Anda di halaman 1dari 68

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

MERENCANAKAN AUDIT ENERGI


Disampaikan Oleh:
• (

Oktasio Fahlevi
Pada Diklat Teknis Auditor Energi Kelistriskan

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KETENAGA LISTRIKAN, ENERGI BARU, TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
2023
Arti Audit Energi
 1. Kegiatan/proses evaluasi untuk
mengetahui potret penggunaan energi,
mengidentifikasi peluang penghematan
energi dan menentukan langkah perbaikan
efisiensi pada suatu sistem/fasilitas energi.
 2. Kegiatan terencana untuk melihat dan
mengetahui dimana area pemanfaatan
energi, berapa konsumsinya, bagaimana
kinerja pemanfaatanya, berapa potensi
penghematan energi, serta apa langkah
perbaikan/implementasi yang diperlukan.
 3. Aktifitas pemeriksaan secara berkala
untuk mengetahui ada tidaknya pemborosan
energi dalam suatu proses pemanfaatan
energi.
 4. Aktifitas berkelanjutan untuk
meningkatkan efisiensi dan menjaga agar
kinerja operasi pemanfaatan energi selalu
optimum.
Audit Energi Dalam Sistem Manajemen
Energi

Manajemen berkelanjutan Sistem manajemen energi berkelanjutan


Proses audit energi (ISO 50002)
I.
Memperoleh kesepakatan tentang audit
energi dengan organisasi
Goal, Obyektif dan Target
Tujuan jangka panjang (goal)

 (berkaitan dengan efisiensi


energi)
 mengurangi biaya operasional
melalui efisiensi energi
 meminimalkan emisi gas rumah
kaca
 meminimalkan dampak lingkungan
dari operasi organisasi
 mengoptimalkan keamanan
pasokan energi
Tujuan jangka menengah (obyektif)

 menunjukkan hal yang lebih spesifik bagaimana organisasi akan maju menuju
tujuan selama dua sampai lima tahun ke depan
 fokus pada berbagai aspek fungsi organisasi yang berdampak langsung pada
kinerja energi,
 • menetapkan dan mempublikasikan target kinerja energi
 • memantau dan mengevaluasi tingkat kinerja
 • menerapkan pemantauan energi dan sistem penargetan
 • membuat manajer unit bisnis bertanggung jawab untuk konsumsi energi
 • review dan menilai tarif energi dan kontrak pasokan
 • membangun anggaran untuk mendukung peningkatan efisiensi energi
 • mengurangi konsumsi energi sebesar x% selama lima tahun
Target
 lebih spesifik dan terukur
 kegiatan organisasi yang akan dicapai dalam jangka pendek
 Siklus perencanaan tahunan atau periode fiskal.
 Biasanyatarget dinyatakan dalam pengurangan satuan energi,
pengeluaran energi, intensitas energi, atau mungkin emisi gas rumah
kaca.
 • mengurangi biaya energi dengan x% dalam 12 bulan ke depan
 • mengurangi konsumsi energi (GJ atau kWh) dengan y% dalam 12
bulan ke
 depan
 • mengurangi emisi CO2 (ton) dengan z% dalam 12 bulan ke depan.
Target Penghematan Energi
 SMART
 Sederhana (Simple)
 Terukur (Measurable)
 Terjangkau (Achievable)
 Sesuai kemampuan (Realistik)
 Sesuai kebijakan (Trackable)
 (Contoh). penghematan energi
pada perusahaan diprioritaskan
pada pengguna energi significan
(besar) yaitu sebesar 5 % pada
tahun pertama
Tujuan Dalam Kerangka Kebijakan

❖Tujuan yang tidak SMART: Menggunakan tata cahaya yang efisien.


❖Tujuan yang SMART:
o Mengganti 25 persen dari lampu pijar dengan lampu hemat energi
setiap kuartal sampai tuntas
o Mengurangi biaya listrik 20 % dalam 2 tahun
o Mengurangi penggunaan gas 15% di tahun 2014
o Mengurangi penggunaan energy sebesar 20 % di tahun 2020
Lingkup Sasaran Audit
 pengguna energi signifikan yang konsumsi energinya cukup besar dalam skala
perusahaan
 menentukan potensi penghematan energi yang signifikan agar
implementasinya member dampak penghematan energi/ biaya yang signifikan
 “Hanya” untuk mempertahankan kinerja energi pada level tertentu.
 Faktor kendala: dana yang terbatas
 hanya dibatasi pada area tertentu:
 peralatan yang konsumsi energinya relative besar termasuk
 kegiatan yang lebih luas yang memerlukan investasi besar
 kegiatan yang bersifat no cost and low cost
Lingkup kegiatan audit energi
 menjelaskan cakupan kegiatan audit energi :
 seluruh unit kerja
 dibatasi hanya pada peralatan energi tertentu
 pengguna energi utama atau faslitas energi yang konsumsinya relatif signifikan
dalam skala perusahaan
 (Contoh). Pada industry peleburan baja misalnya pengguna energi signifikan adalah
Electric Arc Furnace , reheating furnace
 (Contoh). Area pengguna energi signifikan pada proses pengolahan gula adalah
boiler, stasion gilingan, penguapan, masakan dan pemurnian
Faktor Yang Mempengaruhi:
❖ lingkup audit,
❖ kedalaman dan jenis audit energi,
❖ metode pengumpulan data dan
❖ jumlah tim audit energi
Jadual Audit Energi
 Audit lapangan
 Pengumpulan data historis (1-3 hari)
 Observasi (1-2 hari)
 Pengukuran (3-10 hari)
 Diskusi (1-2 hari)
 Analisis data
 Tabulasi data (3-6 hari)
 Analisis data (5-14 hari)
 Diskusi (1-2 hari)
 Pelaporan
 Menyusun draf laporan (3-14 hari)
 Presentasi (1 hari)
 Menyusun laporan akhir (3-10 hari)
JENIS AUDIT ENERGI
Berdasarkan SNI 6196:2011
Audit energi singkat (walk Audit energi awal (preliminary Audit Audit energi rinci
through audit) audit). (detail energy audit)

▪ Kegiatan audit energi yang • Kegiatan audit energi yang • Kegiatan audit energi yang
meliputi pengumpulan meliputi pengumpulan data dilakukan bila nilai IKE lebih
data historis, data historis, data dokumentasi yang besar dari nilai target yang
dokumentasi yang tersedia. tersedia, pengukuran singkat dan ditentukan, meliputi:
masukan dari observasi visual. • Pengumpulan data
▪ Observasi obyek. historis, data dokumentasi
▪ Perhitungan intensitas konsumsi • Perhitungan IKE dan yang tersedia.
energi (IKE) dan kecenderungannya ber- • Observasi dan pengukuran
kecenderungannya. dasarkan data dan hasil lengkap
▪ Potensi penghematan analisanya. • Perhitungan IKE dan
energi dan kecenderungannya
• Potensi penghematan • Potensi penghematan
▪ Penyusunan laporan audit energi. energi dan energy
• Penyusunan laporan audit. • Analisis teknis dan
finansial
• Penyusunan laporan audit
Kriteria Evaluasi dan Peringkat Peningkatan
Penghematan Energi
 Evaluasi parameter kritis kinerja energi
 Pemantauan dan analisis parameter kritis, sudah sesuai dengan apa yang
direncanakan?
 Pengukuran parameter operasi , sudah sesuai kebutuhan?
 Pemantauan dan pengukuran variabel, apakah sudah dapat memantau konsumsi energi
peralatan??
 Evaluasi kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan lainnya
 Kepatuhan organisasi (team manajemen energi, operator, divisi lain) terhadap
peraturan yang telah ditetapkan oleh manajer energi.
 Kepatuhan SMEn dalam membuat atau menetapkan peraturan terhadap kesesuaian
dengan perundang-undangan atau persyaratan lainnya
 Evaluasi Kinerja pelaksanaan manajemen energi
 Pelaksanaan dan kinerja pelaksanaan dievaluasi dengan audit internal

Return on investment; potential energy saving over time; life cycle costing;
incremental cost analysis for replacement with more energy efficient equipment
Kriteria prioritas
❖ Tanpa investasi (sebagian
besar berkaitan dengan
peningkatan operasi dari
unit pemanfaat energi)

❖ Investasi rendah
(sebagian besar terkait
dengan modifikasi minor
dan pemeliharaan)

❖ Investasi yang signifikan


(sebagian besar terkait
dengan penerapan
❖ Kombinasi antara potensi penghematan dari sisi unit energi
teknologi baru atau
maupun uangnya dan juga dari sisi biaya penerapannya;
❖ Metode pareto dapat digunakan yaitu di mana biaya yang desain sistem yang lebih
signifikan yang diperlukan; efisien)
❖ Aturan umum 80/20 berlaku, yaitu 20 % dari rekomendasi yang
mampu mendapatkan 80 % dari potensi penghematan
Komitmen waktu dan sumber daya dari
organisasi
Mengembangkan Strategi Kebijakan Energi

STRATEGIS
Mendefinisikan masalah strategis jangka panjang dan tujuan, dan
bagaimana akan ditangani
MANAJEMEN
Mengidentifikasi sistem dan siapa yang akan bertanggung jawab pada
Strategi Energi dan menentukan perannya
SUMBER
Mengidentifikasi sumber daya internal dan eksternal yang diperlukan
(sumber SDM, Waktu, Peralatan, Pendanaan, Teknologi, dst)
KEUANGAN
mengidentifikasi anggaran dan tujuan keuangan, kriteria investasi
dan siklus hidup biaya (internal ataupun eksternal)
PELAPORAN DAN PEMANTAUAN

Menentukan informasi yang akan dipantau, dan mekanisme pelaporan


dan kerangka waktunya
Data Relevan
1. Sumber energi listrik industri (PLN dan/atau pembangkitan sendiri);

2. Kontrak daya dari PLN dan/atau kapasitas pembangkitan sendiri;

3. Jumlah dan kapasitas masing-masing transformator; dan

4. Single line diagram pabrik yang akan diaudit energinya.

5. Daftar masing-masing peralatan konversi energi seperti trafo, motor,


compressor, pompa, heater, AC dll

6. single line diagram pabrik kemudian dibuat daftar peralatan pengguna listrik
dengan kebutuhan daya masing masing peralatan

Drawings; plant layout; historical energy consumption; utility bills when appropriately
verified; equipment manuals and other technical documentation, including planned
measurement and/or inspections to be made during the energy audit.
Data Relevan
1. Rekaman pembayaran rekening listrik bulanan selama dua tahun terakhir

a. Kontrak daya, golongan tarif

b. Jumlah biaya yang dibayarkan

c. KWh, kVArh pemakaian

d. Cos phi

2. Sistim kontrol dan otomasi beban.

3. Data produksi bulanan selama 2 tahun terakhir.

4. Data pengoperasian dan maintenance.

5. Data konsumsi bahan bakar dan produksi listrik untuk pembangkit (genset)

 Parameter sistem kelistrikan


 Sistem kendali operasi dan pemeliharaan.
 Instrumen atau alat kontrol
 Perilaku hemat energi
 Konsumsi Energi
 Satuan biaya energi berdasarkan sumber energi yang digunakan
Input/masukan dalam tinjauan
manajemen
a) tindak lanjut dari tinjauan manajemen sebelumnya;
b) peninjauan kebijakan energi;
c) tinjauan kinerja energi dan EnPIs terkait;
d) hasil evaluasi kepatuhan dengan persyaratan hukum dan
perubahan persyaratan hukum dan persyaratan lainnya yang
diikuti organisasi;
e) sejauh mana tujuan dan target energi telah terpenuhi;
f) hasil audit EnMS;
g) status tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan;
h) proyeksi kinerja energi untuk periode berikutnya;
i) rekomendasi untuk perbaikan
Output
Output review manajemen energi dalam ISO 50001
BUKTI
Keputusan manajemen puncak berkaitan dengan
energi dan tindakannya harus didokumentasikan
dalam risalah rapat pada tinjauan manajemen di
dalam item perangkat
tindakan atau dengan cara apapun yang
digunakan oleh organisasi untuk menyatakan
kegiatan manajemen puncak

Membuat laporan tinjauan manajemen dalam SKKNI Perubahan dalam kinerja


manajer energi energi organisasi

Salah satu perubahan kinerja energi yang


baik adalah adanya
penghematan energi yang dapat dihitung
dengan metose CUSUM (lihat bagan 12 di
bawah).
Contoh metode CUSUM untuk menghitung
Perubahan EnPI
penghematan energi
keluaran dalam tinjauan manajemen termasuk keputusan dan
tindakan berkaitan dengan perubahan indikator kinerja energi.
Manajemen puncak harus memutuskan apakah indikator kinerja
energi organisasi sudah sesuai untuk pemantauan dan
pengukuran kinerja energi;
dokumentasikan keputusan dalam risalahrapat.
dokumentasikan tindakan apa yang diperlukan dalam rangka
mengkinikan indikator kinerja energi (modifikasi indikator
kinerja energi, baseline energi perlu diatur kembali)

Perubahan kebijakan energi


Kegunaan dalam meninjau kebijakan energi organisasi adalah untuk menentukan apakah kebijakan
tersebut masih merefleksikan komitmen organisasi dalam meningkatkan kinerja energi dan menyediakan
kerangka kerja yang memadai
Jika sudah sesuai, maka dokumentasikan keputusan.
Jika ditemukan perlunya perubahan, maka dokumentasikan keputusan dan perubahan yang diperlukan.
Output
Skema pembuatan kinerja energi Perbaikan terus menerus EnMS dan penerapannya

Perbaikan yang terus menerus dari kinerja energi


organisasi dan EnMS tergantung pada
Standar mensyaratkan bahwa keluaran dalam tinjauan manajemen
pendefinisian yang baik dalam membuat tujuan dan
termasuk keputusan dan
rancangan target untuk pencapaian
tindakan berkaitan dengan perubahan akan tujuan, target dan
kebijakan energi
elemen lain dari EnMS,
konsisten terhadap komitmen organisasi dan perbaikan yang terus
Manajemen puncak harus melakukan tindakan untuk
menerus
memastikan EnMS mampu menerapkan tujuan dan target
tersebut.
Output
Alokasi sumber daya

Standar mensyaratkan bahwa keluaran dalam


tinjauan manajemen termasuk semua keputusan
dan tindakan berkaitan dengan alokasi semua
sumberdaya

Manajemen puncak membuat keputusan,


dokumentasikan keputusan dan organisasi
menggunakan proses secara internal untuk
mengalokasikan sumberdaya dan melengkapi
semua tindakan dari setiap arahan manajemen.

Alokasi sumber daya pada EnMS


Proses, Jenis dan Metode Pemberian
Tanggapan Laporan Audit Energi
Keluaran dan Format Laporan

 Secara umum format laporan


audit energi terdiri atas :
❖ Executive Summary,
❖ Latar belakang,
❖ Fakta dan temuan lapangan,
❖ Rekomendasi dan
❖ Lampiran.
(Contoh) : Rekap rekomendasi,potensi
penghematan dan langkah perbaikan:
II.
Mendapatkan informasi awal dari organisasi
terkait audit energi
HUKUM
PERSYARATAN HUKUM DAN ATURAN DI INDONESIA
HUKUM
PERSYARATAN HUKUM DAN ATURAN DI INDONESIA

PP 70 tahun 2009 (untuk melaksanakan pasal 25 UU 30 tahun 2007)


Peraturan Pemerintah No. 70 tahun 2009
tentang Konservasi Energi
 “mewajibkan bagi pengguna energi yang menggunakan energi lebih
besar sama dengan 6000 (enam ribu) setara ton minyak per tahun
untuk menerapkan manajemen energi” yang meliputi:
 1) menunjuk manager energi bersertifikat;
 2) menyusun program konservasi energi;
 3) melaksanakan audit energi secara berkala oleh auditor
bersertifikat;
 4) melaksanakan hasil audit energi; dan
 5) melaporkan pelaksanaan manajemen energi kepada pemerintah.
Permen ESDM No. 14 tahun 2012 tentang
Manajemen Energi
Rencana strategis yang berpengaruh pada kinerja
energi organisasi
1. Rencana strategis tidak melanggar peraturan perusahaan
maupun peraturan pemerintah.
2. Rencana strategis menggambarkan bahwa organisasi secara
terus menerus melakukan perbaikan dalam rangka
penghematan energi.
3. Tujuan , target dan sasaran, rencana strategi bersifat
SMART.
4. Semua rencana strategis harus menggambarkan komitmen
manajemen puncak

(specific, measurable, agreed upon, realistic and time-based)

Strategic plans that may affect the organization’s energy performance;


EXAMPLE 3 :Asset management plans; changing product mix; expansion plans;
planned projects; outsourcing facilities management or equipment
maintenance.
Kegiatan Perencanaan
PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN ENERGI
Garis tanggungjawab • Keterlibatan manajemen pada awal proses akan sangat membantu untuk
manajemen mendorong kemajuan atau peningkatan kinerja energi

• lingkup dan batas-batas yang telah ditentukan akan membantu untuk


Mendifinisikan ruang lingkup memfokuskan upaya dan sumber daya yang diperlukan (plant, bangunan, dll)

• Sebuah tim memberikan perspektif yangberagam, mendistribusikan beban


Membangun sebuah team kerja, memudahkan implementasi, mempromosikan penerimaan yang lebih
luas, dan meningkatkan potensi untuk mempertahankan sistem

• Kebijakan harus menyatakan prioritas energi pada organisasi


Menetapkan Kebijakan Energi • Terdiri dari beberapa kalimat dan didokumentasikan

Mengidentifikasi penggunaan • SEU harus mendapatperhatian khusus saat mulai membuat tujuan energi,
energi yang signifikant sasaran, dan rencana aksi

Menentukan indikator • Indikator kinerja energi (EnPIs) diukur berdasarkan parameters, rasio, atau
model yang membantu untuk mengukur penggunaan energi dan peningkatan
kinerja energi efisiensi energi

Menetapkan tujuan energi • Tujuan energi merupakan tujuan tingkat tinggi atau hasil tertentu yang akan
memandu pengembangan strategi dan kegiatannya
dan target • Tujuan, target dan spesifikasi pencapaian kuantitatif harus diuraikan

• merupakan panduan proyek kegiatan yang komprehensif yang perlu


Menyiapkan rencana aksi dikomunikasikan kepada semua pihak yang bertanggungjawab
Penerapan sistem manajemen pada
organisasi

Manajemen berkelanjutan Sistem manajemen energi berkelanjutan


Penghematan energi dapat digunakan sebagai modal untuk hal-hal lain, seperti
pengembanganSISI
MANFAAT BISNIS
bisnis.

➢ Pengurangan biaya (Manajemen energi ad hoc)

Adanya kenaikan biaya disebabkan harga energi yang meningkat


MANFAAT
PenghematanSISI BISNIS
energi dapat digunakan sebagai modal untuk hal-hal lain,
seperti pengembangan bisnis.

➢ Pengurangan biaya (Manajemen energi berkelanjutan)

Adanya kenaikan biaya disebabkan harga energi yang meningkat


Faktor dan pertimbangan khusus yang dapat
mengubah ruang lingkup, proses, dan
kesimpulan audit energi
 Biaya
 Keterbatasan Sumber Daya
 .....,...
 factors or special considerations that may change the
energy audit scope, process and conclusions;
Pertimbangan lainnya terkait dengan langkah-
langkah potensi peningkatan kinerja energi

any considerations, even subjective ones, including existing opinions, ideas and
restrictions relating to potential energy performance improvement measures.
Review Penggunaan Energi

❖ Ulasan energi adalah proses untuk menentukan kinerja


energi organisasi berdasarkan data dan / atau pengukuran
yang sebenarnya, yang mengarah ke pada identifikasi
peluang untuk perbaikan.
❖ Review memberikan informasi yang berguna untuk
pengembangan baseline energi dan pemilihan indikator
kinerja energi (IKE/EnPIs)
❖ Untuk melakukan review, organisasi harus menetapkan
daftar peralatan dan mengidentifikasi penggunaan energi
yang berbeda dan mendapatkan rincian konsumsi energi
untuk jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun penuh
secara bulanan
TINJAUAN/ULASAN ENERGI
Dalam ISO 50001 review atau tinjauan energi harus selalu
diupdate pada interval tertentu
TINJAUAN/ULASAN ENERGI

❖ Ulasan energi dan baseline energi merupakan dasar


perencanaan energi karena akan digunakan sebagai
titik awal untuk perbaikan kinerja energi dalam
proses perencanaan
❖ analisis penggunaan energi yang merupakan analisis
energi masa lalu, sekarang dan perkiraaan yang
akan datang,
❖ identifikasi SEU untuk lebih fokus penggunan yang
berpengaruh baik dari sisi konsumsi energi maupun
biaya dan
❖ identifikasi peluang peningkatan kinerja energi.
SIGNIFIKAN ENERGI USE (SEU)

Kriteria signifikansi bisa didefinisikan dengan


menggunakan ambang batas absolut, spesifik atau
indikator lainnya, misalnya :
❖ total konsumsi energi tertentu (kWh),
❖ konsumsi energi per produksi (kWh/t),
❖ persentase tertentu dari sebuah plant atau total
konsumsi energi perusahaan, atau persentase
tertentu di atas patokan nilai internal atau
eksternal
1. Menentukan Significant Energy Use (SEU)
Identifikasi SEU berdasarkan rencana kerja penggunaan fuel/energi

Ditetapkan SEU: Boiler & Boiler OSBL karena penggunaan energinya mencapai 54% dari
total penggunaan energi Kilang RU VI Balongan
TINJAUAN ENERGI

I.2. Analisis Penggunaan Energi


Audit energi dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip berikut:
a. Audit harus konsisten dengan lingkup audit energi, batas dan
tujuan audit yang disepakati
b. Pengukuran danpengamatan penggunaan dan konsumsi energi
yang tepat
c. Data kinerja energi yang terkumpul adalah data yang digunakan
untuk mengukur kinerja energi adalah data yang mewakili kegiatan,
proses, peralatan dan sistem
d. Pemanfaatan data untuk menghitung kinerja energi dan
mengidentifikasi peluang perbaikan harus konsisten dan unik
e. Proses pengumpulan, validasi dan analisis data harus dapat
dilacak
f. Laporan audit energi memberikan peluang peningkatan kinerja
energi berdasarkanan analisis teknis dan ekonomi yang tepat.
(Analisis yang tepat sesuai dengan ruang lingkup audit energi dan
cukup rinci untuk memungkinkan pengambilan keputusan yang
efisien).
AUDIT ENERGI

❖ Tim Audit melakukan inventarisasi dan


menganalisis kinerja energi,
❖ tim berfokus pada mengidentifikasi daerah-
daerah tertentu (key area) untuk perbaikan
kinerja energi, dan
❖ mengembangkan usulan yang nyata serta
memprioritaskan suatu tindakan untuk
perbaikan kinerja
❖ Peluang penghematan antara lain berkaitan
dengan perbaikan operasional, perubahan
organisasi dengan investasi baik kecil,
menengah atau besar
REKOMENDASI PENGHEMATAN ENERGI

Proposal atau rekomendasi penghematan energi sering


dikategorikan menurut jenis
investasinya:
❖ Tanpa investasi (sebagian besar berkaitan dengan
peningkatan operasi dari unit pemanfaat energi)
❖ Investasi rendah (sebagian besar terkait dengan
modifikasi minor dan pemeliharaan)
❖ Investasi yang signifikan (sebagian besar terkait dengan
penerapan teknologi baru atau desain sistem yang lebih
efisien)
PRIORITAS KEGIATAN PENGHEMATAN
ENERGI
Di dalam review energi biasanya akan selalu menghasilkan
sejumlah besar rekomendasi/proposal penghematan energi,
agar pelaksanaan penghematan energi lebih yang efektif dan
efisien maka kegiatan tersebut perlu dibuat prioritas
Kriteria prioritas yang paling mudah adalah didasarkan pada
kombinasi antara potensi penghematan dari sisi unit
energi maupun uangnya dan juga dari sisi biaya
penerapannya.
Metode pareto dapat digunakan yaitu di mana biaya yang
signifikan yang diperlukan
Aturan umum 80/20 berlaku, yaitu 20 % dari rekomendasi
yang mampu mendapatkan 80 % dari potensi penghematan
METODE PARETO
INDIKATOR KINERJA ENERGI

Contoh Penerapan Indikator Kinerja Ekonomi:

➢ Intensitas energi, konsumsi energi spesifik, atau fuel


economy Sektor Industri:
Jumlah energi yang dikonsumsi (termasuk listrik, gas alam
dan bahan bakar lainnya) per satuan produk.

➢ Indikator Intensitas energi atau index intensitas

Total penggunaan energi (kCal) / total produk(ton)

( harus dikaji dengan menggunakan regresi )


Indikator Intensitas Energi (EI) suatu unit usaha atau fasilitas adalah
membandingkan konsumsi energi aktual dengan konsumsi fasilitas referensi dengan
karakteristik dan aktivitas yang sama
INDIKATOR KINERJA ENERGI DI PEMBANGKIT LISTRIK

Flue Gas
110 deg C
BFW LP Steam 150 ton/H

32.8 Nm3/H
GTG 1 Gas Fuel 545 deg C HRSG 1 HP Steam
Combustor 525 ton/H
Comb.Air
30 deg C
118.5 MW
Compressor Turbine Generator 1

Flue Gas
110 deg C
BFW LP Steam

GTG 2 32.8 Nm3/H


Gas Fuel 545 deg C HRSG 2
Combustor
30 deg C
Comb.Air
118.5 MW 175.5MW
Compressor Turbine Generator 2 Steam Turbine Generator 4

Flue Gas
110 deg C
BFW Condensor

GTG 3 32.8 Nm3/H


Gas Fuel 545 deg C HRSG 3
Combustor
30 deg C
Comb.Air
118.5 MW
Compressor Turbine Generator 3

IKE = total BBG per jam x GHV/total kW


INDIKATOR KINERJA ENERGI

MV Listrik Line Produksi I

Cost Center 2

Line Produksi II
Boiler Steam
Btbr Cost Center 3

Cost Center 1 Line Produksi III

Cost Center 4

Unit Penunjang

Cost Center 5

IKE masing-masing line : total energi line / produksi line


III.
Menyampaikan informasi kepada organisasi
terkait audit energi
Fasilitas, peralatan dan jasa

 The energy auditor shall inform the organization of:


 1) facilities, equipment and services required to enable
the energy audit to be carried out;
 2) commercial or other interest which could influence his
or her conclusions or recommendations;
 3) any other conflict of interest issues.
MENGKOMUNIKASIKAN KE DAN SME
Bentuk komunikasi dapat berupa laporan yang
ditujukan kepada:

1. Top Management (CEO)


2. Accounting Manager or Finance Manager
3. Human Resource Manager
4. Purchasing Manager
5. Engineering Manager or Utility Manager or
Production Manager
6. Kepala unit kerja.
Bentuk komunikasi dapat berupa laporan yang ditujukan kepada:
MENGKOMUNIKASIKAN KE DAN SME

Laporan ke top manajemen (CEO)


Ditampilkan secara
bersamaan dengan
target yang ditentukan
sehingga top
manajemen dapat
membandingkannya
dan memberi
penghargaan atas
pencapaian yang
diperoleh
MENGKOMUNIKASIKAN
Bentuk komunikasi KE yang
dapat berupa laporan DAN ditujukan
SME kepada:

Laporan untuk Manajer Finansial


1. Produktifitas aktual
➢ Biaya energi aktual
➢ Konsumsi energi aktual
➢ EEI aktual termasuk overall EEI dan EEI untuk masing-masing
unit kerja.
2. Status Financial langkah manajemen energi :
➢ Biaya sktual implementasi konservasi energi
➢ Estimasi biaya periode berikut.
3. Tindakan perbaikan :
➢ Rencana perbaikan ke depan.
➢ Daftar perbaikan ke depan
➢ Tindakan rinci/Details of action
➢ Petugas yang bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai