Anda di halaman 1dari 6

7.3 evaluasi dampak lingkungan dari desain.

1. Pengertian
Evaluasi dampak lingkungan dari desain kapal adalah proses evaluasi potensi dampak
yang dapat ditimbulkan oleh konsep dan rincian desain kapal terhadap lingkungan
alam. Ini melibatkan identifikasi, analisis, dan pemahaman potensi dampak negatif
terhadap ekosistem, sumber daya alam, dan keseimbangan ekologis selama siklus
hidup kapal, dari tahap pembuatan hingga pemusnahan.
Evaluasi dampak lingkungan dari desain kapal, terutama yang berkaitan dengan
gambar rencana garis dan umum kapal, mencakup menilai berbagai elemen yang
dapat mempengaruhi lingkungan selama siklus hidup kapal. Beberapa elemen yang
perlu dievaluasi meliputi:
a. Efisiensi energi
1. Menilai desain untuk efisiensi energi guna mengurangi konsumsi
bahan bakar dan emisi gas rumah kaca.
2. Memeriksa apakah kapal menggunakan sistem propulsi yang ramah
lingkungan, seperti propulsi listrik atau penggunaan energi terbarukan.
b. Emina Gas dan Partikulat
1. Mengevaluasi jenis bahan bakar yang digunakan dan dampak emisi gas
rumah kaca serta polutan udara lainnya.
2. mengidentifikasi teknologi untuk pengendalian emisi yang dapat
digunakan untuk mengurangi efek negatif
c. material konstruksi
1. Meninjau material yang digunakan dalam pembuatan kapal untuk
memastikan keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan saat
produksi dan pemindahan material.
d. Pengelolaan Limbah
1. mengevaluasi cara kapal mengelola limbah cair dan padat untuk
mengurangi dampak pada lingkungan laut.
2. Pastikan kapal mematuhi regulasi dan standar pengelolaan limbah.
e. Perawatan dan Perbaikan
1. Pertimbangkan kemudahan perawatan dan perbaikan kapal untuk
memperpanjang umur pakainya dan mengurangi jumlah limbah yang
dihasilkan.
f. Ekosistem laut
1. mengevaluasi dampak yang mungkin disebabkan oleh kapal terhadap
kehidupan laut, termasuk dampaknya terhadap ekosistem laut dan
biodiversitas.

g. Ketahanan Terhadap Bencana Alam


1. Evaluasi ketahanan kapal terhadap bencana alam seperti badai, gempa
bumi, atau banjir.
2. Mengambil strategi desain yang dapat mengurangi kerentanannya
terhadap bencana alam.
h. Aspek Sosial dan Ekonomi
1. evaluasi dampak sosial dan ekonomi dari operasi kapal, yang
mencakup kemungkinan munculnya lapangan kerja lokal dan
keuntungan ekonomi bagi masyarakat setempat.

2. Untuk memastikan bahwa kapal yang dirancang tidak hanya efisien secara teknis dan
ekonomis, tetapi juga memiliki dampak lingkungan yang minimal atau bahkan positif,
evaluasi dampak lingkungan dari desain dilakukan dengan beberapa tujuan utama.
Tujuan utama evaluasi ini meliputi materi gambar rencana garis dan umum kapal.
Berikut adalah beberapa tujuan utama dari evaluasi dampak lingkungan desain kapal:
1) Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca
Meminimalkan emisi gas rumah kaca selama konstruksi, operasi, dan
pemusnahan kapal adalah tujuan utama. Dengan menggunakan material yang
berkelanjutan, meningkatkan efisiensi energi, dan mengadopsi teknologi
propulsi yang ramah lingkungan, desain kapal dapat membantu mengurangi
emisi karbon.
2) Pencegahan Polusi Laut
Tujuan utama evaluasi ini adalah untuk mencegah polusi laut, yang mencakup
pengelolaan limbah cair dan padat serta mencegah kebocoran bahan
berbahaya. Hal ini akan membantu menjaga kesehatan ekosistem laut dan
keberlanjutan sumber daya laut.
3) Konservasi Sumber Daya Alam
Untuk meminimalkan dampak ekstraksi dan pemrosesan sumber daya alam,
konservasi sumber daya alam mencakup penggunaan bahan dan sumber daya
alam dengan bijak dan berkelanjutan. Langkah-langkah yang mendukung
konservasi ini termasuk menggunakan material yang dapat didaur ulang dan
mengurangi limbah konstruksi.
4) Perlindungan Ekosistem Laut
Tujuan untuk mendukung keberlanjutan ekosistem laut dan melindungi
biodiversitas laut adalah memastikan bahwa desain kapal tidak merusak
habitat laut dan kehidupan laut.
5) Efisiensi Energi Terbarukan
Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil
dan mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh produksi dan penggunaan
energi dengan meningkatkan efisiensi energi kapal dan mengintegrasikan
sumber energi terbarukan.
6) Ketahanan Terhadap Bencana Alam
Tujuan yang dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan dan kerugian
lingkungan akibat bencana alam adalah memperhitungkan ketahanan kapal
terhadap bencana alam seperti badai atau gempa bumi.
7) Kepatuhan Terhadap Regulasi Lingkungan
Tujuan utama dari desain kapal adalah untuk mematuhi peraturan dan standar
lingkungan yang berlaku. Ini termasuk mematuhi aturan emisi, standar bahan
bakar, dan peraturan lainnya yang ditetapkan oleh badan pengatur.
8) Perbaikan dan Perawatan Efisiensi
Perbaikan dan perawatan yang efektif dapat memperpanjang umur pakai kapal
dan mengurangi kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh pembuatan kapal
baru.

3. Untuk berbagai alasan, evaluasi dampak desain kapal terhadap lingkungan sangat
penting. Ini terutama berlaku untuk materi gambar rencana garis dan umum kapal.
Berikut ini adalah beberapa hal yang menunjukkan betapa pentingnya melakukan
penilaian dampak lingkungan selama proses desain kapal:
1) Perlindungan Lingkungan
Evaluasi dampak lingkungan membantu melindungi ekosistem laut, sumber
daya alam, dan biodiversitas. Dengan memahami dampak potensial dari desain
kapal, dapat diambil langkah-langkah untuk mengurangi jejak lingkungan dan
mencegah polusi laut.
2) Keberlanjutan Industri Pelayaran
Industri pelayaran harus mengadopsi pendekatan yang lebih ramah lingkungan
melalui evaluasi dampak lingkungan. Dengan mempertimbangkan hal-hal
seperti keberlanjutan material, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah,
industri pelayaran dapat memainkan peran penting dalam upaya global untuk
mengurangi dampak lingkungan.
3) Kepatuhan Terhadap Regulasi Lingkungan
Evaluasi dampak lingkungan memastikan bahwa kapal mematuhi peraturan
dan standar lingkungan yang ditetapkan oleh badan pengatur. Ini membantu
mencegah pelanggaran hukum dan meningkatkan kepatuhan industri
pelayaran terhadap standar lingkungan.
4) Pemeliharaan Keseimbangan Ekosistem Laut
Kapal yang tidak merusak habitat laut atau mengancam kehidupan laut
mendukung keberlanjutan sumber daya laut. Desain kapal yang
mempertimbangkan dampak kapal terhadap ekosistem laut membantu
menjaga keseimbangan ekologis.
5) Inovasi Teknologi dan Bahan
Evaluasi dampak lingkungan mendorong kemajuan dalam bahan dan
teknologi. Ini termasuk pembuatan bahan ramah lingkungan, sistem propulsi
yang lebih efisien, dan penggunaan teknologi canggih untuk mengurangi
dampak lingkungan.
6) Reputasi Perusahaan
Kapal yang dirancang dengan mempertimbangkan dampak lingkungannya
cenderung dipandang baik oleh konsumen, pemangku kepentingan, dan
masyarakat umum. Ini dapat meningkatkan citra perusahaan dan membantu
perusahaan bertahan dalam jangka panjang.
7) Manfaat Ekonomi dan Kepatuhan Terhadap Kebijakan Global
Kapal yang memenuhi standar lingkungan dapat mendapatkan keuntungan
ekonomi, seperti akses ke pelabuhan yang memprioritaskan kapal ramah
lingkungan. Selain itu, industri pelayaran yang mengadopsi praktik
berkelanjutan dapat lebih mudah mematuhi kebijakan internasional yang
mungkin muncul di masa depan.

4. Contoh berikut menunjukkan bagaimana evaluasi dampak lingkungan dapat


diterapkan pada desain kapal dalam kaitannya dengan materi gambar rencana garis
dan umum kapal
1) Pemilihan Material
Contoh: evaluasi dapat melibatkan penggunaan bahan yang lebih ramah
lingkungan untuk konstruksi kapal, seperti menggunakan baja tahan karat atau
komposit ringan dengan jejak karbon yang lebih rendah daripada bahan
konvensional.
2) Efisiensi Energi
Contoh: Dimungkinkan untuk menilai desain kapal untuk memastikan bentuk
badan kapal (rencana garis) dan sistem propulsi (gambar umum)
memaksimalkan efisiensi energi, termasuk penggunaan propulsi listrik atau
hibrida untuk mengurangi konsumsi bahan bakar.
3) Pengolahan Limbah cair
Contoh: Untuk mengurangi dampak limbah kapal pada lingkungan laut,
evaluasi dapat mencakup penerapan sistem pengelolaan limbah cair yang
efisien, seperti penggunaan teknologi pengolahan limbah yang ramah
lingkungan.
4) Pencegahan Kebocoran Bahan Berbahaya
Contoh: Evaluasi dapat mencakup penggunaan teknologi deteksi dini dan
pencegahan kebocoran, seperti sensor yang dapat mendeteksi kebocoran bahan
berbahaya dan secara otomatis memulai tindakan pencegahan.
5) Pertimbangan Ekosistem Laut
Contoh: Evaluasi dapat mempertimbangkan dampak struktur kapal terhadap
habitat laut dan kehidupan laut. Desain kapal yang mengurangi getaran dan
kebisingan bawah air dan teknologi yang memantau spesies laut dapat
membantu melindungi ekosistem laut.
6) Efisiensi Operational dan Rute Navigasi
Contoh: Untuk memastikan bahwa kapal beroperasi dengan paling efisien
mungkin, desain kapal dapat dipelajari. Ini termasuk menemukan rute navigasi
yang lebih hemat bahan bakar dan mengurangi emisi selama perjalanan.
Untuk memastikan bahwa keberlanjutan dan pertimbangan lingkungan
diperhitungkan sejak awal, evaluasi dampak lingkungan harus dilakukan sebagai
bagian penting dari proses desain kapal. Dengan menggabungkan elemen-elemen ini
ke dalam proses desain kapal, dapat dibuat kapal yang lebih berkelanjutan dan lebih
ramah lingkungan.
5. Evaluasi dampak lingkungan dari desain kapal dapat dilakukan dalam beberapa tahap.
Ini terutama berlaku untuk materi gambar rencana garis dan umum kapal. Berikut
adalah prosedur umum:
1) Identifikasi Aspek Lingkungan
Identifikasi dan kategorikan setiap aspek lingkungan yang mungkin
dipengaruhi oleh desain kapal. Ini bisa mencakup penggunaan energi, emisi
gas, manajemen limbah, dan dampak pada ekosistem laut.
2) Pengumpulan Data
Kumpulkan informasi tentang desain kapal, seperti material yang akan
digunakan, sistem propulsi yang direncanakan, rencana perawatan, dan
karakteristik operasional.
3) Pemodelan Dampak Lingkungan
Untuk memprediksi dampak lingkungan dari desain kapal, gunakan perangkat
lunak atau teknik pemodelan. Ini dapat mencakup analisis siklus hidup untuk
menilai dampak dari tahap konstruksi hingga pemusnahan.
4) Analisis Material
Evaluasi dampak bahan yang akan digunakan dalam konstruksi kapal. Tinjau
dampak pada lingkungan selama ekstraksi, pembuatan, dan pemindahan
bahan.
5) Analisis Energi
Tinjau konsumsi energi yang diperkirakan kapal selama siklus hidupnya.
Pertimbangkan cara meningkatkan efisiensi atau menggunakan sumber energi
terbarukan.
6) Pengelolaan Limbah
Analisis ini mencakup limbah cair, padat, dan gas buang. Sistem pengelolaan
limbah yang akan digunakan selama pengoperasian kapal akan
dipertimbangkan.
7) Rencana Garis
Dampak hidrodinamika desain kapal terhadap efisiensi operasional dan risiko
kerusakan ekosistem laut dievaluasi selama tahap perencanaan garis.
8) Evaluasi Rencana Umum Kapal
Tinjau rencana umum kapal untuk memastikan bahwa sistem propulsi, sistem
pembakaran, sistem pendingin, dan komponen lainnya bekerja dengan baik
dan berkelanjutan.
9) Perimbangan Sosial dan Ekonomi
Selain dampak lingkungan, pertimbangkan juga dampak sosial dan ekonomi
dari desain kapal. Ini bisa mencakup dampak pada pekerjaan lokal, keamanan
kapal, dan manfaat ekonomi bagi komunitas setempat.
10) Konsultasi
Ada banyak pemangku kepentingan yang terlibat, seperti perancang kapal,
operator, ahli lingkungan, dan badan legislatif. Mendapatkan pandangan yang
komprehensif lebih mudah dengan konsultasi ini.
11) Penilaian Risiko
Identifikasi risiko yang mungkin terjadi dan akibat dari desain kapal. Tinjau
metode untuk mengurangi dan mengelola risiko.
12) Penyusunan Laporan Evaluasi
Setelah evaluasi dampak lingkungan selesai, laporan yang jelas dan
menyeluruh harus dibuat. Laporan ini harus dikomunikasikan dengan berbagai
pihak, termasuk badan pengatur dan pihak berkepentingan.
Memulai evaluasi dampak lingkungan dari awal desain kapal membantu memastikan
bahwa prinsip-prinsip keberlanjutan dan lingkungan dipertimbangkan seiring
pengembangan kapal. Langkah-langkah ini membantu menghasilkan kapal yang lebih
berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai