AUDITOR ENERGI
Definisi
• “Pendekatan sistematis dari penggunaan energi (energy use) dan konsumsi energi
(energy consumption) pada suatu lingkup batas yang sudah ditetapkan, agar bisa
diindentifikasi, dikuantifikasi, dan dilaporkan peluang-peluang untuk perbaikan
kinerja energi (energy performance)
•
Audit Energy (ISO 50002)
Merencanakan Audit Energi
Tujuan, ruang lingkup dan batasan audit energi ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Kebutuhan dan ekspektasi yang akan dicapai ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Rentang waktu penyelesaian audit energi dinegosiasi sesuai dengan kebutuhan audit.
Kriteria evaluasi dan peringkat peluang peningkatan penghematan energi ditentukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Komitmen waktu dan sumber daya dari organisasi dinegosiasi sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Data relevan untuk keperluan sebelum pelaksanaan audit energi ditentukan sesuai dengan kebutuhan audit.
Keluaran dan format laporan ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Metode pemberian tanggapan atas konsep laporan akhir ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Perwakilan organisasi yang bertanggung jawab pada proses audit energi diperjelas sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Proses untuk menyepakati perubahan dari ruang lingkup audit dirumuskan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Merencanakan Audit Energi
Persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain yang mempengaruhi audit energi diperjelas sesuai
dengan kebutuhan.
Peraturan dan hambatan lain yang mempengaruhi ruang lingkup dan aspek lain diperjelas sesuai dengan
kebutuhan.
Rencana strategis yang berpengaruh pada kinerja energi organisasi diperjelas sesuai dengan kebutuhan.
Faktor dan pertimbangan khusus yang dapat mengubah ruang lingkup, proses, dan kesimpulan audit energi
diperjelas sesuai dengan kebutuhan.
Pertimbangan lainnya terkait dengan langkah-langkah potensi peningkatan kinerja energi diperjelas sesuai
dengan kebutuhan.
Merencanakan Audit Energi
Fasilitas, peralatan dan jasa untuk kebutuhan pelaksanaan audit energi dijelaskan
sesuai dengan kebutuhan.
Pertimbangan komersial dan pertimbangan lainnya yang dapat mempengaruhi
kesimpulan dan rekomendasi auditor dijelaskan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan Audit
• Bagian dari implementasi ISO 50001 ENMS
• Bagian dari kegiatan Proper KLH
• Untuk meningkatkan daya saing melalui pengurangan biaya energi
• Pemenuhan aturan pemerintah (PP 70)
• Permintaan dari rekanan bisnis
• Optimasi sistem
• Untuk memperoleh bantuan keuangan (contoh green building, LEED,
dll)
• Pengurangan gas rumah kaca
• dll
Jenis Audit Energi
• Terdapat beberapa jenis audit energi yang pemilihannya tergantung
fungsi, ukuran, dan tipe objek yang akan diaudit, tingkat kedalaman
jenis audit yang dibutuhkan, potensi dan besarnya penghematan dan
juag besarnya pengurangan biaya energi yang diinginkan
• Standar Nasional. ; SNI 6196 : 2011
• Standar Internasional. : ASHRAE
Jenis Audit Energi (konsep)
ASHRAE
PENGERTIAN AUDIT ENERGI
• Audit Energi adalah bagian dari Manajemen Energi
• Sasaran
• Memperoleh Gambaran Penggunaan Energi
• Fluktuasi Penggunaan Energi (faktor berpengaruh ?)
• Neraca/Distribusi energi
• Mengukur Kinerja Energi
• Efisiensi Penggunaan Energi (output/input ?)
• Konsumsi Energi Spesifik (kJ/kg-prod)
• Mengidentifikasi pemborosan energi dan menyusun langkah-langkah pencegahannya
• Rugi-rugi Energi (losses)
• Rasionalisasi dan optimalisasi penggunaan energi
• Dasar untuk melakukan peningkatan efisiensi penggunaan energi
• Perbaikan manajemen operasi dan perawatan peralatan konversi energi
• Reparasi alat dan retrofit
• Instalasi peralatan baru/teknologi hemat energi
MANAJEMEN ENERGI DAN AUDIT ENERGI
Manajemen Energi SNI-ISO 50001
Kebijakan Energi
➢ Audit Energi merupakan bagian
Audit dari Manajemen Energi
Perencanaan
Energi ➢ Diperlukan pada tahap
Reviu Manajemen perencanaan
Implementasi dan ➢ Hasil audit energi digunakan
Operasi (ISO 50002)
sebagai baseline untuk
peningkatan kinerja energi
Pemantauan dan
Audit Internal Pengecekan
Pengukuran
Tindakan Koreksi
dan Pencegahan
AUDIT ENERGI DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
ENERGI (SNI ISO 50001)
• Audit Energi dilakukan sebagai bagian dari proses kaji ulang
energi (Energy Review)
→ Dilakukan apabila diperlukan
• Beberapa pertanyaan dalam proses Energy Review yang dapat
dijawab melalui Audit Energi:
• Berapa energi yang dikonsumsi?
• Dimana penggunaan energi terbesar?
• Apa dan siapa saja yang mempengaruhi penggunaannya?
• Apa saja peluang penghematan energi ?
• Apakah ada peluang optimasi sistem ?
• Apakah ada opsi Energi Terbarukan?
• Bagaimana baseline penggunaan energi ?
• ….
PRINSIP DASAR AUDIT ENERGI
• Konsisten dengan lingkup yang disepakati, batasan dan tujuan audit;
• Pengukuran dan pengamatan sesuai dengan penggunaan dan
konsumsi energi
• Data kinerja energi yang terkumpul adalah representatif
• Proses pengumpulan dan analisa data tertelusuri (traceable)
• Menawarkan peluang peningkatan kinerja energi berdasarkan analisa
ekonomi yang sesuai
PRINSIP DASAR AUDITOR ENERGI
• Kompetensi (competency)
Auditor energi harus memiliki pengetahuan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan dan lingkup
yang disepakati,
Kompetensi dapat dibuktikan melalui:
• Pendidikan/pelatihan yang memadai;
• Pengalaman dan keterampilan teknis, manajerial dan profesional yang relevan;
• Familiar dengan regulasi yang sesuai;
• Familiar dengan pengguna energi yang diaudit;
• Pemahaman mengenai standard/acuan dalam melakukan audit;
• Untuk lead auditor harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan memimpin tim audit
energi;
• Memiliki kualifikasi sesuai dengan standard kompetensi lokal yang dibutuhkan.
PRINSIP DASAR AUDITOR ENERGI
• Kerahasiaan (confidentiality)
Auditor energi harus memiliki kebijaksanaan dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang
diperoleh dalam proses tugas mereka . Informasi audit energi tidak akan digunakan untuk keuntungan
pribadi oleh auditor energi atau organisasi, atau dengan cara merugikan kepentingan yang sah dari
organisasi. Konsep ini termasuk penanganan informasi yang sensitif atau rahasia
• Objektifitas (objectivity)
Auditor energi harus bertindak secara independen dan berimbang.
Konflik kepentingan (personal , keuangan atau lainnya) harus diidentifikasi dan diungkapkan kepada
organisasi pada waktu yang tepat .
Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu atau organisasi yang terlibat dalam berbagai
kepentingan , beberapa di antaranya mungkin bisa merusak motivasi untuk bertindak dalam lainnya.
Jika organisasi bermaksud untuk melaksanakan audit energi menggunakan orang dalam, hampir tidak
mungkin bagi si auditor energi menjadi sepenuhnya independen dari objek yang diaudit, namun demikian
setiap upaya harus dilakukan untuk menghilangkan bias dan mendorong objektivitas .
DIAGRAM ALUR PROSES AUDIT ENERGI
PRELIMINARY REKOMENDASI
AUDIT AWAL
MEDIUM COST
Tidak
REKOMENDASI HIGH COST
EFISIEN ?
Feasibility
Ya
Study
MONITORING Implementasi
MULAI
AUDIT ENERGI
AWAL
DATA HISTORIS ENERGI
TAHUN SEBELUMNYA
YA
TIDAK
YA
ANALISA PHE
YA
TIDAK
REKOMENDASI PHE
IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
& MONITORING
YA
STOP
Audit Level 1 didefinisikan sebagai audit dengan tingkat kerincian yang minimal dengan
ciri2 sbb:
• Menyediakan overview kinerja energi secara kuantitatif berdasarkan data secara
umum (overview);
• Dimaksudkan untuk menentukan potensi peningkatan kinerja energi berdasarkan
penilaian lebih lanjut untuk mengidentifikasi sistem tertentu yang layak untuk
mendapat perhatian;
• Ditujukan untuk organisasi kecil hingga menengah, yang mana untuk dilakukan audit
rinci kurang efektif secara biaya;
AUDIT ENERGI • Dapat dipakai sebagai audit awal untuk organisasi yang lebih besar;
• Mencakup kunjungan ke lokasi untuk pemeriksaan visual terhadap sistem pengguna
LEVEL 1 energi;
• Mencakup evaluasi secara keseluruhan terhadap data konsumsi energi untuk
menganalisa penggunaan energi berikut polanya;
• Mengidentifikasi peluang peningkatan kinerja energi yang tanpa-biaya (no-cost)
hingga biaya-rendah (low-cost);
• Ditujukan untuk mendorong praktik operasi terbaik dari setiap peralatan, pelatihan
staf dan membangun kapasitas dasar dalam pengelolaan konsumsi dan penggunaan
energi;
• Tingkat akurasi dari biaya dan keuntungan yang diperoleh secara umum mencukupi
untuk pengeluaran operasional dengan biaya yang rendah.
Level 2 didefinisikan sebagai audit yang lebih rinci dengan ciri2 sebagai berikut:
• Audit rinci dilakukan untuk mengkuantifikasi rekomendasi penghematan energi dan
tidak hanya sejumlah rekomendasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut;
• Beberapa proyek atau peluang-peluang yang besar, mungkin memerlukan tambahan
data untuk mengkuantifikasi peningkatan kinerja energi, costs and benefits, dan
masih memerlukan investigasi lanjutan;
• Mengkuantifikasi konsumsi energi melalui kajian dan analisis yang lebih rinci untuk
peralatan, sistem dan karakteristik operasi;
• Meliputi pengukuran on-site dan pengujian apabila itu termasuk ke dalam skup dari
audit;
AUDIT ENERGI • Menyusun profile operasi dan neraca energi rinci, termasuk analisa laju massa yang
signifikan, dan pemisahan konsumsi energi berdasarkan pengguna akhir yang
LEVEL 3 •
•
Sebagai tambahan kompetensi yang diperlukan pada Level 2, diperlukan juga pengetahuan khusus
mengenai proses dan pengukuran;
Melibatkan perwakilan organisasi di dalam proses seleksi peluang-peluang yang akan dianalisas lebih rinci
dan dlam menghitung perkiraan biaya termasuk keuntungan-keuntungan non-energi;
• Laporan dari Audit Level 3 menyediakan tingkat akurasi untuk investment grade sebagai masukan untuk
proses pengeluaran modal dari organisasi;
• Mengidentifikasi peluang-peluang peningkatan kinerja energi di mana data dan investigasi tambahan
diperlukan untuk memperoleh tingkat akurasi yang memadai untuk untuk keputusan investasi modal;
• Menyediakan rekomendasi untuk perbaikan lapangan dalam rangka pengumpulan data atau akurasi
• Akurasi biaya dan penghematan pada level akurasi yang diperlukan oleh perusahaan untuk proses
pengeluaran investasinya.
AUDIT ENERGI ASHRE
Batasan
1. Gedung
2. HVAC system
3. Chiller
4. Cooling Tower
Pump System
Pump System
ekspektasi
Konsumsi Energi
Peralatan
kWh %
Sistem Tata Udara 200,716 80%
Transportasi Gedung 17,714 7%
Sistem Tata Cahaya 11,033 4%
Pompa 8,184 3%
Others 14,503 6%
Total 252,150 100%
Pemetaan energi
Pemetaan Energi
Pemetaan energi listrik
CPGS 1
LVMSB 1
Outgoing Trafo 1
MVMSB 1000 kVA
CPGS 2
Gardu PGL 28 Incoming Outgoing Trafo 2
LVMSB 2
548300529718 MVMSB MVMSB 1000 kVA
Outgoing Trafo 3
MVMSB 1000 kVA
Genset
1100 kVA
Genset
LVMSB 3
1100 kVA
Genset
CPGS 3
1100 kVA
Genset
1100 kVA
Genset
1100 kVA
Pengumpulan Data
Pencatatan data historis masing-masing jenis energi
TAHUN : ________
Jenis Energi JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES TOTAL
Listrik kWh
Rp
Gas M3
Rp
LPG Kg
Rp
Solar Ltr
Rp
Persiapan Audit Sistem Kelistrikan
• Data sekunder yang diperlukan:
▪ Tagihan listrik bulanan : menunjukkan daya terpasang, data historik konsumsi,
perbandingan WBP/LWBP, penalti faktor daya (jika ada)
▪ Single Line Diagram : memetakan aliran listrik ke berbagai peralatan listrik di
fasilitas produksi
▪ Data Peralatan pengguna listrik yaitu jenis dan spesifikasi, rated power, usia,
dsb
▪ Data sekunder yg berkaitan dengan produksi, sehingga dapat dijadikan acuan
berapa pemakaian energi per satuan unit produksi
• KW/ton = 12 / EER
• KW/ton = 12 / (COP x 3.412)
• COP = EER / 3.412
• COP = 12 / (KW/ton) / 3.412
• EER = 12 / KW/ton
• EER = COP x 3.412
Mengevaluasi
Chiller
Air Conditioning Capacity
Refrigerants
• • CFCs – chlorofluorocarbons;
• • HCHCs – hydro chlorofluorocarbons;
• • HFCs – hydro fluorocarbons;
• • HCs – hydrocarbons;
• • NH3 – ammonia.
Refrigerant
Refrigerant
Refrigerant
Rangkuman Pengumpulan Data Sekunder
Status perolehan
No Lokasi survei Data yang diperlukan Sumber data Keterangan
Ada Tidak
1 Umum Single line diagram Bag Engineering ada
2 Umum Data produksi Quality Control ada Diperoleh data produksi histori
selama 1 tahun terakhir. Data
tahun-tahun sebelumnya tidak
ada
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Merencanakan Pengukuran Parameter Energi pada
Bangunan Gedung
Menyusun Rencana Pengukuran
1. Tentukan tujuan pengukuran
– Neraca Energi ? Menghitung rugi-rugi ?
– Uji kinerja ? Efisiensi ?
2. Tetapkan metoda pengukuran dan analisa
– Standard/referensi yang digunakan ?
– Perlu pengkondisian atau apa adanya ?
3. Tentukan parameter pengukuran
– Tegangan ? Arus ? Daya ? Energi ? Temp ?
– Kontinyu ? Spot ? Frekuensi ? Durasi ?..
4. Tentukan titik pengukuran
– Lokasi ? Mewakili besaran yang ingin diukur ?
– Lingkup/batasan ?
– Perlu persiapan khusus ?
5. Tentukan jenis alat ukur yang diperlukan
6. Menyiapkan lembar catatan pengukuran
– Selain parameter pengukuran, perlu ditulis juga siapa yang mengukur ? Kondisi lingkungan, alat ukur yang
digunakan, dan keterangan lain yang dianggap perlu
7. Menyiapkan alat ukur
– Kondisi peralatan
– Status kalibrasi
– Menyiapkan alat ukur
8. Menyusun jadwal pengukuran
9. Mengkomunikasikan dengan Auditee
Agenda Pengukuran Dan Pengumpulan Data
No Lokasi objek survei Data yang Metoda Jadwal pelaksanaan Auditor PIC Ket
diperlukan pengumpulan data
1 Ruang AHU Temp udara Spot Tgl 1/1 – 2/1 Auditor Auditee
Spesifikasi AHU Sesuai katalog 1/1
JENIS PENGUKURAN
• Pengukuran Spot
• Untuk parameter-parameter yang tidak banyak berubah selama operasi
• Pengukuran dengan rentang waktu yang jarang
• Verifikasi indikator alat ukur di lapangan
• Kebutuhan pengukuran secara cepat
• Alat ukur :
• Portabel IR Thermometer
• Portable Hygrometer
• Surface Thermometer
• Clamp on ampere/power meter
• Lux-meter
• pH - meter
• Pengukuran online
• Untuk kebutuhan melihat fluktuasi dan profil
• Melihat korelasi antara beberapa parameter secara simultan
• Alat ukur:
• Online data recorder
• Power meter
• Ultrasonic flowmeter
Contoh format rencana pengukuran
Data/Parameter yang Tanggal/Kurun waktu
No Lokasi survei Metoda pengukuran Alat Ukur Keterangan
diukur pengukuran (interval)
10.00–12.00 (interval 10
min)
2 Boiler Gas Buang Spot Gas Analyser 10.00–12.00 (interval 10 Data manual
min)
3 Boiler Temp air umpan Online Data logger 10.00–12.00 (interval 1 Data elektronik
min)
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Peralatan Ukur untuk Audit Energi
DIGITAL ANEMOMETER
• Mengukur laju kecepatan angin
• Digunakan untuk mengukur kinerja Fan, Blower dan sistem HVAC
DIGITAL THERMOHYGROMETER
• Mengukur suhu dan kelembaban udara
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem HVAC, Indoor Air Quality
DIGITAL MANOMETER
• Mengukur selisih tekanan (dP)
• Digunakan untuk mengukur kinerja Filter, Fan, Compressor, etc
Peralatan Ukur untuk Audit Energi
DIGITAL POWERMETER
• Mengukur parameter kelistrikan (V, I, P, etc) dan kualitas daya
• Dilengkapi dengan Current Transformer s.d 500A
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
ULTRASONIC FLOWMETER
• Mengukur laju alir fluida dalam pipa dari luar
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
• Digunakan untuk mengukur kinerja pompa dan sistem distribusi air
INFRARED THERMOMETER
• Mengukur suhu permukaan object dari jarak jauh
• Digunakan untuk mengukur kinerja motor, panel distribusi,
trafo, sistem insulasi, dll
TACHOMETER
• Mengukur kecepatan rotasi (rpm)
• Digunakan untuk mengukur kinerja mesin berputar, motor,
fan, dll
PRESSURE CALIBRATOR
• Mengukur tekanan dan output signal dari pressure transmitter
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem compressed air, bejana
bertekanan, dll
Pelaksanaan Survey lapangan
Survey lapangan
TAHAPAN PELAKSANAAN PENGUMPULAN DAN PENGUKURAN DATA
No Lokasi objek survei Data yang Metoda Jadwal pelaksanaan Auditor PIC Ket
diperlukan pengumpulan data
1 Ruang Chiller Temp air Spot Tgl 1/1 – 2/1 Auditor Auditee
Spesifikasi Sesuai katalog 1/1
kompressor
Daya listrik spot
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
Pump Curve
PENGUMPULAN DATA SISTEM KELISTRIKAN
• Data Sekunder dan Data Statistik Kelistrikan
1. Diagram Satu Garis (Single Line Diagram)
2. Spesifikasi peralatan utama (jenis/tipe, kapasitas terpasang, efisiensi)
• Pembangkit/Generator (PLTD, PLTU, ..)
• Transformator
3. Spesifikasi Panel dan sistem distribusi (MDP, MCB, Kabel)
4. Kontrak Daya Listrik (Jenis kontrak, Kapasitas, ID Pelanggan, Harga Beli)
5. Pembelian Listrik (harian/bulanan/tahunan)
6. Produksi Pembangkitan Listrik sendiri (harian/bulanan/tahunan)
7. Konsumsi Listrik (Per Plant, Per Proses, Per Peralatan,
harian/bulanan/tahunan)
SISTEM KELISTRIKAN
Contoh Spesifikasi Chiller
Unit Conversion
1 kW
= 3412 BTU/h
= 1,341 HP
= 0,2843 TR
Sistem Pendingin
Data Operasional
▪ Operasional Chiller (Load)
▪ Chilled Water Temp (supply/return)
▪ Operasional AHU (air flow, power consumption)
▪ AHU Air Return/Supply temp
A 160 150 0,938 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
B 250 200 0,800 0 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 50 0 0 0 0 0 0
C 270 200 0,741 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 100 100 100 100 100 50 0 0 0 0 0 0 0
Konsumsi
Kapasitas
AHU Daya Fan
Pendingin (TR)
(kW)
a 30 50 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0
b 20 30 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
c 20 30 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
Sistem Penerangan
Spesifikasi Lampu
▪ Jumlah
▪ Jenis/Type
▪ Daya terpasang (W)
▪ Luas lantai ruangan
▪ Efikasi (lm/W)
▪ Sistem Kontrol
A 2 Solar 10 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0
B 2 Solar 10 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0
C 3 Solar 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 100 100 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengumpulan Data (2)
BOILER Jumlah: Bulan Konsumsi 1 Harga Total Biaya
No. Keterangan Satuan Type 1 Type 2 Type 3 Type 4
1 Spesifikasi
(liter) (Rp/liter)
a. Merk Januari 16,000 1,675 132,264
b. Kapasitas ton/jam Februari 1,675 80,160
c. Tekanan kg/cm2
Maret 1,675 8,757,570
d. Jumlah buah
e. Flowmeter April 1,675 76,380
2 Pengoperasian Mei 1,675 1,079,370
a. Jumlah buah Juni 32,000 2,230 8,922,390
b. Operasional jam/hari
c. Produksi Uap ton/jam Juli 2,230 1,473,330
d. Beban Rata-rata % Agustus 2,230 7,181,730
e. Penghitung Waktu September 8,000 2,800 4,123,440
3 Air Umpan
a. Softener liter/bulan
Oktober 16,000 5,700 4,795,188
b. Penghitung Waktu November 16,000 5,700
4 Bahan Bakar Desember
a. Jenis Bahan Bakar Total 88,000 - 36,621,822
b. Konsumsi Bahan Bakar liter/bulan
c. Konsumsi Energi GJ/bulan Rata-rata 17,600 2,660 3,662,182
d. Flowmeter
5 Calorifier tank
6 Heat Exchanger
Sistem Pendingin : Spesifikasi
Chiller
▪ Jumlah dan Jenis/Type Cooling
▪ Kapasitas Pendinginan (BTUh/TR) Tower
▪ Konsumsi Daya terpasang (kW)
▪ COP (Coefficient of Performance)
▪ Refrigerant (Jenis, Working Pressure
▪ Sistem Pendingin (water cooled: CW Temp in/out, air cooled) CHILLER
▪ Sistem Air Dingin (Supply Temp, Return Temp, Chilled water pump,
Interlocking dan Control System)
AHU/FCU
▪ Jumlah dan Jenis/type AHU
▪ Kapasitas (CFM) dan Konsumsi Daya Fan (kW)
▪ Zona yang dilayani, luas lantai ruangan [m2]
▪ Sistem Kontrol Udara (damper/VSD/VAV)
Split AC (Single / Multi)
▪ Jumlah dan Jenis/Type
▪ Outdoor Unit (Kapasitas Pendinginan [Btuh],
Daya Kompressor [kW], COP)
▪ Indoor Unit (Kapasitas pendinginan [Btuh])
▪ Luas lantai ruangan yang didinginkan [m2]
Observasi dan Pengamatan
Status Penerapan
No Kriteria Ket
sudah belum
A Tanggung Jawab Manajemen
A.1. Perwakilan Manajemen / Manajer Energi
A.2. Organisasi Manajemen Energi
A.3. Kebijakan Energi
B Perencanaan Energi
B.1 Persyaratan legal dan persyaratan lainnya
B.2 Kaji Ulang Energi
B.3. Baseline Energi
B.4 Energy Performance Indikator
B.5 Sasaran dan Target Energi serta Rencana Aksi Manajemen Energi
C Implementasi dan Operasi
Check List Sistem Manajemen Energi ISO 50001
Status Penerapan
No Kriteria Ket
sudah belum
D Pemeriksaan
D.1 Pemantauan, Pengukuran dan analisis
D.2 Evaluasi pemenuhan persyaratan legal dan persyaratan lainnya
D.3 Audit Internal Sistem Manajemen Energi
D.4 Ketidaksesuaian, langkah koreksi, korektif dan pencegahan (preventive)
D.5 Pengendalian Dokumen dan Catatan
E Kaji Ulang Manajemen
E.1 Input untuk kaji ulang manajemen
E.2 Output kaji ulang manajemen
Verifikasi Hasil Pengukuran dan Pengumpulan Data
Proses verifikasi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
adalah valid dan akurat sebelum digunakan untuk keperluan analisis
1. Verifikasi administratif
– Validitas sumber data: data harus diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya
– Akurasi data: data diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur yang akurat (terkalibrasi
dengan baik)
2. Verifikasi teknis
– Sesuai dengan kaidah-kaidah teknis dan ilmiah.
– Hukum kekekalan massa dan energi,
– Kelaziman dalam praktik-praktik sejenis di Industri
RANGKUMAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Status perolehan
No Lokasi survei Data yang diperlukan Sumber data Keterangan
Ada Tidak
1 Umum Single line diagram Bag Engineering ada
2 Umum Data produksi Quality Control ada Diperoleh data produksi histori
selama 1 tahun terakhir. Data
tahun-tahun sebelumnya tidak
ada
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
RANGKUMAN PENGUMPULAN DATA PRIMER
10.00–12.00 (interval 10
min)
2 Kiln Motor Kiln Fan Online Power meter 10.00–12.00 (interval 1 Data tersimpan
min) secara elektronik
3 Raw Mill Temp air umpan Online Data logger 10.00–12.00 (interval 1 Data tersimpan
min) secara elektronik
4 Raw Mill Kondisi Peralatan Pengamatan visual 1 Juli 2013 Data terlampir
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Klarifikasi Hasil Survei
Klarifikasi hasil survei merupakan tahapan akhir dari proses survei lapangan dalam rangka audit energi di
Industri.
Proses klarifikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk:
• Memastikan bahwa data primer dan sekunder diperoleh dari sumber yang valid dan terverifikasi
• Memastikan tingkat akurasi data yang diperoleh
• Memastikan bahwa temuan-temuan yang diperoleh selama survei lapangan adalah sesuai dengan
fakta lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan
• Memastikan bahwa data yang diperoleh sudah mencukupi untuk kebutuhan analisis secara kualitas
maupun kuantitas
Proses klarifikasi merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses survei lapangan, untuk
menyepakati tentang hasil survei, data yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk analisis serta
paparan awal temuan yang dapat ditindaklanjuti secepatnya.
Data yang perlu perbaikan/pengumpulan data ulang harus disampaikan kepada pihak Auditee dan
disepakati tentang jadwal dan metode pengumpulan data ulang pada kesempatan selanjutnya.
Oleh karena itu pertemuan penutupan sebaiknya dihadiri oleh perwakilan manajemen dari pihak
Auditee, serta diikuti oleh staf/karyawan yang terkait dengan proses pengumpulan data selama survei.
Tahapan dan proses klarifikasi hasil survei
3
4
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Berita Acara Survei Lapangan
Hasil survei yang telah diklarifikasi dirangkum dan disajikan BERITA ACARA SURVEI LAPANGAN
ke dalam bentuk berita acara pelaksanaan survei lapangan.
Auditee :
Berita acara survei lapangan setidaknya berisikan
Auditor :
• Hasil pelaksanaan survei lapangan (lokasi, jadwal dan
pelaksanaan survei) 1. Pelaksanaan survei lapangan
• Data primer dan sekunder yang dikumpulkan selama 2. Data yang dikumpulkan
proses survei lapangan yang telah melalui proses 3. Fakta dan temuan
verifikasi
4. Rekomendasi
• Fakta dan temuan di lapangan yang telah melalui proses
klarifikasi 5. Tindak Lanjut
BANGUNAN SETDA
fasade gedung C gedung B
FASAD TIMUR LAUT 30,56 11,90 SNI 03-6389-2011 : 35 W/m2
Dan bilamana dilakukan perubahan dinding tirai (curtain wall)-dimana dilakukan pelapisan dengan pernis, ternyata didapat nilai OTTV bangunan
menjadi sangat rendah/lebih hemat energy dibanding sebelumnya, yaitu sebesar 81% (dari 27,18 W/m² menjadi 22,94 W/m²)
Hasil simulasi warna dinding
Penambahan effesiensi sebesar 11% untuk gedung C dan 7% untuk gedung B pada selubung bangunan ( opaque)
menggunakan system curtin wall (dinding berlapis) dari batu yang dilapisi vernis
Pilihan warna dengan absorbs rendah untuk gedung pemprov
Material dinding luar α Cat permukaan dinding α
Cat Hitam rata 0,95
Pernis Hitam 0,92
Cat abu-abu tua 0,91
Pernis biru tua 0,91
Cat minyak Hitam 0,9
Cat Coklat Tua 0,88
Beton berat 0,91 Cat Abu-abu/Biru Tua 0,88 PILIHAN WARNA
Bata merah 0,89 Cat Biru/ Hijau Tua 0,88 UNTUK
Beton ringan 0,86 Cat Coklat Medium 0,84 CORE&SHEARWALL
Kayu permukaan halus 0,78 Pernis Hijau 0,79 pilihlah nilai absorbsi kurang
Beton ekspos 0,61 Cat Hijau Medium 0,59 dari 0,88
Ubin putih 0,58 Cat Kuning Medium 0,58
Bata kuning tua 0,56 Cat Hijau/Biru Medium 0,57 PILIHAN WARNA
Atap putih 0,5 Cat Hijau Muda 0,47 UNTUK SUN-
Seng putih 0,26 Cat Putih Semi Kilap 0,3 SHADING
Bata glazur putih 0,25 Cat Putih Kilap 0,25 pilihlah nilai absorbsi
Lembaran al kilap 0,12 Perak 0,25 kurang dari 0,58
Pernis Putih 0,21
Ragam model simulasi pada aspek perubahan property kaca
RAGAM KACA
model 01 model 02 model 03 model 04
BANGUNAN C clear bronze stopsol sinargy
FASAD TIMUR LAUT 30,56 29,14 25,36 24,20
FASAD BARAT DAYA 36,73 34,55 29,03 28,98
FASAD BARAT LAUT 13,27 12,36 10,18 10,90
FASAD TENGGARA 8,95 8,57 7,61 7,56
OTTV bangunan 26,13 24,71 21,09 20,79
RTTV 28,14 28,14 28,14 28,14
SIMULASI PERUBAHAN PROPERTI KACA JENDELA (dari kondisi kaca CLEAR 8 mm)
OTTV OTTV
no Model aspek yang dirubah eksisting perubahan selisih %
(W/m2) (W/m2)
2 panasap bronze 26,13 24,71 1,41 5%
bgn C