Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN JOB III

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DIGITAL 2

“ RANGKAIAN KOMBINASI ENCODER DAN DECODER DENGAN


MENGGUNAKAN SEVENT SEGMENT“

OLEH :

Nama : Bayu Setiawan (062130320071)

Kelas : 3EA

Kelompok : 5 (Lima)

Partner : Wenva Qonita Lutfia (062130320074)

Dosen Pengampu : Sabilal Rasyad, ST.,Mkom

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRONIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum Elektronika Digital
yaitu rankaian kombinasi Encoder dan Decoder denga menggunakan Seven Segment.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Praktikum Elektronika Digital. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah pemahaman kami sebagai mahasiswa. Saya ucapkan terima kasih kepada partner
saya yaitu Wenva Qonita Lutfia dan rekan rekan sekelas yang membantu menelesaikan
pratikum ini. Serta pratikum ini tidak akan sukses tanpa bimbingan dosen pengampu saya
yaitu Bapak Sabilal Rasyad, ST.,Mkom. Dan banyak pihak lain yang tidak dapat saya
sebutkan satu-persatu.

Saya menyadari, laporan praktikum ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Palembang, 08 Desember 2022

Bayu setiawan

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………..... ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….... 1

1.1 Tujuan Praktikum ………………………………………………………………..... 1

1.2 Latar Belakang …………………………………………..……………………..…. 1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………..… 3

2.1 Teori Dasar ………………………………………………………………………... 3

2.2 Peralatan dan Komponen ………………………………………………….…….... 7

2.3 Prosedur Praktikum ………………………………………………………….…..... 7

2.4 Data Percobaan ……………………………………………...…………….………. 7

2.5 Diagram Rangkaian Percobaan ……………………………………………….…....8

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..…..…. 9

3.1 Analisa ………………………………………………………………………......… 9

3.2 Kesimpulan ……………………………………………………………...……..….. 9

3.3 Saran ……………………………………………………………………………... 10

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. 11

LAMPIRAN …...………………………………………………………………………… 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN :

Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan Mahasiswa/Praktikan


dapat :

1. Menjelaskan cara kerja rangkaian gabungan encoder decoder dengan 7


segment.

2. Menjelaskan manfaat rangkaian gabungan.

3. Menjelaskan karakteristik IC yang berfungsi.

4. Mendesain dan merakit rangkaian dalam berbagai aplikasi rangkaian.

1.2 LATAR BELAKANG

Rangkaian Encoder mengambil semua input data mereka satu per satu
dan mengubahnya menjadi kode biner yang setara pada outputnya. Tidak seperti
multiplexer yang memilih satu jalur input data individu dan kemudian
mengirimkan data itu ke jalur output tunggal atau switch, Digital Encoder lebih
sering disebut Encoder Biner mengambil SEMUA input datanya satu per satu
dan kemudian mengubahnya menjadi output yang disandikan tunggal. Jadi kita
dapat mengatakan bahwa encoder biner, adalah rangkaian logika kombinasional
multi-input yang mengubah data level logika “1” pada inputnya menjadi kode
biner setara pada outputnya. Secara umum, encoder digital menghasilkan output
kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit tergantung pada jumlah jalur input data. Encoder
biner "n-bit" memiliki 2n jalur input dan jalur output n-bit dengan tipe umum
yang mencakup konfigurasi baris 4-ke-2, 8-ke-3, dan 16-ke-4. Garis output dari
encoder digital menghasilkan ekuivalen biner dari garis input yang nilainya
sama dengan “1” dan tersedia untuk menyandikan baik pola input desimal atau

1
heksadesimal untuk biasanya kode output kode biner BCD (binary coded
decimal).

Decoder Biner adalah rangkaian logika kombinasional lain yang


dibangun dari gerbang logika individu dan merupakan kebalikan dari sebuah
Encoder. Nama "Decoder" berarti menerjemahkan atau mendekodekan
informasi kode dari satu format ke format lain, sehingga decoder biner
mengubah "n" sinyal input biner menjadi kode yang setara menggunakan output
2n. Decoder Biner adalah jenis lain dari perangkat logika digital yang memiliki
input kode 2-bit, 3-bit atau 4-bit tergantung pada jumlah jalur input data,
sehingga decoder yang memiliki satu set dua atau lebih bit akan didefinisikan
sebagai memiliki kode n-bit, dan oleh karena itu akan mungkin untuk mewakili
2n nilai yang mungkin. Dengan demikian, decoder umumnya menerjemahkan
nilai biner menjadi non-biner dengan menetapkan tepat salah satu dari n
keluarannya ke logika "1". Jika decoder biner menerima n input (biasanya
dikelompokkan sebagai angka Biner atau Boolean tunggal) ia mengaktifkan satu
dan hanya satu dari 2n output berdasarkan input tersebut dengan semua output
lain dinonaktifkan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TEORI DASAR


A. Encoder

Encoder merupakan pengubah data yang bisa diterjemahkan oleh


sebuah rangkaian digital. Salah satu kegunaan encoder adalah sebagai
pengubah sistem bilangan non biner menjadi sistem bilangan biner
ekivalennya.Encoder menerima masukan yang berasal dari beberapa
sumber, seperti : sinyal dari fungsi switch, punch paper tape, floppy disks,
keyboards, magnetic tape, dan keypads yang sama seperti pemakaian pada
kalkulator. Gambar 1.1 menjelaskan gambaran umum tentang sistem
konversi sebagai perantara rangkaian digital dengan perangkat I/O

Sebuah encoder oktal ke biner adalah perangkat yang mampu


mengubah bilangan misalnya dari bilangan oktal ke biner. Perhatikan
gambar 10.2 dimana terdapat 8 saluran masukan (input) dan 3 saluran
keluaran (output) dengan kondisi normal (tidak terpakai) yaitu pada state
LOW. Rangkaian gambar tersebut hanya memiliki satu saluran input aktif
pada saat yang diinginkan, sehingga ada 8 kemungkinan kombinasi

3
masukan pada gambar tersebut. Ini di desain untuk mengaktifkan pen-
kodean 3 bit biner yang berhubungan dengan input-input yang dikehendaki.

Contoh : Saat saluran 5 tinggi, maka kode oktal ke biner adalah 102_2 (5_8)
yang akan muncul pada outputnya, Jika saluran input 0 aktif tinggi, maka
keluaran akan membaca 000_2 (0_8). Gambar 10.2(b) menunjukkan
rangkaian bekerja pada kondisi normal.\

B. Decoder to 7 Segment

Decoder adalah penterjemah data biner dari bentuk kode


(sandi)menjadi suatu bentuk kode (sandi) lain.Sebuah decoder BCD ke desimal
menerima informasi kode-kode BCD (Binary Code Sandi) lain. Melalui
masuknya dan mengubahnya ke dalam bentuk kode-kode desimal. Jadi decoder
ini lebih dikenal sebagai decoder 4 saluran input ke 10 saluran output. IC
decoder 7442 dalam hal ini dapat menjelaskan penterjemah kode (sandi)
tersebut.Pada dasarnya decoder jenis ini dapat mendrive sebuah tampilan
numerik, Saat i ni decoder dapat digunakan sebagai penggerak sistem, seperti
pada sistem robotik.

Prinsip kerja decoder sangat penting untuk diketahui dialam


sistem digital, Namun demikian,perlu diingat bahwa IC decoder bekerja
berdasarkan prinsip kerja, gerbang-gerbang dasar logika didalam kombinasi
logika

Sebuah decoder/driver BCD ke seven segment (75) adalah sebuah


decoder tipe khusus. Alat ini merupakan sekelompok kerja rangkaian logika

4
yang mengikuti angka BCD untuk menghidupkan segmen elektronik pada
keluaran berdasarkan digit (angkat) decimal 0 sampai 9. Gambar 10.16 (a)
memperlihatkan hasil pembacaan untuk mengaktifkan ke tujuh segmen sebagai
gambaran angka 0 sampai 9 tersebut.

Segmen-segmen ini, yang terbuat dari perangkat yang menghasilkan


sinar seperti lampu pijar, Light Emitting Diodes (LED’s), atau Liquid Crystal
Diodes (LCD’s), disusun sesuai dengan urutan segmen mulai dari a sampai g.
Apabila semua segmen menyala pada saat yang sama, maka pada 7S akan
menampilkan angka 8. Angka 7 akan menyala saat segmen a, b dan c saja nyala.
Gambar 10.16(b) menunjukkan pemilihan nyalan segmen sebagai angka 0
sampai 9. Tampilan digital ini misalnya dipakai untuk jam digital, thermometer
dan kalkulator.

Forward bias terjadi pada led karena katoda led rendah dan anodenya
tinggi seperti yang ditunjukkan pada gambar 10.18. Resistor pembatas arus
diletakkan antara katoda pin dan ground supaya mendapat low.

IC 7447, Decoder/Driver BCD ke Seven Segment

Decoder BCD ke 7S yang paling popular adalah IC 7447. IC ini


mempunyai 4 bit masukan aktif tinggi dan 7 keluaran aktif rendah. Diagram
blok IC ini seperti pada gambar 10.19. Untuk pengujian bisa di ted ke modul
tampilan LED dengan 7447 sebagai driver (penggerak)nya dengan memberikan
masukan tinggi ke pin dan masukan rendah ke pin (lamp test). Pengujian ini
menyebabkan semua Segment LED hidup semua.
5
Pin (ripple blanking input) mampu mengatur intensitas sinar segment
Ketika menggunakan gelombang kotak. Gelombang kotak simetris seperti pada
gambar 10.20(d), akan menyebabkan LED setiap segment menjadi 50% mati
saat itu. Sebuah gelombang kotak non-simestris seperti gambar 10.20(e) akan
menyebabkan LED – LED tersebut lebih terang sebab waktu matinya hanya
10%. Diagram pin, diagram skema rangkaian logika dan tabel kebenaran IC
7447 dapat dilihat pada gambar 10.20

6
2.2 PERALATAN DAN KOMPONEN

1. Digital Trainer 1 buah

2. IC 7432 4 buah

3. IC 7447 1 buah

4. Led 4 buah

5. 7 Segment Anoda 1 buah

6. Mini Project Board 1 buah

7. Pinset 1 buah

8. Wire Jumper secukupnya

2.3 PROSEDUR PRAKTIKUM


1. Letakkan IC7432, IC7447, dan 7 Segment di atas mini project board. Siapkan jalur catu daya +5V
dan GND di mini project board.

2. Berdasarkan tabel kebenaran yang diperoleh,tentukan persamaan Boolean untuk


masing-masing keluaran, setelah ditentukan rangkailah pada project board seperti
pada gambar diagram rangkaian.

3. Pasangkan indikator led keluaran ic, agar memudahkan melihat output maka
gunakan 1 ic untuk masing-masing output BCD

4. Hubungkan output dari IC7432 ke input IC7447 jika output A maka masukkan ke
input A dan begitupun yang lainnya.

5. Output dari IC7447 hubungkan ke 7 Segment Anoda sesuai dengan data sheetnya

7
dan hubungkan pin com pada 7 Segment lalu hubungkan ke negatif project board.

6. Letakkan wire jumper penguji pada digital trainer, dan uji cobalah, maka akan
muncul angka pada 7 Segment sesuai dengan data dan LED akan hidup sesuai
binernya di output IC 7432.

2.4 DATA PERCOBAAN


2.4.1 Tabel Pengujian

INPUT DIGITAL OUTPUT BCD


0 3 6 9 1 4 D C B A
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 0 0 0 0 0 0 1 1
0 0 1 0 0 0 0 1 1 0
0 0 0 1 0 0 1 0 0 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0
2.4.2 Persamaan Logika
Persamaan Bolean :
A =1+3+9
B =3+6
C =4+6
D = 9

2.5 DIAGRAM RANGKAIAN PERCOBAAN

8
Gambar 10. Design Rangkaian Gabungan

9
BAB III
PENUTUP

3.1 ANALISA

3.2 KESIMPULAN

10
3.3 SARAN
Saran yang hendak saya ajukan terkait pelaksanaan praktikum pada percobaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk Laboratorium
Meningkatkan lagi fasilitas sarana maupun prasarana laboratorium lebih memadai
agar mahasiswa dengan mudah melaksanakan praktikum dan dapat mengefisienkan
waktu.
2. Untuk Asisten
Dalam membimbing praktikan sudah baik misalnya banyak memberikan pengarahan
dan masukan yang lebih baik ketika konsultasilaporan. diharapkan terus
meningkatkan kinerjanya dalam membimbing saat praktikum.
3. Untuk Praktikan
Kepada rekan-rekan praktikan diharapkan lebih memiliki rasa bertanggung jawab
dan kepedulian yang tinggi terhadap kebersihan Laboratorium.

11
DAFTAR PUSTAKA

Rasyad, Sabilal. 2022. Encoder. Palembang

Rasyad, Sabilal. 2022. Decoder. Palembang

12
LAMPIRAN

Desimal 0

Desimal 1

Desimal 3

Desimal 4

13
Desimal 6

Desimal 9

14

Anda mungkin juga menyukai