Anda di halaman 1dari 5

`

LAPORAN PENDAHULUAN
RANGKAIAN LISTRIK
“ANALISA RANGKAIAN RLC”

Oleh:
Ahmad Raafi Fauzi (0423040004)
Muhammad Ihsan Pakaya (0423040002)
Edwardana Hutajulu (0423040007)
Mario Saputra (0423040026)

PRODI TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2023
`

I. Judul
Rangkaian Seri R-L-C

II. Tujuan Percobaan


1. TIU
Setelah melaksanakan praktikum rangkaian listrik ini diharapkan mahasiswa mampu
memahami konsep dasar rangkaian listrik dan sifat rangkaian listrik baik rangkaian DC,
AC 1 fasa maupun 3 fasa
2. TIK
Setelah melaksanakan praktikum di harapkan mahasiswa mampu:
 Menganalisa rangkaian RLC seri dan paralel
 Mahasiswa mampu membaca dan mengetahui hasil yang tercatat dalam oscilloscope

III. Dasar Teori


Tegangan bolak balik adalah tegangan listrik yang berubah tanda secara berulang. Tegangan bolak
balik juda disebut tegangan ac (alternating current). Listrik PLN menggunakan tegangan bolak balik
berbentuk gelombang sinusoida. Isyarat dalam elektronika banyak berupa tegangan bolak balik,
dengan berbagai bentuk gelombang. Akan tetapi bentuk gelombang yang paling dasar adalah bentuk
sinusoida, oleh karena menurut dalil Fourier menggunakan bentuk gelombang dapat diuraikan dalam
deret Fourier menggunakan bentuk gelombang sinusoida.

Sebuah tegangan tetap, vs t  , dan kita hubungkan dengan suatu rangkaian yang terdiri dari suatu
hambatan R, Induktansi L, dan suatu kapasitor C yang dihubungkan seri seperti pada percobaan ini
V
disusun secara seri. Dari sini kit adapt menghitung arus yang mengalir. Arus I  s , dengan Vs
Z
1  1 
adalah tegangan kompleks sumber Impedansi Z  R  j L   R  j L  , mempunyai
jC  C 
Vs
2 I
modulus (besar): Z  Z  R 2    L 
1  2
sehingga  1 
  L  R2    L 
 C 

Tegangan elektik dapat diberikan oleh persamaan V  Vm sin t dan arus didalam rangkaian
tersebut mempunyai bentuk yang diperlihatkan oleh persamaan i  im sin t    dari rangkaian
teorema simapal terhadap rangkaian R,L, C menghasilkan persamaan V  VR  VC  VL . Untuk VR
sefase dengan arus, Vc terbelakang terhadap arus selama seperemp[at siklus dan V L dan mendahului
arus selama seperempat siklus. Untuk mencari V dari rangkaian R, L, dan C. kita telah membentuk
fasor VL,m – Vc. fasor ini tegak lurus terhadap VR dan kita peroleh
`

VL 
2
Vm  VR 2   VC atau

 im R   im X L 
2 2
=   im X C

XL 
2
= im R2   XC

Sebuah penghantar dalam rangkaian arus bolak-balik memiliki hambatan, reaktansi induktif, dan
reaktansi capasitif. Untuk menyederhanakan permasalahan, kita tinjau rangkaian arus bolak-balik
yang didalamnya tersusun resistor R, kumparan R, kumparan induktif L dan capasitor C.

Menurut hukum ohm, tegangan antara ujung-ujung rangkaian :


V = VR + VL + VC. Ada tiga kemungkinan yang bersangkutan dengan rangkaian RLC seri yaitu:
1. Bila XL>XC atau VL>VC, maka rangkaian bersifat induktif.
2. Bila XL<XC atau VL<VC, maka rangkaian bersifat Kapasitif.
3. Bila XL=XC atau VL=VC, maka rangkaian bersifat resonansi.

RANGKAIAN RLC
I = Im sin ωt

Hubungan antara VR, VL, VC dan V pada rangkaian seri RLC.

VR = Im R sin ωt = VmR sin ωt

VL = Im XL sin (ωt + 900) = VmL sin (ωt + 900)

VC = Im XC sin (ωt – 900) = VmC sin (ωt – 900)

Tegangan antara ujung – ujung rangkaian RLC, yaitu VAB = V


V adalah jumlah fasor antara VR, VL, VC.
Penjumlahan fasor tersebut menghasilkan besar tegangan total, yaitu
V = √ V2R + (VL – VC )2

Impedansi Rangkaian ( Z) Z = √ R2 + (xL – xC )2


V L = I. XL
VC = I. XC
Sudut fase:

Sifat rangkaian
Jika XL > XC, bersifat induktif, I tertinggal dari tegangan sebesar Ф, yaitu 0> Ф> π/2
Jika XL < XC, bersifat kapasitif, I mendahului tegangan sebesar Ф, yaitu 0<Ф< π/2
Jika XL = XC, bersifat resistif, I sefase dengan tegangan.
Frekuensi Resonansi:
`

Alat dan Bahan:


Alat dan bahan yang digunakan untuk mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian seri
hambatan (R), induktor (L), dan kapasitor (C).

No Material Jumlah
1 Kabel penghubung merah >3
2 Kabel Penghubung hitam >3
3 Multimeter 1
4 Kapasitor 3 mikro farad 1
5 Resistor 100 Ohm 1
6 Induktor 18 Watt 1
7 PCB 1
8 Osciloscope 1
9 Power Supply 1

Persiapan Percobaan:
Persiapan percobaan
1. Dipersiapkan peralatan atau komponen sesuai dengan daftar alat dan bahan
2. Dibuat rangkaian seperti gambar rangkaian

 Saklar dibuat terbuka


 Inti besi dimasukkan ke dalam kumparan
 Resistor, Induktor dan Kapasitor disusun seri
 Dihubungkan multimeter sebagai voltmeter dengan batas ukur 2-3V AC
3. Dihubungkan audio generator ke sumber tegngan (alat masih dalam keadaan off)

 Dipilih skala tegangan - mVp-p


 Dipilih bentuk gelombang sinusoidal
 Dipilih frekuensi awal 100 Hz
4. Dihubungkan rangkaian ke audio generator
5. Diperiksa kembali rangkaian
Langkah percobaan Dihidupkan audio generator (on).

 Ditutup saklar S (posisi 1), dibaca V R (tegangan hambatan) pada voltmeter,dicatat


hasilnya.
 Dibuka saklar S (posisi 0), kemudian dipindahkan voltmeter ke titik B dan D untuk
mengukur tegangan kumparan.
 Ditutup saklar S (posisi 1), dibaca VL (tegangan kumparan) dan dicatat hasilnya.
 Dibuka saklar S (posisi 0), kemudian dipindahkan voltmeter ke titik D dan E untuk
mengukur tegangan kapasitor.
 Ditutup saklar S (posisi 1), dibaca VC (tegangan kapasitor) dan dicatat hasilnya.
 Dibuka saklar S (posisi 0), kemudian dipindahkan voltmeter ke titik A dan E untuk
mengukur tegangan rangkaian.
 Ditutup saklar S (posisi 1), dibaca Vtot (tegangan seluruh rangkaian) dan dicatat
hasilnya.
`

 Diulangi langkah 2-8 sampai frekuensi 500, 1000, 1500, 2000 Hz.
Tabel Hasil Percobaan:
Hasil pengamatan yang di peroleh dari mempelajari sifat tegangan bolak-balik pada rangkaian seri
hambatan (R),kumparan (L),dan kapasitas (C). Data hasil pengamatan:

f Tegangan Tegangan Tegangan Tegangan I Y


(Hz) resistor induktor kapasitor total (mA) Y0 max
VR VL VC Vtot
100
500
1000
1500
2000

Anda mungkin juga menyukai