Keluahan seperti ini sering kali terjadi pada karburator motor yang kita miliki, karena pada saat
campuran bahan bakar dengan udara yang berada di venture atau di lubang karburator ini tak
seimbang sehingga terjadi proses pembakaran yang tidak sempurna. Dan akibatnya mesin akan
tersendat atau dalam istilah bengkel yaitu brebet.
Permasalahan ini sebenarnya tidak jauh berbeda permasalahan di atas tadi, yaitu terjadi pada
campuran bahan bakar beserta udara yang tidak seimbang. Untuk memperbaikinya adalah cukup
mengganti main jet yang berukuran lebih besar dari sebelumnya. Hal seperti itu terjadi karena
asupan bahan bakarnya tidak stabil.
Hal semacam ini dikarenakan karburator motor tersebut terlalu basah, dimana asupan bahan bakar
yang masuk ke dalam venturi atau lubang karburator terlalu melebihi tekanan yang sebagaimana
mestinya. Sementara itu, udara yang masuk ke lubang karburator menjadi lebih sedikit. Cara
memperbaikinya adalah :
Putar setelan skrup udara ke arah melepas supaya udara yang masuk ke dalam lubang
venturi dapat bertambah.
Selanjutnya mengganti pilot jet dengan nomer yang lebih kecil dari sebelumnya.
Kemudian ganti jarum skep dengan jarum yang memiliki ukuran lebih besar.
Masalah sperti ini dikarenakan campuran udara beserta bahan bakar yang berada di dalam venturi
karburator terlalu banyak, sehingga tekanan dari mesin tersebut tidak sesuai. Hal semacam ini
biasa disebut dengan sebutan “Karburator Banjir”.
Hukum fisika : qontinuitas dan bernauli. Bila suatu fluida mengalir melalui suatu
tabung (venturi) maka debit aliran :
Q = A.V konstan
Q : debit aliran ( M²/det)
A : luas penampang tabung (venturi) (M²)
V : kecepatan aliran ( M/det)
Jadi , menurut rumus ini, maka kecepatan aliran pada 1 ( Va) lebih kecil dari
kecepatan aliran 2 ( Vb )
Ini karena luas penampang pada A lebih besar daripada luas B.
Sedangkan jumlah tekanan statis dan dinamisnya pada sepanjang tabung akan selalu
tetap, dimana persamaanya :
P + ½ V²p + pgh = konstan
P : tekanan atmosfir
p : massa jenis fluida ( kg / cm³ )
g : gravitasi ( m/det²)
h : tinggi fluida ( m )
v : kecepatan aliran ( m/det )
Nah, dari rumus –rumus perhiitungan tersebut , campuran udara bensin yang
mengalir melalui tabung yang luas penampangnya mengecil ( venturi )
maka Kecepatannya bertambah sedangkan tekanan menurun.
Semakin besar venturi akan semakin besar output maksimum yang dicapai. Tetapi
pada putaran mesin rendah diameter venturi yang lebih besar lebih lambat
menghasilkan power dibandingkan dengan venturi lebih kecil
Artikel saya buat berdasarkan banyak pertanyaan tentang pemakaian karburator ber
venturi besar pada mesin motor dengan CC kecil, agar lebih dalam mengetahuinya
melalui kimia dan rumus aliran fluida.
Apa maksud dari Volumetric Efficiency?
volumetric efficiency / efisiensi volumetrik (VE) adalah sebuah variabel yang menyatakan
perbandingan antara volume udara yang masuk silinder dan volume silinder yang
seharusnya.
contoh porting:
Merubah timing bukaan klep ataupun menambah seberapa jauh klep membuka dipastikan akan
meningkatkan efisiensi volumetrik. hal ini berkaitan dengan modifikasi cam shaft.
Rubahan pada noken as sehingga menjadikan klep intake mampu membuka lebih lama dan
mengangkat klep lebih tinggi akan membuat kemungkinan pemasukan campuran
udara/bahan-bakar lebih optimal.
Menjaga suhu jalur pemasukan (intake) tetap dingin dengan mengarahkan jauh dari
kompartemen mesin. Dengan menjaga suhu bahan-bakar, kita tetap dapat menjaga
campuran udara/bahan-bakar lebih dingin. Semakin dingin campuran bahan
bakar , maka semakin tinggi efisiensi volumetriknya.Molekul udara dengan bahan
bakar dapat lebih padat muatan atomnya (ikatannya lebih rapat = lebih gemuk)
dibandingkan dengan suhu panas.
Ada hubungan yang sangat erat antara kurva sebuah mesin VE dan kurva torsi.
Massa udara masuk berbanding lurus dengan (a) kerapatan udara dan (b) efisiensi volumetrik
Pada mesin SOHC VE lebih dari 95% sudah sangat baik.
DOHC dengan empat atau lebih katup per silinder, VE paling tinggi adalah sekitar 115%, yang
hanya dapat dicapai di bawah kondisi yang paling sangat maju, dengan asupan yang tepat dan
exhaust tuning .
Umumnya, RPM di puncak VE bertepatan dengan RPM di puncak torsi. Dan umumnya, mesin
otomotif jarang melebihi 90% VE.
mengapa mesin otomotif VE jarang melebihi 90%:
1. Persyaratan desain untuk mesin otomotif
torsi low-end, respon throttle yang baik, jarak tempuh yang tinggi, emisi
rendah, kebisingan rendah,
2. Biaya produksi yang ekonomis,layak untuk komponen dalam produksi
volume tinggi.
3. Effisiensi volumetric yang semakin tinggi membutuhkan pengerjaan yang lebih
lama.. cylinder head membutuhkan waktu pengerjaan yang tidak sedikit untuk
menyempurnakan jalur masuk (port).
14. Oh iya…mesin akan halus terdengar jika head juga sehat lho ya
Efek rante kamrat mulur sangat bahaya! jika kamrat sudah mulur segera ganti ya
gaes…karna kamrat yg mulur akan menyebabkan banyak kerusakan