Anda di halaman 1dari 23

Documents.

tips
Upload Login / Signup

What are you looking for?

LEADERSHIP
TECHNOLOGY
EDUCATION
MARKETING
DESIGN
MORE TOPICS
SEARCH
HomeDocumentsLISTRIK DINAMIS

Pengertian Arus Listrik Arus listrik dikatakan ada dalam suatu ruang, apabila
dalam ruang tersebut terjadi perpindahan muatan listrik dari tempat yang satu ke
tempat yang lain. Misalkan muatan itu mengalir dalam konduktor kawat. Jika
muatan sebesar q dipindahkan melalui luas penampang kawat dalam waktu t, maka
arus dalam kawat adalah : tqI =
Disini q diukur dalam couloumb, t dalam
detik, dan I dalam ampere. Arus Listrik : jumlah aliran muatan yang melewati suatu
daerah konduktor. dxi+++++-----Gambar 5.1 Aliran arus listrik dalam suatu
konduktor. Pembawa muatan + = q+ Pembawa muatan - = q- Jika suatu konduktor
diberi tegangan masing-masing ujungnya, maka muatan akan mengalir di dalam
konduktor. Muatan + menuju terminal Muatan menuju terminal sehingga
masing-masing muatan melalui daerah dx, maka : q+ = q- Hambatan Listrik dan
Hukum Ohm Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu
konduktor dapat diterangkan berdasarkan hukum ohm. Dalam suatu rantai aliran
listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujungujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor
tersebut. - 45 -

Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai R. iVVRAB= V = IR


I = kuat arus VA - VB = beda potensial titik A dan titik B
R = hambatan Sering
hubungan ini dinamakan hukum Ohm. Akan tetapi, Ohm juga menyatakan bahwa R
adalah suatu konstanta yang tidak bergantung pada V maupun I. Hubungan pada
persamaan di atas dapat diterapkan pada resistor apa saja, dimana V adalah beda
potensial antara kedua ujung hambatan, dan I adalah arus yang mengalir di
dalamnya, sedangkan R adalah hambatan (atau resistansi) resistor tersebut.
Besarnya hambatan dari suatu konduktor dapat dinyatakan dalam R = .LA R =
hambatan satuan = ohm L = panjang konduktor satuan = meter A = luas
penampang satuan = m2 = hambat jenis atau resistivitas satuan = ohm meter
Dari hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Hambatan berbanding lurus
dengan panjang konduktor. 2. Hambatan berbanding terbalik dengan luas
penampang konduktor. 3. Hambatan berbanding lurus dengan resistivitas atau
hambat jenis dari konduktor tersebut. Harga dari hambat jenis/resistivitas anatara
nol sampai tak terhingga. = 0 disebut sebagai penghantar sempurna (konduktor
ideal). = ~ disebut penghantar jelek (isolator ideal). Hambatan suatu konduktor
selain tergantung pada karakteristik dan geometrik benda juga tergantung pada
temperatur. Sebenarnya lebih tepat dikatakan harga resistivitas suatu konduktor
adalah tergantung pada temperatur. - 46 -

Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi


hubungan : (t) = 0 + at + bt 2 + ... (t) = hambat jenis pada suhu t 0 C 0 =
hambat jenis pada suhu 0 0 C a, b = konstanta. Untuk suhu yang tidak terlampau
tinggi, maka suhu t 2 dan pangkat yang lebih tinggi dapat diabaikan sehingga
diperoleh : ()....tatat =+=+0000 ()(.tt )=+01
= koef suhu hambat
jenis Karena hambatan berbanding lurus dengan hambat jenis, maka diperoleh :
R(t) = R0 ( 1 + .t ) Susunan Hambatan Beberapa tahanan dapat disusun secara
seri, parallel dan kombinasi seri dan paralel Susunan Seri
Bila tahanantahanan : R1, R2, R3, ... disusun secara seri, maka : Kuat arus (I) yang lewat
masing-masing tahanan sama besar : i = i1 = i2 = i3 = .... - 47 -

VS = Vad = Vab + Vbc + Vcd + ...


RS = R1 + R2 + R3 + ...
Susunan Paralel
Bila disusun secar paralel, maka : Beda potensial pada
masing-masing ujung tahanan besar ( V = ). i = i1 + i2 + i3
1111123RRRRp=+++... Contoh soal : Tiga buah resistor dengan hambatan
masing-masing 1 , 2 , dan 3 . Hitunglah hambatan totalnya jika resistor

tersebut dihubungkan secara : a. seri b. paralel Penyelesaian : a. seri Rs =


R1+R2+R3Rs = 1 + 2 + 3 .
Rs = 5 b. Paralel
3211111RRRRp++=
3121111++=pR
6111=pR
=116pR - 48 Menurut hasil perhitungan pada contoh soal di atas besar hambatan pengganti
resistor yang dihubungkan seri lebih besar dari hambatan asalnya. Sedangkan pada
hubungan paralel besar hambatan penggantinya lebih kecil dari besar hambatan
asalnya. Alat-alat rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik, umumnya
dihubungkan satu sama lain secara paralel dengan alasan : - Pada hubungan
paralel, jika satu alat rusak, tidak akan mempengaruhi alat lain. - Tiap alat
mendapat tegangan yang sama besar. Alat-Alat Ukur Listrik 1. Galvanometer Alat
ini banyak digunakan untuk mengukur kuat arus dan mempunyai hambatan yang
sangat kecil. Dalam melakukan pengukuran alat ini dipasang seri dengan alat yang
akan diukur. Pada dasarnya galvanometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur besaran arus listrik. Dengan mengubah skala dan menambah hambatan
paralel ataupun seri galvanometer ini dapat dikembangkan menjadi ammeter
maupun voltmeter. Galvanometer yang pertama dan paling sederhana dirancang
oleh Oersted. Galvanometer Oersted menggunakan dasar hukum Biot-Savart.
Besarnya simpangan sudut merupakan petunjuk dari besar arus listrik.
Galvanometer Oersted ini tidak praktis, sebab setiap kali melakukan pengukuran
harus diadakan penyetelan terhadap meridian magnet bumi. D'Arsonal selanjutnya
mengembangkan galvanometer kumparan putar. Dalam galvanometer kumparan
putar ini, magnetnya diam sedangkan kumparannya berputar. Perhatikanlah
gambar di samping
- 49 2. Amperemeter Jika sebuah galvanometer kumparan putar digunakan untuk
mengukur arus listrik dengan skala mili-ampere (arus ini sangat kecil), maka
galvanometer ini telah diubah menjadi mili-amperemeter. Karena mili-ammeter
digunakan untuk mengukur arus listrik maka mili-ammeter ini harus dipasang
secara seri dan hambatan dalamnya harus kecil. Perhatikanlah di bawah ini :
Supaya mili-amperemeter dapat digunakan untuk mengukur arus listrik yang lebih
besar, harus dipasang suatu hambatan yang paralel dengan hambatan-dalam dari
miliammeter itu. Hambatan paralel ini dikenal sebagai hambatan shunt dan
sebagian-besar arus listrik yang hendak diukur akan melewati hambatan shunt ini.
Sebuah Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere dan
tahanan dalam rd Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat
arusnya n x i Ampere harus dipasang Shunt sebesar : dSrnR11= Ohm Rs =
hambatan shunt rd = hambatan dalam
n = pelipatan batas ukur maksimum
3. Voltmeter. Alat ini digunakan untuk mengukur beda potensial. Didalamnya
mempunyai tahanan dalam yang sangat besar. Pengukuran beda potensial di
antara dua buah titik dalam suatu rangkaian, dapat dilakukan dengan memasang
voltmeter paralel dengan rangkaian itu, sehingga hambatan dalam dari sebuah
voltmeter harus besar sekali. Idealnya sebuah voltmeter mempunyai hambatan tak
berhingga. - 50 -

Untuk meningkatkan batas ukur maksimum dari sebuah voltmeter dapat dilakukan
dengan menambah hambatan yang dipasang seri dengan hambatan-dalam dari
voltmeter itu. Hambatan yang dipasang seri ini dikenal sebagai hambatan-depan
(muka) seperti diperlihatkan pada gambar disamping. Untuk mengukur beda
potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang tahanan depan (Rm): Rm
= ( n - 1 ) rd
Rm = hambatan depan rd = hambatan dalam voltmeter
n=
pelipatan batas ukur maksimum Contoh Soal : 1. Sebuah mili-amperemeter
dengan hambatan dalam 50 ohm mempunyai batas ukur maksimum 1 mA.
Berapakan besarnya hambatan parallel (shunt) yang harus dipasang agar mili
amperemeter mempunyai batas ukur sebesar 1A ? Penyelesaian : hambatan
dalam mili-amperemeter rd = 50 ohm pelipatan batas ukur n = 100011=mAA
Besernya hambatan shunt yang harus di pasang : dSrnR11= ==
05,050110001SR 2. Sebuah voltmeter dengan hambatan dalam 10 k mempunyai
batas ukur 50 volt. Berapakah besarnya hambatan depan yang harus di pasang
supaya voltmeter ini dapat digunakan untuk mengukur beda potensial sampai 500
volt ? Penyelesaian : hambatan dalam voltmeter rd = 10 k pelipatan batas ukur n
= 105500=voltvolt - 51 hambatan depan yang harus dipasang : Rm = ( n - 1 ) rd Rm = ( 10 - 1 ) 10 k
= 90 k 4. Jembatan Wheatstone Dipakai untuk mengukur besar tahanan suatu
penghantar. Jembatan wheatstone terdiri dari empat tahanan disusun segi empat
dan Galvanometer. R1 dan R2 biasanya diketahui besarnya. R3 tahanan yang
dapat diatur besarnya sehingga tidak ada arus yang mengalir lewat rangkaian B-CG (Galvanometer). RX tahanan yang akan diukur besarnya. Bila arus yang lewt G
= 0, maka : RRRRX=132. rRi+= RX . R2 = R1 . R3 Persamaan Rangkaian Arus
Searah Elemen yang mempunyai sumber arus Volt dan tahanan dalam (r) ditutup
oleh kawat yang mempunyai tahanan luar R, akan menghasilkan kuat arus yang
besarnya :
- 52 Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL
Volt disusun secara seri, kuat arus yang timbul :
Rrnni+=..
Bila beberapa
elemen (m buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL, Volt dan tahanan
dalam r disusun secara paralel, kuat arus yang timbul :
irmR= + Bila
beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing mempunyai GGL, Volt dan
tahanan dalam r disusun secara seri, sedangkan berapa elemen (m buah elemen)
yang terjadi karena hubungan seri tadi dihubungkan paralel lagi, maka kuat arus
yang timbul :
Rrmnni. =.+ - 53 Tegangan Jepit adalah beda potensial kutub-kutub sumber arus bila sumber itu
dalam rangkaian tertutup. Jadi tegangan jepit sama dengan selisih potensial antara
kedua ujung kawat penghubung yang dilekatkan pada kutub-kutub dengan jepitan.
Tegangan jepit ( K ) = i . R Contoh : 220V,112AB8V,12Hitung : a. Besar
arus pada rangkaian ini ! b. Beda Potensial AB Jawab : VAB = I . RLMenghitung :
Volt 8)22(2)RR(IVA2 )11()22(820 )rdrd()RR(I21AB212121=+=+==+++=++
+= Hukum Kirchhoff Penerapan hukum Ohm hanya terbatas pada rangkaian

yang sederhana (yang dapat disederhanakan). Untuk suatu rangkaian yang rumit
seperti pada di bawah ini kita harus menggunakan hukum Kirchoff. Namun demikian
hukum Kirchoff dapat digunakan pula untuk menganalisis suatu rangkaian yang
sederhana. Titik-titik a, b, c, dan d disebut sebagai titik-titik cabang, yakni tempat
sambungan beberapa buah konduktor. Sebuah simpal (loop) adalah suatu rangkaian
tertutup. Dalam gambar disamping diperlihatkan tiga buah simpal (loop) yakni:
simpal 1 : eabde simpal 2 : acba simpal3 : cdbc - 54 1. Hukum I Kirchhoff ( Hukum titik cabang ) a. Kuat arus dalam kawat yang tidak
bercabang dimana-mana sama besaranya. b. Pada kawat yang bercabang, jumlah
dari kuat arus dalam masing-masing cabang sama dengan kuat arus induk dalam
kawat yang tidak bercabang. i = i1+i2+i3
c. Jumlah arus yang menuju
suatu titik cabang sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. Bila P adalah
cabangnya, maka : I masuk = I keluar i1 + i2 + i3 = i4 + i5 2. Hukum Kirchoff II
( Hukum rangkaian tertutup) Jumlah aljabar dari hasil kali iR ditambah dengan
jumlah ggl dalam sebuah simpal sama dengan nol." iR + = 0
Perjanjian
Tanda untuk Perubahan Potensial Untuk menganalisis suatu rangkaian dengan
menggunakan hukum II Kirchoff perlu diperhatikan tanda-tanda perubahan potensial
sebagai berikut; 1. Jika suatu hambatan dilewati searah dengan arah arus listrik,
maka perubahan potensial Vab = - iR, perhatikanlah gambar disamping. Perubahan
potensial ini negatif, artinya dari titik a ke titik b terjadi penurunan potensial
sebesar iR. Jika hambatan itu dilewati berlawanan - 55 arah dengan arah arus listrik maka terjadi perubahan potensial sebesar Vcd = + iR,
perhatikanlah gambar disamping. Perubahan potensial ini positif, artinya dari titik c
ke titik d terjadi kenaikan potensial sebesar iR. 2. Jika suatu ggl dilewati arus searah
dengan arah ggl, maka terjadi perubahan potensial sebesar Vab = + e,
perhatikanlah gambar di bawah Jika suatu ggl dilewati arus berlawanan arah
dengan arah ggl, maka perubahan potensial sebesar Vab = - e perhatikan Gambar
di bawah.
Contoh Soal Diketahui rangkaian seperti pada gambar di samping
ini, dengan: 1=6V, 2=4V, 3= 8V,R1= 2 dan R2= 4 serta hambatan-dalam
baterai diabaikan. Tentukanlah besar serta arah arus yang mengalir pada masingmasing baterai! Penyelesaian : Arah arus il, i2 dan i3 pada mulanya diambil
sebarang seperti pada gambar di samping ini. Jika arus i yang diperoleh dari hasil
perhitungan berharga negatif, maka arus sebenarnya berlawanan arah dengan arah
arus yang diambil semula. Hukum I Kirchoff pada titik cabang e : il + i2 =
i3 ................ (1) Hukum II Kirchoff pada loop abefa : i1.R1 - 1 - 2 = 0
2 i1 6
4 =0
i1 = + 5 A Tanda + menunjukan bahwa arah arus yang
sebenarnya sesuai dengan apa yang telah ditentukan semula. - 56 -

Hukum II Kirchoff pada loop bcdeb : -i3.R2 + 3 + 2 = 0


-4i3 + 8 + 4 = 0
i3 = + 3 A Dari persamaan (1) diperoleh : il + i2 = i3
i2 = 3A 5A
i2 = - 2A
Tanda - menunjukan bahwa arah arus yang sebenarnya berlawanan dengan arah

arus yang telah ditentukan semula, yaitu dari e ke b Energi dan Daya Listrik
Gambar di samping menunjukan sebuah baterai dengan ggl dan hambatan dalam
r dihubungkan dengan sebuah resistor dengan hambatan R. Banyaknya elektron
yang memasuki resistor selama waktu t adalah Q. Energi W, yang diterima oleh
elektron dari ggl dalam waktu t sama dengan muatan Q dikalikan dengan ggl
nya. W = . Q Karena Q = I. t, maka W = . I. t Energi yang diterima elektron
ini akan diberikan pada hambatan dalam dan resistor. Hal ini dapat dibuktikan
dengan mensubstitusikan rumus = I (R + r) ke dalam persamaan W = . I. t W=
I(R + r). I. t W = I2R.t + I2r.t Suku pertama adalah energi yang diterima oleh
resistor dengan hambatan R sedangkan suku terakhir adalah energi yang diterima
oleh hambatan dalam r. Energi yang diterima oleh resistor diubah seluruhnya
menjadi panas (pada lampu, energi ini diubah sebagian besar menjadi panas dan
sekitar 10% menjadi cahaya). Sehingga besarnya energi, panas yang timbul dalam
resistor selama waktu t adalah: W = I 2R.t Dimana : I = Kuat arus
listrik............ Ampere R = Hambatan .................... Ohm ( ) t =
Waktu .......................... sekon W = Energi listrik ................ Joule - 57 Daya Listrik Daya listrik didefinisikan sebagai energi listrik persatuan waktu. Jika
ada energi listrik W mengalir dalam waktu t maka daya listrik P adalah : tWP=,
dengan W = I2Rt maka P = I2R Persamaan di atas digunakan untuk menghitung
besarnya daya yang hilang dalam sebuah resistor. Jika tegangan (beda potensial)
pada resistor adalah V maka besarnya daya dalam sebuah resistor adalah: P = I.IR
karena V = IR , maka : P = VI Dimana : I = Kuat arus listrik............ Ampere V =
Beda potensial.............. Ohm ( ) P = Day listrik .................... Watt Contoh Soal
1. Sebuah lampu listrik mempunyai hambatan 360 , ujung-ujungnya dihubungkan
dengan jala-jala listrik yang mempunyai potensial 120 V dalam waktu 3 menit.
Berapakan energi yang telah digunakan oleh lampu listrik itu ? Penyelesaian
Besarnya energi listrik dapat diselesaikan dengan rumus W = I2R.t , karena V = IR
atau I = V/R, maka diperoleh : ()sekonxxtRVW 60336012022==
= 43.200 Joule
=43,2 Kilo joule 2. Sebuah motor penggerak yang bekerja pada beda potensial 120
V memerlukan arus listrik sebesar 20 A. Tentukanlah daya motor tersebut !
Penyelesaian : Dengan menggunakan rumus P=VI maka diperoleh : P = 120 x 2 =
240 Watt - 58 Energi Listrik dalam Rumah Dewasa ini telah banyak digunakan piranti-piranti listrik
yang digunakan dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari. Misalnya pengering
rambut (hair dryer), penanak nasi (rice cooker), tungku pemanas, setrika listrik,
mesin pendingin, pesawat TV, radio, tape recorder dan lain sebagainya. Panas yang
ditimbulkan ketika arus mengalir melalui material yang mempunyai hambatan
dapat dimanfaatkan pada alat-alat seperti pada gambar di bawah ini Alat
pengering rambut (hair dryer) meniup udara hangat dari koil sehingga udara hangat
ini bertiup dan mengeringkan rambut basah. Prinsip alat ini juga dimanfaatkan
untuk alat pengering pakaian. Bagian bawah setrika listrik terdiri dari bahan logam
yang berhubungan dengan pemanas listrik. Pernanas listrik akan mengalirkan

panasnya pada bahan logam ini sehingga setrika dapat dipakai untuk mensetrika
baju dengan baik. Yang tertera pada piranti-piranti listrik itu adalah spesifikasi daya.
Tetapi yang digunakan oleh pelanggan (konsumen) bukan daya melainkan energi
listriknya. Satuan yang digunakan oleh PLN untuk mengukur energi pemakaian
adalah kWh (kilowatt hour) yang dapat dicatat secara otomatis pada papan meter
seperti pada di samping ini. 1 kilowatt hour (1 kWh) adalah energi yang dikonsumsi
bila daya 1 kW digunakan dalam 1 jam (1 hour): 1 kWh = 103 W 3600 s = 3,6 x
106 J Contoh Soal Berapa banyak orang harus membayar biaya pemakaian
bohlam 100 watt yang dipakai seiama 20 jam jika 1 kwh harganya Rp 96,5,-?
Penyelesaian: Gunakan rumus tWP= untuk menghitung energi listrik yang
terpakai. Diketahui: P = 100 watt t = 20 jam - 59 Maka : W = P. t
= 100 watt.20 jam
= 2000 watt jam
= 2 kwh Karena
harga 1 kwh adalah 96,5,- maka harga untuk 2 kwh adalah Rp193,- Latihan Soal 1.
Arus sebesar 5 Amper mengalir dalam penghantar metal, berapa coulomb besar
muatan q yang berpindah selama 1 menit. 2. Berapa besar kuat arus listrik yang
memindahkan muatan 30 coulomb melalui sebuah penghantar tiap menit. 3. Kuat
arus sebesar 8 ampere mengalir melalui penghantar. Berapa jumlah elektron yang
bergerak melalui penghantar tersebut tiap menit, jika muatan 1 elektron =
1,6 .
10-19 C. 4. Di dalam penghantar kawat yang penampangnya 1 mm2 terdapat
3.1021 elektron bebas per m3 . Berapa kecepatan elektron-elektron tersebut, jika
dialiri listrik dengan kuat arus 12 ampere. Berapa kuat arusnya ? 5. Metode
ampermeter-voltmeter dipasang sedemikian rupa untuk maksud mengetahui besar
hambatan R. Ampermeter A dipasang seri terhadap R dan menunjukkan 0,3 A.
Voltmeter V dipasang pararel terhadap R dan menunjukkan tegangan sebesar
1,5 volt. Hitung besar hambatan R. 6. Sebatang aluminium panjangnya 2,5 m,
berpenampang = 5 cm2. Hambatan jenis aluminium = 2,63.10-8 ohm.meter. Jika
hambatan yang ditimbulkan oleh aluminium sama dengan hambatan yang
ditimbulkan oleh sepotong kawat besi yang berdiameter 15 mm dan hambatan
jenisnya = 10.10-7 ohm.meter, maka berapakah panjang kawat besi tersebut ? 7.
Sepotong penghantar yang panjangnya 10 meter berpenampang 0,5 mm2
mempunyai hambatan 50 ohm. Hitung hambatan jenisnya. 8. Hambatan kawat
pijar pada suhu 0 0C adalah 6 ohm. Berapa hambatannya pada suhu 10000 c, jika
koefesien suhu = 0,004. 9. Hitung hambatan pengganti untuk : a. Rangkaian
pararel dari hambatan 0,6 ohm dan 0,2 ohm b. Rangkaian pararel dari 3 buah DC
solonoide yang masing-masing. 10. Hambatan berapa ohm harus dihubungkan
pararel dengan hambatan 12 ohm agar mengahasilkan hambatan pengganti
sebesar 4 ohm. - 60 11. Berapa banyak hambatan 40 ohm harus dipasang pararel agar menghasilkan
arus sebesar 15 amper pada tegangan 120 volt. 12. Baterai 24 volt dengan
hambatan dalam 0,7 ohm dihubungkan dengan rangkaian
3 kumparan
secara pararel, masing-masing dengan hambatan 15 ohm dan kemudian diserikan
dengan hambatan 0,3 ohm. Tentukan : a. Buatlah sketsa rangkaiannya. b. Besar

arus dalam rangkaian seluruhnya. c. Beda potensial pada rangkaian kumparan dan
antara hambatan 0,3 . d. Tegangan baterai pada rangkaian. 13. Hambatan yang
disusun seperti pada gambar dibawah ini, dipasang tegangan 30 volt. Tentukanlah :
a. Hambatan penggantinya. b. Arus pada rangkaian.
14. Pada suhu 00 C
resistor-resistor tembaga, karbon dan wolfram masing-masing mempunyai
hambatan 100 ohm. Kemudian suhu resistor serentak dinaikkan menjadi 1000 C.
Jika cu = 0,00393 / 0C, c = 0,005 / 0C, wo = 0,0045 / 0C. Maka tentukan
hambatan penggantinya jika : a. Resistor-resistor tersebut disusun seri. b. Resistorresistor tersebut disusun pararel. 15. Suatu sumber listrik terdiri dari 120 elemen
yang disusun gabungan. Masing-masing elemen mempunyai GGL = 4,125 volt dan
hambatan dalam 0,5 ohm. Kutub-kutubnya dihubungkan dengan sebuah hambatan
30 ohm, sehingga kuat arus yang dihasilkan adalah 2 amper. Bagaimana susunan
elemen ? 16. Ditentukan dua elemen masing-masing dengan GGL 20 volt dan 12
volt dan hambatan dalamnya 1,5 ohm dan 0,5 ohm di rangkai dengan hambatan 18
ohm seperti pada denah di bawah ini. Tentukanlah : a. Tegangan jepit antara P dan
N b. Tegangan jepit antara A dan B
- 61 17. Dua baterai mempunyai potensial masing-masing 25 volt dan 10 volt.
Hambatan dalam masing-masing baterai adalah 0,4 ohm dan 1 ohm, kedua baterai
tersebut dihubungkan seri dengan hambatan R = 2,5 ohm, seperti terlihat pada
gambar dibawah ini. Tentukanlah : a. Arus I pada rangkaian. b. Misalkan potensial di
a = 0, cari potensial relatif di b dan c. c. Hitung beda potensial antara titik-titik a
dan b , b dan c, c dan a. 18. Dua baterai dengan Emf 20 volt dan 8 volt dan
hambatan dalamnya 0,5 ohm dan
0,2 ohm dihubungkan seri dengan hambatan
R = 5,3 ohm ( lihat gambar ! ) a. Hitung arus pada rangkaian tersebut. b. Misalkan
potensial di a = 0 hitung potensial relatif di titik b dan c. c. Berapa beda potensial
Vab, Vbcdan Vca ? 19. Dua buah hambatan dari 12 ohm dan 5 ohm dihubungkan
seri terhadap baterai
18 volt yang hambatan dalamnya = 1 ohm. Hitunglah : a.
Arus rangkaian. b. Beda potensial antara kedua hambatan tersebut. c. Beda
potensial pada kutub baterai. 20. Hitung usaha dan daya rata-rata yang diperlukan
untuk memindahkan muatan 96.000 coulomb dalam waktu 1 jam pada beda
potensial 50 volt. 21. Kuat arus yang sebenarnya 5 ampere mengalir dalam
konduktor yang mempunyai hambatan 20 ohm dalam waktu 1 menit. Tentukanlah :
a. Besar energi listrknya. b. Besar daya listriknya. - 62 22. Sebuah tungku listrik yang mempunyai daya 300 watt hanya dapat dipasang
pada beda tegangan 120 volt. Berapa waktu yang diperlukan untuk mendidihkan
500 gram air dari 28 0C sampai pada titik didih normalnya. Kalor jenis air = 1 kalori
per
gram 0C. 23. Kawat penghantar dengan hambatan total 0,2 ohm
menyalurkan daya 10 Kw pada tegangan 250 volt, menuju pada sebuah pabrik mini.
Berapa efisiensi dari transmisi tersebut. 24. Sebuah Voltmeter yang mempunyai
hambatan 1000 ohm dipergunakan untuk mengukur potensial sampai 120 volt. Jika
daya ukur voltmeter = 6 volt, berapa besar hambatan multiplier agar pengukuran
dapat dilakukan? 25. Sebuah galvanometer dengan hambatan 5 ohm dilengkapi

shunt agar dapat digunakan untuk mengukur kuat arus sebesar 50 ampere. Pada
100 millivolt jarum menunjukkan skala maksimum. Berapa besar hambatan shunt
tersebut. 26. Hitunglah hambatan pengganti dari rangkaian di bawah ini. 27. Dari
rangkaian di bawah ini, maka tentukan arus yang dihasilkan Baterai. 28. Hitunglah
arus yang dihasilkan baterai pada rangkaian yang dibawah ini.
- 63 29. Tentukan arus yang dihasilkan baterai pada rangkaian di bawah ini. 30.
Tahanan PA = BN = R. a. Hitung arus yang melalui cabang ADB dan ACB. b. Hitung
beda potensial antara A dan B c. Hitung berapakah tahanan PA. 31. Hitunglah Vab
32. Untuk rangkaian di bawah ini jika S1 dan S2 ditutup, maka voltmeter (V) akan
menunjukkan harga............
- 64 33. Dua batang kawat terbuat dari perak dan platina dihubungkan secara seri.
Kawat perak panjangnya 2 meter, penampangnya 0,5 mm2, hambatan jenisnya
1,6.10-8 ohm meter. Sedangkan kawat platina panjang 0,48 m. Penampangnya 0,1
mm2 dan hambatan jenisnya 4.10-8 ohm meter. Hitung berapa kalori panas yang
timbul pada kawat platina, jika ujung-ujung rangkaian tersebut diberi tegangan 12
volt selama
1 menit. 34. Jika di ketahui : r1 = 0,5 ohm ; R1 = 1,5 ohm ; r2 = 1
ohm ; R2 = 2 ohm ; E1 = 2 V ;
E2 = 1 V ; E3 = 1,5 V ; E4 = 2,5 V ; R5 = 2
ohm ; r3 = 0,5 ohm ; R3 = 1 ohm ;
r4 = 1 ohm R4 = 2 ohm. Hitunglah I1,
I2 dan I3. 35. Pada gambar di samping. Hitunglah besar tentukan arah dari I1,I2
dan I3? 36. Sebuah bujursangkar ABCD dibuat dari kawat yang berbeda-beda,
tahanan
AB = 2 ohm, tahanan BC = 7 ohm, tahanan CD = 1 ohm. Tahanan
DA = 10 ohm sedangkan diagonal BD dihubungkan dengan tahanan dari 2 ohm.
Titik A dihubungkan dengan Kutub + dari elemen baterai yang tahanan dalamnya 1
ohm sedangkan titik C dihubungkan dengan kutub - dari elemen tersebut. Kuat arus
induk dari kutub + elemen yang masuk ke titik A adalah 1 Ampere. a. Berapa besar
dan arah arus yang melalui diagonal BD. b. Berapa besar dan arah arus yang lain
pada setiap cabang. c. Berapakah GGL elemen tersebut. - 65 Download
1
of 21 Reader embed your logo!

...
LISTRIK DINAMIS

by usep-kasman
on Jun 21, 2015
Report
Category:
DOCUMENTS

Download: 0
Comment: 0
804
views

Comments

Description

Download LISTRIK DINAMIS


Transcript

Pengertian Arus Listrik Arus listrik dikatakan ada dalam suatu ruang, apabila dalam
ruang tersebut terjadi perpindahan muatan listrik dari tempat yang satu ke tempat
yang lain. Misalkan muatan itu mengalir dalam konduktor kawat. Jika muatan
sebesar q dipindahkan melalui luas penampang kawat dalam waktu t, maka arus
dalam kawat adalah : I= q t Disini q diukur dalam couloumb, t dalam detik, dan I
dalam ampere. Arus Listrik : jumlah aliran muatan yang melewati suatu daerah
konduktor. dx + + + + + - i Gambar 5.1 Aliran arus listrik dalam suatu konduktor.
Pembawa muatan + = q+ Pembawa muatan - = qJika suatu konduktor diberi
tegangan masing-masing ujungnya, maka muatan akan mengalir di dalam
konduktor. Muatan + menuju terminal Muatan menuju terminal sehingga
masing-masing muatan melalui daerah dx, maka : q+ = qHambatan Listrik dan
Hukum Ohm Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu
konduktor dapat diterangkan berdasarkan hukum ohm. Dalam suatu rantai aliran
listrik, kuat arus berbanding lurus dengan beda potensial antara kedua ujungujungnya dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan kawat konduktor
tersebut. - 45 - Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai R. i= V A
VB R V = IR I = kuat arus VA - VB = beda potensial titik A dan titik B R =
hambatan Sering hubungan ini dinamakan hukum Ohm. Akan tetapi, Ohm juga
menyatakan bahwa R adalah suatu konstanta yang tidak bergantung pada V
maupun I. Hubungan pada persamaan di atas dapat diterapkan pada resistor apa
saja, dimana V adalah beda potensial antara kedua ujung hambatan, dan I adalah
arus yang mengalir di dalamnya, sedangkan R adalah hambatan (atau resistansi)
resistor tersebut. Besarnya hambatan dari suatu konduktor dapat dinyatakan dalam
R = . R = hambatan L = panjang konduktor A = luas penampang L A satuan =
ohm satuan = meter satuan = m2 satuan = ohm meter = hambat jenis atau
resistivitas Dari hubungan diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Hambatan
berbanding lurus dengan panjang konduktor. 2. Hambatan berbanding terbalik
dengan luas penampang konduktor. 3. Hambatan berbanding lurus dengan
resistivitas atau hambat jenis dari konduktor tersebut. Harga dari hambat
jenis/resistivitas anatara nol sampai tak terhingga. = 0 disebut sebagai
penghantar sempurna (konduktor ideal). = ~ disebut penghantar jelek (isolator
ideal). Hambatan suatu konduktor selain tergantung pada karakteristik dan
geometrik benda juga tergantung pada temperatur. Sebenarnya lebih tepat
dikatakan harga resistivitas suatu konduktor adalah tergantung pada temperatur. 46 - Grafik hambat jenis lawan temperatur untuk suatu konduktor memenuhi
hubungan : (t) = 0 + at 0 + bt 2 + ... (t) = hambat jenis pada suhu t 0 C =
hambat jenis pada suhu 0 0 C a, b = konstanta. Untuk suhu yang tidak terlampau
tinggi, maka suhu t 2 dan pangkat yang lebih tinggi dapat diabaikan sehingga
diperoleh : (t ) = 0 + a. t . = 0 + a. t . 0 0 (t ) = 0 (1 + . t ) = koef
suhu hambat jenis Karena hambatan berbanding lurus dengan hambat jenis, maka
diperoleh : R(t) = R0 ( 1 + .t ) Susunan Hambatan Beberapa tahanan dapat
disusun secara seri, parallel dan kombinasi seri dan paralel Susunan Seri Bila
tahanan-tahanan : R1, R2, R3, ... disusun secara seri, maka : Kuat arus (I) yang
lewat masing-masing tahanan sama besar : i = i1 = i2 = i3 = .... - 47 - VS =

Vad = Vab + Vbc + Vcd + ... RS = R1 + R2 + R3 + ... Susunan Paralel Bila


disusun secar paralel, maka : Beda potensial pada masing-masing ujung
tahanan besar ( V = ). i = i1 + i2 + i3 1 1 1 1 = + + +... R p R1 R2 R3
Contoh soal : Tiga buah resistor dengan hambatan masing-masing 1 , 2 , dan 3
. Hitunglah hambatan totalnya jika resistor tersebut dihubungkan secara : a. seri
b. paralel Penyelesaian : a. seri Rs = R1+R2+R3 Rs = 1 + 2 + 3 . Rs = 5 b.
Paralel 1 1 1 1 = + + R p R1 R2 R3 1 1 1 1 = + + Rp 1 2 3 1 11 = Rp 6 6 Rp = 11
- 48 - Menurut hasil perhitungan pada contoh soal di atas besar hambatan
pengganti resistor yang dihubungkan seri lebih besar dari hambatan asalnya.
Sedangkan pada hubungan paralel besar hambatan penggantinya lebih kecil dari
besar hambatan asalnya. Alat-alat rumah tangga yang menggunakan tenaga listrik,
umumnya dihubungkan satu sama lain secara paralel dengan alasan : - Pada
hubungan paralel, jika satu alat rusak, tidak akan mempengaruhi alat lain. - Tiap
alat mendapat tegangan yang sama besar. Alat-Alat Ukur Listrik 1. Galvanometer
Alat ini banyak digunakan untuk mengukur kuat arus dan mempunyai hambatan
yang sangat kecil. Dalam melakukan pengukuran alat ini dipasang seri dengan alat
yang akan diukur. Pada dasarnya galvanometer merupakan alat yang digunakan
untuk mengukur besaran arus listrik. Dengan mengubah skala dan menambah
hambatan paralel ataupun seri galvanometer ini dapat dikembangkan menjadi
ammeter maupun voltmeter. Galvanometer yang pertama dan paling sederhana
dirancang oleh Oersted. Galvanometer Oersted menggunakan dasar hukum BiotSavart. Besarnya simpangan sudut merupakan petunjuk dari besar arus listrik.
Galvanometer Oersted ini tidak praktis, sebab setiap kali melakukan pengukuran
harus diadakan penyetelan terhadap meridian magnet bumi. D'Arsonal selanjutnya
mengembangkan galvanometer kumparan putar. Dalam galvanometer kumparan
putar ini, magnetnya diam sedangkan kumparannya berputar. Perhatikanlah
gambar di samping - 49 - 2. Amperemeter Jika sebuah galvanometer kumparan
putar digunakan untuk mengukur arus listrik dengan skala mili-ampere (arus ini
sangat kecil), maka galvanometer ini telah diubah menjadi mili-amperemeter.
Karena mili-ammeter digunakan untuk mengukur arus listrik maka miliammeter ini
harus dipasang secara seri dan hambatan dalamnya harus kecil. Perhatikanlah di
bawah ini : Supaya mili-amperemeter dapat digunakan untuk mengukur arus listrik
yang lebih besar, harus dipasang suatu hambatan yang paralel dengan hambatandalam dari miliammeter itu. Hambatan paralel ini dikenal sebagai hambatan shunt
dan sebagian-besar arus listrik yang hendak diukur akan melewati hambatan shunt
ini. Sebuah Amperemeter yang mempunyai batas ukur maksimum I Ampere dan
tahanan dalam rd Ohm, supaya dapat dipakai untuk mengukur arus yang kuat
arusnya n x i Ampere harus dipasang Shunt sebesar : RS = 1 rd Ohm n 1 R s =
hambatan shunt r d = hambatan dalam n = pelipatan batas ukur maksimum 3.
Voltmeter. Alat ini digunakan untuk mengukur beda potensial. Didalamnya
mempunyai tahanan dalam yang sangat besar. Pengukuran beda potensial di antara
dua buah titik dalam suatu rangkaian, dapat dilakukan dengan memasang
voltmeter paralel dengan rangkaian itu, sehingga hambatan dalam dari sebuah
voltmeter harus besar sekali. Idealnya sebuah voltmeter mempunyai hambatan tak

berhingga. - 50 - Untuk meningkatkan batas ukur maksimum dari sebuah voltmeter


dapat dilakukan dengan menambah hambatan yang dipasang seri dengan
hambatandalam dari voltmeter itu. Hambatan yang dipasang seri ini dikenal
sebagai hambatan-depan (muka) seperti diperlihatkan pada gambar disamping.
Untuk mengukur beda potensial n x batas ukur maksimumnya, harus dipasang
tahanan depan (Rm): Rm = ( n - 1 ) rd R m = hambatan depan r d = hambatan
dalam voltmeter n = pelipatan batas ukur maksimum Contoh Soal : 1. Sebuah miliamperemeter dengan hambatan dalam 50 ohm mempunyai batas ukur maksimum
1 mA. Berapakan besarnya hambatan parallel (shunt) yang harus dipasang agar mili
amperemeter mempunyai batas ukur sebesar 1A ? Penyelesaian : hambatan dalam
mili-amperemeter r d = 50 ohm 1 A pelipatan batas ukur n = = 1000 1 mA
Besernya hambatan shunt yang harus di pasang : 1 RS = rd n 1 1 RS = 50 = 0,05
1000 1 2. Sebuah voltmeter dengan hambatan dalam 10 k mempunyai batas
ukur 50 volt. Berapakah besarnya hambatan depan yang harus di pasang supaya
voltmeter ini dapat digunakan untuk mengukur beda potensial sampai 500 volt ?
Penyelesaian : hambatan dalam voltmeter r d = 10 k 500 volt pelipatan batas ukur
n = = 10 5 volt - 51 - hambatan depan yang harus dipasang : Rm = ( n - 1 ) rd Rm
= ( 10 - 1 ) 10 k = 90 k 4. Jembatan Wheatstone Dipakai untuk mengukur besar
tahanan suatu penghantar. Jembatan wheatstone terdiri dari empat tahanan
disusun segi empat dan Galvanometer. R1 dan R2 biasanya diketahui besarnya.
R3 tahanan yang dapat diatur besarnya sehingga tidak ada arus yang mengalir
lewat rangkaian B-C-G (Galvanometer). RX tahanan yang akan diukur besarnya.
Bila arus yang lewt G = 0, maka : RX . R2 = R1 . R3 RX = R1 . R3 R2 Persamaan
Rangkaian Arus Searah Elemen yang mempunyai sumber arus Volt dan tahanan
dalam (r) ditutup oleh kawat yang mempunyai tahanan luar R, akan menghasilkan
kuat arus yang besarnya : i= R+r - 52 - Bila beberapa elemen (n buah elemen)
yang masing-masing mempunyai GGL Volt disusun secara seri, kuat arus yang
timbul : i= n. n.r + R Bila beberapa elemen (m buah elemen) yang masing-masing
mempunyai GGL, Volt dan tahanan dalam r disusun secara paralel, kuat arus yang
timbul : i= r +R m Bila beberapa elemen (n buah elemen) yang masing-masing
mempunyai GGL, Volt dan tahanan dalam r disusun secara seri, sedangkan berapa
elemen (m buah elemen) yang terjadi karena hubungan seri tadi dihubungkan
paralel lagi, maka kuat arus yang timbul : i= n . n .r + R m - 53 - Tegangan Jepit
adalah beda potensial kutub-kutub sumber arus bila sumber itu dalam rangkaian
tertutup. Jadi tegangan jepit sama dengan selisih potensial antara kedua ujung
kawat penghubung yang dilekatkan pada kutub-kutub dengan jepitan. Tegangan
jepit ( K ) = i . R Contoh : 20V,1 A 1 2 8V,1 B Hitung : a. Besar arus pada
rangkaian ini ! b. Beda Potensial AB 2 Jawab : 2 VAB = I . RL Menghitung : I= =
1 2 (R 1 + R 2 ) + (rd 1 + rd 2 ) 20 8 (2 + 2) + (1 + 1) = 2A VAB = I(R 1 + R
2 ) = 2(2 + 2) = 8 Volt Hukum Kirchhoff Penerapan hukum Ohm hanya terbatas
pada rangkaian yang sederhana (yang dapat disederhanakan). Untuk suatu
rangkaian yang rumit seperti pada di bawah ini kita harus menggunakan hukum
Kirchoff. Namun demikian hukum Kirchoff dapat digunakan pula untuk menganalisis
suatu rangkaian yang sederhana. Titik-titik a, b, c, dan d disebut sebagai titik-titik

cabang, yakni tempat sambungan beberapa buah konduktor. Sebuah simpal (loop)
adalah suatu rangkaian tertutup. Dalam gambar disamping diperlihatkan tiga buah
simpal (loop) yakni: simpal 1 : eabde simpal 2 : acba simpal3 : cdbc - 54 - 1. Hukum
I Kirchhoff ( Hukum titik cabang ) a. Kuat arus dalam kawat yang tidak bercabang
dimana-mana sama besaranya. b. Pada kawat yang bercabang, jumlah dari kuat
arus dalam masingmasing cabang sama dengan kuat arus induk dalam kawat yang
tidak bercabang. i = i1+i2+i3 c. Jumlah arus yang menuju suatu titik cabang
sama dengan jumlah arus yang meninggalkannya. Bila P adalah cabangnya, maka :
I masuk = I keluar i1 + i2 + i3 = i4 + i5 2. Hukum Kirchoff II ( Hukum rangkaian
tertutup) Jumlah aljabar dari hasil kali iR ditambah dengan jumlah ggl dalam sebuah
simpal sama dengan nol." iR + = 0 Perjanjian Tanda untuk Perubahan
Potensial Untuk menganalisis suatu rangkaian dengan menggunakan hukum II
Kirchoff perlu diperhatikan tanda-tanda perubahan potensial sebagai berikut; 1. Jika
suatu hambatan dilewati searah dengan arah arus listrik, maka perubahan potensial
Vab = - iR, perhatikanlah gambar disamping. Perubahan potensial ini negatif,
artinya dari titik a ke titik b terjadi penurunan potensial sebesar iR. Jika hambatan
itu dilewati berlawanan - 55 - arah dengan arah arus listrik maka terjadi perubahan
potensial sebesar Vcd = + iR, perhatikanlah gambar disamping. Perubahan
potensial ini positif, artinya dari titik c ke titik d terjadi kenaikan potensial sebesar
iR. 2. Jika suatu ggl dilewati arus searah dengan arah ggl, maka terjadi perubahan
potensial sebesar Vab = + e, perhatikanlah gambar di bawah Jika suatu ggl dilewati
arus berlawanan arah dengan arah ggl, maka perubahan potensial sebesar Vab = e perhatikan Gambar di bawah. Contoh Soal Diketahui rangkaian seperti pada
gambar di samping ini, dengan: 1=6V, 2=4V, 3= 8V,R1= 2 dan R2= 4 serta
hambatan-dalam baterai diabaikan. Tentukanlah besar serta arah arus yang
mengalir pada masing-masing baterai! Penyelesaian : Arah arus il, i2 dan i3 pada
mulanya diambil sebarang seperti pada gambar di samping ini. Jika arus i yang
diperoleh dari hasil perhitungan berharga negatif, maka arus sebenarnya
berlawanan arah dengan arah arus yang diambil semula. Hukum I Kirchoff pada titik
cabang e : il + i2 = i3 ................ (1) Hukum II Kirchoff pada loop abefa : i1.R1 - 1 2 = 0 2 i1 6 4 = 0 i1 = + 5 A Tanda + menunjukan bahwa arah arus yang
sebenarnya sesuai dengan apa yang telah ditentukan semula. - 56 - Hukum II
Kirchoff pada loop bcdeb : -i3.R2 + 3 + 2 = 0 -4i3 + 8 + 4 = 0 i3 = + 3 A Dari
persamaan (1) diperoleh : il + i2 = i 3 i2 = 3A 5A i2 = - 2A Tanda - menunjukan
bahwa arah arus yang sebenarnya berlawanan dengan arah arus yang telah
ditentukan semula, yaitu dari e ke b Energi dan Daya Listrik Gambar di samping
menunjukan sebuah baterai dengan ggl dan hambatan dalam r dihubungkan
dengan sebuah resistor dengan hambatan R. Banyaknya elektron yang memasuki
resistor selama waktu t adalah Q. Energi W, yang diterima oleh elektron dari ggl
dalam waktu t sama dengan muatan Q dikalikan dengan ggl nya. W = . Q
Karena Q = I. t, maka W = . I. t Energi yang diterima elektron ini akan
diberikan pada hambatan dalam dan resistor. Hal ini dapat dibuktikan dengan
mensubstitusikan rumus = I (R + r) ke dalam persamaan W = . I. t W= I(R + r).
I. t W = I2R.t + I2r.t Suku pertama adalah energi yang diterima oleh resistor

dengan hambatan R sedangkan suku terakhir adalah energi yang diterima oleh
hambatan dalam r. Energi yang diterima oleh resistor diubah seluruhnya menjadi
panas (pada lampu, energi ini diubah sebagian besar menjadi panas dan sekitar
10% menjadi cahaya). Sehingga besarnya energi, panas yang timbul dalam resistor
selama waktu t adalah: W = I 2R.t Dimana : I R t W = = = = Kuat arus
listrik............ Hambatan .................... Waktu .......................... Energi
listrik ................ - 57 Ampere Ohm ( ) sekon Joule Daya Listrik Daya listrik
didefinisikan sebagai energi listrik persatuan waktu. Jika ada energi listrik W
mengalir dalam waktu t maka daya listrik P adalah : P= W , dengan W = I2Rt
maka t P = I2R Persamaan di atas digunakan untuk menghitung besarnya daya
yang hilang dalam sebuah resistor. Jika tegangan (beda potensial) pada resistor
adalah V maka besarnya daya dalam sebuah resistor adalah: P = I.IR karena V =
IR , maka : P = VI Dimana : I V P Contoh Soal = Kuat arus listrik............ = Beda
potensial.............. = Day listrik .................... Ampere Ohm ( ) Watt 1. Sebuah
lampu listrik mempunyai hambatan 360 , ujung-ujungnya dihubungkan dengan
jala-jala listrik yang mempunyai potensial 120 V dalam waktu 3 menit. Berapakan
energi yang telah digunakan oleh lampu listrik itu ? Penyelesaian Besarnya energi
listrik dapat diselesaikan dengan rumus W = I2R.t , karena V = IR atau I = V/R,
maka diperoleh : 120 2 V2 W= t = x(3 x 60 sekon ) 360 R = 43.200 Joule =43,2 Kilo
joule 2. Sebuah motor penggerak yang bekerja pada beda potensial 120 V
memerlukan arus listrik sebesar 20 A. Tentukanlah daya motor tersebut !
Penyelesaian : Dengan menggunakan rumus P=VI maka diperoleh : P = 120 x 2 =
240 Watt - 58 - Energi Listrik dalam Rumah Dewasa ini telah banyak digunakan
piranti-piranti listrik yang digunakan dalam kehidupan rumah tangga sehari-hari.
Misalnya pengering rambut (hair dryer), penanak nasi (rice cooker), tungku
pemanas, setrika listrik, mesin pendingin, pesawat TV, radio, tape recorder dan lain
sebagainya. Panas yang ditimbulkan ketika arus mengalir melalui material yang
mempunyai hambatan dapat dimanfaatkan pada alat-alat seperti pada gambar di
bawah ini Alat pengering rambut (hair dryer) meniup udara hangat dari koil
sehingga udara hangat ini bertiup dan mengeringkan rambut basah. Prinsip alat ini
juga dimanfaatkan untuk alat pengering pakaian. Bagian bawah setrika listrik terdiri
dari bahan logam yang berhubungan dengan pemanas listrik. Pernanas listrik akan
mengalirkan panasnya pada bahan logam ini sehingga setrika dapat dipakai untuk
mensetrika baju dengan baik. Yang tertera pada piranti-piranti listrik itu adalah
spesifikasi daya. Tetapi yang digunakan oleh pelanggan (konsumen) bukan daya
melainkan energi listriknya. Satuan yang digunakan oleh PLN untuk mengukur
energi pemakaian adalah kWh (kilowatt hour) yang dapat dicatat secara otomatis
pada papan meter seperti pada di samping ini. 1 kilowatt hour (1 kWh) adalah
energi yang dikonsumsi bila daya 1 kW digunakan dalam 1 jam (1 hour): 1 kWh =
103 W 3600 s = 3,6 x 106 J Contoh Soal Berapa banyak orang harus membayar
biaya pemakaian bohlam 100 watt yang dipakai seiama 20 jam jika 1 kwh harganya
Rp 96,5,-? Penyelesaian: Gunakan rumus P = Diketahui: P = 100 watt t = 20 jam 59 W untuk menghitung energi listrik yang terpakai. t Maka : W = P. t = 100
watt.20 jam = 2000 watt jam = 2 kwh Karena harga 1 kwh adalah 96,5,- maka

harga untuk 2 kwh adalah Rp193,- Latihan Soal 1. Arus sebesar 5 Amper mengalir
dalam penghantar metal, berapa coulomb besar muatan q yang berpindah selama 1
menit. 2. Berapa besar kuat arus listrik yang memindahkan muatan 30 coulomb
melalui sebuah penghantar tiap menit. 3. Kuat arus sebesar 8 ampere mengalir
melalui penghantar. Berapa jumlah elektron yang bergerak melalui penghantar
tersebut tiap menit, jika muatan 1 elektron = 1,6 . 10-19 C. 4. Di dalam penghantar
kawat yang penampangnya 1 mm2 terdapat 3.1021 elektron bebas per m3 . Berapa
kecepatan elektron-elektron tersebut, jika dialiri listrik dengan kuat arus 12 ampere.
Berapa kuat arusnya ? 5. Metode ampermeter-voltmeter dipasang sedemikian rupa
untuk maksud mengetahui besar hambatan R. Ampermeter A dipasang seri
terhadap R dan menunjukkan 0,3 A. Voltmeter V dipasang pararel terhadap R dan
menunjukkan tegangan sebesar 1,5 volt. Hitung besar hambatan R. 6. Sebatang
aluminium panjangnya 2,5 m, berpenampang = 5 cm2. Hambatan jenis aluminium
= 2,63.10-8 ohm.meter. Jika hambatan yang ditimbulkan oleh aluminium sama
dengan hambatan yang ditimbulkan oleh sepotong kawat besi yang berdiameter 15
mm dan hambatan jenisnya = 10.10-7 ohm.meter, maka berapakah panjang kawat
besi tersebut ? 7. Sepotong penghantar yang panjangnya 10 meter berpenampang
0,5 mm2 mempunyai hambatan 50 ohm. Hitung hambatan jenisnya. 8. Hambatan
kawat pijar pada suhu 0 0C adalah 6 ohm. Berapa hambatannya pada suhu 10000
c, jika koefesien suhu = 0,004. 9. Hitung hambatan pengganti untuk : a.
Rangkaian pararel dari hambatan 0,6 ohm dan 0,2 ohm b. Rangkaian pararel dari 3
buah DC solonoide yang masing-masing. 10. Hambatan berapa ohm harus
dihubungkan pararel dengan hambatan 12 ohm agar mengahasilkan hambatan
pengganti sebesar 4 ohm. - 60 - 11. Berapa banyak hambatan 40 ohm harus
dipasang pararel agar menghasilkan arus sebesar 15 amper pada tegangan 120
volt. 12. Baterai 24 volt dengan hambatan dalam 0,7 ohm dihubungkan dengan
rangkaian 3 kumparan secara pararel, masing-masing dengan hambatan 15 ohm
dan kemudian diserikan dengan hambatan 0,3 ohm. Tentukan : a. Buatlah sketsa
rangkaiannya. b. Besar arus dalam rangkaian seluruhnya. c. Beda potensial pada
rangkaian kumparan dan antara hambatan 0,3 . d. Tegangan baterai pada
rangkaian. 13. Hambatan yang disusun seperti pada gambar dibawah ini, dipasang
tegangan 30 volt. Tentukanlah : a. Hambatan penggantinya. b. Arus pada
rangkaian. 14. Pada suhu 00 C resistor-resistor tembaga, karbon dan wolfram
masingmasing mempunyai hambatan 100 ohm. Kemudian suhu resistor serentak
dinaikkan menjadi 1000 C. Jika cu = 0,00393 / 0C, c = 0,005 / 0C, wo =
0,0045 / 0C. Maka tentukan hambatan penggantinya jika : a. Resistor-resistor
tersebut disusun seri. b. Resistor-resistor tersebut disusun pararel. 15. Suatu
sumber listrik terdiri dari 120 elemen yang disusun gabungan. Masing-masing
elemen mempunyai GGL = 4,125 volt dan hambatan dalam 0,5 ohm. Kutubkutubnya dihubungkan dengan sebuah hambatan 30 ohm, sehingga kuat arus yang
dihasilkan adalah 2 amper. Bagaimana susunan elemen ? 16. Ditentukan dua
elemen masing-masing dengan GGL 20 volt dan 12 volt dan hambatan dalamnya
1,5 ohm dan 0,5 ohm di rangkai dengan hambatan 18 ohm seperti pada denah di
bawah ini. Tentukanlah : a. Tegangan jepit antara P dan N b. Tegangan jepit antara A

dan B - 61 - 17. Dua baterai mempunyai potensial masing-masing 25 volt dan 10


volt. Hambatan dalam masing-masing baterai adalah 0,4 ohm dan 1 ohm, kedua
baterai tersebut dihubungkan seri dengan hambatan R = 2,5 ohm, seperti terlihat
pada gambar dibawah ini. Tentukanlah : a. Arus I pada rangkaian. b. Misalkan
potensial di a = 0, cari potensial relatif di b dan c. c. Hitung beda potensial antara
titik-titik a dan b , b dan c, c dan a. 18. Dua baterai dengan Emf 20 volt dan 8 volt
dan hambatan dalamnya 0,5 ohm dan 0,2 ohm dihubungkan seri dengan hambatan
R = 5,3 ohm ( lihat gambar ! ) a. Hitung arus pada rangkaian tersebut. b. Misalkan
potensial di a = 0 hitung potensial relatif di titik b dan c. c. Berapa beda potensial
Vab, Vbcdan Vca ? 19. Dua buah hambatan dari 12 ohm dan 5 ohm dihubungkan
seri terhadap baterai 18 volt yang hambatan dalamnya = 1 ohm. Hitunglah : a. Arus
rangkaian. b. Beda potensial antara kedua hambatan tersebut. c. Beda potensial
pada kutub baterai. 20. Hitung usaha dan daya rata-rata yang diperlukan untuk
memindahkan muatan 96.000 coulomb dalam waktu 1 jam pada beda potensial 50
volt. 21. Kuat arus yang sebenarnya 5 ampere mengalir dalam konduktor yang
mempunyai hambatan 20 ohm dalam waktu 1 menit. Tentukanlah : a. Besar energi
listrknya. b. Besar daya listriknya. - 62 - 22. Sebuah tungku listrik yang mempunyai
daya 300 watt hanya dapat dipasang pada beda tegangan 120 volt. Berapa waktu
yang diperlukan untuk mendidihkan 500 gram air dari 28 0C sampai pada titik didih
normalnya. Kalor jenis air = 1 kalori per gram 0C. 23. Kawat penghantar dengan
hambatan total 0,2 ohm menyalurkan daya 10 Kw pada tegangan 250 volt, menuju
pada sebuah pabrik mini. Berapa efisiensi dari transmisi tersebut. 24. Sebuah
Voltmeter yang mempunyai hambatan 1000 ohm dipergunakan untuk mengukur
potensial sampai 120 volt. Jika daya ukur voltmeter = 6 volt, berapa besar
hambatan multiplier agar pengukuran dapat dilakukan? 25. Sebuah galvanometer
dengan hambatan 5 ohm dilengkapi shunt agar dapat digunakan untuk mengukur
kuat arus sebesar 50 ampere. Pada 100 millivolt jarum menunjukkan skala
maksimum. Berapa besar hambatan shunt tersebut. 26. Hitunglah hambatan
pengganti dari rangkaian di bawah ini. 27. Dari rangkaian di bawah ini, maka
tentukan arus yang dihasilkan Baterai. 28. Hitunglah arus yang dihasilkan baterai
pada rangkaian yang dibawah ini. - 63 - 29. Tentukan arus yang dihasilkan baterai
pada rangkaian di bawah ini. 30. Tahanan PA = BN = R. a. Hitung arus yang melalui
cabang ADB dan ACB. b. Hitung beda potensial antara A dan B c. Hitung berapakah
tahanan PA. 31. Hitunglah Vab 32. Untuk rangkaian di bawah ini jika S1 dan S2
ditutup, maka voltmeter (V) akan menunjukkan harga............ - 64 - 33. Dua batang
kawat terbuat dari perak dan platina dihubungkan secara seri. Kawat perak
panjangnya 2 meter, penampangnya 0,5 mm2, hambatan jenisnya 1,6.10-8 ohm
meter. Sedangkan kawat platina panjang 0,48 m. Penampangnya 0,1 mm2 dan
hambatan jenisnya 4.10-8 ohm meter. Hitung berapa kalori panas yang timbul pada
kawat platina, jika ujung-ujung rangkaian tersebut diberi tegangan 12 volt selama 1
menit. 34. Jika di ketahui : r1 = 0,5 ohm ; R1 = 1,5 ohm ; r2 = 1 ohm ; R2 = 2 ohm ;
E1 = 2 V ; E2 = 1 V ; E3 = 1,5 V ; E4 = 2,5 V ; R5 = 2 ohm ; r3 = 0,5 ohm ; R3 = 1
ohm ; r4 = 1 ohm R4 = 2 ohm. Hitunglah I1, I2 dan I3. 35. Pada gambar di samping.
Hitunglah besar tentukan arah dari I1,I2 dan I3? 36. Sebuah bujursangkar ABCD

dibuat dari kawat yang berbeda-beda, tahanan AB = 2 ohm, tahanan BC = 7 ohm,


tahanan CD = 1 ohm. Tahanan DA = 10 ohm sedangkan diagonal BD dihubungkan
dengan tahanan dari 2 ohm. Titik A dihubungkan dengan Kutub + dari elemen
baterai yang tahanan dalamnya 1 ohm sedangkan titik C dihubungkan dengan
kutub - dari elemen tersebut. Kuat arus induk dari kutub + elemen yang masuk ke
titik A adalah 1 Ampere. a. Berapa besar dan arah arus yang melalui diagonal BD. b.
Berapa besar dan arah arus yang lain pada setiap cabang. c. Berapakah GGL
elemen tersebut. - 65 -

RECOMMENDED
LISTRIK DINAMIS
LISTRIK DINAMIS
LISTRIK DINAMIS Arus listrik adalah aliran muatan listrik. Besarnya arus listrik
dinamakan kuat arus listrik. I= Q , Kuat arus listrik adalahan banyaknya muataann
listrik

Listrik dinamis
Listrik dinamis
1. LISTRIK DINAMIS Listrik mengalir Oleh : MUHAIMIN, S.Pd. HP. 085859051888 2.
ARUS LISTRIK + + ++ ++ + +++ Jumlah muatan A = Jumlah muatan B = Jumlah
muatan A = Jumlah muatan

Listrik Dinamis
Listrik Dinamis
MATERI PRESENTASI FISIKA UNTUK ANAK SMA KELAS X PADA SEMESTER GENAP.
SUDAH SAYA SUSUN DENGAN RINCI, MENARIK DAN DETAIL, SEHINGGA
MEMUDAHKAN ANDA UNTUK MEMPELAJARINYA. Kunjungi

Listrik dinamis
Listrik dinamis
werdani sulistya hadi Pend. Fisika 2010 UNNES

Listrik Dinamis

Listrik Dinamis
1. Listrik Dinamis 18ARUS LISTRIKDalam konduktor logam terdapat elektronelektron yang bebas dan mudah untuk bergeraksedangkan pada konduktor
elektrolit, muatan bebasnya

Rangkaian Listrik Dinamis


Rangkaian Listrik Dinamis
Rangkaian Listrik Dinamis / X SMA User Rating: /6 Poor 35 156 Best Rate vote 0
com_content /index.php?option Written by fisikastudycenter Fisikastudycenter.com Contoh Soal

Ulangan harian listrik dinamis susulan


Ulangan harian listrik dinamis susulan
1. ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas/ Semester : X / 2 (Dua)
Kelas : Materi : ListrikDinamis KodeSoal : susulan 1. Kuat arus listrik 2 A mengalir
melalui

Ulangan harian listrik dinamis a


Ulangan harian listrik dinamis a
1. ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas/ Semester : X / 2 (Dua)
Kelas : Materi : ListrikDinamis KodeSoal : susulan 1. Kuat arus listrik 2 A mengalir
melalui

Ulangan harian listrik dinamis b


Ulangan harian listrik dinamis b
1. ULANGAN HARIAN Mata Pelajaran : FISIKA Nama : Kelas/ Semester : X / 2 (Dua)
Kelas : Materi : ListrikDinamis KodeSoal : Remedial 1. Hambatan penghantar akan
membesar bila

Soal Dan Pembahasan Rangkaian Listrik Dinamis

Soal Dan Pembahasan Rangkaian Listrik Dinamis


SOAL DAN PEMBAHASAN RANGKAIAN LISTRIK DINAMIS Contoh Soal dan
Pembahasan Listrik Arus Searah Materi Fisika kelas 1 SMA. Khusus membahas
tentang rangkaian listrik tertutup

Soal Dan Pembahasan Rangkaian Listrik Dinamis


Soal Dan Pembahasan Rangkaian Listrik Dinamis
SOAL DAN PEMBAHASAN RANGKAIAN LISTRIK DINAMIS Contoh Soal dan
Pembahasan Listrik Arus Searah Materi Fisika kelas 1 SMA. Khusus membahas
tentang rangkaian listrik tertutup

Soal Dan Pembahasan Rangkaian Listrik Dinamis


Soal Dan Pembahasan Rangkaian Listrik Dinamis
Pembahasan Rangkaian Listrik Dinamis

3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )


3. listrik dinamis (hukum ohm dan hukum kirchoff )
1. LISTRIKDINAMIS ( HUKUM OHM DAN HUKUM KIRCHOFF ) 2. MATERI SOAL HITUNG
3. MATERI HUKUMOHM HUKUMKIRCHOFF 4. Mengukur kuat arus 5.
Mengukurtegangan listrik 6. HUKUMOHM 7.

Listrik
Listrik
1. LISTRIK 2. Arus ListrikAliran partikel-partikel bermuatan positif yang melalui
konduktordalam suatu rangkaian tertutup (walaupun yang sesungguhnyamengalir
adalah elektron

Fluida Dinamis
Fluida Dinamis

Merupakan buku kumpulan materi belajar mengenai Fluida Dinamis untuk SMA/MA
kelas XI

Fluida dinamis
Fluida dinamis
the-othersideofdown.blogspot.com

Fluida dinamis
Fluida dinamis
Fluida Dinamis untu Fisika Dasar

Fluida dinamis
Fluida dinamis
1. KELOMPOK 4 FLUIDA DINAMIS 2. FLUIDA DINAMIS FLUIDA DINAMISAZAZ
KONTINUITASAZAZ BERNOULLI 3. FLUIDA DINAMIS fluida dinamis adalah fluida
(bisa berupa zat cair,

Kesetimbangan dinamis
Kesetimbangan dinamis
1. Kesetimbangan DinamisPengertian Kesetimbangan DinamisReaksi kimia yang
terjadi di alam seringkali tidak mencapai kesempurnaan. Pada beberapa reaksi,
suatu zat bereaksi

Fluida Dinamis
Fluida Dinamis
All about dinamic fluida

View more

Subscribe to our Newsletter for latest news.

Your email
NEWLETTER
About Terms DMCA Contact
STARTUP - Share & Download Unlimited
Fly UP

Anda mungkin juga menyukai