Anda di halaman 1dari 3

AIR COMPRESSOR (Basic)

Dalam urusan AIR COMPRESSOR atau Kompresor Angin (selanjutnya kita sebut
"kompresor" saja biar simple), kebutuhan terhadap unit ini selalu berpedoman pada 3
hal yaitu Pressure (tekanan), Capacity (kapasitas), dan Power (daya/tenaga). Secara
sederhana:

1. Pressure adalah tekanan angin yg dihasilkan dari sebuah unit kompresor,


ditandai dengan satuan (paling umum digunakan) yaitu bar/psi/mPa. Untuk
ukuran industri, pressure yg digunakan biasanya berkisar antara 5 - 8.5 bar (note:
1 bar = 14.5 psi = 0.1 mPa).
2. ‌Capacity atau kapasitas adalah jumlah angin yg dapat "dikeluarkan" oleh sebuah
unit kompresor. Akan jarang ditemui istilah capacity dalam katalog produk
kompresor, karena biasanya digunakan istilah FAD (Free Air Delivery) ataupun
Flow. Satuan yg digunakan adalah satuan umum untuk DEBIT seperti l/min atau
m³/min
3. Power adalah jumlah besarnya daya/tenaga dari penggerak utama sebuah unit
kompresor yaitu MOTOR, yg ditandai dengan satuan HP
(Horsepower) ataupun kW (Kilowatt). Umumnya.. ukuran HP/kW ini akan
beperan sebagai tolak ukur utama untuk penggambaran besar/kecilnya sebuah
kompresor (note: 1 kW = 1.34 HP).
Unit kompresor INGERSOLL-RAND dengan type RS37i_A8.5 bekerja pada:
- Max. Pressure 8.5 bar
- Flow/Capacity 6.3 m³/min
- Power 37 kW (50 HP)

Penjelasan:

Ukuran kompresor yg paling cocok digunakan di sebuah perusahaan/industri


manufaktur umumnya tergantung pada kebutuhan angin untuk menggerakkan mesin-
mesin ataupun alat-alat pneumatik di perusahaan tersebut. Fyi.. besarnya pressure akan
berbanding terbalik dengan besarnya flow/capacity, dimana semakin besar pressure
maka akan semakin kecil capacity-nya, begitupun sebaliknya.

Maka dari itu, ketika menentukan kebutuhan sebuah unit kompresor, maka akan
diperhitungkan pula apakah kebutuhan pressure lebih utama dibandingkan kebutuhan
capacity, ataupun sebaliknya. Namun perlu diketahui..

"besarnya power adalah penentu utama dari besarnya pressure maupun capacity, sehingga
pedoman utamanya tetaplah POWER itu sendiri"
Umumnya perhitungan kebutuhan seperti ini sudah diketahui oleh rekan-rekan kita yg
bekerja di bagian maintenance/engineering di sebuah perusahaan.

at last but not least..

Sebagaimana aset yg lain, pengadaan unit kompresor umumnya tetap berpedoman


pada kebijakan sebuah perusahaan. Bagaimana mensiasati kebutuhan angin tersebut,
tentu selalu menjadi topik meeting antara bagian maintenance/engineering dengan
pihak manajemen. Sebagai contoh pembahasan, mana yg lebih optimal:

 MEMBELI 2 UNIT KOMPRESOR UKURAN 37 KW atau MEMBELI 1 UNIT KOMPRESOR


UKURAN 75 KW?
 MEMBELI KOMPRESOR SECOND DENGAN HARGA LEBIH MURAH TETAPI SUDAH
MENDEKATI WAKTU OVERHOUL atau MEMBELI UNIT KOMPRESOR BARU?

Dengan pertanyaan yang sama, terkadang 2 perusahaan akan memberikan jawaban yg


berbeda, tergantung kebijakan masing-masing.

Sekitar hampir setengah tahun belakangan, saya mulai berkecimpung di dunia kompresor. Dari
sebatas pemahaman bahwa "kompresor adalah perangkat utama tukang tambal ban pinggir jalan",
hingga sekarang tahu bahwa pentingnya AIR (kebutuhan angin) di suatu industri manufaktur (pabrik)
sudah dianggap sebagai "Paru-paru" perusahaan, bersanding dengan ELECTRICITY (listrik) sebagai
jantungnya. Nah.. tanpa memperpanjang muqoddimah, disini saya ingin sedikit berbagi
pengetahuan saya (yang masih amat dangkal karena masih minim pengalaman) tentang AIR
COMPRESSOR ini kepada rekan2 semua, yg akan coba saya rangkum dengan bahasa saya sendiri
dan sebatas pengetahuan saya pribadi. Tetapi karena mungkin agak panjang, maka artikel ini akan
saya bagi menjadi 2 part, tentang BASIC & JENIS kompresor. Mari kita bahas tentang BASIC terlebih
dahulu

https://www.linkedin.com/pulse/air-compressor-basic-abdurrahman-husni/?originalSubdomain=id

Anda mungkin juga menyukai