04/03/2024
PENGERTIAN AUDIT ENERGI
Tujuan
Dalam rangka konservasi energi
Konservasi energi adalah upaya sistematis, terencana, dan
terpadu guna melestarikan sumber daya energi dalam negeri PP 70
serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya
AUDIT ENERGI
Mengapa istilah yg digunakan audit energi, bukan :
“Survey Energi ” ??
“Analysis Energi ” ??
Atau istilah engineering lainnya ??
6
ISTILAH AUDIT ENERGI ... !!
Istilah “audit energi” dipilih karena :
7
ASPEK LAIN CAKUPAN AUDIT ENERGI
(2) Pengguna energi/sumber energi yang menkonsumsi energi lebih besar atau sama
dengan 6.000 (enam ribu) setara ton minyak per tahun wajib melakukan konservasi
energi melalui manajemen energi.
Keputusan investasi –
Managemen puncak.
1. Sasaran ditentukan
2. Lingkup kegiatan ditentukan
3. Metodologi ditentukan
4. Kebutuhan data ditentukan
Sasaran
Sasaran adalah cakupan area kegiatan audit
energi yang dibatasi berdasarkan target
penghematan dan kemampuan
melakukannya.
Simple
Measurable
Achievable
Realistic
Trackable
SYARAT TARGET
2. Area penggunaan
Informasi Hasil Analisis (Lanjutan)
4. Kecendrungan
Pareto Distribution
Distribusi Pareto
Sekitar 20 % peralatan energi
menghabiskan 75 % dari total
pemakaian energi (Katagori A)
Sekitar 70 % peralatan energi
mengkonsumsi sekitar 15 %
dari total konsumsi energi
(Katagori B)
Sisanya adalah untuk peralatan
lain- lain (Katagori C)
Prioritas :
I. Katagori A
II. Katagori B
III. Katagori C
Langkah Analisis ABC
Langkah kegiatan dalam membuat keputusan dengan menggunakan metode analisis ABC adalah
mengikuti proses berikut.
Konsumsi energi
Kelompok Unit kerja
Informasi Pemanfaatan Energi
Berdasarkan Sub Kelompok Pengguna Energi
Prioritas I
AC.Batubara (8 %) Prioritas IV
IV B BA. BBM (15 %) Prioritas II
Unit Katagori – Unit Kerja Katagori - Jenis Energi Status Biaya Energi (Juta Rp)
AC.Batubara (8 %) Prioritas V 75
Area Sasaran : Sistem termal Unit V; Motor listrik Unit V; Sistem termal unit IV
PEMILIHAN METODE AUDIT ENERGI
Aktifitasnya adalah :
Mengumpulkan data (bersifat umum) dan pengamatan singkat
secara visual dan wawancara.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran umum
pengelolaan energi.
Audit energi pada level ini didalamnya sudah termasuk evaluasi data
sangat dasar tentang system pemanfaat energi, intensitas pemakaian
energy dan kecendrungannya, serta benchmark intensitas energi
rata-rata terhadap perusahaan sejenis yang menggunakan peralatan
atau teknologi serupa.
Level 1 is the basic level for an energy audit. It gives basic information on the opportunities for energy
savings on a very draft (basic) level. This may be called a walkthrough audit
Audit Awal (Preliminary Audit)
The proposals for energy saving are more thoroughly grounded than in level 1 and are
based on some measurements.
Audit Rinci
Audit rinci merupakan level ke 3 dan tertinggi dalam
kegiatan audit energi.
Audit ini lebih mendalam dengan lingkup yang lebih luas,
rekomendasi didasarkan atas kajian engineering dengan
urutan prioritas yang jelas.
Output audit rinci adalah uraian tentang jenis dan sumber
energi, rugi-rugi energi, faktor-faktor yang mempengaruhi
efisiensi energi, karakteristik operasi peralatan/sistem
energi, potensi penghematan energi dan analisis data secara
tuntas dan lengkap.
Energy consumption is carefully studied and the
proposals for energy saving measures and
investments are so well-prepared that they are
ready for implementation .
Level Kedalamaman Audit Energi
Aktifitas Level Audit
Level I Level II Level III
Mengumpulkan data energi dan x 1) x 1) x 1)
wawancara
Dokumen Teknikal. - x x
Interview - x x
Heat Balance - x 1) x 1)
Potensi penghematan x x x
Usulan Investment : guiding - x -
Usulan Investment : well-grounded - - x
Tim audit :
Latar belakang KOMPETENSI TEKNIS
listrik, mekanik, dan proses industri.
Kebutuhan Data
42
Observasi instalasi :
Isolasi Pipa Panas
Metoda Pemeriksaan dan Pengukuran
Metoda periksaan didasarkan analisis suara dengan menggunakan
alat pendengar (sound device),
infra red (thermography).
sound device
Ultrasound
1. Pemeriksaan steam Trap dengan Infrared Thermography
Perlengkapan K3 seperti :
Sepatu boot,
Helmet,
Ear plug
Sarung tangan
Kaca pelindung mata
dsb;
Perlengkapan lain yang dianggap perlu.
48
Instrumen Audit Yang Diperlukan:
Instrumen portabel pengukuran audit energi
Instrument yang terpasang difasilitas energi yang ada.
Instrumens Audit Energi
Untuk mengukur parameter operasi yang diperlukan dalam audit energi, instrument/alat ukur
yang digunakan adalah:
1. Termal :
• Pocket Termometer,
• Infrared termometer 2. Listrik
• Lux meter
• Power Analyzer Digital, Fluke-43.
Hygrometer
• Power Analyzer Digital 3 phase,
Anemometer
• Harmonitor3000
Thermographi
• Clamp on power tester
Flow meters
• Meger
Leak detector
• Insulation Tester
Kamera
Multitester
Alat Ukur Audit Energi
Untuk Memeriksa Kinerja Operasi
Hygrometer
53
POWER ANALYZER (2)
Instrumen ini digunakan untuk mengukur parameter sistem listrik (voltase, arus,
power factor dan kwalitas daya).
Kwalitas daya berkaitan dengan parameter antara lain:
Ketidak-seimbangan arus.
Ketidak-seimbangan tegangan.
Kestabilan tegangan terhadap beban kejut.
Faktor daya.
Tingkat harmonik (THD) arus.
Tingkat harmonik (THD) tegangan.
THERMOGRAPHY
Instrument ini digunakan untuk mengukur suhu suhu ujung kopling dan bearing motor
Suhu ujung kopling dan bearing motor yg tinggi serta selisih antara suhu bearing
pompa juga tinggi adalah tanda adannya misaligned pada poros pompa
WATER FLOW METERS
Audit lapangan
Pengumpulan data historis (3 hari)
Observasi (2 hari)
Pengukuran (3-10 hari)
Diskusi (1-2 hari)
Analisis data
Tabulasi data (6 hari)
Analisis data (5-14 hari)
Diskusi (2 hari)
Pelaporan
Menyusun draf laporan (3-14 hari)
Presentasi (1 hari)
Menyusun laporan akhir (3-10 hari)