Fisika Kelas X
Semester 2
[Listrik Dinamis]
NAMA ANGGOTA :
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator
Listrik Dinamis
Rangkaian Tertutup
Rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian listrik terbuka dan
rangkaian listrik tertutup.
Rangkaian listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan
sumber tegangan.
Rangkaian listrik tertutup adalah suatu rangkaian yang sudah dihubungkan dengan
sumber tegangan. Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan
listrik.
Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik pada suatu rangkaian tertutup. Arus
listrik dapat timbul karena ada beda potensial pada dua titik dan arahnya dari potensial
tinggi ke potensial yang lebih rendah.
Keterangan :
t = waktu (s)
CONTOH SOAL
Dalam waktu 5 detik muatan listrik sebanyak 20 coulomb dapat mengalir melalui kawat
penghantar. Berapakah kuat arus listrik tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui : t = 5 detik
Q = 20 C
Ditanya : I = ....?
Jawab
Kuat: arus listrik dapat diukur dengan alat amperemeter, sedangkan Beda potensial
listrik dapat diukur dengan alat voltmeter.
I= = =4A
1. Cara membaca skala hasil ukur amperemeter dan voltmeter
a) Ampermeter
Keterangan : Keterangan :
= 0.24 A = 1,9 A
b) Voltmeter
Keterangan :
Hasil ukur = = 8V
b) Voltmeter
B. Beda Potensial
Potensial listrik adalah banyaknya muatan yang terdapat dalam suatu benda. Suatu
benda dikatakan mempunyai potensial listrik lebih tinggi daripada benda lain, jika benda
tersebut memiliki muatan positif lebih banyak daripada muatan positif benda lain.
Pada gambar terlihat bahwa benda A memiliki muatan positif paling banyak sehingga
benda A mempunyai potensial listrik paling tinggi, disusul benda B, C, baru kemudian D.
Beda potensial listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial
listrik berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi untuk
mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda potensial adalah volt (V).
Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut voltmeter. Secara
matematis beda potensial dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
V= V : beda potensial (V)
W : usaha/energi (J)
Q : muatan listrik (C)
CONTOH SOAL
Untuk memindahkan muatan 4 coulomb dari titik A ke B diperlukan usaha sebesar 10 joule.
Tentukan beda potensial antara titik A dan B!
Penyelesaian:
Diketahui : Q=4C
W = 10 J
Ditanya : V = ... ?
Jawab :
V= = = 2.5 volt
C. Hukum OHM
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa arus listrik mengalir dari
potensial tinggi ke potensial rendah. Dengan kata lain, arus listrik
mengalir karena adanya beda potensial. Hubungan antara beda potensial
dan arus listrik kali pertama diselidiki oleh George Simon Ohm (1787–
1854). Beda potensial listrik disebut juga tegangan listrik.
Arus (I) pada kawat penghantar sebanding dengan beda potensial (V)
yang diberikan ke ujung-ujung kawat penghantar tersebut. Besarnya arus
yang mengalir pada kawat penghantar tidak hanya bergantung pada
tegangan, tetapi juga pada hambatan (R) yang dimiliki kawat terhadap
aliran elektron. Kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan.
Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan:
V=IR
Keterangan :
V = beda potensial (volt)
I = kuat arus (ampere)
R = hambatan kawat penghantar (Ohm)
CONTOH SOAL
Diketahui kuat arus sebesar 0,5 ampere mengalir pada suatu penghantar yang memiliki
beda potensial 6 volt. Tentukan hambatan listrik penghantar tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : V=6V
I = 0,5 A
Ditanya : R = ... ?
Jawab :
R= = = 12
D. Hambatan Listrik
b. Resistor variabel
Resistor variabel yang kita kenal ada dua, yaitu resistor
variabel tipe berputar dan bergeser (rheostat). Pada prinsipnya,
cara kerja kedua resistor ini adalah sama, yaitu memutar atau
menggeser kontak luncur untuk menambah atau mengurangi nilai
hambatan sesuai kebutuhan. Resistor variabel ini dapat kita temui
pada sistem volume di radio, tape recorder, dan alat-alat
elektronik lainnya.
Keterangan: R=
R : hambatan kawat penghantar ()
l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
: hambatan jenis kawat penghantar (m)
CONTOH SOAL
Diketahui sebuah kawat penghantar memiliki panjang 100 m, luas penampang 2,5 mm2,
dan hambatan jenis sebesar 17 × 10-7 m. Tentukan besarnya hambatan kawat tersebut!
Penyelesaian :
Diketahui : l = 100 m
A = 2,5 mm2 = 25 × 10-7 m2
= 17 × 10-7 m
Ditanyakan : R = ... ?
Jawab :
R= = 17 × 10-7 x = 68
Dalam arus listrik terdapat hambatan listrik yang menentukan besar kecilnya arus listrik.
Semakin besar hambatan listrik, semakin kecil kuat arusnya, dan sebaliknya. I ∝ 1/R
Rs = R1 + R2
VAC = VAB + VBC
2. Rangkaian Hambatan Paralel
Hambatan paralel adalah rangkaian yang disusun secara
berdampingan/berjajar. Jika hambatan yang
dirangkai paralel dihubungkan dengan suatu
sumber tegangan, maka tegangan pada ujung-
ujung tiap hambatan adalah sama besar.
Contoh soal :
Tiga buah hambatan, masing-masing nilainya 3Ω, 4Ω, dan 6Ω dirangkai secara paralel.
Hitunglah hambatan penggantinya!
Diketahui : R1 = 3Ω R2 = 4Ω R3 = 6Ω
Ditanya : Rp?
Jawab :
F. Hukum Kirchhoff
1. Hukum I Kirchhoff
“Arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan kuat arus yang keluar pada titik
percabangan tersebut.”
2. Hukum II Kirchhoff
“Jumlah perubahan potensial yang mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian
harus sama dengan nol.” Hukum II Kirchhoff dikenal juga dengan Hukum Loop. Hukum ini
di dasarkan pada hukum kekekalan energi.
∑ + ∑(I x R) = 0
Ketentuan :
a. Semua hambatan (R) dihitung positif.
b. Pada arah perjalanan atau penelusuran rangkaian tertutup (loop), jika sumber arus
berawal dari kutub negatif ke kutub positif atau bertemu dengan kutub positif sumber
tegangan, maka gglnya dihitung positif. Jika sebaliknya dari kutub positif ke kutub
negatif atau bertemu dengan kutub negatif sumber tegangan, maka ggl nya dihitung
negatif.
c. Arus yang searah dengan penelusuran loop dihitung positif, sedang yang berlawanan
dengan arah penelusuran dihitung negatif.
d. Jika hasil akhir perhitungan kuat arus bernilai negatif, maka kuat arus yang sebenarnya
merupakan kebalikan dari arah yang ditetapkan.
Contoh soal :
Hitung kuat arus pada masing-masing penghambat pada
gambar berikut!
Diketahui : E1 = 8V E2 = 18V
R1 = 4Ω R2 = 2Ω R3 = 6Ω
Ditanyakan : I1, I2, dan I3?
Komponen sumber tegangan seperti baterai atau generator listrik yang mengubah energi
tertentu menjadi energi listrik disebut sumber Gaya Gerak Listrik (GGL).
Apabila dua atau lebih sumber ggl (misalnya baterai) disusun seri, ternyata tegangan total
merupakan jumlah aljabar dari tegangan masing-masing sumber ggl.
I = arus yang mengalir (A)
= ggl pengganti seri dari sumber yang
2. Rangkaian GGL Paralel
sejenis (V)
R = hambatan resistor (Ω)
Apabila dua atau lebih sumber ggl (misalnya baterai) rs= hambatan dalam pengganti seri (Ω)
disusun paralel, ternyata tegangan total besarnya sama n = jumlah sumber ggl yang sejenis
dengan tegangan masing-masing sumber ggl dan ε= ggl sumber/baterai (V)
membangkitkan arus yang lebih besar. r = hambatan dalam baterai (Ω)
Contoh soal :
Empat buah resistor masing-masing dengan hambatan 2Ω, 3Ω, 4Ω, dan 5Ω disusun seri.
Rangkaian tersebut dihubungkan dengan ggl 18 V dan hambatan dalam 1,5Ω. Hitunglah kuat
arusnya!
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2 Ω R2 = 3 Ω R3 = 4 Ω R4 = 5 Ω ε = 18 V r = 1.5 Ω
Ditanya : I?
Jawab : Rs = R1+R2+R3+R4 = 2Ω+3Ω+4Ω+ 5Ω = 14 Ω
Apabila sebuah baterai dihubungkan pada suatu rangkaian, arus mengalir dengan
tetap pada satu arah yang disebut arus searah atau DC (direct current). Untuk generator
listrik pada pusat pembangkit tenaga listrik menghasilkan arus bolak-balik atau AC
(alternating current).
a) Arus dan tegangan bolak-balik
b) Nilai effektif
c) Induktor dalam rangkaian arus bolak-balik
Vefff = Iefff =
Dari gambar grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kuat arus berbeda ase 900
terhadap tegangan, dengan tegangan mendahului kuat arus, maka dapat ditulis :
XL = ω L Imaks =
Dari gambar grafik diatas, dapat disimpulkan bahwa kuat arus berbeda ase 900
terhadap tegangan, dengan tegangan tertinggal dari kuat arus, maka dapat ditulis :
XC = Imaks =
V=
Keterangan :
V = tengangan total pada rangkaian (volt)
VR = tengangan pada hambatan (volt)
VL = tengangan pada hambatan (volt)
VC = tengangan pada kapasitor (volt)
2. Hubungan hambatan
Z= Z=
Keterangan :
R = hambatan (ohm)
Z = impedansi (hambatan total)
XC = reaktansi kapasitif (ohm)
XL = reaktansi induktif (ohm)
1. Energi Listrik
Energi listrik adalah energi yang mampu menggerakkan muatan-muatan listrik pada suatu
beda potensial tertentu.
Menurut Hukum Ohm :
Keterangan :
P = Daya Listrik (Watt)
W = Energi listrik (Joule)
Q = Muatan Listrik
(coloumb)
V = Beda potensial (volt)
2. Daya Listrik T = Waktu aliran (sekon)
Daya listrik merupakan laju aliran listrik atau besarnya energi yang R = Hambatan (Ω)
mengalir atau diserap setiap satuan waktu. I = Kuat Arus (ampere)
Contoh soal :
Sebuah hambatan 20 Ω dihubungkan pada baterai yang bertegangan 6 volt. Tentukan daya
yang diserap hambatan dan energi yang diserap hambatan selama setengah menit!
Penyelesaian
Ditanya = Jawab =
Diketahui =
a. P? a. Daya yang diserap memenuhi:
R = 20 Ω
b. W?
V = 6 volt
t = 0,5 menit = 30 s
Pemasangan alat listrik di rumah-rumah dirangkai secara paralel. Hal ini diharapkan agar
tegangan yang melalui alat-alat tersebut besarnya sama. Untuk menghitung besar energi
listrik yang digunakan pada suatu rumah, PLN memasang alat yang disebut kWh (kilowatt
hours) meter (meteran listrik).
1 kWh didefinisikan sebagai daya sebesar 1.000 watt yang digunakan selama 1 jam. Jadi,
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut.
Contoh soal :
Diketahui harga listrik Rp100,00 per kWh. Sebuah rumah memakai 5 lampu dengan daya
masing-masing 60 watt, sebuah kulkas 160 watt, sebuah televisi 80 watt, dan 3 lampu
dengan daya 40 watt. Jika semua alat listrik itu menyala rata-rata 12 jam per hari, maka
berapa besar biaya listrik dalam sebulan?
Diketahui : (5 lampu x 60 watt = 300 watt) + (1 kulkas x 160 watt = 160 watt) + (1 televisi x
80 watt) + (3 lampu x 40 watt = 120 watt) = 660 watt
t = 12 jam x 30 hari = 360 jam
Ditanya : biaya perbulan?
Jawab :
W=Pxt
= 660 watt x 360 jam
= 237.600 watt
= 237,6 kWh
Jadi biaya yang harus dikeluarkan adalah 237,6 x Rp 100,00 = Rp 23.7600,00
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat listrik di rumah :
1. Menggunakan lampu neon daripada lampu pijar
2. Menggunakan alat listrik berdaya rendah
3. Mengatur waktu pemakaian dengan baik
Tugas :
1. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang hukum Ohm? Jelaskan!
2. Jelakan secara singkat apa yang dimaksud dari :
a. Kuat arus
b. Beda potensial
c. Hambatan
3. Arus sebesar 2 A mengalir pada kawat penghantar yang memiliki beda potensial 12 V.
Besar muatan yang mengalir tiap menit pada kawat penghantar itu adalah ……
4. Pada suatu kawat penghantar yang luas penampangnya 0,2 mm 2 mengalir arus listrik
sebesar 0,17 A. Untuk waktu selama satu jam, tentukan:
a. besar muatan yang mengalir,
b. banyaknya elektron yang mengalir, jika muatan elektron 1,6 × 10-19 C!
5. Suatu penghantar panjangnya 2 m dipasang pada beda potensial 6 V, ternyata arus yang
mengalir 3 A. Jika luas penampang kawat 5,5 × 10-2 mm2, maka tentukan :
a. besar hambatan, dan
b. hambatan jenis kawat
6. Sebuah lampu 15 W dan 5 W masing-masing dinyalakan selama 5 dan 12 jam tiap hari.
Tentukan energi listrik yang diperlukan oleh kedua lampu tersebut selama 1 bulan! Jika
PLN menetapkan tarif Rp100,00/kWh, maka berapa biaya yang harus dibayarkan ke PLN?
9. Sebuah peralatan listrik memiliki daya 450 W dan tegangan AC 220 V. Hitunglah arus
maksimum dan hambatannya!
Damari, Ari dan Sri Handayani. 2009. Fisika 1 : Untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
Sumarsono, Joko. 2009. Fisika : Untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional
Widodo, Tri. 2009. Fisika : Untuk SMA / MA Kelas X. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional