Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Penggunaan Beban Terhadap Performa Pembangkit Listrik Skala Rumah Tangga

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP PERFORMA PEMBANGKIT LISTRIK


SOLAR CELL DAN TURBIN ANGIN SKALA RUMAH TANGGA

Wismoyo Bayukurnia Pramadi


S1 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: wismoyobayu@gmail.com

Aris Ansori
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya
E-mail: aris_ansori30@yahoo.com

Abstrak
Kebutuhan energi pada penggunaan beban terus meningkat seiring dengan kebutuhan akan beban pada skala rumah
tangga. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah energi tersebut adalah dengan menggunakan solar cell dan
turbin angin. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dimana solar cell dan turbin angin
digabung menjadi sistem hybrid untuk mengatasi masing – masing kebutuhan beban yang terjadi pada rumah
tangga. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif yaitu menggambarkan hasil
penelitian dalam bentuk tabel dan grafik. Hasil Pengaruh perubahan beban pembangkit listrik hybrid solar cell
menghasilkan daya listrik perhari (07.00 – 15.00) sebesar 175.35 W sedangkan turbin angin menghasilkan daya
perhari (07.00 – 15.00) 32.30 W. Sehingga dari sumber pemasukan listrik menghasilkan daya = 175.35 W + 32.30
W = 207.65 W. Penggunaan beban minimal 100 W selama 3 jam membutuhkan daya sebesar 101.6 W dan beban
maksimal 200 W membutuhkan daya sebesar 202.1 W. Perubahan beban pada sistem pembangkit listrik solar cell
dan turbin angin masih dapat menyuplai beban tersebut dengan (207.65 W) – (202.1 W) = 5.55 W.
Kata kunci : Performa, sistem hibrid, solar cell, turbin angin,
Abstract
Energy needs on load users continue to rise along with load needs on household scale. One solution to overcome the
energy problem was to use solar cell and wind turbines. This research was conducted by using experimental
methods where solar cell and wind turbine will be merged into a hybrid system to back up each other shortcoming
on load needs that happen at household. Analysis technique of data in this research was using descriptive analysis
data that describes the results of the research in the form of tables and graphs. The results of hybrid power plant,
solar cell has a total power measurements at 21 Watts and efficiency at 19% with the highest load of 14.4 V and the
2.10 A at 15.00 pm. Wind turbines has total power of 0.48 Watts and efficiency of 16% with the highest load results
13.1 V and 0.30 A at 15.00 pm.

Keyword: Perfomance, system hybrid, solar cells, wind turbines,

63
JTM. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, Hal 353-360

PENDAHULUAN sebuah kincir angin merupakan hal awal yang harus


Kondisi geografis negara Indonesia yang terdiri atas diperhatikan, Lokasi sebuah kincir angin wajib
ribuan pulau dan kepulauan, tersebar dan tidak dipelajari sebelum membangunnya, Lokasi sebuah
meratanya pusat – pusat beban listrik, rendahnya kincir angin sebaiknya berada pada daerah terbuka.
tingkat permintaan listrik di beberapa wilayah. Sistem penyediaan energi listrik yang dapat
Tingginya biaya pasang dan pembangunan sistem memenuhi kriteria di atas adalah sistem konversi
suplai energi listrik, serta terbatasnya kemampuan energi yang memanfaatkan sumber daya energi
finansial. Merupakan faktor – faktor penghambat terbarukan. Energi terbarukan adalah energi yang
penyediaan energi listrik dalam skala nasional. berasal dari alam seperti cahaya matahari, angin.
Kehidupan manusia modern semakin tergantung Pemanfaatan sumber daya energi terbarukan sebagai
terhadap energi. Sehingga kesejahteraanya sangat bahan baku produksi energi listrik mempunyai
ditentukan oleh jumlah dan mutu energi yang di kelebihan antara lain:
manfaatkan baik secara langsung mau pun tidak 1. Sumber relative mudah didapat.
langsung. Energi juga merupakan unsur penunjang 2. Dapat diperoleh dengan gratis.
yang amat penting terhadap kebutuhan manusia dan 3. Tidak mengenal problem limbah.
juga penting terhadap pertumbuhan ekonomi dan ikut 4. Tidak mempengaruhi suhu bumi secara global.
menentukan keberhasilan pembangunan di sektor 5. Tidak terpengaruh kenaikan harga bahan bakar
lain. Namun kebutuhan energi di Indonesia Berdasarkan permasalahan tersebut, maka timbul
khususnya dan di dunia pada umunya terus pemikiran untuk melakukan kajian penelitian untuk
meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan memaksimalkan intensitas matahari yang diterima
penduduk yang semakin meningkat, pertumbuhan oleh solar cell dengan mempertimbangkan letak dan
ekonomi dan pola konsumsi energi itu sendiri. Ada sunsunan rangkaian panel yang paling tepat untuk
banyak tantangan yang terkait dengan energi, dan menerima radiasi matahari yang paling tinggi. Dalam
salah satu hal yang menjadi perhatian pemerintah penelitian ini penulis pengaruh penggunaan beban
Indonesia adalah bagaimana memperluas jaringan transient terhadap performa pembangkit listrik solar
listrik, terutama dengan membangun infrastruktur cell dan turbin angin, sehingga akan didapatkan
pasokan listrik ke daerah pedesaan. Masih ada penggunaan beban transient untuk memperoleh daya
banyak daerah pedesaan yang sering mengalami paling efisien.
pemadaman listrik oleh karena infrastruktur yang Dari berbagai jurnal-jurnal tentang pembangkit
tidak memadai. listrik turbin angin dan solar cell, bahwa pembangkit
Matahari merupakan sumber energi yang bergerak listrik hybrid telah lama dibuat dalam rangka
dan mempengaruhi besar penerimaan intensitas penelitian dan pengggunaan oleh masyarakat
cahaya yang akan diterima oleh solar cell. Solar cell pedesaan khususnya pada skala rumah tangga.
akan menghasilkan energi listrik sesuai dengan Berbagai perancangan performa pembangkit listrik
intensitas cahaya yang diterimanya oleh pancaran hybrid dilakukan agar mempunyai efisiensi sebaik
sinar matahari. Komponen utama yaitu panel solar mungkin.
cell sebagai penerima radiasi matahari, baterai tempat Penelitian yang dilakukan oleh Sutjahjo (2010)
penyimpanan listrik, dan alat pengontrol pengubah yang berjudul Rancang Bangun Layout dan
energi matahari menjadi energi listrik. Panel solar Penempatan Sel Surya Pada Prototipe Mobil Tenaga
cell ini harus terus diarahkan sesuai dengan arah Surya, dalam penelitian tersebut penempatan sel
pancaran cahaya matahari. Solar cell yang dapat surya ditempatkan pada prototype mobil remote
mengubah energi cahaya matahari menjadi energi control. Karena lebih efisiensi dalam mengisi daya
listrik hanya bekerja pada siang hari, sehingga solar pada baterai yang ada didalam mobil remote control.
cell tidak akan menghasilkan energi listrik pada Penelitian yang dilakukan oleh Andana (2016)
malam hari. yang berjudul Rancang Bangun Pembangkit Listrik
Angin adalah sumber energi yang bersih. Karena Tenaga Hybrid Fuel Cell dan Solar Cell Dengan
angin tidak menyebabkan pencemaran udara atau air Acuan Pergerakan Matahari, dalam jurnal penelitian
serta tidak menghasilkan gas rumah kaca, karena ini meneliti mengenai pergerakan matahari, dimana
terjadinya pergerakan angin terjadi secara alamiah. peneliti ini menenliti daya performa dan efisiensi
Energi angin merupakan salah satu energi termurah yang telah di hasilkan oleh solar cell dan fuel cell.
dari teknologi energi terbaru. Karena pada dasarnya Penelitian ini menggunakan sensor ldr untuk selalu
angin terjadi ada perbedaan suhu antara udara panas mengikuti pergerakan matahari dari jam 07.00 –
dan udara dingin. Angin yang digunakan untuk dapat 16.00 WIB. Daya yang telah di hasilkan akan
menjadi pembangkit energi listrik hanya angin disimpan dalam aki yang berkapasitas 35 ampere.
dengan kecepatan diatas 12km/jam hingga 20km/jam Setelah dari aki daya tersebut akan digunakan untuk
yang digunakan sebagai pembangkit energi listrik. menghidupkan beban lampu.
Pembangkit energi listrik tenaga angin dibangun pada Berdasarkan beberapa penelitian di atas, maka
kawasan pantai, pegunungan, dan lahan yang luas masih perlu dikembangkan penelitian lanjutan
dengan intensitas angin yang mempunyai kecepatan tentang pengaruh beban pada performa pembangkit
angin diatas 12km/jam – 20 km/jam. Berikut syarat – listrik solar cell dan turbin angin untuk memperoleh
syarat membangun sebuah kincir angin: Lokasi dari tingkat efisiensi yang paling maksimal, maka peneliti
64
Pengaruh Penggunaan Beban Terhadap Performa Pembangkit Listrik Skala Rumah Tangga

akan membahas “Pengaruh Performa Pada Beban


Pembangkit Listrik Solar Cell dan Turbin Angin
Skala Rumah Tangga”.
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk melihat
berapa performa pembangkit listrik hybrid dan
efisiensi pembangki listrik hibrid, dan juga untuk
mengetahui proses daya untuk menghidupkan beban
lampu pada skala rumah tangga.
Dari hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat
yaitu: (1) Mengurangi penggunaan energi fosil dalam
bidang pembangkit listrik hibrid kebutuhan
masyarakat. (2) Memberikan sumbangan yang berarti
bagi perkembangan teknologi energi terbarukan di
Indonesia. (3) Turut berpartisipasi dalam mengurangi
efek pemanasan global dengan menggunakan sumber
energi yang ramah lingkungan. (4) Membantu
kebutuhan masyarakat dengan peralatan yang lebih
Gambar 1. Rangkaian Instrumen Penelitian
ekonomis. (5) Memberikan bahan bacaan yang dapat
digunakan sebagai referensi untuk penelitian lebih Keterangan:
1. Anemometer
lanjut tentang pembangkit listrik hibrid.
2. Turbin Angin
METODE
3. Tachometer
Rancangan Penelitian
4. Solar Power Meter
5. Solar Cell
Variabel Penelitian 6. Voltmeter
 Variabel bebas 7. Amperemter
Variable bebas adalah variabel yang 8. Kontrol
mempengaruhi variabel lain yang menjadi sebab 9. Battery
perubahannya atau timbulnya variabel terikat 10. Beban/Lampu
(Sugiyono 2012). Variable bebas dalam penelitian
ini adalah beban lampu pada pembangkit listrik
hybrid. Prosedur Penelitian:
 Variabel Terikat  Tahap Persiapan
Variabel terikat (variabel dependen) adalah Tahap pertama adalah mempersiapkan alat dan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi bahan, dalam penelitian ini alat dan bahan yang
akibat, karena adanya variabel bebas harus dipersiapkan adalah mendesain model
(Sugiyono2012). Variabel terikat dalam penelitian pembangkit listrik tenaga solar cell dan turbin
ini adalah daya dan performa yangdihasilkan solar angin, survey dan belanja perlengkapan dan alat
cell dan trubin angin. yang digunakan, menyiapkan instrument dan
 Variabel Kontrol alat ukur.
Variabel Kontrol adalah variabel yang  Tahap Perancangan.
dikendalikan atau dibuat konstan sehingga Setelah alat dan bahan telah lengkap, langkah
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat selanjutnya adalah perancangan pembangkit
tidak terpengaruh oleh faktor luar yang tidak listrik hibrid, langkah – langkah perancangan
diteliti(Sugiyono2012). Variabel kontrol yang pembangkit listrik listrik hibrid adalah sebagai
digunakan dalam penelitian ini adalah pengambilan berikut:
data pertama, kedua, ketiga pada jam 07.00 – 15.00  Merakit modul solar cell dan turbin
WIB. angin pada tiang utama.
 Memasang instrumen solar power
Instrumen Dan Alat Penelitian meter, inveter, mcb, sekering, dan
Instrumen dan peralatan merupakan peralatan uji beban lampu pada panel kelistrikan.
yang digunakan untuk memperoleh data penulisan.  Prosedur Pengujian
Instrumen dan peralatan yang digunakan dalam
 Pasang dan setting panel solar cell dan
penelitian ini adalah:
turbin angin saat pukul 07.00 – 18.00
WIB.
 Siapkan beban dengan rencana total 200
Watt.
 Pengambilan data dilakukan pada pukul
07.00 – 18.00 WIB
 Saat mulai running, solar power meter
akan menangkap posisi intensitas energi

65
JTM. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, Hal 353-360

cahaya yang terbesar. Setelah V, I 2.10 A, sedangkan nilai terendah yaitu pukul
menangkap intensitas energi cahaya, 18.00 dengan V sebesar 5.1 V, I 0.00 A.
maka mengubah posisi modul surya ke Pengujian pada turbin angin Hari pertama nilai
arah intensitas energi cahaya yang besar tertinggi yaitu pukul 15.00 dengan V sebesar 13.1
yang terbaca oleh solar power meter. V, I 0.30 A, sedangkan nilai terendah yaitu pukul
 Ukur arus, voltase keluaran, dan 17.00 dengan V sebesar 9.5 V, I 0.01 A.
intensitas energi surya dengan
menggunakan amperemeter, voltmeter, Tabel 2 Hasil pengujian pada beban
dan solar power meter tiap 15 menit
dari pukul 07.00 s.d. 18.00 WIB.
 Apabila modul surya tidak dapat
memenuhi daya rencana, turbin angin
secara otomatis akan bekerja untuk
menambah daya (dikarenakan system
kelistrikan yang saling terhubungan
dengan solar cell).
 Ukur arus dan voltase keluaran dengan
menggunakan amperemeter dan
voltmeter.
 Hari kedua pengujian pada solar cell nilai
Teknik Analisis Data tertinggi yaitu pukul 15.00 dengan V sebesar 13.0
Teknik analisis data yang digunakan untuk V, I 3.25 A, Ampere sesudah inverter sebesar
menganalisa data pada penelitian ini adalah statistika 0.10 A, sedangkan nilai terendah yaitu pukul
deskriptif. Sehingga analisis data dilakukan dengan 18.00 dengan V sebesar 3.5 V, I 0.04 A.
cara menelaah data yang diperoleh dari eksperimen, Pengujian pada turbin angin Hari kedua nilai
dimana hasilnya berupa data kuantitatif dalam bentuk tertinggi yaitu pukul 17.15 dengan V sebesar 10.9
tabel dan ditampilkan dalam bentuk grafik. Langkah V, I 0.04 A, sedangkan nilai terendah yaitu pukul
selanjutnya adalah mendepenelitiankan atau 15.00 dengan V sebesar 9.5 V, I 0.01 A.
menggambarkan data tersebut sebagaimana adanya
dalam kalimat yang mudah dibaca, dipahami, dan Tabel 3 Hasil pengujian pada beban
dipresentasikan sehingga pada intinya adalah sebagai
upaya memberi jawaban atas permasalahan yang
diteliti (Sugiyono, 2007:147).

Perhitungan dan Analisa Data


Data yang diperoleh dari pengujian solar cell dan
turbin angin dengan menghadap arah utara dan turbin
angin dengan mengikuti arah angin, maka hasil akan
ditampilkan pada table – table dibawah ini :

Tabel 1 Hasil pengujian pada beban

 Hari ketiga pengujian pada solar cell nilai


tertinggi yaitu pukul 15.00 dengan V sebesar 13.4
V, I 3.30 A, sedangkan nilai terendah yaitu pukul
18.00 dengan V sebesar 2.2 V, I 0.00 A.
Pengujian pada turbin angin Hari ketiga nilai
tertinggi yaitu pukul 15.00 dengan V sebesar 13.1
V, I 0.30 A, sedangkan nilai terendah yaitu pukul
17.00 dengan V sebesar 9.5 V, I 0.01 A. Daya
diperoleh dari perkalian tegangan dan arus.

Pembahasan
 Efisiensi merupakan salah satu parameter untuk
mengetahui sebaik apa sebuah alat bekerja.
Efisiensi solar cell yang diperoleh diatas
merupakan hasil perbandingan antara daya
masukan dan daya keluaran. Tabel diatas terjadi
 Hari pertama pengujian pada solar cell nilai perbedaan hasil yang diperoleh setiap waktunya
tertinggi yaitu pukul 15.00 dengan V sebesar 14.4 hal ini di karenakan faktor yang mempengaruhi
66
Pengaruh Penggunaan Beban Terhadap Performa Pembangkit Listrik Skala Rumah Tangga

efisiensi yaitu daya masukan dan daya keluaran dengan daya masukkan dikarenakan faktor yang
yang dihasilkan juga berbeda tiap waktunya. mempengaruhi sama yakni intensitas matahari.
Daya masukan merupakan hasil inputan dari
sinar matahari ke solar cell, berikut grafik daya
masukan.

Gambar 6 Efisiensi solar cell

Gambar 4 Daya masukan solar cell  Gambar 6 menunjukkan bahwa pada hari pertama
rata efisiensi yang diperoleh yaitu sebesar
 Gambar 4 menunjukkan bahwa daya masukan 15.63%, hari kedua sebesar 10.96% sedangkan
diperoleh dari hasil intensitas matahari dengan pada hari ketiga sebesar 13.89% dan efisiensi rata
luas solas cell, jadi faktor yang mempengaruhi – rata dalam tiga hari sebesar 13.50%. Semakin
besar daya masukan ada dua yaitu besar intensitas dekat letak solar cell dengan sinar matahari maka
matahari dan luas permukaan solar cell. Dari besar intensitas matahari yang mampu ditangkap
kedua faktor luasa permukaan solar cell tidak bisa akan lebih besar juga, pada prinsipnya ini mampu
berubah yaitu sebesar 1.309 m², sedangkan faktor menghasilkan arus yang besar dengan
intensitas matahari bisa berubah dari sinar dijumlahkan setiap solar cell sedangkan tegangan
matahari itu sendiri. Uraian diatas dapat yang diperoleh sama,
disimpulkan bahwa hubungan daya masukkan
berbanding lurus dengan besar intensitas matahari
yaitu jika semakin besar intensitas matahari
semakin besar juga daya masukkan yang
diperoleh hal ini dikarenakan faktor luasan
permukaan tidak mempengaruhi besarnya daya
masukkan. Selain daya masukan faktor yang
mempengaruhi besarnya efisiensi adalah daya
keluaran yang dihasilkan solar cell.

Gambar 7 Daya masukan turbin angin

 Gambar 7 menunjukkan bahwa dapat disimpulkan


bahwa hubungan daya masukkan berbanding
lurus dengan besar kecepatan angin yaitu jika
semakin besar kecepatan angin semakin besar
juga daya masukkan yang diperoleh hal ini
dikarenakan faktor jumlah bilah tidak
mempengaruhi besarnya daya masukkan. selain
daya masukan faktor yang mempengaruhi
Gambar 5 Daya keluaran solar cell besarnya efisiensi adalah daya keluaran yang
dihasilkan turbin angin.
 Gambar 5 menunjukkan bahwa daya keluaran ini
merupakan hasil perkalian antara Isc dengan Voc
yang dihasilkan solar cell, sedangkan besar nilai
Isc dan Voc dipengaruhi oleh besar intensitas
matahari yang diperoleh. Jika intensitas matahari
bernilai besar maka Isc yang diperoleh juga akan
besar dan sebaliknya, sedangkan pada perolehan
Voc hanya terjadi perubahan kecil seiring
kenaikan nilai intensitas matahari. Dapat
disimpulkan bahwa besar nilai daya keluaran
yang diperoleh berbanding lurus dengan besar Gambar 8 Daya keluaran turbin angina
intensitas matahari yang diperoleh. Hal ini juga  Gambar 8 menunjukkan bahwa daya keluaran ini
dibuktikan dengan alur garis grafik yang sama merupakan hasil perkalian antara Isc dengan Voc
67
JTM. Volume 04 Nomor 03 Tahun 2016, Hal 353-360

yang dihasilkan turbin angin, sedangkan besar  Sebaiknya dilakukan penambahan kapasitas
nilai Isc dan Voc dipengaruhi oleh kecepatan baterai dan instrument untuk mendapatkan hasil
angin yang diperoleh. Jika kecepatan angin yang lebih maksimal mengenai beban transient
bernilai besar maka Isc yang diperoleh juga akan dan performa pada solar cell dan turbin angin.
besar dan sebaliknya, sedangkan pada perolehan  Sebaiknya melakukan pengambilan data yang
Voc hanya terjadi perubahan kecil seiring berhubungan dengan solar cell dan turbin angin
kenaikan nilai kecepatan angin. Dapat diusahakan pada lahan terbuka luas agar cahaya
disimpulkan bahwa besar nilai daya keluaran dan angin dapat diterima secara maksimal pada
yang diperoleh berbanding lurus dengan besar solar cell dan turbin angin.
kecepatan angin yang diperoleh.
DAFTAR PUSTAKA
Alfanz, Rocky, 2015, Perancangan, Pembuatan, dan
Pengujian Solar Cell Performa Pasokan
Listrik Rumah Tangga, Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa.
Benjamin C. Kuo, 1982, Automatic Control Systems,
Prentice-Hall Of India, New Delhi.
Desya, Andhika A, 2011, Perancangan, Pembuatan,
dan Pengujian Turbin Angin Performa,
Gambar 9 Efisiensi turbin angin Institut Teknologi Bandung.
Energi Terbarukan Indonesia, 2006, Energi
 Gambar 9 menunjukkan bahwa pada hari pertama Terbarukan,
efisiensi yang diperoleh yaitu sebesar 10.0%, hari http://energiterbarukanindonesia.com, akses
kedua sebesar 21.3% sedangkan pada hari ketiga 13 Oktober 2012.
sebesar 17.7% dan efisiensi rata – rata dalam tiga Hamzah, Hilal. 1993. Pemanfaatan Energi
hari sebesar 16.33%. Semakin besar kecepatan Terbarukan untuk Wilayah Terpencil.
angin maka besar kecepatan angin yang mampu Presentasi
ditangkap akan lebih besar juga, pada prinsipnya Ilmiah Lustrum VI Eletronika Universitas hasanudin.
ini mampu menghasilkan arus yang besar dengan Ujung Pandang.
dijumlahkan setiap turbin angin sedangkan
tegangan yang diperoleh sama, yang artinya Jusuf, Tedjo. Listrik Sel Surya sebagai Energi
dengan besarya arus daya keluaran yang Alternatif, Jawa Pos.
dihasilkan akan besar sehingga efisiensi akan
Raharjo, Puloeng, 2013, Perancangan, dan Pengujian
bertambah besar juga.
Sistem Hibrid Solar Cell Performa
Controllers, Universitas Jember.
PENUTUP Sutjahjo, Dwi Heru, 2013, Rancang Bangun Layout
dan Penempatan Sel Surya Pada Prototipe
Kesimpulan Mobil Tenaga Surya, Universitas Negeri
Surabaya.
 Pengaruh perubahan beban pembangkit listrik
hybrid solar cell menghasilkan daya listrik
perhari (07.00 – 15.00) sebesar 175.35 W
sedangkan turbin angin menghasilkan daya
perhari (07.00 – 15.00) 32.30 W. Sehingga dari
sumber pemasukan listrik menghasilkan daya =
175.35 W + 32.30 W = 207.65 W. Penggunaan
beban minimal 100 W selama 3 jam
membutuhkan daya sebesar 101.6 W dan beban
maksimal 200 W membutuhkan daya sebesar
202.1 W. Perubahan beban pada sistem
pembangkit listrik solar cell dan turbin angin
masih dapat menyuplai beban tersebut dengan
(207.65 W) – (202.1 W) = 5.55 W.

Saran

68

Anda mungkin juga menyukai