a. Mencegah kebocoran campuran udara dan bahan bakar serta gas pembakaran melalui celah
antara piston dengan dinding silinder kedalam bak engkol selama langkah kompresi dan langkah
pembuangan.
b. Mencegah oli yang melumasi piston dan silinder masuk ke ruang bakar.
c. Memindahkan panas dari torak ke dinding silinder untuk mendinginkan piston.
Keterangan:
* 3,14=22/7=phi
* S adalah langkah piston dari TMB menuju TMA
* r adalah jari - jari atau 1/2 diameter piston - See more at: http://www.laskarsuzuki.com/2012/06/cara-menghitung-kapasitas-mesin-volume.html#sthash.ShSeqcgc.dpuf
Volume Silinder
Vs = Vl + Vc
Keterangan:
* Vs= Volume silinder (cc)
* Vl = Volume langkah (cc)
* Vc= Volume ruang bakar (cc)
Perbandingan Kompresi
E=(Vs+Vc)/Vc
Keterangan:
* E = perbandingan kompresi
* Vs = volume silinder
* Vc = Volume ruang bakar
BAGIAN-BAGIAN KOMPRESOR
KERANGKA(FRAME)
berfungsi sebagai tempat kedudukan bantalan,poros engkol,silinder,tempat penampungan
minyak pelumas
POROS ENGKOL
mengubah gerak berputar menjadi gerak lurus bolak balik
SILINDER
sebagai tempat kedudukan tempat liner silinder dan water jacket
LINER SILINDER
sebagai lintasan gerak piston saat melakukan proses ekspansi pemasukan,kompresi,dan
pengeluaran
WATER JACKET
ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin torak
TORAK
sebagian elemen yang menghandel gas pada proses pemasukan,kompresi,dan pengeluaran
CINCIN TORAK
mengurangi kebocoran gas antara permukaan torak dengan dinding liner silinder
RING OIL SERAPER
unntuk mencegah kebocoran minyak pelumas
KATUP KOMPRESOR
mengatur pemasukan dan pengeluaran gas dalam atau luar silinder
Motor bakar empat langkah adalah mesin pembakaran dalam, yang dalam satu kali siklus
pembakaran akan mengalami empat langkah piston. Sekarang ini, mesin pembakaran dalam pada
mobil, sepeda motor, truk, pesawat terbang, kapal, alat berat dan sebagainya, umumnya
menggunakan siklus empat langkah. Empat langkah tersebut meliputi langkah hisap
(pemasukan), kompresi, tenaga dan langkah buang. Yang secara keseluruhan memerlukan dua
putaran poros engkol (crankshaft) per satu siklus pada mesin bensin atau mesin diesel.
Prinsip Kerja
Istilah-istilah baku yang berlaku dalam teknik otomotif yang harus diketahui untuk bisa
memahami prinsip kerja mesin ini:
TMA (titik mati atas) atau TDC (top dead centre): Posisi piston berada
pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik
paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
TMB (titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre): Posisi piston
berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada
titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Langkah ke 1
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup keluar tertutup,
mengakibatkan udara (mesin diesel) atau gas (sebagian besar mesin bensin) terhisap masuk ke
dalam ruang bakar. Proses udara atau gas sebelum masuk ke ruang bakar dapat dilihat pada
sistem pemasukan.
Langkah ke 2
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar tertutup, mengakibatkan
udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi. Beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi
TMA, waktu penyalaan (timing ignition) terjadi (pada mesin bensin berupa nyala busi sedangkan
pada mesin diesel berupa semprotan (suntikan) bahan bakar).
Langkah ke 3
Gas yang terbakar dalam ruang bakar akan meningkatkan tekanan dalam ruang bakar,
mengakibatkan piston terdorong dari TMA ke TMB. Langkah ini adalah proses yang akan
menghasilkan tenaga.
Langkah ke 4
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk tertutup dan katup keluar terbuka,
mendorong sisa gas pembakaran menuju ke katup keluar yang sedang terbuka untuk diteruskan
ke lubang pembuangan.
Desain
Rasio Kompresi
Rasio kompresi adalah perbandingan antara volume langkah piston dengan volume ruang bakar
saat piston pada posisi TMA.
SOHC dan DOHC
Mesin disebut berkarakter long stroke apabila langkah piston lebih panjang
dari diameter piston.
Mesin disebut berkarakter short stroke apabila langkah piston lebih pendek
dari diameter piston.
bila throtle ditutup, maka vakum yang terjadi di bawah throtle besar. Hal ini
menyebabkan bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleeder keluar
dari idle port ke intake manifold dan masuk ke dalam silinder
Jika thotle terbuka sedikit, maka aliran bensin menjadi :
Agar mesin dapat berputar stasioner dengan bagus, campuran udara dan bahan
bakar harus 11 : 1. perbandingan udara dan bahan bakar ditentukan oleh diameter
dalam slow jet. Penyetelan perbandingan ini diatur oleh sekrup penyetel campuran
idle dengan memutar sekrup tersebut. Disebut juga dengan IMAS (idle mixture
ajusting screw).
Catatan :
Bila sekrup penyetel idle dikeraskan terlalu keras, maka ujung jarum/sekrup akan
rusak, sehingga akan sulit untuk menentukan campuran yang bagus, akibatnya idle
akan kasar.
Slow Jet
Jumlah bahan bakar yang disupply untuk primari low speed circuit, dikontrol oleh
slow jet, bahan bakar tersebut dialirkan melalui slow jet kemudian melewati sekrup
penyetel campuran dan masuk ke silinder.
Catatan :
1. Bila slow jet tidak dikeraskan secukupnya
akan terdapat kebocoran bahan bakar di
sekitar baut slow jet, ini akan menambah
jumlah bahan bakar yang disalurkan.
Sehingga akan mengakibatkan campuran
yang tidak sesuai lagi.
2. Jika diameter dalam slow jet terlalu kecil
karena tersumbat kotoran misalnya, akan
mengakibatkan idling kasar.
Air Bleeder
Ada 2 air bleeder, yaitu air bleeder no 1, pada saat thotle tertutup dan air bleeder
no 2 pada saat throtle terbuka sedikit. Fungsi dari air bleeder tersebut adalah untuk
membuat atomisasi bahan bakar untuk bercampur dengan udara.
Jika air bleeder tersumbat, udara tidak akan mampu untuk bercampur dengan
bahan bakar. Hal ini akan mengakibatkan campuran kaya.
Economizer Jet
Agar diperoleh campuran yang baik antara bahan bakar dan udara dari air bleeder
no 1 dan 2, maka kecepatan aliran bahan bakar harus ditambah. Untuk menambah
kecepatan aliran bahan bakar digunakan economizer.
Katup Selenoid
Bila mesin sudah diputar pada posisi OFF, tetapi belum berhenti ini disebut dengan
dieseling. Salah satu penyebab dari dieseling adalah adanya campuran udara dan
bahanbakar yang dibakar oleh karena panas yang berlebihan pada ruang bakar.
Salah satu cara untuk mencegah dieseling adalah dengan jalan menghentikan
supply bahan bakar yang menuju ke ruang bakar.
Skema aliran bahan bakar dan udara pada Primary High Speed System
SECONDARY HIGH SPEED SYSTEM
Primary high speed system bekerja pada saat mesin bekerja pada beban ringan dan
jumlah udara yang masuk sedikit. Tetapi bila supplay campuran udara dan bahan
bakar ke dalam silinder oleh primary high speed tidak cukup, pada beban yang
berat atau pada kecepatan tinggi, maka secondary high speed akan bekerja.
Secondary high speed system dirancang sama seperti primary hight speed system,
tetapi karena secondary high speed system direncanakan untuk bekerja bila mesin
membutuhkan output yang besar, maka ukuran (diameter) dari nosel, venturi dan
jet dibuat lebih besar dari pada primary high speed system.
Bila mesin berputar pada putaran rendah, vacum yang dihasilkan oleh bleeder pada
primary masih lemah, sehingga vacum di dalam rumah diaphragma juga masih
lemah, dan secondary throtle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle
valve terbuka, vacum akan timbul pada rumah diaphragma menjadi kuat dan
secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini menyebabkan udara
mengalir ke secondary ventury dan bahan bakar keluar dari secondary nozzle.
Catatan :
Jika gasket diapragma rusak, vacum yang cukup kuat untuk membuka secondary
throttle valve tidak dihasilkan di dalam rumah diaphragma, maka tenaga mesin
akan turun.
POWER SYSTEM (SISTEM TENAGA)
Jika mesin harus mengeluarkan tenaga yang lebih besar, maka bahan bakar harus
ditambahkan lebih banyak ke primary high speed system. Sistem yang bertugas
menambah campuran udara dan bahan bakar saat mesin mendapat beban adalah
sistem tenaga / power system.
Bila primary throttle valve hanya terbuka sedikit (pada bagian ringan) kevacuman
dalam intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisappada posisi atas.
Hal ini akan menyebabkan power valve spring B menahan power valve, sehingga
power valve menutup.
Tetapi bila primary throttle valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau
jalan menanjak) maka kevacuman pada intake manifold berkurang, dan power
piston terdorong ke bawah karena power valve spring A sehingga power valve
terbuka. Bila ini terjadi, bahan bakar akan disupplay dari power jet dan primary
main jet ke sistem kecepatan tinggi, sehingga campuran menjadi kaya.
ACCELERATION SYSTEM (SISTEM PERCEPATAN)
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba-tiba, maka throttle valveakan terbuka
secara tiba tiba, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Tetapi karena bahan
bakar lebih berat, maka bahan abakar datang terlambatsehingga campuran
manjadi terlalu kurus. Padahal pada saat ini membutuhkan campuran yang
kaya.untuk itu pada karburator dilengkapi dengan
sistem percepatan
Cara kerja :
Pada saat pedal gas diinjak dengan tiba tiba, plunyer pump bergerak turun
menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunyer pump. Akibatnya
bahan bakar akan mendorong steelball outlet dan discharge weight kemudian
bahan bakar keluar ke primary venturi melalui pumpjet.
Setelah melakukan penekanan tersebut, plunyer pump kembali ke posisi semula
dengan adanya pegas yang ada di bawah plunyer sehingga bahan bakar dari ruang
pelampung terhisap melalui stell ball inlet dan sistem percepatan siap dipakai
kembali.
CHOKE SYSTEM (SISTEM CHOKE)
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun di
dinding intake manifold, karena intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan
mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus, sehingga sukar
dihidupkan. Sistem cuk membuat campuran menjadi kaya (1:1) pada saat
mesindingin.
Sistem cuk ada dua type yaitu otomatic dan manual.
1. Type manual
Pada manual choke, untuk membuka dan menutup katup choke digunakan
mekanisme linkage yang dihubungkan ke ruang kemudi. Jadi bila pengemudi akan
membuka dan menutup katup cuk cukup manarik atau menekan tombol cuk yang
ada pada instrument panel.
1. Automatic Choke
Pada automatic choke, katup cuk membuka dan menutup secara otomatic
tergantung dari temperatur mesin.
CARA KERJA :
Pada saat mesin di start :
Katup cuk akan tertutup rapat pada saat temperatur mencapai sekitar 25 derajat
celcius oleh pegas thermosthatic (bimetal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan
katup cuk tertutup, maka akan terjadi kevakuman di bawah katup cuk. Hal ini akan
mengakibatkan bahan bakar disalurkan ke primari low dan hight speed system dan
menyebabkan campuran menjadi kaya.
Setelah distart :
Bila mesin distart, pada terminal L timbul arus dari voltage regulator, arus
tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi ON.
Akibatnya arus dari ignition swicth mengalir melewati choke relay menuju ke masa
electric heat coil. Bila electric heat coil membara / panas maka bimetal element
akan mengembang dan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus
yang berlebihan yang mengalir dari elctric heat coil, bila katup cuk telah terbuka
(temperatur di dalam rumah pegas telah mencapai 100 derajat celcius).
CATATAN :
1. PTC Thermistor = Positive Temperature Coeficient
Thermistor. Sifat dari PTC adalah bila temperatur
naik, maka harga tahanannya naik.
2. Jika katup cuk tetap tertutup setelah mesin
dipanaskan, campuran akan kaya, hal ini akan
menyebabkan putaran mesin menjadi kasar. Pada
kondisi seperti ini pemakaian bahan bakar menjadi
boros.
FAST IDLE MECHANISM
Untuk menghidupkan mesin pada saat temperatur rendah,
sangat diperlukan campuran yang kaya, akan tetapi untuk mendapatkan putaran
idling yang baik pada saat temperatur rendah maka putaran idling perlu dinaikkan.
Untuk ini fast idle mechanism ditambahkan pada karburator untuk membuka katu
throtle valve agar
putaran mesin bertambah
6. Slow jet berfungsi untuk menyuplai bahan bakar kedalam silinder engine pada saat
engine dalam kondisi putaran langsam.
7. Piston valve screw berfungsi mengatur besar kecilnya piston valve pada saat engine
putaran langsam.
8. Pilot screw berfungsi mengatur jumlah aliran udara yg masuk keruang silinder sehingga
diperoleh campuran yg tepat.
9. Pompa akselerasi befungsi menambah jumlah bahan bakar saat engine mengalami
perubahan kecepatan putaran, dari putaran rendah ke putaran tinggi.
Minyak pelumas digunakan pada sepeda motor adalah oli karena oli mempunyai
syarat-syarat yang diperlukan dalam pelumasan, yaitu:
1. Daya lekatnya baik
2. Titik nyala tinggi
3. Tidak mudah menguap
4. Titik beku rendah
5. Mudah memindahkan panas
i. Jenis ML
Digunakan pada mesin-mesin bensin dengan kerja yang ringan, oli ini tidak mengandung bahanbahan tambahan (additives).
ii. Jenis MM
Jenis ini digunakan pada mesin-mesin bensin dengan kerja yang sedang dan olinya mengandung
additive yang dapat mencegah karat pada mesin.
iii. Jenis MS
Digunakan pada mesin-mesin bensin yang kerjanya cukup berat.
iv. Jenis DG
Digunakan pada mesin diesel dan mesin bensin, oli ini mengandung zat anti karat dan juga
mengandung detergent guna mencegah pembentukan karbon/arang pada ruang bakar atau bagian
mesin lainnya.
v. Jenis DM
Digunakan untuk mesin diesel dan mesin bensin yang bekerja berat, oli ini mengandung zat yang
terdapat pada DG ditambah dengan Pour poit depressant yang dapat membuat oli ini tahan akan
temperatur yang tinggi. Oli ini dapat juga disebut oli yang bermutu tinggi (High grade oil)
vi. Jenis DS
Oli ini khusus untuk mesin diesel dan mengandung bermacammacam zat tambahan sehingga
mutunya baik sekali dan harganya cukup mahal.
di Indonesia memakai tipe basah dan memakai sistem plat ganda/majemuk yang berarti plat
kopling terendam oli dan memakai banyak plat kopling.
Cara kerjanya pada saat putaran mesin rendah (stasioner), gaya sentrifugal dan kampas kopling,
pemberat menjadi kecil sehingga sepatu kopling terlepas dari rumah kopling dan tertarik ke arah
poros engkol, akibatnya rumah kopling yang berkaitan dengan gigi pertama penggerak menjadi
bebas terhadap poros engkol.
Saat putaran mesin bertambah, gaya sentrifugal semakin besar sehingga mendorong kanvas
kopling mencapai rumah kopling di mana gayanya lebih besar dari gaya tarik pengembali.
Rumah kopling ikut berputar dan meneruskan ke tenaga gigi pertama yang digerakkan.
Sedangkan kopling kedua ditempatkan bersama primary driven gear pada poros center
(countershaft) dan berhubungan langsung dengan mekanisme pemindah gigi
transmisi/persnelling. Pada saat gigi persnelling dipindahkan oleh pedal pemindah gigi, kopling
kedua dibebaskan oleh pergerakan poros pemindah gigi (gear shifting shaft).