Anda di halaman 1dari 53

Materi Karburator Motor Paling Detail

(Pengertian, Fungsi, Komponen ,Cara


Kerja)
Amrie Muchta 9/20/2017
Cara kerja karburator - Untuk menjalankan pembakaran, mesin perlu tiga
komponen yakni bahan bakar udara dan api. Api akan disuplai oleh busi sementara
bahan bakar dan udara harus disuplai secara bersama atau tercampur. Karburator
merupakan komponen untuk mencampur udara dan bahan bakar.

Lantas bagaimana cara kerja karburatorada mesin motor dan apa saja komponen
pada karburator ? simak ulasan lengkapnya dibawah.

Fungsi karburator secara umum ada dua yakni untuk mengatur RPM dan
mencampur udara dan bahan bakar sesuai dengan perbandingan. Karbu memiliki
komponen berupa katup gas yang tersambung ke stang untuk kita tarik ulur agar
RPM mesin bisa berubah. Selain itu, karbu juga harus mampu menyuplai bensin
dengan perbandingan yang ideal pada segala RPM.

Oleh karena itu, meski karburator motor berukuran kecil ada banyak komponen
didalamnya yang sangat penting. Tapi secara keseluruhan konstruksi karburator
motor lebih simpel dibandingkan karburator mobil. Hal itu dikarenakan pada motor,
tidak menuntut peforma mesin yang lebih dibandingkan sebuah mobil.

Baca Pula :

 Komponen Karburator Tipe Fixed Venturi Pada Mobil


 Penyebab Karburator Motor Banjir dan Solusinya
 Cara Kerja Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional
Komponen Didalam Karburator Motor Beserta Fungsinya

Pada ilustrasi diatas bisa kita lihat konstruksi karburator pada sepeda motor. Fungsi
dari komponen diatas adalah sebagai berikut.

1. Jarum pelampung

Jarum pelampung adalah sebuah jarum berbentuk lancip seperti katup yang
menekan sebuah lubang. Lubang yang ditekan adalah lubang penyalur bensin,
sehingga ketika lubang ini tertekan katup otomatis suplai bensin akan terhenti.

Hal ini bertujuan untuk mengatur volume didalam ruang pelampung agar tidak
berlebihan, sehingga campuran yang keluar menuju intake manifold bisa
berlangsung normal.

2. Pelampung
Pelampung adalah sebuah komponen yang terbuat dari plastik ringan yang
mengambang pada zat cair khususnya bensin. Pelampung akan menggerakan ujung
jarum pelampung agar tertutup.

Mekanismenya ketika volume bensin diruang pelampung meningkat, otomatis


pelampung juga semakin naik. Kenaikan pelampung akan menggerakan jarum
pelampung sehingga menutup aliran bensin. Ini akan membuat suplai bensin
terhenti hingga volume bensin diruang pelampung berkurang.

3. Main Jet

Main jet adalah saluran utama didalam karburator motor yang menghubungkan
bensin didalam ruang pelampung ke dalam venturi di tengah saluran udara ke
intake. Disinal bensin akan tersuplai ke luar.

4. Needle Jet

Needle jet adalah jarum berbentuk tirus dengan ujung lancip, jarum ini dipakai untuk
mengatur volume bensin yang keluar dari main jet. Jarum ini digerakan oleh skep
atau katup gas, dimana gerakan naik turun skep akan menggerakan needle jet untuk
bergerak naik turun.

Sesuai dengan bentuknya, gerakan naik turun needle jet akan mempengaruhi besar
kecilnya ujung saluran main jet.

5. Skep/Katup Gas

Katup gas pada motor bukan berbentuk koin seperti karburator mobil tapi berbentuk
tabung yang bergerak naik turun. Gerakan naik turun ini membuat diameter venturi
bervariasi, itulah sebabnya karburator pada motor masuk ke dalam tipe Variable
Ventury kecepatan konstan.

Saat posisi skep ada dibawah maka aliran udara akan terhambat sehingga
menyebabkan RPM mesin menjadi rendah, ketika posisi katup gas ini dinaikan maka
saluran udara semakin membesar sehingga RPM mesin semakin naik.

6. Pegas katup gas

Pegas ini terletak dibagian atas karburator tepat pada tutup pengatur katup gas.
Fungsi pegas ini adalah untuk menjaga katup tetap tertutup ketika kita tidak menarik
pedal gas dan membalikan posisi katup ketika kita melakukan deselerasi.

7. Pilot Jet

Pilot jet merupakan saluran yang menghubungkan bensin pada ruang pelampung
dengan ruang setelah katup gas sebelum intake manifold,. Fungsi pilot jet adalah
untuk mengakirkan bensin ketika mesin bekerja pada idle RPM.

8. Air Pilot
Saluran ini terletak memanjang dari ruang sebelum katup gas menuju ruang setelah
katup gas. Output dari air pilot ini akan menyatu dengan saluran pilot jet, sehingga
ketika ada aliran udara melewati air jet secara otomatis bensin akan tercampur
didalam saluran ini dan material yang keluar dari saluran pilot jet setelah katup
sudah berbentuk campuran udara bahan bakar.

Fungsi air pilot adalah menyuplai udara ketika katup gas tertutup rapat atau saat
idle.

9. Choke Valve

Komponen ini dipakai untuk memperkecil volume udara yang masuk ke mesin agar
hisapan mesin mengangkat bahan bakar. Dengan demikian, campuran bensin dan
bahan bakar menjadi kaya. Sistem choke ini bekerja dengan menutup saluran udara
yang mengarah ke karburator menggunakan katup. Sistem ini dipakai ketika kondisi
mesin dingin, dimana banyak bahan bakar yang mengendap di dinding intake dan
menyebabkan sedikit bensin yang masuk ke ruang bakar.
Advertisement

10. Mangkuk karburator

Mangkuk ini berfungsi untuk menampung bensin yang akan disuplai ke venturi.
Selain itu, mangkok ini juga dijadikan cover pelindung komponen karbu seperti
pelampung dan main jet. Mangkuk karbu diharuskan bisa menampung bensin tanpa
bocor dengan tekanan yang stabil.

11. Sekrup penyetel

Ada dua buah sekrup penyetel pada karburator, yang pertama sekrup pengatur
udara pilot jet. Ini dipakai untuk menentukan jumlah udara yang masuk saat idle
tanpa memakai sistem choke. Sekrup kedua yakni sekrup gas yang dipakai untuk
mengatur idle RPM mesin.

Cara Kerja Karburator motor

img by goecities.ws
Umumnya sepeda motor menggunakan karburator jenis variable venturi. Yakni jenis
karburator yang memiliki venturi berubah-ubah.

Ada dua kondisi pada karburator jenis ini, pertama saat throtle gas masih tertutup
dan kedua ketika throtle gas terangkat.

Ketika throtle gas tertutup, maka lebar venturi akan sangat kecil sehingga aliran
udara dari filter ke intake manifold dibatasi.

Jadi, aliran udara yang masuk dari air filter terbatas dan hasilnya RPM engine
rendah (idle RPM).

Namun, ketika throtle gas terangkat maka venturi menjadi lebih lebar. Hal tersebut
menyebabkan aliran udara lebih cepat sehingga RPM engine juga lebih cepat.

1. Saat Mesin Idle

Ketika mesin berlari pada RPM idle atau kondisi throtle gas masih tertutup, akan ada
aliran udara dari filter masuk ke idle udara hole. Disisi lain, hisapan dari piston juga
membuat bahan bakar dari ruang pelampung terhisap kedalam pilot jet.

Udara dari idle udara hole akan bertemu dengan bensin pada saluran pilot jet.

Sehingga material yang keluar dari pilot jet sudah berupa AFM (udara-fuel-mixture).
Ujung dari pilot jet ada pada intake manifold, sehingga AFM keluar langsung menuju
intake manifold.

Bisa dikatakan, pada RPM idle maka aliran udara bisa digambarkan sebagai berikut
;

Filter udara - Idle air hole - Pilot jet - Intake manifold

Sementara aliran bensin saat RPM idle digambarkan sebagai berikut ;

Fuel tank - Fuel filter - Ruang pelampung karburator - Pilot jet - Intake manifold.

Jika kita aktifkan sistem choke dengan menarik tuas choke maka udara yang masuk
ke pilot jet akan tertahan (choke valve akan menutup sebagian saluran udara dari
filter udara) sehingga hisapan pistonlebih banyak mengangkat bensin dari ruang
pelampung, hal itu membuat campuran bensin menjadi lebih kaya.

2. Saat kita tarik gas

Ketika handle gas ditarik, otomatis throtle gas terangkat. Sehingga lebar venturi
menjadi lebih besar.

Ini membuat aliran udara dari filter menuju intake manifold menjadi lebih cepat,
sehingga langkah piston menjadi lebih cepat dan RPM menjadi lebih cepat pula.
Bagaimana dengan fuel supply ?

Kalau saat idle RPM bensin disuplai melalui pilot jet, maka saat RPM tinggi bensin
disuplai dari main jet.

Artinya, dalam karburator sepeda motor terdapat dua buah saluran fuel. Pertama
pilot jet dan yang kedua main jet, yang merupakan saluran utama dimana ujung
main jet ada didalam venturi.

Ketika throtle gas terangkat, maka aliran udara pada venturi akan lebih cepat.
Sesuai hukum Bernoulli, ketika aliran udara lebih cepat maka tekanannya menurun.

Penurunan tekanan didalan venturi akan menghisap bensin dari ruang pelampung
melalui main jet.

Kalau digambarkan, maka aliran udaranya ;

Filter udara - Venturi - Intake manifold

Sementara aliran fuel ;

Fuel tank - Fuel filter - Ruang pelampung - Main jet - Venturi - Intake manifold.

Jadi kesimpulannya, saat idle fuel dan udara tercampur didalam pilot jet sementara
ketika RPM dinaikan fuel dan udara tercampur didalam venturi.

Mengapa bensin tidak keluar dari main jet ketika idle ?

Itu dikarenakan ada satu komponen tambahan bernama jarum skep. Jarum ini
berbentuk tirus, dimana semakin runcing kebawah. Ketika throtle gas tertutup, jarum
ini akan menutup saluran main jet. Hal itulah yang membuat bensin tidak keluar dari
main jet saat idle.

Sebaliknya, mengapa bensin tidak keluar dari pilot jet saat RPM tinggi ?

Alasannya, tidak ada hisapan didalam pilot jet. Ketika idle RPM, venturi tertutup
sehingga hisapan piston bisa menghisap material dari dalam pilot jet. Tapi ketika
venturi sudah terbuka, maka tidak ada hisapan didalam pilot jet sehingga bensin
tidak keluar dari pilot jet saat high RPM.

Bagaimana cara main jet menyuplai bensin dengan perbandingan


yang pas ?
img by steinborn.org

Itu adalah tugas dari needle jet, desain needle jet adalah seperti jarum dengan ujung
lancip dan bentuk tirus. Bentuk tirus ini membuat needle valve bisa menentukan
kerapatan suatu saluran, dalam sistem karbu ujung lancip needle diletakan
mengarah ke main jet. Sehingga semakin terangkat needle jet ini semakin kecil juga
diameter jarum yang berada pada ujung main jet hal tersebut membuat suplai bensin
juga bertambah seiring ditariknya kabel gas.

Demikian artikel lengkap mengenai cara kerja dan komponen karburator motor
semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.

 Facebook
 Twitter
 Whatsapp

Artikel Menarik Lainnya

 Sistem Bahan Bakar Bensin Konvensional - Cara


Kerja dan Komponen
 6 Komponen Sistem Bahan Bakar Sepeda Motor dan
Fungsinya

Langkah Mudah Menyetel Karburator


Motor Agar Irit + Gambarnya
Amrie Muchta 12/19/2017

Cara setting karburator – Pada motor-motor yang diproduksi dibawah tahun 2010 banyak
yang masih menerapkan sistem karburator. Karburator sendiri adalah alat yang digunakan
sebagai pengabut atau mencampurkan bensin kedalam udara yang menuju kemesin.

Karburator, bekerja secara mekanis dengan sistem vakum. Namun, karburator yang bekerja
secara konvensional ini perlu dilakukan penyetelan untuk menjaga idle RPM tetap stabil dan
ideal. Ideal dalam hal ini adalah seimbang antara power yang dihasilkan dengan konsumsi
bahan bakar.

Selengkapnya Prinsip kerja karburator pada mesin

Ciri-ciri karburator yang perlu dilakukan setting ulang antara lain ;


 Tenaga mesin berkurang, ini karena suplai angin didalam karburator terganggu
akibat adanya kotoran yang menggumpal. Dengan melakukan penyetelan kita juga
bisa memakasa kotoran tersebut untuk keluar.
 Mesin susah dihidupkan, saat mesin susah dihidupkan jangan langsung memvonis
busi terusan. Karena selain busi karburator juga berpengaruh terhadap proses
starting mesin.
 Busi motor basah, ini merupakan tanda kalau busi mati. Tetappi, busi yang mati ini
bisa juga disebabkan karena pengaruh dari campuran bensin yang tidak ideal.
Sehingga biasakan melakukan setting karbu seusai mengganti busi.
 Mesin brebet di RPM rendah, mesin yang brebet adalah gejala umum yang muncul
karena setelang angin tidak tepat pada karburator (bisa lebih banyak ataupun sedikit)

Kalau gejala-gejala diatas sudah anda rasakan pada sepeda motor anda, maka segera
lakukan penyetelan ulang karburator. Sebelum melakukan penyetelan karburator, anda
perlu mengetahui dulu dua sekrup penyetel pada karburator.
Ada dua buah sekrup karburator, yakni sekrup penyetel udara dan sekrup penyetel gas.
Penyetel gas terletak lurus dengan venturi atau kawat gas, sementara pentetel angin bisa
terletak didepan atau dibelakang sekrup penyetel gas.

Cara kerja sekrup pengatur gas adalah dengan mendorong venturi yang permukaannya
miring. sehingga kalau sekrup ini dikencangkan (diputar kekanan) maka ujung sekrup akan
semakin mendorong katup gas dan akibatnya katup gas membuka.

Sementara pada sekrup penyetel udara, bekerja dengan menutup saluran idle. Ketika kita
kencangkan sekrup ini (diputar kekanan) akibatnya saluran idle menjadi semakin tertutup
dan udara yang mengalir itu menjadi lebih sedikit.

Alat yang anda butuhkan hanyalah sebuah obeng (-) untuk memutar dua sekrup pada
karburator.

Lantas bagaimana cara menyetel karburator pada motor ? simak ulasan lengkapnya
dibawah.

1. Hidupkan mesin

Langkah pertama, hidupkan mesin motor anda. Ini dilakukan karena penyetelan karburator
harus dilakukan saat karburator itu bekerja. Sementara untuk membuat karburator bekerja
kita perlu menghidupkan mesin terlebih dahulu.

2. Putar Sekrup penyetel gas kearah kanan


Advertisement

Pertama, putar sekrup penyetel gas kearah kanan atau searah jarum jam. Dengan
melakukan penyetelan ini maka sekrup akan semakin masuk kedalam karbu dan semakin
menekan katup gas yang berbentuk trapesium. Akibatnya katup gas semakin terbuka dan
RPM mesin semakin tinggi.

Dalam proses ini, jangan terlalu banyak cukup satu setengah hingga dua putaran saja.

3. Tutup sekrup angin

Setelah RPM naik hingga diatas 1.500 RPM, lalu anda tutup sekrup penyetel angin dengan
memutarnya kearah kanan (searah jarum jam). Dengan memutarnya kekanan, anda
menutup saluran udara menuju mesin.

Saat saluran ini tertutup maka RPM mesin semakin berkurang dan putaran mesin juga agak
brebet. Ini adalah hal yang wajar karena udara yang masuk ke mesin itu kurang.

Namun jangan sampai mesin mati. Kalau sebelum saluran udara tertutup mesin sudah akan
mati, maka hentikan putaran sekrup angin ini. Biarkan hingga RPM terendah yang bisa
mesin capai.
4. Buka sekrup angin sampai RPM tertinggi

Langkah selanjutnya, dengan menggunakan obeng langsung putar sekrup penyetel udara
kearah kiri atau arah membuka. Proses ini akan membuka saluran udara yang sebelumnya
kita tutup. Sehingga RPM akan berangsur naik.

Tetapi jangan putar hingga sekrup terlepas, ini adalah proses yang menentukan ideal
tidaknya sebuah campuran nantinya. Oleh karena itu gunakan feeling anda untuk
merasakan dititik mana RPM tertinggi itu muncul.

Misalkan, ketika anda memutar sekrup udara hingga 2,5 putaran namun RPM masin
berangsur naik maka teruskan putaran. Apabila pada putaran 2,6 RPM sudah mencapai
RPM tertinggi maka diputaran 2,7 keatas tidak ada lagi penambahan RPM. Sehingga RPM
tertinggi ada di putaran 2,6.

5. Turunkan setelan gas


Terakhir, apabila sekrup penyetel udara sudah diset secara benar kita tinggal mengatur idel
RPM dengan melakukan penyetelan sekrup gas. Sebelumnya, sekrup gas ini diputar
kekanan hingga RPM naik. Kali ini sekrup gas diputar kearah sebaliknya (arah
mengendorkan/arah balik jarum jam) hingga mencapai idle RPM yang diinginkan.

Putar sekrup ini hingga RPM mencapai sekitar 900 hingga 1000. RPM ini ditengarai sebagai
idle RPM standar untuk motor.

Setelah semua penyetelan sudah selesai, maka tes mesin motor anda. Pertama matikan
dulu mesinnya, lalu hidupkan menggunakan electric starter atau kick starter. Harusnya
mesin dapat hidup dalam satu kali proses cranking.

Kalau ternyata mesin masih sulit hidup, atau bahkan brebet maka anda perlu memeriksa
komponen lain seperti busi. Baca pula ; cara mudah cek kondisi busi apakah masih bagus
atau tidak.

Bagaimana dengan motor matic ?

Gambar ilustrasi diatas, memang diambil dari jenis motor bebek yang memiliki karburator
yang mudah diakses. Sementara untuk motor matic, karena letak mesinnya berada dibawah
jok maka anda perlu membuka dulu bagasi didalam jok untuk mengakses karburator.

Kalau tidak, anda juga bisa melepas cover depan mesin dibawah jok. Sementara teknis
penyetelan, sama persis dengan yang dijelaskan diatas.

Demikan artikel lengkap dan jelas mengenai cara menyetel karburator motor bebek dan
matic. Semoga bisa menambah ketrampilan kita dan menambah wawasan kita.

 Facebook
 Twitter
 Whatsapp

Artikel Menarik Lainnya


 4 Penyebab Asap Kendaraan Terasa Pedih di Mata

 5 Langkah Praktis Membersihkan Filter Udara Motor

 5 Kerusakan Sering Terjadi Pada Karburator + Cara


Memperbaiki

Kategori Blog

 Materi Otomotif
 Perawatan Mobil
 Perawatan Motor

 Disclaimer
 Tentang
 Sitemap
 Kontak
 TOS
 Privasi

Motor mogok masih menjadi masalah yang ditakuti oleh beberapa pemilik motor saat sedang
bepergian, apalagi motornya matic yang letak mesinnya tersembunyi.
Lantas, bagaimana cara memperbaiki motor matic yang mati medadak ? simak ulasan dibawah

Saat ini motor matic sudah memenuhi jalanan di Indonesia, alasanya jenis motor ini cukup pupuler
karena mudah dioperasikan dan cukup diminati khususnya kaum hawa.

Tapi, sama seperti jenis motor lain, skuter matik juga bisa mengalami mesin mati total atau mogok.
Terkadang masalah ini juga cukup meresahkan bagi kita karena saat enak-enak berjalan tiba-tiba
motor mati secara mendadak. Lantas apa penyebabnya ?

Sebelumnya kita telah membahas secara rinci hal-hal yang menyebabkan motor matic mogok. Garis
besarnya motor mogok disebabkan oleh

1. Busi rusak
2. Injektor bermasalah
3. Karburator bermasalah.
4. Kiprok mati

Dari beberapa hal diatas, penyebab pertamalah yang sering kita alami. Yakni mengenai busi rusak.
Bagaimana prosedur memperbaiki masalah ini ? simak selengkapnya dibawah

Cara Mengatasi Motor Matic yang Mogok

Ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan saat motor matic tiba-tiba mati. Langkah awal anda
jangan panik, cukup pinggirkan motor anda dan gunakam standar tengah.

Untuk menghidupkan motor yang mogok, kita perlu menganalisa penyebabnya dan memperbaiki
penyebab tersebut. Langkahnya ada dibawah

1. Cek Fungsional Pompa Bensin (EFI)

Pada mesin injeksi, keberadaan pompa itu diperlukan untuk membangkitkan tekanan bahan bakar.
Letak pompa ini ada didalam tanki.

Cara pengecekannya yakni dengan memutar kunci kontak ke posisi ON. Jika fuel pump berfungsi
seharusnya terdengar dengungan motor didalam tanki. Namun, jika tidak ada suara motor bisa saja
itu penyebabnya.

Solusinya anda harus membongkar pompa dan membersihkannya. Jika ternyata ada kerusakan atau
kabel yang terputus maka bisa dilakukan penyambungan atau penggantian. Namun jika fuel pump
berfungsi lanjut ke langkah kedua.

Saat kunci kontak pada posisi ON, anda juga bisa melihat indikator check engine. Indikator ini akan
hidup saat ada masalah kelistrikan mesin. Sehingga jika ada masalah terkait sistem efi harusnya
indikator ini menyala.

2. Periksa kelistrikan motor

Baterai fungsinya untuk menyuplai arus listrik mesin dan body. Saat mesin hidup kebutuhan
kelistrikan mesin diambil alih oleh altenator dan kiprok. Tapi, saat salah satu komponen ini rusak
maka tidak ada suplai listrik ke baterai.

Advertisement

Hasilnya saat dalam posisi jalan motor medadak mati, cobalah untuk melakukan pengecekan
kelistrikan seperti lampu atau klakson. Jika tidak berfungasi, maka anda harus mengatasi penyebab
diatas.

Anda harus melakukan pembongkaran komponen altenator atau kiprok untuk mengetahui
komponen mana yang mengalami kerusakan. Bisa saja terdapat didalam kiprok atau ada kabel
altenator yang putus.

Namun jika kondisi elektrikal masih berfungsi normal, lanjut ke langkah berikutnya.

3. Periksa Volume bensin

Meski terdengar sepele ini juga bisa menyebabkan motor mogok ditengah jalan. Mungkin anda
sendiri pernah mengalaminya.
Jangan hanya melihat indikator fuel meter di dashboar. Karena bisa saja ada kerusakan fuel meter
gauge. Cobalah untuk mengeceknya secara manual, dengan membuka tutup tanki dan melihat
bensin secara langsung.

Jika ternyata masih, lanjut ke langkah dibawah.

4. Lakukan pemeriksaan busi dan pengapian

Jika ketiga pemeriksaan diatas telah anda lakukan dan ternyata hasilnya baik, selanjutnya kita akan
melakukan sedikit pembongkaran. Untuk itu siapkan alat tempur anda berupa obeng dan kunci busi.

Buka busi motor untuk mengetahui kondisinya. Motor matic memang lebih rumit karena mesinnya
terletak di bawah jok. Sehingga kita harus membuka covernya terlebih dahulu.

Gunakan kunci busi dan obeng untuk membuka busi. Saat busi terlepas, periksa kondisinya. Jika
kondisi busi basah, itu bisa menandakan busi yang telah mati. Sebuah busi bisa basah bukan karena
air tapi bahan bensin yang menempel disekitar elektroda busi akibat tidak terbakar.

Namun, jika kondisi busi kering serta hitam hal itu bisa menandakan adanya masalah pada
karburator. Saat busi memercikan api namun tidak terdapat bensin di ruang bakar, sama saja tidak
akan terjadi pembakaran.

Untuk mengecek api busi, anda bisa baca artikel berikut cara simpel analisa busi motor

5. Pengecekan karburator
Untuk lebih memastikannya, coba sela motor anda saat kondisi kunci kontak ON. Sebelumnya, busi
dibiarkan untuk terlepas sehingga lubang busi tetap terbuka.

Saat satu dua kali sela, harusnya anda bisa mencium bau bensin dari lubang busi. Jika ternyata hanya
udara dan tidak ada bau bensin maka aliran bensin dari karbu tidak keluar.

Untuk mengatasinya, kita perlu melakukan overhoule karburator. Kegiatan ini cenderung rumit, alat
yang dibutuhkan juga bermacam-macam.

Secara umum ada 5 kerusakan yang paling sering pada karburator. Anda bisa baca artikel tersebut
untuk lebih jelasnya

Perlu diingat, mesin itu bisa bekerja karena ada tiga element. Yakni udara bensin dan api. Jika mesin
belum kunjung hidup, maka ada satu dari tiga element tersebut yang belum terpenuhi.

Demikian artikel singkat kita, tentang cara mengatasi motor matik mogok semiga bisa bermanfaat.
4 Gejala Kiprok Motor Rusak + Cara
Ampuh Memperbaikinya
Amrie Muchta 7/24/2017

Gejala kerusakan kiprok - Sebuah sepeda motor perlu energi listrik untuk menyuplai
kebutuhan kelistrikan seperti lampu, klakson dan kelistrikan mesin. Sehingga sebuah motor
dilengkapi dengan baterai.

Tapi, baterai pada motor sebenarnya cuma berfungsi untuk menyimpan listrik saja.
Sementara komponen yang wajib ada pada sepeda motor adalah altenator. Komponen
altenator fungsinya mengubah sebagian energi putar mesin ke energi listrik. Baru
kemudian listrik itu disimpan di baterai.

Altenator menghasilkan arus sesuai dengan putaran mesin. Artinya saat RPM mesin rendah,
tegangan dari altenator juga rendah. Sementara jika RPM mesin tinggi, tegangan yang
dihasilkan tinggi pula. Hal ini tentu kurang baik untuk kelistrikan.

Oleh karena itu, terdapat komponen tambahan berupa regulator atau sering disebut kiprok
yang fungsinya mengatur tegangan listrik dari altenator agar stabil meski pada RPM tinggi.

Cuma, komponen ini juga sering rusak. Dan banyak orang yang belum tahu tanda-tanda
kiprok yang rusak. Mereka biasanya hanya mendeteksi motor yang macet itu dari businya,
padahal kiprok juga bisa menyebabkan motor mogok. Apa saja ciri-cirinya ? simak cara
mengetahui kerusakan kiprok motor dibawah.

Baca Juga Penyebab Motor mogok saat dibawa jalan


Gejala Regulator Motor Yang Rusak

1. Aki tekor

Gejala awal bisa anda rasakan pada saat motor belum dijalankan. Jika altenator dan
kiprok normal, maka tegangan baterai harusnya stabil di angka 12 volt walau baru saja
digunakan.

Tapi jika kiprok motor mengalami kerusakan, katakanlah lemah suplainya maka input
listrik tidak bisa menutup penggunaan kelistrikan motor. Akibatnya, listrik didalam baterai
terkuras dan aki drop voltage

Jika hal ini terjadi, biasanya hal yang terasa yakni starter tidak mampu menyala dan
klakson terasa sember. Sehingga saat aki itu tekor bukan berarti kondisi aki rusak, karena
kondisi kiprok juga bisa mempengaruhi voltage baterai.

2. Saat motor dinyalakan, lampu dan kelistrikan body redup

Biasanya, saat kiprok lemah mesin masih bisa dihidupkan menggunakan kick starter.
Karena kebutuhan kelustrikan mesin masih bisa disuplai oleh sisa tegangan baterai dan
tegangan dari kiprok.

Namun, saat bersamaan kita menyalakan beberapa komponen elektrikal lain seperti lampu
atau klakson, akan ada pengaruh berupa cahaya lampu yang redup, namun cahaya lampu
itu bisa kembali terang tatkala kita gas motor hingga RPM tinggi.

Hati-hati, kejadian seperti ini bisa menyebabkan aki tekor dan biasanya akilah yang
disalahkan. Jika kita tidak memeriksa kondisi kiprok, akan sama saja. Diganti dengan aki
mahal pun juga akan tekor kembali.
Jika masalah diatas muncul berarti kiprok mulai lemah, tapi belum terlalu membahayakan
bagi mesin. Karena biarpun sedikit masih sanggup menyuplai kebutuhan listrik mesin.

Advertisement

3. Tiba-tiba motor mogok ditengah jalan dan tidak bisa distarter

Jika kiprok benar-benar mati, tidak ada lagi komponen yang menyuplai kebutuhan
kelistrikan pada motor. Akibatnya, saat tegangan pada aki benar-benar drop, motor akan
mogok dan mati total atau tidak bisa dihidupkan sama sekali walau menggunakan kick
starter.

Ini sering terjadi ketika motor sedang kita gunakan, tiba tiba tanpa sebab motor kita mati
disertai kelistrikan seperti lampu dan speedometer yang tidak menyala sama sekali. Jika
kondisinya demikian, maka mesin tidak dapat dihidupkan.

Penyebabnya, mesin perlu energi listrik untuk sistem pengapian. Sehingga tanpa listrk
tidak ada api pada busi karena sistem pengapian tidak berfungsi.

4. Overcharging

Ketiga hal diatas, bisa dirasakan saat kiprok motor cenderung lemah atau mati. Dan
sebaliknya, regulator juga bisa mengalami overcharging. Apa itu overcharge ? Kondisi
dimana kiprok tidak mampu mengatur besarnya arus listrik dari altenator. Sehingga saat
RPM tinggi, timbuk beberapa gejala seperti

 Lampu yang langsung putus. Bolam lampu memiliki spesifikasi tegangan tersendiri.
Umumnya, bolam lampu bekerja pada tegangan maksimal 15 Volt. Saat terdapat
aliran lebih dari 15 Volt, otomatis lampu akan terputus.
 Suara mesin kasar. Saat mesin berada di RPM idle, biasanya akan sulit dideteksi
karena suplai listrik dari altenator juga masih stabil. Tapi saat mesin di gas, kondisi
pengapian akan berubah karena input tegangan yang lebih besar menyebabkan
percikan api busi juga semakin tidak terkontrol. Akibatnya suara mesin bisa kasar
bahkan bisa terjadi knocking hingga knalpot nembak.

Hal yang menyebabkan overcharging bisa berasal dari IC regulator. Pada sistem pengisian,
IC ini bertugas seperti kran yang akan mengatur besar kecilnya air yang mengalir.

Saat kran ini jebol, maka aliran tidak bisa diatur. Dalam hal ini listrik dari altenator yang
harusnya tertahan, akan mengalir sepenuhnya.

Bagaimana cara memperbaiki Kiprok yang rusak ?


Saat kita mengulas sistem elektrikal memang akan sedikit rumit
masalahnya listrik itu barang yang tidak bisa dilihat tapi bisa dirasakan.
Sehingga perlu pemahaman.

Saat anda telah berhasil menyimpulkan letak masalah motor anda itu
berada pada kiprok, langkah selanjutnya lepas bagian ini. Periksa secara
visual kondisi terminal. Biasanya ada bekas terbakar yang membuat
terminalnya menyatu.

Komponen didalam kiprok, itu setidaknya terdiri dari Dioda, transistor,


resistor dan IC. Sebenarnya, kita bisa memperbaikinya karena circuit ini
tidak berbeda dengan circuit elektronika yang lain.

Tapi karena keterbatasan pemahaman dan keterbatasan alat, langkah yang


diambil adalah penggantian komponen. Tentu harganya jauh lebih mahal.
Memang komponen ini tidak didesain untuk diperbaiki. Namun, untuk
anda yang paham dunia elektronika bisa melakukan penggantian
komponen yang rusak saja. Biasanya, dioda adalah komponen yang sering
putus.

Alat yang diperlukan utamanya multimeter. Mungkin ada beberapa alat


lain seperti obeng untuk mencongkel cover kiprok.

Sekian pembahasan kita kali ini mengenai ciri-ciri kiprok motor rusak,
semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.

 Materi Otomotif
 Perawatan Mobil
 Perawatan Motor

 Disclaimer
 Te

Membandingkan mesin motor karburator


dan injeksi
72 SEBARAN



Mustafa Iman 18:17 WIB - Rabu, 23 Desember 2015

Ilustrasi mesin motor | Mauritz Antin /EPA

Mesin motor dengan sistem injeksi (fuel injection) tentunya sudah sangat familiar bagi para
pengguna motor masa kini. Teknologi ini dikatakan mampu menekan konsumsi bahan bakar
menjadi sangat efisien alias hemat. Tak heran teknologi tersebut menjadi pilihan semua
jenama otomotif pada produk massal mereka.

Hal ini juga tak terlepas dari tujuan pabrikan dalam memberikan kenyamanan berkendara
yang lebih hemat bahan bakar minyak (BBM). Bahkan mereka mengklaim selain hemat
BBM juga lebih ramah lingkungan dibandingkan sistem karburator.

Tapi benarkah motor sistem injeksi lebih hemat dari motor sistem karburator?

Walaupun lawas, motor dengan mesin karburator dikatakan lebih awet dan lebih mudah
dirawat, bahkan oleh orang awam, karena cara kerjanya lebih mudah dipahami.
Keuntungan lainnya adalah mudah menemukan bengkel yang bisa memperbaikinya saat
rusak, dan, jika Anda penggemar kecepatan, mesin karburator mudah disetel untuk
meningkatkan performanya.

Agar mampu memilah dan memilih, mari kita kenali lebih jauh tentang kedua sistem ini.

Motor karburator dianggap lebih simpel

Seperti yang kita ketahui, pengapian mesin dengan sistem karburator mempunyai kinerja
sesuai putaran stasioner dan perbandingan campuran antara bensin dan udara yang kemudian
disalurkan ke dalam mesin untuk dibakar.

Dengan komposisinya yang lebih sederhana, mesin karburator diklaim memiliki kelebihan
lain, yakni perawatan yang lebih mudah serta biaya komponen/suku cadang lebih terjangkau
ketika terjadi kerusakan. Pemilik sepeda motor pun dengan mudah dapat membersihkan
karburatornya sendiri.

Mesin dengan sistem karburator juga tidak gampang rusak jika terkena air karena sistem
kelistrikannya lebih sederhana. Bahkan untuk meningkatkan performanya, hanya tinggal
mengganti ukuran pilot jet dan main jet.

Namun begitu, motor dengan sistem karburator memiliki kelemahan. Seperti efisiensi bahan
bakar lebih boros, Dan cenderung lebih susah dihidupkan dalam kondisi dingin.

Selain itu butuh penyetelan yang tepat agar campuran bahan bakar dan udara atau air-fuel
ratio (AFR) lebih optimal. Masalahnya, AFR sering berubah karena getaran selama
berkendara. Demikian disarikan dari Otofashion.

Secara umum, inilah kelebihan dan kekurangan motor system karburator:

Kelebihan

 Suku cadang lebih murah,


 Jumlah komponen lebih sedikit dan tidak kompleks,
 Perawatan lebih mudah dan sederhana.

Kelemahan

 Penggunaan bahan bakar kurang efisien, sehingga cenderung boros,


 Untuk penyetelan AFR dilakukan manual dan hanya bisa sekali,
 Membutuhkan penyetelan yang tepat untuk semua kondisi,
 Perlu adanya alat/komponen tambahan agar kerja karburator dapat menyesuaikan
kondisi akselerasi.

Motor Injeksi lebih irit

Sementara itu motor dengan sistem injeksi mempunyai kinerja yang lebih canggih, memakai
sensor elektronik untuk menganalisis kondisi seperti volume bahan bakar, putaran mesin, dan
suhu udara. Setelah itu baru Electronic Control Unit (ECU) menentukan suplai bensin ke
dalam mesin.
Mesin sistem injeksi memiliki berbagai kelebihan, terutama konsumsi BBM yang relatif
stabil dan tidak terpengaruh dengan kondisi cuaca. Tentunya hal tersebut membuat mesin
selalu tampil prima saat digunakan.

Mesin sistem injeksi menggunakan sebuah komponen pengganti karburator yang bernama
Injector. Komponen berfungsi seperti keran yang membuka dan menutup aliran bensin dan
dikontrol ECU. Demikian Liputan6 memaparkan.

Dengan piranti ECU, injektor akan secara otomatis menentukan kapan dan seberapa banyak
menyemprotkan bensin agar terbakar dengan jumlah udara yang ada.

Akan tetapi mesin injeksi juga memiliki kekurangan, misalnya perawatan yang tidak boleh
sembarangan dan harus melalui pemeriksaan khusus. Karena terlalu banyak komponen
kelistrikan sehingga rawan rusak jika terkena air.

Adapun kelebihan dan kekurangan mesin injeksi adalah sebagai berikut:

Kelebihan

 Dapat mengatur AFR berdasarkan kebutuhan mesin dan kondisi cuaca,


 Dapat mengatur AFR berdasarkan kadar emisi yang diwajibkan sehingga emisi lebih
baik,
 Ketika temperatur dan tekanan udara berubah maka dia dapat menyesuaikannya,
 Injektor menyuplai bahan bakar kemesin berdasarkan kebutuhan mesin sehingga
penggunaan bahan bakar dapat lebih efisien dan irit.

Kelemahan

 Komponen suku cadang lebih mahal,


 Jumlah komponen yang lebih banyak serta komposisi sensor yang kompleks,
 Perawatan harus menggunakan alat khusus dan teknik tertentu,
 Untuk perawatan mekanis dibutuhkan bengkel khusus.

Dari perbandingan kedua jenis sistem pembakaran yang diaplikasikan pada motor, masing-
masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Motor dengan mesin karburator lebih mudah dan
murah untuk dirawat sementara motor injeksi lebih irit bahan bakar.

Jadi, mana yang akan Anda pilih, motor karburator atau injeksi?

72 SEBARAN




Memahami Lagi Fungsi O2 Sensor di
Motor Injeksi, Ternyata Punya Peran
Penting
Luthfi Anshori - Senin, 30 Oktober 2017 | 14:25 WIB




otomotifnet.com
02 Sensor di mesin injeksi terletak di leher knalpot

GridOto.com - O2 sensor merupakan salah satu sensor pendeteksi gas buang di saluran
exhaust atau knalpot pada motor injeksi.

Sensor ini berfungsi mengatur pasokan bahan bakar agar sesuai dengan kebutuhan di ruang
pembakaran.

Teknologi ini juga membuat motor menjadi ramah lingkungan karena pasokan bahan bakar
dapat menekan emisi gas buang.

Cara kerjanya, O2 sensor akan membandingkan jumlah O2 sisa pembakaran dengan O2 dari
udara luar.

(BACA JUGA: Komparasi Desain Naked Bike 150 cc, All New V-Ixion VS CB150R VS
GSX-S150, Suka Yang Mana?)

Hasil perbandingan ini yang nantinya diubah menjadi arus listrik untuk kemudian memberi
sinyal ke ECU (Electronic Control Unit).

Sinyal yang didapat akan membuat ECU menentukan takaran bahan bakar ideal yang
disemprotkan ke ruang pembakaran berdasarkan deteksi gas buang.

Dengan sensor O2 ini, maka konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit dan juga ramah
lingkungan.

"O2 sensor ini berfungsi mendeteksi sisa O2 pembakaran dan O2 dari udara luar. Sensor ini
kemudian akan mengirimkan sinyal untuk menentukan takaran bahan bakar ideal di ruang
pembakaran", kata Cahyadi, Service Advisor Yamaha Amie Jaya Motor, Sukmajaya Depok
kepada GridOto.com (23/10).

Kalian tahu lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp)? Yup, biasa dikenal sebagai lampu
engine check.
Fungsi lampu yang berada di panel instrumen ini, untuk memberi tahu jika ada kerusakan di
sistem injeksi motor.

Nah, jika ada kerusakan, lampu MIL ini akan berkedip, dan setiap kedipannya punya arti
masing-masing.

Pada saat kunci kontak pada posisi On, MIL akan menyala sekitar 0,3 detik dan akan mati
kembali.

Baca Juga : Mitos Atau Fakta? Sering Abis Bensin Bikin Fuel Pump Motor Injeksi
Jebol

Pada saat MIL menyala, ECM akan mendeteksi ada tidaknya kerusakan pada sistem sensor
PGM-FI.

Apabila tidak terjadi kerusakan maka MIL akan mati. Hal ini menandakan bahwa sistem
PGM-FI masih aktif, dan masih dalam keadaan normal (tidak terjadi kerusakan).

Tetapi jika terjadi kerusakan pada motor, maka MIL akan berkedip terus.

Hal itu menandakan terjadi permasalahan pada sistem injeksi.

Membuat lampu MIL akan menyala terus menerus, selama motor belum diperbaiki.

Berkat ada lampu MIL, ini memudahkan pemilik motor dan mekanik, dalam mendiagnosa
kerusakan di motor injeksi.

Untuk mengecek arti kedipannya, bisa disimak di artikel ini

Kalian tahu lampu MIL (Malfunction Indicator Lamp)? Yup, biasa dikenal sebagai lampu
engine check.

Fungsi lampu yang berada di panel instrumen ini, untuk memberi tahu jika ada kerusakan di
sistem injeksi motor.

Nah, jika ada kerusakan, lampu MIL ini akan berkedip, dan setiap kedipannya punya arti
masing-masing.

Pada saat kunci kontak pada posisi On, MIL akan menyala sekitar 0,3 detik dan akan mati
kembali.

Baca Juga : Mitos Atau Fakta? Sering Abis Bensin Bikin Fuel Pump Motor Injeksi
Jebol

Pada saat MIL menyala, ECM akan mendeteksi ada tidaknya kerusakan pada sistem sensor
PGM-FI.

Apabila tidak terjadi kerusakan maka MIL akan mati. Hal ini menandakan bahwa sistem
PGM-FI masih aktif, dan masih dalam keadaan normal (tidak terjadi kerusakan).
Tetapi jika terjadi kerusakan pada motor, maka MIL akan berkedip terus.

Hal itu menandakan terjadi permasalahan pada sistem injeksi.

Membuat lampu MIL akan menyala terus menerus, selama motor belum diperbaiki.

Berkat ada lampu MIL, ini memudahkan pemilik motor dan mekanik, dalam mendiagnosa
kerusakan di motor injeksi.

Untuk mengecek arti kedipannya, bisa disimak di artikel ini

Fungsi dan Tipe Throttle Position Sensor (TPS)

juan

Throttle Position Sensor atau TPS terpasang di throttle body serta selalu
berhubungan dengan throttle valve atau katup gas. Sensor TPS ini berfungsi untuk
mendeteksi perubahan posisi dari throttle gas dan kemudian akan merubahnya
menjadi sinyal elektrik yang nantinya akan dikirim ke ECU sebagai salah satu sinyal
input atau masukan. Selain fungsi utamanya tersebut, ECU juga memfungsikan TPS
untuk memberikan informasi tentang beberapa hal, yaitu :

1. Engine mode ketika posisi throttle gas menutup (pada posisi idle/ stasioner),
setengah membuka, dan ketika membuka penuh.
2. Digunakan sebagai kontrol emisi saat posisi throttle gas terbuka penuh dan
pada saat switch AC mati.
3. Sebagai koreksi perbandingan campuran udara dan bahan bakar.
4. Sebagai koreksi peningkatan tenaga pada mesin.
5. Sebagai kontrol penghentian bahan bakar ketika mesin pada posisi
deselerasi.

Karena adanya informasi yang didapatkan oleh ECU seperti yang disebutkan di
atas, maka nantinya diharapkan kinerja mesin dapat dimaksimalkan. Ciri-ciri dari
sensor TPS ini adalah selalu berada disamping throttle valve atau katup gas.
Perubahan besarnya sinyal voltase output atau tegangan keluar sensor tergantung
dari posisi bukaan throttle valve. TPS yang sering dipakai pada kendaraan injeksi
adalah model variabel resistor dan kontak point.

1) TPS model Variabel Resistor


TPS model variabel resistor ini menggunakan resistor sebagai perubah besarnya
sinyal tegangan output sensor, sensor ini menggunakan tiga kabel yaitu kabel
voltase input (VC), kabel voltase output (VTA) dan kabel massa (E2). Tegangan
yang digunakan pada sensor TPS model variabel resistor ini menggunakan
tegangan dari ECU sebesar 5 voltage.

Perbandingan antara bukaan throttle gas dengan besarnya voltase yang dikeluarkan
oleh sensor TPS ini adalah berbanding lurus, dan perbandingan antara bukaan
throttle gas dengan resistansi atau tahanannya berbanding terbalik. Ketika posisi idle
tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini adalah antara 0,6 - 0,9 volt, sedangkan
ketika throttle valve terbuka penuh maka tegangan yang dikeluarkan sensor TPS ini
adalah antara 3,5 – 4,7 volt. Untuk memperjelasnya, maka dapat dilihat pada
gambar di bawah tentang diagram kelistrikan TPS model variabel resistor.

2) TPS model Kontak Point


Sensor TPS model kontak point ini berfungsi untuk mendeteksi perubahan dari
bukaan throttle gas dan terminal yang digunakan pada sensor TPS tipe kontak point
juga sama dengan dengan sensor TPS tipe variabel resistor yaitu dengan
menggunakan tiga kabel antara lain terminal IDL, PSW serta E1. Pendeteksian
sensor TPS tipe kontak point ini hanya dilakukan pada saat throttle valve pada posisi
0o – 5o sebagai posisi idle dan terminal kabel pada sensor TPS yang terhubung
adalah terminal IDL dengan terminal E1 sebagai posisi putaran idle dan saat
kendaraan melakukan deselerasi. Ketika posisi throttle valve antara 6 o – 49o , maka
kontak point pada sensor TPS ini tidak terhubung, sehingga ECU akan mendeteksi
posisi ini sebagai putaran menengah. Sedangkan ketika throttle valve membuka dari
50o sampai throttle valve terbuka penuh, maka terminal pada sensor TPS yang
terhubung adalah terminal PSW dan terminal E1. Pada posisi ini ECU akan
mendeteksi posisi dari TPS ini sebagai putaran tinggi atau full load. Dibawah ini
ditunjukkan diagram kelistrikan sensor TPS tipe kontak point.

Fungsi MAP (Manifold Absolute Pressure) Sensor


juan
Kendaraan dengan sistem injeksi (EFI) di dalamnya terdapat berbagai
jenis sensor untuk mendeteksi kinerja mesin, beban kerja mesin, temperatur mesin,
udara masuk dan sebagainya.

Hasil pengukuran atau pendeteksian oleh sensor ini selanjutnya dikirimkan


ke ECU untuk diolah atau dikalkulasikan untuk mengatur kerja dari aktuator-aktuator,
misalnya untuk mengatur durasi penyemprotan injektor.

Salah satu sensor yang terdapat pada kendaraan EFI adalah sensor MAP (Manifold
Absolute Pressure).

Sensor MAP ini berbeda dengan sensor MAF (Mass Air Flow). Pada kendaraan
injeksi tipe D-EFI digunakan sensor MAP sedangkan untuk kendaraan injeksi tipe L-
EFI digunakan sensor MAF.

Fungsi kedua sensor ini hampir sama yaitu untuk mendeteksi banyaknya udara yang
masuk. Volume udara masuk ini diukur agar campuran antara udara dan bahan
bakar dapat ideal.

Salah satu metode untuk mengukur volume udara yang masuk pada mesin injeksi
adalah dengan menggunakan sensor MAP.

Sensor MAP ini berfungsi untuk mendeteksi atau mengukur volume udara yang
masuk berdasarkan kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.

Cara kerja MAP sensor


Sensor MAP terdiri dari tiga terminal kabel dan satu selang vakum. Selang vakum
sensor MAP ini terhubung dengan intake manifold chamber, sedangkan tiga terminal
kabel ini yaitu terdiri dari :
1. Terminal VC, yaitu terminal yang mendapatkan tegangan atau signal inputan
dari ECU yaitu sebesar 5 volt ketika kunci kontak di On kan.
2. Terminal PIM, yaitu terminal yang digunakan sebagai terminal keluaran atau
signal output dari sensor MAP. Tegangan ini nilainya akan bervariasi
tergantung dari kevakuman manifold dan tegangan keluaran ini nantinya akan
dikirimkan kembali ECU sebagai inputan data oleh ECU.
3. Terminal E2, yaitu terminal yang digunakan sebagai massa atau ground dari
sensor MAP.

Cara kerja dari sensor MAP ini adalah mengukur tekanan di dalam intake manifold
chamber melalui selang vakum yang terhubung di antara sensor MAP dengan intake
manifold chamber.

Kevakuman pada intake manifold terjadi ketika mesin dalam keadaan hidup dan
akan berubah-ubah nilai kevakumannya ketika pedal gas diinjak (tergantung bukaan
throttle valve).

Di dalam sensor MAP terdapat komponen silicon chip yang berfungsi merubah
tahanan sesuai dengan tekanan intake manifold.

Satu sisi dari silicon chip terhubung dengan tekanan intake manifold dan satu sisi
lainnya terhubung dengan ruang vakum (vacuum chamber). Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar di bawah ini :
Pada ruang vacuum chamber tekanannya akan tetap konstan sedangkan pada
ruang intake manifold pressure tekanannya akan berubah-ubah.

Perubahan tekanan pada intake manifold akan menyebabkan perubahan bentuk dari
silicon chip. Nilai tahanan pada silicon chip juga akan berubah sesuai dengan tingkat
perubahannya.

Tegangan signal dari ECU akan masuk kedalam terminal VC yaitu sebesar 5 volt.
Tegangan ini akan mengalir melewati silicon chip. Apabila tahanan pada silicon chip
besar maka tegangan yang melewatinya akan semakin kecil.

Tegangan yang telah melewati silicon chip ini selanjutnya akan dikirimkan ke
terminal PIM dan selanjutkan di kirimkan ke ECU.

Ketika terjadi masalah pada sensor MAP maka lampu check engine atau MIL
(Malfunction Indicator Lamp) akan menyala.

Letak dari lampu check engine atau MIL terletak pada bagian combination meter
atau pada dashboard kendaraan.

Pada kondisi normal, lampu check engine akan mati ketika mesin hidup dan akan
menyala ketika kunci kontak On dan mesin mati, namun apabila lampu check engine
ini menyala secara terus-menerus hal ini menandakan ada masalah pada sensor.

Baca juga : Akibat sensor MAP rusak


Untuk dapat mengetahui apakah kerusakan yang terjadi karena benar-benar
disebabkan karena sensor MAP dan bukan sensor-sensor lainnya maka dibutuhkan
alat khusus yaitu scan tool atau scanner EFI.

Share :

Facebook Google+ Twitter

1 Response to "Fungsi MAP (Manifold Absolute Pressure) Sensor"

1.

brahmi k margiansyah23 November 2018 at 12:45

Hallo admin...apakah MAP corolla great dapat di gunakan di toyota calya?


Apakah MAP dapat merubah kecepatan?
Terimakasih

Reply



Home

 Popular
 Kategori
 Arsip

Komponen-Komponen Motor Starter dan Fungsinya

Berbicara masalah sistem starter tak lepas dari yang namanya motor starter. Hal yang
mendasar yang harus anda ketahui adalah apa saja kompo...

Macam-Macam Alat Ukur Mekanik, Elektrik dan Pneumatic

Alat ukur merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengukur. Dalam


perbaikan dan servis di bidang otomotif juga juga digunakan be...

Fungsi dan Komponen Poros Propeller (Propeller Shaft)

Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros kopel
merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga da...

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri dan Paralel

Untuk menghidupkan sebuah beban kelistrikan yang misalnya lampu, maka


diperlukan sebuah rangkaian kelistrikan yang terdiri dari sumber t...

Cara Pengukuran Berat Jenis Elektrolit Pada Baterai

Baterai merupakan komponen penting pada kendaraan karena fungsi baterai yang
sangat vital bagi kendaraan. Baterai digunakan sebagai pen...

Sensor MAP (Manifold


Absolute Pressure)
tekanan absolut Akselerasi kurang
1 Kedipan
berlipat ganda baik
Terjadi kerusakan pada Mesin bekerja
sensor MAP dan tingkat dengan normal,
kevakuman pada intake tetapi kurang tenaga
manifold tidak stabil pada putaran atas

Sensor ECT (Engine


Coolant Temperature)
Sulit dihidupkan
atau sensor EOT
pada suhu rendah
(Engine Oil
Temperature)

7 Kedipan

Sensor ECT atau


rangkaiannya tidak Mesin cepat panas
berfungsi
Sambungan pada soket
sensor ECT dan EOT
terjadi Intermitten
Failure (putus
sambung)

Sensor TP (Throttle
Boros bahan bakar
Position)

Sensor TP atau
rangkaiannya tidak Akselerasi tidak baik
berfungsi

8 Kedipan

Kontak yang longgar


atau tidak baik pada Mesin sering mati
konektor unit sensor
Sensor IAT (Intake Air Akselerasi kurang
Temperature) baik

Mesin bekerja
Sensor IAT atau dengan normal,
rangkaiannya tidak tetapi kurang tenaga
berfungsi pada putaran
menengah
9 Kedipan

Kontak yang longgar


atau tidak baik pada
konektor unit sensor

Sensor VS (Vehicle Indikator


11 Kedipan Speed) atau kecepatan Speedometer tidak
kendaraan berfungsi
ISS tidak berfungsi
Sensor VS atau
(khusus untuk motor
rangkaiannya tidak
yang menggunakan
berfungsi
ISS)

Kontak yang longgar


atau tidak baik dari
konektor sensor VS

Mesin tidak dapat


Sistem Injector
dihidupkan

12 Kedipan
Injector atau Injector, pompa
rangkaiannya tidak bahan bakar dan coil
berfungsi pangapian mati
Kontak yang longgar
atau tidak baik pada
konektor Injector

Sensor O2 (Oxigen Mesin sulit


Sensor) dihidupkan

Sensor O2 atau
Bunyi letupan pada
rangkaiannya tidak
bagian knalpot
berfungsi

21 Kedipan

Kontak yang longgar


atau tidak baik pada
sensor O2

Mesin sulit
Rangkaian IACV ( Intake
29 Kedipan dihidupkan, putaran
Air Control Valve)
stasioner kasar
IACV atau rangkaiannya
Boros bahan bakar
tidak berfungsi

Kontak yang longgar


atau tidak baik pada
sensor IACV

EEPROM ECM
(Elektrically Erasable
Mesin tidak dapat
Progammable Read
dihidupkan
Only Memory Engine
Control Module)

33 Kedipan

ECM atau rangkaiannya


Mesin sering mati
tidak berfungsi
Kontak yang longgar
atau tidak baik pada
konektor ECM

Sensor CKP (Crankshaft Mesin sering


Position) mati/sulit dihidupkan

Sensor CKP atau


Putaran stasioner
rangkaiannya tidak
kasar
berfungsi

52 Kedipan

Motor bekerja
Kontak yang longgar dengan normal
atau tidak baik pada tetapi akselerasi
sensor CKP kurang di semua
kecepatan

Sensor bank angle


Sensor BAS (Bank Angle tidak bekerja (Mesin
54 Kedipan
Sensor) tetap hidup pada
saat sepeda motor
jatuh)

Sensor bank angle atau


rangkaiannya tidak
berfungsi

Kontak yang longgar


atau tidak baik pada
sensor BAS

(kpl/sdi)

Chevrolet Setop Penjualan Mobil di Indonesia

Memberikan peringatan kegagalan fungsi/kerusakan fungsi sensor dan sparepart yang ada
pada sistem injeksi sepeda motor PGM-FI.

MIL (Malfuction Indicator Lamp)


Ketika sistem injeksi dalam keadaan normal atau tidak ada kerusakan, MIL akan menyala
selama 2 detik lalu mati (kalibrasi) setelah kunci kontak dalam keadaan ON. Akan tetapi jika
terdapat kerusakan pada sistem injeksi MIL akan memberikan isyarat dengan berkedip.
Kerusakan apa yang terjadi pada sistem injeksi dapat diketahui dengan membaca jumlah
kedipan yang di isyaratkan oleh MIL. Sedangkan untuk kedipan juga memilki dua jenis yang
berbeda yakni kedipan pendek dan kedipan panjang. Jika kedipan tersebut pendek (o,3 detik)
maka bisa diartikan bahwa MIL memberikan isyarat angka satuan (1) dan jika berkedip
panjang (1,3) detik berarti memberikan isyarat angka puluhan (10). Untuk memgetahui
kerusakannya ada tinggal menjumlahkan kedipan yang diberikan oleh MIL.
Berikut ini Trendotomotif.com berikan juga arti dari jumlah kedipan indikator error yang di
tangkap oleh MIL:

Mengenal Kode Kerusakan Pada Mesin Honda PGM-FI

1 kedipan

Kedipan ini memberikan arti bahwa sensor MAP (Manifold Absolute Presure) sedang
mengalami kerusakan. MAP sendiri berfungsi sebagai pendeteksi jumlah udara yang masuk
ke dalam mesin dengan cara mendeteksi perubahan tekanan pada intake manifold. Ketika
sensor MAP ini bermasalah maka yang akan terjadi MIL akan memberikan sinyal kedipan
satu kali namun berulang ulang. Meskipun sensor ini rusak, mesin akan tetap hidup kan tetapi
sebaiknya segeralah memperbaiki kerusakan tersebut.

7 kedipan

7 kedipan merupakan sinyal indikator kerusakan pada bagian sensor Engine Oil Temperatur
(EOT) dan Engine Coolant Temperature (ECT). Sensor tersebut digunakan untuk mendeteksi
perubahan suhu mesin dengan mengubahnya ke dalam perubahan pada nilai tambahan
thermistor. Kemudian sinyal elektrik yang dihasilkan oleh sensor tersebut dikirimkan ke
ECM untuk menyesuaikan jumlah injeksi bahan bakar dan waktu pengapian berdasarkan
temperatur mesin. Sehingga jika terjadi kerusakan pada sensor EOT maupun ECT maka
akibatnya mesin akan sulit dihidupkan pada kondisi mesin dingin.

8 kedipan

Kedipan ini merupakan kode kerusakan yang paling berpengaruh pada performa mesin.
Sebab kode ini memberikan arti bahwa ada kerusakan pada sensor Throttle Position (TP
sensor). TP sensor berfungsi untuk mendeteksi sudut bukaan throttle valve. Sehingga jika
sensor ini rusak maka akselerasi mesin motor Anda akan menurun.

9 kedipan

Kedipan ini berhubungan dengan kerusakan pada sensor Intake Air Temperature (IAT). IAT
di pasang agar dapat mengatur percampuran udara dan bahan bakar sesuai dengan temperatur
udara pada intake. Jika sensor ini rusak memang tidak terasa berpengaruh pada mesin akan
tetapi lebih baiknya jika Anda tetap harus memperbaiki kerusakan ini agar tidak menjalar
pada komponen lain.

12 kedipan
Kode sinyal kedipan berjumlah 12 kali ini juga salah satu kerusakan sistem injeksi yang
termasuk fatal. Bisa dipastikan jika MIL mengirimkan kode kerusakan sebanyak 12 kedipan
maka pasti motor Anda dalam keadaan mati atau mogok. Sebab kode sinyal ini berasal dari
kerusakan injektor yang menempel pada bagian throttle body. Jika injektor ini rusak maka
penyuplaian bahan bakar ke ruang bakar menjadi terhenti dan membuat mesin akan mati.

21 kedipan

21 kedipan MIL adalah megisyaratkan bahwa sensor O2 yang terdapat pada motor Honda
PGM-FI sedang mengalami kerusakan. Cara kerja sensor ini adalah untuk memperbaiki
campuran udara dan bahan bakar dengan mendeteksi konsentrasi oksigen dari hasil
pembakaran. Sensor yang terpasang pada bgian saluran pembuangan silinder head ini ketika
terjadi kerusakan memang tidaklah berpengaruh pada performa mesin namun jumlah kedipan
yang di dapatkan pada MIL memberikan saran agar Anda memperbaiki kerusakan tersebut.

29 kedipan

Sensor Idle Air Control Valve (IACV) mempunyai fungsi sebagai pengatur jumlah aliran
udara yang mengalir pada putaran stasioner. Jadi dengan adanya sensor IACV, Anda tek
perlu lagi menyetel aliran udaranya karena sudah otomatis menyesuaikan dari putaran mesin
stasioner. Kerusakan sensor inilah yang menyebabkan MIL berkedip sebanyak 29 kali
kedipan. Sensor ini berhubungan langsung pada putaran stasioner mesin sehingga jika terjadi
kerusakan maka yang akan terjadi adalah mesin motor akan sulit untuk dihidupkan.

33 kedipan

Kedipan ini bukanlah berasal dari kerusakan sensor-sensor pada motor PGM-FI akan tetapi
berasal dari kerusakan bagian otak motor Honda PGM-FI yakni dari Engine Control Module
(ECM). ECM atau yang biasa disebut Enggine Contol Unit (ECU) berkerja dengan menerima
sinyal yang dihasilkan oleh sensor-sensor yang tersdapat pada mesin kemudian ECU akan
mengolah data tersebut menggunakan peta kinerja multi dimensi (look-up table) untuk
menentukan pencampuran air, udara, bahan bakar yang digunakan untuk mesin Honda PGM-
FI.

54 kedipan

Kedipan yang terakhir ini memberikan pernyatan bahwa Bank Angle Sensor pada motor
Anda mengalami kerusakan. Sensor ini berhubungan langsung pada keselamatan Anda ketika
terjadi kecelakaan karena Bang Angle Sensor bertugas membeikan sensor posisi motor ketika
terjadi kecelakaan. Sehingga ketika motor terjatuh, secara otomatis sensor ini memberikan
peintah sinyal ke ECU untuk mematikan mesin. Jika Bang Angle Sensor rusak maka
mengakibatkan mesin motor tidak bisa dihidupkan karena sensor ini akan mematikan
beberapa fungsi komponen motor Anda sepeti injector, fuel pump dan ignition coil.

Perlu Anda ketahui bahwa sepeda motor Honda yang mengadopsi sistem injeksi tidak
memiliki semua sensor seperti diatas, akan tetapi semua sepeda motor Honda injeksi
memiliki sinyal MIL untuk memberikan peingatan kerusakan fungsi dari komponen motor
Honda injeksi. Itulah tadi yang dapat Trendotomotif.com sajikan, semoga

pan Motor Honda Dan Bagian-Bagian sensornya


By Ate Breaker May 07, 2018 2 comments
Jumlah kedipan lampu mil motor injeksi setelah dijumlah di dapat lah kode kedipan. Kode
kedipan ini menandakan bagian tertetu dari sepeda motor yang mengalami kerusakan. Seperti
yang sudah saya sebutkan sebelumnya pada postingan cara membaca kode kedipan pada
motor injeksi, yaitu kode kedipan tidaklah berurutan misal dari agka 1-100, melainkan hanya
dafar beberapa angka tertentu saja.

via:lampung.com

Khusus untuk motor-motor injeksi honda yang menggunakan sistem PGM-FI, seperti honda
beat, vario, PCX, Spacy, dan motor-motor lainnya, berikut adalah daftar kode kedipan,
kerusakan, dan ciri-ciri atau akibat yang ditimbulkan. Agar tidak salah, data ini saya ambil
dari sumber:hondacengkareng.com.

Jumlah
Kedipan Penyebab Kerusakan Akibat Yang Ditimbulkan

1 Sensor MAP (Manifold Absolute  Akselerasi kurang baik


Kedipan Pressure) tekanan absolut berlipat  Mesin bekerja dengan
ganda normal, tetapi kurang
tenaga pada putaran atas
 Terjadi kerusakan pada sensor
MAP dan tingkat kevakuman
pada intake manifold tidak
stabil

7 Sensor ECT (Engine Coolant  Sulit dihidupkan pada


Kedipan Temperature) atau sensor EOT suhu rendah
(Engine Oil Temperature)suhu cairan  Mesin cepat panas
pendingin mesin

 Sensor ECT atau rangkaiannya


tidak berfungsi
 Sambungan pada soket sensor
ECT dan EOT terjadi
Intermitten Failure (putus
Jumlah
Kedipan Penyebab Kerusakan Akibat Yang Ditimbulkan

sambung)

8 Sensor TP (Throttle Position)  Boros bahan bakar


Kedipan  Akselerasi tidak baik
 Sensor TP atau rangkaiannya  Mesin sering mati
tidak berfungsi
 Kontak yang longgar atau
tidak baik pada konektor unit
sensor

9 Sensor IAT (Intake Air Temperature)  Akselerasi kurang baik


Kedipan  Mesin bekerja dengan
 Sensor IAT atau rangkaiannya normal, tetapi kurang
tidak berfungsi tenaga pada putaran
 Kontak yang longgar atau menengah
tidak baik pada konektor unit
sensor

11 Sensor VS (Vehicle Speed) atau  Indikator Speedometer


Kedipan kecepatan kendaraan tidak berfungsi
 ISS tidak berfungsi
 Sensor VS atau rangkaiannya (khusus untuk motor yang
tidak berfungsi menggunakan ISS)
 Kontak yang longgar atau
tidak baik dari konektor sensor
VS

12 Sistem Injector  Mesin tidak dapat


Kedipan dihidupkan
 Injector atau rangkaiannya  Injector, pompa bahan
tidak berfungsi bakar dan coil pangapian
 Kontak yang longgar atau mati
tidak baik pada konektor
Injector

21 Sensor O2 (Oxigen Sensor)  Mesin sulit dihidupkan


Kedipan  Bunyi letupan pada
 Sensor O2 atau rangkaiannya bagian knalpot
tidak berfungsi
 Kontak yang longgar atau
Jumlah
Kedipan Penyebab Kerusakan Akibat Yang Ditimbulkan

tidak baik pada sensor O2

29 Rangkaian IACV ( Intake Air Control  Mesin sulit dihidupkan,


Kedipan Valve) katub kontrol udara masuk putaran stasioner kasar
 Boros bahan bakar
 IACV atau rangkaiannya tidak
berfungsi
 Kontak yang longgar atau
tidak baik pada sensor IACV

33 EEPROM ECM (Elektrically Erasable  Mesin tidak dapat


Kedipan Progammable Read Only Memory dihidupkan
Engine Control Module)  Mesin sering mati

 ECM atau rangkaiannya tidak


berfungsi
 Kontak yang longgar atau
tidak baik pada konektor ECM

52 Sensor CKP (Crankshaft Position)  Mesin sering mati/sulit


Kedipan dihidupkan
 Sensor CKP atau rangkaiannya  Putaran stasioner kasar
tidak berfungsi  Motor bekerja dengan
 Kontak yang longgar atau normal tetapi akselerasi
tidak baik pada sensor CKP kurang di semua
kecepatan

54 Sensor BAS (Bank Angle Sensor)  Sensor bank angle tidak


Kedipan bekerja (Mesin tetap
 Sensor bank angle atau hidup pada saat sepeda
rangkaiannya tidak berfungsi motor jatuh)
 Kontak yang longgar atau
tidak baik pada sensor BAS

Dan berikut adalah skema bagian-bagian sensor pada motor injeksi..


via:ctialatest.org

Meskipun letaknya berbeda-beda, seperti suprax 125 injeksi dengan honda beat, namun pada
dasarnya memiliki cara kerja sama.
Baca Juga: Mengenal sensor CKP, bagian yang sering membuat honda beat dan vario
mogok
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Pengertian Air Fuel Ratio (AFR)

juan
Terjadinya proses pembakaran di dalam mesin agar dapat menghasilkan tenaga
yang optimala maka harus memenuhi 3 persyaratan utama, yaitu tekanan kompresi
yang tinggi, waktu pengapian yang tepat serta percikkan bunga api pada busi yang
kuat, dan campuran udara serta bahan bakar yang sesuai.

Pada syarat yang ketiga yaitu campuran udara bahan bakar harus sesuai, campuran
ini di atur pada sistem bahan bakar kendaraan tersebut. Pada sistem bahan bakar
konvensional diatur oleh karburator sedangkan pada sistem bahan bakar injeksi
diatur oleh lamanya pengjinjeksian oleh injektor.

Campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam ruang bakar harus dalam
keadaan yang mudah terbakar agar dapat menghasilkan efisiensi tenaga mesin
yang optimal.

Apabila campuran udara dan bahan bakar tidak baik maka akan membuat campuran
ini menjadi sukar untuk dibakar.

Bahan bakar tidak akan dapat terbakar dengan sendirinya tanpa adanya udara
(oksigen), sehingga bahan bakar harus dicampur dengan udara dengan takaran
atau perbandingan yang sesuai.

Campuran perbandingan udara dengan bahan bakar akan berpengaruh terhadap


efisiensi pembakaran.

Perbandingan antara campuran udara dan bahan bakar dinyatakan dalam bentuk
volume atau berat dari bagian udara dan bahan bakar. Pada umumnya,
perbandingan antara udara dan bahan bakar dinyatakan berdasarkan berat udara
dan berat bahan bakar.

Perbandingan campuran udara dan bahan bakar juga dikenal dengan istilah Air Fuel
Ratio (AFR). Dalam teorinya, perbandingan ideal antara campuran udara dan bahan
bakar yang ditulis di dalam buku TOYOTA NEW STEP di bagian bab 3 (mesin)
halaman 51 adalah 15 : 1, 15 untuk jumlah udara dan 1 untuk jumlah bahan bakar.
Namun sebenarnya perbandingan campuran udara dan bahan bakar ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor meliputi temperatur mesin, kecepatan mesin, beban mesin dan
kondisi-kondisi lainnya.

Pada tabel di bawah ini diperlihatkan perbandingan campuran udara dan bahan
bakar yang dibutuhkan pada beberapa kondisi tertentu.
Kondisi Kerja Perbandingan antara Udara dan Bahan
Mesin Bakar
Pada saat start Kira-kira 1 : 1
temperatur 0o C
Pada saat start Kira-kira 5 : 1
temperatur 20o C
Pada saat idle Kira – kira 11 : 1
Putaran lambat 12 – 13 : 1
Akselerasi Kira-kira 8 : 1
Putaran maksimum 12 – 13 : 1
(beban penuh)
Putaran sedang 16 – 18 : 1
(ekonomis)
Sumber Toyota New Step 1

Pengaruh perbandingan udara dan bahan bakar pada kerja mesin kendaraan
Perbandingan campuran udara dan bahan bakar (AFR) kaya
Apabila campuran udara dan bahan bakar ini terlalu gemuk atau kaya justru tidak
akan meningkatkan tenaga yang dihasilkan dan justru akan merugikan mesin
kendaraan tersebut.
Campuran yang terlalu kaya akan berkemungkinan adanya bahan bakar yang belum
terbakar dan hal ini akan meningkatkan pemakaian bahan bakar yang boros.

Selain itu,campuran yang terlalu kaya akan menghasilkan emisi hasil pembakaran
berupa karbon.

Karbon ini akan berpengaruh terhadap warna gas hasil pembakaran yaitu asap pada
gas buang akan berwarna hitam. Selain itu, lama-kelamaan karbon akan menumpuk
pada ruang bakar dan membentuk kerak. Apabila terdapat kerak pada ruang bakar
dapat menyebabkan terjadinya engine knocking.

Perbandingan campuran udara dan bahan bakar (AFR) kurus


Campuran udara dan bahan bakar yang terlalu kurus juga tidak baik karena akan
membuat tenaga yang dihasilkan oleh mesin menjadi berkurang dan juga dapat
membuat suara mesin menjadi tersendat-sendat.

Selain itu, temperatur mesin juga akan menjadi cepat panas sehingga dapat mebuat
merusakan pada mesin.

Perbandingan campuran udara dan bahan bakar (AFR) ideal


Campuran udara dan bahan bakar yang ideal akan berpengaruh terhadap kinerja
mesin yang baik dan optimal serta akan membuat pemakaian bahan bakar dan
pembakaran menjadi lebih efisien.

Share :

Facebook Google+ Twitter

0 Response to "Pengertian Air Fuel Ratio (AFR)"



Home

 Popular
 Kategori
 Arsip

Komponen-Komponen Motor Starter dan Fungsinya

Berbicara masalah sistem starter tak lepas dari yang namanya motor starter. Hal yang
mendasar yang harus anda ketahui adalah apa saja kompo...

Macam-Macam Alat Ukur Mekanik, Elektrik dan Pneumatic

Alat ukur merupakan peralatan-peralatan yang digunakan untuk mengukur. Dalam


perbaikan dan servis di bidang otomotif juga juga digunakan be...

Fungsi dan Komponen Poros Propeller (Propeller Shaft)

Poros propeller (propeller shaft) atau juga sering kita menyebutnya poros kopel
merupakan salah satu bagian dari sistem pemindah tenaga da...

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri dan Paralel

Untuk menghidupkan sebuah beban kelistrikan yang misalnya lampu, maka


diperlukan sebuah rangkaian kelistrikan yang terdiri dari sumber t...

Cara Pengukuran Berat Jenis Elektrolit Pada Baterai

Baterai merupakan komponen penting pada kendaraan karena fungsi baterai yang
sangat vital bagi kendaraan. Baterai digunakan sebagai pen...

uk, Ukur Tegangan Puncak Koil Untuk Cek


Kerusakan Pengapian
billy - Kamis, 16 Desember 2010 | 17:09 WIB




Yuk, Ukur Tegangan Puncak Koil Untuk Cek Kerusakan Pengapian

Jakarta - Yuk, kita akan kupas lebih jauh bagaimana langkah pemeriksaan pada sistem pengapian
sesuai prosedur dari pabrikan.

Kalau umumnya kita hanya sampai mengukur tahanan koil untuk mengetahui apakah kinerjanya
masih bagus atau tidak, maka kali ini kita akan mengukur sampai tegangan puncaknya (peak votage
igniton coil).

Bahan praktiknya di Honda Absolute Revo 110.

Sebelumnya, yang harus disediakan terlebih dulu multitester, usahakan yang digital biar terbaca
lebih akurat, serta peak voltage adaptor/PVA (gbr.1).

“Alat ini ada dijual di pasaran,” bilang Sarwono Edhi, technical service training manager PT Astra
Honda Motor (AHM) via surat elektronik.

PVA ini dibutuhkan karena tegangan koil yang akan diukur cukup tinggi. Pada Revo, standarnya
mencapai 100 V. Jadi tidak bisa langsung pakai multitester, bisa jebol Cuy! Nantinya PVA
disambungkan ke mulitester.

Sebelum memulai pengukuran, tentunya pastikan dulu kedua alat pengukur tadi bekerja dengan
baik atau tidak. Motor juga diparkir pakai standar tengah.

Selain itu, sebaiknya pahami dulu diagram sistem pengapian motor (gbr.2) serta mengenali jalur atau
warna-warna kabelnya. Cek pula semua sambungan jalur kelistrikan pada sistem pengapian.

“Karena bila ada soket atau sambungan kabel yang kendur, bisa membuat pembacaan yang salah
pada alat ukur,” terang Edhi.

Jika sudah yakin semua beres, pemeriksaan peak voltage ignition coil (PVIC) bisa dilanjutkan.
Dimulai dari melepas busi dan periksa terlebih percikan apinya (busi dalam kondisi terpasang pada
kabel busi) dengan cara ditempel ke massa.

Oh iya, untuk memeriksa PVIC, busi harus dalam kondisi baik. Jika percikan apinya sudah mulai
lemah atau umur busi telah melampaui batas pemakaian ideal (sekitar 10.000 km), sebaiknya ganti
baru.

Tapi ingat, pastikan busi pengganti spesifikasinya sesuai anjuran pabrik (NGK CPR6EA-9S / Denso
U20EPR9S). Hati-hati jangan sampai dapat busi palsu ya.

Selanjutnya, dalam kondisi busi masih ditempel ke massa, hubungkan kabel peak voltage adaptor
(PVA) yang min (-) ke kabel primer koil warna hitam/kuning.

Kabel primer koil tetap dalam kondisi terpasang. Sementara kabel PVA yang lain (+) dihubungkan ke
massa (gbr.3). Kemudian atur impedansi pada multitester di posisi minimium 10 MΩ/DCV.

Jika sudah, putar kunci kontak di posisi ignition, lalu hidupkan mesin pakai tombol electric starter.
Tinggal dilihat deh, berapa tegangan puncak koilnya pada multitester. Jika peak voltage-nya gak
sesuai, lakukan pemeriksaan pada beberapa bagian seperti pada peta trouble shooting berikut
(gbr.4).

Ingat, saat pengukuran jangan sekali-sekali menyentuh jarum tester ya. Karena kejutan listrik dengan
tegangan 100 V lumayan lo!

Anda mungkin juga menyukai