FUNGSI KARBURATOR
Sebagai mesin bakar, kita tahu bahwa motor kita ini perlu bahan bakar untuk bisa menyala
dan beroperasi (selain juga adanya kompresi dan api). Nah karburator inilah otak utama
yang bertanggung jawab pada pasokan/supply bahan bakar untuk kelangsungan operasional
mesin motor kita. Pengertian ‘bahan bakar’ disini bukan hanya sekedar bensin, melainkan
dalam bentuk campuran bensin + udara dalam komposisi tertentu. Makanya anda tak bisa
menyalakan mesin dengan cara mengguyur / mengucurkan bensin langsung dari tangki ke
dalam ruang bakar mesin. Bukannya idup, yang ada malah basah kuyup motor kita. hehehe.
Disinilah peran karburator dibutuhkan, karena karburator dirancang untuk memproduksi
campuran bensin + udara yang SIAP dibakar diruang bakar mesin, ready to burn. Yaitu
dengan cara memecah bensin yg ada dimangkuk karbu menjadi partikel partikel kecil
(dikabutkan seperti halnya sistem spray pada semprotan baygon) lalu mencampurnya
dengan partikel oksigen dari udara luar, baru kemudian mengirimkan campuran siap bakar
ini ke dalam mesin. Jrengg….nyala deh motor.
Posisi angkatan skep lah yang sesungguhnya berfungsi sebagai pengatur hambatan/restriksi
aliran udara yang bisa melewati lorong venturi karbu, dengan sendirinya jg mengatur
tekanan udara rendah yg dibutuhkan untuk menarik bensin keluar dari mangkuk.
b. Air Jet atau Air Bleed, berfungsi sebagai jalur masuknya udara dari moncong karbu yang
akan dicampur dengan bensin dari pilot jet. Jumlah udara yang bisa melewati saluran air jet
diatur oleh sebuah sekrup pengatur (adjustment screw). Biasanya ada 3 jalur airbleed di
moncong karbu, satu suplai ke pilot jet, satu ke main jet, dan satu lg ke sistem chuk. Sebagai
contoh dapat dilihat di foto moncong karbu milik saya sendiri, yaitu karbu Shengwei yang
merupakan replika dari Mikuni VM30.
c. Air Screw, Sebuah skrup pengatur (adjustment screw) yang menutup dan membuka jalur
lewatnya udara di air bleed yang menuju ke pilot jet. Namun perlu diketahui bahwa ada dua
jenis adjustment screw. Yang pertama ya air screw ini, biasanya ada di karburator motor 2
tak seperti Keihin PE28, PWK 28 dsb. Air screw terletak di samping mangkuk dekat moncong
karbu. Sedangkan di karbu motor 4 tak seperti karbu vakum FU, disebutnya Fuel Screw,
bukan air screw. Karena fungsinya memang sudah bukan hanya mengatur udara, melainkan
mengatur debit bensin yg sudah dalam bentuk mixture (sudah tercampur udara). Posisi
skrupnya juga beda, terletak didekat venturi /manifold, bukan di dekat moncong udara.(
d. Coakan skep atau slide cutaway. Pada praktek setting karbu pada umumnya, bagian ini
jarang sekali disentuh atau dirubah rubah, biasanya dipercayakan pada kondisi standarnya.
Coakan skep adalah bagian terbuka dipantat skep. Walau skep tertutup penuh, bagian ini
tetap memberi ruang buat udara untuk masuk. Semakin besar coakan atau cutaway nya,
semakin banyak udara yang masuk dan semakin kering campuran mixture. Efek perubahan
cutaway terasa di 1/8 sampai 1/4 skep, bahkan sampai 1/2 bukaan skep sebagai transisi ke
putaran tengah. Namun karena lazimnya part ini dibiarkan standar, maka tidak akan dibahas
detail di artikel ini.
mekanisme Pilot Circuit ini bekerja, Pada saat skep masih tertutup penuh dari langsam
sampai dengan tinggi angkatan ¼, pada saat itu hanya ada sedikit celah saja dibawah skep
yang tersedia udara mengalir di lorong karbu. Aliran udara yang sedikit ini tidak cukup
menciptakan tekanan rendah dilorong karbu yang dibutuhkan untuk menarik bensin keluar
dari jalur utama main jet. Untuk itu, diperlukan jalur circuit khusus yang bisa tetap
mensuplai mixture ke mesin, yaitu jalur pilot jet dari mangkuk untuk mensuplai bensin,
dikombinasi dengan jalur air bleed dari moncong karbu yang mensuplai udara untuk
memudahkan pengabutan bensin. Jumlah bensin diatur ukuran pilot jet, jumlah udara diatur
bukaan skrup setelan angin / air screw. Muara jalur ini keluarnya di dekat venturi / arah
manifold dengan 2 lubang keluar, yaitu lubang pilot outlet yang terletak diluar bibir skep,
dan lubang by pass yang terletak persis didalam bibir skep. Dengan begitu, pilot outlet tidak
terpengaruh walaupun skep tertutup penuh. Dengan hanya mengandalkan hisapan
kevakuman ruang silinder mesin, pilot outlet tetap mampu mengalirkan suplai mixture yang
dibutuhkan mesin untuk menyala. Tapi ketika skep sedikit diangkat/terbuka (langsam),
aliran udara dari lorong mulai bertambah masuk dari celah skep. Pada kondisi ini, suplai
bensin dari pilot outlet saja tidak cukup untuk mengimbangi jumlah udara, untuk itu
kekurangan suplai bensin dibantu oleh tambahan pasokan dari lubang bypass.
Mekanisme lebih lengkap dari pilot circuit dapat ditelaah dari diagram berikut ini
2. MAIN CIRCUIT : Berperan dari ¼ bukaan skep sampai Full throttle (gas poll).
Main circuit atau sirkuit utama juga biasa disebut sebagai High Speed System, karena sangat
terasa pengaruhnya dari kecepatan menengah sampai kecepatan puncak.
Bagian – bagian dari Main circuit terdiri dari :
a. Jarum Skep (Jet Needle): Part satu ini pasti sudah tidak asing lagi buat pemirsa.
Sesuai namanya ya bentuknya memang seperti jarum, batang panjang yang meruncing pada
ujungnya. Jarum skep berfungsi sebagai pembuka dan penyumbat jalur keluar bensin dari
main jet ke venturi. Pada beberapa jenis karburator, jarum skep dilengkapi dengan setelan
klip di pangkalnya untuk mengatur ketinggian jarum, yang berpengaruh pada clearance
(celah) diantara jarum dan penampangnya yang nantinya akan menjadi jalan lewat bensin
dari main jet ke venture.
Selain setelan ketinggian klip, celah atau clearance ini juga dipengaruhi oleh profil atau
bentuk jarum skep. Diantaranya diameter jarum (gemuk vs kurus), taper /keruncingan jarum
(landai vs curam), dirancang secara presisi oleh pembuat karbu sehingga perbedaan sekian
micron pun berpengaruh pada clearance nya.
b. Nosel (Needle Jet) : adalah pasangan dari Jarum skep. Nosel ini berbentuk pipa yang
berfungsi sebagai penampang/sarung/selongsong atau lintasan bagi jarum skep yg bergerak
naik turun didalam nosel. Seperti halnya coakan skep (cutaway), nosel juga jarang dirubah
rubah atau disentuh pada saat setting karbu. Karena memang jarang ada part penggantinya.
Berbeda dengan pasangannya yaitu jarum skep, mudah didapatkan jarum ‘racing’ yang bisa
diaplikasi untuk mengganti jarum standarnya.
c. Main Jet : adalah pintu keluar utama bensin dari mangkuk karbu. Main jet terhubung
langsung ke nosel. Jika pilot jet berperan di kecepatan rendah, maka main jet berperan
untuk kecepatan tinggi. Seperti halnya pilot jet, Main jet juga memiliki berbagai nomor
ukuran. Semakin besar ukuran mainjet, semakin banyak debit bensin yang dapat disalurkan.
Contoh ukuran Main Jet standar karbu FU adaah 110.
mekanisme Main Circuit alias sirkuit utama ini bekerja, Pada saat gas dipelintir lebih dalam,
skep naik diatas ¼ angkatan, membuka pintu aliran udara menjadi lebih deras di lorong
karbu. Tekanan rendah yang tercipta pada kondisi ini memadai untuk menarik bensin naik
dari mangkuk melalui jalur main jet. Pada operasional kecepatan menengah ini, seberapa
banyak jumlah bensin yang bisa naik keluar ke venturi akan ditentukan oleh celah clearance
sumbatan jarum skep didalam nosel. Semakin naik jarum skep, semakin lapang pula jalan
keluar bensin dari main jet. Sampai akhirnya ketika skep naik melebihi ¾ angkatan (full
throttle), jarum skep terangkat sepenuhnya dari nosel, memberi ruang bebas tanpa
hambatan untuk jalur bensin dari main jet. Sehingga pada kondisi gaspol atau full throttle
ini, jarum skep sudah tidak lagi berfungsi, debit bensin hanya tinggal dibatasi ukuran main
jet saja.
pada main circuit pun ada jalur air jet terpisah yg mengalirkan sebagian udara dari moncong
karbu terhubung ke jalur main jet/nosel, tapi air jet ini tidak bisa diatur oleh skrup airscrew
seperti halnya jalur air jet yang terhubung ke pilot jet. Jadi sebelum sampai ke venturi,
bensin yang melalui main jet dan nosel sudah dicampur terlebih dahulu (dikabutkan) dengan
udara yang disuplai dari jalur air jet. Baru kemudian mixture ini bergabung dengan aliran
udara di lorong karbu/venturi.