Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PRAKTIKUM V

(FLIP FLOP)

MATA KULIAH ELEKTRONIKA DIGITAL

Dosen Pengampu : Yesiana Arimurti, S.Si, M.Sc.

disusun oleh :
Stefanni Viga Gracia P.
K2316058
Kelas B

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2018
Daftar Isi
A. Judul .......................................................................................................................3

B. Tujuan.....................................................................................................................3

C. Dasar Teori.............................................................................................................3

D. Alat dan bahan.....................................................................................................10

E. Prosedur ...............................................................................................................12

1. Perancangan gerbang NAND Bistable sederhana..............................................12

2. Perancangan SR bistable dengan penggunaan gerbang NAND input dibalik ...13

3. Perancangan SR bistable dengan gerbang NOR ................................................14

F. Skema Aalat .........................................................................................................15

1. Rangkaian gerbang NAND Bistable sederhana .................................................15

2. Rangkaian SR bistable dengan penggunaan gerbang NAND input dibalik ......15

3. Rangkaian SR bistable dengan gerbang NOR ...................................................15

G. Aanalisis Data Hasil Percobaan .........................................................................16

1. Data hasil pengamatan rangkaian gerbang NAND Bistable sederhana.............16

2. Data hasil pengamatan rangkaian gerbang NAND Bistable input terbalik .......19

3. Data hasil pengamatan rangkaian gerbang NOR Bistable sederhana ................21

H. Pembahasan .........................................................................................................23

I. Kesimpulan...........................................................................................................26

J. Daftar Pustaka .....................................................................................................27

K. Lampiran..............................................................................................................27
A. Judul
“Flip Flop”

B. Tujuan
1. Mengenal jenis rangkaian JK flip-flop
2. Mengetahui sifat dan prinsip kerja jenis rangkaian JK flip-flop

C. Dasar Teori
Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu bit secara semi
permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari bit yang
disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti
transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja
secara sekuensial. Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil.

Multivibrator adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti aktif, yang
dirancang sedemikian sehingga salah satu piranti bersifat menghantar pada saat piranti lain
terpancung. Multivibrator dapat menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa,
menyerempakkan operasi-operasi aritmatika, serta melaksanakan fungsi-fungsi pokok lainnya
dalam sistem digital. Ada tiga jenis multivibrator,yaitu : astabil, monostabil, dan bistabil. Flip
flop yaitu multivibrator yang keluarannya adalah suatu tegangan rendah atau tinggi, 0 atau 1.
Keluaran ini tetap rendah atau tinggi; untuk mengubahnya, harus didrive oleh suatu masukan
yang disebut pemicu (triger). Sampai datangnya pemicu, tegangan keluaran tetap rendah atau
tinggi untuk selang waktu yang tak terbatas. Salah satu jenis flip-flop adalah flip-flop RS. Flip-
flop ini mempunyai dua masukan dan dua keluaran, di mana salah satu keluarannya (y )
berfungsi sebagai komplemen. Sehingga flipflop ini disebut juga rangkaian dasar untuk
membangkitkan sebuah variabel beserta komplemennya. Flip-flop RS dapat dibentuk dari

Flip-flop adalah rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya


rangkaian ini mampu melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan
yang diberikan kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi
masukan yang diberikan.

Hubungan input-output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop adalah:


1. Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai logika
positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
2. Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai logika
negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
3. Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidak berubah
dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
4. Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran (Q)
berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.

Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q’ selalu berkebalikan dari kondisi
keluaran Q.

Elemen memori yang paling banyak digunakan adalah Flip-Flop (FF). FF adalah suatu
rangkaian logikadengan dua output yang saling berlawanan. Gambar 7.2 menunjukkan
symbol flip-flop secara umum. Untuk FF ada dua keadaan kerja yang mungkin : (1) Q = 0,
Q’=1 : dan (2) Q = 1, Q’ = 0 . FF mempunyai satu input atau lebih yang digunakan untuk
mengoperasikan FF bolak-balik antara dua keadaan tersebut. Sekali sebuah sinyal input
mengoperasikan FF Gate-gate logika kombinatorial. Elemen-elemen memori menuju suatu
keadaan tertentu, FF tersebut akan tetap berada pada keadaan itu meskipun setelah sinyal
inputnya terputus. Ini adalah karakteristik memori dari rangkaian FF.

Flip-flop terdiri dari beberapa jenis antara lain:


 Reset-set (RS) flip-flop
 Set-reset flip-flop dengan clock
 Delay (D) flip-flop
 JK flip-flop
 Master-slave JK flip-flop
 Toggle (T) flip-flop

NAND Gate Latch


Rangkaian dasar Flip-Flop dapat disusun dari dua buah NAND gate atau NOR gate.
Apabila disusun dari NAND gate, disebut dengan NAND gate latch atau secara sederhana
disebut latch, seperti ditunjukkan pada gambar 7.3 (a) Dua buah NAND gate disilangkan
antara output NAND gate-1 dihubungkan dengan salah satu input NAND gate-2, dan
sebaliknya. Output gate (output latch) diberi nama Q dan Q’. Pada kondisi normal kedua
output tersebut saling berlawanan. Input latch diberi nama SET dan RESET. Gambar 7.3 (b)
menunjukkan symbol dari NAND gate latch.

Ikhtisar dari NAND gate latch :

1. SET = 0, RESET = 1 selalu menghasilkan Q = 1, tanpa mempedulikan keadaan output FF


sebelumnya. Ini disebut mengeset atau stting FF pada keadaan 1 atau keadaan tinggi.
2. SET = 1, RESET = 0 selalu menghasilkan Q = 0, tanpa mempedulikan keadaan output FF
sebelumnya. Ini disebut mereset FF pada keadaan 0 atau keadaan rendah.
3. SET = 1, RESET = 1 tidak mempengaruhi keadaan FF. FF tetap berada pada keadaan
sebelumnya.
4. SET = 0 , RESET = 0 adalah keadaan tak menentu dan tidak seharusnya digunakan.
NOR Gate Latch

Dua buah NOR gate yang saling disilangkan dikenal sebagai NOR gate latch, dengan
dua buah output Q dan Q’ yang saling berlawanan serta dua buah input SET dan RESET,
seperti ditunjukkan pada gambar 7.4. Jika logika 1 diberikan pada input S, maka kondisi ini
menyebabkan FF di set ke 1 (Q=1). Jika logika 1 diberikan ke input R, maka kondisi ini
menyebabkan FF di reset ke 0 (Q=0).

Ikhtisar dari NOR gate latch :

1. SET = 1, RESET = 0 selalu menghasilkan Q = 1, tanpa mempedulikan keadaan output FF


sebelumnya. Ini disebut mengeset atau stting FF pada keadaan 1 atau keadaan tinggi.
2. SET = 0, RESET = 1 selalu menghasilkan Q = 0, tanpa mempedulikan keadaan output FF
sebelumnya. Ini disebut mereset FF pada keadaan 0 atau keadaan rendah.
3. SET = 0, RESET = 0 tidak mempengaruhi keadaan FF. FF tetap berada pada keadaan
sebelumnya.
4. SET = 1 , RESET = 1 adalah keadaan tak menentu dan tidak seharusnya digunakan.
5. harga 1 pada SET atau RESET, yang digunakan untuk mengubahnkeadaan FF, dapat
merupakan suatu tegangan DC atau pulsa sesaat.

JK Flip – Flop
JK flip-flop merupakan flip flop yang dibangun berdasarkan pengembangan dari RS flip-
flop. JK flip-flop sering diaplikasikan sebagai komponen dasar suatu counter atau pencacah
naik (up counter) ataupun pencacah turun (down counter). JK flip flop dalam penyebutanya di
dunia digital sering di tulis dengan simbol JK -FF. Dalam artikel yang sedikit ini akan diuraikan
cara membangun sebuah JK flip-flop menggunakan komponen utama berupa RS flip-flop.

Gambar rangkaian diatas memperlihatkan salah satu cara untuk membangun sebuah flip-
flop JK, J dan K disebut masukan pengendali karena menentukan apa yang dilakukan oleh flip-
flop pada saat suatu pinggiran pulsa positif diberikan. Rangkaian RC mempunyai tetapan waktu
yang sangat pendek, hal ini mengubah pulsa lonceng segiempat menjadi impuls sempit. Pada
saat J dan K keduanya 0, Q tetap pada nilai terakhirnya. Pada saat J rendah dan K tinggi,
gerbang atas tertutup, maka tidak terdapat kemungkinan untuk mengeset flip-flop. Pada saat
Q adalah tinggi, gerbang bawah melewatkan pemicu reset segera setelah pinggiran pulsa
lonceng positif berikutnya tiba. Hal ini mendorong Q menjadi rendah . Oleh karenanya J = 0
dan K=1 berarti bahwa pinggiran pulsa lonceng positif berikutnya akan mereset flipflopnya.
Pada saat J tinggi dan K rendah, gerbang bawah tertutup dan pada saat J dan K keduanya tinggi,
kita dapat mengeset atau mereset flip-flopnya. Untuk lebih jelasnya daat dilihat pada tabel
kebenaran JK flip-flop berikut.
Clocked JK Flop-Flop

Gambar 7.10 (a) menunjukkan sebuah clocked JK FF yang ditrigger oleh sisi menuju
positip dari pulsa clock. Input-input J dan K mengontrol keadaan FF dengan cara yang sama
seperti input-input S dan R kecuali satu perbedaan utama : keadaan J = K = 1 tidak
menghasilkan suatu output yang tidak menentu. Untuk keadaan ini FF akan selalu berada
dalam keadaan yang berlawanan.

Bekerjanya FF ini ditunjukkan oleh bentuk gelombang pada gambar 7.11, yang
dapat dianalisa sebagai berikut :

1. Mula-mula semua input adalah 0 dan output Q sama dengan 1.


2. Apabila terjadi sisi menuju positip dari pulsa clock pertama berlangsung
pada kondisi J=0 dan K=1, maka output Q=0
3. Pulsa clock kedua mendapatkan J=0 dan K=0 pada saat melakukan
transisi positipnya, ini menyebabkan output Q tetap pada kondisi sebelumnya
yaitu Q=0.
4. Pulsa clock ketiga mendapatkan J=1 dan K=0 pada saat melakukan transisi
positipnya, ini menyebabkan output Q=1.
5. Pulsa clock keempat mendapatkan J=1 dan K=1 pada saat melakukan transisi
positipnya, ini menyebabkan FF toggle sehingga output Q berlawanan dari
kondisi sebelumnya , yaitu menjadi Q=0.

Dari bentuk gelombang ini hendaknya diperhatikan bahwa FF tidak terpengaruh oleh
sisi menuju negatip dari pulsa clock. JK FF adalah jauh lebih baik dari pada SRFF
karena tidak mempunyai keadaan kerja yang tidak menentu. Keadaan J=K=1, yang
menghasilkan operasi toggle, sangat banyak ditemukan pemakaiannya di dalam semua jenis
alat hitung biner. Oleh Karena itu, JKFF digunakan secara luas pada hampir semua sistem-
sistem digital.
Prinsip Kerja Flip – Flop

1. Jika clock bernilai rendah (0) maka flip-flop J-K master akan tidak aktif, tetapi karena
input clock flip-flop J-K slave merupakan komplemen dari clock flip-flop master
maka flip-flop slave menjadi aktif, dan outputnya mengikuti output flip-flop J-K
master.
2. Jika clock bernilai tinggi (1), flip-flop master aktif sehinga outputnya tergantung pada
input J dan K, pada sisi lain flip-flop slave menjadi tidak aktif karena clock
pemicunya bernilai rendah (0).
3. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat tinggi, master-nya yang aktif dan slavenya
tidak aktif.
4. Pada saat sinyal detak berada pada tingkat rendah, master-nya yang tidak aktif dan
slave-nya yang aktif.
5. Jika input J diberikan bersama-sama dengan tepi naik pulsa pemicu, flip-flop master
akan bekerja terlebih dahulu memantapkan inputnya selama munculnya tepi naik
sampai clock bernilai rendah (0).
6. Setelah clock bernilai rendah (0),flip-flop master akan tidak aktif dan flip-flop slave
bekerja menstransfer keadaan output flip-flop master ke output flip-flop slave yang
merupakan output flip-flop secara keseluruhan.

D. Alat dan bahan


No. Alat dan Bahan Jumlah Gambar
1. Protoboard 1 buah
2. Batu baterai 1 buah

3. IC TTL 7400 1 buah

4. IC TTL 7402 1 buah

5. Kabel jumper 10 buah

6. Kabel buaya 2 buah


7. LED 2 buah

E. Prosedur
1. Perancangan gerbang NAND Bistable sederhana
 Alat dan bahan disiapkan. Yaitu papan percobaan/ protoboard, batu baterai, indikator
output (LED), jumpper, IC TTL 7400, dan kabel penghubung (kabel buaya).
 IC TTL 7400 dipasang pada protoboard, diletakan pada tempat dimana ke-14
kaki IC TTL 7400 tidak saling terhubung.
 Kaki 1 IC TTL 7400 dipasang jumper sebagai penghubung input A.
 Kaki 2 IC TTL 7400 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 6.
 Kaki 3 IC TTL 7400 dipasang kaki positif LED berwarna biru sebagai indikator
output A, sedangkan kaki negatif LED dipasang pada ground.
 Kaki 4 IC TTL 7400 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 3.
 Kaki 5 IC TTL 7400 dipasang jumper sebagai penghubung input B.
 Kaki 6 IC TTL 7400 dipasang kaki positif LED berwarna putih sebagai
indikator output B, sedangkan kaki negatif LED dipasang pada ground.
 Kaki 7 IC TTL 7400 dipasang jumper unuk menghubungkan rangkaian dengan
kutub negatif baterai.
 Kaki 14 IC TTL 7400 dipasang jumper unuk menghubungkan rangkaian dengan
kutub positif baterai.
 Rangkaian gerbang NAND Bistable sederhana sudah siap diamati sifat dan
prinsip kerjanya.
 Untuk pengambilan data, sesuai dengan prosedur kerja yang ada pada modul
petunjuk praktikum. Dimana untuk pengambilan data awal, dimulai dengan
input A = 0, dan input B = 0. Input A= 0 artinya, Input A (kabel jumper yang
menghubungkan kaki 1 IC TTL 7400) di tancapkan pada ground. Sama halnya
dengan input A, input B = 0 berarti input B (kabel jumper yang menghubungkan
kaki 5 IC TTL 7400) di tancapkan pada ground. Sedangkan untuk isyarat input
A= 1 atau input B= 1 berarti bahwa sambungan kabel jumper tidak perlu
ditancapkan pada ground.
 Hasil pengambilan data dicatat pada tabel hasil pengamatan.

2. Perancangan SR bistable dengan penggunaan gerbang NAND input dibalik


 Alat dan bahan disiapkan. Yaitu papan percobaan/ protoboard, batu baterai, indikator
output (LED), jumpper, IC TTL 7400, dan kabel penghubung (kabel buaya).
 IC TTL 7400 dipasang pada protoboard, diletakan pada tempat dimana ke-14 kaki IC
TTL 7400 tidak saling terhubung.
 Kaki 1 IC TTL 7400 dipasang jumper sebagai penghubung input A.
 Kaki 2 IC TTL 7400 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 4.
 Kaki 3 IC TTL 7400 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 9.
 Kaki 5 IC TTL 7400 dipasang jumper sebagai penghubung input B.
 Kaki 6 IC TTL 7400 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 13.
 Kaki 7 IC TTL 7400 dipasang jumper unuk menghubungkan rangkaian dengan kutub
negatif baterai.
 Kaki 8 IC TTL 7400 dipasang kaki positif LED berwarna putih sebagai indikator
output A, sedangkan kaki negatif LED dipasang pada ground.
 Kaki 10 IC TTL 7400 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 11.
 Kaki 11 IC TTL 7400 dipasang kaki positif LED berwarna biru sebagai indikator
output B, sedangkan kaki negatif LED dipasang pada ground.
 Kaki 12 IC TTL 7400 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 8.
 Kaki 14 IC TTL 7400 dipasang jumper unuk menghubungkan rangkaian dengan
kutub positif baterai.
 Rangkaian gerbang NAND dengan input dibalik sudah siap diamati sifat dan
prinsip kerjanya.
 Untuk pengambilan data, sesuai dengan prosedur kerja yang ada pada modul
petunjuk praktikum. Dimana untuk pengambilan data awal, dimulai dengan
input A = 1, dan input B = 1. Input A= 0 artinya, Input A (kabel jumper yang
menghubungkan kaki 1 IC TTL 7400) tidak tertancap pada ground. Sama
halnya dengan input A, input B = 1 berarti input B (kabel jumper yang
menghubungkan kaki 5 IC TTL 7400) tidak tertancap pada ground. Sedangkan
untuk isyarat input A= 0 atau input B= 0 berarti bahwa sambungan kabel jumper
ditancapkan pada ground.
 Hasil pengambilan data dicatat pada tabel hasil pengamatan.
3. Perancangan SR bistable dengan gerbang NOR
 Alat dan bahan disiapkan. Yaitu papan percobaan/ protoboard, batu baterai, indikator
output (LED), jumpper, IC TTL 7402, dan kabel penghubung (kabel buaya).
 IC TTL 7402 dipasang pada protoboard, diletakan pada tempat dimana ke-14
kaki IC TTL 7402 tidak saling terhubung.
 Kaki 1 IC TTL 7402 dipasang kaki positif LED berwarna putih sebagai
indikator output A, sedangkan kaki negatif LED dipasang pada ground.
 Kaki 2 IC TTL 7402 dipasang jumper sebagai penghubung input A.
 Kaki 3 IC TTL 7402 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 4.
 Kaki 4 IC TTL 7402 dipasang kaki positif LED berwarna biru sebagai indikator
output B, sedangkan kaki negatif LED dipasang pada ground.
 Kaki 5 IC TTL 7402 dipasang jumper kemudian disambungkan ke kaki 1.
 Kaki 6 IC TTL dipasang jumper sebagai penghubung input B.
 Kaki 7 IC TTL 7402 dipasang jumper unuk menghubungkan rangkaian dengan
kutub negatif baterai.
 Kaki 14 IC TTL 7402 dipasang jumper unuk menghubungkan rangkaian dengan
kutub positif baterai.
 Rangkaian SR bistable dengan gerbang NOR sudah siap diamati sifat dan
prinsip kerjanya.
 Untuk pengambilan data, sesuai dengan prosedur kerja yang ada pada modul
petunjuk praktikum. Dimana untuk pengambilan data awal, dimulai dengan
input A = 1, dan input B = 1. Input A= 0 artinya, Input A (kabel jumper yang
menghubungkan kaki 1 IC TTL 7402) tidak tertancap pada ground. Sama
halnya dengan input A, input B = 1 berarti input B (kabel jumper yang
menghubungkan kaki 5 IC TTL 7402) tidak tertancap pada ground. Sedangkan
untuk isyarat input A= 0 atau input B= 0 berarti bahwa sambungan kabel
jumper ditancapkan pada ground.
 Hasil pengambilan data dicatat pada tabel hasil pengamatan.
F. Skema Aalat
1. Rangkaian gerbang NAND Bistable sederhana

2. Rangkaian SR bistable dengan penggunaan gerbang NAND input dibalik

3. Rangkaian SR bistable dengan gerbang NOR


G. Aanalisis Data Hasil Percobaan
1. Data hasil pengamatan rangkaian gerbang NAND Bistable sederhana

QA QB
A B
(LED biru) (LED putih)
Start 0 0 1 1

1. 1 0 0 1

2. 1 1 0 1

3. 0 1 1 0

4. 1 1 1 0
5. 0 1 1 0

6. 1 1 1 0

7. 1 0 0 1

8. 1 1 0 1
9. 1 0 0 1

10. 1 1 0 1

11. 0 1 1 0

12. 1 1 1 0
Pada gerbang NAND bistable sederhana, output merupakan komplemen dari input.
Apabila input A diberikan logika 1 dan input B logika 0, maka output QA akan berada pada
logika 0 dan QB pada 1, dan berlaku sebaliknya. Kecuali ketika input A dan input B sama-
sama diberikan logika 1, maka QA dan QB hasilnya sama dengan output logika sebelumnya
seperti pada tabel data percobaan diatas nomor 4 hasil outputnya sama dengan nomor 3. Hal
tersebut akan berulang setiap input A dan B diberi logika 1, yaitu output pada tabel no 6 sama
dengan output tabel no 5, output pada tabel no 8 sama dengan output tabel no 7, output pada
tabel no 10 sama dengan output tabel no 9, dan output pada tabel no 12 sama dengan output
tabel no 11.

2. Data hasil pengamatan rangkaian gerbang NAND Bistable input terbalik


QA QB
A B
(LED biru) (LED putih)
START
1 1 1 1

1 0 1 0
0 0 1 0

RESTART
1 1 1 1

0 1 0 1

0 0 0 1
Gerbang SR Flip-Flop Bistable dengan penggunaan gerbang NAND dengan input balik,
hasil outputnya sama dengan input. Apabila input A dan input B diberikan logika 1, maka
output QA dan QB akan berada pada logika 1. Apabila input A diberikan logika 1 dan input B
logika 0, maka output QA akan berada pada logika 1 dan QB pada logika 0. Kecuali ketika
input A dan input B sama-sama diberikan logika 0, maka output QA dan QB hasilnya sama
dengan hasil sebelumnya seperti pada tabel pengamatan nomor 2 hasil outputnya sama dengan
nomor 1. Kondisi tetap atau tidak berubah menunjukkan bahwa NAND dengan input terbalik
dapat berfungsi sebagai memori.

3. Data hasil pengamatan rangkaian gerbang NOR Bistable sederhana

QA QB
A B
(LED biru) (LED putih)
START
1 1 0 0

1 0 0 1
0 0 0 1

RESTART
1 1 0 0

0 1 1 0

0 0 1 0
Pada SR Flip-flop Bistable Sederhana dengan Gerbang NOR, output merupakan
komplemen dari input. Apabila input A diberikan logika 1 dan input B logika 1, maka output
QA dan QB akan berada pada logika 0. Apabila input A diberikan logika 1 dan input B logika
0, maka output QA juga pada logika 1 dan QB pada logika 0. Kecuali ketika input A dan input
B sama-sama diberikan logika 0, maka output QA dan QB hasilnya sama dengan hasil
sebelumnya seperti pada tabel pengamatan nomor 2 hasil outputnya sama dengan nomor 1.
Kondisi tetap atau tidak berubah menunjukkan bahwa NOR AB dapat berfungsi sebagai
memori.

H. Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul “Flip-Flop” ini memliki 2 tujuan yaitu yang pertama yaitu
untuk mengenal jenis rangkaian JK flip-flop dan yang kedua yaitu mengetahui sifat dan prinsip
kerja jenis rangkaian JK flip-flop.

Pada dasarnya, Flip-Flop adalah rangkaian digital yang digunakan untuk menyimpan satu
bit secara semi permanen sampai ada suatu perintah untuk menghapus atau mengganti isi dari
bit yang disimpan. Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti
transistor, resistor dan dioda yang di rangkai menjadi suatu gerbang logika yang dapat bekerja
secara sekuensial. Nama lain dari flip-flop adalah multivibrator bistabil. Multivibrator adalah
suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti aktif, yang dirancang sedemikian sehingga
salah satu piranti bersifat menghantar pada saat piranti lain terpancung. Flip-flop adalah
rangkaian yang mempunyai fungsi pengingat (memory). Artinya rangkaian ini mampu
melakukan proses penyimpanan data sesuai dengan kombinasi masukan yang diberikan
kepadanya. Data yang tersimpan itu dapat dikeluarkan sesuai dengan kombinasi masukan yang
diberikan.

Hubungan input-output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop adalah:


5. Set, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai logika
positif (1) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
6. Reset, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) bernilai logika
negatif (0) saat dipicu, apapun kondisi sebelumnya.
7. Tetap, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan keluaran (Q) tidak berubah
dari kondisi sebelumnya saat dipicu.
8. Toggle, yaitu jika suatu kondisi masukan mengakibatkan logika keluaran (Q)
berkebalikan dari kondisi sebelumnya saat dipicu.

Secara ideal berdasar perancangan kondisi keluaran Q’ selalu berkebalikan dari kondisi
keluaran Q.

Untuk membuktikan dasar teori diatas, kami telah melakukan praktikum yang berjudul
“Flip-Flop”. Dalam praktikum ini, terdapat 3 macam percobaan yaitu percobaan menguji
rangkaian gerbang NAND Bistable sederhana, rangkaian SR bistable dengan penggunaan
gerbang NAND dengan input dibalik dan percobaan rangkaian SR bistable dengan gerbang
NOR.

Pertama-tama kami melakukan percobaan menguji rangkaian gerbang NAND Bistable


sederhana untuk mengetahui sifat dan karakter rangkaian tersebut sebagai fungsi memory,
kami mendapatkan data hasil percobaan yaitu: Pada gerbang NAND bistable sederhana, output
merupakan komplemen dari input. Apabila input A diberikan logika 1 dan input B logika 0,
maka output QA akan berada pada logika 0 dan QB pada 1, dan berlaku sebaliknya. Kecuali
ketika input A dan input B sama-sama diberikan logika 1, maka QA dan QB hasilnya sama
dengan output logika sebelumnya seperti pada tabel data percobaan diatas nomor 4 hasil
outputnya sama dengan nomor 3. Hal tersebut akan berulang setiap input A dan B diberi logika
1, yaitu output pada tabel no 6 sama dengan output tabel no 5, output pada tabel no 8 sama
dengan output tabel no 7, output pada tabel no 10 sama dengan output tabel no 9, dan output
pada tabel no 12 sama dengan output tabel no 11.
Kemudian percobaan yang kedua yaitu menguji rangkaian SR bistable dengan
penggunaan gerbang NAND dengan input dibalik untuk mengetahui sifat dan karakter
rangkaian tersebut sebagai fungsi memory, kami mendapatkan data hasil percobaan yaitu: pada
Gerbang SR Flip-Flop Bistable dengan penggunaan gerbang NAND dengan input balik, hasil
outputnya sama dengan input. Apabila input A dan input B diberikan logika 1, maka output
QA dan QB akan berada pada logika 1. Apabila input A diberikan logika 1 dan input B logika
0, maka output QA akan berada pada logika 1 dan QB pada logika 0. Kecuali ketika input A
dan input B sama-sama diberikan logika 0, maka output QA dan QB hasilnya sama dengan
hasil sebelumnya seperti pada tabel pengamatan nomor 2 hasil outputnya sama dengan nomor
1. Kondisi tetap atau tidak berubah menunjukkan bahwa NAND dengan input terbalik dapat
berfungsi sebagai memori.

Kemudian percobaan yang ketiga yaitu menguji rangkaian percobaan rangkaian SR


bistable dengan gerbang NOR untuk mengetahui sifat dan karakter rangkaian tersebut sebagai
fungsi memory, kami mendapatkan data hasil percobaan yaitu: Pada SR Flip-flop Bistable
Sederhana dengan Gerbang NOR, output merupakan komplemen dari input. Apabila input A
diberikan logika 1 dan input B logika 1, maka output QA dan QB akan berada pada logika 0.
Apabila input A diberikan logika 1 dan input B logika 0, maka output QA juga pada logika 1
dan QB pada logika 0. Kecuali ketika input A dan input B sama-sama diberikan logika 0, maka
output QA dan QB hasilnya sama dengan hasil sebelumnya seperti pada tabel pengamatan
nomor 2 hasil outputnya sama dengan nomor 1. Kondisi tetap atau tidak berubah menunjukkan
bahwa NOR AB dapat berfungsi sebagai memori.

Jadi, berdsarkan hasil praktikum yang berjudul “Flip-Flop” ini terbukti bahwa pada
gerbang NAND bistable sederhana saat diberi input berlogika 1 dan 0 maka outputnya
komplemen dari inputnya, begitu juga sebaliknya. Kemudian, gerbang NAND bistable
sederhana berfungsi sebagai memori apabila kedua input (A dan B) berlogika 1, maka
outputnya sama dengan output sebelumnya.SR bistable dengan gerbang NAND input terbalik
saat diberi input berlogika 1 dan 0 maka outputnya akan berlogika sama dengan inputnya, dan
memiliki sifat memory saat input A dan B berlogika 0 maka outputnya akan bernilai sama
dengan output sebelumnya.SR bistable dengan gerbang NOR saat diberi input 1 dan 0 maka
outputnya komplemen dari inputnya, begitu juga sebaliknya. Kemudian, gerbang SR bistable
dengan gerbang NOR berfungsi sebagai memori apabila kedua input A dan B diberi logika 0,
maka outputnya sama dengan output sebelumnya. Hal ini sesuai dengan teori hubungan input-
output ideal yang dapat terjadi pada flip-flop, dan fungsi Flip-Flop sebagai memory.

 Menjawab tugas dari Asisten:


1. Pengertian Bistable multivibrator:
Multivibrator adalah suatu rangkaian regeneratif dengan dua buah piranti aktif,
yang dirancang sedemikian sehingga salah satu piranti bersifat menghantar pada
saat piranti lain terpancung. Multivibrator dapat menyimpan bilangan biner,
mencacah pulsa, menyerempakkan operasi-operasi aritmatika, serta melaksanakan
fungsi-fungsi pokok lainnya dalam sistem digital.
2. Penerapan Flip-flop dalam bidang elektrnika:
 Sebagai pencacah pulsa
 Memory
 Counter
 Menyerempakan operasi aritmatika
 Menyimpan data informasi 1 bit biner
3. Perbedaan tiap rangkaian:
 Pada NAND bistable sederhana saat diberi input berlogika 1 dan 0 maka
outputnya komplemen dari inputnya, begitu juga sebaliknya. Gerbang NAND
bistable sederhana berfungsi sebagai memori apabila kedua input (A dan B)
berlogika 1, maka outputnya sama dengan output sebelumnya..
 Gerbang SR bistable dengan gerbang NAND input terbalik saat diberi input
berlogika 1 dan 0 maka outputnya akan berlogika sama dengan inputnya, dan
memiliki sifat memory saat input A dan B berlogika 0 maka outputnya akan
bernilai sama dengan output sebelumnya.
 SR bistable dengan gerbang NOR saat diberi input 1 dan 0 maka outputnya
komplemen dari inputnya, begitu juga sebaliknya. Kemudian, gerbang SR
bistable dengan gerbang NOR berfungsi sebagai memori apabila kedua
input A dan B diberi logika 0, maka outputnya sama dengan output
sebelumnya.

I. Kesimpulan
 J-K Flip-flop merupakan pengembangan dari S-R Flip-flop. J-K Flip-flop memiliki 3
terminal Input J, K dan CL (Clock).
 Pada NAND bistable sederhana saat diberi input berlogika 1 dan 0 maka outputnya
komplemen dari inputnya, begitu juga sebaliknya. Gerbang NAND bistable sederhana
berfungsi sebagai memori apabila kedua input (A dan B) berlogika 1, maka outputnya
sama dengan output sebelumnya..
 Gerbang SR bistable dengan gerbang NAND input terbalik saat diberi input berlogika
1 dan 0 maka outputnya akan berlogika sama dengan inputnya, dan memiliki sifat
memory saat input A dan B berlogika 0 maka outputnya akan bernilai sama dengan output
sebelumnya.
 SR bistable dengan gerbang NOR saat diberi input 1 dan 0 maka outputnya
komplemen dari inputnya, begitu juga sebaliknya. Kemudian, gerbang SR bistable
dengan gerbang NOR berfungsi sebagai memori apabila kedua input A dan B diberi
logika 0, maka outputnya sama dengan output sebelumnya.

J. Daftar Pustaka
Aminah, N. S. (2013). Logika Biner dan Pencacah. Dalam N. S. Aminah, Logika Biner dan
Pencacah (hal. 86). Surakarta: UNS Press.

Rendy Andriyanto, S. U. (2014, Desember 27). Teknik Digital. Rangkaian Flip Flop Dasar,
hal. 6-8.

unissula. (2012, Juni 4). unissula. Diambil kembali dari cyber.unissula.ac.id:


http://cyber.unissula.ac.id/DIRBA/member/210603026/file/RANGKAIAN%20SEKU
ENSIAL%20FIX%20OK.pdf

UNY. (2018, Maret 27). staffnew. Diambil kembali dari staffnew.uny.ac.id:


http://staffnew.uny.ac.id/upload/131755729/pendidikan/Flip-Flop.pdf

Yesiana Arimurti, J. (2018). Petunjuk Praktikum Elektronika Digital. Dalam J. Yesiana


Arimurti, Petunjuk Praktikum Elektronika Digital (hal. 18). Surakarta: P. Fisika UNS.

K. Lampiran
Work sheet
Laporan sementara:

Anda mungkin juga menyukai