Anda di halaman 1dari 5

Cara Menghitung Keovalan Dan Ketirusan

Blok Silinder Mesin


Amrie Muchta 3/11/2017 Pengukuran Mesin
Dalam proses kerjanya, mesin menghasilkan tenaga dari adanya pembakaran.
Pembakaran itu akan mendorong piston untuk bergerak naik turun. Gerakan tersebut
pasti menghasilkan adanya gesekan antara silinder dan ring piston. Dalam waktu lama,
gesekan ini akan menimbulkan keausan diantara kedua komponen itu. Itulah sebabnya
mesin yang sudah berumur memiliki keluhan tenaga kurang dengan tekanan kompresi
yang rendah.

Jika silinder sudah aus, artinya tenaga juga akan terhambat. Sehingga perlu dilakukan
over size hingga penggantian. Namun untuk mengetahui apakah silinder mesin masih
layak atau tidak, kita perlu melakukan pengukuran. Pengukuran ini akan mengetahui
besat ketirusan dan keovalan silinder mesin. Lantas bagaimana langkahnya, simak cara
menghitung keovalan dan ketirusan silinder mesin berikut.

Perbedaan Ketirusan Dan Keovalan

Sebelum kita melangkah lebih jauh, mari pahami arti dari kedua kata ini. Ketirusan dan
keovalan memiliki arti yang berbeda.

Ketirusan, adalah bentuk keausan silinder jika dilihat dari bagian samping silinder.
Bentuk keausan ini akan berbentuk tirus karena ada perbedaan diameter silinder
bagian bawah dan atas. Perbedaan ini akan menunjukan besar ketirusan.

Keovalan, adalah bentuk keausan silinder mesin jika dilihat dari bagian atas. Silinder
yang normal, pasti akan berbentuk lingkaran sempurna jika dilihat dari atas. Namun
ketika terjadi keausan di salah satu sisi silinder, bentuknya pun menjadi lebih oval.

Cara mengukur keovalan dan ketirusan silinder.

Untuk melakukan pengukuran silinder mesin, kita perlu tools khusus yang disebut
Cylinder Bore Gauge. Alat ini dapat mengukur diameter silinder dengan ketepatan
mencapai 0,01 mm. Namun sebelum melakukan pengukuran, kita perlu melalukan
penyetelan pada alat ini.

Nama nama komponen cylinder bore gauge


 Dial gauge. Komponen ini akan menunjukan skala ukuran dengan satuan mili
meter.
 Lock position. Komponen ini berfungsi menahan agar dial gauge tetap diam saat
bore gauge digunakan.
 Grip. Komponen ini berfungsi sebagai pegangan ketika mengaplikasikan bore
gauge.
 Replacement rod. Komponen berupa batang dengan panjang yang bervariasi
untuk mengukur banyak silinder yang mempunyai diameter berbeda.
 Replacement washer. Sama halnya dengan replacement rod, namun
replacement washer memiliki ketebalan yang kecil. Berkisar 0,5 mm.
 Measuring point. Berupa tonjolan yang apabila ditekan akan menggerakan jarum
dial gauge.

1. Langkah-langkah penyetelan cylinder bore gauge.

Untuk melakukan penyetelan, kita harus mengetahui lebih dulu berapa diameter
standar blok mesin yang akan kita ukur. Diameter standar bisa diketahui dengan
melihat spesifikasi teknis mesin atau mengukurnya secara langsung dengan vernier
caliper. Pengukuran menggunakan vernier caliper hanya sebagai acuan karena kurang
akurat.
Advertisement
Jika sudah diketahui besar diameter silinder, maka lanjutkan untuk merangkai
replacement rod pada bore gauge. Misal diameter silinder adalah 62,05 mm. Maka kita
memilih replacement rod dengan panjang 60 mm ditambah replacement washer
dengan ketebalan 3 mm. Sehingga total 63.00 mm.

Mengapa lebih tinggi ?

Karena kita akan mengukur keausan. Komponen yang mengalami keausan pasti
memiliki pembesaran diameter. Jika kita pilih replacement rod yang sama atau lebih
kecil dari diameter silinder, maka measuring point tidak dapat tertekan saat melakukan
pengukuran.

Setelah terpasang, maka set dial gauge ke angka nol menggunakan micrometer.
Posisikan outer micrometer pada ukuran 62,05 mm, masukan replacement rod pada
timble micrometer. Maka measuring point akan bergerak dan jarum dial gauge ikut
bergerak. Set skala dial gauge ke posisi nol pada jarum dial gauge.

2. Langkah pengukuran diameter silinder.

Lakukan pengukuran di dalam silinder. Ada tiga posisi pengukuran tiap silinder yaitu
pada sumbu X dan Y masing-masing posisi atas, tengah dan bawah. Sumbu X adalah
sumbu yang memotong mesin secara melintang atau horizontal. Sedangkan sumbu Y
adalah garis yang memotong mesin secara vertikal atau memanjang.
Cara mengukurnya, masukan cylinder bore gauge ke dalam silinder. Kemudian,
goyangkan alat ini kekiri dan kekanan sambil memperhatikan jarum dial indicator. Kita
perlu memperhatikan titik terjauh jarum bergerak. Karena titik ini akan menunjukan
selisih diameter silinder dengan diameter standar. Lakukan pengukuran ini pada tiap
posisi masing-masing silinder.

Untuk menghitung keovalan, kita perlu mencari selisih antara pengukuran diameter
sumbu X dan sumbu Y pada tiap posisi. Sementara ketirusan, dapat kita ketahui
dengan mencari selisih pengukuran diameter atas dan bawah pada satu sumbu.
Cara lain dalam mengukur diameter silinder.

Cara diatas adalah prosedure pengukuran diameter silinder yang benar. Namun, dalam
aplikasinya terkadang di temui beberapa kendala seperti hasil pengukuran yang lebih
kecil dari standar. Hal itu bisa saja terjadi karena setiap mesin memiliki diameter yang
berbeda walau dibuat pada pabrik yang sama. Untuk itu ada cara lain yang banyak
digunakan para teknisi untuk menghitung ketirusan dan keovalan.

Caranya lihat dahulu besar diameter standar blok mesin untuk merangkai replacement
rod dan washer yang tepat. Kemudian, lakukan penyetelan langsung didalam silinder.

Dengan cara memasukan cylinder bore gauge ke dalam silinder posisi paling bawah.
Posisi paling bawah merupakan area yang tidak mengalami gesekan dengan ribg
piston. Sehingga diameternya masih standar. Lanjut dengan menggerakan bore gauge
kekanan dan kekiri. Perhatikan titik terjauh jarum dial gauge. Posisikan skala dial gauge
ke posisi nol tepat pada jarum yang bergerak ke titik terjauh.

Selanjutnya, kita langsung melakukan pengukuran diameter silinder pada enam posisi
tersebut seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Demikian panduan tentang cara menghitung ketirusan dan keovalan silinder mesin
menggunakan cylinder bore gauge. Selain dari ketirusan dan keovalan silinder, penyakit
pada mesin juga bisa disebabkan karena piston yang tidak standar. Simak bagaimana
cara pemeriksaan piston agar lebih jelas. Semoga bisa bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai