Pemeriksaan keausan (keovalan) blok silinder dengan menggunakan alat cylinder gauge.
Langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
1. Bersihkan blok silinder dari kotoran yang menempel baik debu, oli maupun kotoran
lainnya.
2. Masukkan cylinder gauge pada lubang silinder.
3. Pasang batang ukur sehingga kondisi angka awal di dapat, lalu di catat angka tersebut.
Misalnya 70,00 mm.
4. Masukkan cylinder gauge di tiga tempat (titik) yang berbeda misal Atas, Tengah dan
Bawah.
5. Pada masing-masing titik putar cylinder gauge, melingkar searah lingkaran blok silinder.
6. Catat hasil pengukuran masing-masing di ketiga titik tersebut. (Spesifikasi keovalan blok
cilinder adalah 0,05 mm)
7. Jika hasil selisih masing-masing pengukuran yang satu dengan yang lain melebihi angka
spesifikasi maka blok silinder perlu dilakukan oversize.
8. Jika blok silinder sudah mengalami oversize, maka piston dan ring piston juga harus
diganti sesuai dengan oversize yang telah dilakukan pada blok silinder tersebut.
Bentuk keausan adalah oval dan tirus. Keovalan maksimal di bagian atas yaitu sebesar 0,05 mm
dan ketirusan sebesar 0,15 mm.
Berdasarkan data tersebut berarti keausan 0,345 mm, sehingga perlu over size 50, artinya
diameter silinder diperbesar 0,50 mm dari diameter standard. Piston dan ring piston juga harus
diganti dengan oversize 50. Ukuran silinder setelah diover size 50 adalah sebesar 59,005 + 0,50
mm = 59,505 mm.
Ukuran over size piston dan ring piston yang dipasarkan adalah 25, 50, 75 dan 100.
Tanda oversize terletak pada kepala piston dan sisi atas ring piston.
Hindari penggunaan mesin yang berlebihan, yang mengakibatkan terjadinya over heating
pada mesin.
Lakukan pemeriksaan pengencangan baut kepala silinder secara berkala dengan
menggunakan kunci momen.
Saat melakukan pengencangan atau pengendoran baut kepala silinder, lakukan dengan
cara menyilang dan secara bertahap.
Bila pemeriksaan visual menunjukkan piston telah tergores berlebihan, maka ganti piston dengan
yang baru sesuai dengan jenis dan oversize yang ada pada piston semula.
Pemeriksaan dengan pengukuran meliputi pemeriksaan celah antara piston dengan dinding
silinder.
Langkah menentukan celah adalah sebagai berikut :
Penyebab kerusakan :
Usia pemakaian.
Sistem pelumasan kurang sempurna atau terdapat kerusakan pada pompa oli, volume oli
kurang, kwalitas oli rendah dan penggantian oli tidak berkala.
Debu masuk kesilinder akibat filter (saringan udara) dilepas.
Cara pengendaraan kurang baik.
Terjadi everheating pada mesin.
Pemeriksaan ceah samping yang mengukur celah antara ring dengan alur ring
menggunakan feeler gauge. Spesifikasi: celah top ring 0,03 - 0,07 mm; second ring 0,02 -
0,06 mm dengan limit 0,12 mm.
Pemeriksaan celah ujung dengan cara memasukkan ring piston ke dalam silinder. Dorong
ring piston pada jarak 40 mm dari bawah. Ukur celah menggunakan feeler gauge.
Spesifikasi celah 0,1 - 0,25 mm dengan limit 0,4 mm.
Celah samping yang berlebihan akan menyebabkan suara rng piston berlebihan (ring noise) dan
kebocoran. Celah ujung yang berlebihan sebagai indikasi keausan ring yang bergesekan dengan
dinding silinder, gaya pegas lemah dan kompressi bocor.
Pemeriksaan gigi pompa oli dan timing sprocket. Lihat apakah terdapat gigi pompa oli
dan timing sprocket terdapat keausan, keretakan dan kerusakan lainnya. Jika terdapat
kerusakan keretakan dan keausan yang berlebihan, maka gantilah komponen tersebut.
Pemeriksaan bantalan crank case. Jika terdapat kekocakkan yang berlebihan pada
bantalan crank case, maka gantilah batalan tersebut.
Periksa kekocakkan dan keolengan poros engkol. Jika terdapat kekocakkan dan
keolengan poros engkol, maka bubut atau ganti dengan yang baru.
Periksa celah poros engkol dengan stang piston dengan menggunakan feeler gauge. Jika
terdapat celah yang berlebihan dari hasil pengukuran maka ganti dengan yang baru.