Bhadrika Dhairyatma Wasistha¹, Brilyan Edward Muhammad Salam2, Driantama Ibnu Wibawa3,
dan Mohammad Rizal
Program Studi Teknik Otomasi Listrik Industri, Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. DR. G.A.
Siwabessy, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia
E- Email: 1bhadrika.dhairyatmawasistha.te17@mhsw.pnj.ac.id,
2
brilyan.edwardmuhammadsalam.te17@mhsw.pnj.ac.id, 3drian.tamaibnuwibawa.te17@mhsw.pnj.ac.id
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang nilai efisiensi dari sebuah sistem PLTS dengan judul penelitian “ Efisiensi PLTS OFF
GRID”. Indonesia merupakan negara tropis yang mendapatkan cahaya matahari terus menerus sepanjang tahun dengan
potensi energy surya yaitu sebesar 4,8 kWh/m2 atau setara dengan 122,999 giga watt peak (GWP). Energi surya ini dapat
menjadi sebuah alternative yang tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik dengan memanfaatkan energi terbaharukan.
Besar daya dan efisiensi dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat diketahui dengan mengukur arus
dan tegangan menggunakan alat ukur multimeter digital, dan iradiasi matahari menggunakan solar power meter.
Kemudian data dapat dianalisa dengan membandingkan daya yang dihasilkan oleh modul surya dan iradiasi matahari.
Begitu pula dengan komponen lain seperti solar charge controller, Baterai, dan Inverter. Tujuan dari dilakukannya
perhitungan nilai efisiensi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off-Grid ini adalah untuk memperoleh nilai efisiensi
dari tiap komponen yang terpasang. Rendahnya nilai efisiensi dari sebuah modul photovoltaic dipengaruhi oleh beberapa
hal, yaitu : Suhu permukaan PV, Shading (Bayangan) dan Intensitas Cahaya (Lux). Dari data yang didapatkan, maka
diketahui bahwa efisiensi total pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off-Grid sebesar 9,06%.
Kata Kunci : Baterai, Efisiensi, Inverter, Modul Surya, Solar Charge Controller
Abstract
This writing discusses a solar system's efficiency value with the title "Off-Grid Solar Power Plant Efficiency based IoT."
Indonesia is a tropical country that receives continuous sunlight throughout the year with solar energy potential equal to
4.8 kWh / m2 or equivalent to 122,999-gigawatt peak (GWP). This solar energy can be an appropriate alternative to fill
up the electricity needs by utilizing renewable energy. The power and efficiency of a Solar Power Plant can be determined
by measuring current and voltage using a digital multi-meter and solar irradiation using a solar power meter. The data
can then be analyzed by comparing the power produced by solar modules and solar irradiation, likewise with other
components such as Solar Charge Controller, Battery, and Inverter. The purpose of calculating the Off-Grid Solar Power
Plant's efficiency value is to obtain the value of efficiency of each component installed. The low-efficiency value of
photovoltaic modules is influenced by several things, namely: PV surface temperature, Shading, and Light Intensity (Lux).
The data obtained show that the total efficiency of the Off-Grid Solar Power Plant is 9.06%.
Keywords: Battery, Efficiency, Inverter, Off-Grid Solar Power Plant, Solar Charge Controller, Solar Modules.
77
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
Gambar 5. Flowchart
2.4 Efisiensi Photovoltaic
Gambar 6. Diagram Blok
Efisiensi Photovoltaic merupakan sebuah
2.6 Efisiensi MPPT
perbandingan antara output listrik dari sel surya dengan
Efisiensi MPPT dapat dihitung menggunakan
energi berupa cahaya matahari. Energi matahari ini
perbandingan antara daya keluaran yang digunakan
sering disebut iradiasi atau intensitas radiasi matahari
untuk mengisi baterai (Pout) dengan daya masukan yang
berupa sinar dan gelombang yang dapat membuat
dihasilkan Photovoltaic (Pin) [4], maka dapat dihitung
photovoltaic dapat menghasilkan energi listrik. Efisiensi
dengan rumus :
ini merupakan presentasi dari kinerja photovoltaic dalam
menghasilkan energi listrik [3]. Ada 2 (dua) perhitungan
ηMPPT = 𝑃𝑖𝑛𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑥 100%
yang diperlukan untuk mengetahui efisiensi dari
photovoltaic, yaitu :
79
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
ηAh = 𝐶𝑑𝐶𝑐 𝑥 100% Daya input didapatkan daya output modul photovoltaic
Ket: monocrystalline didapatkan dari daya yang dihasilkan
• Cd = I x t (saat pengosongan) oleh modul PV yang diubah menjadi energi listrik. Maka
• Cc = I x t (saat pengisian) perhitungan dapat dilihat sebagai berikut:
• ηAh = Efisiensi baterai
η = 𝑃𝑖𝑛𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑥 100%
2.9 Efisiensi Total η = 5.495847 𝑥 100%
= 15,41%
Efisiensi total dapat diketahui dengan cara
mengalikan hasil efisiensi dari keseluruhan komponen Nilai efisiensi dari sebuah modul photovoltaic
pada PLTS. Hasil dari perkalian efisiensi pada PLTS dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
digunakan sebagai acuan kualitas performa dan kinerja
seluruh komponen PLTS dalam kondisi baik dan stabil. 1. Suhu permukaan PV
Suhu permukaan PV yang ideal ialah 25o C dimana PV
ηtotal= η𝑝ℎ𝑜𝑡𝑜𝑣𝑜𝑙𝑡𝑎𝑖𝑐 x ηMPPT x ηBaterai x dapat bekerja secara ideal, apabila suhu permukaan PV
ηInverter x 100% lebih dari 25o C maka efisiensinya akan terus berkurang.
Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan
Performa dari setiap komponen PLTS akan pemasangan PV yang diberi ruangan yang cukup di
berpengaruh terhadap efisiensi total pada PLTS, karena bawah modul PV agar udara dapat menurunkan suhu
bila salah satu komponen mengalami penurunan kualitas modul PV saat suhu permukaan PV tinggi.
kerja, maka nilai efisiensi dari PLTS juga akan menurun
dan menyebabkan berkurangnya produksi listrik yang 2. Shading (Bayangan)
dihasilkan oleh PLTS. Tata letak pemasangan modul PV pada charging point
shelter kurang ideal karena terdapat pepohonan yang
memungkinkan bayangannya menutupi area modul PV
pada jam tertentu.
80
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
81
Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro Volume 6 Tahun 2021
Sehingga daya input yang dibutuhkan inverter Dari data analisa dan pengujian di atas,
sebesar 120,65 watt, sedangkan daya output dari inverter berdasarkan persamaan (2.9) maka efisiensi total
menuju beban AC dapat dilihat pada Gambar 4. sebesar sistem PLTS monocrystalline adalah:
95,03 watt, perhitungan tersebut didapat dari perkalian
antara tegangan output inverter sebesar 221 Volt AC ηtotal = 0,1541 x 0,79 x 0,945 x 0,788 x 100%
dengan arus yang mengalir sebesar 0,43
Ampere.Sehingga efisiensi inverter dapat dihitung ηtotal = 9,06 %
menggunakan persamaan perhitungan (2.8) dengan
membandingkan daya output inverter dengan daya input 4. Kesimpulan
inverter adalah 78,8 %. Beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan
pembahasan pengujian mengenai nilai efisiensi dari
3.4 Efisiensi Solar Charger sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Off-
Grid, maka dapat disimpulkan:
Efisiensi solar charge controller didapat dari nilai 1. Penelitian ini menghasilkan PLTS Off Grid yang
daya output yang diterima dari modul PV ke solar charge mempunyai spesfikasi PV monocrystalline 400Wp,
controller dibandingkan dengan daya yang diterima solar SCC MPPT 30A, baterai kapasitas 66Ah, dan
charge controller (daya yang dihasilkan oleh modul PV), Inverter 500W, yang dihubungkan dengan 2 buah
data daya MPPT saat charging baterai diambil data per kotak kontak dan 2 buah fiting lampu.
jam dengan data sebagai berikut: 2. Data pengujian diambil secara aktual menggunakan
alat ukur Multimeter, Solar Power Meter, dan
Tabel 1. Data Tegangan dan Arus Charging Baterai
Luxmeter Digital.
3. Rendahnya nilai efisiensi dari sebuah modul
Daya photovoltaic dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :
Tegangan
I Charging Charging Suhu permukaan PV, Shading (Bayangan) dan
Waktu Baterai
Baterai (A) Baterai Intensitas Cahaya (Lux).
(V)
(Watt) 4. Dari data hasil pengujian serta perhitungan,
didapatkan hasil efisiensi modul surya sebesar
08.15 12 3.4 40.8
15,41%, efisiensi baterai sebesar 79%, efisiensi
09.00 12.7 7.3 92.71 Solar charger controller sebesar 94,5%, efisiensi
10.00 13.6 15.5 210.8 inverter sebesar 78,8%, sehingga total nilai efisiensi
11.00 13.5 11.8 159.3 dari seluruh komponen yang digunakan sebesar
12.00 14.6 12.4 181.04 9,06%.
13.00 14.7 7.8 114.66
Daftar Acuan
14.00 14.9 0.1 1.49
[1] Hakim, M. F. (2017). Perancangan Rooftop Off
Data tersebut diambil menggunakan alat ukur Grid Solar Panel Pada Rumah Tinggal Sebagai
multimeter fluke, MPPT yang digunakan yaitu MPPT Alternatif Sumber Energi Listrik. Jurnal Dinamika
Pow-Mr. Berdasarkan Tabel 1. daya input (daya yang Dotcom, 2.
digunakan untuk charging baterai) MPPT selama 6 jam, [2] KBBI. (2020, Juli 8). Pencarian "Efisiensi".
sebesar 800,8 watt dan daya yang dibangkitkan untuk Retrieved from
charging MPPT (daya output PV) sebesar 847 watt. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/efisiensi
Dengan demikian, perhitungan berdasarkan persamaan [3] Rusman. (2015). Pengaruh Variasi Beban
(2.6) menghasilkan nilai efisiensi sebesar 94,5%. Terhadap Efisiensi Solar Sel dengan Kapasitas 50
Wp. TURBO Jurnal Teknik Mesin Univ.
3.5 Efisiensi Total Sistem PLTS Muhammadiyah Metro, IV, 84-90.
[4] H. T. Nurhayati, J. T. E. U. S. M, Soekarno, and
Untuk mengetahui nilai efisiensi total dari sebuah sistem H.Tlogosari. (n.d.). (2019). Implementasi MPPT
PLTS ialah dengan mengalikan semua efisiensi per (Maximum Power Point Tracker) Pada Sistem
komponen yang telah didapat. Berdasarkan analisa dan Photovoltaic. 2-6.
perhitungan, nilai efisiensi yang didapat adalah: [5] Taufiq, A., Hendra, A. P. (2010). Penggunaan
Solar Cell untuk Sumber Energi Kursi Roda
Rangkaian PV Monocrystalline Otomatis dan Monitoring Aki. U.S. Utara. (1859).
- Efisiensi Modul PV monocrystalline = 15,41 % "Voltaic Pile).
- Efisiensi Baterai = 79 % [6] Hutagalung, Siti Nurhabibah & Melda Panjaitan.
- Efisiensi MPPT Pow-Mr = 94,5 % (2017). Prototype Rangkaian Inverter Dc Ke Ac
- Efisiensi Inverter = 78,8 % 900 Watt. Jurnal Pelita Informatika, 279.
82