Anda di halaman 1dari 14

Proposal Tugas Akhir

MODIFIKASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA


HYBRID DENGAN TURBIN ANGIN DARRIEUS
MELALUI OPTIMASI PROFIL NACA 0016 DAN PANEL
SURYA MONOCRYSTALLINE UNTUK
MENINGKATKAN EFISIENSI SISTEM

Disusun Oleh :

1. Anes Puspita Rahayu ( 3.22.17.2.02 )


2. Diki Dharmawan Saputra ( 3.22.17.2.08 )
3. Muhammad Fadil ( 3.22.17.2.14 )
4. Rigel Risdanta Wijaya ( 3.22.17.2.20 )

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

DESEMBER, 2019
HALAMAN PERSETUJUAN

1. Judul Tugas Akhir :


2. Pelaksana :
a. Nama :
b. NIM :
c. Program Studi : D-III Teknik Konversi Energi
d. Jurusan : Teknik Mesin
3. Pembimbing :
a. Pembimbing I : Wiwik Purwanti, S.T., M.Eng.
b. Pembimbing II :

Semarang, Desember 2019


Pelaksana

Nama Pelaksana
NIM
Menyetujui :

Pembimbing I Pembimbing II

Wiwik Purwanti, S.T., M.Eng.

Mengetahui,
Ketua Program Studi
D-III Teknik Konversi Energi

Wahyono, S.T., M.T.


LATAR BELAKANG
PERUMUSAN MASALAH
TINJAUAN PUSTAKA
TUJUAN DAN MANFAAT
METODE PENELITIAN
JADWAL KEGIATAN
RINCIAN BIAYA
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Energi listrik adalah salah satu energi yang dibutuhkan untuk kelangsungan
hidup manusia. Laju dan tingkat perkembangan suatu negara dalam sektor industri
dan masyarakat dapat digambarkan dari tingkat penggunaan listrik suatu negara
tersebut. Di Indonesia peningkatan konsumsi listrik setiap tahunnya diperkirakan
meningkat. Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT.PLN (persero)
tahun 2010-2019 menyebutkan kebutuhan listrik pertahunnya adalah 55.000 MW.
Jadi, rata-rata peningkatan kebutuhan energi listrik pertahunnya adalah 5.500 MW.
Dari total daya tersebut sebanyak 32.000 MW (57%) dibangun sendiri oleh PT.PLN,
sedangkan sisanya (43%) dibangun oleh pengembang listrik swasta. (Septian, 2018
Rancang Bangun Pembangkit Hybrid Tenaga Angin Dan Sel Surya Untuk
Penerangan Jalan Raya).

Kebutuhan listrik yang semakin meningkat, mendorong manusia untuk


memanfaatkan berbagai macam potensi energi yang ada di Indonesia, sehingga
eksploitasi terhadap sumber energi berbasis seperti minyak bumi, batubara, dan lain-
lain terus dilakukan demi kelangsungan aktivitas hidup manusia sedangkan kita
ketahui bahwa sumber-sumber energi berbasis fosil ini termasuk kedalam sumber
daya alam yang tidak dapat diperbaharui, ketersediaan yang semakin berkurang
sehingga cepat atau lambat akan habis. (Septian, 2018 Rancang Bangun Pembangkit
Hybrid Tenaga Angin Dan Sel Surya Untuk Penerangan Jalan Raya ).

Keterbatasan cadangan energi berbasis fosil ini menuntut pemerintah untuk


segera melakukan pemanfaatan energi alternatif dari berbagai sumber energi yang
melimpah, yang sebagian besar di antaranya dapat diperoleh secara langsung dan
gratis oleh masyarakat misalnya energi surya dan energi angin.

Rais (2016) meneliti Pembangkit Listrik Tenaga Angin, Surya Dan Hybrid
bahwa energi angin merupakan salah satu potensi energi terbarukan yang dapat
memberikan kontribusi signifikan terhadap kebutuhan energi listrik domestik,
khususnya wilayah terpencil. Pembangkit energi angin yang biasa disebutPembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ini bebas polusi dan sumber energinya yaitu angin di
mana pun, maka pembangkitan ini dapat menjawab masalah lingkungan hidup dan
ketersediaan sumber energi.

Energi matahari merupakan salah satu energi terbarukan. Di Indonesia yang


letaknya berada di garis katulistiwa menyebabkan wilayah di Indonesia mendapatkan
penyinaran sepanjang tahun, sehingga membuat energi surya patut untuk terus
dikembangkan dengan jumlah yang besar dan proses penggunaan yang dilakukan
untuk memanfaatkan tidak rumit, dana investasi jangka panjang pun akan lebih hemat
serta perawatan alat konversi energi surya menjadi energi listrik yang mudah akan
membuat program untuk pemanfaatan energi surya sebagai energi alternatif
terbarukan sangat dimungkinkan.

Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) merupakan salah satu alternatif


sistem pembangkit yang tepat untuk diaplikasikan pada daerah-daerah yang sukar
dijangkau oleh sistem pembangkit besar seperti jaringan PLN atau PLTD, PLTH ini
memanfaatkan renewable energy sebagai sumber utama (primer) yang
dikombinasikan dengan solar cell sebagai sumber energi cadangan (sekunder). Tujuan
utama sistem hybrid adalah memaksimalkan energi dengan harga murah bebas polusi
kualitas daya yang bagus dan energi yang berkesinambungan. Karena energi surya
hanya tersedia pada siang hari sedangkan energi angin hanya tersedia pada waktu
yang tidak dapat diprediksi tergantung cuaca dan musim. (Faisal, Mengenal Sistem
Pambangkit Listrik Tenaga Hybrid : 2016).

Tugas akhir ini mengembangkan sebuah model Pembangkit Listrik Tenaga


Hybrid dari hasil tugas akhir tahun 2017 yang disusun oleh Faisal Heru Prabowo,
Widiyanto, Zulfatur Rohmah, dan Zuraiqah Sarqis. Berdasarkan pengujian
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) untuk pengisian baterai (charging accu)
yang dimulai pada pukul 13.00 WIB. Efisiensi tertinggi pada pengujian PLTH
(monocrystalline dan turbin angina) kecepatan 5 m/s sebesar 6,282 % pada pukul
13.15 WIB sedangkan efisiensi terendah sebesar 0,720 % pada pukul 14.45 WIB.
Efisiensi tertinggi pada pengujian PLTH (policrystalline dan turbin angin) kecepatan
5 m/s sebesar 4,835 % pada pukul 14.45 WIB sedangkan efisiensi terendah sebesar
1,237 % pada pukul 15.00 WIB. Efisiensi tertinggi pada pengujian PLTH
(monocrystalline dan turbin angin) kecepatan 7 m/s sebesar 2,381 % pada pukul
13.30 WIB sedangkan efisiensi terendah sebesar 0,209 % pada pukul 14.45 WIB .
Efisiensi tertinggi pada pengujian PLTH (policrystalline dan turbin angin kecepatan 7
m/s) sebesar 1,532 % pada pukul 13.15 WIB sedangkan efisiensi terendah sebesar
0,233 % pada pukul 15.00 WIB . Hasil tersebut menggunakan jenis turbin angin sudu
Tapping (4 : 5) dengan jenis panel monocystalline dan policystalline dengan kapasitas
20 WP.

Untuk memaksimalkan penelitian tugas akhir dari yang disusun oleh Zuraihah Sarqis,
maka diperlukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut. Oleh karena itu pada
tugas akhir ini akan memodifikasi turbin angin dari sudu Tapping menjadi sudu tipe
Darrieus dan untuk jenis panel surya menggunakan monocrystalline karena sesuai
dengan judul pada tugas akhir ini yaitu “Modifikasi Pembangkit Listrik Tenaga
Hybrid Dengan Turbin Angin Darrieus Melalui Optimasi Profil NACA 0016 dan
Panel Surya Monocrystalline Untuk Meningkatkan Efisiensi Sistem”.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari Tugas Akhir yang berjudul “Modifikasi Pembangkit
Listrik Tenaga Hybrid Dengan Turbin Angin Darrieus Melalui Optimasi Profil NACA
0016 dan Panel Surya Monocrystalline Untuk Meningkatkan Efisiensi Sistem”.
adalah sebagai berikut :
1. Daya keluaran yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid
2. Efisiensi yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid
1.3 Tujuan
Tujuan dari Tugas Akhir yang berjudul “Modifikasi Pembangkit Listrik
Tenaga Hybrid Dengan Turbin Angin Darrieus Melalui Optimasi Profil NACA 0016
dan Panel Surya Monocrystalline Untuk Meningkatkan Efisiensi Sistem”, meliputi :

A. Tujuan Akademis
Tujuan akademis dari pembuatan tugas akhir yang berjudul “Modifikasi
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Dengan Turbin Angin Darrieus Melalui Optimasi
Profil NACA 0016 dan Panel Surya Monocrystalline Untuk Meningkatkan Efisiensi
Sistem”. yaitu :
1. Memenuhi persyaratan dalam rangka menyelesaikan studi diploma III Jurusan
Teknik Mesin program studi Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri
Semarang.
2. Mengembangkan dan mengaplikasikan ilmu yang didapat selama menjalani
kuliah di program studi Teknik Konversi Energi.
B. Tujuan Pembuatan
Tujuan teknis dari pembuatan tugas akhir yang berjudul “Modifikasi
Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Dengan Turbin Angin Darrieus Melalui Optimasi
Profil NACA 0016 dan Panel Surya Monocrystalline Untuk Meningkatkan Efisiensi
Sistem”, yaitu :
1. Untuk membantu memecahkan masalah pemerintah mengenai kebutuhan
listrik di Indonesia yang semakin meningkat sedangkan bahan bakar fosil
yang di Indonesia semakin menipis.
2. Sebagai alat peraga praktikum mesin konversi energi.
3. Meningkatkan efisiensi sistem pada pembangkit listrik tenaga Hybrid.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembuatan tugas akhir ini yaitu dengan adanya
penggantian tipe turbin yaitu turbin angina sumbu vertical tipe Darrieus dengan profil
NACA 0016 dan penggantian jenis panel surya monocrystalline maka diharapkan
dapat meningkatkan efisiensi sistem selain itu dapat dijadikan sebagai alat untuk
praktikum mesin konversi energi di program studi D3 teknik konversi energi.
TINJAUAN PUSTAKA

Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid (PLTH) adalah suatu sistem


pembangkit listrik yang terdiri dari dua atau lebih sistem pembangkit dengan
sumber energi yang berbeda. Pembangkit listrik tenaga listrik tenaga hybrid ini
bertujuan untuk dapat mengkombinasikan keunggulan dari setiap pembangkit agar
dapat menutupi kelemahan masing-masing dalam kondisi tertentu, sehingga sistem
dapat beroprasi lebih ekonomis dan efisien. Pada sistem pembangkit listrik tenaga
hybrid disini yang dikombinasikan adalah pembangkit listrik tenaga angin dan
pembangkit listrik tenaga surya. Menurut penelitian dari Phanias (2014) tentang
Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya dan Angin, Pembangkit listrik
ini merupakan sumber energi terbarukan yang paling relevan untuk dikembangkan di
Indonesia dikarenakan potensi energi surya di Indonesia sangat tinggi, dengan
intensitas radiasi rata-rata (4 ÷ 5)

Phanias (2014) meneliti Pemanfaatan Teknologi Hybrid Berbasis Energi Surya


dan Angin, bahwa keuntungan dari teknologi ini sangat penting dalam keadaan yang
tidak menentu, misalkan pada saat hujan berangin. Meskipun sel surya tidak dapat
berfungsi untuk menghasilkan energi listrik, begitu pula sebaliknya. Namun, jika
hanya berbasis satu energi akan mengalami gangguan ketika cuaca tidak sesuai
dengan teknologi energi yang digunakan

Nugroho (2011) meneliti tentang Analisis Kinerja Turbin Angin Darriues


Menggunakan NACA 0016 yang menginformasikan tentang perancangan sebuah
prototipe turbin angin yang cocok untuk penerapan di indonesia, dimana didapatkan
desain dan kontruksi turbin angin Darriues dengan penggunaan sudu NACA 0016,
dan hasil kemampuan bergerak dengan kecepatan angin 0,7 m/s, turbin angin tersebut
tanpa pembebanan mampu berputar dengan kecepatan 238 rpm dan pembebanan 226
rpm, dan menghasilkan listrik Alternator mengeluarkan 3,4 ampere dengan voltase 12
volt DC dengan kecepatan angin 3 m/s.

Dalam penelitian yang berjudul Evaluasi dan Optimasi Ukuran Komponen


Penyusun Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid Sistem Inovasi Daerah Pantai Baru
dalam hasil simulasinya mengatakan bahwa terjadi capacity shortage 80%. Daya
yang bisa dihasilkan PLTH Baru adalah 20% untuk memenuhi beban dengan daya PV
20491 kWh/tahun dan daya kincir 8184 kWh/tahun. Kesimpulan lainnya yaitu
Optimasi PLTH dengan capacity shortage 0%, hourly loads 0%, solar power output
0% bisa didapatkan dengan 7 menambahkan baterai. Kontribusi pv 98% dari daya
uang dihasilkan PLTH. (Pakha, 2014).

Widiyanto,dkk (2019) Tentang Modifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid


dengan Sudu Tapping Turbing Angin Horizontal dan Panel Surya Monocrystalline
untuk Meningkatkan Efisiensi Sistem dalam hasil pengujian membuktikan bahwa
efisiensi PLTH menggunakan panel surya monocrystalline dan turbin angina tapping
(4 : 5) lebih tinggi dibandingkan menggunakan panel surya polycrystalline dan turbin
angina (1 : 1). Didapat efisiensi tertinggi PLTH sebesar 6,28 % pada pukul 13,15
WIB dengan intensitas cahaya sebesar 889 W/m2 sedangkan efisiensi tertinggi PLTH
menggunakan panel surya polycrystalline dan sudu turbin angina (1 : 1) sebesar 4,83
% pada pukul 14,45 WIB dengan intensitas cahaya sebesar 602 W/m2 , untuk itu
modifikasi panel surya monocrystalline dan sudu tapping (4 : 5) turbin angina dapat
meningkatkan efisiensi sistem dari 4,83% menjadi 6,28%
Metode Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Metode Penelitian


JADWAL KEGIATAN
RINCIAN BIAYA

Peralatan penunjang Volume Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)

Generator AC 1 Buah 600,000 600,000

Solar Monocrystalline 1 Buah 500,000 500,000

Inverter 1 Buah 100,000 100,000

Alumunium Plat 10 Kg 750,000 750,000

Bearing 15mm 1 Buah 150,000 150,000

Besi Plat 10 Kg 50,000 500,000

Baut M8 10mm 100 Buah 2,000 200,000

Sekrup M8 5mm 60 Buah 4,000 240,000

Cakram D200mm 1 Buah 150,000 150,000

Mur M30 1 Buah 100,000 100,000

Amplas 2 Lembar 25,000 50,000

Elektroda Las 1 Pack 70,000 70,000

Gear 2 Buah 50,000 100,000

Cat Besi 1 Buah 100,000 100,000

Roda 7 Buah 100,000 700,000

Kabel NYA 2,5m 1 Set 350,000 350,000

Solder 1 Set 150,000 150,000

Tenol 1 Set 50,000 50,000

Pully 30mm 1 Buah 200,000 200,000

Lampu DC 20 Buah 5,000 100,000

Amperemeter 1 Buah 100,000 100,000

Voltmeter 1 Buah 100,000 100,000


Multimeter 1 Buah 500,000 500,000

Obeng +/- 2 Buah 20,000 40,000

Hygrometer 1 Buah 50,000 50,000

Solarimeter 1 Buah 50,000 50,000

Neraca Pegas 1 Buah 50,000 50,000

Tachometer 1 Buah 500,000 500,000

SUB TOTAL 6,550,000

Anda mungkin juga menyukai