Anda di halaman 1dari 4

1.

2 Penentuan Spesifikasi Kompresor


Dalam spesifikasi kompresor, angka yang terpenting adalah laju volume gas yang
dikleuarkan serta tekanan kerjanya. Jika kedua hal ini sudah ditetapkan, daya kompresor
dapat dihitung dengan cara yang diuraikan dalam bagian 2.5. Karena itu, untuk dapat
memilih sebuah kompresor udara bagi suatu keperluan misalnya, harus terlebih dahulu
diketahui jumlah udara dan tekanan yang diperlukan oleh peralatan yang akan dilayaninya.
Jika kebutuhan tersebut tidak ditentukan dengan benar, maka kompresor yang dibeli dapat
terlalu kecil sehingga tidak berguna, atau terlalu besar sehingga menimbulkan
pemborosan.

1.2.1 Persyaratan Dalam Pembelian Kompresor


Dalam pembelian sebuah kompresor, perlu dikemukakan dengan jelas persyaratan
berikut ini kepada pabrik pembuatnya.
1) Maksud penggunaan kompresor
2) Tekanan hisap
3) Tekanan keluar
4) Jenis dan sifat-sifat gas yang ditangani
5) Temperatur dan kelembaban gas
6) Kapasitas aliran (volume) gas yang diperlukan
7) Peralatan untuk mengatur kapasitas (jenis, otomatik atau manual, bertingkat
banyak)
8) Cara pendinginan (dengan udara atau dengan air). Muka, temperatur, dan
tekanan air pendingin, bila dipakau pendinginan air
9) Sumber tenaga (frekuensi, tegangan, kapasitas daya dari sumber)
10) Kondisi dan lingkungan tempat instalasi
11) Jenis penggerak mula
12) Putaran penggerak mula
13) Jenis Kompresor
- Pelumasan minyak atau bebas minyak
- Kompresor torak atau putar
- Jumlah tingkat kompresi
- Permanen atau portabel
14) Jumlah kompresor.
Apabila dari butir-butir diatas ada yang tidak dapat ditentukan oleh pemakai, maka
pabrik pembuat kompresor yang bersangkutan harus diminta nasehatnya.

1.2.2 Kapasitas
Pada kompresor torak, angka kapasitas atau volume yang tertulis dalam katalog
menyatakan perpindahan torak dan bukan laju volume yang dihasilkan. Hal ini sering
menimbulkan salah pengertian, sehingga perlu kejelasan. Seperti telah diuraikan
sebelumnya, laju volume gas merupakan hasil perkalian antara perpindahan torak dan
efisiensi volumetris.
Adapun untuk kompresor putar, apa yang tertulis didalam katalog pada umumnya
menyatakan volume yang dihasilkan sesungguhnya dihasilkan.
Pada kapasitas normal, kompresor memiliki efisiensi adiabatik keseluruhan yang
maksimum. Apabila kompresor dioperasikan pada kapasitas atau beban yang lebih rendah,
maka efisiensinya akan menurun. Karena itu pemilihan kapasitas kompresor harus
dilakukan sedemikian rupa hingga dalam pemakaiannya nanti kompresor akan dapat
dioperasikan pada atau disekitar titik normalnya. Selain itu, apabila kebutuhan udara atau
gas sangan berfluktuasi, sebaiknya dipilih kompresor dengan kapasitas normal sebesar
puncak kebutuhan.

1.2.3 Tekanan
Dalam menentukan tekanan kompresor yang diperlukan harus diingat bahwa gas
atau udara harus disalurkan ke tangki tekan dan peralatan yang memerlukannya. Karena
itu besarnya tekanan kompresor harus diambil sama dengan tekanan yang diperlukan oleh
peralatan yang bersangkutan ditambah dengan kerugian tekanan di pendingin akhir dan di
pipa-pipa penyalur. Sebagai contoh, sebuah instalasi atau peralatan memerlukan tekanan
5,5 kgf/cm2. Kerugian tekanan di pendingin akhir 0,2 kgf/cm2 dan didalam pipa 0,5
kgf/cm2. Maka kompresor yang dipilih harus dapat memberikan tekanan yang lebih besar
dari: 5,5 + 0,2 + 0,5= 6,2 kgf/cm2. Dari perhitungan ini kemudian dapat dicari (dari dalam
katalog) kompresor yang mempunyai tekanan normal sedikit lebih tinggi dari 6,2 kgf/cm2.
Tekanan normal kompresor dapat diambil tidak boleh jauh melebihi tekanan kerja sistem,
sebab apabila kompresor bekerja dengan tekanan jauh di bawah tekanan normalnya maka
efisiensi adiabatis keseluruhannya akan menjadi terlalu rendah. Variasi tekanan yang
masih dapat dianggap tidak merugikan adalah tidak lebih dari 20% dibawah tekanan
spesifikasi kompresor. Dengan variasi ini efisiensi tidak terlalu banyak berkurang dari
harga maksimumnya.

1.2.4 Performansi
Apabila kapasitas dan tekanan udara atau gas yang diperlukan sudah ditetapkan,
maka kompresor yang sesuai harus dipilih. Apabila terdapat beberapa kompresor yang
dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka untuk menentukan mana yang akan
dipilih perlu dilakukan pertimbangan ekonomis. Kompresor yang mempunyai efisiensi
rendah akan memberikan ongkos operasi yang rendah, Namun kompresor yang
efisiensinya tinggi, harganya juga mahal.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, kompresor 2 tingkat mempunyai daya yang
lebih rendah dari kompresor 1 tingkat untuk kondisi kapasitas dan tekanan yang sama.
Namun kompresor 2 tingkat mempunyai konstruksi yang lebih rumit karena menggunakan
pendingin antara, jadi harganya juga lebih mahal.
Performansi kompresor dapat digambarkan dalam bentuk kurva kapasitas (volume),
daya poros, efisiensi volumetris, dan efisiensi adiabatik keseluruhan, terhadap tekanan
keluar, seperti diberikan dalam gambar diatas. Kurva seperti ini sangat berguna untuk
membandingkan performasi satu kompresor terhadap yang lain.
Beberapa hal lain yang perlu diperhitungkan dalam pemilihan kompresor adalah
sebagai berikut.
1) Biaya inventasi: harga kompresor, motor penggerak, peralatan dan instalasi
listrik, peralatan pembantu, biaya pembangunan gedung, pondasi dan lain-lain.
2) Biaya operasi: biaya tenaga listrik, bahan bakar, minyak pelumas dan air
pendingin
3) Biaya pemeliharaan: biaya penggantian suku cadang, perbaikan dan overhaul.

Biasanya kompresor berdaya 300 kW atau kurang, dibuat secara produksi masal
menurut model-model standar. Kompresor semacam ini harganya lebih murah, dapat
dipesan dalam waktu singkat, suku cadang mudah didapat, sehingga sangat ekonomis.
Karena itu jika tekanan dan kapasitasnya agak berbeda dengan yang diperlukan, seringkali
masih dapat menguntungkan secara keseluruhan.

Anda mungkin juga menyukai