(KARAKTERISTIK DIODA)
disusun oleh :
Stefanni Viga Gracia P.
K2316058
Kelas B
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
DAFTAR ISI
A. Judul ....................................................................................................................... 4
B. Tujuan..................................................................................................................... 4
E. Prosedur ............................................................................................................... 11
1. Persiapan ............................................................................................................ 11
B. Tujuan
1. Dapat memahami karakteristik dioda silicon, germanium, dan zener
2. Mengetahui fungsi dioda zener
3. Mengetahui karakteristik dioda ketika dilewatkan sinyal AC.
C. Dasar Teori
Dioda merupakan alat dengan dua terminal yang terbentuk dari dua jenis semi
konduktor (n dan p) yaang disambung, dapat berfungsi sebagai penyearah arus listrik.
Saat panjar maju, jika terminal P dihubungkan dengan kutub (+) baterei, sedang terminal
N dihubungkan dengan kutub (–) baterei, maka dikatakan sambungan diberi prasikap/
prategangan maju (forward biased). Ini ditunjukkan pada gambar 1.
P N
+ -
Gambar 1. Sambungan semikonduktor P-N diberi prasikap maju
Akibat prasikap/panjar maju ini, maka hole di P-N didorong ke N oleh kutub (+)
baterei, elektron bebas di N didorong ke P oleh kutub baterei, dan potensial penghalang
diperkecil sehingga timbul arus listrik yang disebut arus maju (forward current) dari
pembawa muatan mayoritas, seperti ditunjukkan dengan anak panah pada gambar. Arus
ini dipertahankan terus selama baterei tetap memberikan energinya. Sedangkan untuk
panjar balik, jika terminal P dihubungkan dengan kutub baterei – baterei, sedang terminal
N dihubungkan dengan kutub + baterei, maka dikatakan sambungan diberi prasikap balik
(reverse biased). Ini ditunjukkan pada gambar 2.
P N
I=0
+ -
Gambar 2 sambungan semi konduktor P-N diberi prasikap balik.
Akibat prasikap balik ini maka hole di P ditarik oleh kutub kutub baterai menjauhi
sambungan, elektron bebas di N ditarik oleh kutub + baterai menjauhi sambungan,
sehingga daerah muatan ruang dan potensial penghalang diperbesar. Ini mengakibatkan
tidak akan terjadi arus listrik dari pembawa muatan mayoritas. Tetapi terdapat arus
linstrik yang sangat kecil (dalam orde A) yang disebabkan oleh pembawa muatan
minoritas. Seperti telah diuraikan, bahwa semi konduktor tipe P mempunyai muatan
minoritas elektron bebas, sedangkan semi konduktor tipr N mempunyai muatan minoritas
hole yang jumlahnya sangat sedikit, yang adanya akibat suhu. Muatan muatan minoritas
ini mendapat prasikap maju dari baterei sehingga mengalirkan arus yang disebut arus
balik (Io) atau arus jenuh balik (Is). Arus ini tergantung pada suhu. Dari hasil
penyelidikan diketahui bahwa pada Ge Io akan menjadi lipat dua untuk setiap kenaikann
suhu 10⁰C dan pada SI, Io akan menjadi lipat dua setiap kenaikan suhu 6⁰C.
Gambar 3
Gambar paling kiri untuk arus kecil ≈ 100 mA dan dapat menahan tegangan balik
75 V tanpa dadal. Dua yang ditengah untuk arus maju sedang ≈ 500 mA dan dapat
menahan tegangan balik 250 V tanpa dadal, sedang gambar paling kanan untuk arus maju
besar sampai beberapa ampere dan tegangan balik sampai ratusan volt.
Agar dapat memilih dioda sesuai dengan keperluan, orang harus tahu spesifikasi
yang diberikan oleh pabrik dalam lembar data. Beberapa spesifikasi yang penting antara
lain : tegangan puncak, arus maju rata-rata, arus sentakan maju, tegangan maju
maksimum, tegangan maju, arus balik, disipasi daya dan waktu pulih balik. Disamping
itu dioda harus dicek apakah rusak atau tidak. Cara pengecekan dapat dengan
menggunakan multitester yang selektornya diletakkan pada posisi ohm meter. Maka pada
arah maju (prasikap maju) tahanannya akan kecil, pada umumnya < 100Ω. Sedang pada
arah balik (prasikap balik) tahanannya > 5000Ω. Perlu diingat bahwa colok + pada
multitester justru terhubung dengan kutub – baterei, sedang colok – pada multitester
justru terhubung dengan kutub + baterei.
1) Kedua tahanannya (tahanan maju dan balik) sangat besar, maka dioda
telah putus.
2) Kedua tahanannya sangat kecil, maka dioda terhubung singkat.
3) Pada satu arah (forward bias) tahanannya kecil dan pada arah yang lain (reverse
biased) tahanannya besar, maka dioda baik.
Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh hubungan antara arus yang lewat
dengan beda potensian ujung-ujungnya. Karakteristik dioda pada umumnya diberikan
oleh pabrik, tetapi dapat juga diselidiki sendiri dengan rangkaian seperti gambar 5.
Gambar 5.
Dengan memvariasi potensio P dan mencatat V dan I kemudian
menggambarkan dalam grafik, maka diperoleh kurve karakteristik dioda (karakteristik
statis). Pada umumnya hasilnya adalah seperti pada gambar 6.
Gambar 6
Tampak untuk dioda Ge, arus baru mulai ada pada tegangan 0,3 V sedang untuk
dioda Si pada 0,7 V. Tegangan ini sesuai dengan tegangan penghalang pada sambungan
P-N, dan disebut tegangan patah atau tegangan lutut (cut in voltage atau knee voltage).
Tampak pula bahwa arus IR = Io dalam orde µA, sedang arus maju IF dalam orde mA.
Dari lengkungan kurve yang tidak linier, maka tentu saja tahanan dioda tidak tetap, baik
tahanan maju maupun tahanan baliknya. Jika tegangan balik diperbesar maka akan
mencapai keadaan arus meningkat secara tajam, yang hanya dapat dibatasi oleh tahanan
luar. Tegangan kritis ini disebut tegangan dadal (break down voltage = peak inverse
voltage).
Dioda zener Merupakan dioda sambungan P-N dari Si atau Ge yang mendapatkan
pengosongan banyak untuk prasikap balik, yang bekerja didaerah dadal (break down)
dimana arus dibatasi oleh tahanan luar dan disipasi daya dari dioda. Tegangan break
down dari dioda zener terjadi karena pemutusan ikatan kovalen oleh medan listrik yang
kuat, yang terpasang pada daerah pengosongan, akibat tegangan balik yang dipasang. Ini
akan membentuk elektron dan hole yang banyak yang membentuk arus jenuh balik yang
disebut arus zener I2 yang harganya hanya dibatasi oleh tahanan luar.
Karakteristik dioda zener untuk daerah prasikap maju sama dengan dioda lainnya,
sedang untuk daerah prasikap balik seperti ditunjukkan pada Gambar 7. V2 adalah
tegangan dadal zener, I2 min adalah arus minimum untuk terjadinya tegangan dadal, dan
I2 mak adalah arus maksimum zener, yang dibatasi oleh disipasi daya. Karena kurve
tidak vertikal tepat, maka seharusnya mempunyai tahanan yang disebut impedansi
dinamik zener. Tetapi dengan mengidealkan dioda ini, maka dianggap kurve vertikal
tepat, sehingga V2 tepat walau I2 bervariasi.
Gambar 7
Tegangan Zener V2 dari dioda yang dipasarkan ada bermacam-macam, tetapi
berkisar antara 2,4 V – 200 V. Tegangan ini tergantung suhu. Disipasi dayanya
diberikan oleh hasil kali V2I2, harga maksimumnya berkisar antara 150 mW – 50 W.
Untuk dapat bekerja dalam rangkaian dioda zener harus dipasang pada tegangan balik,
dengan tegangan lebih besar sedikit dari V2 dan dalam rangkaian yang arusnya < I2
mak. Secara fisik dioda zener hampir seperti dioda yang lain dan dikenal dengan kode
IN seperti IN 750 (untuk daya 10 W), IN 4000 (untuk daya tinggi).
Penggunaan dioda zener adalah untuk regulator tegangan, untuk referensi
tegangan yang tetap, untuk melindungi alat-alat dari kerusakan akibat kenaikan
tegangan.
LED (Light Emiting Dioda) Adalah dioda sambungan semikonduktor P-N yang
jika diberi prasikap maju akan mengeluarkan cahaya tampak. Simbol dioda ini adalah
LED tidak akan mengeluarkan cahaya jika dipasang pada prasikap balik.
Operasi LED pada arah balik akan menyebabkan LED cepat rusak. Penggunaan LED
adalah untuk indikator, memasukkan informasi ke memori komputer optik, untuk
penggunaan dalam komunikasi yang menggunakan kabel serat optik dan lain-lain.
3. Potensiometer 1 buah
4. Protoboard 1 buah
E. Prosedur
1. Persiapan
a. Alat dan bahan disiapkan
b. Batu baterai dihitung besar tengangannya
c. Ada dua jenis dioda, dibedakan jenisnya sebelum dirangkai pada protoboard
d. Setiap dioda diamati bagian kaki positif dan negatifnya. Bagian dioda yang
memiliki pita, merupakan kaki negatif.
e. Protoboard disiapkan, beserta potensiometer.
f. Sebelum digunakan, ketiga bagian kaki potensiometer diamati yaitu kaki 1, kaki
2, dan kaki 3. Potensiometer dapat mengalirkan tegangan, rangkaian listrik
disambungkan dengan kaki 1 dan kaki 2, atau kaki 1 dan kaki 3.
g. Lampu led diamati bagian kaki positif dan negatifnya, supaya tidak terbalik saat
dirangkaikan pada protoboard.
h. Kabel jumper dan kabel buaya disiapkan secukumnya.
i. Multimeter analog dikalibrasi terlebih dahulu sebelum digunakan.
2. Langkah Kerja
a. Panjar Maju Dioda Biasa
1) Protoboard disiapkan.
2) Potensiometer ditancapkan pada protoboard dan dirangkai gengan komponen
lainya seperti rancangan pada gamber brikut:
3) Potensio dipasang seri dengan dioda dan led (kaki positif dioda ditancapkan
segaris vertikal dengan kaki 3 potensiometer, sedangkan kaki negatif dioda
ditancapkan horizontal pada lubang-lubang protoboard yang segaris vertikal
dengan kaki positif LED)
4) Rangkaian disambungkan dengan sumber tegangan yaitu batu baterai (untuk
menyambungkan rangkaian dengan batu baterai, kaki negatif LED dipasang
kabel jumper yang ditancapkan vertikal kemudian dipasang pada kutub
negatif baterai, sedangkan potensiometer diberi alat bantu yaitu kabel jumper
yang ditancapkan segaris vertikal dengan kaki 2 potensi meter kemudian
dipasang pada kutub positif baterai untuk mengalirkan arus positif) seperti
pada gambar berikut:
Ke kutub positif
Baterai
7) Besarnya tegangan yang terukur pada voltmeter dicatat sebagai data pertama
dimana potensiometer belum diputar.
8) Untuk pengambilan data Arus, ampermeter dipasang seri dengan dioda. (prob
merah ampermeter dipasang segaris vertikal dengan kaki negatif dioda, dan
prob hitam dipasang segaris vertikal dengan kaki positif LED.) seperti pada
gambar berikut:
9) Besarnya arus yang terukur pada ampermeter dicatat sebagai data pertama
dimana potensiometer belum diputar.
10) Potensiometer terus diputar sehingga didapat 5 data hasil perhitungan Arus
dan Tegangan. Untuk rangkaian panjar maju dioada biasa
Nb: gambar rangkaian panjar balik hampir sama, hanya posisi kaki diodanya saja
yang dirubah.
c. Panjar maju Dioda Zener
1) Protoboard disiapkan.
2) Potensiometer ditancapkan pada protoboard
3) Potensio dipasang seri dengan dioda Zener dan LED (kaki positif dioda
ditancapkan segaris vertikal dengan kaki 3 potensiometer, sedangkan kaki
negatif dioda ditancapkan horizontal pada lubang-lubang protoboard yang
segaris vertikal dengan kaki positif LED)
4) Rangkaian disambungkan dengan sumber tegangan yaitu batu baterai (untuk
menyambungkan rangkaian dengan batu baterai, kaki negatif LED dipasang
kabel jumper yang ditancapkan vertikal kemudian dipasang pada kutub
negatif baterai, sedangkan potensiometer diberi alat bantu yaitu kabel jumper
yang ditancapkan segaris vertikal dengan kaki 2 potensi meter kemudian
dipasang pada kutub positif baterai untuk mengalirkan arus positif)
5) Dilakukan pengambilan data V (tegangan) dan I (arus) pada rangkaian panjar
maju dioda biasa. (besar hambatannya diatur oleh potensiometer)
6) Untuk pengambilan data tegangan, voltmeter dipasang paralel dengan dioda.
(prob merah voltmeter ditancapkan segaris vertikal dengan kaki positif dioda,
dan prob hitam ditancapkan segaris vertikal dengan kaki negatif dioda)
7) Besarnya tegangan yang terukur pada voltmeter dicatat sebagai data pertama
dimana potensiometer belum diputar.
8) Untuk pengambilan data Arus, ampermeter dipasang seri dengan dioda. (prob
merah ampermeter dipasang segaris vertikal dengan kaki negatif dioda, dan
prob hitam dipasang segaris vertikal dengan kaki positif LED.)
9) Besarnya arus yang terukur pada ampermeter dicatat sebagai data pertama
dimana potensiometer belum diputar.
10) Potensiometer terus diputar sehingga didapat 5 data hasil perhitungan Arus
dan Tegangan. Untuk rangkaian panjar maju dioda Zener
F. Skema Alat
1. Dioda Biasa
a. Panjar Maju
b. Panjar Balik
2. Dioda Zener
a. Panjar Maju
b. Panjar Balik
G. Hasil Percobaan
1. Dioda Biasa
a. Panjar Maju
No. V (volt) I (A) I (Ma)
1. 0,475 0,000032 0,032
2. 0,5 0,000047 0,047
3. 0,55 0,00015 0,150
4. 0,6 0,0004 0,400
5. 0,8 0,004 4
2.5
2
Series1
1.5
1
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Tegangan (V)
b. Panjar balik
No. V (volt) I (A) I (Ma)
1. 1,2 0 0
2. 1,25 0 0
3. 1,4 0 0
4. 1,5 0 0
5. 3,8 0 0
0.5
0.4 Series1
0.3
0.2
0.1
0 3.8, 0
0 1 2 3 4
Tegangan (V)
2. Dioda Zener
a. Panjar Maju
No. V (volt) I (A) I (Ma)
1. 0,675 0,000028 0,028
2. 0,7 0,0001 0,1
3. 0,75 0,0004 0,4
4. 0,8 0,00205 2,05
5. 0,85 0,003 3
Panjar Maju Dioda Zener untuk V vs I (mA)
3.5
3 0.85, 3
2.5
Arus (I)
1.5
Series1
1
0.5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Tegangan (V)
b. Panjar balik
No. V (volt) I (A) I (Ma)
1. 2,6 0,000006 0,006
2. 2,8 0,000008 0,008
3. 3 0,000011 0,011
4. 3,4 0,000018 0,018
5. 3,7 0,000034 0,034
0.02
0.015 Series1
0.01
0.005
0
0 1 2 3 4
Tegangan (V)
H. Analisis Data
Pada praktikum yang berjudul “Karakteristik Dioda” ini memliki 3 tujuan yaitu
yang pertama untuk memahami dan mengerti karakteristik dioda biasa (Si/Ge),
kemudian untuk mengetahui fungsi dioda zener, dan yang terakhir adalah untuk
mengetahui karakteristik dioda ketika dilewatkan sinyal AC.
Pada dasarnya dioda (Si, Ge, Zener) merupakan alat dengan dua terminal dan
terbentuk dari dua jenis semi konduktor (n dan p) yaang disambung. Fungsi umum
dioada adalah sebagai penyearah arus listrik. Dalam menunjukkan anoda dan katodanya
pabrik memberikan tanda berupa simbol di atas atau gelang pada badan dioda.
Dapat diketahui dalam praktikum ini saat pengambilan data panjar maju, jika
terminal P (anoda) dihubungkan dengan kutub (+) baterei, sedang terminal N (katoda)
dihubungkan dengan kutub (–) baterei, maka dikatakan sambungan diberi prasikap/
prategangan (panjar) maju (forward biased). Akibat prasikap/panjar maju ini, maka
hole di P-N didorong ke N oleh kutub (+) baterei, elektron bebas di N (katoda) didorong
ke P (anoda) oleh kutub baterei, dan potensial penghalang diperkecil sehingga timbul
arus listrik yang disebut arus maju (forward current) dari pembawa muatan. Arus ini
terus dipertahankan selama baterei tetap memberikan energinya. Untuk panjar balik,
jika terminal P (anoda) dihubungkan dengan kutub (–) baterei, sedang terminal N
(katoda) dihubungkan dengan kutub (+) baterei, maka dikatakan sambungan diberi
prasikap balik (reverse biased). Akibat panjar balik ini maka hole di P ditarik oleh kutub
kutub baterai menjauhi sambungan, elektron bebas di N ditarik oleh kutub (+) baterai
menjauhi sambungan, sehingga daerah muatan ruang dan potensial penghalang
diperbesar. Ini mengakibatkan tidak akan terjadi arus listrik dari pembawa muatan
mayoritas. Sambungan semikonduktor P-N pada dioda Si/Ge hanya dapat mengalirkan
arus listrik pada saat diberi prasikap maju (Io diabaikan karena terlalu kecil). Dengan
kata lain sambungan semikonduktor P-N hanya dapat mengalirkan arus ke satu arah.
Jika dioda dibiaskan secara terbalik, maka hole di P ditarik oleh kutub kutub baterai
menjauhi sambungan, elektron bebas di N ditarik oleh kutub (+) baterai menjauhi
sambungan, sehingga daerah muatan ruang dan potensial penghalang diperbesar. Ini
mengakibatkan tidak akan terjadi arus listrik dari pembawa muatan mayoritas. Tetapi
terdapat arus linstrik yang sangat kecil yang disebabkan oleh pembawa muatan
minoritas. Dioda zener merupakan dioda sambungan P-N dari Si atau Ge yang bekerja
didaerah break down, dimana arus dibatasi oleh tahanan luar dan disipasi daya dari
dioda. Tegangan break down dari dioda zener terjadi karena pemutusan ikatan kovalen
oleh medan listrik yang kuat, yang terpasang pada daerah pengosongan, akibat tegangan
balik yang dipasang.
Arus (I)
3
2
Series1
1
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1
Tegangan (V)
Sama seperti percobaan pertama pada rangkaian panjar maju, kami memasang
rangkaian panjar maju tetapi dioda biasa yang berwarna hitam diganti dengan dioda
zener. Kemudian kami mendapat data dan grafik menyerupai data percobaan panjar
maju dioda biasa.
Terbukti bahwa saat pengambilan data panjar maju, jika terminal P (anoda)
dihubungkan dengan kutub (+) baterei, sedang terminal N (katoda) dihubungkan
dengan kutub (–) baterei, maka dikatakan sambungan diberi prasikap/ prategangan
(panjar) maju (forward biased). Akibat prasikap/panjar maju ini, maka hole di P-N
didorong ke N oleh kutub (+) baterei, elektron bebas di N (katoda) didorong ke P
(anoda) oleh kutub baterei, dan potensial penghalang diperkecil sehingga timbul arus
listrik yang disebut arus maju (forward current) dari pembawa muatan. Arus ini terus
dipertahankan selama baterei tetap memberikan energinya.
0.6
0.4
Series1
0.2
0 3.8, 0
0 1 2 3 4
Tegangan (V)
Terbukti bahwa untuk panjar balik, jika terminal P (anoda) dihubungkan dengan
kutub (–) baterei, sedang terminal N (katoda) dihubungkan dengan kutub (+) baterei,
maka dikatakan sambungan diberi prasikap balik (reverse biased). Akibat panjar balik
ini maka hole di P ditarik oleh kutub kutub baterai menjauhi sambungan, elektron bebas
di N ditarik oleh kutub (+) baterai menjauhi sambungan, sehingga daerah muatan ruang
dan potensial penghalang diperbesar. Ini mengakibatkan tidak akan terjadi arus
listrik dari pembawa muatan mayoritas.
Sama seperti percobaan pada rangkaian panjar balik, kami mengganti dioda
biasa yang berwarna hitam dengan dioda zener. Kemudian kami mendapat data yang
berbeda dengan data panjar balik. Perjobaan panjar balik pada dioda zener ini
menghasilkan arus seperti yang ditunjukan pada grafik berikut:
0.02
0.015 Series1
0.01
0.005
0
0 1 2 3 4
Tegangan (V)
Dari data tersebut terbukti teori bahwa dioda zener Merupakan dioda
sambungan P-N dari Si atau Ge yang bekerja didaerah break down dimana arus dibatasi
oleh tahanan luar dan disipasi daya dari dioda. Tegangan break down dari dioda zener
terjadi karena pemutusan ikatan kovalen oleh medan listrik yang kuat, yang terpasang
pada daerah pengosongan, akibat tegangan balik yang dipasang. Ini akan membentuk
elektron dan hole yang banyak yang membentuk arus jenuh balik yang disebut arus
zener yang harganya hanya dibatasi oleh tahanan luar. Fungsi penggunaan dioda zener
adalah untuk regulator tegangan, untuk referensi tegangan yang tetap, untuk melindungi
alat-alat dari kerusakan akibat kenaikan tegangan.
I. Kesimpulan
Dari percobaan berjudul “karakteristik Dioda” kami mendapat kesimpulan:
1. Karakteristik dioda biasa adalah jenis komponen elektronika yang hanya bisa
mengalirkan arus searah (panjar maju) dan tidak bisa mengalirkan arus yang
berlawanan. Akan tetapi berbeda dengan karakteristik dioda zener, yaitu bisa
mengalirkan arus searah, maupun berlawanan arah atau bisa tetap bekerja dikondisi
break down
2. Fungsi dioda zener adalah untuk regulator tegangan, untuk referensi tegangan yang
tetap, untuk melindungi alat-alat dari kerusakan akibat kenaikan tegangan
J. Daftar Pustaka
K. Lampiran
Laporan sementara