Anda di halaman 1dari 183

SKKNI-2018

AUDITOR ENERGI
Definisi

• Audit Energi (ISO 50002)

• “Pendekatan sistematis dari penggunaan energi (energy use) dan konsumsi energi
(energy consumption) pada suatu lingkup batas yang sudah ditetapkan, agar bisa
diindentifikasi, dikuantifikasi, dan dilaporkan peluang-peluang untuk perbaikan
kinerja energi (energy performance)

Audit Energy (ISO 50002)
Merencanakan Audit Energi

Memperoleh kesepakatan tentang


audit energi dengan organisasi

Tujuan, ruang lingkup dan batasan audit energi ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.

Kebutuhan dan ekspektasi yang akan dicapai ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.

Rentang waktu penyelesaian audit energi dinegosiasi sesuai dengan kebutuhan audit.

Jenis audit energi ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.

Kriteria evaluasi dan peringkat peluang peningkatan penghematan energi ditentukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Komitmen waktu dan sumber daya dari organisasi dinegosiasi sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.

Data relevan untuk keperluan sebelum pelaksanaan audit energi ditentukan sesuai dengan kebutuhan audit.

Keluaran dan format laporan ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.

Metode pemberian tanggapan atas konsep laporan akhir ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.

Perwakilan organisasi yang bertanggung jawab pada proses audit energi diperjelas sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.

Proses untuk menyepakati perubahan dari ruang lingkup audit dirumuskan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Merencanakan Audit Energi

Mendapatkan informasi awal dari


objek audit

Persyaratan perundang-undangan dan persyaratan lain yang mempengaruhi audit energi diperjelas sesuai
dengan kebutuhan.
Peraturan dan hambatan lain yang mempengaruhi ruang lingkup dan aspek lain diperjelas sesuai dengan
kebutuhan.
Rencana strategis yang berpengaruh pada kinerja energi organisasi diperjelas sesuai dengan kebutuhan.
Faktor dan pertimbangan khusus yang dapat mengubah ruang lingkup, proses, dan kesimpulan audit energi
diperjelas sesuai dengan kebutuhan.
Pertimbangan lainnya terkait dengan langkah-langkah potensi peningkatan kinerja energi diperjelas sesuai
dengan kebutuhan.
Merencanakan Audit Energi

Menyampaikan informasi kepada


organisasi terkait audit energi

Fasilitas, peralatan dan jasa untuk kebutuhan pelaksanaan audit energi dijelaskan
sesuai dengan kebutuhan.
Pertimbangan komersial dan pertimbangan lainnya yang dapat mempengaruhi
kesimpulan dan rekomendasi auditor dijelaskan sesuai dengan kebutuhan.
Tujuan Audit
• Bagian dari implementasi ISO 50001 ENMS
• Bagian dari kegiatan Proper KLH
• Untuk meningkatkan daya saing melalui pengurangan biaya energi
• Pemenuhan aturan pemerintah (PP 70)
• Permintaan dari rekanan bisnis
• Optimasi sistem
• Untuk memperoleh bantuan keuangan (contoh green building, LEED,
dll)
• Pengurangan gas rumah kaca
• dll
Jenis Audit Energi
• Terdapat beberapa jenis audit energi yang pemilihannya tergantung
fungsi, ukuran, dan tipe objek yang akan diaudit, tingkat kedalaman
jenis audit yang dibutuhkan, potensi dan besarnya penghematan dan
juag besarnya pengurangan biaya energi yang diinginkan
• Standar Nasional. ; SNI 6196 : 2011
• Standar Internasional. : ASHRAE
Jenis Audit Energi (konsep)
ASHRAE
PENGERTIAN AUDIT ENERGI
• Audit Energi adalah bagian dari Manajemen Energi
• Sasaran
• Memperoleh Gambaran Penggunaan Energi
• Fluktuasi Penggunaan Energi (faktor berpengaruh ?)
• Neraca/Distribusi energi
• Mengukur Kinerja Energi
• Efisiensi Penggunaan Energi (output/input ?)
• Konsumsi Energi Spesifik (kJ/kg-prod)
• Mengidentifikasi pemborosan energi dan menyusun langkah-langkah pencegahannya
• Rugi-rugi Energi (losses)
• Rasionalisasi dan optimalisasi penggunaan energi
• Dasar untuk melakukan peningkatan efisiensi penggunaan energi
• Perbaikan manajemen operasi dan perawatan peralatan konversi energi
• Reparasi alat dan retrofit
• Instalasi peralatan baru/teknologi hemat energi
MANAJEMEN ENERGI DAN AUDIT ENERGI
Manajemen Energi SNI-ISO 50001

Kebijakan Energi
➢ Audit Energi merupakan bagian
Audit dari Manajemen Energi
Perencanaan
Energi ➢ Diperlukan pada tahap
Reviu Manajemen perencanaan
Implementasi dan ➢ Hasil audit energi digunakan
Operasi (ISO 50002)
sebagai baseline untuk
peningkatan kinerja energi

Pemantauan dan
Audit Internal Pengecekan
Pengukuran

Tindakan Koreksi
dan Pencegahan
AUDIT ENERGI DALAM PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
ENERGI (SNI ISO 50001)
• Audit Energi dilakukan sebagai bagian dari proses kaji ulang
energi (Energy Review)
→ Dilakukan apabila diperlukan
• Beberapa pertanyaan dalam proses Energy Review yang dapat
dijawab melalui Audit Energi:
• Berapa energi yang dikonsumsi?
• Dimana penggunaan energi terbesar?
• Apa dan siapa saja yang mempengaruhi penggunaannya?
• Apa saja peluang penghematan energi ?
• Apakah ada peluang optimasi sistem ?
• Apakah ada opsi Energi Terbarukan?
• Bagaimana baseline penggunaan energi ?
• ….
PRINSIP DASAR AUDIT ENERGI
• Konsisten dengan lingkup yang disepakati, batasan dan tujuan audit;
• Pengukuran dan pengamatan sesuai dengan penggunaan dan
konsumsi energi
• Data kinerja energi yang terkumpul adalah representatif
• Proses pengumpulan dan analisa data tertelusuri (traceable)
• Menawarkan peluang peningkatan kinerja energi berdasarkan analisa
ekonomi yang sesuai
PRINSIP DASAR AUDITOR ENERGI

• Kompetensi (competency)
Auditor energi harus memiliki pengetahuan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan dan lingkup
yang disepakati,
Kompetensi dapat dibuktikan melalui:
• Pendidikan/pelatihan yang memadai;
• Pengalaman dan keterampilan teknis, manajerial dan profesional yang relevan;
• Familiar dengan regulasi yang sesuai;
• Familiar dengan pengguna energi yang diaudit;
• Pemahaman mengenai standard/acuan dalam melakukan audit;
• Untuk lead auditor harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan memimpin tim audit
energi;
• Memiliki kualifikasi sesuai dengan standard kompetensi lokal yang dibutuhkan.
PRINSIP DASAR AUDITOR ENERGI

• Kerahasiaan (confidentiality)
Auditor energi harus memiliki kebijaksanaan dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang
diperoleh dalam proses tugas mereka . Informasi audit energi tidak akan digunakan untuk keuntungan
pribadi oleh auditor energi atau organisasi, atau dengan cara merugikan kepentingan yang sah dari
organisasi. Konsep ini termasuk penanganan informasi yang sensitif atau rahasia
• Objektifitas (objectivity)
Auditor energi harus bertindak secara independen dan berimbang.
Konflik kepentingan (personal , keuangan atau lainnya) harus diidentifikasi dan diungkapkan kepada
organisasi pada waktu yang tepat .
Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu atau organisasi yang terlibat dalam berbagai
kepentingan , beberapa di antaranya mungkin bisa merusak motivasi untuk bertindak dalam lainnya.
Jika organisasi bermaksud untuk melaksanakan audit energi menggunakan orang dalam, hampir tidak
mungkin bagi si auditor energi menjadi sepenuhnya independen dari objek yang diaudit, namun demikian
setiap upaya harus dilakukan untuk menghilangkan bias dan mendorong objektivitas .
DIAGRAM ALUR PROSES AUDIT ENERGI

PRELIMINARY REKOMENDASI
AUDIT AWAL

DETIL AUDIT NO/LOW COST

MEDIUM COST
Tidak
REKOMENDASI HIGH COST
EFISIEN ?

Feasibility
Ya
Study

MONITORING Implementasi
MULAI

PENGUMPULAN DAN PENYUSUNA DATA


HISTORIS ENERGI TAHUN SEBELUMNYA

AUDIT ENERGI
AWAL
DATA HISTORIS ENERGI
TAHUN SEBELUMNYA

MENGHITUNG BESARNYA INTENSITAS


KONSUMSI ENERGI TAHUN
SEBELUMNYA

PERIKSA IKE > TARGET

YA

SNI 6196.2 tahun 2011 LAKUKAN PENELITIAN DAN


PENGUKURAN KONSUMSI ENERGI

DATA KONSUMSI ENERGI


HASIL PENGUKURAN
AUDIT
ENERGI
RINCI

PERIKSA IKE = TARGET

TIDAK
YA

IDENTIFIKASI KEMUNGKINAN PHE

ANALISA PHE
YA

TIDAK
REKOMENDASI PHE

IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI
& MONITORING

PERIKSA IKE = TARGET

YA

STOP
Audit Level 1 didefinisikan sebagai audit dengan tingkat kerincian yang minimal dengan
ciri2 sbb:
• Menyediakan overview kinerja energi secara kuantitatif berdasarkan data secara
umum (overview);
• Dimaksudkan untuk menentukan potensi peningkatan kinerja energi berdasarkan
penilaian lebih lanjut untuk mengidentifikasi sistem tertentu yang layak untuk
mendapat perhatian;
• Ditujukan untuk organisasi kecil hingga menengah, yang mana untuk dilakukan audit
rinci kurang efektif secara biaya;

AUDIT ENERGI • Dapat dipakai sebagai audit awal untuk organisasi yang lebih besar;
• Mencakup kunjungan ke lokasi untuk pemeriksaan visual terhadap sistem pengguna

LEVEL 1 energi;
• Mencakup evaluasi secara keseluruhan terhadap data konsumsi energi untuk
menganalisa penggunaan energi berikut polanya;
• Mengidentifikasi peluang peningkatan kinerja energi yang tanpa-biaya (no-cost)
hingga biaya-rendah (low-cost);
• Ditujukan untuk mendorong praktik operasi terbaik dari setiap peralatan, pelatihan
staf dan membangun kapasitas dasar dalam pengelolaan konsumsi dan penggunaan
energi;
• Tingkat akurasi dari biaya dan keuntungan yang diperoleh secara umum mencukupi
untuk pengeluaran operasional dengan biaya yang rendah.
Level 2 didefinisikan sebagai audit yang lebih rinci dengan ciri2 sebagai berikut:
• Audit rinci dilakukan untuk mengkuantifikasi rekomendasi penghematan energi dan
tidak hanya sejumlah rekomendasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut;
• Beberapa proyek atau peluang-peluang yang besar, mungkin memerlukan tambahan
data untuk mengkuantifikasi peningkatan kinerja energi, costs and benefits, dan
masih memerlukan investigasi lanjutan;
• Mengkuantifikasi konsumsi energi melalui kajian dan analisis yang lebih rinci untuk
peralatan, sistem dan karakteristik operasi;
• Meliputi pengukuran on-site dan pengujian apabila itu termasuk ke dalam skup dari
audit;
AUDIT ENERGI • Menyusun profile operasi dan neraca energi rinci, termasuk analisa laju massa yang
signifikan, dan pemisahan konsumsi energi berdasarkan pengguna akhir yang

LEVEL 2 berbeda, seperti process heating, cooling, atau compressed air;


• Auditor harus memiliki kemampuan memadai di sisi teknis, manajerial maupun
ketrampilan dan pengalaman profesional, serta familiar dengan penggunaan energi
di sistem yang sedang diaudit, untuk melakukan analisa energi dan data proses
secara rinci dan mengidentifikasi peluang-peluang yang ada;
• Dapat melibatkan perwakilan dari organisasi yang diaudit guna menyaring peluang-
peluang yang teridentifikasi yang akan dianalisas lebih rinci.;
• Mencakup analisa ekonomi dari rekomendasi aksi peningkatan kinerja energi
berdasarkan kriteria ekonomi yang disepakati untuk mengurutkan peluang-peluang
yang ada;
• Akurasi biaya dan penghematan cukup memadai untuk pengeluaran operasional
atau pembiayaan investasi skala medium..
Audit Level 3 didefinisikan sebagai audit komprehensif untuk mengkuantifikasi pengeluaran modal, sbb:
• Umumnya dilaksanakan setelah audit level 1 dan 2;
• Biasanya merupakan asesmen di level proses atau subsistem, seperti sistem pumpa;
• Audit rinci untuk mengkuantifikasi konsumsi energi melalui kajian dan analisis yang lebih rinci mengenai
peralatan, sistem, karakterisitik operasional, dan pengukuran lapangan dengan mempertimbangkan variasi
kebutuhan sistem;
• Audit level 3 menyediakan analisa rinci dari konsumsi energi, meliputi neraca energi rinci, analisis aliran
massa yang signifikan, dengan konsumsi energi dipisahkan berdasarkan pengguna akhinya, seperti proses
pemanasan, pendingin, atau udara bertekanan;
AUDIT ENERGI • Memantau data energi selama kurun waktu yang memadai untuk menangkap kondisi operasi yang
bervariasi dan variabel2 terkait yang membutuhkan beberapa set pengukuran;

LEVEL 3 •


Sebagai tambahan kompetensi yang diperlukan pada Level 2, diperlukan juga pengetahuan khusus
mengenai proses dan pengukuran;
Melibatkan perwakilan organisasi di dalam proses seleksi peluang-peluang yang akan dianalisas lebih rinci
dan dlam menghitung perkiraan biaya termasuk keuntungan-keuntungan non-energi;
• Laporan dari Audit Level 3 menyediakan tingkat akurasi untuk investment grade sebagai masukan untuk
proses pengeluaran modal dari organisasi;
• Mengidentifikasi peluang-peluang peningkatan kinerja energi di mana data dan investigasi tambahan
diperlukan untuk memperoleh tingkat akurasi yang memadai untuk untuk keputusan investasi modal;
• Menyediakan rekomendasi untuk perbaikan lapangan dalam rangka pengumpulan data atau akurasi
• Akurasi biaya dan penghematan pada level akurasi yang diperlukan oleh perusahaan untuk proses
pengeluaran investasinya.
AUDIT ENERGI ASHRE
Batasan

1. Gedung
2. HVAC system
3. Chiller
4. Cooling Tower
Pump System
Pump System
ekspektasi

• Tingkat kedalaman Analisa


• Target energy saving yang
diharapkan
• Biaya investasi EE yang
diharapkan
• Waktu pengerjaan
• dll
Kebutuhan data (Data Request Form)

• Luas Gedung/ luas lantai


• Pengguna energi signifikan
• Spesifikasi peralatan utama
• Konsumsi listrik dan energi lainnya (perbulan)
• Jumlah okupansi
• Single Line Diagram
• Denah ruangan
• As built drawing
• Status manajemen energi
• dll
PERSIAPAN AUDIT ENERGI
1. Menentukan Jenis Audit Energi
❖ Identifikasi proses dan sistem energi
❖ Menentukan lingkup dan batasan audit energi
❖ Menentukan jenis audit energi
➢ Audit Singkat (Walkthrough Audit)
➢ Audit Umum (Preliminary Audit/General Audit) → Level 1
➢ Audit Rinci (Detil Audit) → Level 2
➢ Investment Grade Audit → Level 3
2. Merencanakan Audit Energi
❖ Jadwal, anggaran, kuesioner dan daftar check list
❖ Tim audit energi dan kualifikasi personil
❖ Perlengkapan audit energi
3. Menetapkan Metoda Analisis Audit Energi
❖ Idenfitikasi jenis dan kebutuhan data primer dan sekunder (kualitatif dan
kuantitatif)
❖ Menentukan metode observasi, pengukuran dan wawancara
❖ Menentukan metoda analisis data (kualitatif maupun kuantitatif)
Merencanakan Audit :
Level 1
▪ Persiapan (1-3 hari)
– Pembentukan Tim dan Koordinasi
– Penyusunan Jadwal
– Pembuatan dan Pengiriman Kuesioner
▪ Survei Lapangan (3-4 hari)
– Verifikasi hasil kuesioner
– Pengumpulan data lapangan (data energi, disain proses dan operasional peralatan)
– Pengamatan lapangan (potensi pemborosan, peralatan ukur dan kondisi peralatan)
– Interview dengan operator (permasalahan di lapangan)
– Presentasi singkat hasil survei lapangan (titik-titik pemborosan energi)
▪ Evaluasi dan Analisis Data (5-10 hari)
– Profil Penggunaan Energi (fluktuasi dan neraca)
– Benchmarking (Intensitas Konsumsi Energi)
– Status Manajemen Energi
▪ Kesimpulan dan Rekomendasi (1-3 hari)
– Gambaran awal peluang penghematan energi
– Rekomendasi Awal
– Kebutuhan Audit Rinci (lokasi objek, parameter dan titik pengukuran)
▪ Pelaporan (3-5 hari)
Merencanakan Audit :
Level 2
▪ Persiapan (1-5 hari)
– Pembentukan Tim dan Koordinasi
– Evaluasi hasil pre-audit
– Identifikasi titik pengukuran, kebutuhan alat dan personil
– Penyusunan Jadwal
▪ Pengumpulan data (5-10 hari)
– Pengukuran lapangan
▪ Evaluasi dan Analisis Data (5-20 hari)
– Efisiensi Penggunaan Energi
– Lokasi dan besar potensi penghematan energi
– Analisa Teknoekonomis
▪ Kesimpulan dan Rekomendasi (3-5 hari)
– Rekomendasi
o Low/no cost
o Medium cost
o High cost
Kebutuhan Feasibility Study
▪ Pelaporan ( min 7 hari)
Merencanakan Audit :
Tim Audit Energi dan Kualifikasi Personil

Posisi Kualifikasi Jml Job Description

Lead Auditor Process/Electrical/Mecha 1 • Memimpin tim auditor


nical Engineer • Komunikasi/koordinasi dengan auditee
• Menyusun jadwal dan rencana audit
• Mensupervisi pelaksanaan audit
• Menyampaikan laporan hasil audit ke auditee
Auditor Electrical Engineer 1 • Membantu perencanaan audit
Mechanical Engineer 1 • Menyiapkan perangkat audit (kuesioner, dll)
• Melaksanakan audit sesuai dengan keahliannya
• Mengumpulkan data dan melakukan analisa hasil audit
• Menyusun laporan hasil audit
Teknisi Electrical Tech Min 1 • Membantu perencanaan audit
Mechanical Tech • Menyiapkan perlengkapan audit (tools, peralatan,dll)
Instrumentation Tech • Melaksanakan pengukuran dan pengumpulan data
• Membantu penyusunan laporan
PENGUMPULAN DATA AWAL
• Data Umum
• (Nama, Alamat, Struktur organisasi, Sejarah, Kapasitas Produksi dll)
• Data Proses dan Peralatan
• Diagram alir
• Jenis-jenis peralatan utama dan spesifikasinya
• Jenis-jenis peralatan utilitas dan spesifikasinya
• Data okupansi (bulanan, tahunan)
• Jenis aktifitas penghuni
• Jenis peruntukkan ruangan
• Data Penggunaan Energi (bulanan, tahunan)
• Bahan bakar (jenis, biaya, dan volume penggunaan)
• Penggunaan Energi (per lokasi, per alat,)
• Biaya Energi (kontrak, biaya satuan)
• Status Manajemen Energi
• Komitmen Manajemen (kebijakan, organisasi, personil)
• Audit Energi dan Evaluasi Kinerja
• Program Efisiensi Energi
• Sistem Monitoring Penggunaan Energi
• Peningkatan Kesadaran (Sosialisasi, Kampanye, Insentif, Disinsentif)
Pengumpulan Data
Identifikasi Proses dan Sistem Energi
Langkah yang perlu dilakukan:
• Mencatat jenis-jenis energi yang digunakan (primer &
sekunder)
• Untuk tiap jenis energi:
• Memetakan aliran energi di sistem produksi
• Menentukan peralatan yang mengkonsumsi energi dalam
jumlah besar
• Membuat neraca penggunaan energi dan menghitung
perkiraan persentase rugi-rugi energi (losses) berdasarkan
referensi
• Dari pemetaan energi, dapat diketahui di bagian mana
saja rugi energi terjadi dan seberapa besar. Selanjutnya
audit energi dapat difokuskan di bagian-bagian
tersebut.
Pemetaan Energi

Konsumsi Energi
Peralatan
kWh %
Sistem Tata Udara 200,716 80%
Transportasi Gedung 17,714 7%
Sistem Tata Cahaya 11,033 4%
Pompa 8,184 3%
Others 14,503 6%
Total 252,150 100%
Pemetaan energi
Pemetaan Energi
Pemetaan energi listrik
CPGS 1

LVMSB 1

Outgoing Trafo 1
MVMSB 1000 kVA

CPGS 2
Gardu PGL 28 Incoming Outgoing Trafo 2
LVMSB 2
548300529718 MVMSB MVMSB 1000 kVA

Outgoing Trafo 3
MVMSB 1000 kVA

Genset
1100 kVA
Genset
LVMSB 3
1100 kVA
Genset
CPGS 3
1100 kVA
Genset
1100 kVA
Genset
1100 kVA
Pengumpulan Data
Pencatatan data historis masing-masing jenis energi

TAHUN : ________
Jenis Energi JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES TOTAL
Listrik kWh
Rp
Gas M3
Rp
LPG Kg
Rp
Solar Ltr
Rp
Persiapan Audit Sistem Kelistrikan
• Data sekunder yang diperlukan:
▪ Tagihan listrik bulanan : menunjukkan daya terpasang, data historik konsumsi,
perbandingan WBP/LWBP, penalti faktor daya (jika ada)
▪ Single Line Diagram : memetakan aliran listrik ke berbagai peralatan listrik di
fasilitas produksi
▪ Data Peralatan pengguna listrik yaitu jenis dan spesifikasi, rated power, usia,
dsb
▪ Data sekunder yg berkaitan dengan produksi, sehingga dapat dijadikan acuan
berapa pemakaian energi per satuan unit produksi

• Beberapa faktor yang perlu dianalisa:


▪ Sistem distribusi beban ke panel/peralatan sesuai single line diagram
▪ Faktor Daya –> rasio daya yang digunakan/daya yang disuplai dari PLN
▪ Demand Factor –> rasio daya yang digunakan/daya terpasang
▪ Faktor beban –> rasio daya rata-rata/daya puncak dalam periode tertentu
▪ Kualitas Daya & Tegangan
Persiapan Audit Sistem Kelistrikan
Distribusi daya ke berbagai peralatan dianalisa dengan:
• Membuat daftar semua peralatan pengguna listrik di
fasilitas produksi
• Daftar dilengkapi dengan kebutuhan daya rata-rata &
lama penggunaan sehingga diperoleh konsumsi
energi (kWh) dalam periode tertentu
• Dengan analisis pareto, peralatan diklassifikasikan ke
dalam 3 kelompok (A, B dan C). Kelompok A berisi
peralatan-peralatan utama yang mengkonsumsi 70%
dari total konsumsi energi listrik.
• Audit energi detail diprioritaskan kepada peralatan
yang masuk kelompok A, karena mengkonsumsi
listpaling besar.
Persiapan Audit Sistem Kelistrikan :
Motor dan Rotating Equipment

• Pada fasilitas produksi, motor terutama motor kapasitas


besar (AC, 3 fase) mengkonsumsi energi listrik paling
besar
• Efisiensi energi motor dapat diketahui dari informasi
pada nameplate atau dokumen manufacturer
specification
• Pengukuran efisiensi motor di lapangan sulit dilakukan,
namun ada beberapa metode yang disarankan : loss
accounting methods atau penggunaan peralatan
pengukuran tertentu
• Software MotorMaster+ dapat mengestimasi efisiensi
motor berdasarkan kombinasi informasi dari nameplate
dan input power/voltage serta kecepatan putaran.
• Efisiensi rotating equipment (pompa, agitator, fan)
diestimasi dengan metode teknis yang sesuai
Persiapan Audit Sistem Termal:
Boiler & Distribusi Steam (1)

• Boiler adalah peralatan yang “energy intensive”


sehingga perlu upaya ekstra untuk meningkatkan
efisiensinya.
• Efisiensi energi pada boiler tidak hanya dengan
memperbaiki efisiensi boiler tsb tapi juga
mengoptimalkan efisiensi pemanfaatan steam
• Analisa kinerja sistem boiler dan distribusi steam
dengan:
• Melakukan pengujian untuk menghitung efisiensi pembakaran
dan efisiensi keseluruhan boiler
• Menggunakan software SteamTool dan Steam System
Assessment Tool (SSAT) untuk mengevaluasi kondisi boiler dan
distribusi steam serta menganalisa beberapa peluang efisiensi
energi
Persiapan Audit Sistem Termal:
Boiler & Distribusi Steam (2)
• Pengujian boiler dilakukan dengan pengukuran :
• Komposisi gas buang (% O2 dan CO2)
• Temperatur cerobong gas buang (stack)
• Temperatur permukaan boiler
• Laju pembuangan dan temperatur air blowdown

• Hasil pengukuran digunakan untuk menghitung


parameter :
• Efisiensi Pembakaran pada boiler, menggunakan data komposisi gas buang dan
temperatur cerobong gas buang
• Rugi-rugi panas akibat radiasi dan konveksi, menggunakan data temperatur
permukaan boiler
• Rugi-rugi akibat blowdown, menggunakan data blowdown
• Efisiensi keseluruhan boiler dihitung dari efisiensi pembakaran dikurangi rugi-
rugi radiasi, konveksi dan blowdown.
Sistem VAC
Sistem Tata Udara
Split AC
Split Duct
chiller
Sistem Tata Udara
If the supply air is colder it can remove more sensible heat from the space. If supply air is dryer it can remove
more moisture from the space
Sistem tata udara
Cooling Load
Component of Airside
Cooling coil used to remove sensible and latent heat
(cool and dehumidify the supply air)
Cooling side
FCU installed in conditioned space
AHU typically installed outside of the conditioned space
Variable Refrigerant Flow
conversion

• KW/ton = 12 / EER
• KW/ton = 12 / (COP x 3.412)
• COP = EER / 3.412
• COP = 12 / (KW/ton) / 3.412
• EER = 12 / KW/ton
• EER = COP x 3.412
Mengevaluasi
Chiller
Air Conditioning Capacity
Refrigerants
• • CFCs – chlorofluorocarbons;
• • HCHCs – hydro chlorofluorocarbons;
• • HFCs – hydro fluorocarbons;
• • HCs – hydrocarbons;
• • NH3 – ammonia.
Refrigerant
Refrigerant
Refrigerant
Rangkuman Pengumpulan Data Sekunder
Status perolehan
No Lokasi survei Data yang diperlukan Sumber data Keterangan
Ada Tidak
1 Umum Single line diagram Bag Engineering ada

2 Umum Data produksi Quality Control ada Diperoleh data produksi histori
selama 1 tahun terakhir. Data
tahun-tahun sebelumnya tidak
ada

3 Kiln Spesifikasi Kiln Bag Engineering Tidak Tidak ada dokumen

.. ... ... ... ... ...

Tanggal :

Auditor Auditee

(......................................) (.............................................)
Merencanakan Pengukuran Parameter Energi pada
Bangunan Gedung
Menyusun Rencana Pengukuran
1. Tentukan tujuan pengukuran
– Neraca Energi ? Menghitung rugi-rugi ?
– Uji kinerja ? Efisiensi ?
2. Tetapkan metoda pengukuran dan analisa
– Standard/referensi yang digunakan ?
– Perlu pengkondisian atau apa adanya ?
3. Tentukan parameter pengukuran
– Tegangan ? Arus ? Daya ? Energi ? Temp ?
– Kontinyu ? Spot ? Frekuensi ? Durasi ?..
4. Tentukan titik pengukuran
– Lokasi ? Mewakili besaran yang ingin diukur ?
– Lingkup/batasan ?
– Perlu persiapan khusus ?
5. Tentukan jenis alat ukur yang diperlukan
6. Menyiapkan lembar catatan pengukuran
– Selain parameter pengukuran, perlu ditulis juga siapa yang mengukur ? Kondisi lingkungan, alat ukur yang
digunakan, dan keterangan lain yang dianggap perlu
7. Menyiapkan alat ukur
– Kondisi peralatan
– Status kalibrasi
– Menyiapkan alat ukur
8. Menyusun jadwal pengukuran
9. Mengkomunikasikan dengan Auditee
Agenda Pengukuran Dan Pengumpulan Data

• Jadwal pengukuran dan pengumpulan data (primer maupun sekunder) harus


dikomunikasikan dengan baik dengan pihak Auditee (pengelola/operator
gedung).
• Bila diperlukan, dapat dilakukan koordinasi untuk pengaturan skedul operasi
peralatan sesuai dengan pengukuran/pengumpulan data atau sebaliknya

No Lokasi objek survei Data yang Metoda Jadwal pelaksanaan Auditor PIC Ket
diperlukan pengumpulan data
1 Ruang AHU Temp udara Spot Tgl 1/1 – 2/1 Auditor Auditee
Spesifikasi AHU Sesuai katalog 1/1
JENIS PENGUKURAN

• Pengukuran Spot
• Untuk parameter-parameter yang tidak banyak berubah selama operasi
• Pengukuran dengan rentang waktu yang jarang
• Verifikasi indikator alat ukur di lapangan
• Kebutuhan pengukuran secara cepat
• Alat ukur :
• Portabel IR Thermometer
• Portable Hygrometer
• Surface Thermometer
• Clamp on ampere/power meter
• Lux-meter
• pH - meter
• Pengukuran online
• Untuk kebutuhan melihat fluktuasi dan profil
• Melihat korelasi antara beberapa parameter secara simultan
• Alat ukur:
• Online data recorder
• Power meter
• Ultrasonic flowmeter
Contoh format rencana pengukuran
Data/Parameter yang Tanggal/Kurun waktu
No Lokasi survei Metoda pengukuran Alat Ukur Keterangan
diukur pengukuran (interval)

1 Boiler Temp dinding Spot Portable 1 Juli 2013 Data manual

10.00–12.00 (interval 10
min)
2 Boiler Gas Buang Spot Gas Analyser 10.00–12.00 (interval 10 Data manual
min)
3 Boiler Temp air umpan Online Data logger 10.00–12.00 (interval 1 Data elektronik
min)

4 Boiler Kondisi Peralatan Pengamatan visual 1 Juli 2013 Data manual

Tanggal :

Auditor Auditee

(......................................) (.............................................)
Peralatan Ukur untuk Audit Energi

DIGITAL ANEMOMETER
• Mengukur laju kecepatan angin
• Digunakan untuk mengukur kinerja Fan, Blower dan sistem HVAC

DIGITAL THERMOHYGROMETER
• Mengukur suhu dan kelembaban udara
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem HVAC, Indoor Air Quality

DIGITAL MANOMETER
• Mengukur selisih tekanan (dP)
• Digunakan untuk mengukur kinerja Filter, Fan, Compressor, etc
Peralatan Ukur untuk Audit Energi

DIGITAL POWERMETER
• Mengukur parameter kelistrikan (V, I, P, etc) dan kualitas daya
• Dilengkapi dengan Current Transformer s.d 500A
• Kemampuan merekam data dan komunikasi

ULTRASONIC FLOWMETER
• Mengukur laju alir fluida dalam pipa dari luar
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
• Digunakan untuk mengukur kinerja pompa dan sistem distribusi air

INFRARED THERMOGRAPHY CAMERA


• Visualisasi distribusi temperatur suatu object
• Digunakan untuk mengidentifikasi adanya hotspot (panel lisrik, trafo,
perkabelan, motor listrik, dll)
Peralatan Ukur untuk Audit Energi

INFRARED THERMOMETER
• Mengukur suhu permukaan object dari jarak jauh
• Digunakan untuk mengukur kinerja motor, panel distribusi,
trafo, sistem insulasi, dll

TACHOMETER
• Mengukur kecepatan rotasi (rpm)
• Digunakan untuk mengukur kinerja mesin berputar, motor,
fan, dll

CLAMP ON POWER METER


• Mengukur parameter kelistrikan secara spot
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem kelistrikan
Peralatan Ukur untuk Audit Energi

COMBUSTION GAS ANALYSER


• Mengukur kandungan gas-gas hasil pembakaran
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem pembangkit listrik
(Genset, Boiler, etc)

ULTRASONIC LEAK DETECTOR


• Mengidentikasi adanya kebocoran gas dari sebuah pipa/tangki
• Digunakan untuk mengukur kinerja Compressor, Bejana bertekanan,
dll

PRESSURE CALIBRATOR
• Mengukur tekanan dan output signal dari pressure transmitter
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem compressed air, bejana
bertekanan, dll
Pelaksanaan Survey lapangan
Survey lapangan
TAHAPAN PELAKSANAAN PENGUMPULAN DAN PENGUKURAN DATA

1. Pembukaan (Opening meeting)


1. Pengenalan tim audit
2. Pemaparan latar belakang, maksud, tujuan dan lingkup audit
3. Pemaparan tim auditee tentang sistem yang diaudit
4. Pemaparan agenda audit
2. Pelaksanaan Pengumpulan dan Pengukuran Data
1. Pengumpulan data sekunder
2. Pengumpulan data primer (pengukuran)
3. Pengamatan dan observasi
4. Kuesioner
5. Interview
3. Penutupan (Closing meeting)
1. Penyampaian hasil pengumpulan dan pengukuran data,
2. Klarifkasi data dan hasil sementara yang diperoleh ,
3. Penyampaian temuan-temuan awal yang dapat langsung ditindaklanjuti.
4. Penyusunan berita acara pengumpulan dan pengukuran data
AGENDA PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

• Jadwal pengukuran dan pengumpulan data (primer maupun sekunder) harus


dikomunikasikan dengan baik dengan pihak Auditee (bag produksi).
• Bila diperlukan, dapat dilakukan koordinasi untuk pengaturan skedul produksi
sesuai dengan pengukuran/pengumpulan data atau sebaliknya

No Lokasi objek survei Data yang Metoda Jadwal pelaksanaan Auditor PIC Ket
diperlukan pengumpulan data
1 Ruang Chiller Temp air Spot Tgl 1/1 – 2/1 Auditor Auditee
Spesifikasi Sesuai katalog 1/1
kompressor
Daya listrik spot
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
Pump Curve
PENGUMPULAN DATA SISTEM KELISTRIKAN
• Data Sekunder dan Data Statistik Kelistrikan
1. Diagram Satu Garis (Single Line Diagram)
2. Spesifikasi peralatan utama (jenis/tipe, kapasitas terpasang, efisiensi)
• Pembangkit/Generator (PLTD, PLTU, ..)
• Transformator
3. Spesifikasi Panel dan sistem distribusi (MDP, MCB, Kabel)
4. Kontrak Daya Listrik (Jenis kontrak, Kapasitas, ID Pelanggan, Harga Beli)
5. Pembelian Listrik (harian/bulanan/tahunan)
6. Produksi Pembangkitan Listrik sendiri (harian/bulanan/tahunan)
7. Konsumsi Listrik (Per Plant, Per Proses, Per Peralatan,
harian/bulanan/tahunan)
SISTEM KELISTRIKAN
Contoh Spesifikasi Chiller

Unit Conversion
1 kW
= 3412 BTU/h
= 1,341 HP
= 0,2843 TR
Sistem Pendingin
Data Operasional
▪ Operasional Chiller (Load)
▪ Chilled Water Temp (supply/return)
▪ Operasional AHU (air flow, power consumption)
▪ AHU Air Return/Supply temp

Pola Pembebanan Chiller


Tanggal
Efisiensi Jadwal Operasi harian (% cap)
Kapasitas Konsumsi
CHILLER
Pendingin (TR) Daya (kW) kW/TR 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00

A 160 150 0,938 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
B 250 200 0,800 0 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 50 0 0 0 0 0 0
C 270 200 0,741 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 100 100 100 100 100 50 0 0 0 0 0 0 0
Konsumsi
Kapasitas
AHU Daya Fan
Pendingin (TR)
(kW)
a 30 50 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0
b 20 30 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
c 20 30 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
Sistem Penerangan
Spesifikasi Lampu
▪ Jumlah
▪ Jenis/Type
▪ Daya terpasang (W)
▪ Luas lantai ruangan
▪ Efikasi (lm/W)
▪ Sistem Kontrol

Data Operasional Lampu


▪ Operasional harian
▪ Konsumsi daya

Pola Operasi Lampu


Tanggal
Daya Jadwal Operasi harian (jumlah lampu menyala)
Jumlah
Ruang Jenis Lampu Terpasang
Lampu 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00
(W)
R Kerja TL 40 20 0 0 0 0 0 0 10 10 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0 0 0 0 0
CFL 18 15 0 0 0 0 0 0 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 0 0 0 0 0
R Rapat CFL 18 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 20 20 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Boiler
Spesifikasi Boiler
▪ Jumlah
▪ Jenis/Type
▪ Kapasitas (ton/jam)
▪ Air panas/uap (temp, tekanan)
▪ Bahan Bakar (jenis, nilai kalor)
▪ Efisiensi (%, heat rate)

Data Operasional Boiler


▪ Operasional harian
▪ Konsumsi bahan bakar

Pola Operasi Boiler


Tanggal
Jadwal Operasi harian (% cap)
Kapasitas Eff
Boiler Bahan Bakar
(ton/jam) (lt BB/ton) 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00

A 2 Solar 10 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0
B 2 Solar 10 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0
C 3 Solar 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 100 100 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengumpulan Data (2)
BOILER Jumlah: Bulan Konsumsi 1 Harga Total Biaya
No. Keterangan Satuan Type 1 Type 2 Type 3 Type 4
1 Spesifikasi
(liter) (Rp/liter)
a. Merk Januari 16,000 1,675 132,264
b. Kapasitas ton/jam Februari 1,675 80,160
c. Tekanan kg/cm2
Maret 1,675 8,757,570
d. Jumlah buah
e. Flowmeter April 1,675 76,380
2 Pengoperasian Mei 1,675 1,079,370
a. Jumlah buah Juni 32,000 2,230 8,922,390
b. Operasional jam/hari
c. Produksi Uap ton/jam Juli 2,230 1,473,330
d. Beban Rata-rata % Agustus 2,230 7,181,730
e. Penghitung Waktu September 8,000 2,800 4,123,440
3 Air Umpan
a. Softener liter/bulan
Oktober 16,000 5,700 4,795,188
b. Penghitung Waktu November 16,000 5,700
4 Bahan Bakar Desember
a. Jenis Bahan Bakar Total 88,000 - 36,621,822
b. Konsumsi Bahan Bakar liter/bulan
c. Konsumsi Energi GJ/bulan Rata-rata 17,600 2,660 3,662,182
d. Flowmeter
5 Calorifier tank
6 Heat Exchanger
Sistem Pendingin : Spesifikasi
Chiller
▪ Jumlah dan Jenis/Type Cooling
▪ Kapasitas Pendinginan (BTUh/TR) Tower
▪ Konsumsi Daya terpasang (kW)
▪ COP (Coefficient of Performance)
▪ Refrigerant (Jenis, Working Pressure
▪ Sistem Pendingin (water cooled: CW Temp in/out, air cooled) CHILLER
▪ Sistem Air Dingin (Supply Temp, Return Temp, Chilled water pump,
Interlocking dan Control System)
AHU/FCU
▪ Jumlah dan Jenis/type AHU
▪ Kapasitas (CFM) dan Konsumsi Daya Fan (kW)
▪ Zona yang dilayani, luas lantai ruangan [m2]
▪ Sistem Kontrol Udara (damper/VSD/VAV)
Split AC (Single / Multi)
▪ Jumlah dan Jenis/Type
▪ Outdoor Unit (Kapasitas Pendinginan [Btuh],
Daya Kompressor [kW], COP)
▪ Indoor Unit (Kapasitas pendinginan [Btuh])
▪ Luas lantai ruangan yang didinginkan [m2]
Observasi dan Pengamatan

Pengamatan atau observasi dilakukan untuk melihat secara visual


kondisi peralatan pada saat beroperasi maupun pada saat perawatan.
Beberapa indikator pemborosan energi dapat terekam melalui
pengamatan visual walupun secara kuantitatif tidak dapat diukur.
Parameter kritis seringkali hanya dapat dilihat melalui observasi karena
pemahaman operator yang terbatas mengenai dampaknya pada
Pengamatan juga membuka opsi kemungkinan pemanfaatan teknologi
untuk penghematan energi.
Poin-poin observasi:
• Indikator-indikator pemborosan energi (kebocoran)
• Aliran proses dan setting operasi
• Penerapan kaidah-kaidah efisiensi energi
• Kondisi fisik peralatan
• Keberadaan alat ukur
• Kepatuhan terhadap SOP
Observasi
Interview
Interview dilakukan untuk menggali dan memperdalam informasi yang
diperoleh, sehingga didapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai
objek audit.
Dalam interview juga seringkali didapatkan gagasan-gagasan dari
staf/karyawan mengenai upaya untuk penghematan energi
Objek
• Operator
• Supervisor
Materi :
• Cara pengoperasian alat (SOP, keselamatan, trouble shooting, maintenance)
• Masalah-masalah dalam pengoperasian
• Komunikasi antar staf
• Pembinaan pegawai (training)
• Masukan-masukan dan ide untuk peningkatan kinerja energi
Sistem Manajemen Energi
1. Komitmen Manajemen
2. Perencanaan Energi
3. Implementasi dan Operasi
4. Sistem Pemantauan, pengukuran
dan analisis
5. Tindakan koreksi, korektif dan
pencegahan
6. Audit Internal
7. Review Manajemen
Check List Sistem Manajemen Energi ISO 50001

Status Penerapan
No Kriteria Ket
sudah belum
A Tanggung Jawab Manajemen
A.1. Perwakilan Manajemen / Manajer Energi
A.2. Organisasi Manajemen Energi
A.3. Kebijakan Energi
B Perencanaan Energi
B.1 Persyaratan legal dan persyaratan lainnya
B.2 Kaji Ulang Energi
B.3. Baseline Energi
B.4 Energy Performance Indikator
B.5 Sasaran dan Target Energi serta Rencana Aksi Manajemen Energi
C Implementasi dan Operasi
Check List Sistem Manajemen Energi ISO 50001

Status Penerapan
No Kriteria Ket
sudah belum
D Pemeriksaan
D.1 Pemantauan, Pengukuran dan analisis
D.2 Evaluasi pemenuhan persyaratan legal dan persyaratan lainnya
D.3 Audit Internal Sistem Manajemen Energi
D.4 Ketidaksesuaian, langkah koreksi, korektif dan pencegahan (preventive)
D.5 Pengendalian Dokumen dan Catatan
E Kaji Ulang Manajemen
E.1 Input untuk kaji ulang manajemen
E.2 Output kaji ulang manajemen
Verifikasi Hasil Pengukuran dan Pengumpulan Data

Proses verifikasi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
adalah valid dan akurat sebelum digunakan untuk keperluan analisis
1. Verifikasi administratif
– Validitas sumber data: data harus diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya
– Akurasi data: data diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur yang akurat (terkalibrasi
dengan baik)
2. Verifikasi teknis
– Sesuai dengan kaidah-kaidah teknis dan ilmiah.
– Hukum kekekalan massa dan energi,
– Kelaziman dalam praktik-praktik sejenis di Industri
RANGKUMAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Status perolehan
No Lokasi survei Data yang diperlukan Sumber data Keterangan
Ada Tidak
1 Umum Single line diagram Bag Engineering ada

2 Umum Data produksi Quality Control ada Diperoleh data produksi histori
selama 1 tahun terakhir. Data
tahun-tahun sebelumnya tidak
ada

3 Kiln Spesifikasi Kiln Bag Engineering Tidak Tidak ada dokumen

.. ... ... ... ... ...

Tanggal :

Auditor Auditee

(......................................) (.............................................)
RANGKUMAN PENGUMPULAN DATA PRIMER

Data/Parameter yang Tanggal/Kurun waktu


No Lokasi survei Metoda pengukuran Alat Ukur Keterangan
diukur pengukuran (interval)

1 Kiln Temp dinding Spot Portable 1 Juli 2013 Data terlampir

10.00–12.00 (interval 10
min)
2 Kiln Motor Kiln Fan Online Power meter 10.00–12.00 (interval 1 Data tersimpan
min) secara elektronik
3 Raw Mill Temp air umpan Online Data logger 10.00–12.00 (interval 1 Data tersimpan
min) secara elektronik

4 Raw Mill Kondisi Peralatan Pengamatan visual 1 Juli 2013 Data terlampir

Tanggal :

Auditor Auditee

(......................................) (.............................................)
Klarifikasi Hasil Survei
Klarifikasi hasil survei merupakan tahapan akhir dari proses survei lapangan dalam rangka audit energi di
Industri.
Proses klarifikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk:
• Memastikan bahwa data primer dan sekunder diperoleh dari sumber yang valid dan terverifikasi
• Memastikan tingkat akurasi data yang diperoleh
• Memastikan bahwa temuan-temuan yang diperoleh selama survei lapangan adalah sesuai dengan
fakta lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan
• Memastikan bahwa data yang diperoleh sudah mencukupi untuk kebutuhan analisis secara kualitas
maupun kuantitas
Proses klarifikasi merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses survei lapangan, untuk
menyepakati tentang hasil survei, data yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk analisis serta
paparan awal temuan yang dapat ditindaklanjuti secepatnya.
Data yang perlu perbaikan/pengumpulan data ulang harus disampaikan kepada pihak Auditee dan
disepakati tentang jadwal dan metode pengumpulan data ulang pada kesempatan selanjutnya.
Oleh karena itu pertemuan penutupan sebaiknya dihadiri oleh perwakilan manajemen dari pihak
Auditee, serta diikuti oleh staf/karyawan yang terkait dengan proses pengumpulan data selama survei.
Tahapan dan proses klarifikasi hasil survei

Proses klarifikasi dilakukan pada pertemuan penutupan, yang mana


agendanya meliputi :
• Pemaparan temuan evaluasi manajemen energi
• pemaparan hasil pengumpulan data primer dan sekunder oleh
auditor
• Pemaparan temuan dan rekomendasi awal yang dapat segera
ditindaklanjuti
• tanggapan oleh auditee terhadap hasil survei lapangan
• penandatanganan berita acara pelaksanaan survei lapangan
RANGKUMAN TEMUAN HASIL AUDIT

No Lokasi Obyek Survei Temuan Sumber data Tanggapan


Auditee
1 Preheater Infiltrasi udara luar pengamatan
(false air)
2 Motor pompa Kiln Fan Fasa tidak seimbang Pengukuran

3
4

Tanggal :

Auditor Auditee

(......................................) (.............................................)
Berita Acara Survei Lapangan
Hasil survei yang telah diklarifikasi dirangkum dan disajikan BERITA ACARA SURVEI LAPANGAN
ke dalam bentuk berita acara pelaksanaan survei lapangan.
Auditee :
Berita acara survei lapangan setidaknya berisikan
Auditor :
• Hasil pelaksanaan survei lapangan (lokasi, jadwal dan
pelaksanaan survei) 1. Pelaksanaan survei lapangan

• Data primer dan sekunder yang dikumpulkan selama 2. Data yang dikumpulkan
proses survei lapangan yang telah melalui proses 3. Fakta dan temuan
verifikasi
4. Rekomendasi
• Fakta dan temuan di lapangan yang telah melalui proses
klarifikasi 5. Tindak Lanjut

• Rekomendasi awal perbaikan yang dapat segera ditindak Tanggal :


lanjuti Auditor Auditee
• Tindak lanjut selanjutnya dari hasil pelaksanaan survei, (...........................) (..........................)
antara lain: penyediaan data susulan yang belum
diperoleh dari pelaksanaan survei lapangan, tindak
lanjut dari rekomendasi awal perbaikan yang dapat
segera ditindaklanjuti dan jadwal penyelesaian analisis
dan laporan akhir hasil audit,
Melakukan analisis data hasil survey
Trend konsumsi listrik
Konsumsi listrik
Kinerja energi gedung
Balai Besar Teknologi Konversi Energi BPPT

Konsumsi Luas Area IKE


2021
(kWh) (m2) (kWh/m2)
Jan 232,020 31,645 7.33
Feb 216,900 31,645 6.85
Mar 277,080 31,645 8.76
Apr 269,040 31,645 8.50
Mei 270,300 31,645 8.54
Jun 277,200 31,645 8.76
Jul 177,780 31,645 5.62
Agu 213,840 31,645 6.76
Sep 278,220 31,645 8.79
Okt 268,740 31,645 8.49
Nov 270,360 31,645 8.54
Des 274,320 31,645 8.67
Total 3,025,800 31,645 95.62
Rerata 252,150 31,645 7.97
OTTV
Contoh ; Gedung Batam
resume
Elemen Disain Pasif
Ragam elemen lansekap bangunan
Elemen Vegetasi
OTTV (Overall Thermal Transfer Value)

BANGUNAN SETDA
fasade gedung C gedung B
FASAD TIMUR LAUT 30,56 11,90 SNI 03-6389-2011 : 35 W/m2

FASAD BARAT DAYA 36,73 12,86


FASAD BARAT LAUT 13,27 30,91
FASAD TENGGARA 8,95 36,02
OTTV bangunan 26,13 27,18
RTTV 28,14 28,14
Efek warna gedung

Dan bilamana dilakukan perubahan dinding tirai (curtain wall)-dimana dilakukan pelapisan dengan pernis, ternyata didapat nilai OTTV bangunan
menjadi sangat rendah/lebih hemat energy dibanding sebelumnya, yaitu sebesar 81% (dari 27,18 W/m² menjadi 22,94 W/m²)
Hasil simulasi warna dinding

Penambahan effesiensi sebesar 11% untuk gedung C dan 7% untuk gedung B pada selubung bangunan ( opaque)
menggunakan system curtin wall (dinding berlapis) dari batu yang dilapisi vernis
Pilihan warna dengan absorbs rendah untuk gedung pemprov
Material dinding luar α Cat permukaan dinding α
Cat Hitam rata 0,95
Pernis Hitam 0,92
Cat abu-abu tua 0,91
Pernis biru tua 0,91
Cat minyak Hitam 0,9
Cat Coklat Tua 0,88
Beton berat 0,91 Cat Abu-abu/Biru Tua 0,88 PILIHAN WARNA
Bata merah 0,89 Cat Biru/ Hijau Tua 0,88 UNTUK
Beton ringan 0,86 Cat Coklat Medium 0,84 CORE&SHEARWALL
Kayu permukaan halus 0,78 Pernis Hijau 0,79 pilihlah nilai absorbsi kurang
Beton ekspos 0,61 Cat Hijau Medium 0,59 dari 0,88
Ubin putih 0,58 Cat Kuning Medium 0,58
Bata kuning tua 0,56 Cat Hijau/Biru Medium 0,57 PILIHAN WARNA
Atap putih 0,5 Cat Hijau Muda 0,47 UNTUK SUN-
Seng putih 0,26 Cat Putih Semi Kilap 0,3 SHADING
Bata glazur putih 0,25 Cat Putih Kilap 0,25 pilihlah nilai absorbsi
Lembaran al kilap 0,12 Perak 0,25 kurang dari 0,58
Pernis Putih 0,21
Ragam model simulasi pada aspek perubahan property kaca
RAGAM KACA
model 01 model 02 model 03 model 04
BANGUNAN C clear bronze stopsol sinargy
FASAD TIMUR LAUT 30,56 29,14 25,36 24,20
FASAD BARAT DAYA 36,73 34,55 29,03 28,98
FASAD BARAT LAUT 13,27 12,36 10,18 10,90
FASAD TENGGARA 8,95 8,57 7,61 7,56
OTTV bangunan 26,13 24,71 21,09 20,79
RTTV 28,14 28,14 28,14 28,14

BANGUNAN B clear bronze stopsol sinargy


FASAD BARAT LAUT 30,91 28,96 24,13 24,71
FASAD TENGGARA 36,02 34,05 28,94 28,23
FASAD TIMUR LAUT 11,90 11,48 10,37 10,16
FASAD BARAT DAYA 12,86 12,25 10,75 11,01
OTTV bangunan 27,18 25,64 21,74 21,75
RTTV 28,14 28,14 28,14 28,14
Ragam model simulasi pada aspek perubahan property kaca

SIMULASI PERUBAHAN PROPERTI KACA JENDELA (dari kondisi kaca CLEAR 8 mm)
OTTV OTTV
no Model aspek yang dirubah eksisting perubahan selisih %
(W/m2) (W/m2)
2 panasap bronze 26,13 24,71 1,41 5%
bgn C

3 stopsol SSGN 26,13 21,09 5,04 19%


4 Sunargy Clear/Green 26,13 20,79 5,33 20%

2 panasap bronze 27,18 25,64 1,54 6%


bgn B

3 stopsol SSGN 27,18 21,74 5,44 20%


4 Sunargy Clear/Green 27,18 21,75 5,43 20%
Pengaruh lansekap
Nilai komparasi OTTV bangunan Setda eksisting dengan bangunan yang diperhitungkan
aspek lansekap dan vegetasi pada gedung B
Analysis Tools. : Excel sheet. CT
Chiller
Standar ASHRAE 90.1-2007 untuk Water Cooled Chiller
software
• Thermo Flow
• Gate Cycle
• Cycle Tempo
• Ecotech
• Hysis Alpen
• HSC
• EES (Engineering Equation software)
• dll
standar
• SNI/ISO 50001 : Energy Management System
• ISO 50002 : Energy Audits
• American Refrigerant Institute (ARI)
• American Society of Heating Refrigeration and Air Conditiong
• Engineers (ASHRAE)
• American Society of Mechanical Engineers (ASME)
• American Society of Mechanical Engineers Performance Test
• Codes (ASME PTC)
• American Petroleum Institute (API)
• Compressed Air Gas Institute (CAGI)
• Ascociations of Boilers Manufacturer (ABMA)
• Society of Automotive Engineers (SAE)
• American Institute of Chemical Engineers (AIChE)
• American Gas Association
• Standard Nasional Indonesia (SNI)
• Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
• National Electrical Motors Associations (NEMA)
• National Electrical Code (NEC)
• International Electrotechnical Commission (IEC)
• Pendoman Umum Instalasi Listrik (PUIL)
Melaporkan Hasil Audit Energi
Estimated annual savings
Estimated cost Payback period
NO Recommendations
CO2 (kg) (kWh) (Rp) (years)
Local currency (Rp)
Jalankan program leak datection secara
1 berkala untuk mengurangi tingkat 147.085.100 110.664 140.081 40.000.000 0,27
kebocoran sekurang-kurangnya 10 persen
Pertimbangkan untuk mengurangi jumlah
2 energy saving secara tdk langsung
compressor house menjadi dua
Mengganti Condensat Drain yang ada
3 sekarang ke tipe zero electronic loss drain 22.356.000 17.661 22.356 90.000.000 4,03
(ZLD)
4 Memasang master control system energy saving secara tdk langsung
Mengganti satu buah fixspeed compressor
5 dengan satu buah VSD compressor 103.030.283 91.255 98.124 240.000.000 2,33
disetiap compressor house
Penggantian pipa distribusi utama dengan
6 44.125.530 39.083 42.024 80.000.000 1,81
yang berukuran min 4"
jadikanlah sistem pemipaan distibusi
7 29.417.020 26.055 28.016 20.000.000 0,68
menjadi tipe ring
Aturlah tekanan udara pada blowgun dan
8 nozzle dengan menggunakan efficient 29.417.020 26.055 28.016 20.000.000 0,68
nozzle
Pertimbangkan untuk menurunkan
9 tekanan operasi udara kompresi sebesar 1 102.959.570 91.193 98.057 no cost
barg
Pertimbangkan untuk memanfaatkan
10 tergantung dari peruntukkannya
panas buang dari mesin kompressor
Pemasangan Oxygen trimming control
11 359.554.608 1.393.274 1.498.144 80.000.000 0,22
pada HOH
12 Pemasangan Economizer pada HOH 278.208.000 1.078.056 1.159.200 300.000.000 1,08
Penggunaan Heat Recovery pada
13 514.433.920 434.930 467.667 200.000.000 0,39
Degreasing
14 Solar roof PV bisa menyediakan kapasitas 2 MW 7 sd 8
Penggunaan Dual Speed Motor pada
15 membutuhkan analisa yg lebih dalam
Bunbarry dan Mixer
16 Penggantian V Belt 15.262.500 12.904 13.875 6.000.000 0,39
Mencat pabrik dengan atap putih
Memasang solar chimney
17 Menerapkan ENMS/ISO 500001 672.777.280 893.833 961.110

2.318.626.831 4.237.705 4.556.672 1.076.000.000


Melaporkan Hasil Audit Energi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai