Anda di halaman 1dari 5

Cara Mengukur Diameter Silinder dengan Cylinder Bore Gauge (CBG)

juan prasetyadi 17:46


Untuk mengukur diameter silinder pada mesin dengan ukuran yang tepat dan presisi
maka membutuhkan peralatan yang tepat dan dengan ketelitian yang tinggi maka
digunakanlah alat ukur mekanik yaitu Cylinder Bore Gauge atau disingkat dengan CBG.
Alat ukur Cylinder Bore Gauge tidak dapat digunakan sendiri melainkan membutuhkan
alat ukur lainnya yaitu jangka sorong dan micrometer luar.

Cylinder Bore Gauge merupakan alat ukur mekanik yang memiliki tingkat ketelitian 0,01
mm atau satu setrip pada dial gauge nilainya sama dengan 0,01 mm sehingga bila
jarum pointer bergerak satu putaran maka nilainya 1 mm.

Cylinder bore gauge sendiri terdiri dari beberapa komponen yaitu dial gauge, dial gauge
securing position, grip, replecement rod, replecement washer, replecement rod securing
thread dan measuring point.

Untuk mendapatkan hasil ukuran yang akurat maka ada beberapa hal yang harus
dilakukan sebelum melakukan pengukuran, antara lain :
1. Pastikan alat ukur yang digunakan bersih dari kotoran karena kotoran yang
menempel pada alat ukur akan mempengaruhi hasil pembacaan ukurannya.

2. Pastikan juga bahan atau bidang yang akan diukur juga bebas dari kotoran.
Apabila bidang yang akan diukur ini kotor maka juga akan mempengaruhi
terhadap hasil pengukuran.

3. Pastikan alat ukur yang digunakan dalam kondisi baik dan selalu lakukan set “0”
pada alat ukur sebelum digunakan.

4. Keterampilan dalam menggunakan alat ukur.

5. Pembacaan hasil ukuran yang tepat.

Langkah-langkah pengukuran diameter silinder :

Ukur diameter silinder dengan jangka sorong


Langkah pertama yaitu melakukan pengukuran diameter silinder menggunakan jangka
sorong. Hasil pengukuran dengan jangka sorong ini nantinya digunakan untuk
menentukan pemilihan replecement rod dan washer pada alat Cylinder Bore Gauge.

Cara menentukan replecement rod dan washer yang digunakan dapat dilakukan
dengan melihat hasil pengukuran dengan jangka sorong yaitu dengan melihat hasil
pengukuran di belakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm.

Contoh :
Bila hasil pengukuran diameter dalam silinder dengan jangka sorong diperoleh hasil
72,30 mm, maka replecement rod yang digunakan adalah 70 mm dan replecement
washer yang digunakan adalah 2 mm
Bila hasil pengukuran diameter dalam silinder dengan jangka sorong diperoleh hasil
72,70 mm, maka replecement rod yang digunakan adalah 70 mm dan replecement
washer yang digunakan adalah 3 mm

Set “0” Cylinder Bore Gauge


Cara melakukan set “0” pada alat ukur Cylinder Bore Gauge dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Misal hasil pengukuran dengan jangka sorong yang digunakan adalah
72,30 mm.

Cara pertama
Setting micrometer luar sesuai dengan ukuran replecement rod dan washer yang
digunakan yaitu 72 mm.
Letakkan replecement rod dan measuring point alat ukur Cylinder Bore Gauge ke dalam
micrometer luar kemudian set “0” (menempatkan jarum pointer ke ukuran ‘”0”) alat ukur
Cylinder Bore Gauge nya.

Cara Kedua
Setting micrometer luar sesuai dengan ukuran yang didapatkan dengan jangka sorong
yaitu pada ukuran 72,30mm.
Letakkan replecement rod dan measuring point alat ukur Cylinder Bore Gauge ke dalam
micrometer luar kemudian set “0” (menempatkan jarum pointer ke ukuran ‘”0”) alat ukur
Cylinder Bore Gauge nya.
Cara Ketiga
Tepatkan jarum pointer pada angka “0”.
Letakkan replecement rod dan measuring point alat ukur Cylinder Bore Gauge ke dalam
micrometer luar kemudian ukur jarak antara replecement rod dan measuring pointnya.

Memasukkan Cylinder Bore Gauge pada silinder


Masukkan alat ukur Cylinder Bore Gauge secara diagonal ke dalam lubang silinder.
Gerak-gerakkan atau goyang-goyangkan Cylinder Bore Gauge sampai didapatkan
penyimpangan jarum pointer bergerak ke kanan paling jauh.

Perhatikan jarum pointer pada alat ukur Cylinder Bore Gauge apakah apakah jarum
pointer mengarah sebelum angka “0” atau mengarah sesudah angka “0”. Bila jarum
pointer mengarah sebelum angka “0” maka hasilnya ditambah dan apabila jarum
pointer mengarah sesudah angka “0” maka hasilnya dikurang.

Misal pada cara pertama :


Hasil setting micrometer luar adalah 72 mm. Bila jarum mengarah sebelum angka “0”
sebesar 0,3 mm maka hasilnya ditambah sehingga ukurannya adalah 72 + 0,3 = 72,3
mm. Sedangkan bila jarum mengarah sesudah angka “0” misal sebesar 0,1 mm maka
hasilnya dikurangi sehingga ukurannya adalah 72 – 0,1 = 71,9 mm.

Misal pada cara kedua :


Hasil setting micrometer luar adalah 72,3 mm. Bila jarum mengarah sebelum angka “0”
sebesar 0,3 mm maka hasilnya ditambah sehingga ukurannya adalah 72,3 + 0,3 = 72,6
mm. Sedangkan bila jarum mengarah sesudah angka “0” misal sebesar 0,3 mm maka
hasilnya dikurangi sehingga ukurannya adalah 72,3 – 0,3 = 72,0 mm.

Misal pada cara ketiga :


Hasil pengukuran jarak dari replecement rod dan washer dengan menggunakan
micrometer luar sebesar 72,6 mm. Bila jarum mengarah sebelum angka “0” sebesar 0,1
mm maka hasilnya ditambah sehingga ukurannya adalah 72,6 + 0,1 = 72,7 mm.
Sedangkan bila jarum mengarah sesudah angka “0” misal sebesar 0,3 mm maka
hasilnya dikurangi sehingga ukurannya adalah 72,6 – 0,3 = 72,3 mm.

Anda mungkin juga menyukai