Anda di halaman 1dari 20

Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional - Cara Kerja

dan Komponen
Sistem Bahan Bakar Bensin - Pada awal 1980-an, teknologi mesin dengan sistem
karburator sudah sangat maju. Hingga sekarang, nyatanya sistem bahan bakar
komvensional menggunakan karburator tetap diaplikasikan baik pada mobil ataupun
motor.

Tak bisa dipungkiri, saat ini sistem EFI dengan cepat akan menggantikan keberadaan
karburator atau sistem bahan bakar mekanis pada mesin. Hal itu didasari dari berbagai
alasan, alasan utamanya yakni tingkat efisiensi serta emisi yang dihasilkan.

Sistem bahan bakar elektronik atau EFi terbukti dapat meningkatkan efisiensi mesin
dengan produksi emisi yang rendah. Hanya saja, sistem bahan bakar elektronik ini juga
didasari dari sistem konvensional seperti pada karburator. Untuk itu, jika anda belum
memahami prinsip kerja sistem bahan bakar ini, maka akan kesulitan untuk mempelajari
EFI

Dan sistem bahan bakar karburator ini, juga masih digunakan pada motor yang
diproduksi dibawah tahun 2012. Dengan mempelajari skema fuel system pada mesin
setidaknya anda bisa mengambil keputusan dikala ada masalah terkait karburator pada
motor anda.
Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional
Sebelum melangkah ke sistem kerja, kita bahas dulu komponen penting yang harus ada
dalam satu sistem bahan bakar bensin. Antara lain ;

 Tanki bensin, fungsinya untuk menampung bahan bakar berupa bensin.


 Filter bensin, fungsinya untuk menyaring air dan kotoran dari aliran bensin.
 Pompa bensin, fungsinya untuk menyalurkan bensin dari tanki ke karburator
 Karburator, fungsinya untuk mencampur sejumlah bensin kedalam udara saat
proses intake
 Selang bensin, fungsinya sebagai media untuk mobilisasi bensin dari tanki ke
karburator.

Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional


Dimulai pada pompa bensin yang bersifat mekanis. Pompa ini, terletak pada blok
silinder yang digerakan oleh tonjolan camshaft. Namun dibeberapa mobil sudah
menggunakan pompa bensin elektrik.

 Saat mesin start, pompa akan menyerap bensin dari tanki menuju filter bahan
bakar.
 Didalam filter, bensin disaring serta dipisahkan oleh water sedimenter untuk
menghasilkan bensin murni.
 Bensin murni yang telah disaring mengalir kearah karburator. Didalam
karburator, bensin masuk kedalam ruang pelampung.

Didalam karburator, terdapat berbagai komponen penyusun. Diantara banyaknya


komponen penyusun, terdapat beberapa komponen inti karburator antara lain

 Ruang pelampung
 Pelampung
 Main Jet
 Ventury
 Throtle Gas

Ketika mesin start, udara mengalir dari filter udara masuk keruang karburator dan
melewati ventury. Ventury merupakan sebuah saluran dengan diameter dipersempit.
Tujuan penyempitan saluran ini adalah untuk meningkatkan kecepatan aliran udara
yang berimbas pada menurunnya tekanan pada ventury.

Disisi lain, bensin sudah memenuhi ruang pelampung yang memiliki saluran bernama
main jet ke arah ventury. Sementara tekanan di ventury turun menyebabkan bensin dari
ruang pelampung naik menuju saluran main jet dan keluar didalam ventury.

Hal diatas menyebabkan bensin keluar ditengah derasnya aliran udara saat proses
hisap. Sehingga saat proses intake, udara sudah bercampur dengan bahan bakar saat
masuk ke ruang bakar.

Sementara itu, untuk mengatur RPM mesin menggunakan komponen throtle yang
terletak setelah ventury. Cara kerja katup gas inu, seperti koin yang menutup saluran
udara. Saat posisi katup ini horizontal maka aliran udara menuju intake seperti tertahan
sehingga RPM mesin berkisar 800 RPM.

Ketika posisi katup gas semakin vertikal, maka lubang intake semakin besar sehingga
proses hisap semakin lancar. Hal itu membuat RPM mesin meningkat. Sementara suplai
bensin sudah teratur secara otomatis karena semakin lebar katup membuka semakin
kecang pula aliran udara yang melewati saluran karburator.

Sehingga semakin cepat aliran semakin turun pula tekanan udaranya hal itu
menyebabkan semakin banyak bensin yang terserap keluar ke ventury.

Demikian artikel lengkap mengenai cara kerja sistem bahan bakar mesin bensin
konvensional semoga bermanfaat.

https://www.autoexpose.org/2017/08/cara-kerja-sistem-bahan-bakar-bensin.html?
m=1#:~:text=Cara%20Kerja%20Sistem%20Bahan%20Bakar%20Bensin%20Konvensional&text=Saat
%20mesin%20start%2C%20pompa%20akan,telah%20disaring%20mengalir%20kearah%20karburator
Nama Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional
dan Fungsinya

1.Tanki bahan bakar

Fungsi tanki bahan bakar adalah untuk menampung bensin yang akan digunakan
sebagai bahan bakar mesin. Didalam tanki inilah bensin dengan kuantitas besar
disimpan untuk kemudian secara berangsung bensin ini disalurkan kedalam mesin.

2. Fuel filter

Fuel filter atau saringan bahan bakar berfungsi sebagai penyaring atau filtrat yang akan
menyaring semua kotoran pada aliran bensin. Filter ini diperlukan karena didalam
bensin itu bisa terdapat molekul pasir atau kotoran lain yang dapat mengganggu kinerja
mesin.

Selain itu, filter bensin ini biasanya juga memiliki water sedimenter yang akan
memisahkan air yang terdapat pada aliran bensin.
3. Fuel pump

Fuel pump atau pompa bahan bakar adalah komponen untuk mengalirkan bensin dari
dalam tanki agar sampai ke mesin. Fuel pump ini diperlukan karena pada mobil letak
karburator itu lebih tinggi daripada tanki.

Jadi agar bensin dapat naik ke karburator perlu dorongan yang dilakukan oleh pompa.
Pada sistem bahan bakar konvensional, pompa bensin ini juga masih bersifat
konvensional atau mekanis.
Pompa bekerja menggunakan membran yang dapat bergerak secara aksial. Yang
menggerakan membran ini adalah poros nok dengan memanfaatkan sebuah nok.

4. Charcoal canister

Pada kendaraan tertentu ada komponen berama charcoal canister. Fungsi charcoal
canister adalah sebagai penampung uap bensin dari dalam tanki untuk selanjutnya
disalurkan kedalam mesin.

Perlu anda ketahui, uap bensin juga bersifat polutan apabila sampai keluar ke atmosfer.
Jadi di iklim tropis khususnya yang suhunya hangat bensin itu mudah menguap. Agar
penguapan bensin ini tidak sampai ke atmosfer maka uap bensin akan ditampung
didalam tabung bernama tabung canister.

Nantinya, uap bensin yang ada di tabung canister akan dibakar didalam mesin.
Sehingga polusi lingkungan akan lebih aman.

5. Selang bensin
Fungsi selang bensin adalah sebagai jalur mengalirnya bensin dari tanki ke karburator.
Selang ini berbahan mika yang kuat namun getas. Sehingga mesi ringan, selang ini
mudah pecah.

6. Karburator

Karburator adalah komponen yang bertugas mengabutkan bensin ke dalam mesin


(intake manfold) dengan kuantitas yang ideal berdasarkan RPM mesin.

Jadi bisa dikatakan, letak keberhasilan sistem bahan bakar bensin konvensional sangat
bergantung pada kondisi karburator.

Cara kerja karburator itu memang cukup rumit, namun sederhananya bensin akan
mengabut dari dalam selang kecil bernama main jet. Pengabutan ini terjadi karena
tekanan udara didalam intake manifold lebih rendah daripada ruang penampung bensin
didalam karburator.

Selengkapnya tentang karburator bisa anda baca pada artikel berikut ; Prinsip kerja
karburator mobil

7. Selang pengembali

Fungsi selang pengembali adalah untuk mengalirkan kelebihan bensin untuk dimasukan
kembali kedalam tanki bensin.

Selang ini diperlukan karena kondisi karburator tidak selamanya menampung, artinya
saat ruang penampung bensin didalam karburator penuh maka karburator akan
menutup suplai bensin. Sementara pompa bensin terus memompa bensin.

Sehingga akan terjadi penumpukan bensin, untuk mengatasi itu dibuatlah selang
pengembali yang akan mengalirkan kembali bensin dari karburator kedalam tanki.

Sekian artikel mengenai nama komponen sistem bahan bakar bensin. Semoga bisa
menambah wawasan kita semua.
https://www.autoexpose.org/2018/03/komponen-sistem-bahan-bakar-bensin.html

Komponen pada Sistem Bahan Bakar Karburator

1. Tangki Bahan Bakar


Sudah semestinya pada setiap kendaraan memiliki komponen bernama tangki bahan bakar. Fungsinya
sendiri tidak lain untuk menampung bahan bakar berupa bensin. Biasanya di tiap moda transportasi
memiliki ukuran tangki yang berbeda beda. Dalam tangki inilah bahan bakar disimpan dengan
kuantitas besar yang akan digunakan secara berangsur selama berkendara.

Pada umumnya, tangki bahan bakar terbuat dari plat baja tipis dengan beberapa tipe yang sering
dijumpai. Misalnya pada mobil mercedes yang menggunakan tipe tangki bahan bakar dari material
semacam plastik. Sementara untuk tangki baja, biasanya bagian dalamnya dilapisi dengan anti karat
serta dilengkapi dengan beberapa sekat berbentuk kotak.

2. Saluran Bahan Bakar


Komponen penyusun sistem bahan bakar konvensional selanjutnya yaitu saluran bahan bakar. Di
beberapa moda transportasi, saluran bahan bakar ini dibagi menjadi tiga diantaranya saluran utama,
saluran pengembali, dan saluran uap bahan bakar. Saluran utama memiliki fungsi untuk menyalurkan
bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar.

Kemudian untuk saluran pengembali berfungsi untuk menyalurkan bensin kembali dari karburator ke
tangki. Sementara di saluran uap bahan bakar memiliki fungsi untuk menyalurkan gas HC atau uap
bensin dari dalam tangki. Saluran ini bisanya berupa pipa ataupun selang yang dibuat khusus
menggunakan serat, guna tidak mudah sobek ataupun menggelembung.

3. Fuel Filter
Sesuai dengan namanya, fuel filter atau saringan bahan bakar memang berfungsi untuk menyaring
semua kotoran pada aliran bensin. Sebagai salah satu komponen penting dalam sistem bahan bakar
konvensional, filter biasanya memiliki water sedimenter yang berguna untuk memisahkan air yang
terdapat pada aliran bensin.

Perlu anda ketahui, bahwa saringan bahan bakar harus diganti secara berkala. Sebab nantinya kotoran
yang disaring tersebut akan menumpuk dan menyumbat fuel filter. Sebenarnya cara
membersihkannya yang paling aman adalah datang ke bengkel. Namun jika terpaksa, anda bisa
mengocok fuel filter lalu semprot menggunakan udara bertekanan dengan arah kebalikan.

4. Fuel Pump
Mengingat letak tangki berada lebih rendah dari karburator, sehingga dibutuhkan alat untuk
memompa bensin mengalir ke atas. Salah satu komponen yang dapat membantu yaitu fuel pump atau
pompa bahan bakar. Cara kerja fuel pump sendiri yaitu dengan memberikan dorongan kepada bahan
bakar agar bisa naik ke karburator.
Pada kendaraan dengan sistem bahan bakar konvensional, biasanya terdapat dua tipe fuel pump yaitu
mekanis dan elektrik. Fuel pump tipe mekanik memiliki prinsip kerja dimana pompa digerakkan oleh
poros nok atau camshaft dengan tipe diapragma. Sementara untuk tipe elektrik biasanya menggunakan
turbin atau rotor.

Beberapa komponen pada fuel system gasoline tersebut bekerjasama demi memberikan performa
terbaik pada kendaraan. Selain komponen yang disebutkan diatas, terdapat pula komponen pendukung
lainnya seperti charcoal canister serta karburator. Agar komponen bisa berjalan dengan baik, maka
anda bisa merawatnya secara rutin.
https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/mengenal-komponen-sistem-
bahan-bakar-konvensional-fungsinya/
A. Pengertian Sistem Bahan Bakar

Sistem bahan bakar adalah sebuah sistem yang berfungsi untuk menyediakan bahan bakar,
mencampur udara dan bahan bakar sesuai perbandingan yang tepat, selanjutnyam engirim
campuran tersebut dalam bentuk kabut ke ke dalam silinder dalam jumlah volume yang
tepat sesuai kebutuhan putaran mesin. Dilihat dari cara pemasukan campuran bahan bakar
dan udara tersebut terdapat dua macam.

1. Cara pertama, masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara dihisap. Cara
pertama ini biasa disebut sistem bahan bakar konvensional

2. Cara kedua masuknya campuran udara dan bahan bakar dengan cara diinjeksikan.

Penggunaan Bahan bakar pada kendaraan berpengaruh penting terhadap kekuatan atau
ketahanan kendaraan itu sendiri, karena setiap bahan bakar memiliki karakteristik yang
berbeda-beda tergantung pada jenis dan penggunaannya. Berikut merupakan jenis bahan
bakar menurut bentuknya dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :

1. Bahan bakar padat : batu bara, arang, kayu


2. Bahan bakar cair : bensin, minyak solar, minyak tanah
3. Bahan bakar gas : elpiji

Pada kendaraan–kendaraan yang beroperasi di darat umumnya mempergunakan bahan


bakar cair yaitu bensin atau minyak solar. Hal ini dikarenakan bensin dan minyak solar
merupakan bahan bakar yang efektif dalam penggunaannya, karena mempunyai beberapa
kelebihan antara lain :

1. Ringan
2. Mudah dan efektif untuk menghasilkan panas
3. Gas buang sedikit dan tidak merusak mesin
4. Cara penyimpanannya mudah (sesuai kondisi tempat)
5. Harga yang relatif murah

Namun sekarang juga sudah berkembang kendaraan yang menggunakan bahan bakar gas,
namun tidak dapat dipergunakan pada sistem bahan bakar konvensional, karena terlalu
rentan berbahaya. Sehingga pada sistem bahan bakar konvensional masih mengginakan
bensin dengan jenis premium, pertalite, pertamax, solar.

Bahan bakar bensin merupakan senyawaan Hidrokarbon yang diolah dari minyak bumi.
Untuk mesin bensin dipakai bensin dan untuk mesin diesel disebut minyak diesel. Premium
adalah bensin dengan mutu yang diperbaiki. Bahan bakar yang umum digunakan pada
sepeda mesin adalah bensin. Unsur utama bensin adalah carbon (C) dan hydrogen (H).

Bensin terdiri dari octane (C8H18) dan nepthane (C7H16). Pemilihan bensin sebagai bahan
bakar berdasarkan pertimbangan dua kualitas; yaitu nilai kalor (calorific value) yang
merupakan sejumlah energi panas yang bisa digunakan untuk menghasilkan kerja/usaha
dan volatility yang mengukur seberapa mudah bensin akan menguap pada suhu rendah.

Dua hal tadi perlu dipertimbangkan karena semakin naik nilai kalor, volatility-nya akan turun,
padahal volatility yang rendah dapat menyebabkan bensin susah terbakar.

B. Komponen Sistem Bahan Bakar Konvensional


Dalam kendaraan bermobil terdapat komponen yang saling mendukung dalam kinerjanya.
Berikut ini komponen dalam sistem bahan bakar konvensional yang umum terdapat pada
mobil:

1. Tangki bahan bakar

Bagian ini berfungsi untuk menampung bahan bakar bensin. Umumnya tangki bahan bakar
terbuat dari lembaran baja yang tipis. Penempatan tangki bahan bakar biasanya diletakkan
di bagian belakang kendaraan untuk mencegah bocoran apabila terjadi benturan.

Bagian dalam dari tangki dilapisi dengan pelapis anti karat, juga dilengkapi dengan
separator untuk mencegah goncangan bensin di dalam tangki pada saat kendaraan
mendapat goncangan dari luar. Mulut dari inlet tube diletakkan kira-kira 2 sampai 3 cm di
atas permukaan dasar tangki, hal ini dilakukan untuk mencegah endapan air atau kotoran di
dasar tangki bensin terhisap ke inlet tube.
2. Saluran bahan bakar
Pada saluran bahan bakar terdapat tiga buah saluran bahan bakar yaitu :

 Saluran utama yang menyalurkan bahan bakar dari tangki ke pompa bahan bakar.
 Saluran pengembali yang menyalurkan bahan bakar kembali dari karburator ke
tangki.
 Saluran uap bahan bakar yang menyalurkan gas HC (uap bensin) dari dalam tangki
bahan bakar.

3. Saringan bahan bakar

Berfungsi untuk menyaring kotoran atau air yang mungkin terdapat di dalam bensin. Dalam
saringan terdapat elemen yang berfungsi untuk menghambat kecepatan aliran bahan bakar,
mencegah masuknya air dan kotoran masuk ke karburator. Partikel kotoran yang besar
mengendap di dasar saringan, sedang partikel yang kecil disaring oleh elemen. Elemen
yang terdapat di dalam filter mengurangi kecepatan aliran bensin, menyebabkan air dan
pertikel kotoran yang lebih berat dari bensin turun ke bagian dasar saringan.

Apabila filter bensin tersumbat, tahanan di dalam saluran bensin menjadi bertambah. Yang
menyebabkan akan mengurangi jumlah bensin yang menuju karburator bila sebagian besar
bensin yang dibutuhkan oleh engine yaitu pada saat kendaraan berjalan pada kecepatan
tinggi atau pada beban berat. Ini akan mengakibatkan tenaga engine menjadi turun. Oleh
karena itu filter bensin perlu dibersihkan secara berkala atau diganti apabila sudah tidak
layak.
4. Pompa bahan bakar

Pompa bahan bakar berfungsi untuk memompa bensin dari tangki bensin kedalam
karburator. Alasan kenapa setiap kendaraan memerlukan pompa bensin adalah letak tangki
bensin yang lebih rendah dari karburator mengakibatkan bensin tidak bisa mengalir dengan
sendirinya dari tangki menuju karburator. 

Oleh karena itu diperlukan pompa bensin untuk memompa bensin dari tangki menuju ke
karburator. Pada pompa bensin karburator menggunakan diafragma dan dua buah katup,
yaitu katup masuk dan katup keluar. Membuka dan menutupnya katup digerakkan oleh
tekanan bensin. Diafragma digerakkan oleh kinerja naik turun cam dan pegas pada saat
mesin beroperasi.

5. Charcoal canister

Charcoal canister berfungsi untuk menampung sementara uap bensin yang berasal dari
ruang pelampung pada karburator dan uap bensin yang dikeluarkan dari saluran emisi pada
saat tekanan di dalam tangki naik karena bertambahnya temperatur di dalam internal
canister agar tidak terbuang keluar.
Uap bensin yang ditampung oleh charcoal canister dikirim langsung ke intake manifold,
kemudian ke ruang bakar untuk dibakar pada saat mesin hidup. Turunnya temperatur
sekeliling juga menghasilkan rendahnya tekanan di dalam tangki bensin, menyebabkan uap
bensin di dalam canister terhisap kembali ke dalam tangki untuk mencegah uap bensin
terbuang keluar. Untuk menjamin agar kapasitas canister dapat bekerja dengan sempurna,
beberapa model dilengkapi dengan dua charcoal canister.

6. Karburator

Karburator adalah komponen pada sistem bahan bakar yang berfungsi untuk mencampur
bensin dengan udara dengan menggunakan perbandingan tertentu. Prinsip kerja dari
karburator menggunakan prinsip bernoulli. Pada saat langkah hisap, piston akan bergerak
dari TMA ke TMB, pada saat ini aliran udara yang melewati venturi akan menjadi cepat.

Semakin cepat udara yang melewati venturi maka tekanan udara dalam venturi akan turun
atau mengalami kevakuman. Ketika kevakuman terjadi pada venturi maka bahan bakar akan
terhisap ke ruang venturi melalui nosel.

Dengan demikian bahan bakar dan udara akan bercampur di dalam ruang venturi. Sistem
karburator sangat penting di dalam sebuah kendaraan, oleh sebab itu perlu sekali untuk
merawat dengan benar sistem karburator mobil anda.

Kesalahan setting pada sistem karburator akan menyebabkan beberapa masalah, antara
lain adalah:

 Kendaraan berjalan tidak normal


 Gas buang yang tidak sempurna karena banyak mengandung gas monoksida yang
sangat berbahaya bagi lingkungan
 Suara mesin kendaraan menggelitik
 Mesin kendaraan menjadi cepat panas
 Bahan bakar menjadi boros
 Putaran mesin tidak stasioner
 Susah menghidupkan mesin pada saat kondisi dingin,

Sifat-sifat yang dimiliki pada sistem bahan bakar konvensional dengan karburator dibanding
dengan sistem bahan bakar injeksi yaitu :

 Kontruksinya relatif sederhana


 Harga komponen karburator relatif murah
 Campuran bahan bakar dan udara yang dihasilkan tidak sebaik dengan sistem
injeksi
 Jarang terjadi gangguan yang berat.

Berikut dibawah ini merupakan konstruksi dari karburator mobil yang umum digunakan:

Pada dasarnya komponen karburator memiliki fungsinya yang sama,baik itu pada sepeda
motor ataupun pada mobil. Namun bentuknya saja yang berbeda. berikut ini penjelasan
mengenai beberapa komponen karburator mobil dengan fungsinya:

a. Ruang Bakar

Komponen karburator mobil yang pertama adalah ruang bakar. Setelah bahan bakar terisi
penuh, pelampung secara otomatis akan naik dan menutup katup bahan bakar. Pelampung
akan bekerja mengikuti kondisi tinggi dan rendahnya bahan bakar kendaraan. Bila terjadi
banjir, pelampung biasanya tidak akan bekerja secara maksimal.

Fungsi dari ruang bakar yaitu sebagai wadah/tempat terjadinya pembakaran. Ruang bakar
ini berada di blok silinder dan menunggu waktu yang tepat volume bahan bakar terisi penuh
sampai tiba saat pengapian dan langkah kompresi yang cukup untuk membakar bahan
bakar.

b. Pelampung (Floater)
Pelampung merupakan komponen yang sangat kecil tetapi memiliki kegunaan tersendiri.
Pelampung akan bekerja mengikuti kondisi tinggi dan rendahnya bahan bakar kendaraan.
Fungsi pelampung adalah untuk mempertahankan agar level bahan bakar tetap stabil,
sehingga tidak terjadi aliran bahan bakar yang berlebihan yang masuk ke ruang bakar.

c. Choke Valve

Fungsi choke valve yaitu menambah bahan bakar yang mengalir ke ruang bakar secara
manual. Yaitu dengan cara menekan tuas, penggunaan choke biasanya digunakan pada
saat kendaaan dalam keadaan dingin. Choke valve hanya dibenarkan jika digunakan pada
saat star up kendaraan dan ketika kendaraan dihidupkan maka segera kembalikan ke
posisinya semula.

d. Thorttle Valve
Komponen ini memiliki fungsi untuk mengatur besar dan kecilnya campuran udara yang
masuka ke dalam ruang bakar. Komponen ini bekerja secara beriringan dengan jarum skep
(main jet). Apabila thorttle valve terbuka maka jarum skep akan ikut terbuka. Dapat
dikatakan jika piston valve dan jarum skep merupakan sebuah kesatuan. Komponen ini juga
membutuhkan perawatan dan harus sering melakukan pengecekan.

e. Main Jet

Main jet atau yang dikenal dengan jarum skep adalah komponen yang berfungsi untuk
mengatur besar kecil bahan bakar kendaraan yang akan dicampurkan dengan udara bersih.
Bentuk main jet mengerucut ke bawah semakin lancip sehingga apabila gas ditarik maka
akan mengangkat jarum jet dan akibatnya adalah campuran bahan bakar dan udara bersih
akan semakin besar sehingga akan membuat kendaraan semakin cepat.

f. Jet Needle
Jet needle merupakan jarum pengabut yang memiliki fungsi untuk mengontrol jumlah aliran
bahan bakar kendaraan dan udara melalui bentuk ketirusan jet needle atau jarum pengabut.

g. Slow Jet

Slow jet berfungsi untuk mensuplai antara bahan bakar kendaraan dan udara bersih pada
saat kendaraan dalam kondisi idle. Ketika kendaraan pada kondisi ini, maka anda tinggal
membersihkan karburator terutama pada bagian slow jet nya dan kemudian setting kembali
jarum skep nya. Slow jet berbentuk seperti lubang kecil yang letaknya berada di bagian
depan karburator.

h. Piston Valve Screw dan Pilot Screw

Piston Valve Screw dan Pilot Screw. Komponen yang hampir mirip dengan komponen slow
jet diatas tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Komponen ini merupakan skrup yang dapat
mengatur besar kecilnya bahan bakar dan udara. Kinerja karburator dan akselerasi
kendaraan akan sangat bergantung dari setting kedua komponen ini. Komponen ini berada
diluar karburator. Setting yang baik akan memberikan kinerja yang baik pula pada mesin,
sehingga mesin alkan tetap stasioner.

i. Main Nozzle
Komponen ini berupa pemancar utama yang akan mengabutkan bahan bakar. Tinggi nya
hampir sama dengan permukaan bahan bakar yang ada di dalam bak pelampung. Main
nozzle biasanya berada pada karburator tipe venturi.

j. Venturi

Fungsi dari Venturi karburator itu sendiri adalah untuk meningkatkan kevakuman udara yang
disebabkan oleh perbedaan diameter lubang karbu, sehingga bahan bakar yang berada
didalam mangkok karbu bisa terhisap ke ruang bakar melalui lubang spuyer karburator bisa
juga disebut pilot jet dan main jet.

https://www.bintannews.com/2022/03/perawatan-sistem-bahan-bakar-bensin-konvensional.html

Anda mungkin juga menyukai