PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Pemeliharaan/Servis Sistem Bahan Bakar Bensin ini membahas tentang
beberapa hal penting yang perlu diketahui agar dapat memeriksa dan memelihara
system bahan bakar bensin dengan prosedur yang benar.
Judul modul ini adalah sistem bahan bakar bensin sepeda motor, di dalamnya
akan dibahas mengenai komponen, fungsi dan cara kerja sistem bahan bakar
konvensional sepeda motor, dan melakukan perbaikan sistem bahan bakar
konvensional sepeda motor.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
a.
b.
c.
d.
1. Bacalah dan pahami dengan seksama uraian materi yang disajikan dalam modul
ini, kemudian pahami pula penerapan materi tersebut dalam contoh-contoh soal
beserta cara penyelesaiannya. Bila terpaksa masih ada materi yang kurang jelas
dan belum bisa dipahami dapat ditanyakan kepada guru mata pelajaran tersebut.
2. Coba kerjakan setiap soal latihan secara mandiri, hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui sebarapa besar pemahaman yang telah dimiliki setiap siswa
terhadap materi-materi yang telah dibahas.
3. Apabila dalam kenyataannya dalam belajar siswa belum menguasai materi pada
level yang diharapkan, coba ulangi membaca dan mengrjakan lagi latihanlatihan dan jika bertanya kepada guru yang mata pelajaran tersebut.
D. Peralatan Dalam Penggunaan Modul
Peralatan yang digunakan dalam penyampaian materi pada mudul ini dapat
berupa : alat tulis, papan tulis, dan spidol warna.
BAB II
SISTEM BAHAN BAKAR BENSIN
aaaaaaaSistem bahan bakar berfungsi untuk mencampur udara dan bahan bakar dan
mengirim campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ruang bakar. Dilihat dari cara
pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut ada dua macam. Cara pertama,
masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara dihisap, sedangkan cara
kedua masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara diinjeksikan. Cara
pertama biasa disebut sistem bahan bakar konvensional (karburator), sedang cara
kedua disebut sistem injeksi bahan bakar.
Pada sebuah sepeda motor maupun mobil system bahan bakar mutlak
diperlukan, karena system bahan bakar memiliki beberapa fungsi, diantarannya :
1.
2.
3.
4.
Sistem injeksi bahan bakar dapat dibagi menjadi sistem bahan bakar mekanik
dan sistem injeksi bahan bakar secara elektronik dan biasa disebut EFI (Electronic
Fuel Injection). Pada sistem konvensional (karburator), ada 3 tipe karburator, yaitu :
(1) karburator dengan ventury tetap, (2) karburator dengan ventury berubah-ubah, (3)
karburator dengan kecepatan konstan.
aaaaaaaPada umumnya tangki bahan bakar terbuat dari lembaran baja yang tipis.
Penempatan tangki bahan bakar sepeda motor biasanya diletakkan dibawah tadel
atau tempat duduk kemudi kendaraan/motor. Ini membantu agar bahan bakar bisa
langsung mengalir ke karburator tanpa menggunakan pompa bahan bakar. Bagian
dalam tangki dilapisi bahan pencegah karat. Disamping itu tangki juga dilengkapi
dengan penyekat (separator) untuk mencegah perubahan permukaan bahan bakar
pada saat kendaraan melaju di jalan yang tidak rata. Lubang saluran masuk bahan
bakar ke saluran utama terletak 2-3 cm dari dasar tangki untuk mencegah endapan
dan air dalam bensin ikut terhisap ke dalam saluran.
kali pembersihan)
2. Karburator
Karburator berfungsi untuk merubah bahan bakar cair menjadi gas / kabut,
karburator juga harus dapat menyediakan campuran udara dan bahan bakar yang
tepat pada segala kondisi kerja mesin.
a. Prinsip kerja karburator
Untuk dapat memahami prinsip kerja dari karburator ada 3 hal yang harus
dipahami terlebih dahulu, antara lain :
1. tekanan atmosfir
2. kevakuman
3. prinsip kerja venturi
Tekanan atmosfir
gerakan
piston
saat
menuju
ke
TMB,
langkah hisap
Venturi
Venturi
sehingga
adalah
tekanan
kecepatannya naik.
penyempitan
udara
suatu
menurun,
ruangan
sebaliknya
Tekanan yang rendah pada venturi membuat bahan bakar terhisap dan
keluar
dari
ruang
arah
aliran
bahan
bakarnya
diatur
oleh
float
choke
memperkaya camuran
bahan
bakar
pada
adalah
udara
untuk
dan
saluran
udara, melainkan
Piston Valve
yang
berfungsi mengatur
lebarnya
lubang
needle
jet,
sehingga
mempengaruhi jumlah bahan bakar yang ke ruang bakar. Klip pada needle jet, j
ika dipasang semakin ke atas, berarti bahan bakar akan semakin boros, da
sebaliknya,jika dipasang semakin ke bawah bahan bakar semakin sedikit.
Main Jet
Berfungsi untuk menyuplai bahan bakar yang sesuai pada semua tingkat
kecepatan
Slow Jet
Menyuplay bahan bakar pada saat putaran langsam.
Piston Valve screw
Mengatur tinggi pembukaan piston valve pada saat putaran langsam
mencegah
ledakan
melakukan deselerasi.
Komponen
komponan
ACV
antara lain :
1. membran, berfungsi membuka dan menutup saluran udara yang menuju slow jet
2. saluran udara untuk vacuum, berfungsi mengalirkan kevakuman menuju
membran saluran udara ke slo jet, menambah udara ke slow jet
Udara mengalir melalui saluran udara (slow air bleeded) menuju slow jet. Jumlah
bahan bakar dan udara yang diberikan hanya cukup untuk mempertahankan mesin
tetap hidup pada putaran idle. Jadi pada kondisi seperti ini yang aktif adalah slow air
bleede dan slow jet. Jika putaran idle speed tidak sesuai dengan ketentuan maka kita
dapat melakukan penyetelan dengan memutar sekrup katup skep (pilot valve screw).
3) Sistem kecepatan menengah
Pengertian putaran menengah adalah engine berputar kira-kira setengah dari
putaran maksimum, yaitu katup skep ( throttle valve ) berada pertengahan membuka
saluran udara utama ( air flow ), begitu juga dengan posisi gas tangan berada
setengah lintasan maksimum. Udara mengalir melalui saluran venturi dan slow air
bleeded. Jarum skep ( jet needle ) yang berhubungan dengan katup skep ( throttle
valve ) akan terangkat ketika handle gas kita putar sehingga bahan bakar akan keluar
melalui main jet dan slow jet. Jumlah bahan bakar yang keluar melalui main jet akan
diatur oleh jet needle ( jarum yang berbentuk tirus ).
4) Sistem Kecepatan Maximum
Putaran maksimum engine akan berputar pada putaran yang tinggi, saat ini gas
ditarik sampai lintasan penuh. kondisi seperti ini katup skep ( throttle valve)
membuka penuh sehingga udara akan mengalir seluruhnya melalui venturi. jet
needle juga akan terangkat seluruhnnya akibatnya bahan bakar akan keluar
seluruhnya melalui main jet. Hal spesifik yang terjadi pada putaran maksimun ini
adalah bahan bakar lebih cepat menuju slinder sehingga saat dikompersikan
kompoisi percampuran antara bahan bakar dan udara tidak sebanding, dimana bahan
bakar lebih banyak dari pada udara akibatnya terjadi campuran kaya. Ini akan
mengakibatkan polusi dan pemborosan bahan bakar. Untuk itu pada karburator
dilengkapi dengan main air bleeded yang bertujuan menambah udara kedalam aliran
saat putaran tinggi.
5) Sistem Cuk
Pada saat mesin dingin, bahan bakar tidak akan menguap dengan baik dan
sebagian campuran udara dan bahan bakar yang mengalir akan mengembun pada
dinding intake manifold karena intake manifold dalam keadaan dingin. Keadaan
tersebut akan mengakibatkan campuran udara dan bahan bakar menjadi kurus
sehingga mesin sukar hidup. Sistem cuk membuat campuran udara dan bahan bakar
menjadi kaya (1:1) yang disalurkan ke dalam silinder apabila mesin masih dingin.
Oleh sebab itu ditambah dengan sistem cuk/choke. Sistem choke berfungsi untuk
membuka dan menutup katup cuk. Dalam sistem ini digunakan lingkage untuk
dihubungkan ke stang kemudi. Apabila pengemudi akan membuka atau menutup
katup cuk cukup menarik tuas cuk yang ada pada samping bawah stang kemudi
bagian kiri. Pada tipe lain terdapat sistem cuk yang dihubungkan langsung dengan
bodi karburator.
Latihan
1. Jelaskan fungsi dari karburator?
2. Jelaskan setiap sistem yang terdapat pada karburator dengan singkat dan jelas?
Saluran
(slang)
bahan
(bensin)
tahun
Periksa dan bersihkan saringan bahan bakar
setelah menempuh jarak 500 km, 2.000 km,
4.000 km dan seterusnya bersihkan setiap
Karburator
4.000 km
Periksa,
bersihkan,
setel
putaran
setiap 2.000 km
Periksa dan setel (bila perlu) gas tangan
Kabel gas
2.000 km
Beri oli pelumas setiap 6.000 km
Handel gas
Saringan udara
Tabel
Sumber-sumber
kerusakan
sistem
bahan
bakar
konvensional
(karburator)
Permasalahan
Masalah pada kecepatan
rendan
(langsam)
dan
Kemungkinan Penyebab
Solusi (Jalan
stasioner lepas
bersihkan
Keluar)
Periksa dan
Piston
choke
sepenuhnya tertutup
4. Kerusakan pada
1. Periksa dan
bersihkan
2. Periksa dan
bersihkan
3. Periksa dan
setel
4. Udara masuk dari saluran 4. Periksa dan
karburator
atau
pipa
vakum setel
tersumbat
5. Penyumbatan pada joint antara 5. Periksa dan
sarter body dan karburator
Kelebihan bahan bakar
kencangkan
karburator
1. Needle valve pada sistem 1. Ganti
pelampung rusak atau aus
2. Pegas (spring) pada needle 2. Ganti
valve patah
3. Permukaan
bahan
bakar 3.
Setel
ketinggian
pelampung
4. Terdapat benda atau kotoran di 4. Periksa dan
needle valve
5. Pelampung
Permasalahan
tidak
bersihkan
bekerja 5. Periksa dan
dengan semestinya
Kemungkinan Penyebab
setel
Solusi
Masalah pada kecepatan rendah 1. Main jet atau main air jet 1. Periksa dan
dan kecepatan tinggi
tersumbat
2. Needle jet tersumbat
bersihkan
2. Periksa dan
bersihkan
3. Throttle piston (skep) tidak 3.
Periksa
berfungsi dengan baik
throttle piston
saat jalan
4. Saringan bahan bakar (fuel 4. Periksa dan
filter) tersumbat
bersihkan
bersihkan
d. Putar sekrup udara masuk atau keluar secara perlahan sampai diperoleh
kecepatan mesin tertinggi.
e. Ulangi langkah c dan d
f. Setel kembali putaran stasioner mesin dengan memutar sekrup penahan skep.
g. Putar gas tangan perlahan-lahan dan periksa apakah kecepatan putaran mesin
naik secara halus: Jika tidak, ulangi langkah di atas.
Catatan:
1) Sekrup udara telah disetel menurut ketentuan pabrik. Penyetelan tidak
diperlukan kecuali jika karburator dibongkar atau pada saat mengganti sekrup
udara dengan yang baru.
2) Mesin harus dalam keadaan hangat untuk mendapatkan ketepatan penyetelan,
sekitar 10 menit dihidupkan sudah cukup untuk menghangatkan mesin dalam
mencapai suhu kerjanya.
3) Gunakan tachometer dengan ukuran kenaikan tiap 50 rpm atau lebih kecil.
keadaan
temperatur
mesin
yang
dingin
agar
ECM
kinerja motor.
Sensitif pada kelistrikan.
Karena semua kondisi motor dilaporkan oleh sensor dan sensor di hubungkan
oleh kabel berkonektor. Nah konektor inilah yang sering menjadi biang keladi
pelaporan sensor ke ECM menjadi kacau. Karena pengiriman laporan sensor
ke ECM memakai sistem resistance atau hambatan. Apabila konektor kabel
korosi akan meningkatkan resistance dan laporan dari sensor akan kacau/tidak
tepat.