Anda di halaman 1dari 58

KARBURATOR

 Fungsi :
Mencampur bahan bakar (bensin)
dengan udara sesuai dengan kondisi
kerja dari suatu mesin
Prinsip kerja
 Dasar kerja dari karburator
sama dengan prinsip kerja
pengecatan dengan
semprotan. Ketika udara
ditiup melalui bagian ujung
dari pipa penyemprot,
tekanan di dalam pipa akan
turun (rendah) sehingga
cairan dalam tabung
penyemprot akan terhisap ke
dalam pipa dan membentuk
partikel-partikel kecil saat
terdorong oleh udara.
 Semakin cepat aliran udara yang
memotong pipa, maka akan semakin
rendah pula tekanan di dalam pipa
dan semakin banyak cairan yang
terhisap ke dalam pipa.
 Campuran udara/BBM harus dirubah
agar dapat memenuhi kebutuhan di
ruang bakar. Rasio campuran udara
dan BBM yang ideal adalah 14,7
grams udara berbanding 1 gram
BBM. Rasio yang ideal ini hanya
dapat diperoleh dalam waktu yg
sangat singkat bersamaan dengan
mesin bekerja.
 Dikarenakan belum sempurnanya
penguapan BBM saat kecepatan
rendah atau dengan kata lain
tambahan BBM diperlukan saat
kecepatan tinggi, maka biasanya
settingan semestinya dari rasio
campuran udara/BBM di buat lebih
kaya.
memperlihatkan rasio sebenarnya campuran udara/BBM untuk

setiap pergerakan bukaan gas .


Macam-macam karburator

 Ditinjau dari arah mengalirnya


campuran udara dan bensin, karburator
dapat dibedakan dalam 3 golongan,
yaitu :
1. Karburator arus naik

2. Karburator arus sisi datar

3. Karburator arus turun


Komponen-Komponen Karburator
Bagian-bagian Karburator
1. Ruang bahan bakar

 Diperlukan supaya suplai bahan bakar


selalu stabil kepada engine.
Komponennya :
1. Pelampung (float)
2. Jarum pelampung (needle valve)
Mekanisme kerja
Jarum pelampung berfungsi untuk
menutup dan membuka saluran bahan
bakar dari tangki. Bila jumlah bahan bakar
di ruang bahan bakar telah mencapai
ketinggian tertentu, maka jarum
pelampung akan menutup saluran dan
sebaliknya, bila bahan bakar telah
berkurang maka pelampung akan turun
dan jarum pelampung membuka saluarn
bahan bakar dari tangki.
2. Choke valve
 Fungsi :

Choke valve berfungsi untuk


memperkaya campuran bahan bakar
terutama pada saat engine dalam
keadaan dingin,
Cara Kerja
 untuk menghasilkan campuran yang
kaya, pada saluran masuk dipasang
sebuah piringan (choke) yang dapat
menutup saluran melalui saluran
utama. Pada saat choke valve
tertutup, kevakuman yang terjadi di
saluran udara masuk akan memaksa
bahan bakar lebih banyak keluar dari
ruang bahan bakar sehingga
campuran menjadi kaya.
3. Piston Valve (Throtle Valve)
 Secara umum piston valve mengatur
basar kecilnya saluran venturi, tetapi
kalau kita lihat lebih jauh lagi, piston valve
mengatur jumlah gas bahan bakar yang
masuk ke dalam silinder engine.
 Dilihat dari sisi ini maka fungsi piston
valva adalah :
1.Merubah putaran engine
2.Mempertahankan kecepatan engine
(kendaraan) pada beban yang
berbeda
Mekanisme kerja
 Piston valve dilengkapi
dengan jarum skep (jet
needle) yang berfungsi
untuk mengatur jumlah
bahan bakar yang keluar
dari saluran utama
(main jet)
 Jarum skep ini memiliki
beberapa posisi
pengaturan yang dapat
digunakan untuk
menambah atau
mengurangi pengeluaran
bahan bakar dari saluran
utama.
4. Main Jet
 Main jet berfungsi
untuk menyuplai
kebutuhan bahan
bakar yang sesuai
pada semua tingkat
kecepatan engine
putaran tinggi.
Hal ini dimungkinkan
oleh perubahan posisi
piston valve. Semakin
tinggi posisi piston
valve, maka semakin
tinggi jarum skep
terangkat, karena
bentuk jarum yang
tirus, maka semakin
besar celah antara main
jet dengan jarum skep,
maka akan semakin
banyak bahan bakar
yang akan keluar dari
ruang bahan bakar.
5. Slow Jet
 Saluran ini berfungsi
untuk menyuplai
bahan bakar ke
dalam silinder
engine pada saat
engine dalam
keadaan putaran
langsam. Pada
kondisi ini piston
valve dalam keadaan
tertutup rapat.
6. Piston Valve Screw
 Sekrup ini
berfungsi untuk
mengatur besar
kecilnya posisi
piston valve (gas)
pada saat engine
putaran langsam.
7. Pilot Screw
 Sekrup ini berfungsi untuk mengatur
jumlah aliran udara yang masuk ke
ruang silinder sehingga diperoleh
campuran yang tepat pada saat
putaran langsam (stasioner)
8. Pompa Akselerasi
 Pompa akselerasi
berfungsi untuk
menambah jumlah
bahan bakar saat
engine mengalami
perubahan
kecepatan putaran,
dari putaran
rendah ke putaran
tinggi.
 Penambahan bahan bakar ini
diperlukan, sebab pada saat piston
valve terangkat kevakuman akan
turun sehingga suplai bahan bakar
akan berkurang.
Cara Kerja Karburator

 a. pada putaran langsam (idle


speed)
Pengertian :
Putaran langsam (idle) adalah
putaran engine (rpm) terendah tanpa
beban sesuai dengan spesifikasi
pabrik.
 Pada kondisi ini piston
valve dalam keadaan
tertutup, saluran
utama tidak
mengeluarkan bahan
bakar. Udara mengalir
melalui saluran udara
(slow jet) menuju
saluran slow jet.
 Aliran udara ini akan membawa
bahan bakar dan saluran slow jet.
Jumlah campuran bahan bakar dan
udara yang dihasilkan umumnya
hanya cukup untuk mempertahankan
engine tetap hidup dengan vibrasi
minimum.
 Pada kondisi ini saluran-saluran
yang aktif adalah :
1. slow air bleed
2. slow jet.
Bila putaran langsam tidak sesuai
dengan ketentuan, maka koreksi
dapat dilakukan dengan memutar
sekrup katup throtle (pilot valve
screw) hingga diperoleh putaran
engine yang tepat.
b. Pada putaran Menengah
 Pengertian putaran menengah
adalah engine berputar kira-kira
setengah dari putaran maksimim
engine dan posisi pilot-valve (juga
posisi gas tangan) berada pada
setengah lintasan maksimumnya.
Pada kondisi ini venturi yang
terbentuk juga kira-kira setengah
dari venturi maksimum.
 Dalam keadaan ini, udara mengalir
melalui saluran venturi dan saluran
idle (sloe air bleed). Jarum skep
terangkat mengikuti gerakan piston
valve, maka bahan bakar akan
mengalir dari saluran utama (main
jet dan juga dari saluran idle (slow
jet).
 Jumlah bahan bakar yang keluar dari
saluran utama akan diatur oleh
jarum skep yang berbentuk tirus,
yaitu sesuai dengan celah yang ada
antara saluran utama dan jarum
skep. Oleh sebab itu penempatan
klip (pengikat) jarum skep sangat
menetukan, dalam hal ini jumlah
posisi klip umumnya berkisar antara
3-55 buah)
 Dengan demikian komponen-
komponen yang aktif dalam kondisi
engine pada putaran menengah
adalah:
1. Venturi air bleed

2. Slow jet

3. Main jet

4. Jet needle

5. Piston valve
c. Pada putaran tinggi
 Pengertian putaran tinggi adalah
engine berputar pada putaran
maksimum. Pada kondisi ini gas, gas
tangan ditarik dalam lintasan penuh.
Dengan demikian , piston valve
berada dalam kondisi terbuka penuh
dan jarum skep terangkat
seluruhnya hingga lubang saluran
utama tertutup lagi oleh jarum skep.
 Udara akan
mengalir
seluruhnya melalui
venturi yang telah
terbuka
maksimum. Udara
akan menarik
bahan bakar
sepenuhnya
melalui saluran
utama.
 Pada saat engine putaran
maksimum,terjadi hal yang sangat
spesifik. Aliran udara dan bahan
bakar (yang terdapat dalam
komposisi gas) bergerak sangat
cepat. Namun kenyataannya partikel
bahan bakar lebih cepat mencapai
ruang silinder dibandingkan udara,
sehingga sewaktu gas dikompresi,
komposisi campuran menjadi kaya.
 Campuran kaya akan menghasilkan
polusi dan pemborosan bahan bakar.
Untuk menanggulangi permasalahan
tersebut maka pada karburator
dilengkapi dengan main air bleed.
 Adapun tujuan ditambahkannya
saluran udara ini adalah untuk
menyuntikkan/menambahkan udara
ke dalam aliran pada saat putaran
tinggi, sehingga komposisi campuran
dapat dipertahankan sesuai standar
(1:15), sekaligus untuk
mengendalikan emisi gas buang dam
meningkatkan efisiensi penggunaan
bahan bakar.
 Dampak yang ditimbulkan kalau saluran
ini tersumbat adalah boros bahan bakar
pada putaran tinggi dan meningkatkan
kadar polusi gas buang.
Istilah lain untuk saluran ini adalah
saluran koreksi campuran bahan bakar
(mix correction passage), yaitu untuk
memperbaiki komposisi campuran agar
selalu tepat.
 Dari uraian di atas dapat kita
simpulkan, pada saat engine
putaran tinggi, komponen-
komponen yang aktif adalah :
1. Venturi maksimum
2. Jet needle terangkat maksimum
3. Sqaluran utama (main jet) dan
4. Main Air bleed
Troubleshooting Karburator
 Pemecahan masalah pada karburator
adalah hal yang sederhana selama
mengetahui prinsip dasar kerja
karburator. Langkah pertama adalah
menemukan bagian mesin mana
yang kerjanya berat, harus di ingat
bahwa setingan karburator
dibedakan oleh posisi bukaan gas,
bukan kecepatan mesin (RPM).
 Jika mesin mengalami masalah pada RPM
rendah (dari idle/langsam hingga ¼
bukaan gas), sepertinya masalah terletak
Sistem Pilot atau katub gasnya. Jika mesin
bermasalah diantara ¼ hingga ¾ bukaan
gas, berarti jet needle dan needle jet
(umumnya cenderung jet needle) yang
bermasalah. Namun jika mesin kurang
responsif berakselerasi pada bukaan gas
¾ hingga bukaan penuh, berarti main
jetnya yang bermasalah.
 Saat akan menyetel karburator,
letakkan selembar kertas/isolasi
kertas di rumah grip gas. Dan
letakkan selembar lagi di grip gas
nya. Dan gambar sebuah garis
(manakala posisi gas pada posisi
langsam/idle) lurus menyilang dari
kertas satu ke kertas lainnya.
 Saat 2 garis terbentuk, mesin harus dalam
keadaan idle. Sekarang buka gas penuh
dan gambar satu garis secara lurur dari
kertas tadi yg ada di rumah grip gas. Saat
itu seharusnya ada 2 garis tergambar
pada rumah grip gas, dan satunya lagi
berada pada grip gas. Sekarang cari titik
tengahnya antara kedua garis tadi (saat
dari gas idle, hingga bukaan penuh).
 Buat tanda pada kertas itu yg
menandakan separuh putaran (1/2
bukaan gas). Kemudian pecah lagi
dalam beberapa bagian mulai dari
idle, 1/4, ½, ¾, dan bukaan penuh.
Garis-garis ini akan digunakan untuk
menentukan tepatnya bukaan gas
secara cepat saat menyetel
karburator.
 Bersihkan filter udara dan panaskan
motor. Lakukan akselerasi dengan
memasukkan gigi hingga bukaan gas
penuh (tanjakan yang landai adalah
tempat yg terbaik untuk melakukan
percobaan ini). Setelah beberapa detik
motor belari dalam bukaan gas penuh,
secara tiba-tiba tarik kopling dan matikan
mesin (jangan sampai akselerasi mesin
kembali idle atau malah turun hingga
akselerasi berhenti).
 Lepaskan busi dan lihat warna pada busi.
Seharusnya warna busi menjadi hitam muda atau
keabu-abuan. Jika berwarna putih, berarti
campuran udara dan BBM terlalu miskin dan main
jet yg harus terpasang adalah yg lebih besar
ukurannya. Jika berwana hitam atau coklat tua,
berarticampuran terlalu kaya, dan penggunaan
main jet yg lebih kecil akan lebih baik. Saat
melakukan penyetelan dan pergantian main jet,
sebaiknya lakukan setahap demi setahap mulai
dari satu ukuran hingga menemukan ukuran
yang paling pas, dan jangan lupa selalu lakukan
ujicoba degan menjalankan motor dan lihat
warna busi setelah menjalankan motor.
Setelah mainjet di setel/diganti,
jalankan motor dengan setengah
bukaan gas dan cek warnabusi lagi.
Jika warnanya putih, berarti klip di
jet needle harus di pasang lebih
rendah agar campuran menjadi
kaya. Dan jika busi berwarna coklat
tua atau hitam, maka naikkan klip
keposisi lebih tinggi agar campuran
lebih miskin.
 Sementara komponen Pilot dapat di
sesuaikan saat motor berada dalam posisi
idle dan kemudian dibawa jalan. Jika
motor susah berakselerasi atau larinya
berat setelah posisi idle di tentukan, maka
skrup pilot cet dapat di putar ke dalam
atau keluar untuk mendapatkan campuran
udara/bbm yang ideal. Jika skrupnya
terletak di belakang karburator, memutar
skrup keluar akan membuat campuran
menjadi miskin dan sebaliknya jika
memutar ke dalam/masuk akan membuat
campuran menjadi kaya.
Jika menyetel skrup yang berada didepan
karburator, maka langkahnya adalah kebalikan
dari cara sebelumnya. Jika pemutaran skrup
antara 1 – 2,5 putaran tidak menghasilkan efek
apapun, maka pilot jet harus di ganti dengan
ukuran yg lebih besar atau lebih kecil. Saat
menyetel skrup pilot (udara) putar ¼ putaran
setiap sekali penyetelan kemudian lakukan uji
dengan menjalankan motor setiap untuk setiap
penyetelan. Setel komponen Pilot hingga motor
berjalan normal dan ringan saat idle tanpa mesin
menjadi berat atau terputus-putus.
Pengaruh Ketinggian, Kelembaban,
dan Temperatur Udara
Setelah penyetelan selesai dan
motor berjalan bagus, ada beberapa
faktor yang dapat merubah performa
mesin. Yaitu ketinggian, suhu udara,
dan kelembaban adalah faktor
terbesar yang bisa berakibat pada
normal tidaknya mesin berjalan.
Kepekatan udara meningkat seiring
dengan semakin dinginnya suhu
udara.
Artinya lebih banyak molekul udara
didalam satu ruangan ketika suhu dingin.
Ketika temperatur menjadi rendah, mesin
akan berat berjalan dan Ketika temperatur
menjadi rendah, mesin akan berat
berjalan dan maka perlu suply tambahan
BBM untuk mengatasinya. Ketika
temperatur udara menghangat, maka
mesin akan berjalan normal dan suply
BBM harus dikurangi.
Mesin yang disetel saat temperatur
udara berada pada 32 derajat
farenheit (0 derajat celcius) dapat
menyebabkan mesin bekerja berat
alias susah hidup hingga suhu dapat
mencapai 90 derajat farenheit (32,2
derajat calcius). Ketinggian berakibat
pada performa karburator dan mesin
selama molekul udara berkurang
Ketinggian
Ketinggian berakibat pada performa
karburator dan mesin selama
molekul udara berkurang yang mana
berarti pula ketinggian bertambah.
Sepeda motor akan berjalan bagus
pada level ketinggian 10,000 kaki
(3.048 meter) diatas permukaan laut
harus memiliki campuran yang kaya
karena sedikitnya volume udara.
Kelembaban
 Kelembaban adalah banyaknya air di
dalam udara. Semakin tinggi
kelembaban, maka setelan harus
semakin kaya campuran. Motor yang
berjalan pada pagi hari harus
memiliki campuran yang lebih kaya
dan berkurang hingga menjelang
siang, karena kelembaban udara
meningkat
Faktor koreksi kadang kadang diperlukan untuk mendapatkan setingan
karburator yang benar terhadap perubahan temperatur dan ketinggian.

tabel faktor pengoreksian


 Faktor pengoreksi juga bisa
digunakan untuk menemukan
setingan yang benar terhadap needle
jet, jet needle,dan skrup udara.
Gunakan tabel di bawah dan lihat
faktor pengoreksinya. Kemudian
tentukan apa yang harus dilakukan
terhadap needle jet, jet needle, dan
skrup udara

Anda mungkin juga menyukai