Anda di halaman 1dari 21

Sri Mulyo Bondan Respati

 Definisidan Sejarah Manajemen Industri


 Jenis Keputusan Manajemen Operasi
 Organisasi/Departemen
 Pengembangan Produk
 Perencanaan Teknis
 Perencanaan Biaya dan Analisis Ekonomi
 Sistem Produksi
 Pengendalian Mutu
 Topik-topik Khusus
Manajemen Industri
Ir. Arman Hakim Nasution, M. Eng.
Penerbit ANDI Yogyakarta
 Manajemen Industri  Manajemen
Operasi  Kegiatan produksi barang dan
jasa
 Produk  Barang/Jasa  Hasil
Pengawasan manajer operasi
 Manajer operasi industri  manajer
pabrik
 Pembantu Manajer pabrik  manajer
produksi, manajer logistik, manajer mutu,
dan supervisor
Teknolo Ekonomi

Material
Produk
Tenaga
Proses Limbah
Dana Transformasi
Mesin Informasi
Informasi
Dana Proses Manajemen Dana Keluar
Politik Sosial
 Manajemen operasi industri telah ada sejak
manusia dapat memproduksi barang dan
jasa.
 Manajemen operasi termasuk disiplin ilmu
Teknik Industri
 Ada tujuh bidang/momen yang memberikan
sumbangan besar dalam manajemen operasi
 Revolusi ini berupa pengaplikasian tenaga
mesin untuk menggantikan tenaga manusia.
 Hal ini dimulai sejak terciptanya mesin uap
buatan James Watt (1764), dilanjutkan mesin
berbahan bakar minyak dan listrik (1800)
dengan konsep produksi massalnya, dan
sampai era otomatisasi manufaktur dengan
perhatian pada alam (green technologi) dan
terjadinya pergeseran ke industri jasa
 Konsep spesialisasi kerja ini dikembangkan secara
ilmiah pertama kalinya oleh Adam Smith (1776)
dimana disimpulkan bahwa spesialisasi kerja dapat
meningkatkan produktivitas dikarenakan tiga hal,
yaitu peningkatan ketrampilan pekerja, terhindarnya
kehilangan waktu karena pertukaran pekerjaan antar
–pekerja, dan adanya penambahan alat-alat dan
mesin yang memudahkan pekerjaan.
 Berikut, Charles Babbage (1832) menyimpulkan
bahwa spesialisasi kerja tidak hanya meningkatkan
produktivitas saja, tetapi juga memungkinkan untuk
membayar tingkat upah berdasarkan keahlian khusus.
 Meskipun demikian, konsep spesialisasi tenaga kerja
saat ini sedang dinilai kembali karena ternyata
mengakibatkan beberapa efak negatif, seperti
munculnya kebosanan pada pekerja yang pada
akhirnya menurunkan prestasi
 Konsep ini menyatakan bahwa manajemen ilmiah
(Scientific Management) dapat digunakan untuk
menemukan metode terbaik dalam melakukan
kerja dengan cara mengamati metoda kerja yang
dilakukan saat ini, mengembangkan metode yang
baru dengan melakukan analisis dan pengukuran
kerja secara ilmiah, dan menerapkan metode
terbaru dengan mendapatkan umpan balik yang
diperoleh dari pekerja terhadap Frederick Taylor
(1911) dan diperbarui oleh Frank dan Lilian
Gilberth dan dikenal sebagai disiplin ilmu Teknik
Tata Cara dan Pengukuran Kerja dalam bidang
Teknik Industri
 Konsepini menggunakan model matematis
dalam menyelesaikan model-model
keputusan dalam manajemen seperti model
Jumlah Pemesanan Ekonomis (EOQ) untuk
keputusan menentukan persediaan bahan
yang dikembangkan oleh F.W Harris (1915),
model Pengendalian Kualitas Statistik oleh
Shewhart (1931), Metode Simplex untuk
optimasi keputusan tujuan tunggal
multipembatas Program Linier oleh George
Dantzig (1951), dan berlanjut dengan model-
model simulasi komputer.
 Konsep ini dikembangkan oleh Elton Mayo
(1930) yang menyatakan bahwa motivasi
kerja merupakan elemen terpenting dalam
peningkatan produktivitas.
 Teori motivasi ini mengarahkan kita pada
penekanan aspek non-teknis dari rancangan
kerja (kebalikan manajemen ilmiah) seperti
pengayaan pekerjaan untuk memanusiawikan
pekerjaan dan menghindarkan kebosanan.
 Konsep ini berangkat dari pemikiran akan
pentingnya pembuatan ukuran yang standar
untuk bagian-bagian produk sehingga
penggantian dari spare part dapat dilakukan
dengan mudah, misalnya ukuran ulir dari
lampu harus standar sehingga merek lampu
apapun dapat digunakan.
 Konsep ini dikembangkan antara lain oleh
Henry Ford (1950) untuk suku cadang
kendaraan bermotor.
 Komputer telah digunakan secara luas untuk
otomatisasi operasi jasa maupun manufaktur.
 Sejak tahun 1950, pertukaran informasi yang
berupa sitem informasi manufaktur (SIM) dan
pengambilan keputusan dengan model
matematis dari yang sederhana sampai yang
Expert System menempatkan komputer
sebagai alat bantu yang penting dalam
manajemen operasi
 Keputusan strategis,
yaitu keputusan-
keputusan yang Strategis
mempunyai efek dalam
jangka waktu lama dan
menjadi landasan bagi
keseluruhan arah
organisasi Taktis
 Keputusan-keputusan
taktis, yang bersifat
jangka menengah
 Keputusan-keputusan
operasional, yang
bersifat jangka pendek Operasional
 Plan (Perencanaan)
 Organinizing (Pengorganisasian)
 Staffing (Pengisian)
 Leading (Kepemimpinan)
 Controlling (Pengawasan)
 Planning menyangkut pengambilan
keputusan; yaitu memilih jalan tindakan yang
akan ditempuh oleh perusahaan dan tiap
departemennya.
 Planning adalah memutuskan di depan
tentang apa yang akan dilakukan, bagaimana
melaksanakannya, kapan dilaksanakan, dan
siapa yang melaksanakannya.
 Penentuan kegiatan-kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai sasaran
 Pengelompokan kegiatan-kegiatan ke dalam
departemen-departemen atau seksi-seksi
 Penugasan kelompok-kelompok kegiatan
tersebut kepada seorang manajer
 Pelimpahan wewenang untuk melaksanakan
 Penetapan koordinasi horisontal dan vertikal
dari kegiatan-kegiatan, wewenang, dan
komunikasi.
 Staffing menyangkut pengarahan atau
pengisian dan menjaga tetap terisinya posisi-
posisi dalam strukur organisasi.
 Staffing menyangkut penetapan kebutuhan-
kebutuhan untuk pekerjaan yang akan
dilaksanakan, meliputi inventarisasi,
perekrutan, penilaian dan pemilihan calon-
calon untuk posisi-posisi compensating
(penetapan gaji)
 Leading adalah memperngaruhi orang sedemikian
rupa sehingga mereka berusaha dengan suka rela
dan antusias mencapai sasaran organisasi atau
kelompok.
 Leading tertama menyangkut aspek antar pribadi
dan manajemen.
 Semua manajer akan sepakat bahwa masalah-
masalah terpenting mereka timbul dari orang-
orang, hasrat dan sikap mereka, prilaku mereka
sebagai individu dalam kelompok dan manajer
yang efektif itu juga harus merupakan pemimpin
yang efektif; karena kepemimpinan juga
mengandung arti pengikut dan orang cenderung
mengikuti mereka yang dapat memberikan.
 Controlling adalah mengukur dan
membetulan kegiatan-kegiatan bawahan
untuk menjamin sesuainya kejadian-kejadian
dengan rencana.
 Controlling mengukur pelaksanaan kerja
(performance) dengan sasaran-sasaran dan
rencana-rencana, menunjukkan
penyimpangan-penyimpangan negatif yang
ada, dan mengambil tindakan pembetulan
untuk penyimpangan-penyimpangan itu,
membantu menjamin terlaksananya rencana-
rencana.

Anda mungkin juga menyukai