Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIKUM VI

(DECODER)

MATA KULIAH ELEKTRONIKA DIGITAL

Dosen Pengampu : Yesiana Arimurti, S.Si, M.Sc.

disusun oleh :
Stefanni Viga Gracia P.
K2316058
Kelas B

PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2018
Daftar Isi
A. Judul ....................................................................................................................... 3

B. Tujuan..................................................................................................................... 3

C. Dasar Teori ............................................................................................................. 3

D. Alat dan bahan ....................................................................................................... 9

E. Prosedur ............................................................................................................... 11

1. Perancangan rangkaian Decode 2 ke 4 .............................................................. 11

2. Perancangan rangkaian Decode 3 ke 8 .............................................................. 12

F. Skema Aalat ......................................................................................................... 15

1. Rangkaian Decoder 2 to 4 .................................................................................. 15

2. Rangkaian Decoder 3 to 8 .................................................................................. 15

G. Aanalisis Data Hasil Percobaan ......................................................................... 16

1. Data hasil pengamatan rangkaian Decoder 2 ke 4 ............................................. 16

2. Data hasil pengamatan rangkaian Decoder 3 ke 8 ............................................. 17

H. Pembahasan ......................................................................................................... 19

I. Kesimpulan........................................................................................................... 25

J. Daftar Puataka ..................................................................................................... 26

K. Lampiran .............................................................................................................. 27

1. Percobaan Decoder 2 to 4 .................................................................................. 27

2. Percobaan decoder 3 to 8 ................................................................................... 28

3. Laporan Semantara ............................................................................................ 32

4. Worksheet .......................................................................................................... 33
A. Judul
“Decoder”

B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami operasi rangkaian Decorder serta dapat membuatnya
untuk keperluan tertentu.

C. Dasar Teori
Decoder adalah suatu rangkaian rangkaian digital yang dapat mengubah informasi biner
dari suatu kode ke dalam kode yang lain dan sering disebut sebut sebagai demultiplekser.
Sebagai contoh decorder BCD –to- seven segment adalah decorder yang mengubah angka
desimal dalam kode BCD (Binary Coded Decimal) ke 7 segmen keluaran yang dapat
menampilkan display angka desimal. Decoder secara umum mengikuti aturan n to 2𝑛 ,
dimana n adalah jumlah input dan 2𝑛 adalah jumlah output. Sehingga decoder adalah
rangkaian digital dalam bentuk rangkaian kombinasi dengan n variabel input dan 2𝑛 variabel
output. Tiap masukan kombinasi biner 1 dan 0 dianggap sebagai satu nilai masukan.

Nama "Decoder" berarti menerjemahkan atau memecahkan kode informasi dari satu
format ke format yang lain, jadi decoder digital mengubah satu set sinyal input digital
menjadi kode desimal setara pada outputnya.

Decoder Biner adalah jenis perangkat logika digital lainnya yang memiliki input kode
2-bit, 3-bit atau 4-bit tergantung pada jumlah line input data, jadi decoder yang memiliki satu
set dua atau lebih bit akan didefinisikan sebagai memiliki kode n-bit, dan oleh karena itu akan
mungkin untuk mewakili 2n nilai yang mungkin. Jadi, decoder umumnya menafsirkan nilai
biner ke yang tidak biner dengan menetapkan salah satu dari n outputnya dengan logika "1".
Jika binary decoder menerima n input (biasanya dikelompokkan sebagai biner tunggal atau
angka Boolean) akan mengaktifkan satu dan hanya satu dari yang 2n output berdasarkan itu
input dengan semua output lainnya dinonaktifkan.

Decoder Biner 2 to 4
Contoh sederhana di atas dari decoder biner 2-to-4 tline terdiri dari sebuah susunan
dari empat gerbang AND. 2-input biner berlabel A dan B decoded (diterjemahkan) ke dalam
satu dari 4 output , maka deskripsi dari decoder biner 2-to-4. Setiap output mewakili satu dari
miniterms dari 2 input variabel, (masing-masing output = sebuah miniterm). Input biner A
dan B menentukan output line dari Q0 to Q3 adalah "HIGH" pada tingkat logika "1"
sedangkan output yang tersisa dipegang "LOW" pada logika "0" sehingga hanya satu output
yang dapat aktif (HIGH) pada satu waktu. Oleh karena itu, output line mana pun adalah
"HIGH" yang mengidentifikasi kode biner yang ada pada input, dengan kata lain, "de-codes"
input biner. Beberapa decoder biner memiliki pin input tambahan berlabel "Enable" yang
mengontrol output dari perangkat. Input tambahan ini memungkinkan output decoder
dinyalakan "ON" atau "OFF" sesuai kebutuhan. Jenis decoder biner ini biasa digunakan
sebagai "alamat memory decoder" dalam aplikasi memory mikroprosesor.

Dapat dikatakan bahwa sebuah decoder biner adalah Demultiplexer dengan garis data
tambahan yang digunakan untuk mengaktifkan decoder. Cara lain untuk melihat rangkaian
decoder adalah dengan menganggap input A, B dan C sebagai sinyal alamat. Setiap
kombinasi A, B atau C mendefinisikan alamat memory yang unik.
Namun, kadang-kadang diperlukan untuk memiliki Decoder Biner dengan sejumlah
output lebih besar dari yang tersedia, jadi dengan menambahkan lebih banyak input, decoder
berpotensi memberikan 2n selebihnya output. Jadi, misalnya, sebuah decoder dengan 3 input
biner ( n = 3 ), akan menghasilkan decoder 3-to-8 line (TTL 74138) dan 4 input ( n = 4 ) akan
menghasilkan 4-to-16 line decoder (TTL 74154) dan seterusnya. Tapi decoder juga bisa
memiliki output kurang dari 2n seperti BCD ke seven-segment decoder (TTL 7447) yang
memiliki 4 input dan hanya 7 output aktif yang mendorong display daripada 16 (24) output
penuh seperti yang diinginkan. mengharapkan. Disini jauh lebih besar 4 (3 data plus 1 enable)
to 16 line biner decoder yang lebih besar telah diimplementasikan dengan menggunakan dua
decoder yang lebih kecil dari 3-to-8.

Decoder Biner NAND 2-to-4 Line


Untuk decoder NAND, hanya satu output yang bisa LOW dan sama dengan logika
"0" pada waktu tertentu, dengan semua output lainnya menjadi HIGH pada logika "1".
Decoder juga tersedia dengan pin input "Enable" tambahan yang memungkinkan output yang
dapat didecode untuk diputar "ON" atau "OFF" dengan menerapkan logika "1" atau logika
"0" untuk itu. Jadi misalnya, ketika mengaktifkan input pada tingkat logika “0”, (EN = 0)
semua output adalah “OFF” pada logika “0” (untuk gerbang AND) terlepas dari keadaan
input A dan B. Umumnya untuk menerapkan fungsi pengaktifan gerbang 2-input AND atau
NAND diganti dengan gerbang 3-input AND atau NAND. Pin input tambahan mewakili
fungsi enable.

IC Digital

IC Digital pada dasarnya adalah rangkaian switching yang tegangan Input dan
Outputnya hanya memiliki 2 (dua) level yaitu “Tinggi” dan “Rendah” atau dalam kode binary
dilambangkan dengan “1” dan “0”.

 IC Digital pada umumnya berfungsi sebagai :


 Flip-flop
 Gerbang Logika (Logic Gates)
 Timer
 Counter
 Multiplexer
 Calculator
 Memory
 Clock
 Microprocessor (Mikroprosesor)
 Microcontroller

Hal yang perlu dingat bahwa IC (Integrated circuit) merupakan Komponen


Elektronika Aktif yang sensitif terhadap pengaruh Electrostatic Discharge (ESD). Jadi,
diperlukan penanganan khusus untuk mencegah terjadinya kerusakan pada IC tersebut.

• IC 7404

Dengan menggunakan IC tipe 7404, berbeda dengan gerbang sebelumnya (AND &
OR), gerbang NOT hanya mempunyai 1 input dan 1 output. Sehingga dalam IC terdapat 6
gerbang NOT, dengan 6 input dan 6 output. Operasi gerbang : Gerbang ini merupakan fungsi
inverter dari input. Jadi jika input berharga 0 maka outputnya akan berharga 1 dan begitu pula
sebaliknya, sehingga didapat persamaan :

Y = Ā.

• IC 7408
Gerbang-gerbang dasar sudah terkemas dalam sebuah IC (Integrated Circuit), untuk
gerbang AND digunakan IC tipe 7408. Karena dalam hal ini akan digunakan masukan / input
sebanyak 3 buah maka dengan menggabungkan 2 gerbang dapat diperoleh 3 input yang
dimaksud (dengan cara menghubungkan output kaki 3 ke input kaki 4 atau lima seperti
terlihat pada gambar di bawah. Gerbang dasar hanya mempunyai 2 harga yaitu 0 dan 1.
Berharga 0 jika tegangan bernilai 0 - 0,8 Volt dan berharga 1 jika tegangan bernilai 2 - 5
Volt. Operasi gerbang : Jika semua input terhubung dengan ground atau semuanya terlepas
maka outputnya akan berharga 0, sehingga lampu indicator tidak menyala. Begitu pula jika
hanya salah satu terlepas dan input lainnya diberi tegangan input sebesar Vcc, lampu tetap
tidak akan menyala. Lampu akan menyala jika semua input diberi tegangan sebesar Vcc,
sehingga berharga 1.Dengan melihat tabel pada data percobaan, akan didapat persamaan pada
output, yaitu :Y = A • B • C

Y = (AB) C
• IC 74LS138
IC 74LS138 merupakan ic decoder yang terdiri dari 6 input dan 8 output dan ic ini
dirancang untuk kecepatan tinggi seperti memory dekoder dan sistem transmisi data. Dalam
IC dekoder ini memiliki 3 input select dan 3 input enable.

IC 74LS138 mempunyai kaki yang terdiri dari :

• Kaki 1,2,3 : merupakan kaki input select A,B,C


• Kaki 4,5,6 : merupakan kaki input enable G1,G2,G3 atau G1,dan G2note1
• Kaki 8 : merupakan ground
• Kaki 7,8,9,10,11,12, 13,14,15 : merupakan output
• Kaki 16 : merupakan VCC

CARA KERJA:

Apabila salah satu input berlogika 1 maka output akan berlogika 1,dan apabila 3 input
disatukan yang select maupun enable maka salah satu output atau Y akan berlogika 0.
Jika A,B,C diberi tegangan Low, maka Y0 akan berlogika 0.
Jika B,C diberi tegangan Low, maka Y1 akan berlogika 0.
Jika A,C diberi tegangan Low, maka Y2 akan berlogika 0.
Jika C diberi tegangan Low, maka Y3 akan berlogika 0.
Jika A,B diberi tegangan Low, maka Y4 akan berlogika 0.
Jika B diberi tegangan Low, maka Y5 akan berlogika 0.
Jika A diberi tegangan Low, maka Y6 akan berlogika 0.
Jika A,B,C diberi tegangan High, maka Y7 akan berlogika 0.
D. Alat dan bahan
No. Alat dan Bahan Jumlah Gambar
1. Protoboard 1 buah
2. Batu baterai 1 buah

3. IC TTL 74138 1 buah

4. IC TTL 7408 1 buah

IC TTL 7404 1 buah

5. Kabel jumper 20 buah


6. Kabel buaya 2 buah

7. LED 8 buah

E. Prosedur
1. Perancangan rangkaian Decode 2 ke 4
1) Alat dan bahan disiapkan. Yaitu papan percobaan, IC 7404, IC 7408, jumper,
kabel buaya, LED (indikator) dan baterai.
2) IC7404 dan IC7408 dipasang pada protoboard dimana ke 28 kakinya tidak
tersambung satu sama lain. Pada kaki 1 IC7408 dipasang jumper yang
digunakan sebagai input x, kemudian kaki 3 IC7404 dipasang jumper yang
digunakan sebagai input y. Kemudian untuk Vcc, jumper dipasang pada kaki 14
IC7404 dan kaki 7 IC7404 disalurkan menuju ground dengan bantuan kabel
jumper.
3) Kaki 1 IC7404 dihubungkan dengan kaki 10 dan kaki 12 IC7408.
4) Kaki 2 IC7404 dihubungkan dengan kaki 1 dan kaki 4 IC7408
5) Kaki 3 IC7404 dihubungkan dengan kaki 5 dan kaki 13 IC7408
6) Kaki 4 IC7404 dihubungkan dengan kaki 2 dan kaki 9 IC7408.
7) Kaki 3 IC7408, kaki 6 IC7408, kaki 8 IC7408, dan kaki 11 IC7408
dihubungkan dengan kaki positif LED sebagai indikator. Sedangkan kaki
negatif LED digroundkan.
8) Kaki 7 IC7404 yang telah disambungkan dengan ground dihubungkan dengan
kutub baterai negarif sedangkan kaki 14 IC7404 yang dipasang jumper sebagai
Vcc dihubungkan dengan kutub baterai positif.
9) Kaki 1 IC7404 sebagai input x digroundkan sehingga nilai inputnya 0 dan kaki
3 IC7404 sebagai input y digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian
LED diamati.
10) Kaki 1 IC7404 sebagai input x digroundkan sehingga nilai inputnya 0 dan kaki
3 IC7404 sebagai input y dibiarkan sehingga nilai inputnya 1. Kemudian LED
diamati.
11) Kaki 1 IC7404 sebagai input x dibiarkan sehingga nilai inputnya 1 dan kaki ke
3 IC7404 sebagai kode y digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian
LED diamati.
12) Kaki 1 IC7404 sebagai input x dibiarkan sehingga nilai inputnya 1 dan kaki 3
IC7404 sebagai input y dibiarkan sehingga nilai inputnya 1. Kemudian LED
diamati
13) Hasil pengamatan dicatat dalam tabel pengamatan.

2. Perancangan rangkaian Decode 3 ke 8


1) Alat dan bahan disiapkan. Yaitu papan percobaan, IC 74138, jumper, kabel
buaya, LED (indikator) dan baterai.
2) IC 74138 dipasang di protoboard dengan ke 16 kakinya yang tidak saling
terhubung.
3) Pada kaki 1, 2 dan 3 IC74138 dipasang jumper yang digunakan sebagai input
A1, A2 dan A3.
4) Kaki 4, 5 dan 6 IC74138 dipasang jumper yang digunakan sebagai enabel E1,
E2 dan E3.
5) Kaki 8 IC74138 dipasang jumper sebagai ground dan kaki 16 IC74138 sebagai
Vcc.
6) Kaki 7, kaki 9, kaki 10, kaki 11, kaki 12, kaki 13, kaki 14, dan kaki 15 IC74138
dihubungkan dengan kaki positif LED sebagai indikaker. Sedangkan kaki
negative LED digroundkan.
7) Kaki 8 IC74138 yang disambungkan dengan ground dihubungkan dengan kutub
negatif baterai sedangkan kaki 16 IC74138 sebagai Vcc dihubungkan dengan
kutub positif baterai.
8) Kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 yang digunakan sebagai kode A1, A2, dan
A3 nilai inputnya bersifat bebas bisa 0 bisa 1. Kemudian kaki 6 IC74138
sebagai kode E1 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 4 IC74138
sebagai kode E2 dan kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 nilai inputnya bersifat
bebas bisa 0 bisa 1 . Kemudian LED diamati.
9) Pada kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai A1, A2, dan A3 boleh
digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya bersifat bebas bisa 0 bisa 1.
Kemudian kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1
sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 5 IC74138 sebagai kode
E3 boleh digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya bersifat bebas bisa
0 bisa 1 . Kemudian LED (lampu indicaker) diamati.
10) Kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3 boleh
digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya bersifat bebas bisa 0 bisa 1.
Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 digroundkan sehingga nilai
inputnya 0 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138
sebagai kode E2 boleh digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya
bersifat bebas bisa 0 bisa 1 . Kemudian LED diamati.
11) Kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3 digroundkan
sehingga nilai inputnya 0, kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan
sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4
IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian
LED diamati.
12) Kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1, kaki 2
IC74138 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A2, dan A3 digroundkan sehingga
nilai inputnya 0. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan
sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4
IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian
LED diamati.
13) Kaki 2 IC74138 sebagai kode A2 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1, kaki 1
IC74138 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, dan A3 digroundkan sehingga
nilai inputnya 0. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan
sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4
IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian
LED diamati.
14) Kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 2 IC74138 sebagai kode A2
dibiarkan sehingga nilai inputnya 1, kaki 3 IC74138 sebagai kode A3
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode
E3 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode
E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya
0. Kemudian LED diamati.
15) Pada kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 2 IC74138 sebagai kode A2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0, kaki 3 IC74138 sebagai kode A3
dibiarkan sehingga nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode
E3 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode
E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya
0. Kemudian LED diamati.
16) Kaki 2 IC74138 sebagai kode A2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0, kaki 1
IC74138 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, dan A3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138
sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian LED
diamati.
17) Kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 digroundkan sehingga nilai inputnya 0, kaki 2
IC74138 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A2, dan A3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4
IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian
LED diamati.
18) Pada kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3
dibiarkankan sehingga nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode
E3 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode
E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya
0. Kemudian LED diamati.
19) Hasil dicatat dalam tabel pengamatan.
F. Skema Aalat
1. Rangkaian Decoder 2 to 4

2. Rangkaian Decoder 3 to 8
G. Aanalisis Data Hasil Percobaan
1. Data hasil pengamatan rangkaian Decoder 2 ke 4
X Y 𝑫𝟎 𝑫𝟏 𝑫𝟐 𝑫𝟑

0 0 1 0 0 0

0 1 0 0 0 0

1 0 0 0 0 0

1 1 1 1 1 1

Pada percobaan rangkaian Decorder 2 ke 4, saat kaki 1 IC7404 sebagai input x


digroundkan (nilai input 0) dan kaki 3 IC7404 sebagai input y digroundkan (nilai input 0)
LED yang kami amati menunjukan bahwa lampu pada 𝐷0 menyala sengangkan untuk lapu
pada 𝐷1 , 𝐷2 , dan 𝐷3 padam. Kemudian pada percobaan selanjutnya, yaitu saat kaki 1 IC7404
sebagai input x digroundkan (nilai inputnya 0) dan kaki 3 IC7404 sebagai input y dibiarkan
(nilai inputnya 1) LED yang kami amati menunjukan bahwa pada 𝐷0 , 𝐷1 , 𝐷2 , dan 𝐷3 semua
led padam. Kemudian pada percobaan selanjutnya, yaitu saat kaki 1 IC7404 sebagai input x
dibiarkan (nilai inputnya 1) dan kaki ke 3 IC7404 sebagai kode y digroundkan (nilai
inputnya 0) LED yang kami amati menunjukan bahwa pada 𝐷0 , 𝐷1 , 𝐷2 , dan 𝐷3 semua led
padam, sama seperti percobaan sebelumnya. Kemudian, pada percobaan yang terakhir, yaitu
saat kaki 1 IC7404 sebagai input x dibiarkan (nilai inputnya 1) dan kaki 3 IC7404 sebagai
input y dibiarkan (nilai inputnya 1) LED yang kami amati menujukan bahwa pada 𝐷0 , 𝐷1 , 𝐷2 ,
dan 𝐷3 semua led menyala. Kejadian ini tidak seharusnya terjadi pada praktikum Decorder.
Karena menurut teori tabel kebenaran, lampu yang seharusnya menyalah adalah seperti yang
ditunjukan pada tabel berikut:

X Y 𝑫𝟎 𝑫𝟏 𝑫𝟐 𝑫𝟑

0 0 1 0 0 0

0 1 0 1 0 0

1 0 0 0 1 0

1 1 0 0 0 1

Kesalahan hasil percobaan pada praktikum seperti ini disebabkan karena mungkin saat
praktikan melakukan percobaan, kabel jumper atau LED yang dipasang belum menancap
sempurna pada protoboard. Sehingga membuat aliran listik yang mengalir tidak terdistribusi
sempurna.
2. Data hasil pengamatan rangkaian Decoder 3 ke 8
Input Enabel Output

𝑨𝟎 𝑨𝟏 𝑨𝟐 𝑬𝟏 𝑬𝟐 𝑬𝟑 𝑭𝟎 𝑭𝟏 𝑭𝟐 𝑭𝟑 𝑭𝟒 𝑭𝟓 𝑭𝟔 𝑭𝟕

X X X 1 X X 1 1 1 1 1 1 1 1

X X X X 1 X 1 1 1 1 1 1 1 1

X X X X X 0 1 1 1 1 1 1 1 1

0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1

0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1

1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1

0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1

1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1

0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1

1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0

Pada percobaan rangkaian Decorder 3 ke 8, kami melakukan 11 tahap percobaan.


Yang pertama, saat Kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 yang digunakan sebagai kode
A1, A2, dan A3 nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1. Kemudian kaki 6 IC74138 sebagai
kode E1 dibiarkan ( nilai inputnya 1) sedangkan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 dan kaki 5
IC74138 sebagai kode E3 nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1, semua led yang kami
amati menunukan bahwa F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6 , dan F7 menyala.
Yang ke dua, saat kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai A1, A2, dan A3 boleh
digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1. Kemudian
kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 dibiarkan (nilai inputnya 1) sedangkan kaki 6 IC74138
sebagai kode E1 dan kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 boleh digroundkan atau dibiarkan
sehingga nilai inputnya bersifat bebas bisa 0 bisa 1, led yang kami amati sama seperti tahapan
praktikum sebelumya, semua lampu menyala.
Yang ketiga, saat kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3
boleh digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1.
Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 digroundkan (nilai inputnya 0) sedangkan kaki 6
IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 boleh digroundkan atau
dibiarkan sehingga nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1, led yang kami amati masih sama
seperti tahapan praktikum sebelumya, semua lampu menyala.
Yang ke empat, saat kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3
digroundkan (nilai inputnya 0), kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan (nilai
inputnya 1) sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F0 dan 7 LED menyala
yaitu F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6.
Yang ke lima, saat kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dibiarkan (nilai inputnya 1), kaki 2
IC74138 sebagai kode A2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 digroundkan (nilai inputnya
0). Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan (nilai inputnya 1) sedangkan kaki 6
IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai
inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang
dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F1 dan 7 LED menyala yaitu F0 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6 .
Yang ke enam saat kaki 2 IC74138 sebagai kode A2 dibiarkan sehingga nilai inputnya
1, kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 digroundkan
sehingga nilai inputnya 0. Kemudian kaki ke 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai
kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati
mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F2 dan
7 LED menyala yaitu F0 , F1 , F3 , F4 , F5 , F6 , F7.
Yang ketujuh saat, kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 2 IC74138 sebagai kode
A2 dibiarkan (nilai inputnya 1), kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 digroundkan sehingga
nilai inputnya 0. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F3 dan 7 LED menyala
yaitu F0 , F1 , F2 , F4 , F5 , F6, F7.
Yang kedelapan saat kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 2 IC74138 sebagai
kode A2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0, kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 dibiarkan
sehingga nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai
kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati
mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F4 dan
7 LED menyala yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F5 , F6 , F7.
Yang kesembilan saat kaki 2 IC74138 sebagai kode A2 digroundkan (nilai inputnya 0),
kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F5 dan 7 LED menyala
yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F6 , F7.
Yang kesepuluh kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 digroundkan sehingga nilai inputnya
0, kaki 2 IC74138 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A2, dan A3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1
sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F6 dan 7 LED menyala
yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F7.
Yang ke sebelas kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3
dibiarkankan sehingga nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan
sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138
sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati
mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F7 dan
7 LED menyala yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6.
Dari hasil percobaan pengamatan rangkaian Decoder 3 ke 8 kami cocokan dengan tabel
kebenaran yang ada pada landasan teori dan hasilnya cocok.

H. Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul “Decorder” ini memliki tujuan yaitu untuk memahami
operasi rangkaian Decorder serta dapat membuatnya untuk keperluan tertentu.
Pada dasarnya, Decorder adalah Decoder adalah suatu rangkaian rangkaian digital yang
dapat mengubah informasi biner dari suatu kode ke dalam kode yang lain dan sering disebut
sebut sebagai demultiplekser. Nama "Decoder" berarti menerjemahkan atau memecahkan
kode informasi dari satu format ke format yang lain, jadi decoder digital mengubah satu set
sinyal input digital menjadi kode desimal setara pada outputnya. Decoder Biner adalah jenis
perangkat logika digital lainnya yang memiliki input kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit tergantung
pada jumlah line input data, jadi decoder yang memiliki satu set dua atau lebih bit akan
didefinisikan sebagai memiliki kode n-bit, dan oleh karena itu akan mungkin untuk mewakili
2n nilai yang mungkin. Jadi, decoder umumnya menafsirkan nilai biner ke yang tidak biner
dengan menetapkan salah satu dari n outputnya dengan logika "1". Jika binary decoder
menerima n input (biasanya dikelompokkan sebagai biner tunggal atau angka Boolean) akan
mengaktifkan satu dan hanya satu dari yang 2n output berdasarkan itu input dengan semua
output lainnya dinonaktifkan. Dari decoder biner 2-to-4 tline terdiri dari sebuah susunan dari
empat gerbang AND. 2-input biner berlabel A dan B decoded (diterjemahkan) ke dalam satu
dari 4 output , maka deskripsi dari decoder biner 2-to-4. Setiap output mewakili satu dari
miniterms dari 2 input variabel, (masing-masing output = sebuah miniterm). Input biner A
dan B menentukan output line dari Q0 to Q3 adalah "HIGH" pada tingkat logika "1"
sedangkan output yang tersisa dipegang "LOW" pada logika "0" sehingga hanya satu output
yang dapat aktif (HIGH) pada satu waktu. Oleh karena itu, output line mana pun adalah
"HIGH" yang mengidentifikasi kode biner yang ada pada input, dengan kata lain, "de-codes"
input biner. Beberapa decoder biner memiliki pin input tambahan berlabel "Enable" yang
mengontrol output dari perangkat. Input tambahan ini memungkinkan output decoder
dinyalakan "ON" atau "OFF" sesuai kebutuhan.

Untuk membuktikan teori tersebut, praktikum ini dilakukan. Dengan menggunakan


IC7404, IC7208, dan IC74138. Pertama-tama kami melakukan percobaan pengamatan LED
indikator pada rangkaian decorder biner 2 to 4 sebagai berikut:

Pada percobaan rangkaian Decorder 2 ke 4, saat kaki 1 IC7404 sebagai input x


digroundkan (nilai input 0) dan kaki 3 IC7404 sebagai input y digroundkan (nilai input 0)
LED yang kami amati menunjukan bahwa lampu pada 𝐷0 menyala sengangkan untuk lapu
pada 𝐷1 , 𝐷2 , dan 𝐷3 padam. Kemudian pada percobaan selanjutnya, yaitu saat kaki 1 IC7404
sebagai input x digroundkan (nilai inputnya 0) dan kaki 3 IC7404 sebagai input y dibiarkan
(nilai inputnya 1) LED yang kami amati menunjukan bahwa pada 𝐷0 , 𝐷1 , 𝐷2 , dan 𝐷3 semua
led padam. Kemudian pada percobaan selanjutnya, yaitu saat kaki 1 IC7404 sebagai input x
dibiarkan (nilai inputnya 1) dan kaki ke 3 IC7404 sebagai kode y digroundkan (nilai
inputnya 0) LED yang kami amati menunjukan bahwa pada 𝐷0 , 𝐷1 , 𝐷2 , dan 𝐷3 semua led
padam, sama seperti percobaan sebelumnya. Kemudian, pada percobaan yang terakhir, yaitu
saat kaki 1 IC7404 sebagai input x dibiarkan (nilai inputnya 1) dan kaki 3 IC7404 sebagai
input y dibiarkan (nilai inputnya 1) LED yang kami amati menujukan bahwa pada 𝐷0 , 𝐷1 , 𝐷2 ,
dan 𝐷3 semua led menyala. Kejadian ini tidak seharusnya terjadi pada praktikum Decorder.
Karena menurut teori tabel kebenaran, lampu yang seharusnya menyalah adalah seperti yang
ditunjukan pada tabel berikut:

X Y 𝑫𝟎 𝑫𝟏 𝑫𝟐 𝑫𝟑

0 0 1 0 0 0

0 1 0 1 0 0

1 0 0 0 1 0

1 1 0 0 0 1

Kesalahan hasil percobaan pada praktikum seperti ini disebabkan karena mungkin saat
praktikan melakukan percobaan, kabel jumper atau LED yang dipasang belum menancap
sempurna pada protoboard. Sehingga membuat aliran listik yang mengalir tidak terdistribusi
sempurna.

Percobaan kedua adalah mengamati indikator output rangkaian Decorder 3 ke 8, kami


melakukan 11 tahap percobaan, yaitu seperti berikut:
Tahap pertama, saat Kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 yang digunakan sebagai kode
A1, A2, dan A3 nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1. Kemudian kaki 6 IC74138 sebagai
kode E1 dibiarkan ( nilai inputnya 1) sedangkan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 dan kaki 5
IC74138 sebagai kode E3 nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1, semua led yang kami
amati menunukan bahwa F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6 , dan F7 menyala.
Yang ke dua, saat kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai A1, A2, dan A3 boleh
digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1. Kemudian
kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 dibiarkan (nilai inputnya 1) sedangkan kaki 6 IC74138
sebagai kode E1 dan kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 boleh digroundkan atau dibiarkan
sehingga nilai inputnya bersifat bebas bisa 0 bisa 1, led yang kami amati sama seperti tahapan
praktikum sebelumya, semua lampu menyala.
Yang ketiga, saat kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3
boleh digroundkan atau dibiarkan sehingga nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1.
Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 digroundkan (nilai inputnya 0) sedangkan kaki 6
IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 boleh digroundkan atau
dibiarkan sehingga nilai inputnya dibuat bebas bisa 0 bisa 1, led yang kami amati masih sama
seperti tahapan praktikum sebelumya, semua lampu menyala.
Yang ke empat, saat kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3
digroundkan (nilai inputnya 0), kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan (nilai
inputnya 1) sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F0 dan 7 LED menyala
yaitu F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6.
Yang ke lima, saat kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dibiarkan (nilai inputnya 1), kaki 2
IC74138 sebagai kode A2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 digroundkan (nilai inputnya
0). Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan (nilai inputnya 1) sedangkan kaki 6
IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai
inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang
dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F1 dan 7 LED menyala yaitu F0 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6 .
Yang ke enam saat kaki 2 IC74138 sebagai kode A2 dibiarkan sehingga nilai inputnya
1, kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 digroundkan
sehingga nilai inputnya 0. Kemudian kaki ke 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai
kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati
mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F2 dan
7 LED menyala yaitu F0 , F1 , F3 , F4 , F5 , F6 , F7.
Yang ketujuh saat, kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 2 IC74138 sebagai kode
A2 dibiarkan (nilai inputnya 1), kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 digroundkan sehingga
nilai inputnya 0. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F3 dan 7 LED menyala
yaitu F0 , F1 , F2 , F4 , F5 , F6, F7.
Yang kedelapan saat kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 2 IC74138 sebagai
kode A2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0, kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 dibiarkan
sehingga nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai
kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati
mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F4 dan
7 LED menyala yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F5 , F6 , F7.
Yang kesembilan saat kaki 2 IC74138 sebagai kode A2 digroundkan (nilai inputnya 0),
kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A3 dibiarkan sehingga
nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F5 dan 7 LED menyala
yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F6 , F7.
Yang kesepuluh kaki 1 IC74138 sebagai kode A1 digroundkan sehingga nilai inputnya
0, kaki 2 IC74138 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A2, dan A3 dibiarkan sehingga nilai
inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan sehingga nilai inputnya 1
sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138 sebagai kode E2
digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati mengindikatorkan
bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F6 dan 7 LED menyala
yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F7.
Yang ke sebelas kaki 1, kaki 2 dan kaki 3 IC74138 sebagai kode A1, A2, dan A3
dibiarkankan sehingga nilai inputnya 1. Kemudian kaki 5 IC74138 sebagai kode E3 dibiarkan
sehingga nilai inputnya 1 sedangkan kaki 6 IC74138 sebagai kode E1 dan kaki 4 IC74138
sebagai kode E2 digroundkan sehingga nilai inputnya 0. Kemudian led yang kami amati
mengindikatorkan bahwa dari 8 buah LED yang dipadang, ada 1 LED yang mati yaitu F7 dan
7 LED menyala yaitu F0 , F1 , F2 , F3 , F4 , F5 , F6.
Dari hasil percobaan pengamatan rangkaian Decoder 3 ke 8 kami cocokan dengan tabel
kebenaran yang ada pada landasan teori dan hasilnya cocok.
Hal ini menunjukan bahwa teori Decorder terbukti pada praktikum yang kami lakukan.

 Menjawab tugas dari Asisten:

Fungsi kaki IC 7404, IC 7408, IC 740138


1. IC 7404
2. IC7408
3. IC74138
No Fungsi
kaki
1 Input select A
2 Input select B
3 Input select C
4 Input Enable E1
5 Input Enable E2
6 Input Enable E3
7 Output
8 Ground
9 Output
10 Output
11 Output
12 Output
13 Output
14 Output
15 Output
16 Vcc

I. Kesimpulan
Dari praktikum berjudul “Decoder” ini, dapat disimpulkan bahwa:

 Pada percobaan Decode 2 ke 4 didapatkan sebagai berikut:


1. Ketika input x bernilai 0 dan input y bernilai 0 maka LED D1 akan menyala
karena LED D1 memiliki nilai output 1
2. Ketika input x bernilai 0 dan input y bernilai 1 maka LED D2 akan menyala
karena LED D2 memiliki nilai output 1
3. Ketika input x bernilai 1 dan input y bernilai 0 maka LED D3 akan menyala
karena LED D3 memiliki nilai output 1
4. Ketika input x bernilai 1 dan input y bernilai 1 maka LED D4 akan menyala
karena LED D4 memiliki nilai output 1
 Pada percobaan Decode 3 ke 8 didapatkan sebagai berikut:
1. Ketika input A1, A2, A3, E2 dan E3 bernilai bebas namun harus diperlakukan
sama (bernilai 0 atau 1 semuanya) dan E1 bernilai 1 maka LED dari F1 sampai F8
akan menyala semua
2. Ketika input A1, A2, A3, E1 dan E3 bernilai bebas namun harus diperlakukan
sama (bernilai 0 atau 1 semuanya) dan E2 bernilai 1 maka LED dari F1 sampai F8
akan menyala semua
3. Ketika input A1, A2, A3, E2 dan E1 bernilai bebas namun harus diperlakukan
sama (bernilai 0 atau 1 semuanya) dan E3 bernilai 0 maka LED dari F1 sampai F8
akan menyala semua
4. Ketika input A1, A2, A3, E2 dan E1 bernilai 0 dan E3 bernilai 1 maka LED pada
F1 akan mati karena outputnya bernilai 0
5. Ketika input A2, A3, E2 dan E1 bernilai 0 sedangkaninput A1 dan E3 bernilai 1
maka LED pada F2 akan mati karena outputnya bernilai 0
6. Ketika input A1, A3, E2 dan E1 bernilai 0 sedangkan input A2 dan E3 bernilai 1
maka LED pada F3 akan mati karena outputnya bernilai 0
7. Ketika input A3, E2 dan E1 bernilai 0 sedangkan input A1 , A2 dan E3 bernilai 1
maka LED pada F4 akan mati karena outputnya bernilai 0
8. Ketika input A1 , A2, E2 dan E1 bernilai 0 sedangkan input A3 dan E3 bernilai 1
maka LED pada F5 akan mati karena outputnya bernilai 0
9. Ketika input A2,E2 dan E1 bernilai 0 sedangkan input A1 , A3 dan E3 bernilai 1
maka LED pada F6 akan mati karena outputnya bernilai 0
10.Ketika input A1, E2 dan E1 bernilai 0 sedangkan input A2 , A3 dan E3 bernilai 1
maka LED pada F7 akan mati karena outputnya bernilai 0
11.Ketika input E2 dan E1 bernilai 0 sedangkan input A1, A2 , A3 dan E3 bernilai 1
maka LED pada F8 akan mati karena outputnya bernilai 0

J. Daftar Puataka
Anonim. (2017, September 26). Nexperia. Dipetik April 3, 2018, dari Channel Analog
Multiplexer: https://assets.nexperia.com/documents/data-sheet/74HC_HCT4051.pdf

Kho, D. (2018, Januari 1). Teknik Elektronika. Dipetik April 3, 2018, dari pengertian IC:
https://teknikelektronika.com/pengertian-ic-integrated-circuit-aplikasi-fungsi-ic/
Kramer. (2017, 12 12). Belajar Elektronika. Dipetik April 3, 2018, dari Belajar Elektronika:
http://www.tespenku.com/2017/12/rangkaian-decoder.html

K. Lampiran
1. Percobaan Decoder 2 to 4
• Tahap 1

• Tahap 2

• Tahap 3
• Tahap 4

2. Percobaan decoder 3 to 8
• Tahap 1

• Tahap 2

• Tahap 3
• Tahap 4

• Tahap 5

• Tahap 6
• Tahap 7

• Tahap 8

• Tahap 9

• Tahap 10
• Tahap 11
3. Laporan Semantara
4. Worksheet

Anda mungkin juga menyukai