Oleh
VIKTOR SWANDI HUTABARAT
NIM. 150402058
Disusun Oleh:
VIKTOR SWANDI HUTABARAT
NIM : 150402058
Disetujui Oleh :
Pembimbing Tugas Akhir
Diketahui Oleh :
Ketua Departemen Teknik Elektro FT USU
Dr. Fahmi,S.T.,M.Sc.,IPM.
NIP : 197912092006041015
2. Latar Belakang
Energi Listrik pada masa ini telah menjadi kebutuhan yang utama dan tak dapat lagi
dipisahkan dari kehidupan manusia.Konsumsi akan energi listrik dari masa ke masa akan selalu
mengalami kenaikan,Oleh sebab itu perlu adanya pengembangan pembangkit untuk mencukupi
kebutuhan energi listrik. Hal inilah yang mendorong banyak negara untuk memanfaatkan segala
Secara garis besar Energi dibagi menjadi dua macam yaitu energi Konvensional dan energi
Alternatif.Namun,untuk saat ini energi listrik yang dihasilkan masih berasal dari energi
konvensional seperti Batu-bara,Solar,dan berbagai macam lainnya.Keterbatasan sumber energi
konvensional menjadi sebab untuk memanfaatkan energi Alternatif di Indonesia.Pembangkit
konvensional tak terlepas dari berbagi kelemahan seperti menghasilkan limbah dan merusak
lingkungan ditambah lagi dengan perawatan peralatan yang membutuhkan biaya besar.Masalah
lingkungan dan masalah ekonomi menjadi salah satu faktor alasan pemanfaatan energi
Terbarukan.
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki iklim tropis.Hal ini menjadi
keuntungan tersendiri untuk mengembangkan pembangkit yang bersumber dari alam.Energi
Angin dan Energi Matahari menjadi jawaban dari masalah yang muncul saat ini mengenai krisis
energi listrik.Kedua energi tersebut dapat dikombinasikan menjadi sebuah pembangkit energi
Hybrid.Pembangkit energi hybrid ini merupakan sebuah energi alternatif pembangkit yang tepat
diaplikasikan di daerah terpencil sekalipun.Penelitian ini digunakan guna menciptakan suatu
pembangkit yang handal dalam mensuplai energi listrik dan bersifat ramah lingkungan.Jalan raya
menjadi salah suatu tempat untuk menyediakan kedua energi tersebut.Penambahan kecepatan
angin dari kendaraan yang melaju dan paparan langsung sinar matahari menjadi tempat yang
tepat untuk pengujian alat yang akan dibuat. Dibuatnya pembangkit dari 2 sumber energi yang
dikombinasi ini diharapkan dapat menyediakan catu daya yang kontinyu,efisien,handal dan
ramah lingkungan.Pembangkit ini nantinya diharapkan dapat dikembangkan lebih optimal di
Indonesia untuk menekan agar peningkatan kebutuhan energi listrik setiap tahunnya menurun
dan tidak hanya bergantung pada pembangkit konvensional saja.
Penelitian ini dikembangkan dengan membuat model pembangkit hybrid skala mikro dari
energi angin dan energi matahari.Dengan membuat model,Penelitian ini harus memperkirakan
peralatan dan bahan yang digunakan untuk menciptakan model tersebut.sehingga sangat
menarik untuk dilakukan investigasi pemilihan alat dan bahan dan penggabungannya hingga
menjadi sebuah model pembangkit.
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tugas akhir ini yaitu membuat rancang bangun pembangkit listrik
Hybrid tenaga angin dan sel surya dengan memanfaatkan bahan untuk komponen pembangkit
yang tersedia di pasaran serta mengetahui seberapa besar pembangkitan daya yang dihasilkan
oleh pembangkit yang dirancang.
5. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Menghasilkan pembangkit listrik hybrid tenaga angin dan sel surya dan ramah lingkungan.
2. Menambah pengetahuan dibidang teknik elektro khususnya pembangkit listrik tenaga
Hybrid.
3. Sebagai refrensi pembangkit listrik untuk daerah terpencil.
6. Batasan Masalah
Batasan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Aspek yang dikaji pada penelitian ini adalah Aspek Teknis yang mencakup komponen
penyusun pembangkit listrik hybrid tenaga angin dan sel surya dan proes perakitan
pembangkit.
2. Tidak membahas lebih dalam performa generator yang digunakan untuk pembangkitan enegri
listrik.
3. Penelitian ini hanya dilakukan dilakukan di jalan raya untuk pengujian alat.
7. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Studi literatur
Dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik tugas akhir yang terdiri dari
buku referensi, jurnal penelitian, layanan internet dan diskusi dengan dosen pembimbing.
2. Pemilihan Komponen
Melakukan pemilihan Komponen yang akan dirancang menjadi pembangkit listrik hybrid
tenaga angin dan sel surya yang tersedia di pasaran.
3. Perancangan Alat
Melakukan perancangan seperti skema rangkaian sesuai komponen yang sudah dipilih
dan penentuan lokasi penempatan alat.
4.Pembuatan Alat
Melakukan pembuatan alat seperti pembuatan turbin jenis savonius pembuatan transmisi
dari turbin ke generator, pembuatanbodipembangkitdan pemasangan generator ke alat yang
dibuat,pembuatan penyangga solar cell,dan lain sebagainya.
5.Percobaan alat dan pengambilan data
Melakukan percobaan terhadap pembangkit listrik hybrid tenaga angin dan sell surya
yang sudah dibuat dengan melakukan proses pembangkitan energi listrik dan mengambil data
pada satu waktu sebagai penanda alat bekerja dengan baik.
8. Sistematika Penulisan
Penulisan pada penelitian ini terdiri atas lima bab, dengan sistematika penulisan sebagai
berikut.
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri atas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini menguraikan referensi yang relevan dengan penelitian yang dilakukan.
Bab III Metodologi Penelitian
Bab ini mendeskripsikan metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini serta
bagan alur penelitian.
Bab IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini menguraikan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan di Departemen
Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara.
Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini memuat kesimpulan yang diperoleh dan saran-saran untuk penelitianyang
dilakukan.
9.TINJAUAN PUSTAKA
9.1 Energi Surya
Matahari adalah bintang yang mempunyai massa yang sangat besar. Karena gravitasinya,
matahari menjadi pusat tata surya. Meskipun bukan merupakan bintang terbesar, namun matahari
menjadi bintang paling besar bagi manusia di bumi karena jaraknya paling dekat dengan bumi.
Jarak matahari dari bumi yaitu sekitar 150 juta km. Jarak itulah yang disebut dengan satu satuan
astronom. Diameter matahari diperkirakan mencapai 1.390.000 km. Matahari tersusun atas 71%
hidrogen, 27% helium, dan sisanya unsur-unsur berat [4]. Matahari memiliki suhu permukaan
efektif 5778 K [5].
Sumber energi utama bagi kehidupan di bumi yaitu matahari. Energi yang dihasilkan oleh
matahari berupa energi panas dan energi cahaya yang dipergunakan makhluk hidup untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Intensitas radiasi matahari yang diterima bumi pada atmosfer
terluar cukup besar. Namun ketika menembus atmosfir maka kurang lebih 30% dari total radiasi
terefleksi kembali ke ruang angkasa, dimana 70% sisanya terserap oleh awan, lautan, dan juga
daratan. Hubungan antara radiasi matahari dengan bumi ditunjukkan pada Gambar 9.1
Energi surya terpancar hingga ke bumi berupa paket-paket energi yang disebut foton. Untuk
setiap tahunnya ada sekitar 3,9×1024 Joule atau sekitar 1,08×1018KWh dari energi matahari yang
mencapai permukaan bumi. Jumlah ini sekitar 10000 kali lebih banyak dari permintaan energi
primer secara global tiap tahunnya dan lebih banyak dari cadangan ketersediaan keseluruhan
energi yang ada di bumi [6]. Dengan memanfaatkan energi matahari secara optimal, dapat
mencukupi seluruh kebutuhan energi di masa yang akan datang.
Energi surya yang dipancarkan ke luar angkasa yaitu sekitar 2 K. Bumi menerima sebagian
kecil dari jumlah energi itu. Misalkan sebuah planet yang tidak memiliki atmosfer, planet itu
memiliki radius sebesar R dan menerima radiasi surya dari matahari. Bilamana S merupakan
padat radiasi surya, suatu jumlah energi E1 diterima oleh planet dan sebesar E2 diserap dapat
ditentukan pada persamaan 9.1.
Energi E2 yang diserap akan menyebabkan suhu T dari planet akan naik.Pada gilirannya,
planet yang hangat atau panas ini juga akan memancarkan sebagian energinya, yaitu sebesar E3
ke angkasa luas. Dengan demikian maka dapat ditulis seperti pada persamaan 9.2.
E1= E2 + E3………………………………………………………………(9.2)
Keterangan :
E1 = energi yang diterima oleh planet dari matahari.
E2 = energi yang diserap oleh planet.
E3 = energi yang dipancarkan oleh planet.
Pada Proses IV panas matahari dimanfaatkan secara langsung, misalnya terjadi pada
menjemur pakaian, menjemur ikan kering, atau membuat garam di pantai yang telah sejak lama
dilakukan manusia. Pada proses V, VI, dan VII pemanfaatan panas matahari dilakukan dengan
kolektor yakni suatu alat Penangkap dan Pengumpul sinar matahari. Pada proses I, daun
merupakan kolektor, sedangkan kayu merupakan penyimpan energi. Pada proses II dan III,
atmosfer dan lautan merupakan kolektor maupun penyimpan energi. Sedangkan pada proses IV
benda yang terjemur langsung merupakan kolektor dan benda yang menerima energi surya. Pada
proses V energi yang dikumpulkan oleh kolektor biasanya dimanfaatkan untuk memanaskan air.
Air yang panas tersebut dapat dimanfaatkan langsung melalui proses uap maupun dengan cara
lain dijadikan tenaga listrik. Pada proses VI sinar surya melalui prinsip photovoltaik diubah
langsung menjadi tenaga listrik [7].
Pada proses VI, yang kini masih dalam tahap penelitian yang lebih dalam, energi surya
dipergunakan sebuah satelit surya yang beredar dalam suatu orbit diatas bumi untuk menangkap
sinar matahari dan mengubahnya menjadi pancaran gelombang mikro yang dikirim ke suatu
stasium di bumi. Stasiun bumi mengubah pancaran gelombang mikro ini menjadi tenaga listrik,
yang selanjutnya ditransmisikan dan didistribusikan secara konvensional kepada konsumen.
9.1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan jenis pembangkit yang memanfaatkan energi
surya untuk menghasilkan energi listrik. Pada dasarnya, Sel Surya merupakan Dioda Foto
(Photodiode) yang memiliki permukaan yang luas. Permukaan luas Sel Surya tersebut
menjadikan perangkat Sel Surya ini lebih sensitif terhadap cahaya yang masuk dan menghasilkan
Tegangan dan Arus yang lebih kuat dari Dioda Foto pada umumnya [10].
Sinar matahari terdiri dari partikel sangat kecil yang disebut dengan Foton. Ketika
terkena sinar matahari, Foton yang merupakan partikel sinar matahari tersebut menghantam atom
semikonduktor silikon Sel Surya sehingga menimbulkan energi yang cukup besar untuk
memisahkan elektron dari struktur atomnya. Elektron yang terpisah dan bermuatan Negatif (-)
tersebut akan bebas bergerak pada daerah pita konduksi dari material semikonduktor. Atom yang
kehilangan Elektron tersebut akan terjadi kekosongan pada strukturnya, kekosongan tersebut
dinamakan dengan “hole” dengan muatan Positif (+) [9].
Daerah Semikonduktor dengan elektron bebas ini bersifat negatif dan bertindak sebagai
Pendonor elektron, daerah semikonduktor ini disebut dengan Semikonduktor tipe N (N-type).
Sedangkan daerah semikonduktor dengan Hole bersifat Positif dan bertindak sebagai Penerima
(Acceptor) elektron yang dinamakan dengan Semikonduktor tipe P (P-type). Di persimpangan
daerah Positif dan Negatif (PN Junction), akan menimbulkan energi yang mendorong elektron
dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhi daerah
Negatif sedangkan hole akan bergerak menjauhi daerah Positif. Ketika diberikan sebuah beban
berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di Persimpangan Positif dan Negatif (PN
Junction) ini maka akan menimbulkan Arus Listrik [10]. Prinsip kerja sel surya ditunjukkan pada
Gambar 9.3.
Gambar 9.3 Prinsip kerja solar cell
Pemilihan jenis inverter dalam merencanakan PLTS disesuaikan dengan desain PLTS yang
akan dibuat. Jenis inverter untuk PLTS disesuaikan apakah PLTS On-Grid, Off-Grid atau
Hibrida. Inverter untuk sistem On-Grid (On Grid Inverter) harus memiliki kemampuan
melepaskan hubungan (islanding system) saat grid kehilangan tegangan. Inverter untuk sistem
PLTS hybrid harus mampu mengubah arus dari kedua arah yaitu dari DC ke AC dan sebaliknya
dari AC ke DC. Oleh karena itu, inverter pada sistem PLTS hybrid lebih populer disebut bi-
directional inverter.
c. Solar Charge Controller (SCC)
Charge controller berfungsi memastikan agar baterai tidak mengalami kelebihan pelepasan
muatan (over discharge) atau kelebihan pengisian muatan (over charge) yang dapat mengurangi
umur baterai. Charge controller mampu menjaga tegangan dan arus keluar masuk baterai sesuai
kondisi baterai [10]. Adapun tampilan dari Solar Charge Controllerditunjukkan pada Gambar
9.9.
1
E= m. v 2 (9.1)
2
Keterangan :
E : Energi Kinetik (J)
m : Massa udara (kg)
v : Kecepatan angin (m/s)
Daya adalah energi per satuan waktu. Daya angin berbanding lurus dengan kerapatan
udara, dan kubik kecepatan angin, seperti diungkapkan dengan Persamaan 9.2
1
P= ρA v 3 (9.2)
2
Keterangan :
P : Daya angin
ρ : Massa jenis angin(kg/m3)
A : Luas penampang aliran (m2)
V : Kecepatan angin (m/s)
6 πR ( R/r )
C= (9.3)
9 λ2 B
Turbin angin Savonius merupakan suatu sistem konversi energi angin yang digolongkan
dalam jenis turbin angin berporos vertikal.Turbin ini ditemukan pertama kalinya di Finlandia
oleh sarjana Finlandia bernama Sigurd J. Savonius pada tahun 1922 dan berbentuk S apabila
dilihat dari atas. Turbin jenis ini secara umumnya bergerak lebih perlahan dibandingkan jenis
turbin angin sumbu horizontal, tetapi menghasilkan torsi yang besar.
Keunggulan VAWT (Vertikal Axis Wind Turbine) adalah tidak memerlukan mekanisme
orientasi pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya)
seperti pada turbin angin propeller, bentuk sudu yang sederhana, rendah noise, kerja pada aliran
turbulensi lebih baik, memiliki torsi tinggi sehingga dapat berputar pada kecepatan angin rendah,
dinamo dapat ditempatkan di bagian bawah turbin sehingga mempermudah perawatan, tidak
harus diubah posisinya jika arah angin berubah. Turbin tipe ini banyak digunakan untuk konversi
energi listrik skala kecil. Bentuk dari turbin yang akan digunakan dapat dilihat pada gambar
B. Alternator
Alternator atau biasa disebut dengan dynamo ampere adalah peranti yang berfugsi sebagai
generator yang menghasilkan arus listrik alternating current (AC) dan sekaligus mengubahnya
menjadi arus direct current (DC). Komponen ini juga menjadi pembangkit energi listrik yang
diisikan ke accu / aki. Prinsipkerja dinamo sama dengan generator, yaitu memutar kumparan
didalam medan magnet atau memutar magnet di dalam kumparan. Arus listrik dibangkitkan
pada saat magnet diputarkan di dalam kumparan dan besarnya tergantung pada kecepatan
putaran magnet. Kumparan menghasilkan elektromagnet melalui proses induksi elektromagnet.
Semakin cepat kumparan memotong garis-garis gaya magnet semakin besar kumparan
membangkitkan gaya gerak listrik. Tegangan yang dihasilkan berubah-ubah tergantung pada
kecepatan putaran magnet.
C.Converter
AC-DC Converter
Dalam memanen energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin tahap pertama yang
dilakukan adalah penyearah AC-DC /Rectifier. Penyearah / rectifier adalah pengubah sebuah
tegangan arus listrik bolak-balik (AC) menjadi arus listrik searah (DC). Dalam mengubah
tegangan AC menjadi DC ini diperlukan suatu komponen dimana komponen tersebut hanya
memperbolehkan arus listrik mengalir hanya dari satu arah. Dan itu bisa diperoleh dari rangkaian
dioda semikonduktor. Jenis penyearah yang paling sederhana adalah penyearah gelombang
penuh . Agar tegangan penyearahan gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka di
pasang filter kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah . Fungsi kapasitor pada
rangkaian ini untuk menekan riple yang terjadi dari proses penyearahan gelombang AC.
D.Baterai
Penyimpanan Listrik yang digunakan adalah baterai. Baterai adalah perangkat yang
mengandung sel listrik yang dapat menyimpan energi yang dapat dikonversi menjadi daya.
Baterai menghasilkan listrik melalui proses kimia. Baterai atau akumulator adalah sebuah sel
listrik dimana didalamnya berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat berkebalikan )
dengan efisiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan reaksi elektrokimia reversibel adalah
didalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia menjadi tenaga listrik (proses
pengosongan ) dan sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia ( proses pengisian )
dengan cara proses regenerasi dari elektroda - elektroda yang dipakai yaitu, dengan melewatkan
arus listrik dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel.
Baterai terdiri dari dua jenis yaitu, baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer
merupakan baterai yang hanya dapat dipergunakan sekali pemakaian saja dan tidak dapat diisi
ulang. Hal ini terjadi karena reaksi kimia material aktifnya tidak dapat dikembalikan. Sedangkan
baterai sekunder dapat diisi ulang, karena material aktifnya didalam dapat diputar kembali.
Kelebihan dari pada baterai sekunder adalah harganya lebih efisien untuk penggunaan jangka
waktu yang panjang.
9.3 Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid.
Pembangkit listrik hybrid merupakan gabungan sistem pembangkitan dengan
memanfaatkan sumber-sumber energi yang bermacam-macam seperti energi aliran air (hydro
power), energi angin (wind energy), energi matahari (solar energy), energi biogas (biogas
energy), dan energi panas bumi(geothermal energy).
Sumber energi terbarukan, pada prinsipnya, merupakan sumber daya alam non fossil
yang dapat diperbarui dan apabila dikelola dengan baik akan dapat menjadi sumber energi listrik
yang melimpah dan tidak akan habis dalam jangka waktu yang sangat lama. Beberapa sumber
energi yang dikategorikan sebagai sumber energi terbarukan adalah energi biomassa, energi
biogas, energi panas bumi, energi angin, energi surya, energi air, dan energi nuklir [Tim Peneliti,
Deptamben Sul-Sel, 2006]. Jika dibandingkan dengan pemanfaatan energi fosil sampai saat ini
maka pemberdayaan potensi energi terbarukan tergolong masih sangat kecil khususnya energi-
energi alternatif. Untuk itu perlu upaya peningkatan pemberdayaan energi terbarukan, terutama
untuk mendukung program pengembangan energi nasional salah satunya sebagai salah satu
sumber energi listrik yang sangat potensial di masa depan.
Di banyak negara maju pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai salah satu sumber
energi listrik alternatif telah meningkat secara pesat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya nyata
mengurangi dampak-dampak negatifsistem pembangkit listrik yang bersumber dari sumber
energi dari fossil seperti bahan bakar minyak, batubara dan sumber-sumber pembangkit dengan
tingkat emisi gas karbon yang tinggi lainnya. Kebanyakan negara modern saat ini telah
mengerahkan segala usaha untuk terus meningkatkan penetrasi pemakaian sumber-sumber energi
terbarukan untuk pembangkitan listrik [F. Bouffard and F.D. Galiana, 2008] yang lebih murah,
aman dan ramah lingkungan terutama untuk mengurangi ”greenhouse effects”. Contoh sistem
pembangkit hybrid yang ada di Amerika Serikat diperlihatkan pada Gambar 9.12 diperlihatkan
gabungan sistem pembangkit tenaga surya dan angin. Dua model sistem pembangkitan listrik
yang berbeda ini akan saling mendukung satu sama lain untuk menyediakan suplai pasokan
listrik yang mencukupi untuk kebutuhan jaringan listrik lokal.
Gambar 9.12 contoh sistem pembangkit hybrid
10. Flowchart
Diagram alir penelitian adalah suatu alur dalam bentuk gambar dimana diagram alir ini
akan dijelaskan tahapan-tahapan proses penelitian yang akan digunakan. Diagram alir pada
penelitian ini ditunjukkan Gambar 10.1.
Gambar 3. Diagram alir Penelitian
2 Proposal
3 Perancangan Alat
5 Penulisan Laporan
DAFTAR PUSTAKA