Pembahasan pada bab ini fokus kepada kompresor yang menaikkan tekanan gas seperti Gas
alam dengan kandungan dominannya CH4, dan gas-gas lain seperti Butana, Pentana dll.
Kompresor seperti ini banyak ditemukan aplikasinya di industri minyak dan gas dari hulu sampai
ke hilir, baik untuk kebutuhan pemindahan atau pengiriman gas maupun untuk kebutuhan
proses seperti di LNG plant.
Kompresor dan Pompa memiliki fungsi yang sama yaitu menaikkan tekanan dari fluida agar
fluida tersebut bisa dialirkan menuju titik yang tekanannya lebih rendah. Yang membedakan
keduanya adalah jenis fluida yang ditanganinya. Kita sudah mafhum bahwa pompa bekerja
untuk fluida cair , sedangkan kompresor bekerja untuk fluida gas.
Fluida gas dan cair memiliki beberapa perbedaan signifikan diataranya yang penting adalah ;
1. Fluida cair tidak mampu mampat, artinya volume cairan akan tetap konstan meskipun
tekanan dan suhunya berubah-ubah.
2. Fluida gas mampu mampat, yang berarti volume gas akan berubah dengan berubahnya
suhu dan tekanan.
3. Karakteristik gas lainnya seperti density, berat molekul, compressibility ratio, dan
lainnya akan berubah-ubah bersamaan dengan perubahan suhu dan tekanan
Dengan demikian perhitungan yang terkait Kompresor Gas lebih rumit dibandingkan Pompa
dikarenakan sifat-sifat gas tidak konstan.
Secara umum gas dibagi menjadi tiga, yang masing-masing diekspresikan dengan persamaan
yang berbeda-beda seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini ;
Dari tabel diatas terlihat bahwa jika kita mengasumsikan bahwa gas yang kita tangani berlaku
seperti Perfect Gas, maka perhitungan-perhitungannya menjadi sederhana. Tetapi ketika kita
menghitung kinerja Kompresor Gas, maka gas yang kita tangani tidak bisa dianggap sebagai
Prefect Gas, karena hasil perhitungannya akan berbeda dan mendekati kondisi ideal.
Pada prakteknya kita berhadapan dengan Real Gas yang sering kali berada pada kondisi
campuran (mixed gas). Dengan demikian perhitungan-perhitungan terhadap sifat-sifat gas dan
juga kinerja Kompresor gas menjadi jauh lebih rumit.
Sebagai contoh ;
Hubungan antara Head Pompa dengan kenaikan tekanan fluida cair pada pompa ditulis dengan
hubungan sederhana ;
Sedangkan untuk Komperesor akan jauh lebih rumit, misalnya dengan persamaan berikut ;
Tergantung aplikasinya, kompresor Gas di kenal secara umum dengan tiga jenis yaitu jenis
Positive Displacement, jenis Dinamis, jenis Termal. Cabang-cabang dari setiap jenis compresor
ditunjukkan dengan diagram berikut ;
Tipe positive displacement terdiri dari dua jenis yaitu Reciprocating dan Rotary. Kompresor
Reciprocating terdiri dari satu atau lebih selinder, dimana setiap selinder memiliki Plunyer yang
bergerak bolak balik dengan memindahkan satu volume positip tertentu dari gas untuk setiap
langkahnya.
Sedangkan kompresor Rotary terdiri dari jenis screw, lobe, sliding vane dan liquid-ring yang
beruputar, dan setiap putaran memindahkan volume positip tertentu dari gas.
Kompresor jenis termal menggunakan ejector yang menggunakan gas atau steam jet
berkecepatan tinggi untuk menghisap gas dan kemudian kecepatan campuran ini akan berubah
menjadi tekanan pada Difuser.
Sedangkan kompresor jenis Dinamis terdiri dari Centrifugal, Axial dan Campuran. kompresor
berputar secara kontinyu, dimana Impeler atau blade memberi percepatan kepada aliran gas,
dan pada bagian lain dari kompresor merubah energi kecepatan (kinetik) menjadi energi
tekanan , sebagian pada bagian yang berputar dan sebagiannya pada bagian yang statis
misalnya difuser.
RECIPROCATING COMPRESSOR
Peringkat kompresor bolak-balik bervariasi dari ukuran kecil hingga lebih dari 30.000 kW per
unit. Tekanan berkisar dari vakum rendah saat hisap hingga 207.000 kPa dan tekanan discharge
yang lebih tinggi untuk kompresor kebutuhan proses khusus.
Kompresor Reciprocating disusun bisa dalam bentuk single stage (tahap tunggal) atau multiple
stage (tahapan bertingkat) tergantung dari rasio tekanan yang diinginkan. Rasio kompresi per
tahap (stage) dibatasi oleh suhu gas keluaran (discharge temperature) dan biasanya tidak lebih
dari 4. Meskipun demikian ada juga kompresor berukuran kecil yang beroperasi tidak kontinyu
dengan rasio kompresi mencapai 8.
Pada mesin multi tahap, intercooler biasanya disediakan di antara tahapan. Ini adalah penukar
panas yang menghilangkan panas kompresi dari gas dan mengurangi suhunya hingga mendekati
suhu yang ada pada asupan kompresor. Pendinginan seperti itu mengurangi volume aktual gas
yang masuk ke silinder bertekanan tinggi, mengurangi tenaga kuda yang diperlukan untuk
kompresi, dan menjaga suhu dalam batas operasi yang aman.
Reciprocating Compressor biasanya dibuat mengacu kepada standar industri sebagai berikut;
API Standard 618 "Reciprocating Compressors for Petro- leum, Chemical, and Gas
Industry Services."
API Specification 11P "Specification for Packaged Recipro- cating Compressors for Oil &
Gas Production Services."
Perhitungan Kinerja Kompresor
Umumnya seorang Insinyur di lapangan sering diminta untuk melakukan hal sbb ;
2. Memperkirakan kapasitas kompresor yang ada, mengacu ke kondisi hisap (suction) dan
keluaran (discharge) tertentu.
Untuk proses kompresi, perubahan entalpi adalah cara terbaik untuk mengevaluasi kerja
kompresi. Jika diagram P-H tersedia, kerja kompresi akan selalu dievaluasi oleh perubahan
entalpi gas dari kondisi hisap ke kondisi pelepasan/discharge.
Perhitungan tenaga kuda kompresor Reciprocating yang disajikan didasarkan pada grafik.
Namun, Power Kompresor dapat dihitung juga dengan baik menggunakan persamaan yang
dubahas pada bab kompresor sentrifugal.
Ada dua cara di mana perhitungan termodinamika untuk kompresi dapat dilakukan — dengan
asumsi:
1. jalur reversibel isentropik — proses di mana tidak ada panas yang ditambahkan atau
dihilangkan dari sistem dan entropi tetap konstan, PV k = konstan
Gambar diatas menunjukkan hubungan antara tekanan dan volume, dan bentuk kurva
tergantung kepada besarnya nilai n. Kerja yang dibutuhkan untuk mengkompresi gas dari P1 ke
P2 tergantung dari bentuk kurva P-V dan bertambah besar dengan meningkatnya nilai n,
mengikuti rumus berikut ;
Kerja paling kecil yang dibutuhkan adalah pada saat kompresi terjadi secara isotermal, dimana
nilai n = 1, ini adalah proses ideal yang tidak nyata dialam. Sedangkan proses isentropik
berlangsung dengan nilai n = k, dimana k adalah rasio Specific Heat pada tekanan konstan
dengan Specific Heat pada volume konstan. Nilai k bisa dihitung dengan persamaan berikut ini ;
Dimana ;
Untuk menghitung k, kita perlu mengetahui nilai konstanta kapasitas panas pada tekanan
konstan M C p untuk suatu gas tertentu. Tabel berikut ini memberi informaso berat molekul
dan kapasitas panas pada tekanan konstan untuk beberapa macam gas pada kondisi tekanan 1
atm. Nilai kapastitas penas besarnya bervariasi mengikuti suhu gas. Dikarenakan terjadi
perubahan suhu selama proses kompresi, maka nilai k diambil sebagai nilai rata-rata dari
kondisi intake dan discharge dari kompresor.
Untuk gas multikomponen, nilai rata-rata tertimbang mol kapasitas panas molar harus
ditentukan pada suhu silinder rata-rata. Perhitungan sampel ditunjukkan pada tabel berikut ;
Perhitungan pPc (pseudo Pressure) dan pTc pada tabel diatas memungkinkan perhitungan
tekanan tereduksi campuran P R = P/pPc dan suhu tereduksi T R = T/pTc campuran.
Kompresibilitas Z di T dan P kemudian dapat ditentukan dengan menggunakan metode
perhitungan pada bab tentang “sifat-sifat gas”
Jika hanya berat molekul yang diketahui, dan komposisi gas tidak diketahui maka perkiraan nial
k dapat ditentukan dari kurva berikut ini ;
Karena rugi-rugi pada katup yang lebih tinggi, kebutuhan tenaga kuda untuk kompresor
berkecepatan tinggi (kisaran 1000 rpm, dan beberapa hingga 1800 rpm) dapat mencapai 20%
lebih tinggi, meskipun ini adalah nilai yang sangat berubah-ubah. Beberapa desain kompresor
tidak memerlukan alokasi tenaga kuda yang lebih tinggi dan produsen harus berkonsultasi
untuk aplikasi tertentu.
Dimana ;
3
m /h = kapasitas kompresor mengacu ke tekanan 100 kPa (abs)
Persamaan diatas juga akan memberikan perkiraan kasar tenaga kuda untuk rasio kompresi
yang lebih rendah dan/atau gas dengan berat jenis yang lebih tinggi, tetapi akan cenderung
berada di sisi yang tinggi. Untuk memungkinkan kecenderungan ini, gunakan faktor perkalian
0,013 dan bukan 0,014 untuk gas dengan berat jenis dalam kisaran 0,8 hingga 1,0; demikian
juga, gunakan faktor dalam kisaran 0,010 hingga 0,012 untuk rasio kompresi antara 1,5 dan 2,0.
Kurva tersedia yang memungkinkan estimasi yang lebih mudah untuk perkiraan kebutuhan
tenaga kuda kompresi. Gambar berikut adalah tipikal dari kurva seperti ini ;
Gambar perkiraan Horsepower yang dibutuhkan untuk kompresi gas
Contoh soal
Perkirakanlah jumlah power yang dibutuhkan untuk mengkompresi gas sebanyak 2000 m3/h
pada tekanan udara masuk 101.325 kPa (abs) dan suhu intake melalui rasio kompresi 9 dan
kompresor dua tahap.
Solusi ;
Dua prosedur perhitungan diatas menunjukkan hasil yang dekat dan masuk akal, terutama
dengan adanya sejumlah penyerdehanaan dalam perhitungannya.
Kapasitas
Sebagian besar gas yang ditemui dalam kompresi industri tidak persis mengikuti persamaan
keadaan gas ideal tetapi berbeda dalam berbagai derajat. Tingkat di mana setiap gas bervariasi
dari ideal dinyatakan oleh faktor kompresibilitas, Z, yang mengubah persamaan gas ideal:
PV = nRT , menjadi
PV = ZRT
Faktor kompresibilitas dapat ditentukan dari grafik di Bagian “Sifat-sifat gas” menggunakan pPR
dan pTR dari campuran gas. Untuk komponen murni seperti propana, faktor kompresibilitas
dapat ditentukan dari diagram P-H, meskipun pengguna akan lebih disarankan untuk
menentukan tenaga kuda kompresi menggunakan diagram P-H.
Dari SVR (Standard Volumetric Rate dinyatakan pada Tekanan 101.325 kPa dan suhu 15 C).
KOMPRESOR SENTRIFUGAL
Kebanyakan kompresor sentrifugal beroperasi pada kecepatan 3.000 rpm atau lebih tinggi,
faktor pembatasnya adalah pertimbangan tegangan impeler serta batasan kecepatan 0,8
hingga 0,85 Mach di ujung dan mata impeler. Kemajuan terbaru dalam desain mesin telah
menghasilkan produksi beberapa unit yang berjalan pada kecepatan lebih dari 40.000 rpm.
Kompresor sentrifugal biasanya digerakkan oleh motor listrik, turbin uap atau gas (dengan atau
tanpa roda gigi penambah kecepatan), atau turboexpander. Disain dari Kompresor Sentrifugal
dijelaskan pada standarr API 617
Karakteristik operasi harus ditentukan sebelum evaluasi kesesuaian kompresor untuk aplikasi
dapat dilakukan. Gambar berikut ini memberikan perbandingan kasar karakteristik kompresor
aksial, sentrifugal, dan reciprocating.
Kompresor sentrifugal mendekati mesin dengan head konstan – volume variabel, sedangkan
reciprocating adalah mesin dengan konstan volume - head variabel. Kompresor aksial, yang
merupakan mesin dengan head rendah, aliran tinggi, berada di antara keduanya. Kompresor
adalah bagian dari sistem, dan kinerjanya ditentukan oleh resistansi sistem. Kemampuan atau
tujuan sistem yang diinginkan harus ditentukan sebelum kompresor dapat dipilih.
gambar X
Dengan memvariasikan kecepatan, kompresor sentrifugal akan memenuhi setiap kondisi beban
dan tekanan yang diminta oleh sistem proses dalam batas operasi kompresor dan driver.
Biasanya kompresor melaksanakan ini seefisien mungkin, karena hanya Head yang dibutuhkan
oleh proses yang dikembangkan oleh kompresor. Ini dibandingkan dengan head konstan yang
dikembangkan oleh kompresor berkecepatan konstan.
Gambar X menggambarkan kurva kinerja yang khas dengan rasio kompresi yang kecil. Resistansi
sistem telah ditumpangkan pada grafik: Garis A mewakili resistansi sistem tipikal dari sistem
tertutup, seperti unit pendingin di mana terdapat tekanan pelepasan yang relatif konstan. Jalur
B adalah sistem ujung terbuka, seperti aplikasi perpipaan di mana tekanan meningkat seiring
dengan kapasitas.
Gambar berikut menunjukkan kompresor dengan rasio kompresi yang lebih tinggi. Kisaran
operasi yang stabil berkurang karena rasio kompresi yang lebih besar. Hal ini ditunjukkan oleh
garis lonjakan pada Gambar berikut yang lebih ke kanan daripada di gambar X
Gambar kinerja Kompresor dengan rasio tinggi
Gambar berikut dapat digunakan untuk memperkirakan kinerja kompresor. Kurva ini hanya
cocok untuk estimasi dan tidak dimaksudkan untuk menggantikan pemilihan “antar Impeler”
oleh pabrikan kompresor, kurva juga tidak boleh digunakan untuk menghitung kinerja
menggunakan data lapangan dalam upaya menentukan varians dari kinerja yang diprediksi
berdasarkan data pabrikan. Gambar 13-30 digunakan untuk mengkonversi SVR ke IVR. Semua
kompresor sentrifugakl didasarkan kepada aliran yang dikonversi ke sisi inlet , karena impeler
dari kompresor sentrifugal sangat sensitif terhadap volume inlet , rasio kompresi, dan
kecepatan spesifik.
Gambar konversi SVR ke IVR untuk Z=1
Gambar konversi mass flow ke inlet Volume flow (Z=1)
Kurva diatas adalah kurva yang berguna untuk menemukan inlet (aktual) m3/jam ketika aliran
berat dalam kg/jam diketahui. m3/jam aktual dan saluran masuk m3/jam keduanya
menunjukkan gas pada kondisi isap. Istilah-istilah ini sering digunakan secara bergantian. Kurva
ini dapat digunakan secara terbalik untuk menentukan aliran massa. Terkadang pengukuran
aliran gas menggunakan mass flow meter seperti Coriolis dan thermal mas, oleh karena itu
diperlukan konversi ke Volumetric flow, untuk secara teoritis sebetulnya dibutuhkan density
untuk mengkonversinya, dan density gas berubah-ubah bersamaan dengan perubahan tekanan
dan suhu, ini yang sering menyulitkan. Oleh karena itu kurva ini merupakan cara mudah untuk
melakukan konversi.
Gambar Disharge Temperature (Z=1)
Kurva diatas digunakan untuk menentukan perkiraan suhu pelepasan yang dihasilkan oleh rasio
kompresi. Temperatur pelepasan di atas kisaran 200 °C harus diperiksa karena masalah mekanis
serta masalah keamanan mungkin ada. Kurva ini mencakup efisiensi kompresor dalam kisaran
60 hingga 75%.
Contoh ;
K = 1.15 t 1 = 0 C
Dari grafik diatas jawaban ditemukan dengan cara yang ditunjukkan dengan garis merah putus-
putus, dan hasilnya adalah 130 C.
Gambar Head (Z=1)
Contoh ;
Dari gambar berikut ini diperoleh hasilnya sebesar 1700 kW. Perhatikan garis-garis merah
putus-putus.
Gambar penentuan Power
Gambar berikut ini digunakan untuk memprediksi jumlah impeler yang dibutuhakan kompresor
gas.
Menghitung Kinerja
Ketika informasi yang lebih akurat diperlukan untuk head kompresor, horse power gas, dan
suhu pelepasan (discharge), persamaan di bagian ini harus digunakan. Metode ini berlaku untuk
campuran gas yang diagram diagram P-H tidak tersedia.
untuk menghitung sifat-sifat gas, lihat Gambar. 13-6 dan 13-7. Semua nilai untuk tekanan dan
suhu dalam prosedur perhitungan ini adalah nilai absolut. Kecuali ditentukan lain, volume aliran
di bagian ini adalah volume aktual.
Karena perhitungan ini tidak akan dilakukan secara impeler ke impeler, head akan dihitung di
seluruh mesin. Untuk ini, gunakan faktor kompresibilitas rata-rata:
Rasio Kapasitas heat, k biasanya ditentukan berdasarkan kondisi suhu rata-rata dari sisi hisap
(suction) dan discharge.
Perhitungan isentropik
Perhitungan Polytropic
Efesiensi Isentropik lebih umum di kalangan akademik dan buku-buku teks untuk perguruan
tinggi.
Tetapi manufaktur lebih sering menggunakan pendekatan Polytropic sebagai ganti isentropic.
Efesiensi Polytropic didefinisikan sebagai ;
Persamaan untuk menghitung head dan daya Gas Kompresor sebagai berikut ;
Setelah perhitungan Horse Power, maka hasilnya harus ditambahkan dengan rugi-rugi mekanis
yang diakibatkan oleh rugi-rugi pada Seal, bantalan (bearings) dan roda gigi (gears).
Kecepatan Kompresor
Dimana jumlah dari wheel (piringan impeller) ditentukan dengan gambar berikut ;
PENGUKURAN ALIRAN GAS
Pengukuran aliran gas yang paling umum adalah Orifice, dan alat ukur ini telah diterima dengan
baik sebagai salah satu alat ukur berbasis laju aliran volume untuk cairan atau uap.
Suatu Orifice meter terdiri dari sensor yang merekam tekanan statis dan beda tekanan
(differential pressure) yang terhubung dengan orifice flange atay Orifice fitting. Tabung meter
Orifice terdiri dari sisi pipa upstream dan downstream dimana ukuran dan toleransinya telah
ditetapkan melalui poerhitungan.