Anda di halaman 1dari 4

Percobaan IV

Transformator, Daya dan Energi


Dwi Gunawan Putra (118130045)
Asisten : Niko Josevino (13117086)
Tanggal Percobaan : 10 April 2020
EL2202 Praktikum Rangkaian Elektrik II
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak—Pada praktikum modul IV Transformator, Daya dan


Energi dilakukan dua percobaan, yaitu Transformator tanpa
beban dan Transformator dengan beban. Pada percobaan
Transformator tanpa beban dilakukan pengukuran parameter-
parameter yang ditanya yaitu tegangan (Vin dan Vout), Arus (Iin
dan Iout) serta menghitung Induktansi bersama (M) pada kedua
komponen. Percobaan Transformator dengan beban kita III. METODOLOGI
mengukur parameter-parameter yang ditanya yaitu tegangan A. Alat dan Bahan
(Vin dan Vout), Arus (Iin dan Iout) serta mencari Daya (P) dan
energy (W) tiap-tiap beban. 1. Kapasitor 330 μF (1 buah)
2. Kapasitor 100  μF (1 buah)
Kata Kunci—Transformator, Prinsip kerja Transformator, 3. Resistor 1k, 4k, 10k (1buah)
Jenis Transformator,Hubungan Tegangan dengan Lilitan. 4. Transformator 1A (1 buah)
5. Osiloskop (1 buah)
I. PENDAHULUAN 6. Generator Function (1 buah)
7. LCR Meter (1 buah)
A. Latar Belakang
8. Multimeter Digital (1 buah)
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat secara langsung 9. Kabel Jumper (Buaya-Buaya) (4 buah)
menggunakan listrik dari PLN hal ini dikarenakan keluaran 10. Kabel Jumper (4 buah)
listrik dari PLN sangat besar sehingga kita membutuhkan alat 11. Bread Board (1 buah)
yang mampu menurunkandaya listrik tersebut. Alat yang
mampu menurunkan atau pun menaikkan tegangan seringkali
disebut transformator. Transformator atau sering juga disebut B. Langkah Kerja
trafo adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi untuk
mengubah (menaikkan/menurunkan) tegangangan listrik 1.Transformator Tanpa Beban
bolak-balik (AC). Bentuk dasar transformator adalah sepasang
ujung pada bagian primer dan sepasang ujung pada
bagiansekunder. Bagian primer dan skunder adalah merupakan Siapkan Alat dan Bahan
lilitan kawat yangtidak berhubungan secara elektris. Kedua
lilitan kawat ini dililitkan padasebuah inti yang dinamakan inti
trafo.Tujuan dilakukan praktikum kali ini adalah agar Kalibrasi setiap alat ukur
mahasiswa dapat memahami apa itu transformator, prinsip
kerja transformator, karakteristik transformator dan rangkaian
ekivalen transformatorpada beban nol, diharapkan mahasiswa Rangkai Komponen pada Breadbord
dapat menmbah pengetahuan mahasiswa dalam energi
elektrik.
B. Tujuan Masukkan Inputan dan NIlai R
1. Memahami prinsip kerja dari transformator.
2. Memahami dan menghitung nilai mutual inductance
pada transformator.
3. Memahami dan menghitung nilai tegangan, arus, Ukur Parameter
daya dan energi pada sistem transformator.

II.LANDASAN TEORETIS Hitung induktansi bersama (M) pada


kedua kumparan
Tinjau sinyal Vin dan Vout R1 1 kΩ

2. Transformator dengan Beban


V out = 1+( ) (R2
.V ¿ = 1+
1 kΩ
. 6 v =12 v )
Pada Titik B:
Siapkan Alat dan Bahan
Rtitik 5.5 kΩ
V titik = .V = .24 v=10 v
R total power supply 13.2 kΩ
Kalibrasi setiap alat ukur
=12 v−10 v=2 v ¿
V ¿ =V +¿−V titik

Rangkai Komponen pada Breadbord


R1 1 kΩ
V out = 1+( ) (R2
.V ¿ = 1+
1 kΩ
.2 v =4 v )
Masukkan Inputan dan NIlai R
Pada Titik C:

Ukur Parameter Rtitik 7.7 kΩ


V titik = .V = .24 v=14 v
R total power supply 13.2 kΩ
Hitung Daya (P) dan Energi (W) tiap =12 v−14 v=−2 v¿
beban
V ¿ =V +¿−V titik

R1 1 kΩ
Tinjau sinyal Vin dan Vout
V out = 1+( ) (R2
.V ¿ = 1+
1 kΩ
.−2 v=−4 v )
Pada Titik D:

Rtitik 13.2 kΩ
V titik = .V = .24 v=24 v
R total power supply 13.2 kΩ
=12 v−24 v=−12 v¿
V ¿ =V +¿−V titik

IV. HASIL DAN ANALISIS


R1 1 kΩ
A. Hasil
1. Rangkaian Penguat Non-Inverting
V out = 1+( ) (R2
.V ¿ = 1+
1 kΩ
.−12 v=−24 v )
Pengukuran Perhitungan
Titik
Vin (v) Vin (v) Vout (v)
Vout (v)
A 5.81 10.43 6 12
B 5.70 4.01 2 4 2. Rangkaian Penguat Inverting
C 6.53 3.97 -2 -4
D 7.45 11.05 -12 -24 Pengukuran Perhitungan
Tabel 1. Data Tabel Rangkaian Penguat Non-Inverting. Titik
Vin (v) Vin (v) Vout (v)
Perhitungan: Vout (v)
A 1.58 8.42 -4 8.8
Pada Titik A: B 1.42 3.23 0 0
Tabel 2. Data Tabel Rangkaian Penguat Inverting.
Rtitik 3.3 kΩ
V titik = . V power supply = .24 v=6 v
R total 13.2 kΩ Perhitungan:

=12 v−6 v=6 v ¿ Pada Titik A:


V ¿ =V +¿−V titik
Rtitik 3.3 kΩ
R 4.4 kΩ V titik = . V power supply = .24 v =12 v
V titik = titik . V power supply = .24 v=16 v R total 6.6 kΩ
R total 6.6 kΩ
=12 v−12 v=0 v ¿
+¿−V titik=12 v−16 v=−4 v ¿
V ¿ =V +¿−V titik

V ¿ =V
V¿ 0
R1 V rms = = =0 v
2.2 kΩ √2 √2
V out =− ( )
R2
.V ¿=−
1 kΩ (
.−4 v =8.8 v )
R1
Pada Titik B: V out = −
(( ) ) R2
. V ¿ +V rms

Rtitik 3.3 kΩ
V titik = . V power supply = .24 v =12 v 2.2 kΩ
R total 6.6 kΩ
=12 v−12 v=0 v ¿
( 1 kΩ ) . 0 v )+ 0=0 v
(
¿ −

V ¿ =V +¿−V titik

R1 4. Rangkaian Integrator
2.2 kΩ
V out =−
R2 ( )
.V ¿=−
1 kΩ
. 0 v=0 v ( ) Nilai Simulasi
Vpp
Vin (v) Vout (v)
3. Rangkaian Summer Vpp: 1.18 Vpp: 0.45
0.5
Vrms: 0.58 Vrms: 0.04
Pengukuran Perhitungan Vpp: 0.06 Vpp: 0.24
0.1
Titik Vrms: 0.01 Vrms: 0.95
Vin (v) Vin (v) Vout (v)
Vout (v) Tabel 4. Data Tabel Rangkaian Summer
A 12 3.56 -4 -24.64
B 11.25 4.7 0 0
Tabel 3. Data Tabel Rangkaian Summer.

Perhitungan:

Pada Titik A:

Rtitik 4.4 kΩ B. Analisis


V titik = .V = .24 v=16 v
R total power supply 6.6 kΩ Pada percobaan Modul rangkaian penguat operasional kita
melakukan beberapa percobaan yaitu: Rangkaian penguat
=12 v−16 v=−4 v ¿ Non-Inverting, Rangkaian penguat Inverting, Summer
V ¿ =V +¿−V titik

(Jumlah), dan Integrator. Pada Rangkaian penguat Non-


Inverting dilakukan percobaan dengan mencari tegangan yang
V ¿ −4 masuk melalui Resistor dan IC yang digunakan.Resistor yang
V rms = = =−2.8 v
√2 √2 digunakan sebesar 3.3kΩ dan 2.2kΩ (Nilai Resistor
mempengaruhi besar kecilnya tegangan yang diperoleh).
Percobaan ini mencari nilai Vin dan Vout,, jika Rtitik semakin
R1
V out = −
(( ) )R2
. V ¿ +V rms besar jumlahnya, maka hasil yang diperoleh juga semakin
besar. Sehingga, saat mencari nilai V in dengan rumus Vin = V+
- Vtitik, Nilai Vin yang diperoleh semakin kecil bahkan sampai
minus. Hasil tersebut juga dapat mempengaruhi nilai Voutnya.
2.2 kΩ Rangkaian penguat inverting berbeda degan Non-Inverting.
((
¿ −
1 kΩ ) )
−4 v .2 .8=−24.64 v Dalam rangkaian inverting, semakin besar nilai resistor makan
tegangan yang diperoleh semakin besar pula. Begitu juga
sebaliknya. Semakin kecil nilai resistor, maka nilai tegangan
Pada Titik B: yang diperoleh juga lebih kecil.
Pada Rangkaian Summer, rangkaian yang digunakan sama 3. Nilai Resistor Mempengaruhi Nilai Tegangan yang
dengan rangkaian pada rangkaian penguat inverting. Namun didapat.
ditambah resistor sebesar 1.1kΩ pada rangkaiannya. Yang
membedakan dari kedua rangkaian tersebut adalah nilai pada REFERENSI
voutnya. Nilai Vout pada rangkaian summer ditambahkan nilai [1] Eletronika. 2012, Operasional Amplifier (Op-Amp) [online]. Tersedia:
Vrms. http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/operasional-amplifier-
opamp/ . [21 Mei 2015].
[2] Lilik Eko Nuryanto. 2017. Penerapan dari OP-Amp Operational
Amplifier. Jurnal ORBITH, 13, 43 - 50 .
V. SIMPULAN [3] Franco, Sergio, 2002. Design with operasional amplifiers dan analog
1. Penguatan Op-Amp pada rangkaian untuk rangkaian non- integrated circuit. McGraw.san fransisco.
[4] Teori Elektronika, 2012. Operasional Amplifier. Diambil dari:
inverting, inverting, dan summer atau penjumlah adalah 2. http://elektronikadasar.web.id/teori-elektronika/operasional-amplifier-
Akan tetapi terdapat perbedaan tegangan input dan output op-amp/. (24 Mei 2015)
yang dihasilkan dari pengukuran (OpAmp tidak ideal) dan
perhitungan (Op Amp ideal).
2. Pada rangkaian non-inverting, semakin besar nilai pada
resistor maka semakin kecil tegangan yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai