5. Karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan
udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut sesuai dengan kecepatan dan
beban mesin yang berubah-ubah.
Untuk menjaga permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung pelampung bergerak
naik turun sesuai dengan permukaan bahan bakarnya sekaligus menggerakkan jarum
pelampung.
Cara kerja dari sistem pelampung ini adalah pada saat permukaan bahan bakar didalam
ruang pelampung turun karena bahan bakar telah digunakan oleh motor, maka pelampung
akan ikut turun bersama permukaan bahan bakar tersebut. Dengan turunnya pelampung maka
katup jarum pun akan ikut bergerak kebawah sehingga lepas dari dudukannya yang berarti
membuka saluran bahan bakar dari pompa bahan bakar masuk keruang pelampung.
2. Sistem Choke
Sistem choke (cuk) digunakan untuk mensuplai campuran bahan bakar yang sangat
gemuk sehingga motor dapat hidup walaupun dalam keadaan dingin, terutama pada saat
motor distarter dalam keadaan dingin. Hal ini diperlukan karena pada saat motor distarter
putarannya rendah sehingga aliran udara melalui karburator juga lamban. Disamping itu
karena dinding manifold yang dingin, maka campuran bahan bakar dengan udara yang lewat
manifold akan mengembun sehingga campuran yang sampai kedalam silinder sangat kurus
dan motor akan sulit hidup atau bahkan tidak bisa hidup.
Prinsip kerja cuk ini adalah dengan menutup saluran udara pada karburator sehingga
udara yang masuk kedalam karburator terhambat. Dengan tertutupnya saluran udara ini maka
kevakumannya yang ditimbulkan akibat isapan dari piston akan diteruskan ke saluran udara
pada karburator yang tertutup bagian atasnya ini. Karena bagian atasnya tertutup sedang
kevakumannya cukup tinggi maka bahan bakar dari dalam ruang pelampung akan terisap
keluar baik melalui sistem idel, sistem putaran rendah, dan melalui pemancar utama sehingga
karburator menghasilkan campuran bahan-bahan bakar dengan udara yang sangat gemuk.
Karena campuran yang dihasilkan cukup gemuk. Karena campuran yang dihasilkan cukup
gemuk, maka walaupun pada saluran pemasukan cukup dingin sehingga terjadi pengembunan
dan sebagian bahan bakarnya menempel pada bagian ini, sebagian dari bahan bakarnya akan
ada yang sampai pada silinder sehingga motor dapat hidup atau bekerja. Adapun cara
penggerakan cuk ini ada beberapa macam. Ada yang digerakkan secara manual dan ada yang
digerakkan secara otomatis.
9. Sistem Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun kunci
kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara
api). Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari tumpukan
karbon (deposit) yang membara.
Adapun cara kerja anti dieseling adalah apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan
mengalir dari baterai ke solenoid sehingga selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup
tertarik sehingga saluran pada economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle
port. Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada sehingga
kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke bawah karena adanya pegas
sehingga saluran pada economiser jet tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi dieseling
karena bahan bakar tidak dapat mengalir ke idle port.
10. Hot Idel Compensator (HIC)
Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka
temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan
bakar dalam ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold.
Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkinkan
putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk
mengatasi masalah tersebut.
Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga
udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam flange
sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic
mulai membuka apabila temperatur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55˚ C dan
akan membuka penuh pada temperatur 75˚ C.
Komponen Karburator
a. Mangkok karburator (float chamber) Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu
belum digunakan.
b. Klep/Jarum Pelampung Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
karburator.
c. Pelampung (float) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya bahan bakar didalam mangkok
karburator.
d. Skep/Katup Gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam silinder.
e. Pemancar Jarum (main jet/needle jet) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor
di gas besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep.
f. Jarum Skep/Jarum Gas (jet needle) Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan bensin
dari main nozzle pada waktu motor di gas.
g. Pemancar besar /induk (main jet) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor di
gas full (tinggi).
h. Pemancar kecil/stasioner (slow jet). Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu
langsam/stationer.
i. Sekrup Gas/Baut Gas (throttle screw) Berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di
gas.
j. Skrup udara/baut udara (air Screw) Berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang
akan dicampur dengan bahan bakar.
k. Katup Cuk (choke valve) Berfungsi untuk menutup udara luar yang masuk ke karburator
sehingga gas menjadi kaya digunakan pada waktu start.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa komponen
antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin dan karburator. Pada tangki
bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi
kran bensin . Apabila keran bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju
ke karburator. Agar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu
disaring oleh saringan bensin.
B. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem Bahan
Bakar karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah memahami tentang
Sistem Bahn Bakar.
Daftar Pustaka
http://blkimojokerto.wordpress.com/2009/07/01/sistem-bahan-bakar-konvensional/
http://id.scribd.com/doc/93625993/Sistem-Bahan-Bakar-Konvensional
Daryanto (2010). Teknik Servis Mobil. Rineka Cipta: Jakarta
http://aannurafifi.blogdetik.com/2012/12/12/cara-perawatan-karburator/
Sumber : lativvital.blogspot.com
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/komponen-komponen-dari-karburator-dan.html
http://otomotif-jogjaevol.blogspot.com/p/karburator-karburation.html