Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN

NAMA : FATULLOH DAI BAHTIAR


KELAS : XI TKRO 2
MAPEL : PMKR
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah


Secara umum sistem bahan bakar pada sepeda motor berfungsi untuk menyediakan
bahan bakar, melakukan proses pencampuran bahan bakar dan udara dengan perbandingan
yang tepat, kemudian menyalurkan campuran tersebut ke dalam silinder dalam jumlah
volume yang tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. Cara untuk melakukan penyaluran bahan
bakarnya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem penyaluran bahan bakar dengan
sendirinya (karena berat gravitasi) dan sistem penyaluran bahan bakar dengan tekanan.
Bahan bakar mempunyai peran penting dalam kendaraan, tanpa adanya bahan bakar
kendaran tidak mampu berjalan dengan sendirinya. Kompnen bahan bakar serta sistemlah
yang dapat membantu proses bahan bakar ke ruang bakar.
Kali ini saya membahas system bahan bakar konvensional karena bagi kami banyak
sekali atau umum digunakan dikalangan masyarakat

B.       Rumusan Masalah


1.       Apakah kendaraan ampu berjalan dengan sendirinya tanpa bahan bakar?
2.       Apa saja komponen system bahan bakar besrta fungsi dan cara kerjanya?
3.       Apa saja penyebab, kerusakan, dan perbaikannya
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Komponen-komponen System Bahan Bakar Konvensional


1.    Tangki Bahan Bakar

Berfungsi untuk menampung bensin dalam kendaraan.  Tangki merupakan tempat


persediaan bahan bakar. Pada sepeda mesin yang mesinnya di bawah maka tangki bahan
bakar ditempatkan di belakang, sedangkan mobil yang mesinnya di belakang biasanya tangki
bahan bakar ditempatkan di bagian depan. Kapasitas tangki dibuat bermacam-macam
tergantung dari besar kecilnya mesin. Bahan tangki umumnya dibuat dari plat baja dengan
dilapisi pada bagian dalam dengan logam yang tidak mudah berkarat. Namun demikian
terdapat juga tangki bensin yang terbuat dari aluminium. Tangki bahan bakar dilengkapi
dengan pelampung dan sebuah tahanan geser untuk keperluan alat pengukur jumlah minyak
yang ada di dalam tangki. Berikut adalah bagian-bagian dari Tangki Bahan Bakar :
a.      Tank cap (penutup tangki)
berfungsi sebagai lubang masuknya bensin, pelindung debu dan air, lubang pernafasan udara,
dan mejaga agar bensin tidak tumpah jika sepeda mesin terbalik.
b.      Filler tube
berfungsi menjaga melimpahnya bensin pada saat ada goncangan (jika kondisi panas, bensin
akan memuai).
c.       Fuel cock (kran besin)
 berfungsi untuk membuka dan menutup aliran bensin dari tangki dan sebagai penyaring
kotoran/partikel debu.

2.    Selang bahan bakar


Berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan bensin dari tangki ke karburator.
Selain itu terdapat pula saluran balik (fuel return line) yang mengalirkan sisa bensin dari
karburator ke tangki bensin.
3.    Saringan Bensin (Fuel filter)
Fungsi dari saringan bensin adalah untuk menahan kotoran yang dikandung oleh bensin
sebelum masuk ke pompa, jadi tempat saringan ini di antara baha bakar dan pompa bensin.

4. Pompa Bensin  (Fuel Pump)

Pompa bensin mempunyai tugas memindahkan bahanbakar bensin dari tangki ke


karburator dengan caramengisap bahan bakar bensin dari tangki dan mendesak keluar masuk
ke karburator

5. Karburator
Karburator memproses bahan bakar cair menjadi partikel kecil dan dicampur dengan
udara sehingga memudahkan penguapan. Prosesnya serupa dengan penyemburan ( spray).
Fungsi dari karburator adalah:
a. Mengatur perbandingan campuran antara udara dan bahan bakar.
b. Mengubah campuran tersebut menjadi kabut.
c. Menambah atau mengurangi jumlah campuran tersebut sesuai dengan     kecepatan dan
beban mesin yang berubah-ubah.

   Syarat Pembakaran Yang Sempurna:


1. Tekanan Kompresi yang cukup
2. Percikan bunga api yang kuat
3. Campuran udara dan bahan bakar yang tepat

   Teori Perbandingan Udara dan bahan bakar


Untuk dapat menghasilkan pembakaran yang sempurna, perbandingan bensin dan udara yang
ideal adalah 1:14,7 yaitu satu bagian bensin dicampur 14,7 bagian udara.
Namun, karena mesin bekerja dalam kondisi yang berbeda, maka diperlukan campuran yang
berbeda pula pada setiap kondisi.

    Sistem-Sistem yang ada di Karburator:


1.  Sistem Pelampung
Sistem pelampung digunakan untuk menjaga agar permukaan bahan bakar didalam
karburator (ruang pelampung) selalu konstan, tidak terlalu rendah maupun tidak terlalu
tinggi. Sistem pelampung ini akan menjaga agar pompa bahan bakar tidak memompakan
bahan bakar terlalu banyak kedalam karburator, sehingga sistem karburator dapat bekerja
dengan baik dan menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara yang sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh motor.

Untuk menjaga permukaan bahan bakar didalam ruang pelampung pelampung bergerak
naik turun sesuai dengan permukaan bahan bakarnya sekaligus menggerakkan jarum
pelampung.
Cara kerja dari sistem pelampung ini adalah pada saat permukaan bahan bakar didalam
ruang pelampung turun karena bahan bakar telah digunakan oleh motor, maka pelampung
akan ikut turun bersama permukaan bahan bakar tersebut. Dengan turunnya pelampung maka
katup jarum pun akan ikut bergerak kebawah sehingga lepas dari dudukannya yang berarti
membuka saluran bahan bakar dari pompa bahan bakar masuk keruang pelampung.

2.  Sistem Choke
Sistem choke (cuk) digunakan untuk mensuplai campuran bahan bakar yang sangat
gemuk sehingga motor dapat hidup walaupun dalam keadaan dingin, terutama pada saat
motor distarter dalam keadaan dingin. Hal ini diperlukan karena pada saat motor distarter
putarannya rendah sehingga aliran udara melalui karburator juga lamban. Disamping itu
karena dinding manifold yang dingin, maka campuran bahan bakar dengan udara yang lewat
manifold akan mengembun sehingga campuran yang sampai kedalam silinder sangat kurus
dan motor akan sulit hidup atau bahkan tidak bisa hidup.
Prinsip kerja cuk ini adalah dengan menutup saluran udara pada karburator sehingga
udara yang masuk kedalam karburator terhambat. Dengan tertutupnya saluran udara ini maka
kevakumannya yang ditimbulkan akibat isapan dari piston akan diteruskan ke saluran udara
pada karburator yang tertutup bagian atasnya ini. Karena bagian atasnya tertutup sedang
kevakumannya cukup tinggi maka bahan bakar dari dalam ruang pelampung akan terisap
keluar baik melalui sistem idel, sistem putaran rendah, dan melalui pemancar utama sehingga
karburator menghasilkan campuran bahan-bahan bakar dengan udara yang sangat gemuk.
Karena campuran yang dihasilkan cukup gemuk. Karena campuran yang dihasilkan cukup
gemuk, maka walaupun pada saluran pemasukan cukup dingin sehingga terjadi pengembunan
dan sebagian bahan bakarnya menempel pada bagian ini, sebagian dari bahan bakarnya akan
ada yang sampai pada silinder sehingga motor dapat hidup atau bekerja. Adapun cara
penggerakan cuk ini ada beberapa macam. Ada yang digerakkan secara manual dan ada yang
digerakkan secara otomatis.

3.  Sistem Idle Fast (Fast Idel Mechanism)


Sistem idle fast adalah sistem yang bekerja pada karburator pada saat mesin dihidupkan
untuk warming up. Untuk mendapatlan putaran idle yang ideal pada temperature rendah
maka putaran idle perlu dinaikan. Hal ini berbeda pada saat menghidupkan mesin pada saat
temperature rendah yaitu membutuhkan campuran yang kaya. Sistem ini ditambahkan pada
karburator dengan tujuan untuk membantu membuka throttle valve agar putaran mesin
bertambah.
Cara kerjanya ketika karburator di choke maka fast idle cam follower yang dipasangkan
pada sliding rod berhubungan dengan batang throttle yang berlawanan dengan fast idle cam
sehingga throttle membuka sedikit. Dengan demikian putaran idle akan bertambah tinggi
sesuai dengan membukanya katup choke. Sesudah mesin panas, cuk membuka penuh dan fast
idle masih tetap berjalan.

4.   Sistim Idel (Idle)


Sistem idel sering juga disebut dengan sistem putaran langsam. Yang dimaksud dengan
sistem putaran langsam adalah sistem pada karburator yang dapat mensuplai bahan bakar
kepada motor agar motor tetap berputar pada saat tidak ada beban.
Pada saat motor berputar tanpa beban atau idel katup gas dalam posisi hampir tertutup,
sehingga aliran udara yang melalui venture tidak mampu menghasilkan kevakuman pada
venture yang akan mengakibatkan tidak adanya bahan bakar yang dapat terserap melalui
pemancar utama. Akan tetapi dibawah katup gas kevakumannya cukup tinggi sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menyerap bahan bakar melalui sistem putaran langsam
Adapun cara kerja dari sistem idel ini adalah sebagai berikut. Pada saat motor berputar
sedang posisi katup gas sedang dalam keadaan menutup, maka kevakuman dibawah katup
gas cukup tinggi. Kevakuman ini akan diteruskan keruang pelampung melalui lubang idel,
saluran idel, ekonomiser, spruyer putaran lambat, baru sampai ke ruang pelampung dimana
bahan bakar berada. Karena kevakuman ini maka bensin akan mengalir dari ruang pelampung
ke manifold, hal ini karena tekanan pada permukaan bahan bakar tetap sama dengan tekanan
udara luar sedang didalam manifold terjadi kevakuman sehingga karena perbedaan tekanan
ini maka akan memungkinkan terjadinya aliran. Jumlah bahan bakar yang mengalir dari
ruang pelampung ini jumlahnya ditentukan oleh besarnya spruyer putaran lambat (disamping
kevakuman yang timbul besar atau kecil). Atau dengan kata lain spruyer putaran lambat,
membatasi jumlah maksimum bahan bakar yang mengalir, sehingga dapat mencegah
kemungkinan terjadinya penyaluran bahan bakar yang berlebihan dari ruang pelampung.
Melalui saluran baipas (by pass) udara dari luar terhisap masuk dan bercampur dengan bahan
bakar didalam saluran idel ini, sehingga terbentuk apa yang disebut apa yang disebut butiran-
butiran bahan bakar dan udara yang bercampur tetapi butiran tersebut masih cukup kasar.
5.  Sistem Putaran Lambat
Sistem putaran lambar sering disebut juga degan istilah “off-idle system” yang fungsinya
untuk menambahkan produksi campuran bahan bakar dengan udara kedalam silinder pada
saat katup gas dibuka lebih lebar lagi, tetapi pemancar utama belum mampu mengeluarkan
bahan bakar. Jadi sistem putaran lambat ini merupakan jembatan perpindahan dari putaran
idel keputaran yang lebih tinggi. Hal ini ditambahkan karena pada saat itu sistem idel tidak
mampu menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara sesuai dengan kebutuhan motor.
Apabila karburator tidak dilengkapi dengan sistem putaran lambat maka perpindahan dari
idel  keputaran yang lebih tinggi akan terasa ada getaran yang timbul dan motor seakan-akan
mau macet. Hal ini terjadi karena kebutuhan campuran bahan bakar dengan udara tidak
terpenuhi sesuai dengan kebutuhan. Gambar 2. Menunjukkan kerja dari sistem kecepatan
rendah.
Sistem putaran lambat mulai bekerja pada saat katup gas dibuka semakin lebar. Karena
katup gas dibuka semakin lebar maka lubang kecepatan rendah akan berhubungan dengan
vakum dari silinder melalui manifold. Kevakuman ini akan menarik bahan bakar dari ruang
pelampung melalui lubang dan saluran seperti pada idel hanya ditambahi dengan melalui
lubang kecepatan rendah sehingga campuran yang dihasilkan oleh karburator dapat
memenuhi kebutuhan motor. Apabila katup gas dibuka semkain lebar maka akan membuka
lubang putaran rendah dan berikutnya sehingga akan terjadi penambahan campuran bahan
bakar dengan udara sesuai dengan kebutuhan motor.
Apabila katup gas dibuka menjadi semakin lebar maka baik sistem putaran lambat
(rendah) maupun sistem idel sudah tidak mampu memnuhi kebutuhan campuran bahan bakar
dengan udara sehingga yang bekerja adalah sistem yang lain lagi yaitu sistem putaran tinggi.

6.  Sistem Putaran Tinggi


Pada saat sistem idel dibantu dengan sistem putaran rendah bekerja dan katup gas dibuka
semakin lebar maka sistem putaran tinggi secara perlahan-lahan mulai bekerja. Dengan
bekerjanya sistem putaran tinggi ini maka tugas sistem idel dan putaran rendah sudah
berakhir, karena kevakuman pada lubang idel dan lubang putaran rendah sudah tidak mampu
lagi menarik atau menghisap bahan bakar dari ruang pelampung maka kedua sistem tersebut
akan berhenti dengan sendirinya.
7.  Sistem Penambahan Tenaga
Sistem penambahan tenaga ini akan membantu untuk menambahkan bahan bakar yang
mengalir melalui pemancar utama dengan jalan membuka saluran baru atau memperlebar
saluran spuyer utama. Sistem ini dpat dilihat pada gambar 4. Pada gambar tersebut
ditunjukkan sistem penambah tenaga dengan menggunakan sistem kevakuman yang
dihasilkan oleh motor itu sendiri, yang biasanya dihubungkan dengan mekanisme penambah
tenaga ini dengan saluran kevakuman di dalam karburator.

8.  Sistem Percepatan


Apabila katup gas dibuka dengan tiba-tiba dari posisi tertutup atau hamper tertutup, maka
yang lebih cepat masuk kedalam silinder adalah udara sehingga motor bisa tersendat-sendat
atau bahkan bisa macet atau mati. Hal ini terjadi karena berat jenis udara lebih kecil
dibandingkan dengan berat jenis bahan bakar. Untuk mengatasi kesulitan ini maka didalam
karburator dilengkapi dengan sistem pecepatan yang fungsi utamanya adalah menambahkan
bahan bakar pada saat pedal gas atau katup gas dibuka dengan tiba-tiba. Pompa yang
digunakan pada sistem ini adalah model plunyer atau model membrane yang dipasang pada
ruangan tersendiri didalam karburator. Pompa ini digerakkan dengan hubungan dengan
pembuka pedal gas atau katup gas.

9.  Sistem Dieseling
Dieseling adalah berputarnya mesin setelah kunci kontak dimatikan. Meskipun kunci
kontak telah dimatikan, mesin masih bisa hidup karena pada ruang bakar ada panas (bara
api). Terjadinya proses pembakaran bukan karena nyala api dari busi, tetapi dari tumpukan
karbon (deposit) yang membara.
Adapun cara kerja anti dieseling adalah apabila kunci kontak di ON kan, maka arus akan
mengalir dari baterai ke solenoid sehingga selonoid akan menjadi magnit. Akibatnya katup
tertarik sehingga saluran pada economiser jet terbuka dan bahan bakar dapat mengalir ke idle
port. Setelah kunci kontak dimatikan, arus yang ke solenoid tidak ada sehingga
kemagnitannya hilang. Akibatnya katup solenoid turun ke bawah karena adanya pegas
sehingga saluran pada economiser jet tertutup. Dengan demikian tidak akan terjadi dieseling
karena bahan bakar tidak dapat mengalir ke idle port.
10.  Hot Idel Compensator (HIC)
Apabila kendaraan berjalan lambat dan temperatur di sekelilingnya tinggi, maka
temperatur di dalam komponen mesin akan naik. Hal tersebut akan menyebabkan bahan
bakar dalam ruang pelampung banyak yang menguap dan masuk ke intake manifold.
Akibatnya campuran udara dan bahan bakar menjadi gemuk sehingga memungkinkan
putaran idel kasar. Oleh karena itu pada karburator perlu dilengkapi dengan HIC untuk
mengatasi masalah tersebut.
Pada saat temperatur mesin naik, maka bimetal membuka thermostatic valve, sehingga
udara dari air horn mengalir ke dalam intake manifold melalui saluran udara dalam flange
sehingga campuran udara dan bahan bakar menjadi normal kembali. Katup thermostatic
mulai membuka apabila temperatur di sekeliling elemen bimetal telah mencapai 55˚ C dan
akan membuka penuh pada temperatur 75˚ C.

11.  Sistem Deceleration Fuel Cut-Off


Pada saat deselerasi, throttle valve akan menutup rapat sementara putaran mesin masih
tinggi. Hal tersebut mengakibatkan bahan bakar yang masuk ke ruang bakar lebih banyak
sehingga campuran menjadi gemuk. Untuk itu pada karburator perlu dilengkapi dengan
“Deceleration Fuel Cut-Off System“ yang berfungsi menutup aliran bahan bakar dari slow
port sehingga konsentrasi CO dan HC dapat diturunkan.
Selama pengendaraan normal dengan putaran mesin di bawah 2000 rpm, solenoid valve
pada posisi ON. Pada saat ini saluran bahan bakar pada slow port terbuka karena solenoid
mendapat masa dari Emission Control Computer.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm atau lebih,  Emission Control Computer akan
menghubungkan arus solenoid ke masa melalui vacuum switch. Pada saat ini vacuum switch
pada posisi ON karena vacuum pada TP port lebih kecil dari 400 mmHg.
Apabila pada putaran mesin di atas 2000 rpm, kemudian pedal gas tiba-tiba dilepas
(deselerasi) maka vacuum pada TP port akan lebih besar dari 400 mmHg, vacuum switch
akan OFF dan solenoid valve tidak mendapat masa sehingga solenoid valve menutup saluran
bahan bakar yang ke slow port.
Apabila putaran mesin mencapai 2000 rpm , maka solenoid valve akan mendapat masa
dari emission control computer kembali sehingga saluran bahan bakar yang ke slow port dan
idle port terbuka dan bahan bakar akan mengalir kembali. Hal tersebut untuk mencegah
mesin mati dan mempertahankan agar mesin dapat hidup pada putaran idle.
12.  Dashpot
Apabila mesin sedang berputar pada putaran tinggi, kemudian tiba-tiba kunci kontak
dimatikan, maka pada ruang bakar akan terjadi kelebihan bahan bakar. Bahan bakar masuk ke
ruang bakar dalam jumlah  banyak karena kevakuman yang terjadi di bawah katup throttle
cukup tinggi. Hal tersebut dapat terjadi karena katup throttle pada posisi menutup, sementara
putaran mesin masih tinggi.
Fungsi dashpot adalah untuk memperlambat penutupan katup throttle dari putaran tinggi,
sehingga tidak akan menambah emisi gas buang. Adapun cara kerjnya adalah sebagai
berikut :
  Selama pengendaraan berjalan normal, tidak ada vakum pada TP port, sehingga pegas
dalam TP port menekan diafragma ke kiri menggerakkan TP adjusting screw ke kiri.
  Selama perlambatan, tuas pengait pada katup throttle menyentuh adjusting screw,
mencegah katup throttle menutup penuh. Kemudian vakum dari TP port bekerja pada
diafragma melalui jet memungkinkan katup throttle berangsur-angsur menutup.

13.  Unloader mechanism


System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke otomatis. System ini
berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak terlampau kaya saat mesin dalam kondisi
dingin, keadaan katup chuk tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan (bila katup
choke tertutup saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba- tiba ).

14.  Auxiliary acceleration pump


System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasi
utama pada saat mesin dingin.

15.  Throttle positioner sistem


Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan cepat akan berada
pada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan campuran udara dan bensin menjadi tidak
normal (bila campuran tidak normal pada pembakaran akan banyak terdapat HC
(hydrocarbon ) dan CO (carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve
setelah pedal gas dilepaskan

16.  Positive crankcase ventilation sistem


PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran udara dan
bensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut dilakukan dengan jalan mengalirkan
kembali blow by gas ke intake manifold yang seterusnya dibakar kembali keruang bakar.

   Komponen  Karburator
a.   Mangkok karburator (float chamber) Berfungsi untuk menyimpan bensin pada waktu
belum digunakan. 
b.   Klep/Jarum Pelampung Berfungsi untuk mengatur masuknya bensin kedalam mangkok
karburator. 
c.   Pelampung (float) Berfungsi untuk mengatur agar tetapnya bahan bakar didalam mangkok
karburator.
d.   Skep/Katup Gas Berfungsi untuk mengatur banyaknya gas yang masuk kedalam silinder.
e.    Pemancar Jarum (main jet/needle jet) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor
di gas besarnya diatur oleh terangkatnya jarum skep. 
f.    Jarum Skep/Jarum Gas (jet needle) Berfungsi untuk mengatur besarnya semprotan bensin
dari main nozzle pada waktu motor di gas. 
g.   Pemancar besar /induk (main jet) Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu motor di
gas full (tinggi). 
h.   Pemancar kecil/stasioner (slow jet). Berfungsi untuk memancarkan bensin waktu
langsam/stationer.
i.     Sekrup Gas/Baut Gas (throttle screw) Berfungsi untuk setelan posisi skep sebelum di
gas. 
j.     Skrup udara/baut udara (air Screw) Berfungsi untuk mengatur banyaknya udara yang
akan dicampur dengan bahan bakar. 
k.    Katup Cuk (choke valve) Berfungsi untuk menutup udara luar yang masuk ke karburator
sehingga gas menjadi kaya digunakan pada waktu start.
BAB III
PENUTUP

A.          Kesimpulan
Sistem bahan bakar sepeda motor pada umumnya terdiri dari beberapa komponen
antara lain yaitu : Tangki bensin , Saringan bensin, selang bensin dan karburator. Pada tangki
bensin dilengkapi dengan pengukur tinggi bensin, untuk tipe ini pada karburator dilengkapi
kran bensin . Apabila keran bensin dibuka maka secara alamiah bensin akan mengalir menuju
ke karburator. Agar bensin yang masuk ke karburator bersih dari kotoran terlebih dahulu
disaring oleh saringan bensin.

B.       Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem Bahan
Bakar karena dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah memahami tentang
Sistem Bahn Bakar.
Daftar Pustaka

 http://blkimojokerto.wordpress.com/2009/07/01/sistem-bahan-bakar-konvensional/
 http://id.scribd.com/doc/93625993/Sistem-Bahan-Bakar-Konvensional
Daryanto (2010). Teknik Servis Mobil. Rineka Cipta: Jakarta
http://aannurafifi.blogdetik.com/2012/12/12/cara-perawatan-karburator/
Sumber : lativvital.blogspot.com
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/07/komponen-komponen-dari-karburator-dan.html
http://otomotif-jogjaevol.blogspot.com/p/karburator-karburation.html

Anda mungkin juga menyukai