AUDITOR ENERGI
Pemetaan standar Kompetensi
Audit Energy (ISO 50002)
Merencanakan Audit Energi
Tujuan, ruang lingkup dan batasan audit energi ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Kebutuhan dan ekspektasi yang akan dicapai ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Rentang waktu penyelesaian audit energi dinegosiasi sesuai dengan kebutuhan audit.
Kriteria evaluasi dan peringkat peluang peningkatan penghematan energi ditentukan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Komitmen waktu dan sumber daya dari organisasi dinegosiasi sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Data relevan untuk keperluan sebelum pelaksanaan audit energi ditentukan sesuai dengan kebutuhan audit.
Keluaran dan format laporan ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Metode pemberian tanggapan atas konsep laporan akhir ditentukan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Perwakilan organisasi yang bertanggung jawab pada proses audit energi diperjelas sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Proses untuk menyepakati perubahan dari ruang lingkup audit dirumuskan sesuai dengan kesepakatan dengan organisasi.
Tujuan Audit
• Bagian dari implementasi ISO 50001 ENMS
• Bagian dari kegiatan Proper KLH
• Untuk meningkatkan daya saing melalui pengurangan biaya energi
• Pemenuhan aturan pemerintah (PP 70)
• Permintaan dari rekanan bisnis
• Optimasi sistem
• Untuk memperoleh bantuan keuangan (contoh green building, LEED,
dll)
• Pengurangan gas rumah kaca
• dll
Definisi
• “Pendekatan sistematis dari penggunaan energi (energy use) dan konsumsi energi
(energy consumption) pada suatu lingkup batas yang sudah ditetapkan, agar bisa
diindentifikasi, dikuantifikasi, dan dilaporkan peluang-peluang untuk perbaikan
kinerja energi (energy performance)
•
Jenis Audit Energi
• Terdapat beberapa jenis audit energi yang pemilihannya tergantung
fungsi, ukuran, dan tipe objek yang akan diaudit, tingkat kedalaman
jenis audit yang dibutuhkan, potensi dan besarnya penghematan dan
juag besarnya pengurangan biaya energi yang diinginkan
• Standar Nasional. ; SNI 6196 : 2011
• Standar Internasional. : ASHRAE
Jenis Audit Energi
ASHRAE
PENGERTIAN AUDIT ENERGI
• Audit Energi adalah bagian dari Manajemen Energi
• Sasaran
• Memperoleh Gambaran Penggunaan Energi
• Fluktuasi Penggunaan Energi (faktor berpengaruh ?)
• Neraca/Distribusi energi
• Mengukur Kinerja Energi
• Efisiensi Penggunaan Energi (output/input ?)
• Konsumsi Energi Spesifik (kJ/kg-prod)
• Mengidentifikasi pemborosan energi dan menyusun langkah-langkah pencegahannya
• Rugi-rugi Energi (losses)
• Rasionalisasi dan optimalisasi penggunaan energi
• Dasar untuk melakukan peningkatan efisiensi penggunaan energi
• Perbaikan manajemen operasi dan perawatan peralatan konversi energi
• Reparasi alat dan retrofit
• Instalasi peralatan baru/teknologi hemat energi
MANAJEMEN ENERGI DAN AUDIT ENERGI
Manajemen Energi SNI-ISO 50001
Kebijakan Energi
Ø Audit Energi merupakan bagian
Audit dari Manajemen Energi
Perencanaan
Energi Ø Diperlukan pada tahap
Reviu Manajemen perencanaan
Implementasi dan Ø Hasil audit energi digunakan
Operasi (ISO 50002)
sebagai baseline untuk
peningkatan kinerja energi
Pemantauan dan
Audit Internal Pengecekan
Pengukuran
Tindakan Koreksi
dan Pencegahan
AUDIT ENERGI DALAM PENERAPAN SISTEM
MANAJEMEN ENERGI (SNI ISO 50001)
• Kompetensi (competency)
Auditor energi harus memiliki pengetahuan yang sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan dan lingkup
yang disepakati,
Kompetensi dapat dibuktikan melalui:
• Pendidikan/pelatihan yang memadai;
• Pengalaman dan keterampilan teknis, manajerial dan profesional yang relevan;
• Familiar dengan regulasi yang sesuai;
• Familiar dengan pengguna energi yang diaudit;
• Pemahaman mengenai standard/acuan dalam melakukan audit;
• Untuk lead auditor harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan memimpin tim audit
energi;
• Memiliki kualifikasi sesuai dengan standard kompetensi lokal yang dibutuhkan.
PRINSIP DASAR AUDITOR ENERGI
• Kerahasiaan (confidentiality)
Auditor energi harus memiliki kebijaksanaan dalam penggunaan dan perlindungan informasi yang
diperoleh dalam proses tugas mereka . Informasi audit energi tidak akan digunakan untuk keuntungan
pribadi oleh auditor energi atau organisasi, atau dengan cara merugikan kepentingan yang sah dari
organisasi. Konsep ini termasuk penanganan informasi yang sensitif atau rahasia
• Objektifitas (objectivity)
Auditor energi harus bertindak secara independen dan berimbang.
Konflik kepentingan (personal , keuangan atau lainnya) harus diidentifikasi dan diungkapkan kepada
organisasi pada waktu yang tepat .
Konflik kepentingan terjadi ketika seorang individu atau organisasi yang terlibat dalam berbagai
kepentingan , beberapa di antaranya mungkin bisa merusak motivasi untuk bertindak dalam lainnya.
Jika organisasi bermaksud untuk melaksanakan audit energi menggunakan orang dalam, hampir tidak
mungkin bagi si auditor energi menjadi sepenuhnya independen dari objek yang diaudit, namun demikian
setiap upaya harus dilakukan untuk menghilangkan bias dan mendorong objektivitas .
JENIS-JENIS AUDIT
Pembagian yang lama:
1. Audit Singkat (Walkthrough Audit)
2. Audit Awal/Umum (Preliminary Audit/General
Audit)
3. Audit Rinci (Detil Audit)
1. Audit Level 1
ISO 50002 2. Audit Level 2
3. Audit Level 3
DIAGRAM ALUR PROSES AUDIT ENERGI
PRELIMINARY REKOMENDASI
AUDIT AWAL
MEDIUM COST
Tidak
REKOMENDASI HIGH COST
EFISIEN ?
Feasibility
Ya
Study
MONITORING Implementasi
AUDIT SINGKAT (WALKTHROUGH AUDIT)
• Audit singkat dilakukan untuk memotret secara cepat kondisi penggunaan energi sekaligus mengidentifikasi
pemborosan energi yang terjadi
• Keluaran audit singkat biasanya berupa gambaran awal kondisi penggunaan energi dan potensi peningkatan
efisiensi melalui pencegahan pemborosan yang terjadi dan peluang penerapan teknologi berdasarkan cek
list.
• Dari audit singkat umumnya dapat ditentukan apakah diperlukan audit awal/general audit terlebih dahulu
atau dapat langsung dilakukan audit rinci pada lokasi-lokasi tertentu
• Audit singkat biasanya dilakukan dengan seminimal mungkin melakukan pengukuran dan memanfaatkan
data sekunder serta data yang tersedia di lapangan untuk memperoleh gambaran penggunaan energi.
Menggunakan metoda chek list, observasi dan interview singkat sebagai dasar untuk mengidentifikasi
pemborosan energi
• Laporan Audit Singkat umumnya berupa gambaran kasar penggunaan energi (tingkat akurasi >80%), hasil
identifikasi pemborosan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi melalui pencegahan pemborosan
dan peluang penerapan teknologi
• Jangka waktu untuk audit singkat sekitar 3-5 hari mulai dari persiapan,
observasi/survei hingga keluar laporan.
AUDIT UMUM (GENERAL AUDIT)
• Audit umum dilakukan untuk memperoleh gambaran umum pola penggunaan energi, melakukan
benchmarking dan identifikasi kasar potensi penghematan serta menyusun rekomendasi awal yang sifatnya
segera dapat dilakukan. Keluaran audit umum juga menentukan lokasi dan kebutuhan untuk melakukan
audit rinci.
• Audit umum menggunakan data-data sekunder dan questioner sebagai dasar untuk melakukan evaluasi
penggunaan energi secara umum dan cepat. Pengukuran dibutuhkan untuk verifikasi beberapa angka yang
dianggap kurang rasional.
• Pengamatan lapangan dan interview dengan operator dilakukan guna memperkaya dan memperdalam isi
audit.
• Jangka waktu untuk audit umum di satu lokasi (industri maupun bangunan) sekitar 1-2 minggu mulai dari
survei hingga keluar laporan.
AUDIT RINCI (DETAIL AUDIT)
• Audit rinci dilakukan untuk menginvestigasi lebih lanjut lokasi terjadinya pemborosan energi dan
mengkuantifikasi besarnya peluang penghematan yang dapat dilakukan secara lebih spesifik.
Dalam audit rinci harus dapat keluar, lokasi dan besar peluang penghematan serta rekomendasi
tindak lanjut yang dapat dilakukan berdasarkan kriteria: no/low cost, medium cost dan high cost.
• Dalam audit rinci dilakukan pengukuran-pengukuran lebih rinci, sebagai dasar untuk melakukan
evaluasi lebih lengkap.
• Untuk menguraikan permasalahan dapat dilakukan interview dengan personil/staf bagian yang
bertanggung jawab terhadap peralatan yang sedang diaudit.
• Jangka waktu yang dibutuhkan untuk audit rinci sekitar 1-2 bulan untuk satu lokasi (tergantung
dari besar dan karakteristik lokasi yang diaudit)
AUDIT ENERGI LEVEL 1
Audit Level 1 didefinisikan sebagai audit dengan tingkat kerincian yang minimal dengan ciri2 sbb:
• Menyediakan overview kinerja energi secara kuantitatif berdasarkan data secara umum (overview);
• Dimaksudkan untuk menentukan potensi peningkatan kinerja energi berdasarkan penilaian lebih lanjut
untuk mengidentifikasi sistem tertentu yang layak untuk mendapat perhatian;
• Ditujukan untuk organisasi kecil hingga menengah, yang mana untuk dilakukan audit rinci kurang efektif
secara biaya;
• Dapat dipakai sebagai audit awal untuk organisasi yang lebih besar;
• Mencakup kunjungan ke lokasi untuk pemeriksaan visual terhadap sistem pengguna energi;
• Mencakup evaluasi secara keseluruhan terhadap data konsumsi energi untuk menganalisa penggunaan
energi berikut polanya;
• Mengidentifikasi peluang peningkatan kinerja energi yang tanpa-biaya (no-cost) hingga biaya-rendah
(low-cost);
• Ditujukan untuk mendorong praktik operasi terbaik dari setiap peralatan, pelatihan staf dan
membangun kapasitas dasar dalam pengelolaan konsumsi dan penggunaan energi;
• Tingkat akurasi dari biaya dan keuntungan yang diperoleh secara umum mencukupi untuk pengeluaran
operasional dengan biaya yang rendah.
AUDIT ENERGI LEVEL 2
Level 2 didefinisikan sebagai audit yang lebih rinci dengan ciri2 sebagai berikut:
• Audit rinci dilakukan untuk mengkuantifikasi rekomendasi penghematan energi dan tidak hanya sejumlah
rekomendasi untuk melakukan investigasi lebih lanjut;
• Beberapa proyek atau peluang-peluang yang besar, mungkin memerlukan tambahan data untuk mengkuantifikasi
peningkatan kinerja energi, costs and benefits, dan masih memerlukan investigasi lanjutan;
• Mengkuantifikasi konsumsi energi melalui kajian dan analisis yang lebih rinci untuk peralatan, sistem dan
karakteristik operasi;
• Meliputi pengukuran on-site dan pengujian apabila itu termasuk ke dalam skup dari audit;
• Menyusun profile operasi dan neraca energi rinci, termasuk analisa laju massa yang signifikan, dan pemisahan
konsumsi energi berdasarkan pengguna akhir yang berbeda, seperti process heating, cooling, atau compressed air;
• Auditor harus memiliki kemampuan memadai di sisi teknis, manajerial maupun ketrampilan dan pengalaman
profesional, serta familiar dengan penggunaan energi di sistem yang sedang diaudit, untuk melakukan analisa energi
dan data proses secara rinci dan mengidentifikasi peluang-peluang yang ada;
• Dapat melibatkan perwakilan dari organisasi yang diaudit guna menyaring peluang-peluang yang teridentifikasi yang
akan dianalisas lebih rinci.;
• Mencakup analisa ekonomi dari rekomendasi aksi peningkatan kinerja energi berdasarkan kriteria ekonomi yang
disepakati untuk mengurutkan peluang-peluang yang ada;
• Akurasi biaya dan penghematan cukup memadai untuk pengeluaran operasional atau pembiayaan investasi skala
medium..
AUDIT ENERGI LEVEL 3
Audit Level 3 didefinisikan sebagai audit komprehensif untuk mengkuantifikasi pengeluaran modal, sbb:
• Umumnya dilaksanakan setelah audit level 1 dan 2;
• Biasanya merupakan asesmen di level proses atau subsistem, seperti sistem pumpa;
• Audit rinci untuk mengkuantifikasi konsumsi energi melalui kajian dan analisis yang lebih rinci mengenai
peralatan, sistem, karakterisitik operasional, dan pengukuran lapangan dengan mempertimbangkan variasi
kebutuhan sistem;
• Audit level 3 menyediakan analisa rinci dari konsumsi energi, meliputi neraca energi rinci, analisis aliran massa
yang signifikan, dengan konsumsi energi dipisahkan berdasarkan pengguna akhinya, seperti proses pemanasan,
pendingin, atau udara bertekanan;
• Memantau data energi selama kurun waktu yang memadai untuk menangkap kondisi operasi yang bervariasi
dan variabel2 terkait yang membutuhkan beberapa set pengukuran;
• Sebagai tambahan kompetensi yang diperlukan pada Level 2, diperlukan juga pengetahuan khusus mengenai
proses dan pengukuran;
• Melibatkan perwakilan organisasi di dalam proses seleksi peluang-peluang yang akan dianalisas lebih rinci dan
dlam menghitung perkiraan biaya termasuk keuntungan-keuntungan non-energi;
• Laporan dari Audit Level 3 menyediakan tingkat akurasi untuk investment grade sebagai masukan untuk proses
pengeluaran modal dari organisasi;
• Mengidentifikasi peluang-peluang peningkatan kinerja energi di mana data dan investigasi tambahan diperlukan
untuk memperoleh tingkat akurasi yang memadai untuk untuk keputusan investasi modal;
• Menyediakan rekomendasi untuk perbaikan lapangan dalam rangka pengumpulan data atau akurasi
• Akurasi biaya dan penghematan pada level akurasi yang diperlukan oleh perusahaan untuk proses pengeluaran
investasinya.
AUDIT ENERGI ASHRE
Batasan
1. Gedung
2. HVAC system
3. Chiller
4. Cooling Tower
Contoh ; Batasan
Steam System
Compressed air system
Pump System
Pump System
ekspektasi
• Peralatan Proses
• Tungku dan Peralatan Pembakar PROSES
• Penukar Kalor
• Reaktor Bahan Produk
• Separator Baku
• dll
• Peralatan Utilitas
• Steam Generator (Boiler)
• Pengolahan Air Energi
Listrik Termal Air
• Pengolahan Limbah
• Kompressor UTILITAS
• Pembangkit Listrik
Efisiensi Energi (KES) = [Energi] / [Produk]
Energy Losses
Distribution Losses
Facilities/HVAC/Lighting Process Energy Systems
Electricity
Generation and
Distribution Losses
Plant Boundary
Oil and Gas Plant
ENERGY MAPPING
TAHUN : ________
Jenis Energi JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES TOTAL
Listrik kWh
Rp
Gas M3
Rp
LPG Kg
Rp
Solar Ltr
Rp
Energy Review
2020
SEC PT. XXX - 2020
BULAN Listrik (KWh) Listrik (GJ) Gas (GJ) Total (GJ) Produksi (Unit) SEC 140.000 2,00
Januari 3.200.667 11.522,40 11.962,10 23.484,50 102.435 0,23 1,80
Februari 3.243.755 11.677,52 12.838,36 24.515,88 115.786 0,21 120.000
1,60
Maret 3.476.429 12.515,14 11.720,61 24.235,76 129.594 0,19
100.000 1,40
Produksi (unit)
April 691.451 2.489,22 684,30 3.173,52 10.676 0,30
Mei 740.085 2.664,31 1.368,32 4.032,62 13.220 0,31 80.000 1,20
GJ/unit
Juni 923.264 3.323,75 2.109,60 5.433,35 3.015 1,80 1,00
Juli 1.678.795 6.043,66 4.149,71 10.193,37 25.522 0,40 60.000 0,80
Agustus 2.138.160 7.697,38 7.455,36 15.152,73 37.786 0,40
40.000 0,60
September 2.132.074 7.675,47 20.752,85 28.428,32 58.968 0,48
2.259.383
0,40
Oktober 8.133,78 19.503,51 27.637,29 67.601 0,41 20.000
November 2.376.151 8.554,14 24.423,37 32.977,51 68.347 0,48 0,20
Desember 2.456.187 8.842,27 13.913,48 22.755,75 80.076 0,28 0 0,00
TOTAL 25.316.401 91.139,04 130.881,55 222.020,60 713.026 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
RATA-RATA 2.109.700 7.594,92 10.906,80 34.157,02 59.419 0,46
Produksi (Unit) SEC
Kinerja Energi : Indeks Konsumsi Energi (IKE), Specific Energy
Consumption (SEC)
Tujuan dari penetapan Kinerja Energi
1. Indentifikasi semua variabel independen yang akan dimasukkan kedalam model regresi
2. Kumpulkan data
3. Sinkronisasi data ke dalam interval waktu yang memadai (jika dibutuhkan)
4. Buatlah grafik
5. Pilih dan buatlah model regresi
6. Validasi modelnya
Analisa Regresi
• Apa itu analisis regresi? Analisis regresi merupakan suatu metode
atau teknik analisis hipotesis penelitian untuk menguji ada tidaknya
pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain, yang dinyatakan
dalam bentuk persamaan matematik (regresi).
• Terdapat dua jenis dasar regresi yaitu, regresi linear sederhana dan
regresi linear berganda. Kalau regresi linear sederhana menggunakan
satu variabel independen untuk menjelaskan atau memprediksi hasil
dari variabel dependen Y.
• Sedangkan regresi linear multiples atau berganda berfungsi untuk
mencari pengaruh dari dua atau lebih variabel independent (variabel
bebas atau X) terhadap variabel dependent (variabel terikat Y).
• Analisis regresi sederhana dapat digunakan untuk mengetahui arah dari
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, apakah memiliki
hubungan positif atau negatif serta untuk memprediksi nilai dari variabel terikat
apabila nilai variabel bebas mengalami kenaikan ataupun penurunan.
• Rumus regresi linear sederhana sebagai berikut.
• Y = a + bX
• Keterangan:
• Y = Variabel dependen (variabel terikat)
• X = Variabel independent (variabel bebas)
• a = Konstanta (nilai dari Y apabila X = 0)
• b = Koefisien regresi (pengaruh positif atau negatif)
• Regresi linear multiple
Y = a + bX1 + cX1 + dX3 + ………….
Faktor korelasi
Faktor korelasi
Persamaan regresi linear utk energi
Y = a + bX (single variable)
Atau
Y = a + bX1 + cX2 + dX3………….(multiple variable)
Energy Driver
𝑅 ! = 0,886
One of the examples show the correlation between per capita consumption of
mozzarella cheese (US) and civil engineering doctorates awarded (US) from 2000 to
2009.
𝑅 ! = 0,919
Spurious Correlations
Spurious Correlations
test
2 Umum Data produksi Quality Control ada Diperoleh data produksi histori
selama 1 tahun terakhir. Data
tahun-tahun sebelumnya tidak
ada
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Menyusun Rencana Pengukuran
1. Tentukan tujuan pengukuran
– Neraca Energi ? Menghitung rugi-rugi ?
– Uji kinerja ? Efisiensi ?
2. Tetapkan metoda pengukuran dan analisa
– Standard/referensi yang digunakan ?
– Perlu pengkondisian atau apa adanya ?
3. Tentukan parameter pengukuran
– Tegangan ? Arus ? Daya ? Energi ? Temp ?
– Kontinyu ? Spot ? Frekuensi ? Durasi ?..
4. Tentukan titik pengukuran
– Lokasi ? Mewakili besaran yang ingin diukur ?
– Lingkup/batasan ?
– Perlu persiapan khusus ?
5. Tentukan jenis alat ukur yang diperlukan
6. Menyiapkan lembar catatan pengukuran
– Selain parameter pengukuran, perlu ditulis juga siapa yang mengukur ? Kondisi lingkungan, alat ukur yang
digunakan, dan keterangan lain yang dianggap perlu
7. Menyiapkan alat ukur
– Kondisi peralatan
– Status kalibrasi
– Menyiapkan alat ukur
8. Menyusun jadwal pengukuran
9. Mengkomunikasikan dengan Auditee
Agenda Pengukuran Dan Pengumpulan Data
No Lokasi objek survei Data yang Metoda Jadwal pelaksanaan Auditor PIC Ket
diperlukan pengumpulan data
1 Ruang AHU Temp udara Spot Tgl 1/1 – 2/1 Auditor Auditee
Spesifikasi AHU Sesuai katalog 1/1
JENIS PENGUKURAN
• Pengukuran Spot
• Untuk parameter-parameter yang tidak banyak berubah selama operasi
• Pengukuran dengan rentang waktu yang jarang
• Verifikasi indikator alat ukur di lapangan
• Kebutuhan pengukuran secara cepat
• Alat ukur :
• Portabel IR Thermometer
• Portable Hygrometer
• Surface Thermometer
• Clamp on ampere/power meter
• Lux-meter
• pH - meter
• Pengukuran online
• Untuk kebutuhan melihat fluktuasi dan profil
• Melihat korelasi antara beberapa parameter secara simultan
• Alat ukur:
• Online data recorder
• Power meter
• Ultrasonic flowmeter
Contoh format rencana pengukuran
Data/Parameter yang Tanggal/Kurun waktu
No Lokasi survei Metoda pengukuran Alat Ukur Keterangan
diukur pengukuran (interval)
10.00–12.00 (interval 10
min)
2 Boiler Gas Buang Spot Gas Analyser 10.00–12.00 (interval 10 Data manual
min)
3 Boiler Temp air umpan Online Data logger 10.00–12.00 (interval 1 Data elektronik
min)
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Peralatan Ukur untuk Audit Energi
DIGITAL ANEMOMETER
• Mengukur laju kecepatan angin
• Digunakan untuk mengukur kinerja Fan, Blower dan sistem HVAC
DIGITAL THERMOHYGROMETER
• Mengukur suhu dan kelembaban udara
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem HVAC, Indoor Air Quality
DIGITAL MANOMETER
• Mengukur selisih tekanan (dP)
• Digunakan untuk mengukur kinerja Filter, Fan, Compressor, etc
Peralatan Ukur untuk Audit Energi
DIGITAL POWERMETER
• Mengukur parameter kelistrikan (V, I, P, etc) dan kualitas daya
• Dilengkapi dengan Current Transformer s.d 500A
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
ULTRASONIC FLOWMETER
• Mengukur laju alir fluida dalam pipa dari luar
• Kemampuan merekam data dan komunikasi
• Digunakan untuk mengukur kinerja pompa dan sistem distribusi air
INFRARED THERMOMETER
• Mengukur suhu permukaan object dari jarak jauh
• Digunakan untuk mengukur kinerja motor, panel distribusi,
trafo, sistem insulasi, dll
TACHOMETER
• Mengukur kecepatan rotasi (rpm)
• Digunakan untuk mengukur kinerja mesin berputar, motor,
fan, dll
PRESSURE CALIBRATOR
• Mengukur tekanan dan output signal dari pressure transmitter
• Digunakan untuk mengukur kinerja sistem compressed air, bejana
bertekanan, dll
Pelaksanaan Survey lapangan
TAHAPAN PELAKSANAAN PENGUMPULAN DAN PENGUKURAN DATA
No Lokasi objek survei Data yang Metoda Jadwal pelaksanaan Auditor PIC Ket
diperlukan pengumpulan data
1 Kompresor Temp udara Spot Tgl 1/1 – 2/1 Auditor Auditee
Spesifikasi Sesuai katalog 1/1
kompressor
DIAGRAM ALUR PROSES
Artificial Lifting
HGL
MP Wells and Clusters
CPA Process
Field Separators Separators
Manifold MP MP
Manifold LP LP
LP HP Export to
Bontang
Produced
Water Export to
Treatment Senipah
SIGNIFICANT ENERGY USES
Menggunakan data energy mapping, dapat
ditentukan SEU
SEU level dua, based on 2018 SEU level tiga, based on 2018
Plant A B C D
Tipe Tube Mill, Ball Mill, Vertical Roller Mill, Vertical Roller Mill,
Doudan Mill, FLS LM 38.40 LM 41.4
Capacity 160 TPH 160 TPH 240 TPH 2 x 310 TPH
Main Drive 2800 kW 2 x1500 kW 2000 kW 2 x 2400 kW
Mill Fan 600 kW 650 kW 2400 kW 2 x 2900 kW
SEC 20 kWh/ton 21 kWh/ton 14 kWh/ton 13 kWh/ton
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
Generator Curves (GTG)
SPESIFIKASI PERALATAN UTAMA
Pump Curve
JENIS DAN SPESIFIKASI BAHAN BAKU
Operasional Bulanan
Skedul Proses Harian
Bulan
Kapasitas Jadwal Operasi perhari (% cap)
Proses Produk
(ton/hari) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Raw Mill A Raw Mix A 1500 100 100 100 50 0 0 50
Raw Mill B Raw Mix B 1500 100 100 100 50 0 0 50
Kiln Klinker 2500
Cement Mill A Cement A 2000
Cement Mill B Cement B 2000
Operasional Tahunan
Skedul Proses Tahunan
Tahun
Kapasitas Jadwal Operasi perbulan (% cap)
Proses Produk
(ton/bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Raw Mill A Raw Mix A 45000 100 100 100 50 0 0 50
Raw Mill B Raw Mix B 45000 100 100 100 50 0 0 50
Kiln Klinker 75000
Cement Mill A Cement A 60000
Cement Mill B Cement B 60000
PENGUMPULAN DATA SISTEM KELISTRIKAN
• Data Sekunder dan Data Statistik Kelistrikan
1. Diagram Satu Garis (Single Line Diagram)
2. Spesifikasi peralatan utama (jenis/tipe, kapasitas terpasang, efisiensi)
• Pembangkit/Generator (PLTD, PLTU, ..)
• Transformator
3. Spesifikasi Panel dan sistem distribusi (MDP, MCB, Kabel)
4. Kontrak Daya Listrik (Jenis kontrak, Kapasitas, ID Pelanggan, Harga Beli)
5. Pembelian Listrik (harian/bulanan/tahunan)
6. Produksi Pembangkitan Listrik sendiri (harian/bulanan/tahunan)
7. Konsumsi Listrik (Per Plant, Per Proses, Per Peralatan,
harian/bulanan/tahunan)
SISTEM KELISTRIKAN
DATA PEMBANGKIT LISTRIK
Data Pembangkit
• Jenis dan bahan bakar pembangkit
• Kapasitas terpasang
• Efisiensi
Kapasitas
Bahan Bakar Terpasang Efisiensi
Jenis Pembangkit Nilai Kalor Konsumsi Bahan Bakar (kW) (kkal/kWh)
(kJ/kg) (kg/jam)
PLTD
a.
b.
PLTG
a.
b.
c.
PLTMG
a.
b.
b.
Operasional Pembangkit
Skedul Pembangkit Listrik harian
Tanggal
Jenis Bahan Kapasitas Efisiensi Jadwal Operasi per jam (% cap)
Pembangkit Bakar (kW) (kkal/kWh) 0:00 1:00 2:00 3:00 4:00 5:00 6:00 7:00 8:00 9:00 10:00 11:00 12:00 13:00 14:00 15:00 16:00 17:00 18:00 19:00 20:00 21:00 22:00 23:00
A a 100 100 100 100 50 0 0 50
B b 60 100 100 100 50 0 0 50
C c
D d
Transformator
Spesifikasi Transformator
• Jenis/Type
• Tegangan operasi
• Kapasitas daya terpasang (kVA)
• Tap Setting (Auto/manual)
• Interlocking System
Unit Conversion
1 kW
= 3412 BTU/h
= 1,341 HP
= 0,2843 TR
Sistem Pendingin
Data Operasional
§ Operasional Chiller (Load)
§ Chilled Water Temp (supply/return)
§ Operasional AHU (air flow, power consumption)
§ AHU Air Return/Supply temp
A 160 150 0,938 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
B 250 200 0,800 0 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 50 0 0 0 0 0 0
C 270 200 0,741 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 100 100 100 100 100 50 0 0 0 0 0 0 0
Konsumsi
Kapasitas
AHU Daya Fan
Pendingin (TR)
(kW)
a 30 50 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0
b 20 30 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
c 20 30 0 0 0 0 50 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0 0 0
Sistem Penerangan
Spesifikasi Lampu
§ Jumlah
§ Jenis/Type
§ Daya terpasang (W)
§ Luas lantai ruangan
§ Efikasi (lm/W)
§ Sistem Kontrol
R Kerja TL 40 20 0 0 0 0 0 0 10 10 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 0 0 0 0 0
CFL 18 15 0 0 0 0 0 0 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 0 0 0 0 0
R Rapat CFL 18 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 20 20 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Boiler
Spesifikasi Boiler
§ Jumlah
§ Jenis/Type
§ Kapasitas (ton/jam)
§ Air panas/uap (temp, tekanan)
§ Bahan Bakar (jenis, nilai kalor)
§ Efisiensi (%, heat rate)
A 2 Solar 10 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0
B 2 Solar 10 0 0 0 0 0 0 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 0 0 0 0 0
C 3 Solar 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 100 100 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengumpulan Data (2)
BOILER Jumlah: Bulan Konsumsi 1 Harga Total Biaya
No. Keterangan Satuan Type 1 Type 2 Type 3 Type 4
1 Spesifikasi
(liter) (Rp/liter)
a. Merk Januari 16,000 1,675 132,264
b. Kapasitas ton/jam Februari 1,675 80,160
c. Tekanan kg/cm2
Maret 1,675 8,757,570
d. Jumlah buah
e. Flowmeter April 1,675 76,380
2 Pengoperasian Mei 1,675 1,079,370
a. Jumlah buah Juni 32,000 2,230 8,922,390
b. Operasional jam/hari
c. Produksi Uap ton/jam Juli 2,230 1,473,330
d. Beban Rata-rata % Agustus 2,230 7,181,730
e. Penghitung Waktu September 8,000 2,800 4,123,440
3 Air Umpan
a. Softener liter/bulan
Oktober 16,000 5,700 4,795,188
b. Penghitung Waktu November 16,000 5,700
4 Bahan Bakar Desember
a. Jenis Bahan Bakar Total 88,000 - 36,621,822
b. Konsumsi Bahan Bakar liter/bulan
c. Konsumsi Energi GJ/bulan Rata-rata 17,600 2,660 3,662,182
d. Flowmeter
5 Calorifier tank
6 Heat Exchanger
Sistem Pendingin : Spesifikasi
Chiller
§ Jumlah dan Jenis/Type Cooling
§ Kapasitas Pendinginan (BTUh/TR) Tower
§ Konsumsi Daya terpasang (kW)
§ COP (Coefficient of Performance)
§ Refrigerant (Jenis, Working Pressure
§ Sistem Pendingin (water cooled: CW Temp in/out, air cooled) CHILLER
§ Sistem Air Dingin (Supply Temp, Return Temp, Chilled water pump,
Interlocking dan Control System)
AHU/FCU
§ Jumlah dan Jenis/type AHU
§ Kapasitas (CFM) dan Konsumsi Daya Fan (kW)
§ Zona yang dilayani, luas lantai ruangan [m2]
§ Sistem Kontrol Udara (damper/VSD/VAV)
Status Penerapan
No Kriteria Ket
sudah belum
A Tanggung Jawab Manajemen
A.1. Perwakilan Manajemen / Manajer Energi
A.2. Organisasi Manajemen Energi
A.3. Kebijakan Energi
B Perencanaan Energi
B.1 Persyaratan legal dan persyaratan lainnya
B.2 Kaji Ulang Energi
B.3. Baseline Energi
B.4 Energy Performance Indikator
B.5 Sasaran dan Target Energi serta Rencana Aksi Manajemen Energi
C Implementasi dan Operasi
Check List Sistem Manajemen Energi ISO 50001
Status Penerapan
No Kriteria Ket
sudah belum
D Pemeriksaan
D.1 Pemantauan, Pengukuran dan analisis
D.2 Evaluasi pemenuhan persyaratan legal dan persyaratan lainnya
D.3 Audit Internal Sistem Manajemen Energi
D.4 Ketidaksesuaian, langkah koreksi, korektif dan pencegahan (preventive)
D.5 Pengendalian Dokumen dan Catatan
E Kaji Ulang Manajemen
E.1 Input untuk kaji ulang manajemen
E.2 Output kaji ulang manajemen
Verifikasi Hasil Pengukuran dan Pengumpulan Data
Proses verifikasi data dilakukan untuk memastikan bahwa data yang diperoleh
adalah valid dan akurat sebelum digunakan untuk keperluan analisis
1. Verifikasi administratif
– Validitas sumber data: data harus diperoleh dari sumber yang dapat dipercaya
– Akurasi data: data diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat ukur yang akurat (terkalibrasi
dengan baik)
2. Verifikasi teknis
– Sesuai dengan kaidah-kaidah teknis dan ilmiah.
– Hukum kekekalan massa dan energi,
– Kelaziman dalam praktik-praktik sejenis di Industri
RANGKUMAN PENGUMPULAN DATA SEKUNDER
Status perolehan
No Lokasi survei Data yang diperlukan Sumber data Keterangan
Ada Tidak
1 Umum Single line diagram Bag Engineering ada
2 Umum Data produksi Quality Control ada Diperoleh data produksi histori
selama 1 tahun terakhir. Data
tahun-tahun sebelumnya tidak
ada
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
RANGKUMAN PENGUMPULAN DATA PRIMER
10.00–12.00 (interval 10
min)
2 Kiln Motor Kiln Fan Online Power meter 10.00–12.00 (interval 1 Data tersimpan
min) secara elektronik
3 Raw Mill Temp air umpan Online Data logger 10.00–12.00 (interval 1 Data tersimpan
min) secara elektronik
4 Raw Mill Kondisi Peralatan Pengamatan visual 1 Juli 2013 Data terlampir
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Klarifikasi Hasil Survei
Klarifikasi hasil survei merupakan tahapan akhir dari proses survei lapangan dalam rangka audit energi di
Industri.
Proses klarifikasi ini dilakukan dengan tujuan untuk:
• Memastikan bahwa data primer dan sekunder diperoleh dari sumber yang valid dan terverifikasi
• Memastikan tingkat akurasi data yang diperoleh
• Memastikan bahwa temuan-temuan yang diperoleh selama survei lapangan adalah sesuai dengan
fakta lapangan dan dapat dipertanggungjawabkan
• Memastikan bahwa data yang diperoleh sudah mencukupi untuk kebutuhan analisis secara kualitas
maupun kuantitas
Proses klarifikasi merupakan tahapan yang sangat penting dalam proses survei lapangan, untuk
menyepakati tentang hasil survei, data yang akan dijadikan sebagai sumber data untuk analisis serta
paparan awal temuan yang dapat ditindaklanjuti secepatnya.
Data yang perlu perbaikan/pengumpulan data ulang harus disampaikan kepada pihak Auditee dan
disepakati tentang jadwal dan metode pengumpulan data ulang pada kesempatan selanjutnya.
Oleh karena itu pertemuan penutupan sebaiknya dihadiri oleh perwakilan manajemen dari pihak
Auditee, serta diikuti oleh staf/karyawan yang terkait dengan proses pengumpulan data selama survei.
Tahapan dan proses klarifikasi hasil survei
3
4
Tanggal :
Auditor Auditee
(......................................) (.............................................)
Berita Acara Survei Lapangan
Hasil survei yang telah diklarifikasi dirangkum dan disajikan BERITA ACARA SURVEI LAPANGAN
ke dalam bentuk berita acara pelaksanaan survei lapangan.
Auditee :
Berita acara survei lapangan setidaknya berisikan
Auditor :
• Hasil pelaksanaan survei lapangan (lokasi, jadwal dan
pelaksanaan survei) 1. Pelaksanaan survei lapangan
• Data primer dan sekunder yang dikumpulkan selama 2. Data yang dikumpulkan
proses survei lapangan yang telah melalui proses 3. Fakta dan temuan
verifikasi
4. Rekomendasi
• Fakta dan temuan di lapangan yang telah melalui proses
klarifikasi 5. Tindak Lanjut
Kinerja energi termal dan mekanikal dibandingkan dengan nilai acuan dari proses serupa jika tersedia
Kinerja energi termal dan mekanikal dibandingkan dengan variabel lainnya yang relevan
Indikator kinerja energi termal dan mekanikal saat ini dikoreksi dengan kondisi lapangan
ENERGY EFFICIENCY
SEU YURIADI KUSUMA
ENERGY EFFICIENCY
YURIADI KUSUMA
107-JCM
29,46% 173-JM "MCC-61A"
5,07%
107-JAM
104-JAM "SG-61" 4,71%
29,46%
108-JAM
21,21%
103-JLOM
1,07%
118-JAM 118-JM
1,30% 1,30% 117-JM 121-JM
"MCC- 1,65%
117-JAM 613"
121-JAM
1,56% 1,56%
1,65%
ENERGY EFFICIENCY
SEU steam (Low Pressure) YURIADI KUSUMA
LP Steam
Design Product Steam 62,03 ton/h 491.278 ton/year
• Disain
• Hasil Commisioning
• Hasil Test Kinerja Terakhir
• Unit yang sama
• Teknologi Sejenis
• Teknologi terbaru
Pengukuran Kinerja Energi
Contoh ; Suralaya 5,6,7
URAIAN UNIT 50 % MCR 75 % MCR 85%MCR 100% MCR
Mengidentifikasi peluang
peningkatan kinerja energi
Peluang peningkatan kinerja energi dianalisis dengan kemampuan dan keahlian auditor sesuai tujuan audit.
Desain dan pilihan konfigurasi sistem termal dan mekanikal ditelaah ulang berdasarkan kebutuhannya.
Usia, kondisi operasi, dan tingkat pemeliharaan peralatan diindentifikasi berdasarkan kebutuhannya.
Teknologi yang dipakai sekarang dibandingkan dengan teknologi terbaik yang ada di pasar.
Praktik terbaik terkait kontrol operasi dan prilaku diindentifikasi berdasarkan kebutuhannya.
Penggunaan energi termal dan mekanikal ke depan dan pola operasi akibat dari implementasi perbaikan
diindentifikasi berdasarkan kebutuhannya.
Melakukan analisis termal dan mekanikal
Mengevaluasi peluang peningkatan
terhadap kinerja energi