Anda di halaman 1dari 11

TUGAS

TEKNIK DIGITAL

DECODER DAN ENCODER

Nama : Wirda Hayati

NIM : ETE10190122

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

BANJARMASIN

2020
DECODER DAN ENCODER

A. Pengertian
Decoder adalah rangkaian logika yang menerima input-input
biner dan mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan biner
inputnya, lebih simpelnya disebut memecahkan kode atau sandi.
Decoder juga dapat diartikan sebagai suatu rangkaian logika yang
ditugaskan untuk menerima input-input biner dan kemudian
mengaktifkan salah satu output-nya sesuai dengan urutan biner
tersebut. Pada dasarnya decoder merupakan kumpulan gerbang
logika AND sehingga dapat digunakan sebagai pembangkit fungsi.
Encoder adalah sebuah rangkaian yang menerjemahkan
keaktifan salah satu inputnya menjadi urutan bit-bit biner, encoder
terdiri dari beberapa input line, salah satu dari input-input tersebut
diaktifkan pada waktu tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan
kode output N-bit, lebih simpelnya disebut membuat kode atau sandi.
Encoder juga dapat diartikan sebagai suatu peralatan yang
digunakan untuk merubah kondisi input menjadi kondisi tertentu dan
kondisi tersebut dapat dikembalikan lagi seperti semula dengan
menggunakan rangkaian decoder. Encoder dalam rangkaian digital
ialah rangkaian kombinasi gerbang digital yang memiliki input banyak
dalam bentuk line input dan memiliki output sedikit dalam format
bilangan biner.

B. Fungsi
Fungsi decoder yaitu untuk memudahkan kita saat
menyalakan seven segmen. Itulah penyebab kita memakai decoder,
supaya dapat dengan cepat menyalakan seven segmen. Output dari
decoder maksimum yaitu 2n. Jadi, dapat kita bentuk n-to-2n decoder.
Bila kita ingin merangkai decoder dapat kita buat dengan 3-to-8
decoder yang memakai 2-to-4 decoder. Sehingga kita bisa membuat
4-to-16 decoder memakai dua buah decoder 3-to-8.
Fungsi encoder yaitu untuk menghemat jalur ataupun untuk
menyesuaikan input agar dapat diproses oleh rangkaian selanjutnya.
Dalam teori digital banyak ditemukan istilah encoder seperti “Desimal
to BCD Encoder” yang berarti rangkaian digital yang berfungsi untuk
mengkodekan line input dengan jumlah line input desimal (0-9)
menjadi kode bilangan biner 4 bit BCD (Binary Coded Decimal), atau
“8 line to 3 line encoder” yang berarti rangkaian encoder dengan
input 8 line dan output 3 line (3 bit BCD).

C. Syarat
Anda harus tahu bahwa decoder harus memenuhi
persyaratan agar bisa menjadi sebuah rancangan. Persyaratannya
yakni m < 2n. Nilai m merupakan sebuah kombinasi output dan untuk
n mewakili jumlah bit input. Satu dari input hanya bisa mewakili satu
kombinasi output saja.
Pada encoder, syarat yang harus dipenuhi ialah bahwa input
harus berupa biner bilangan decimal 2 (1, 2, 4, 6, 16,…) sehingga
encoder hanya berguna dalam bentuk priority encoder yang hanya
memperoleh prioritas data tertinggi untuk dikodekan.

D. Blog Diagram Rangkaian


1. Blok diagram rangkaian decoder
a. Decoder 2 to 4
b. Decoder 3 to 8 (biner to octal decoder)

c. Decoder 4 to 10 (BCD to decimal decoder)

2. Blok diagram rangkaian encoder


a. Encoder 4 to 2

b. Encoder 8 to 3 (octal to biner encoder)


c. Encoder 10 to 4 (decimal to BCD encoder)

E. Rangkaian Gerbang Logika


1. Rangkaian gerbang logika decoder
a. Decoder 2 to 4

b. Decoder 3 to 8 (biner to octal decoder)


c. Decoder 4 to 10 (BCD to decimal decoder)

2. Rangkaian gerbang logika encoder


a. Encoder 4 to 2

b. Encoder 8 to 3 (octal to biner encoder)


c. Encoder 10 to 4 (decimal to BCD encoder)

F. Tabel Kebenaran Rangkaian


1. Tabel kebenaran rangkaian decoder
a. Decoder 2 to 4

b. Decoder 3 to 8 (biner to octal decoder)


c. Decoder 4 to 10 (BCD to decimal decoder)

2. Tabel kebenaran rangkaian encoder


a. Encoder 4 to 2

b. Encoder 8 to 3 (octal to biner encoder)


c. Encoder 10 to 4 (decimal to BCD encoder)

G. IC yang Digunakan
1. Decoder
Decoder dapat dibentuk dari susunan gerbang logika dasar
atau menggunakan IC decoder yang telah ada dipasaran seperti
74LS48, 74LS154, 74LS138, 74LS155 dan sebagainya.
74LS48 :

Konfigurasi pin IC :
a. Jalur input data BCD, pin input ini terdiri dari 4 line input yang
mewakili 4 bit data BCD dengan sebutan jalur input A, B, C,
dan D.
b. Jalur output 7 segmen, pin output ini berfungsi untuk
mendistribusikan data pengkodean ke penampil 7 segmen. Pin
output decoder BCD ke 7 segmen ini ada 7 pin yang masing-
masing diberi nama a, b, c, d, e, f, dan g.
c. Jalur LT (Lamp Test) yang berfungsi untuk menyalakan semua
led pada penampil 7 segmen, jalur LT akan aktif pada saat
diberikan logika LOW pada jalur LT tersebut.
d. Jalur RBI (Riple Blanking Input) yang berfungsi untuk
menahan sinyal input (disable input), jalur RBI akan aktif bila
diberikan logika LOW.
e. Jalur RBO (Riple Blanking Output) yang berfungsi untuk
menahan data output ke penampil 7 segmen (disable output),
jalur RBO ini akan aktif pada saat diberikan logika LOW.
2. Encoder
IC yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian
encoder ialah IC 74147. IC ini berfungsi untuk mengkodekan 10
line data input menjadi data dalam bentuk BCD. IC ini merupakan
encoder data decimal menjadi data BCD dengan input aktif LOW
dan output 4 bit BCD aktif LOW. Konfigurasi dari IC tersebut,
yaitu:

a. Memiliki 9 jalur input decimal terletak pada kaki yang diberi


simbol input 1 sampai 9 dan memiliki kondisi aktif LOW.
b. Memiliki 4 jalur output DCB yang terletak pada kaki yang diberi
simbol Q0 sampai Q3 dan memiliki kondisi aktif LOW.
c. Untuk memberikan tegangan sumber terletak pada pin Vcc
(kaki no 16) dan pin GND (kaki no 8).
Adapun tabel kebenaran IC 74LS147, yaitu :

Anda mungkin juga menyukai