat ukur. Sehingga Anda harus
memperbesar batas ukur. Caranya dengan memasang resistor (hambatan
muka) secara seri pada voltmeter seperti gambar.

Gambar13. Rangkaian hambatan muka (Rm) pada Voltmeter


untuk memperbesar batas ukurnya.
Besar hambatan muka yang dipasang pada Voltmeter tersebut adalah:
Rm = (n 1) Rv,
dengan :
Rm = hambatan muka ( )
n = kelipatan batas ukur Voltmeter
Vv = batas ukur Voltmeter sebelum dipasang hambatan muka (Volt)
V = batas ukur Voltmeter setelah dipasang hambatan muka (Volt)
Rv = hambatan dalam Voltmeter ( )
E.ENERGI LISTRIK (HUKUM JOULE)
Karena gerakan muatan-muatan bebas yang menumbuk partikel
yang tetap dalam penghantar, maka terjadi perpindahan energi kinetik
menjadi energi kalor, sehingga penghantar menjadi panas.
Hubungan antara gerakan muatan yang disebabkan oleh kuat
2
medan dengan panas yang ditimbulkan, berdasarkan JOULE : W=i .r.t
=V.i.t Joule
Dengan : W = Jumlah Kalor (Joule).
i = Kuat arus yang mengalir (Ampere).
r = Tahanan kawat penghantar (Ohm).
t = Waktu (detik).
V = Beda potensial antara dua titik A dan B (Volt).
Karena : 1 kalori = 4,2 Joule dan 1 Joule = 0,24 kalori
2
W = 0,24 i . r . t = 0,24 V . i . t kalori
F. DAYA (EFEK ARUS LISTRIK)
Daya adalah banyaknya usaha listrik (energi listrik) yang dapat
dihasilkan tiap detik.
DAYA joule/detik; atau (Volt -Ampere = Watt)

G. GAYA GERAK LISTRIK(GGL)


Dalam rangkaian arah listrik terdapat perubahan energi listrik menjadi
energi listrik menjadi energi dalam bentuk lain,
(misal : panas, mekanik, kimia . dan lain lain).
Perubahan tersebut dapat merupakan :
Perubahan yang tidak dapat balik (irreversible).
Misalkan : pada perubahan energi listrik menjadi energi kalor pada
penghantar yang .dilalui arus listrik.
Perubahan yang dapat balik (reversible)
Misalkan : pada perubahan energi listrik menjadi energi mekanik/kimia
pada elemen atau generator.
-Alat yang dapat menyebabkan secara reversible(dapat balik)disebut
sumber gaya gerak listrik (GGL) atau sumber arus.
Gaya gerak listrik (GGL) adalah besarnya energi listrik yang berubah
menjadi energi bukan listrik atau sebaliknya, jika satu satuan muatan
melalui sumber itu, atau kerja yang dilakukan sumber arus persatuan
muatan.
e= ( Joule/Coulomb = Volt )
GGL bukan merupakan besaran vektor, tetapi GGL diberi arah dan di
dalam sumber arus, arahnya dari kutub negatif ke kutub positif.
Gambar 13. Kutub listrik

H. SUMBER ARUS SEARAH DAN PERSAMAANYA


(a). SUMBER ARUS SEARAH
Arus searah dapat diperoleh dari bermacam-macam sumber, antara
lain :
1.Elemen Elektronika.
2.Thermo elemen.
3.Generator arus searah.
* Elemen Elektrokimia
Adalah elemen yang dapat menghasilkan energi listrik dari energi kimia
selama reaksi kimia berlangsung. Elemen ini terdiri dari elektroda-
elektroda positif (ANODA), elektroda negatif (KATODA) dan elektrolit.
Macam-macam elemen elektrokimia.
*-Elemen PRIMER : elemen ini membutuhkan pergantian bahan pereaksi
setelah sejumlah energi dibebaskan melalui rangkaian luar
misalnya : Baterai.
Pada elemen ini sering terjadi peristiwa polarisasi yaitu tertutupnya
elektroda-elektroda sebuah elemen karena hasil reaksi kimia yang
mengendap pada elektroda-elektroda tersebut.
Untuk menghilangkan proses polarisasi itu ditambahkan suatu zat
depolarisator.
Berdasarkan ada/tidaknya depolarisator, dibedakan dua macam elemen
primer :
1.Elemen yang tidak tetap; elemen yang tidak mempunyai
depolarisator, misalnya pada
elemen volta.
2.Elemen tetap; elemen yang mempunyai depolarisator.
misalnya : pada elemen Daniel, Leclanche, Weston, dll.
*- Elemen SEKUNDER : Elemen ini dapat memperbaharui bahan
pereaksinya setelah dialiri arus dari sumber lain, yang arahnya
berlawanan dengan arus yang dihasilkan, misalnya : Accu.
Misalkan : Akumulator timbal asam sulfat. Pada elemen ini sebagai
Katoda adalah Pb; sedangkan sebagai Anode dipakai PbO2 dengan
memakai elektrolit H2SO4.
Banyaknya muatan yang dapat disimpan dalam akumulator
dinyatakan dalam tenaga akumulator (kapasitas akumulator) yaitu :
Jumlah maksimum muatan listrik yang dapat disimpan dalam akumulator.
Biasanya dinyatakan dalam :
Ampere jam (Ah = Ampere hour)
1 Ah = 3600 Coulomb.
Daya guna akumulator.
Tidak semua energi listrik yang dikeluarkan oleh akumulator dapat
dipergunakan, sehingga dikenal istilah daya guna efisiensi rendeman = h,
yaitu :

*- Elemen BAHAN BAKAR :


Adalah elemen elektrokimia yang dapat mengubah energi kimia bahan
bakar yang diberikan secar kontinue menjadi energi listrik.
Misalkan : pada elemen Hidrogen-Oksigen yang dipakai pada penerbangan
angkasa.
*- Thermo Elemen
Adalah elemen yang dapat menghasilkan energi listrik dari kalor dengan
cara pemanasan pada pasangan-pasangan logam tertentu.
Dasar dari thermoelemen ini adalah penemuan dari :
Seebeck : yaitu mengenai terjadinya arus listrik karena perbedaan
suhu pada logam.
Peltier : yang menemukan bahwa pada suhu yang sama, logam
yang berlainan mempunyai kelincahan elektron bebas yang berbeda.
*-Generator Arus Searah
Generator adalah alat untuk menghasilkan listrik dari energi mekanik.
(b). PERSAMAAN RANGKAIAN ARUS SEARAH
Elemen yang mempunyai sumber arus Volt dan tahanan dalam (r) ditutup
oleh kawat yang mempunyai tahanan luar R, akan menghasilkan kuat arus
yang besarnya :

Gambar 14. Rangkaian


eus searah.
Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai
GGL e Volt disusun secara seri, kuat arus yang timbul :
Gambar15. Susunan elemen
seri
Bila beberapa elemen (m buah elemen) yang masing-
masing mempunyai GGL voltdan hambatan dalam r disusun secara
paralel, kuat arus yang timbul :

Gambar 16. Susunan elemen parallel.

Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai


GGL, Volt dan hambatan dalam r disusun secara seri, sedangkan beberapa
elemen (m buah elemen) yang terjadi karena hubungan seri tadi
dihubungkan paralel lagi, maka kuat arus yang timbul :

Gambar 17. Elemen campuran seri dan parallel.

I. TEGANGAN JEPIT
Adalah beda potensial kutub-kutub sumber arus bila sumber itu dalam
rangkaian tertutup. Jadi tegangan jepit sama dengan selisih potensial
antara kedua ujung kawat penghubung yang dilekatkan pada kutub-kutub
dengan jepitan.
Tegangan jepit ( K ) = i . R

J. HUKUM KIRCHOFF
1.Hukum Kirchhoff I ( Hukum titik cabang )
a. Kuat arus dalam kawat yang tidak bercabang dimana-mana sama
besaranya.
Pada kawat yang bercabang, jumlah dari kuat arus dalam
masing-masing cabang dengan kuat arus induk dalam kawat yang
tidak bercabang.
i=0

Gambar. 18. Arus bercabang


b. Jumlah arus yang menuju suatu titik cabang sama dengan
jumlah arus yang
meninggalkanya.

Gambar 19. Arusmasuk = arus keluar.


c. Bila P adalah cabangnya, maka :
I masuk = I keluar
i1 + i2 + i3 = i4 + i5
2. Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian tertutup itu )
Jumlah aljabar gaya gerak listrik ( GGL ) dalam satu rangkaian
tertutup ( LOOP ) . sama dengan jumlah aljabar hasil kali i x R
dalam rangkaian tertutup itu.
e = i.R
Untuk menuliskan persamaan diatas, perlu diperhatikan tanda
pada GGL, yaitu
sebagai berikut :
: negatif
: positif
Gambar 20. arah kutub.
Dimana : arah i adalah arah acuan dalam loop itu.
Contoh pemakaian
Hukum Kirchoff misalnya dari rangkaian listrik di bawah ini :
1 ).

Gambar21. Sistim Y.
Misalkan hendak menghitung besarnya arus yang mengalir pada masing-
masing hambatan :
a). Tentukan masing-masing arus yang mengalir pada R1, R2, R3, R4, R5 dan
Rdadalah
I1, I2, I3 ,I4 ,I5 dan I
b). Menentukan besar hambatan pengganti dengan :
Bila R1 . R5 = R2 . R4 , maka R3 diabaikan atau tidak dihitung .
Bila R1 . R5 R2 . R4 , maka dibuat sistim Y
RA = ; RB1 = ; RC1 = ;
RB2 = ; RC2 = ; RD = .
2). Arah referensi pada masing-masing I loop adalah : arah searah
dengan jarum jam.
Gambar 22. Multi Loop.
Hukum Kirchoff I .
Pada titik A : i = i1 + i2.. ( 1 )
Pada titik D : i4 + i5 = i (2)
Pada titik C : i2 + i3 = i5.. ( 3 )
Hukum kirchoff II.
Pada lopp I : i1 R1 i3 R3 i2 R2 = 0.. .( 4 )
Pada loop II : i4 R4 i5 R5 + i3 R3 =0.. .( 5 )
Pada loop III ; i2 R2 + i5 R5 + i.rd =e.. .( 6 )
Dengan 6 buah persamaan di atas, dapat dihitung i1 ; i2 ; i3 ; i4 ; i5 dan
i.

K. SOAL LATIHAN
1. Arus sebesar 5 Amper mengalir dalam penghantar metal, berapa
coulomb besar muatan q yang berpindah selama 1 menit.
Jawab:
,dq = i. dt. , q = i . t , q = 5 A. 60 s = 300 coulomb.
2 Kuat arus sebesar 8 A mengalir melalui penghantar. Berapa jumlah
elektron yang bergerak melalui penghantar tersebut tiap menit, jika
muatan1elektron =1,6 . 10-19 C.
Jawab:
q = i . t = 8A .60 s = 480 C = = 3 x 10 21 e .
3. Metode ampermeter-voltmeter dipasang sedemikian rupa untuk
maksud mengetahui besar hambatan R.
Ampermeter A dipasang seri terhadap R dan menunjukkan 0,3 A.
Voltmeter V dipasang pararel terhadap R dan menunjukkan tegangan
sebesar 1,5 volt. Hitung besar hambatan R !

Jawab :
R = = = 5 ohm .
4. Sepotong penghantar yang panjangnya 10 meter berpenampang 0,5
2
mm mempunyai hambatan 50 ohm. Hitung hambatan jenisnya.
Jawab :
-6
R=r , r = = = 2,5 x 10-6 ohm.
5. Baterai 24 volt dengan hambatan dalam 0,7 ohm dihubungkan
dengan rangkaian 3 kumparan secara pararel, masing-masing
hambatannya 15 ohm dan kemudian serikan dengan hambatan 0,3
ohm.
Tentukan :
a. Buatlah sketsa rangkaiannya.
b. Besar arus dalam rangkaian seluruhnya.
c. Beda potensial pada rangkaian kumparan dan antara hambatan
0,3 ohm.
Jawab :
R1=15
a) A R2= 15 B R4= 0,3
R3=15
E = 24 volt
r = 0,7
b)
= + + = Rp = 5
R = Rp + R4 + r = 5 + 0,3 + 0,7 = 6
I = Arus Induk = arus yang lewat r dan R4 = = = 4
ampere
V = Tegangan Jepit = beda potensial antara A can B
= I . Rp
=4.5=
20 volt
I 1 = Arus yang lewat R1 = = = 1,3 ampere
I 2 = Arus yang lewat R2 = = = 1,3 ampere
I 3 = Arus yang lewat R3 = = = 1,3 ampere
c) Beda potensial pada hambatan 0,3 = I . R4 = 4 .
0,3 = 1,2 volt

6. Hambatan yang disusun seperti pada gambar dibawah ini, dipasang


tegangan 30volt (antara titik A dan C).

Tentukanlah :
a. Hambatan penggantinya.
b. Arus pada rangkaian.
Jawab :
a) = + = + = Rp1 = = 4
Rs1 = Rp1 + R3 = 4 + 5 = 9, Rs2 = R4 + R5 = 15 + 3
= 18

= + = + = Rp2 = = 6
Rtotal = Rp2 + R6 = 6 + 4 = 10

b) I AC = = = 3A
7. Dua baterai mempunyai potensial masing-masing 12 volt dan 6 volt.
Hambatan dalam masing-masing baterai adalah 0,4 ohm dan 0,1 ohm,
kedua baterai tersebut dihubungkan seri dengan hambatan R = 2,5
ohm, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Tentukanlah :
a. Arus I pada rangkaian.
b. Hitung beda potensial antara titik-titik a dan b , b dan c, c dan a.
Jawab :
a) I = E1 + E2 r1 + r2 + R I= = 6 A
b) V ab = I . r1 = 6 . 0,4 = 2,4 volt, V bc = I . r2 = 6 . 0,1 =
0,6 volt , dan
V ca = I . R = 6 . 2,5 = 15 volt.

8. Hitunglah arus yang dihasilkan baterai pada rangkaian yang


dibawah ini.

Jawab : R s1 = R4 + R5 + R6 = 7 + 1 + 10 = 18
=+= += Rp1 = = 4,5
R= R1+ Rp+ R2+ r = 2+4,5+8+0,5= 15
I = = = 1,3 A
9. Hitunglah Vab

Jawab : Hkm. Kirchoff I1 I2 I3 = 0


..(1)

Loop I ( ABCDA) I1. 45 +I2. 2+ (-2,1)+ I2. 8 = 0


45 I1 + 10 I2 =
2,1 (2)
(1) 10 I1 10 I2 10 I3 = 0 +
55 I1 10 I3 = 2,1
Loop II(ABEFA) 45 I1 + 10 I3 = 1,9 +
100 I1 = 4,0 I1 = 0,04
A
VAB = I1 . 45 = 0,04 . 45 = 1,8 Volt .
10. Sebuah bujursangkar ABCD dibuat dari kawat yang berbeda-
beda, tahanan AB = 2 ohm, tahanan BC = 7 ohm, tahanan CD = 1 ohm.
Tahanan DA = 1 ohm sedangkan diagonal BD dihubungkan dengan
tahanan dari 2 ohm. Titik A dihubungkan dengan Kutub (+) dari elemen
baterai yang tahanan dalamnya 1 ohm sedangkan titik C dihubungkan
dengan kutub (-) dari elemen tersebut. Kuat arus induk dari kutub +
elemen yang masuk ke titik A adalah 1 Ampere.
a. Berapa besar hambatan pengganti AC ?
b. Berapakah GGL elemen tersebut.
Jawab :
D
a) RDA=1 R2 R4 RCD=1
A R1 RBD=2 R6 C
I=1A R3 R5

RAB=2 RBC= 7
B

r =1
R = = = 0,4 ; R2 = = =0,8
R3= = = 0,8 ; R = = = 0,2
R = = =1,4 ; R = = = 0,8

R = R + R = 0,8 + 0,2 = 1 ; R = R + R = 0,8 + 1,4 = 2,2


= + = + = R =
R =R + R + R = 0,4+ +0,8 = = = 28,25
b). GGL = E = I . R = 1 A . 28,25 = 28,25 Volt

L. RANGKUMAM
Listrik sudah dikenal semenjak jaman purbakala, pertengahan abad 18 di
pelajari secara sistimatis dan baru awal abad 19 dapat diciptakan alat-
alat listrik. Perkembangan peralatan listrik merangsang timbulnya minat
manusia untuk memiliki(konsumen)dan memproduksi(produsen).
Produsen maupun konsumen selalu membutuhkan energi listrik, yang
besarnya beraneka ragam sesuai dengan kebutuhan.
Seiring dengan minat dan perkembangan alat listrik yang sangat
besar,maka kebutuhan energi listrik pun makin besar pula, sehingga
penyediaan energi listrik harus mengikuti kebutuhan.
Peserta didik harus melihat perkembangan, agar dalam belajar tidak
mengabaikan hal-hal yang sangat kecil sekalipun , karena peralatan
listrik diawali dari yang kecil. Dalam modul arus listrik yang dipelajari
adalah :
1. Kuat arus ( i ).
2. Hukum Ohm.( = R )
3. Susunan hambatan ( seri , paralel dan kombinasi seri dan parallel )
4. Alat ukur listrik ( Ampermeter, Galvanometer. Voltmeter dan
Multimeter )
5. Energi listrik ( Hukum Joule ).
6. Daya listrik.
7. Rangkaian arus searah dan persamaanya.
8. Gaya Gerak Listrik ( GGL )
9. Tegangan Jepit.
10. Hukum Kirchoff I ( Hukum titik cabang )
11. Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian tertutup itu ) dalam loop

M. SOAL TUGAS MANDIRI


1. Hambatan kawat pijar pada suhu 0 0C adalah 6 ohm. Berapa
hambatannya pada suhu 10000 c, jika koefesien suhu = 0,004.
. ( Jwb: 30 )
2. Pada suhu 00 C resistor-resistor tembaga, karbon dan wolfram
masing-masing mempunyai hambatan 100 ohm. Kemudian suhu
resistor serentak dinaikkan menjadi 100 0 C. Jika cu = 0,00393 / 0C, c =
0,005 / 0C, wo= 0,0045 / 0C.
Maka tentukan hambatan penggantinya jika :
a. Resistor-resistor tersebut disusun seri.
b. Resistor-resistor tersebut disusun pararel.
( Jwb: a. 434,3 ; b. 49 )
1. Dua buah hambatan dari 12 ohm dan 5 ohm dihubungkan seri
terhadap baterai 18 volt yang hambatan dalamnya = 1 ohm.
Hitunglah :
a. Arus rangkaian.
b. Beda potensial dua hambatan tersebut.
c. Beda potensial pada kutub baterai.
( Jwb: a. 1 A; b. 12 V dan 5 V ; c. 1 V )
1. Sebuah tungku listrik yang mempunyai daya 300 watt hanya dapat
dipasang pada beda tegangan 120 volt. Berapa waktu yang diperlukan
untuk mendidihkan 500 gram air dari 28 0C sampai titik didih
normalnya. Kalor jenis air = 1 kalori /
gram 0C. .
( Jwb: 120 s )
2. Pada gambar di samping. Hitunglah besar tentukan arah dari I 1,
I2 dan I3 ?

( Jwb: I1 = 1,03 A ; I2 = 0,44 A ; I3 = 1,47 A )


N. UJI KOMPETENSI KEGIATAN BELAJAR
1. Di dalam penghantar kawat yang penampangnya 1 mm2 terdapat
3.1021elektron bebas per m3 . Berapa kecepatan elektron-elektron
tersebut, jika dialiri listrik dengan kuat arus 12 ampere ?
2. Hitung hambatan pengganti untuk :
a. Rangkaian pararel dari hambatan yang masing-masing 6 , 3 dan
2 .
b. Rangkaian seri dari soal a !
1. Berapa banyak hambatan 40 ohm harus dipasang pararel agar
menghasilkan arus sebesar 15 amper pada tegangan 120 volt ?
2. Dua buah hambatan dari 12 ohm dan 5 ohm dihubungkan seri
terhadap baterai 18 volt yang hambatan dalamnya = 1 ohm.
Hitunglah :
a. Arus rangkaian.
b. Beda potensial antara kedua hambatan tersebut.
c. Beda potensial pada kutub baterai.
1. Ditentukan dua elemen masing-masing dengan GGL 20 volt dan 12
volt dan hambatan dalamnya 1,5 ohm dan 0,5 ohm di rangkai dengan
hambatan 18 ohm seperti pada denah di bawah ini.
Tentukanlah : a. Tegangan jepit antara P dan N
b. Tegangan jepit antara A dan B
1. Kuat arus yang sebenarnya 5 ampere mengalir dalam konduktor
yang mempunyai hambatan 20 ohm dalam waktu 1 menit. Tentukanlah :
a. Besar energi listrknya.
b. Besar daya listriknya
1. Kawat penghantar dengan hambatan total 0,2 ohm menyalurkan
daya 10 Kw pada tegangan 250 volt, menuju pada sebuah pabrik mini.
Berapa efisiensi dari transmisi tersebut ?

1. Sebuah galvanometer dengan hambatan 5 ohm dilengkapi shunt


agar dapat digunakan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 ampere.
Pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala maksimum. Berapa besar
hambatan shunt tersebut ?
9. Hitunglah arus yang dihasilkan baterai pada rangkaian
yang dibawah ini.

10.Tentukan arus yang dihasilkan baterai pada rangkaian di bawah


ini.

O. SOAL REMIDI
1 Berapa besar kuat arus listrik yang memindahkan muatan 30
coulomb melalui sebuah penghantar tiap menit.
2 Hambatan kawat pijar pada suhu 0 0C adalah 6 ohm. Berapa
hambatannya pada suhu 10000 c, jika koefesien suhu = 0,004.
Dua baterai dengan E1= 20 volt dan E2=8 volt dan hambatan
dalamnya 0,5 ohm dan . 2 ohm dihubungkan seri dengan
hambatan R = 5,3 ohm ( lihat gambar ! )

a. Hitung arus pada rangkaian tersebut.


b. Berapa beda potensial Vab, Vbcdan Vca ?
3 Hitung usaha dan daya rata-rata yang diperlukan untuk
memindahkan muatan 96.000 coulomb dalam waktu 1 jam pada beda
potensial 50 volt.
4 Sebuah Voltmeter yang mempunyai hambatan 1000 ohm
dipergunakan untuk mengukur potensial sampai 120 volt. Jika daya ukur
voltmeter = 6 volt, berapa besar hambatan multiplier agar pengukuran
dapat dilakukan?
5 Untuk rangkaian di bawah ini jika S1 dan S2 ditutup, maka voltmeter
( V ) akan menunjukkan harga

KUNCI JAWABAN
A. Uji Kompetensi Kegiatan Belajar :
1. v = = 2,5 . 10 m s
2. R = ; R = R l = 20 cm.
3. a ) = + + Rp = 1 ; b ) Rs = R1 + R2 + R3 Rs = 11
4. a) I = I = 1 A.
b) V = I . R = 17 volt. c) V = I . r = 1 volt.
5. Loop ABNP E2 + I . r2 + I . r1 E1 = 0.
12 + 0,5 I + 1,5 I 20 = 0. I = 2 A.
a) KPN = I . r1 = 3 volt.
b) KAB = I . r2 = 1 volt.
6. a) W = i . R . t. = 1,2 x 10 joule.
b) P = = 2000 watt.
7. I = = = 40 AP kawat = I . r =40 . 0.2= 320 watt.
= x 100 % = x 100 % = 96,69 %

8. I = = = 0,02 A; Untuk mengukur arus 50 A = n . I n =


2500 ;
= .5 = 0,002
9.
Rs1 =7+1 +10 =18 ; = + = Rp = 4,5 .
Rtot =2 +4,5 + 8 + 0,5 = 15 . I = = = 1,3 A.
10.

R s1 = R4 + R5 + R6 = 7 + 1 + 10 = 18
=+= += Rp1 = = 4,5
R= R1+ Rp+ R2+ r = 2+4,5+8+0,5= 15
I = = = 1,3 A

B. KUNCI REMIDI
1. I = = = 0,5 A
2. R(t) = R0 ( 1 + a.t ) = 6 ( 1 + 0,004. 1000 ) = 30
3. a). Loop ABCA. .

-E1 + i . r1 + i. R + E2 + i . r2 = 0; -20 + 0,5 i +5,3 i + 8 +0,2 i =0


6 i = 12 i = 2 A

b). Vab = i.r1 = 2.0,5 =1 volt; V = i.R = 2.5,3 = 10,6 volt;


bc

Vca =i.r2= 2. 0,2= 0,4 volt.

4. P1 = P2 V1. I1 = P2 . V2 = R2= 2,5

5.

Jika S1 dan S2 ditutup, maka : = + = Rp = 2


Rs = 2 + 3 = 5
I = = = 4,8 A
V ( S1 ) = V ( S2 ) = I . Rp = 4,8 .2 = 9,6 volt ( menunjukkan harga
V)

Anda mungkin juga menyukai